Anda di halaman 1dari 13

RESUME KELUARGA

Pada Keluarga Bpk S Dengan Masalah Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Pada Ibu
M (Hipotensi) Dan Ketidakmampuan Koping Keluarga pada Anak Remaja

Disusun Oleh :
SITI ROHANA
2014901058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020
Resume Keperawatan Keluarga

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S

(Kunjungan ke-1, Selasa 01 Desember 2020)


1. Pengkajian
Perawat melakukan kunjungan ke salah satu keluarga di RT 07 RW 08 kelurahan
Tanjakan Mekar Desa Jungkel, kabupaten tangerang. Perawat bertemu langsung dengan
kepala keluarga Bp.S (56th) dan Ibu M (55thn). Keluarga Bp.S memiliki 5 orang anak yaitu
Tn.M (38th), Tn.A (33Thn), Tn. M (28thn), Tn. M (26thn) dan Nn.F (19 thn). Yang tinggal
serumah yaitu Bpk S, Ibu M dan dua anaknya Tn M (26th) dan Nn.F (19th) karena 3 anak yang
lainnya sudah menikah dan pisah rumah. sebelum memulai pengkajian perawat melakukan
kontrak waktu kunjungan dengan Ibu M yaitu setiap hari selasa, kamis, dan jumat (ibu M
sepakat dengan waktu kunjungan dengan perawat).
Ibu M mengatakan memiliki masalah penyakit kurang darah, sehingga apabila
penyakitnya kambuh Ibu M merasa sangat terganggu dalam menjalankan aktivitasnya sehari-
hari. Ibu M mengatakan sudah dari 2 tahun yang lalu ia menderita penyakit tekanan darah
rendah. Ibu M mengatakan penyakit tekanan darah rendahnya suka timbul pada pagi hari
terutama saat bangun tidur. Ibu M mengatakan sering mengeluh pusing / sakit kepala seperti
migraine, mata kunang-kunang, mual, sering BAK, cepat lelah dan sering mengalami
pandangan mata berkunang-kunang.
Menurut Ibu S penyakit tekanan darah rendah yang dialaminya adalah karena kurang
minum, dan faktor pekerjaannya sebagai pedagang kuliner yang berjualan 1x24 jam secara
bergantian dengan suaminya Bpk S sehingga waktu untuk istirahat tidur berkurang, Sejauh ini
Ibu M mengatakan selalu mengontrol tekanan darahnya setiap satu minggu sekali oleh
anaknya (Nn.F) yang sekarang sedang kuliah di keperawatan. Ibu M mengatakan terakhir
mengontrol minggu kemarin dengan hasil 90/80 mmHg. Ibu M mengatakan bila keluhannya
datang Ibu M minum obat penambah darah dari apotik yang dibeli oleh anaknya (Nn. F).
Pada saat perawat mengatakan bahwa Ibu M terkena hipotensi, Ibu tidak mengetahui
apa arti dari hipotensi. Ibu S hanya tahu kalau dirinya sering pusing / sakit kepala seperti
migraine, mata kunang-kunang, mual, dan sering mengalami pandangan mata berkunang-
kunang berarti penyakit kurang darah. Menurut Ibu M jika penyakitnya tidak diobati akan
mengganggu aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan penjual nasi uduk.
Pada saat perawat mengkaji lingkungan sekitar rumah Ibu M tampak bahwa kondisi
rumah dalam keadaan rapi dan bersih, ventilasi rumah selalu dibuka pada pagi hari agar sinar
matahari dapat masuk. Penataan perabotan rumah tangga dalam keadaan rapi, tetapi saat
melihat kondisi kamar mandi perawat melihat bahwa lantai kamar mandi / WC Lantainya
terbuat dari keramik dan tidak licin. Dilakukan pengkajian Ibu M terlihat lemas, konjungtiva
anemis, badannya hangat, rambu nampak mulai beruban, bersih, mata anemis dan tidak ada
secret, hidung tidak ada secret dan tidak ada kelainan penciuman, mukosa bibir lembab dan
tidak ada kelainan penciuman, telinga simetris, bersih dan tidak ada gangguan pendengaran,
bunyi jantung dan paru normal, tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran pada kelenjar
limfe, tidak terdapat pembesaran pada bagian abdomen, refleks pada ekstremitas atas dan
bawah normal, turgor kulit lembab, tidak ada keluhan BAB dan BAK. TTV:
TD=90/80mmHg, Nadi=75x/mnt, Suhu=36°C, RR=22x/mnt, TB=167 cm, BB=52 kg.
2. Diagnosa Keperawatan
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif Bp.S (56 th) khususnya Ibu M (55 th) b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipotensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan selama 1 x 60 menit keluarga mampu:
1) TUK 1 (Mengenal masalah kesehatan /hipotensi dengan cara)
a. Menyebutkan pengertian hipotensi yaitu Suatu keadaan dimana tekanan darah
lebih rendah dari 90/80 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga
menyebabkan gejala seperti pusing dan pingsan.
b. Menyebutkan penyebab hipotensi yaitu dehidrasi (kekurangan cairan) seperti
mual, muntah dan diare, Perdarahan, Peradangan (pankreatitis), dan Anemia
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari hipotensi yaitu pusing/kepala terasa
melayang, mata berkunang-kunang, kulit dingin, pucat dan lembab, kurang atau
sulit konsentrasi, dan sering menguap.
d. Menyebutkan pencegahan hipotensi yaitu minum lebih banyak air, kurangi
alkohol, ikuti pola makan yang sehat, bergerak perlahan ketika mengubah posisi
tubuh, makan sedikit, hindari makan yang berkarbohidrat tinggi (kentang, nasi,
roti dll), minum air putih 8-10 gelas per hari, dan olahraga ringan yang teratur
seperti jalan kaki selama 30 menit,minimal 3 kali seminggu
4. Implementasi
TUK 1:
a. Menjelaskan kepada keluarga dengan menggunakan leaflet tentang pengertian penyakit
hipotensi yaitu Suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/50 mmHg atau
tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala seperti pusing dan pingsan.
b. Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet tentang penyebab
hipotensi yaitu dehidrasi (kekurangan cairan) seperti mual, muntah dan
diare, perdarahan, peradangan (pankreatitis), dan anemia
c. Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet tentang tanda dan gejala
hipotensi yaitu pusing/kepala terasa melayang, mata berkunang-kunang, kulit dingin,
pucat dan lembab, kurang atau sulit konsentrasi, dan sering menguap.
d. Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet tentang pencegahan
hipotensi yaitu minum lebih banyak air, kurangi alkohol, ikuti pola makan yang sehat,
bergerak perlahan ketika mengubah posisi tubuh, makan sedikit, hindari makan yang
berkarbohidrat tinggi (kentang, nasi, roti dll), Minum air putih 8-10 gelas per hari, dan
olahraga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit,minimal 3 kali seminggu
5. Evaluasi
a. TUK 1
1) Subjektif:
a) Ibu M mengatakan hipotensi adalah Suatu keadaan dimana tekanan darah lebih
rendah dari 90/50 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan
gejala seperti pusing dan pingsan.
b) Ibu M mengatakan penyebab hipotensinya adalah dehidrasi (kekurangan cairan)
seperti mual, muntah dan diare, perdarahan, peradangan (pankreatitis), dan anemia
c) Ibu M mengatakan tanda dan gejala dari hipotensi adalah pusing/kepala terasa
melayang, mata berkunang-kunang, kulit dingin, pucat dan lembab, kurang atau sulit
konsentrasi, dan sering menguap.
d) Ibu M mengatakan pencegahan hipotensi yaitu minum lebih banyak air, kurangi
alkohol, ikuti pola makan yang sehat, bergerak perlahan ketika mengubah posisi
tubuh, makan sedikit, hindari makan yang berkarbohidrat tinggi (kentang, nasi, roti
dll), Minum air putih 8-10 gelas per hari, dan olahraga ringan yang teratur seperti
jalan kaki selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu
2) Objektif:
a) Ibu M tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat
b) Ibu M terlihat antusias mendengarkan perawat
c) Ibu M dapat menyebutkan pengertian dari hipotensi
d) Ibu M dapat menyebutkan penyebab dari hipotensi
e) Ibu M dapat menyebutkan tanda dan gejala dari hipotensi
f) Ibu M dapat menyebutkan pencegahan dari hipotensi

2) Analisa :
TUK 1(a,b,c,d) tercapai
3) Planning
Lanjutkan TUK II

(Kunjungan ke-2 Tanggal 03 Desember 2020)

b. TUK 2(Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga)


1) Mengambil keputusan untuk merawat Ibu M
a) Menyebutkan akibat dari penyakit hipotensi yaitu cepat lelah sehingga aktivitasnya
terganggu, mudah pingsan karena otak kurang asupan nutrisi.
b) Merawat Ibu M dengan hipotensi di rumah dengan cara menjaga pola hidupnya
tetap sehat misal: memperbanyakan minum 8-10 gelas sehari, mengkonsumsi
makanan yang cukup mengandung kadar garam, memperbanyak istirahat agar tidak
mudah lelah.

1. Implementasi

TUK 2:
a. Menjelaskan kepada keluarga dengan menggunakan lembar balik dan leaflet tentang
komplikasi dari penyakit hipotensi yaitu syok hypovolemik (diare berat, keringat
berlebih), syok kardiogenik (gagal jantung), dan syok neurogenik (cedera benturan
hebat)
b. Mendiskusikan bersama dengan keluarga untuk merawat Ibu M dengan hipotensi di
rumah dengan cara menjaga pola hidupnya agar tetap sehat, misalnya: banyak minum
8-10 gelas / hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam,
memperbanyak istirahat agar tidak mudah lelah.
2. Evaluasi
TUK 2
1) Subjektif:
a) Ibu M mengatakan komplikasi dari penyakit hipotensi adalah Syok hypovolemik
(diare berat, keringat berlebih), Syok kardiogenik (gagal jantung), dan Syok
neurogenik ( cedera benturan hebat)
b) Ibu M mengatakan cara merawat hipotensi di rumah dengan cara menjaga pola hidup
agar tetap sehat misalnya: banyak minum 8-10 gelas / hari, mengkonsumsi makanan
yang mengandung kadar garam, memperbanyak istirahat agar tidak mudah lelah.
2) Objektif:
 Ibu M tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat
 Ibu M dapat menyebutkan komplikasi dari hipotensi
 Ibu M dapat menyebutkan cara merawat hipotensi di rumah
3) Analisa:
TUK 2 ( a,b) tercapai
4) Planning:
Lanjutkan TUK III ( Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit)
(Kunjungan ke-3 Jumat, 04 Desember 2020)
TUK III ( Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit)

1. Subjektif
Pada saat perawat melakukan kunjungan yang kedua kalinya di keluarga Bp.S selasa, 19
januari 2011, Ibu M mengatakan bahwa sakit kepala dan mata kunang-kunangnya sudah agak
berkurang karena Ibu S sudah mengkonsumsi makanan yang di sarankan oleh perawat
2. Objektif
Ibu M tampak masih lemas, konjungtiva anemis. Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa
N= 80 x/mnt, RR= 24 x/mnt, S= 36°C
3. Analisa
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (35 th) khususnya Ibu M (30 th) b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan hipotensi.
4. Planning
TUK 3(a,b,c,d)
5. Implementasi
TUK 3
1) Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet mengenai cara perawatan
hipotensi di rumah antara lain :
a) Berbaring secara perlahan untuk mengurangin tekanan gravitasi, agar aliran darah ke
otak lancar
b) Posisikan kaki lebih tinggi daripada jantung agar darah mengalir ke tubuh bagian
atas. Buka mata untuk mencegah pingsan
c) Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha, perut dan seterusnya agar darah
mengalir ke kepala
d) Konsumsi kalori seperti minum teh manis atau roti
e) Penderita hipotensi dianjurkan untuk menambah konsumsi garam dapur, termasuk
makanan asin. Asupan garam sehari untuk penderita hipotensi adalah 10-20 gram (1-
2 sendok makan rata)
f) Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumsi bayam, kopi, cabe,
coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu, mentega, kejudan jahe merah.
Hindari makanan yang pahit, asam dan mentimun.
2) Mendiskusikan bersama keluarga tentang manfaat cara perawatan hipotensi di rumah
yaitu: apabila Ibu M sewaktu-waktu tekanan darahnya mengalami penurunan lagi maka
Ibu S bisa melakukan cara-cara yang telah diajarkan oleh perawat.
3) Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet tentang membuat ramuan
tradisional untuk penderita hipotensi yaitu Bahan-bahan : 1 ruas kunyit, 1 buah Kuning
Telur Ayam Kampung dan Madu secukupnya. Cara pembuatan : Parut kunyit dan tambah
sedikit air, kemudian peras. Kocok telur ayam dan campurkan dengan perasan kunyit
tadi. Terakhir, tambahkan sedikit madu. Minum ramuan ini secara rutin 2 kali sehari.
4) Memberikan pujian positif terhadap keluarga

