Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN NUTRICARE

“KASUS 1”

Dosen Pengampu:
Anugrah Linda Mutiarani, S.Gz., M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 10

Jauharotul Lu’luah 2330020016


Nadiyah Nur I. A 2330020031
Nadiyatul Miftakhus S 2330020034
Eka Harum Lestari 2330020047

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2023
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Tinggi lutut : 44 cm
Tinggi Estimasi = 84,88 + (0,24 x 70)- (1,83 x 44)
= 84,88 + 16,8 - 80,52
= 84,88 +63,72
= 148,6 cm
LILA : 29,5 cm
Berat Estimasi : ( 2,001 x 29,5 ) – 1,223
= 57,8 kg
= 4,6 x 48,6 = 53,2 kg
Status Gizi Menurut LILA = 29,5 /24,4 x 100%
= 121 ( obesistas )
Kebutuhan Gizi Pasien ( Rule Of Thumb )
1. Energi ( 25-30 kkal/ bb ) = 25 x 57,8 kg = 1445 kkal
Kenaikan suhu 13% = 1445 x13% = 1.632,8
Karbohidrat 60% = 1.632,8 X 60 % = 979,68 : 4 = 244,9 gram
Protein 15 % = 1.632,8 X 15% = 244,92 : 4 = 61,2 gram
Lemak 25 % = 1.632,8 X 25 % = 408,2 : 9 = 45,3 gram
FORMULIR SKRINING GIZI AWAL DENGAN MST
(MALNUTRITION SCREENING TOOL)

No. Parameter Skor

1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam 6
bulan terakhir?
a. Tidak terjadi penurunan berat badan 0
b. Tidak yakin / tidak tahu / terasa baju lebih longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut
1-5 kg 1
6-10 kg 2
11-15 kg 3
> 15 kg 4
Tidak yakin berapa kg penurunannya 2

2. Apakah asupan makan berkurang karena penurunan nafsu makan/kesulitan menerima


makan?
a. Tidak 0
b. Ya 1
Total Skor 1
3. Pasien dengan diagnose khusus a. Ya b. Tidak

 Diabetes Mellitus  Paru


 Ginjal  Stroke
 Hati  Kanker

 Lambung  Penurunan Imunitas


 Geriatri
 Lain-lain ( Hipoalbumin
dan diare )

Skor 0 = risiko malnutrisi rendah


Skor 1 = risiko malnutrisi sedang
Skor ≥ 2 = pasien berisiko malnutrisi, konsultasi ke Ahli Gizi
Berdasarkan hasil skrining dengan form MST Ny. N berisiko malnutrisi sedang
FORM NUTRITIONAL CARE PROCESS ( NCP )

IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny. S
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 70 tahun
Pekerjaan : wirausaha
Diagnosa medis : diare akut, Sepsis, AKI, Hipoalbumin, Hepatitis B dan Diabetes Mellitus
Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring
Evaluasi
Data Dasar Sintesa Data C2 FH.-1.2.2
Antropometri Status gizi NC.-3.3 overweight / Obesitas dikaitkan dengan Konseling gizi dengan Di monitoring
- Tinggi lutut:44 cm pasien menurut kurangnya aktivitas fisik dibuktikan dengan memberikan motivasi dan setiap hari untuk
- Tinggi estimasi: 148,6 cm persen lila yang perhitungan melalui LILA mendapatkan hasil strategi diet dengan asupan energi,
- LILA : 29,5 cm di dapatkan yaitu 121% yang mana termasuk ststus gizi obesitas kondisi pasien protein, lemak, dan
- Berat estimasi : 57,8 kg 121% termasuk tingkat II karbohidrat
dalam obesitas Tujuan
- Mencukupi kebutuhan Dietary
gizi pasien sesuai kondisi Pemantauan
- Peningkatan kebutuhan asupan energi,
cairan pasien protein, lemak,
- Memberikan makanan karbohidrat, fe ,
sesuai kondisi pasien dan serat

Syarat Evaluasi
- Menigkatkan kebutuhan Konseling
energi pasien sebesar Peningkatan
1.632,8 kkal pengetahuan dan
- Protein diberikan cukup informsi terkait
15% dari kebutuhan gizi kepada
energi total, yaitu 61,2 individu dan
gram keluarga pasien,
- Lemak diberikan cukup kepatuhan/ketaatan
25% dari kebutuhan terkait diet, serta
energi total, yaitu sebesar kebiasaan
45,3 gram makan/pola makan
- karbohidrat diberikan yang benar
cukup 65 % dari
kebutuhan energy total,
yaitu sebesar 244,9 gram
- Penurunan kebutuhan
serat dikarenakan kondisi
pasien mengalami diare ,
yaitu sebesar 15 gram
- Peningkatan kebutuhan
gizi fe pasien , yaitu
diberikan 10 gr
- gula diberikan rendah
sesuai anjuran perkeni
untuk pasien DM , yaitu
2-3 sendok makan atau
15-20 gram
- Makanan diberikan
secara enteral dikarenakan
kesadaran pasien GCS
111 ( menurun ) , pasien
juga mengalami mual dan
muntah

Biokimia NC. 2.2 perubahan nilai laboratorium (kreatinin)


- Hb : 11,8 g/dl ( N ) Albumin terkait dikaitkan dengan gagal ginjal akut (AKI )
- Trombosit 73.000/mm 2 Hipoalbumin dibuktikan dengan kadar kreatinin pasien tinggi
- Albumin 3,1 g/dl yaitu 2,6
- GDS: 430 gr/dl GDS terkait DM
- Leukosit : 24.730 NC. 2.2 perubahan nilai laboratorium (glukosa)
- Kreatinin 2,6 Leukosit terkait dikaitkan dengan pasien mengalami diabetes
- Kalium 3,4 mmol/L ( N ) sepsis mellitus dibuktikan dengan nilai GDS 430 gr/Dl
- Natrium 142 mmol/L ( N ) (Tinggi)
- HBsAg + Kreatinin terkait
AKI NC. 2.2 perubahan nilai laboratorium ( albumin)
dikaitkan dengan pasien mengalami hipoalbumin
HBsAg terkait dibuktikan dengan kadar albumin pasien rendah
hepatitis B yaitu 3,1 g/dl

NC. 2.2 perubahan nilai laboratorium (HBsAg)


dikaitkan dengan pasien mengalami hepatitis B
dibuktikan dengan kadar HBsAg pasien positif

NC. 2.2 perubahan nilai laboratorium (leukosit)


dikaitkan dengan pasien mengalami sepsis
dibuktikan dengan leukosit pasien tinggi yaitu
sebesar 24.730

NC. 1.4 Perubahan fungsi gastrotestinal


dikaitkan dengan fungsional saluran cerna
dibuktikan pasien mengalami diare berat serta
mual muntah

NI.-5.3 Penurunan kebutuhan gizi (glukosa)


dikaitkan dengan pasien mengalami diabetes
melitus dibuktikan dengan nilai GDS 430 gr/Dl
(Tinggi)

Fisik Klinis NI.-1.1 Peningkatan energy expenditure


Suhu : 38°C dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan
TD : 97/57 mmHg akibat kenaikan suhu tubuh dibuktikan dengan
Mual + suhu pasien 38 ˚C
Muntah +
GCS 111 NI.-5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik
Nadi 120 x (Fe) dikaitkan dengan pasien mengalami keluhan
RR 32 x mual dan muntah dibuktikan dengan nilai
Dehidrasi berat + tekanan darah 97/57 mmHg (Rendah)

NI.-5.3 Penurunan asupan zat gizi spesifik


(serat) dikaitkan dengan pasien mengalami diare
dibuktikan dengan keluhan pasien diare terus
menerus dan nyeri perut
Dietary :
Riwayat gizi dahulu NB.-1.1 Pengetahuan yang kurang terkait
 Alergi makan : - makanan dan zat gizi dikaitkan dengan pasien
 Pola makan : sudah mendapatkan edukasi gizi tetapi lupa
 Frekuensi makan 3x sehari ditandai dengan pola makan pasien dibuktikan
 Karbohidrat yang sering di dengan jarang mengkonsumsi protein nabati dan
konsumsi yaitu nasi 3 x sehari makanan pasien kurang bervariasi
2 centong, kentang sebulan 2x
 Protein hewani yang sering di
konsumsi telur sehari 1x , NI.-2.1 Kekurangan asupan oral dikaitkan
ayam 2x/bulan, ikan pindang dengan pasien mengalami mual, muntah, nyeri
sehari 2x. perut dibuktikan dengan nafsu makan pasien
 Jarang mengkonsumsi protein menurun dan asupan pasien rendah
nabati
 Sayuran yang sering di
konsumsi soup, bayam, dan
terong
 Buah yang di konsumsi jeruk
manis dan jambu biji
 Minuman yang di konsumsi
teh manis 2x seminggu
 Tidak pernah mengkonsumsi
gorengan dan makanan
bersantan

Riwayat gizi sekarang


 Nafsu makan menurun
 Asupan pasien :
Energi : 721 kal
Lemak 9,3 g
Protein 26 g
KH 118 g

 Obat yang diberikan adalah


Cefriaxone, channa, sucralfate,
asering 21 tpn, act rapid

Ekologi
- Pekerjaan tukang bakso
membantu suami kerja
- Sudah mendapat edukasi gizi
namun lupa
- Jarang beraktivitas fisik
( olahraga )
TABEL PERENCANAAN MENU
Pemberian formula 6X selama 24 jam yaitu selma 4 jam sekali
Pemberian densitas menggunakan 1 kalori kkal/ml
Densitas energi 1 kkal/ml
Rumus : densitas energi = 1 kkal/ml
1 = 1.632,8/ml
Volume (ml) = 1.632,8 /1
Volume (ml) = 1.632,8 ml
• Pemberian formula 6x/ 4 jam sekali = 1.632,8/6
= 271 ml/makan

Bahan Bera Protei Lema Karbohodra Sera Natriu


Menu Energi
Makanan t n k t t m
Kacang
80 92,7 6,2 0,4 16,6 5,2 33,6
hijau
Tepung
180 649,6 12,1 1,1 143,1 1,4 9
beras
Minyak 25 215,5 0 25 0 0 0
Pisang 60 69,6 0,6 0,1 18,7 1,4 18,6
Jagung 50 54 1,6 0,6 12,6 1,4 2,5
Makana
Apel 100 59 0,2 0,4 15,3 2,7 1
n Cair
Tempe 80 159,3 15,2 6,2 13,6 1,1 7,2
Telur ayam 80 124,1 10,1 8,5 0,9 0 152
Madu 15 45,6 0 0 12,4 0 0,6
Tahu 80 60,8 6,5 3,8 1,5 1 5,6
Susu skim 100 34,9 3,4 0,2 4,9 0 38
Wortel 40 42 0,8 0,1 9,3 0,3 27,6
Gula 15 58 0 0 15 0 0,15
Total Asupan 1665,1 56,7 46,4 263,9 14,5 295,85
1.632,8
Total Kebutuhan 61,2 54,3 244,9 15 1200
0
% Pemenuhan Kebutuhan 101% 92% 102% 107% 96% 25%

Anda mungkin juga menyukai