Anda di halaman 1dari 3

MAJELIS ULAMA INDONESIA

KABUPATEN BATU BARA


SEKRETARIAT: Jln. Besar Simpang Dolok, Kec. Datuk Lima Puluh. Kab. Batu Bara. Hp.082360031963

KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN BATU BARA
Nomor : / SK /KOM-FATWA / XII /2019

Tentang :

WALI MUHAKKAM

‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ِ‫بِس ِْم هللا‬

Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Kabupaten Batu Bara dalam Musyawarah Sidang
Komisi Fatwa Pada Tanggal 14 Rabi’ulAkhir 1441H / 11 Desember 2019 M setelah :

MENIMBANG : a. Bahwasanya Masyarakat Kabupaten Batu Bara belum


memahami secara benar tentang perwalian dalam pernikahan
khususnya Wali Muhakkam

b. Ada sebagian masyarakat Kab. Batu Bara menggunakan Wali


Muhakkam didalam pelaksanaan pernikahan.

c. Untuk menjaga kemurnian syariat Islam Khususnya didalam


pelaksanaan Perkawinan, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kabupaten Batu Bara memandang perlu menetapkan fatwa
tetang setatus hukum penggunaan Wali Muhakkam didalam
perkawinan, untuk dijadikan pedoman bagi umat Islam
Khususnya di Kabupaten Batu Bara.

d. Wali Muhakkam adalah seseorang yang diangkat oleh wanita


dan calon suaminya untuk menikahkannya (Wali Hakim yang
tidak diangkat secara resmi oleh Pemerintah).

MENGINGAT : 1. Firman Allah SWT, antara lain :


َ ‫فَا ْن ِك ُحوه َُّن ِبإِ ْذ ِن أَ ْه ِل ِه َّن َوآتُوه َُّن أ ُ ُج‬
ِ ‫وره َُّن ِب ْال َم ْع ُر‬
‫وف‬
Artinya: Nikahilah mereka dengan seizin keluarga mereka, dan bayarlah
mahar-mahar mereka dengan cara yang baik (Q.S. An-Nisaa`: 25).

2. Hadits Nabi SAW:


.ٍّ‫ ََل نِ َكا َح َّإَل بِ َو ِلي‬:َ‫سلَّ َم قَال‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫سى َع ْن النَّبِي‬ َ ‫َع ْن أَبِي ُمو‬
‫سا ِئي‬ َ ‫َر َواهُ ْال َخ ْم‬
َ َّ‫سةُ َّإَل الن‬
Artinya: Dari Abu Musa r.a., dari Nabi Saw., beliau bersabda: “Tidak
ada nikah, kecuali ada wali.” (HR. Imam Lima, kecuali Nasai)

.‫أيُّما عبد تزوج بغير إذن مواله فهو عاهر‬: ‫عن جابر بن عبد هللا‬
Artinya: Dari Ibnu Umar, Riwayat Ibnu Majah, Siapa saja daripada
hamba yang menikah tanpa izin tuannya maka dia berzinah.

‫ فنكا ُحها‬،ٌ‫وليها فنِكا ُحها باطل‬


ِ ‫إذن‬
ِ ‫بغير‬
ِ ‫ت‬ ْ ‫امرأَةٍّ نَ َك َح‬
َ ‫أيُّما‬: ‫عن عائشة أم المؤمنين‬
‫ وإن‬،‫بما ستح َّل من فَ ْر ِجها‬ ‫المهر‬
ُ ‫فإن دخل بها فلها‬ ْ ‫ فنكا ُحها باط ٌل‬،ٌ‫باطل‬
.‫ي لها‬ ُّ ‫سلطانُ ول‬
َّ ‫ي َمن َل ول‬ ُّ ‫اشتجروا فال‬
Artinya: Dari Aisyah R.a dia berkata : Rasulullah Saw bersabda :
“Siapa saja wanita yang menikahkan dirinya sendiri dengan
tanpa izin walinya, maka pernikahannya batil, batil, batil,
maka jika suaminya telah menggaulinya maka bagi wanita
tersebut mahar dari kehormatan yang telah diberikannya dan
dihalalkan baginya, dan jika ada perselisihan dari wali
keluarga wanita, dan apabila tidak ada wali bagi si
perempuan, maka hakim atau penguasalah yang berhak
menjadi wali bagi wanita yang tidak ada wali baginya.”
3. Pendapat Para Fukaha
‫إن لم يوجد ولي ممن َم َّر فيزوجها محكم عدل حر ولته مع خاطبها أمرها ليزوجها‬
.‫وإن لم يكُن ُمجْ ت َ ِهدا ً إذا لم يكن ثم قاض ولو غير أ َ ْهل‬
ْ ُ‫ِم ْنه‬

Artinya: Jika tidak diperoleh wali yang telah disebutkan sebelumnya (


wali nasab dan wali hakim) maka boleh diwalikan oleh
seseorang yang diangkat menjdi wali (wali Muhakkam, adil
dan merdeka) Yangmana wali itu diangkat oleh perempuan
itu bersama dengan laki-laki yang meminangnya supaya
diwalikan oleh Muhakkam dengan syarat apabila tidak ada
seorang fakih yang mujtahid, apabila tidak ada hakim untuk
menjadi wali perempuan tersebut, walaupun qadhi itu bukan
seorang mujtahid. (I’anatut Thalaibin Juz III, Halaman 534).

MEMPERHATIKAN : 1. Ayat Al-Quran Surah Annisa Ayat 25 bahwa tidak boleh


menikahkan perempuan tanpa seizin walinya.
2. Hadist point a. tidak sah menikah tanpa wali.
3. Jika tidak ada hakim boleh berpindah kepada wali muhakkam
4. Syarat berpindah kepada wali muhakkam adalah tidak ada hakim
yang menjadi wali (KUA).
5. Melihat kepada peraktek perwalian dengan wali muhakkam di
Kab. Batu Bara tidak memenuhi syarat-syarat yang di sebutkan
di atas maka:
Dengan ini memohon ridha, Taufiq dan hidayah dari Allah SWT,
Dengan bertawakkal kepada Allah SWT :

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Bahwa Wali Muhakkam itu tidak dibolehkan dan pernikahan tidak
Shah selagi Wali Nasab dan Wali Hakim (Kepala KUA) Masih ada.
REKOMENDASI : Kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Batu Bara untuk
mensosialisasikan fatwa ini kepada masyarakat Batu Bara.

Lima Puluh, 14 Rabi’ulAkhir 1441 H


11 Desember 2019 M

MAJELIS ULAMA INDONESIA


KABUPATEN BATU BARA
KOMISI FATWA

Ketua, Komisi Fatwa Sekretaris

H. M. NASIR, Lc., MA RIZKA EKA PUTRA, M.Pd

Mengtahui :

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA
KABUPATEN BATU BARA

Ketua Umum Sekretaris Umum

H. MUHAMMAD HIDAYAT, Lc., MA HUZAIFAH, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai