Anda di halaman 1dari 13

District 8 • Quality Healthy Safety Environment • Bulletin • Oct 2023

HSE Bulletin | Oct 2023 | Vol 48

HEAT STRESS
& JOB SAFETY
ANALYSIS
District 8 • Healthy Safety Environment • BulletinMay
• Oct2020
2023

A. PENDAHULUAN A. INTRODUCTION

Siaran PERS BMKG BMKG Press Release


Sepekan terakhir ini, sebagian wilayah Indonesia In the past week, some parts of Indonesia
mengalami fenomena suhu panas yang cukup have experienced the phenomenon of hot
terik pada siang hari. Berdasarkan data hasil temperatures during the day. Based on BMKG
pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur observation data, the maximum temperature
selama periode bulan September - Oktober measured during the September - October
di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup period in several regions of Indonesia was quite
tinggi dengan kisaran suhu antara 35 - 38.0 °C high with a temperature range between 35 - 38.0
pada siang hari. Secara umum, fenomena suhu °C during the day. In general, the phenomenon
panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh of scorching hot temperatures occurs because it
beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai is triggered by several conditions of atmospheric
berikut; dynamics as follows;
1. Saat ini kondisi cuaca di sebagian besar 1. Currently, weather conditions in most
wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga parts of Indonesia, especially in Java to
Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) Nusa Tenggara (including Jabodetabek) are
didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dominated by clear weather conditions
dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan and very minimal levels of cloud growth,
awan terutama pada siang hari. Kondisi especially during the day. This condition
ini tentunya menyebabkan penyinaran certainly causes the sun’s radiation during
matahari pada siang hari ke permukaan the day to the earth’s surface to not
bumi tidak mengalami hambatan signifikan experience significant obstacles by clouds
oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada in the atmosphere, so that the temperature
siang hari di luar ruangan terasa sangat terik. during the day outdoors feels very hot. As
Seperti diketahui, bahwa saat ini sebagian is known, that currently most of Indonesia,
besar wilayah Indonesia terutama di selatan especially south of the equator, is still
ekuator masih mengalami musim kemarau experiencing the dry season and some
dan sebagian lainnya akan mulai memasuki others will begin to enter the seasonal
periode peralihan musim pada periode transition period in the October-November
Oktober-November ini, sehingga kondisi period, so sunny weather conditions are still
cuaca cerah masih cukup mendominasi quite dominant during the day.
pada siang hari.
District 8 • Healthy Safety Environment • Bulletin
March• Oct
2020
2023

2. Di akhir September ini, posisi semu 2. At the end of September, the apparent
matahari menunjukkan pergerakan ke position of the sun shows a movement
arah selatan ekuator, yang berarti bahwa towards the south of the equator, which
sebagian wilayah Indonesia di selatan means that parts of Indonesia south of the
ekuator termasuk wilayah Jawa hingga equator, including Java to Nusa Tenggara,
Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh are affected by relatively more intense
dampak penyinaran matahari yang relatif sunlight compared to other regions, where
lebih intens dibandingkan wilayah lainnya, solar heating is optimal in the morning
dimana pemanasan sinar matahari cukup before noon and during the day. However,
optimal terjadi pada pagi menjelang siang this astronomical phenomenon does not
dan pada siang hari. Namun demikian, stand alone in causing a drastic or extreme
fenomena astronomis ini tidak berdiri increase in air temperature on the earth’s
sendiri dalam mengakibatkan peningkatan surface. Other factors such as wind speed,
suhu udara secara drastis atau ekstrem di cloud cover, and air humidity levels
permukaan bumi. Faktor-faktor lain seperti have a greater impact on the scorching
kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat temperature conditions in a region as is
kelembapan udara memiliki dampak yang currently happening in several parts of
lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik Indonesia.
di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini
di beberapa wilayah Indonesia.

Bersamaan dengan informasi dari BMKG terkait Along with information from BMKG regarding
cuaca maka HSE District 8 memberikan himbauan the weather, HSE District 8 provides an appeal to
kepada pekerja yang bekerja di area District 8 untuk workers who work in the District 8 area to be able
bisa menjaga Lingkungan kerja yang tidak nyaman to maintain an uncomfortable work environment
seperti temperatur yang melebihi nilai ambang such as temperatures that exceed the threshold
batas (NAB) mengakibatkan panas yang dapat value (NAB) resulting in heat that can affect work
mempengaruhi performa kerja dan juga kesehatan performance and also the health of the worker’s
tubuh pekerja. Lebih fatal lagi, bila dibiarkan tanpa body. More fatally, if left without serious treatment
penanganan serius bisa mengakibatkan kematian. it can lead to death.

Khususnya untuk pekerja lapangan terutama Especially for field workers, especially construction
pekerja konstruksi, pekerjaan ketinggian di area workers, high-altitude work in outdoor areas (rope
luar (rope acces), industri minyak dan gas bumi access), the oil and gas industry, and shipyards,
(migas), dan galangan kapal tentu sudah terbiasa of course, are accustomed to working in hot
bekerja di lingkungan yang panas dalam waktu environments for a long time. But do you know that
lama. Namun tahukah kondisi seperti ini berpotensi these conditions have the potential to cause heat
menimbulkan heat stress bagi pekerja? stress for workers?
District 8 • Healthy Safety Environment • BulletinMay
• Oct2020
2023

B. PENGERTIAN HEAT STRESS. B. DEFINITION OF HEAT STRESS.

Heat Stress adalah Penyakit yang berhubungan Heat Stress is a heat stress-related illness
dengan tekanan panas termasuk heat cramps, including heat cramps, heat exhaustion, heat
heat exhaustion, heat rash, heat syncope & heat rash, heat syncope & heat stoke with its own
stoke dengan gejala dan perawatannya sendiri. symptoms and treatments. Heat stress has
Heat stress memiliki gejala berupa kondisi symptoms such as sweating profusely to the
tubuh yang berkeringat banyak hingga pusing, point of dizziness, cessation of sweating, and
berhentinya keringat, dan pingsan. Paparan fainting. Heat exposure in the work environment
panas di lingkungan kerja bisa berasal dari: can come from:
• Pilih waktu serta tempat olahraga yang • Choose the right time and place to
tepat. exercise.
• Suhu dan kelembaban tinggi. • High temperature and humidity.
• Paparan sinar matahari secara langsung. • Direct sunlight exposure.
• Gerakan atau aliran udara yang terbatas. • Limited movement or airflow.
• Kerja fisik yang berat. • Strenuous physical labor.
• Panas metabolisme tubuh. • Heat of body metabolism.
• Pakaian kerja. • Work clothes.
• Tingkat aklimatisasi. • Acclimatization level.

Faktor iklim kerja dan non iklim tersebut yang These work climate and non-climate factors can
dapat meningkatkan risiko pekerja terkena heat increase workers’ risk of heat stress.
stress.
District 8 • Healthy Safety Environment • Bulletin
March• Oct
2020
2023

Heat Stress terjadi apabila tubuh pekerja Heat Stress occurs when the worker’s body
sudah tidak mampu lagi menyeimbangkan is no longer able to balance normal body
suhu tubuh normal karena besarnya paparan temperature due to the amount of heat
panas dari luar. Jika tubuh terpapar panas, exposure from outside. If the body is exposed to
maka sistem yang ada di dalam tubuh akan heat, the system in the body will maintain body
mempertahankan suhu tubuh agar tetap temperature to remain at normal temperature
pada suhu normal (36-37,5°C) dengan cara (36-37.5°C) by sweating and flowing more
mengeluarkan keringat dan mengalirkan darah blood to the skin. Thus, the heart works harder
lebih banyak ke kulit. Sehingga, jantung bekerja to pump blood to the outer skin and the sweat
lebih keras memompa darah ke kulit bagian luar glands continue to secrete fluid containing
dan kelenjar keringat terus mengeluarkan cairan electrolytes to the surface of the skin and the
yang mengandung elektrolit ke permukaan evaporation of sweat becomes an effective
kulit dan penguapan keringat menjadi cara way to maintain normal body temperature. As
efektif untuk mempertahankan suhu tubuh more blood flows to the skin, the blood supply
agar tetap normal. Dengan banyaknya darah to the brain, active muscles and other organs
mengalir ke kulit, maka pasokan darah ke is reduced, leading to fatigue and heat-related
otak, otot-otot aktif dan organ tubuh lainnya health problems. Moreover, if the outside
menjadi berkurang, sehingga kelelahan dan temperature and humidity are too high, sweat
permasalahan kesehatan akibat panas pun cannot evaporate and the body will fail to
lebih cepat terjadi. Apa lagi jika suhu di luar dan maintain body temperature. This failure of the
kelembaban terlampau tinggi, maka keringat body to balance internal body temperature can
tidak dapat menguap dan tubuh akan gagal ultimately trigger the onset of heat stress in
mempertahankan suhu tubuh. Kegagalan workers.
tubuh menyeimbangkan suhu tubuh internal
ini yang pada akhirnya bisa memicu timbulnya C. SIGNS AND SYMPTOMS
heat stress pada pekerja.
Signs and symptoms of heat stroke
C. TANDA DAN GEJALA • Body temperature over 39.5°C.
• Skin becomes red, hot and dry.
Tanda dan gejala terkena sengatan panas (heat • Rapid and strong pulse Headache.
stroke) • Dizziness and vomiting
• Suhu badan lebih dari 39,5°C
• Kulit menjadi merah,panas dan kering
• Nadi cepat dan kuat
• Sakit Kepala
• Pusing dan Muntah
District 8 • Healthy Safety Environment • BulletinMay
• Oct2020
2023

D. PENCEGAHAN TERHADAP HEAT STRESS D. HEAT STRESS PREVENTION

1. Membuat Program Pencegahan Heat Stress. 1. Establish a Heat Stress Prevention Program.
Perusahaan harus memilih dan menentukan Companies must select and assign workers
pekerja yang terlatih dan kompeten dalam who are trained and competent in dealing
menangani bahaya di tempat kerja, salah with workplace hazards, one of which is
satunya bahaya paparan panas. Selanjutnya, heat exposure. Furthermore, these workers
pekerja ini yang akan bertanggung jawab will be responsible for planning, developing,
dalam merencanakan, mengembangkan, implementing and managing programs
melaksanakan dan mengelola program related to heat exposure in the workplace.
terkait paparan panas di tempat kerja. 2. Identify hazards and risks. Companies
2. Melakukan Identifikasi Bahaya dan resiko. and workers are required to identify heat
Perusahaan dan pekerja wajib melakukan exposure hazards to minimize occupational
identifikasi bahaya paparan panas untuk accidents, occupational diseases and
meminimalkan kecelakaan kerja, penyakit decreased work productivity. These hazard
akibat kerja dan penurunan produktivitas identification activities include: Recognizing
kerja. Kegiatan identifikasi bahaya ini the hazards of heat exposure and the risk
meliputi: Mengenali bahaya paparan of heat illness for workers. Calculating the
panas dan risiko penyakit akibat panas heat stress index through measurement
bagi pekerja. Menghitung indeks tekanan of external environmental factors that
panas melalui pengukuran faktor-faktor affect heat stress, namely temperature,
eksternal lingkungan yang mempengaruhi humidity, wind speed, dry temperature,
tekanan panas, yaitu suhu, kelembaban, wet temperature and radiation
kecepatan angin, suhu kering, suhu basah temperature. Evaluate workers’ health due
dan suhu radiasi. Melakukan evaluasi to heat exposure by measuring their blood
terhadap kesehatan pekerja akibat paparan pressure, pulse rate and body temperature.
panas, yaitu dengan mengukur tekanan Determine control and corrective measures
darah, denyut nadi dan suhu tubuh pekerja. to minimize heat exposure hazards. Conduct
Menentukan langkah pengendalian dan technical control.
perbaikan untuk meminimalkan bahaya 3. Technical controls that can be carried out
paparan panas. are installing general ventilation, installing
3. Melakukan pengendalian teknis. exhaust fans, installing dust collectors,
Pengendalian teknis yang dapat dilakukan using shielding, especially to reduce radiant
adalah memasang ventilasi umum, heat and reduce temperature and humidity
memasang exhaust fan, memasang dust through air conditioning.
collector, penggunaan penyekat (shielding)
terutama untuk mengurangi panas radiasi
serta mengurangi suhu dan kelembaban
melalui pendingin udara.
District 8 • Healthy Safety Environment • Bulletin
March• Oct
2020
2023