6. Evaluasi
Subjektif:
a. Ibu M mengatakan cara perawatan hipotensi di rumah antara lain:
a) Berbaring secara perlahan untuk mengurangin tekanan gravitasi, agar aliran darah
ke otak lancar
b) Posisikan kaki lebih tinggi dari pada jantung agar darah mengalir ke tubuh bagian
atas. Buka mata untuk mencegah pingsan
Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha, perut dan seterusnya agar darah
mengalir ke kepala

Objektif:
a. Ibu M tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat
b. Ibu M dapat menyebutkan cara perawatan hipotensi di rumah
7. Analisa:
TUK 3 tercapai sebagian
8. Planning:
Lanjutkan TUK 3 ( (1) c,d,e)

(Kunjungan ke-4 Selasa, 08 Desember 2020)


Lanjutkan TUK 3 ((1) c,d,e) 2,3,4

1. Evaluasi

Subjektif:
Ibu mengatakan cara perawatan hipotensi di rumah antara lain:

c) Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha, perut dan seterusnya agar darah
mengalir ke kepala
d) Konsumsi kalori seperti minum teh manis atau roti
e) Penderita hipotensi dianjurkan untuk menambah konsumsi garam dapur, termasuk
makanan asin. Asupan garam sehari untuk penderita hipotensi adalah 10-20 gram (1-2
sendok makan rata)
f) Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumsi bayam, kopi, cabe,
coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu, mentega, kejudan jahe merah.
Hindari makanan yang pahit, asam dan mentimun
Objektif:
a) Ibu S tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat
b) Ibu S dapat menyebutkan cara perawatan hipotensi di rumah
c) Ibu S dapat menyebutkan cara membuat ramuan tradisional untuk penderita
hipotensi di rumah
d) Ibu S dapat menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan

Analisa:
TUK 3 tercapai
Planning:
Lanjutkan ke TUK 4
(Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga)

(Kunjungan ke-5 Kamis, 10 Desember 2020)


TUK 4
1) Menyebutkan bersama keluarga tentang cara – cara memodifikasi lingkungan untuk
penderita hipotensi yaitu Usahakan penerangan cukup, usahakan lantai kamar mandi tidak
licin dan tidak banyak sabun berserakan, faktor lingkungan berupa modifikasi gaya hidup,
dengan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat oleh karena itu kunci utama dari
pengelolaan penderita hipotensi adalah pencegahan terjadinya komplikasi selanjutnya,
melalui pengaturan pola makan seperti menghindari konsumsi makanan yang dipantang
serta peningkatan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur.
2) Menjelaskan manfaat melakukan modifikasi lingkungan di rumah untuk penderita hipotensi
yaitu agar tidak terjadi resiko injuri pada Ibu M, dan Ibu M mampu mengontrol pola
makannya.

