FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2023 1. Nama : Wina Auliya Fadhilah NIM : 1401421101 Pertanyaan : Bagaimana Peran IPS dalam mengembangkan potensi kemampuan peserta didik? Penjawab : Nama : Annisa Tri Hidayati NIM : 1401421125 Jawaban : Pada dasarnya pelajaran IPS ini memiliki tujuan dalam mengembangkan potensi peserta didik supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, memiliki kepekaan pada masalah yang ada di lingkungan masyarakat dan bisa mengatasi masalah yang terjadi pada diri sendiri maupun yang terjadi kepada masyarakat. Serta harus mempunyai mental sikap yang positif dalam memperbaiki adanya ketimpangan sosial yang terjadi. Dengan demikian, IPS memiliki peranan penting dalam interaksi sosial peserta didik yang berguna dalam pembentukan karakter dan pengembangan potensi yang bisa bermanfaat bagi dirinya, lingkungan sekitarnya atau masyarakat, bangsa dan negara.
2. Nama : Erika Septianing Rustianti
NIM : 1401421102 Pertanyaan : Bagaimana penerapan paradigma baru pembelajaran IPS dalam kurikulum merdeka? Penjawab : Nama : Lintang Luthfiana NIM : 1401421130 Jawaban : Pembelajaran paradigma baru sendiri memfokuskan siswa sebagai pusat dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk menggali minat dan bakat siswa sendiri, mengembangkan kekuatan siswa, dan mengatasi kelemahan siswa. Namun Paradigma pembelajaran IPS yang dikembangkan untuk memahami sejarah dan keadaan sosial untuk diberi makna tersendiri. Sehingga Sebagai Peran paradigma Pendidikan IPS kurikulum merdeka yaitu pengupayaan pembentukan karakter pluralis siswa dalam dunia pendidikan sehingga menghasilkan keberhasilan dalam belajar dan mempunyai rasa toleransi atau, saling menghargai, saling percaya, dan gotong royong. Pada dasarnya pelajaran IPS ini memiliki tujuan dalam mengembangkan potensi peserta didik supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, yang memiliki kepekaan dan bisa mengatasi masalah yang terjadi pada diri sendiri maupun yang terjadi kepada masyarakat. 3. Nama : Sukmawati Berlian Susanti NIM : 1401421120 Pertanyaan : Jelaskan faktor ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan paradigma baru pembelajaran IPS dibidang pendidikan Penjawab : Nama : Rahma Dwitya NIM : 1401421104 Jawaban : Terdapat beberapa faktor ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan paradigma baru pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dalam bidang pendidikan, antara lain: 1.Kurangnya Kesiapan Sumber Daya: Beralih ke paradigma baru memerlukan perubahan dalam kurikulum, bahan ajar, dan pelatihan bagi guru. Jika sumber daya ini tidak tersedia atau tidak cukup siap, implementasi paradigma baru bisa terhambat. 2.Perubahan Budaya Sekolah: Paradigma baru memerlukan perubahan dalam budaya sekolah, yang mungkin bertentangan dengan praktik lama. Tidak semua sekolah atau guru siap untuk mengadopsi perubahan tersebut. 3.Ketidakpastian Hasil: Implementasi paradigma baru mungkin tidak langsung menghasilkan hasil yang terlihat. Ini bisa menyebabkan ketidakpercayaan terhadap perubahan dan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan baru. 4.Kurangnya Dukungan dari Stakeholder: Jika stakeholder utama, seperti guru, siswa, orang tua, dan pemerintah, tidak mendukung perubahan tersebut, upaya untuk mengadopsi paradigma baru bisa sulit. 5.Ketidakjelasan Konsep Baru: Jika paradigma baru memiliki konsep atau pendekatan yang kompleks dan tidak jelas, guru dan siswa mungkin kesulitan memahami dan mengimplementasikannya. 6.Tingkat Motivasi yang Rendah: Guru dan siswa mungkin merasa kurang termotivasi untuk mengadopsi paradigma baru jika mereka tidak melihat nilai atau manfaatnya dalam jangka pendek. 7.Keterbatasan Teknologi: Beberapa paradigma baru mungkin memerlukan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Jika teknologi tidak tersedia atau tidak terintegrasi dengan baik, implementasi paradigma baru bisa terhambat. 8.Tingkat Pemahaman yang Berbeda: Siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda terhadap konsep-konsep baru. Jika paradigma baru tidak memperhitungkan variasi ini, beberapa siswa mungkin tertinggal.
9.Perlawanan terhadap Perubahan: Adanya perlawanan terhadap perubahan dari
pihak-pihak yang merasa nyaman dengan praktik lama bisa menghambat perubahan paradigma. 10.Pengukuran dan Penilaian yang Tidak Cocok: Paradigma baru mungkin memerlukan pendekatan evaluasi yang berbeda. Jika sistem pengukuran dan penilaian tidak sesuai, maka paradigma baru mungkin sulit diukur atau dinilai dengan benar. 4. Nama : Safirra Wahyu Citera Purnama NIM : 1401421111 Pertanyaan : Mengapa pembelajaran IPS menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan di Indonesia terutama untuk tingkat sekolah dasar? Penjawab : Nama : Ervitaviyan Wahyu Putri Pangestu NIM : 1401421128 Jawaban : Karena Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesai. Tujuan dari pembelajaran ataupun Pendidikan IPS di SD ini dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari IPS peserta didik mampu melihat dan menjelaskan fenomena yang ada dalam masyarakat disekitarnya, baik kerja sama ataupun masalah-masalah yang timbul di sekitarnya. Peserta didik akan dapat mengetahui cara dalam sebuah interaksi secara langsung dengan sesama manusia lainnya, baik dalam kelompok kecil maupun besar. Peserta didik akan diberi pemahaman tentang kehidupan bermasyarakat dan beragama. Agar peserta didik dapat terbiasa untuk saling tolong menolong antar sesama manusia, bekerja sama, dan tidak membeda-bedakan agama, ras, suku, dan sebagainya. PENAMBAHAN JAWABAN
1. Nama : Wina Auliya Fadhilah
NIM : 1401421101 Pertanyaan : Bagaimana Peran IPS dalam mengembangkan potensi kemampuan peserta didik? Penambahan : Nama : Naila Rahmawati NIM : 1401421109 Jawaban : Peran pembelajaran IPS salah satunya yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah pribadi, masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari di lingkungan keluarga, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum
2. Nama : Erika Septianing Rustianti
NIM : 1401421102 Pertanyaan : Bagaimana penerapan paradigma baru pembelajaran IPS dalam kurikulum merdeka? Penambahan : Nama : Diva Kirana NIM : 1401421106 Jawaban :
Kurikulum merdeka memiliki paradigma baru dalam pelaksanaan
pembelajarannya. Kurikulum ini memiliki perbedaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum ini, pembelajaran cenderung berpusat pada siswa. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran sehingga bisa mengeksplor pengetahuannya lebih banyak. Selain itu, pada kurikulum merdeka terdapat penguatan profil pelajar Pancasila yang mencakup beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. Dengan adanya penguatan profil pelajar Pancasila, diharapkan siswa memiliki karakter yang unggul.