4. Melindungi pekerja dari resiko terkena Heat 4. Protect workers from the risk of heat stress.
stress. Untuk mencegah pekerja dari Heat Avoid strenuous physical activity, extreme
Stress, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. heat environments, sun exposure, and high
Hindari melakukan aktivitas fisik berat, humidity environments whenever possible.
lingkungan panas yang ekstrem, paparan If this is not possible, take the following
sinar matahari, dan lingkungan dengan preventive measures:
kelembaban tinggi bila memungkinkan.
Jika tidak memungkinkan, lakukan langkah- • Start the day by drinking enough water.
langkah pencegahan berikut ini: Avoid alcohol and drinks containing
caffeine as they can cause dehydration.
• Awali hari dengan minum air putih • Wear light-colored, light/thin, and
secukupnya. Hindari alkohol dan sweat-absorbing clothing (cotton).
minuman yang mengandung kafein Avoid synthetic clothing.
karena dapat menyebabkan dehidrasi. • Have a balanced diet.
• Gunakan pakaian berwarna cerah, • Consumption of fruits, vegetables,
ringan/ tipis, dan menyerap keringat protein, fiber will be helpful.
(bahan katun). Hindari pakaian • Consume electrolyte fluids, but not
berbahan sintetis. more than regular drinking water.
• Lakukan diet seimbang. • Use face and neck protection.
• Konsumsi buah, sayuran, protein, serat • Make sure there are drinking water
akan sangat membantu. stations in the work area and that they
• Konsumsi cairan elektrolit, namun tidak are easily accessible.
melebihi air minum biasa. • Drink one glass of water every 15
• Gunakan pelindung wajah dan leher. minutes, even if you do not feel thirsty.
• Pastikan di area kerja terdapat stasiun • Take regular breaks when doing
air minum dan mudah diakses. strenuous work in environments with
• Minumlah satu gelas air setiap 15 high heat and humidity.
menit, sekalipun Anda belum merasa • Take breaks in cool, shaded areas.
haus. • Consider keeping a specially marked
• Lakukan istirahat secara berkala water container filled with water and
saat melakukan pekerjaan berat di ice to wet neck, arm and other towels.
lingkungan dengan suhu panas dan • Monitor you and your coworkers’
kelembaban tinggi. Beristirahatlah di physical condition for signs or
tempat sejuk dan teduh. symptoms of heat illness.
• Pertimbangkan untuk menyediakan • Report to your supervisor if you or a
wadah air bertanda khusus yang berisi coworker experience symptoms of heat
air dan es untuk membasahi handuk stress.
leher, lengan dan lainnya.
• Pantau kondisi fisik Anda dan rekan
kerja untuk mengetahui adanya tanda
atau gejala penyakit akibat panas.
Laporkan kepada supervisor bila Anda
atau menemukan rekan kerja yang
mengalami gejala heat stress.
District 8 • Healthy Safety Environment • BulletinMay
• Oct2020
2023

5. Aklimatisasi 5. Acclimatization
Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian Acclimatization is the process of adjusting to
diri seseorang terhadap lingkungannya. one’s environment. Heat acclimatization is
Aklimatisasi terhadap panas ditandai dengan characterized by a decrease in body temperature
penurunan suhu tubuh dan pengeluaran and elimination of salt from the body. Heat
garam dari dalam tubuh. Aklimatisasi panas acclimatization is usually achieved after two
biasanya tercapai setelah dua minggu, weeks, depending on work environment factors
tergantung faktor lingkungan kerja dan and individual factors (drug consumption,
faktor individu (konsumsi obat, kondisi fisik, physical condition, age and weight). Every new
usia dan berat badan). Setiap pekerja baru worker and old worker who is absent for two
dan pekerja lama yang absen selama dua weeks or more from work should start with 20%
minggu atau lebih dari pekerjaannya harus of the workload on the first day, then gradually
dimulai dengan 20% beban kerja di hari increase to no more than 20% of the workload
pertama, lalu meningkat secara bertahap on subsequent days.
tidak lebih dari 20% beban kerja di hari
berikutnya. 6. Organizing work time Changes to work
schedules and the frequency of breaks are
6. Mengatur waktu kerja made in an effort to minimize exposure risks.
Perubahan jadwal kerja dan pengaturan In Indonesia, work activities in industries that
frekuensi istirahat dilakukan dalam upaya can cause a hot work climate are regulated in
untuk meminimalkan risiko paparan. Di SNI 16-7063-2004 and Permenakertrans No.
Indonesia, mengenai kegiatan kerja di PER. 13/MEN/X/2011 concerning the NAB of
industri yang dapat menimbulkan iklim Physical and Chemical Factors in the Workplace.
kerja panas di atur dalam SNI 16-7063-
2004 dan Permenakertrans No. PER. 13/ Workload criteria according to SNI:
MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan • Light workload requires calories 100 - 200
Kimia di Tempat Kerja. Kcal / hour.
• Moderate workload requires calories >200
Kriteria beban kerja menurut SNI: - 350 Kcal / hour.
• Beban kerja ringan membutuhkan • Heavy workload requires calories >350-500
kalori 100 – 200 Kkal/jam. Kcal / hour.
• Beban kerja sedang membutuhkan
kalori >200 – 350 Kkal/jam. This threshold value limits the work
• Beban kerja berat membutuhkan kalori environment heat exposure of 8 hours / day
>350–500 Kkal/jam. to the workforce by considering the workload
category and the division of work - rest time.
Nilai ambang batas ini membatasi pemaparan So that work supervisors need to organize and
panas lingkungan kerja 8 jam/ hari terhadap know the conditions and shifts of each worker
tenaga kerja dengan mempertimbangkan according to the workplace.
kategori beban kerja dan pembagian waktu
kerja – istirahat. Sehingga Pengawas kerja
perlu mengatur dan emngetahui kondisi
dan shift dari masing-masing pekerja sesuai
dengan tempat bekerja.
District 8 • Healthy Safety Environment • Bulletin
March• Oct
2020
2023

7. Memberikan pelatihan kepada pekerja 7. Provide training to workers Companies


Perusahaan juga wajib memberikan must also provide training to workers on
pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya the hazards and effects of heat exposure,
dan efek paparan panas, gejala penyakit symptoms of heat illness, how and when
akibat panas, bagaimana cara dan kapan to respond to early symptoms and how to
harus merespons bila timbul gejala awal prevent heat illness.
dan bagaimana cara mencegah penyakit
akibat panas. 8. Monitoring for early signs and symptoms
Workers can set up a system to monitor
8. Melakukan pengawasan untuk tanda dan and report early signs and symptoms of
gejala awal heat illness. This can help companies as
Pekerja bisa membuat sebuah sistem well as management to detect heat illness
untuk memantau dan melaporkan tanda early and take control measures as soon as
dan gejala awal penyakit akibat panas. possible.
Hal ini dapat membantu perusahaan juga
manajemen dalam mendeteksi secara 9. Planning and implementing an emergency
dini penyakit akibat panas dan melakukan team response system Activate an
tindakan pengendalian sesegera mungkin. emergency response team related to heat-
related illness (Heat Stress), if there are
9. Membuat perencanaan dan pelaksanaan victims who experience this, immediately
sistem respon emergency team communicate the emergency response
Mengaktifkan tim tanggap darurat terkait procedures to the supervisor and the person
penyakit akibat panas (Heat Stress), jika di in charge of the area so that immediate
temukan ada korban yang mengalami hal treatment is carried out.
ini, segera komunikasikan prosedur tanggap
darurat tersebut kepada supervisor dan
Penanggung jawab area agar segera di
lakukan penanganan
District 8 • Healthy Safety Environment • BulletinMay
• Oct2020
2023

E. PENANGANAN HEAT STRESS E. HANDLING HEAT STRESS

Kondisi fenomena panas terik ini diprediksikan The condition of this scorching heat
masih dapat berlangsung dalam periode oktober phenomenon is predicted to continue in
ini, mengingat kondisi cuaca cerah masih this October period, considering that sunny
cukup mendominasi pada siang hari, sehingga weather conditions are still quite dominant
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk during the day, so BMKG urges the public to
senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan always maintain the condition of body stamina
kecukupan cairan tubuh dan makan makanan and adequate body fluids and eat nutritious
yang bergizi serta istirahat secara teratur food and rest regularly, especially for workers
terutama bagi pekerja yang beraktifitas di luar who are active outdoors during the day to avoid
ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehydration, fatigue and other adverse effects.
dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya. If there is heat stress Handling:
Jika ada yang terjadi heat stress Penangannya : • Move the victim to a cool place or air-
• Pindahkan korban ke tempat dingin atau conditioned room.
ruangan ber AC. • The victim should not be covered so that
• Korban jangan di kerubungin sehingga there is little air in the aid area.
udara sedikit di area pertolongan. • Compress wet and cold cloth.
• Kompres kain basah dan dingin serta bisa • can use a fan Flush the body using cold
gunakan kipas angin . water or ice water.
• Siram badan menggunakan air dingin atau • Monitor body temperature and continue
air es . the above initial actions until the victim’s
• Monitoring suhu badan dan lanjutkan body temperature drops below 38’.
tindakan awal di atas sampai suhu badan • Immediately contact a doctor for further
korban turun di bawah 38’ . assistance.
• Segera hubungi dokter untuk pertolongan
lebih lanjut .
District 8 • Healthy Safety Environment • Bulletin
March• Oct
2020
2023

ANALISA KEAMANAN KERJA JOB SAFETY ANALYSIS

A. Introduction A. Introduction
Manajemen risiko yang efektif dimulai dengan Effective risk management starts with
mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya identifying and controlling hazards before
sebelum insiden terjadi. Sementara, banyak ahli an incident occurs. Meanwhile, many OHS
K3 memahami bahwa job safety analysis (JSA) experts understand that job safety analysis
adalah cara tepat untuk menilai bahaya dan (JSA) is the right way to assess hazards and
menentukan pengendaliannya dalam setiap determine their control at every stage of a
tahapan suatu proses pekerjaan. work process. JSA (Job Safety Analysis) is a
JSA (Job Safety Analysis) adalah teknik safety management technique that focuses on
manajemen keselamatan yang fokusnya identifying hazards associated with a series of
pada identifikasi bahaya yang berhubungan jobs or tasks performed. JSA focuses on the
dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang relationship between workers, tasks/jobs, work
dilakukan. JSA berfokus pada hubungan antar environment and equipment.
pekerja, tugas/pekerjaan, lingkungan kerja dan
peralatan. B. Importance of JSA Implementation
One of the best ways to determine proper work
B. Pentingnya Penerapan JSA procedures is to analyze the hazards in the
Salah satu cara terbaik untuk menentukan work area. Supervisors can use the results of
prosedur kerja yang tepat adalah dengan the analysis to eliminate and prevent hazards in
melakukan analisis bahaya yang terdapat di the work area. This may result in fewer injuries
area kerja. Supervisor dapat menggunakan hasil and PAKs, reduced worker absenteeism,
analisis tersebut untuk menghilangkan dan lower workers’ compensation costs, and even
mencegah bahaya di area kerja. Hal ini mungkin increased productivity. The JSA is also a very
akan berdampak pada berkurangnya jumlah important tool for training new workers in
cedera dan PAK, berkurangnya absen pekerja, performing job steps safely as follows:
biaya kompensasi pekerja jadi lebih rendah, 1. Assist in identifying personal protective
bahkan meningkatkan produktivitas. JSA juga equipment (PPE) requirements that must
menjadi alat yang sangat penting untuk melatih be used such as hearing protection, eyes,
pekerja baru dalam melakukan langkah-langkah hands, feet, head, body, respiratory,
pekerjaan dengan aman sebagai berikut : manual handling assistance equipment etc.
1. Membantu dalam mengidentifikasi 2. Assist in identifying sources of hazardous
persyaratan alat pelindung diri (APD) energy - LOTO such as heat, electricity,
yang harus digunakan seperti pelindung hydraulic, pneumatic energy, chemical,
pendengaran, mata, tangan, kaki, kepala, kinetic, mechanical, centrifugal, gravity etc.
tubuh, pernapasan, peralatan bantuan Active involvement of workers in the
manual handling dll. implementation of occupational safety and
2. Membantu dalam mengidentifikasi sumber health systems.
energy berbahaya – LOTO seperti sumber
panas, listrik, hydraulic, pneumatic energy,
kimia, kinetik, mekanikal, sentrifugal,
gravitasi dll.
3. Keterlibatan pekerja secara aktif dalam
penerapan sistem keselamatan dan
kesehatan kerja.
District 8 • Healthy Safety Environment • BulletinMay
• Oct2020
2023

3. Meningkatkan komunikasi dan kepercayaan 3. Improve communication and trust between


(trust) antara manajemen dan karyawan. management and employees.