Evaluasi
Subjektif:

1) Keluarga Ibu M mengatakan dirumahnya perlu dijaga kebersihannya terutama kamar


mandi dan lampu rumahnya cukup terang, menjaga makanan dan waktu makan dengan
baik dan luangkan waktu untuk bergerak/olahraga yang cukup
2) Keluarga dan Ibu M mengatakan pentingnya mengikuti anjuran perawat seperti lampu
yang terang,kamar mandi yang bersih,makanan yang baik dan olahraga agar
mengindari resiko terjatuh karena pusing akibat penyakit hipotensi

Objektif:

1) Ibu M tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat


2) Ibu M dapat menyebutkan cara perawatan hipotensi di rumah
3) Ibu M tampak kooperatif dan memahami penjelasan perawat
Analisa:
TUK 4 tercapai
Planning:
Lanjutkan ke TUK selanjutnya

(Kunjungan ke-6 Jumat, 11 Desember 2020)


Implementasi
TUK 5

1) Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk penderita


hipotensi yaitu mendapaatkan pelayanan kesehatan pengobatan hipotensi, dan
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hipotensi.
2) Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat hipotensi yaitu Keluarga bisa
memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada di dekat lingkungan keluarga.
Evaluasi
Subjektif:
1) Ibu M mengatakan akan segera ke puskesmas terdekat agar penyakitnya segera
mendapatkan obat dokter sehingga penyakitnya cepat sembuh
Objektif:
1) Keluarga Ibu M (Bpk S) dan Ibu M tampak semangat dan antusias mendengarkan
penjelasan dari perawat
2) Keluarga Bpk S khususnya Ibu M tampak kooperatif
3) Bpk S tampak ceria dan ingin mengetahui cara memanfaatkan faskes dari perawat

Analisa:
TUK 5 tercapai
Planning:
Lanjutkan ke TUK 1-5 dengan diagnosa kedua yaitu ketidakmampuan koping keluarga Bpk S
dengan anak Remaja

(Kunjungan ke-7 Selasa, 15 Desember 2020)

1. Diagnosa Keperawatan
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif Bp.S (56 th) khususnya Ibu M (55 th) b.d
ketidakmampuan keluarga Mengenal masalah kesehatan /komunikasi yang efektif dengan
remaja
Tujuan Khusus
Setelah pertemuan selama 1 x 60 menit keluarga mampu:
TUK 1 (Mengenal masalah kesehatan /komunikasi yang efektif dengan remaja)
TUK 2 (Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga)
TUK III ( Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit)

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai proses


penyampaian pesan baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui
media), komunikasi yang efektif (berjalan dua arah dan dapat mencapai tujuan dari
komunikasi tersebut) antara ortu dan remaja .
b. Berikan informasi kepada keluarga mengenai pengertian, penyebab, syarat-syarat, dan
mengidentifikasi masalah komunikasi inefektif antara ortu dan remaja komunikasi
dengan menggunakan media leaflet.
c. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman keluarga yang benar.
d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya tentang materi yang disampaikan
dan Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum dimengerti
e. demonstrasikan dengan keluarga cara berkomunikasi efektif antara orang tua dan
remaja.
f. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

Implementasi
TUK 1,2,3:
a. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai pengertian
komunikasi, komunikasi keluarga yang efektif, penyebab komunikasi tidak efektif,
syarat-syarat komunikasi efektif dalam keluarga.
b. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai pengertian komunikasi, komunikasi
keluarga yang efektif, penyebab komunikasi tidak efektif, syarat-syarat komunikasi
efektif dalam keluarga dengan menggunakan media leaflet.
c. Memberikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman keluarga yang benar.
d. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan dan Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum
dimengerti.
e. Mendemonstrasikan dengan keluarga cara berkomunikasi efektif antara orang tua dan
remaja.
f. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga

Evaluasi
Subjektif:
a) Keluarga Bpk S mampu menyebutkan pengertian komunikasi, komunikasi
keluarga yang efektif/tidak efektif, syaratsyarat komunikasi efektif dalam
keluarga. mengidentifikasi komunikasi komunikasi yang tidak efektif pada
keluarga
b) Keluarga Bpk S mampu menyebutkan risiko akibat masalah komunikasi yang
tidak efektif dalam keluarga bila tidak diatasi
c) Keluarga Bpk S mampu mengambil keputusan untuk mengikuti program masalah
ketidakefektifan koping terutama masalah komunikasi.

