KHAMSAH
Althaf Hidayat. N. S
Assya Ummu Habibah
Hanung Hayati Nufus
Nayra Aishanda Daviansha
A
ِ َاأْل ُم ُر بِ َمق
اص ِدهَا
Segala Sesuatu Tergantung
Tujuannya
1. Dasar Hukum
Berdasarkan hadist :
شالشا ام اربعا ؟ فليطرح المك واليبن على ما استقن،زاشك احدكم في صالنه فلم يدركم صلى
( )رواه مسلم
Ketika salah satu diantara kalian ragu dalam sholat, dan tidak tahu
apakah sudah tiga atau empat rakaat, maka buanglah keraguan,
dan tetapkan rakaat yang di yakini (HR. Muslim)
2.penjelasan
A. Kaidah baqa’ ma kana ‘ala ma kana (keadaan yang ada menetapi keadaan sebelumnya).
Maknanya hukum yang berlaku sebelumnya tetap berlaku sebelum datang hukum yang baru,
seperti:
● Di tengah-tengah shalat jum’at seseorang ragu, apakah waktunya sudah keluar atau belum?
Menurut pendapat shahih ia harus meneruskan shalat jum’at, dan keraguannya tidak
mempengaruhi keabsahan shalatnya.
● Orang yang sedang makan sahur ragu, apakah waktu fajar sudah tiba atau belum? Keraguan
ini dapat mempengaruhinya. Sebab hukum asalnya masih malam.
● Orang yang hendak shalat Jum’at ragu, apakah waktunya masih cukup untuk melaksanakan
khutbah sekaligus shalat dua rakaat ? Dalam kondisi seperti ini tidak boleh shalat jum’at dan
harus shalat dhuhur.
B. Kaidah bara’ah adz-dzimmah
(bebas menanggung hak orang Berdasarkan kaidah ini, satu orang
lain). saksi saja tidak bisa menjadi dasar
penetapan seseorang harus
menanggung hak orang lain, selama
tidak ada bukti pendukung lain atau
sumpah dari pihak penuntut.