C. Pekerjaan seperti apa yang C. What kind of work requires a JSA.


membutuhkan JSA. Almost all types of work require a JSA.
Hampir semua jenis pekerjaan membutuhkan However, there are several factors that need
JSA. Namun, ada beberapa faktor yang perlu to be considered in determining the work to be
diperhatikan dalam menentukan pekerjaan analyzed, including:
yang akan di analisa, diantaranya: 1. Work that can cause work accidents or PAK
1. Pekerjaan yang bisa menyebabkan or high risk.
terjadinya kecelakaan kerja atau PAK atau 2. Work that has the potential to cause
beresiko tinggi. serious injury or fatal PAK, even for jobs
2. Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan where there is no previous history of
cedera serius atau PAK yang mematikan, accidents.
bahkan untuk pekerjaan yang tidak ada 3. Jobs where one small negligence by the
riwayat kecelakaan sebelumnya. worker can cause a fatal accident or serious
3. Pekerjaan dimana satu kelalaian kecil yang injury.
dilakukan pekerja dapat menyebabkan 4. Any new work or work that has undergone
kecelakaan fatal atau cedera serius. changes in work processes and procedures.
4. Setiap pekerjaan baru atau pekerjaan yang 5. Jobs that require special work permits.
telah mengalami perubahan proses dan 6. Hazardous work sites that require
prosedur kerja. supervision and safe work.
5. Pekerjaan yang membutuhkan izin kerja
khusus. C. Steps for making a JSA
6. Lokasi pekerjaan berbahaya yang 1. Determine the work activity for the JSA.
membutuhkan pengawasan dan pekerjaan 2. Determine and record the steps of the
aman work activity. Identify the hazards of each
work step.
D. Langkah-langkah pembuatan JSA 3. Describe the injuries that may occur from
1. Menentukan aktivitas pekerjaan untuk these hazards.
pelaksanaan JSA. 4. Identify ways to eliminate or control the
2. Menentukan dan mencatat langkah- hazards.
langkah dari aktivitas pekerjaan tersebut.
3. Mengidentifikasi bahaya dari masing-
masing langkah pekerjaan.
4. Mendeskripsikan cedera/injury yang
mungkin terjadi dari bahaya tersebut.
5. Mengidentifikasikan cara untuk
mengeliminasi atau mengendalikan bahaya
District 8 • Healthy Safety Environment • Bulletin
March• Oct
2020
2023

Source / Reference:
• https://totalenviro.co.id/penyakit-akibat-paparan-panas-heat-stress-harus-diwaspadai-
Disclaimer:
pekerja/
Semua informasi di bulletin ini diterbitkan dengan itikad baik dan hanya untuk informasi umum. Buletin
• https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg-fenomena-cuaca-panas-terik-terjadi-
tidak memberikan jaminan apa pun tentang kelengkapan dan keakuratan informasi ini. Segala tindakan
beberapa-hari-terakhir-ini-penjelasannya&tag=press-release&lang=ID
yang Anda lakukan atas informasi yang Anda temukan di Buletin ini, sepenuhnya merupakan risiko
• https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stroke/apa-saja-tanda-dan-gejala-saat-
Anda sendiri. Buletin ini tidak akan bertanggung jawab atas kerugian dan / atau kerusakan sehubungan
terkena-sengatan-panas-heat-stroke
dengan isi Buletin ini.
• https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stroke/apa-saja-tindakan-awal-pada-orang-
All information in this bulletin is published in good faith and for general information only. The Bulletin
yang-terkena-sengatan-panas-heat-stroke
makes no guarantees about the completeness and accuracy of this information. Any action you take on
• https://kiscerti.co.id/artikel/jsa-job-safety-analysis
the information you find in this Bulletin is entirely at your own risk. This Bulletin will not be responsible
• https://www.hseprime.com/bagaimana-melaksanakan-job-safety-analysis-jsa-yang-efektif-
for any losses and / or damages in connection with the contents of this bulletin.
ikuti-5-langkah-penting-ini/

Anda mungkin juga menyukai