Objektif:
a) Orang tua (Bpk S dan Ibu. M) dapat mendemonstrasikan cara komunikasi yang
efektif dengan remaja
b) Orang tua (Ibu. M) dapat mendemonstrasikan cara mendengar aktif dan
menyampaikan “pesan saya” pada remaja
Analisis:
TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai dengan keluarga telah mampu mengenal komunikasi
yang efektif antara orang tua dengan remaja, mengambil keputusan dalam
menciptakan komunikasi yang efektif dalam keluarga dan mendemonstrasikan
komunikasi yang efektif dengan anak remaja.
Planning:
Evaluasi TUK 1, 2 dan 3 kemudian lanjutkan ke TUK 4 dan 5

(Kunjungan ke-8 Kamis, 17 Desember 2020)


Mengevaluasi TUK 1 – 3
Subjektif :
a) Keluarga Bpk S mampu menyebutkan kembali pengertian komunikasi, pengertian
komunikasi keluarga yang efektif, penyebab komunikasi tidak efektif, syarat-syarat
komunikasi efektif dalam keluarga, mengidentifikasi kembali komunikasi
komunikasi yang tidak efektif pada keluarga
b) Keluarga Bpk S mengatakan sudah mengusahakan berbicara dengan anaknya dan
mampu mengambil keputusan untuk mengikuti program masalah ketidakmampuan
koping terutama masalah komunikasi.
c) Keluarga mampu menyebutkan kembali jenis-jenis komunikasi, hambatan dalam
berkomunikasi, faktorfaktor dalam diri remaja untuk mendukung komunikasi
efektif.
d) Keluarga mampu menyebutkan factor faktor dalam diri orang tua untuk
mendukung komunikasi efektif
Objektif:
a) Keluarga dapat mendemonstrasikan kembali cara komunikasi yang efektif dengan
remaja
b) Keluarga dapat mendemonstrasikan kembali cara mendengar aktif dan
menyampaikan “pesan saya” pada remaja
Analisis:
TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai dengan keluarga telah mampu mengenal komunikasi
yang efektif antara orang tua dengan remaja, mengambil keputusan dalam
menciptakan komunikasi yang efektif dalam keluarga dan mendemonstrasikan
komunikasi yang efektif dengan anak

Planning:
lanjutkan ke TUK 4 dan 5

(Kunjungan ke-9 Selasa, 18 Desember 2020)


TUK 4-5
Implementasi :

a) Mendiskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga tentang faktor-faktor


lingkungan untuk mendukung komunikasi efektif.
b) Memberikan informasi kepada keluarga mengenai faktor-faktor lingkungan untuk
mendukung komunikasi efektif dengan menggunakan media lembar balik dan leaflet.
c) Mendiskusikan bersama keluarga mengenai jenis-jenis pelayanan kesehatan yang
dapat dikunjungi keluarga untuk berkonsultasi masalah komunikasi antara orang tua
dan remaja yang ada disekitar tempat tinggal.
d) Memotivasi keluarga untuk mengulang jenisjenis pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi keluarga.
e) Memotivasi keluarga untuk berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan.
f) Memberikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman yang benar.
g) Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan.
h) Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum dimengerti.
i) Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah dijelaskan.
j) Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Evaluasi :
a) Keluarga Bpk S mampu menyebutkan factor-faktor lingkungan untuk mendukung
komunikasi efektif
b) Keluarga Bpk S mampu menyebutkan jenis-jenis pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi keluarga untuk berkonsultasi masalah komunikasi antara orang tua dan
remaja yang ada disekitar tempat tinggal.
Analisis :
TUK 4 dan 5 tercapai ditandai dengan keluarga telah mampu memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk memfasilitasi komunikasi
efektif dalam keluarga antara orang tua dan remaja.
Planning:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai