Anda di halaman 1dari 46

INFORMASI UMUM

Identitas Modul

1. Nama Penyusun : Luh Nusari, S.Pd.,M.Pd


2. Institusi/Sekolah : SMK Negeri 2 Singaraja
3. Tahun Disusun : 2021
4. Jenjang Sekolah : SMK
5. Kelas/Fase : X/E
6. Semester : 1/Ganjil
7. Alokasi Waktu : 24 JP (45`x 24 JP)
8. Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
9. Jumlah Peserta : 18 Orang
Didik

Kompetensi Awal : Mengenal alat ukur dan ukuran tubuh

Profil Pelajar Pancasila :


∙ Kreatif

∙ Bernalar kritis

∙ Mandiri

∙ Gotong royong

Sarana dan Prasarana :


∙ Sarana: LCD Proyektor, laptop,dummy,alat
ukur,buku catatan,pensil,polpen,penggaris ∙
Prasarana: Handout mengukur tubuh, video
tutorial mengukur tubuh wanita

Target Peserta Didik : Semua siswa dalam kelas tanpa perbedaan


kemampuan akademis dan tanpa perbedaan
tipikal siswa

Strategi Pembelajaran :
∙ Observasi langsung

∙ Diskusi

∙ Penugasan

∙ Simulasi

Model Pembelajaran : Paduan antara PJJ dan PTM dengan model


pembelajaran Project Based Learning

Kode Modul : M.10.7_Nusari1_A.10.7_Nusari1


KOMPETENSI INTI
A. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu
membuat dan melakukan pengukuran tubuh,
serta menerapkan pembuatan pola dasar
teknik konstruksi secara mandiri

B. Tujuan Pembelajaran : 1) Peserta didik mampu mengelompokkan


jenis-jenis ukuran tubuh
2) Peserta didik mampu menentukkan titik
tubuh
3) Peserta didik mampu membuat garis body
line pada dummy dan melakukan
pengukuran sesuai body line
4) Peserta didik mampu membuat garis body
line pada tubuh manusia dan melakukan
pengukuran sesuai body line

C. Pemahaman : 1) Peserta didik setelah mengikuti


Bermakna pembelajaran ini, akan mengetahui dan
mampu menentukkan titik tubuh
2) Peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran ini, akan mengetahui dan
mampu membuat garis body line pada
dummy
3) Peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran ini, akan mengetahui dan
mampu mengambil ukuran pada tubuh
manusia

D. Pertanyaan Pemantik : 1) Jika kamu menjahit baju ke tukang jahit,


apakah badan kamu diukur?
2) Apakah kamu mengamati badan mana saja
yang diukur?
3) Apakah pada saat diukur, penjahit tersebut
mengikat bagian-bagian khusus dari
tubuh kalian?

E. Persiapan : Mempersiapan bahan ajar dan sarana


pembelajaran
prasarana dalam pembelajaran

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan (15 menit) : 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan
pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca buku dan menggali dari media sosial yang
berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan
minat baca peserta didik

Inti (210 menit) : Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

1) Pertanyaan mendasar :
∙ Guru memberikan asesmen ∙ Peserta didik
diagnostik untuk mengetahui menjawab
sejauh mana pengetahuan pertanyaan
siswa terhadap materi yang asesmen diagnostik
akan dibahas sesuai dengan
pengalamannya
∙ Guru menyampaikan topik
materi yang akan dipelajari ∙ Peserta didik
dengan membuat rasa ingin menyimak
tahu penjelasan tujuan,
manfaat, strategi
∙ Guru memberikan apersepsi pembelajaran
dan mengaitkannya dengan secara disiplin, rasa
tujuan pembelajaran yang ingin tahu, percaya
akan dicapai dengan diri dan tanggung
meminta peserta didik jawab yang akan
mengamati video digunakan saat
mempelajari ukuran
∙ Guru mengajukan pertanyan tubuh dan titik tubuh
cara memecahkan
masalah terkait topik
yang akan
dibahas/dikerjakan oleh
peserta didik.
∙ Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
bertanya
∙ Guru memotivasi peserta didik
secara komunikatif
2) Mendesain perencanaan :
produk ∙ Guru memastikan dan ∙ Peserta didik
memantau peserta didik berdiskusi
memilih proyek yang menyusun rencana
akan dihasilkan pembuatan proyek
(menentukkan titik
tubuh)

3) Menyusun jadwal :
pembuatan ∙ Guru dan peserta didik ∙ Peserta didik
membuat kesepakatan menyusun jadwal
tentang jadwal pembuatan penyelesaian
titik tubuh (tahapan dan pemasangan/penentu
waktu pengumpulannya) an titik tubuh pada
dummy dengan
memperhatikan
batas waktu yang
telah ditentukkan
bersama.

4) Memonitor keaktifan dan :


perkembangan proyek ∙ Guru memantau keaktifan ∙ Peserta didik
peserta didik selama melakukan
melaksanakan proyek pembuatan proyek
(pemasangan titik tubuh (pemasangan/pene
pada dummy), nt uan titik tubuh
pada dummy)
∙ Memantau realisasi sesuai jadwal
perkembangan dan
membimbing peserta ∙ Mencatat setiap
didik yang mengalami tahapan
kesulitan
∙ Mendiskusikan
∙ Sambil memantau pekerjaan permasalahan yang
siswa, guru memberikan muncul selama
asesmen formatif penyelesaian
proyek dengan
guru

5) Menguji hasil :
∙ Guru berdiskusi dengan ∙ Membuat laporan
peserta didik tetang proyek dalam
prototype proyek (PPT) bentuk PPT untuk
yang akan dipresentasikan dipaparkan kepada
orang lain/di depan
kelas

6) Evaluasi pengalaman
belajar ∙ Guru membimbing proses ∙ Peserta didik
pemaparan proyek,
memaparkan laporan ∙
∙ Menanggapi hasil yang telah Peserta didik yang
dipaparkan lain memberikan
tanggapan
∙ Bersama dengan peserta
didik ∙ Bersama guru
merefleksi/ menyimpulkan
menyimpulkan hasil hasil proyek
pemaparan

Penutup (45 menit) :


∙ Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu ∙ Guru
membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal yang
diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi
kesalah paham terhadap materi
∙ Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mempersiapkan
PPT hasil dari praktik penentuan titik tubuh yang
akan dipresentasikan dengan menggunakan google
meet dan mencari informasi body line pada dummy
∙ Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap belajar
∙ Pembelajaran diakhiri dengan salam

PJJ / 1JP / Menggunakan Google


Meet
Pendahuluan
⮚ Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan
salam
⮚ Guru mendata kehadiran peserta didik sambil
mengingatkan pentingnya disiplin mengikuti
pembelajaran untuk kedepannya ketika memasuki
dunia kerja
⮚ Memberikan apersepsi tentang materi yang akan di
bahas

Inti
⮚ Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempresentasikan proyek (penentuan titik
tubuh) yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya
⮚ Guru membimbing proses pemaparan proyek, ⮚
Peserta didik lainnya menanggapi hasil yang telah
dipaparkan
⮚ Bersama dengan peserta didik
merefleksi/menyimpulkan hasil pemaparan

Penutup
⮚ Guru memberi penekanan pada poin-poin
penting materi
⮚ Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk
mencari informasi tetang penentuan body line
⮚ Menutup pertemuan dan mengingatkan
tanggal/hari untuk pertemuan berikutnya

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2
Pendahuluan (15 menit) : 1) Guru dan peserta didik bersama-sama
mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik
sambil mengingatkan pentingnya disiplin
masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk membaca buku dan
menggali dari media sosial yang berkaitan
dengan materi pelajaran untuk
meningkatkan minat baca peserta didik

Inti (210 menit) : Aktivitas Guru Aktivitas


Peserta Didik

1) Pertanyaan mendasar :
∙ Guru menyampaikan ∙ Peserta didik
topik materi yang menyimak
akan dipelajari penjelasan

dengan membuat tujuan,


rasa ingin tahu manfaat,
strategi
∙ Guru memberikan pembelajaran
apersepsi dan secara disiplin,
mengaitkannya rasa ingin tahu,
dengan tujuan percaya diri
pembelajaran yang dan tanggung
akan dicapai dengan jawab yang
meminta peserta akan
didik mengamati digunakan saat
video mempelajari
∙ Guru mengajukan menentukkan
body line dan
pertanyan cara mengambil
memecahkan ukuran pada
masalah terkait dummy
topik yang akan
dibahas/dikerjakan
oleh peserta didik.
∙ Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya
∙ Guru memotivasi
peserta didik secara
komunikatif
2) Mendesain :
∙ Guru memastikan dan ∙ Peserta didik
perencanaan produk
memantau peserta berdiskusi
didik memilih proyek menyusun
yang akan dihasilkan rencana
pembuatan
proyek (
pemasangan
body line dan
mengambil
ukuran pada
dummy)

3) Menyusun jadwal :
pembuatan ∙ Guru dan peserta didik ∙ Peserta didik
membuat menyusun
kesepakatan tentang jadwal
jadwal pemasangan penyelesaian
body line dan pemasangan
mengambil ukuran body line dan
pada dummy mengambil
(tahapan dan waktu ukuran pada
pengumpulannya) dummy dengan
memperhatikan
batas waktu
yang telah

ditentukkan
bersama.

4) Memonitor keaktifan :
dan perkembangan ∙ Guru memantau ∙ Peserta didik
proyek keaktifan peserta melakukan
didik selama pembuatan
melaksanakan proyek
proyek (pemasangan (pemasangan
body line dan body line dan
mengambil ukuran mengambil
pada dummy), ukuran pada
dummy) sesuai
∙ Memantau realisasi
jadwal
perkembangan dan
membimbing peserta ∙ Mencatat setiap
didik yang tahapan
mengalami kesulitan
∙ Mendiskusikan
∙ Sambil memantau permasalahan
pekerjaan siswa, yang muncul
guru memberikan selama
asesmen formatif penyelesaian
proyek dengan
guru
5) Menguji hasil :
∙ Guru berdiskusi ∙ Membuat
dengan peserta didik laporan proyek
tetang prototype dalam bentuk
proyek (PPT) yang PPT untuk
akan dipresentasikan dipaparkan
kepada orang
lain/di depan
kelas

6) Evaluasi pengalaman
belajar ∙ Guru membimbing ∙ Peserta didik
proses pemaparan memaparkan
proyek, laporan
∙ Menangpapi hasil yang ∙ Peserta didik
telah dipaparkan yang lain
memberikan
∙ Bersama dengan tanggapan
peserta didik
merefleksi/menyimpul ∙ Bersama guru
kan hasil pemaparan menyimpulkan
hasil proyek

Penutup (45 menit) :


∙ Peserta didik menanyakan hal-hal yang
masih ragu
∙ Guru membantu peserta didik untuk
menjelaskan hal-hal yang diragukan
sehingga informasi menjadi benar dan
tidak terjadi kesalah paham terhadap
materi
∙ Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu

mencari model yang akan di pasangkan


body line dan mencatat ukuran yang
diperoleh serta menyiapkan PPT yang
akan dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya (PJJ pertemuan berikutnya) ∙
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar ∙
Pembelajaran diakhiri dengan salam

PJJ / 1JP / Menggunakan Google


Meet
Pendahuluan
⮚ Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan
salam
⮚ Guru mendata kehadiran peserta didik sambil
mengingatkan pentingnya disiplin mengikuti
pembelajaran untuk kedepannya ketika memasuki
dunia kerja
⮚ Memberikan apersepsi tentang materi yang akan di
bahas

Inti
⮚ Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempresentasikan tugas proyek
(pemasangan body line dan mengambil ukuran
pada model)
⮚ Guru membimbing proses pemaparan proyek, ⮚
Peserta didik lainnya menanggapi hasil yang telah
dipaparkan
⮚ Bersama dengan peserta didik
merefleksi/menyimpulkan hasil pemaparan

Penutup
⮚ Guru memberi penekanan pada poin-poin
penting materi
⮚ Menutup pertemuan dan mengingatkan kepada siswa
untuk pertemuan berikutnya tatap muka agar
membawa alat ukur dan buku catatan untuk
mengambil ukuran

Pendahuluan (15 menit) : 1) Guru dan peserta didik bersama-sama


mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik
sambil mengingatkan pentingnya disiplin
masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk membaca buku dan
menggali dari media sosial yang berkaitan

dengan materi pelajaran untuk


meningkatkan minat baca peserta didik

Inti (210 menit) : Aktivitas Guru Aktivitas


Peserta Didik
1) Pertanyaan mendasar :
∙ Guru menyampaikan ∙ Peserta didik
topik materi yang menyimak
akan dipelajari penjelasan
dengan membuat tujuan,
rasa ingin tahu manfaat,
strategi
∙ Guru memberikan
pembelajaran
apersepsi dan secara disiplin,
mengaitkannya rasa ingin tahu,
dengan tujuan percaya diri
pembelajaran yang dan tanggung
akan dicapai dengan jawab yang
meminta peserta akan
didik mengamati digunakan saat
video mempelajari
∙ Guru mengajukan menentukkan
body line dan
pertanyan cara
mengambil
memecahkan
ukuran pada
masalah terkait
model
topik yang akan
dibahas/dikerjakan
oleh peserta didik.
∙ Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya
∙ Guru memotivasi
peserta didik secara
komunikatif

2) Mendesain :
∙ Guru memastikan dan ∙ Peserta didik
perencanaan produk
memantau peserta berdiskusi
didik memilih proyek menyusun
yang akan dihasilkan rencana
pembuatan
proyek (
pemasangan
body line dan
mengambil
ukuran pada
model)

3) Menyusun jadwal :
pembuatan ∙ Guru dan peserta didik ∙ Peserta didik
membuat menyusun
kesepakatan tentang jadwal
jadwal pemasangan penyelesaian
body line dan pemasangan
mengambil ukuran body line dan
pada model (tahapan mengambil
dan waktu ukuran pada
pengumpulannya) model dengan
memperhatikan
batas waktu
yang telah
ditentukkan
bersama.

4) Memonitor keaktifan :
dan perkembangan ∙ Guru memantau ∙ Peserta didik
proyek keaktifan peserta melakukan
didik selama pembuatan
melaksanakan proyek
proyek (pemasangan (pemasangan
body line dan body line dan
mengambil ukuran mengambil
pada model), ukuran pada
model) sesuai
∙ Memantau realisasi
jadwal
perkembangan dan
membimbing peserta ∙ Mencatat setiap
didik yang tahapan
mengalami kesulitan
∙ Mendiskusikan
∙ Sambil memantau permasalahan
pekerjaan siswa, yang muncul
guru memberikan selama
asesmen formatif penyelesaian
proyek dengan
guru

5) Menguji hasil :
∙ Guru berdiskusi ∙ Membuat
dengan peserta didik laporan proyek
tetang prototype dalam bentuk
proyek (PPT) yang PPT untuk
akan dipresentasikan dipaparkan
kepada orang
lain/di depan
kelas

6) Evaluasi pengalaman
belajar ∙ Guru membimbing ∙ Peserta didik
proses pemaparan memaparkan
proyek, laporan
∙ Menangpapi hasil yang ∙ Peserta didik
telah dipaparkan yang lain
memberikan
∙ Bersama dengan tanggapan
peserta didik
merefleksi/menyimpu
∙ Bersama guru
l

kan hasil pemaparan menyimpulkan


hasil proyek

Penutup (45 menit) :


∙ Peserta didik menanyakan hal-hal yang
masih ragu
∙ Guru membantu peserta didik untuk
menjelaskan hal-hal yang diragukan
sehingga informasi menjadi benar dan
tidak terjadi kesalah paham terhadap
materi
∙ Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu
mencari informasi tetang pembuatan
pola dasar teknik kontruksi
∙ Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar ∙
Pembelajaran diakhiri dengan salam

PJJ / 1JP / Menggunakan

Google Meet
Pendahuluan
⮚ Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan
salam
⮚ Guru mendata kehadiran peserta didik sambil
mengingatkan pentingnya disiplin mengikuti
pembelajaran untuk kedepannya ketika memasuki
dunia kerja
⮚ Memberikan apersepsi tentang materi yang akan di
bahas

Inti
⮚ Memperkenalkan topik atau project yang
hendak dilaksanakan
⮚ Memberikan materi/konsep topik atau link
yang berkaitan dengan topik tersebut
⮚ Memberikan penekanan pada poin penting materi

Penutup
⮚ Mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi
⮚ Menutup pertemuan dan mengingatkan kepada siswa
untuk pertemuan berikutnya tatap muka agar
membawa alat untuk membuat pola dasar

Asesmen
⮚ Memberikan asesmen sumatif melalui google form
terkait materi ukuran tubuh,titik tubuh,body line
dan pola dasar sitem kontruksi

F. Asesmen

1) Asesmen dianostik : 1. Apa kalian pernah memperhatikan, alat


yang digunakan untuk mengambil
ukuran jika kalian menjahit baju?
2. Apa kalian tahu ukuran apa saja
diperlukan untuk membuat baju?
3. Apakah kalian tahu dummy?
4. Apakah kalian tahu fungsi dari peter
ban?
5. Apakah kalian tahu fungsi ukuran?

2) Asesmen formatif : 1. Selama kalian menentukkan titik tubuh,


apa kendala kalian?
2. Pada saat kalian membuat/memasang
body line pada bagian mana kalian
rasakan sulit untuk dikerjakan?
3. Apa perbedaan membuat/memasang
body line pada dummy dan pada tubuh
model?
4. Menurut kalian pola dasar sitem apa
yang paling mudah?

5. Jika kalian diberi tugas untuk membuat


pola dasar sistem sederhana apakah
bisa?

3) Asesmen sumatif : 1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis ukuran


yang diambil secara melingkar!
2. Pada bagian mana saja diletakkan tanda
titik tubuh?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan body
line!
4. Mengapa perlu mengikat tubuh model
pada saat mengukur?
5. Sebut dan jelaskan ukuran yang
diperlukan untuk membuat pola dasar
badan!
1) Pengayaan : Pembelajaran pengayaan diberikan kepada
peserta didik yang telah mencapai atau
melampaui ketuntasan belajar, dilaksanakan
dengan:
1. Belajar kelompok, peserta didik
dikelompokkan dan diberi tugas
pengayaan diluar jam pelajaran sekolah
2. Belajar mandiri, peserta didik diberi tugas
pengayaan dikerjakan secara individu ∙
https://youtu.be/hDywfcYxeac
∙ https://youtu.be/zrwdwZ1wRrY

∙ https://youtu.be/J2TvSzXJ9mM

∙ https://youtu.be/K2voJt83hPc

2) Remidial : Pembelajaran remedial diberikan kepada


peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar, dilaksanakan dengan
cara:
1. Memberikan pembelajaran ulang dengan
strategi dan metode pembelajatan yang
berbeda, disesuaikan dengan gaya belajar
peserta didik
2. Membimbing secara individu/perorangan 3.
Memberikan tugas-tugas atau latihan latihan
secara khusus sesuai dengan kemampuan
peserta didik
4. Dengan menerapkan model pembelajaran
tutor sebaya, peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai
ketuntasan belajar

G. Refleksi Peserta Didik dan Guru


1) Refleksi peserta didik

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah kalian merasa


senang membuat garis body
line dan
mengambil ukuran?

2. Apakah kalian puas dengan


project yang kalian lakukan?

3. Bagian mana yang menurut


kalian sulit dikerjakan?
4 Apa yang kalian lakukan saat
merasa kesulitan pada saat
mengerjakan project?

2) Refleksi Guru

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah siswa sudah


memahami dan dapat
mengerjakan semua
tugas yang diberikan?
bagaimana skor yang
mereka peroleh!

2. Guru melakukan
penilaian praktik

LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 1

Nama :

Kelas :

No.Absen :
Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk memberi
tanda titik point (titik tubuh). Buatlah dokumen dan upload hasil
pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui fitur
penugasan!

2. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 2

Nama :

Kelas :

No.Absen :
Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk pemasangan
garis tubuh pada boneka jahit (dummy). Buatlah dokumen dan upload
hasil pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui
fitur penugasan!

3. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 3


Nama :

Kelas :

No.Absen :
Perhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan dengan teman-teman sekelas
cara mengambil ukuran setiap gambar di bawah ini!
No. Uraian Nama Ukuran dan Cara Mengukurnya

4
5

10
4. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 4

Nama :

Kelas :

No.Absen :
Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk membuat
pola dasar badan sistem sederhana dengan menggunakan ukuran model.
Pola dilengkapi dengan tanda pola. Buatlah dokumen dan upload hasil
pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui fitur
penugasan!

5. Instrumen, Pembobotan dan Rambu-rambu Penilaian

1. Penilaian Persiapan

N ASPEK PENILAIAN SKOR Nilai Ket ANALISIS


Perbai PENCAPA
O > 70 - 80 - 90 - ka n IA N
7 79 89 100
0

PERSIAPAN

1 Persiapan alat
dan bahan

2 Persiapan tempat kerja

rata-rata skor =

SKOR NILAI (N1)

2. Penilaian Proses
N ASPEK PENILAIAN SKOR Nil K ANALISIS
O ai e PENCAPAIAN
> 7 8 9 Per t
7 0 0 0 b
0 - - - aik
7 8 1 an
9 9 0
0

TITIK TUBUH

1 Ketepatan titik
tulang punggung
belakang
2 Ketepatan titi
leher pada bahu

3 Ketepatan titik
leher muka

4 Ketepatan titik bahu

5 Ketepatan bawah
lengan

6 Ketepatan titik
puncak payudara

7 Ketepatan titik pinggul

rata-rata skor =

BODY LINE

1 Letak garis tengah


muka

2 Letak garis tengah


belakang

3 Letak garis lingkar


badan

4 Letak garis lingkar


pinggang

5 Letak garis lingkar


panggul

6 Letak garis lingkar


leher

7 Letak garis kerung


lengan

8 Letak garis bahu


dan sisi

9 Garis princes
bagian muka
10 Garis princes
bagian belakang

rata-rata skor =

POLA DASAR
SISTEM
SEDERHANA

1 Menyiapkan alat
dan bahan

2 Proses
pengambilan
ukuran

3 Proses membuat
pola dasar badan

4 Proses membuat
pola dasar lengan

rata-rata skor =

3. Penilaian Tampilan Keseluruhan


N ASPEK SKOR Nila KETE ANALISIS PENCAPAIAN
O PENILAIAN i RA
> 70 8 9 Per NGAN
7 - 0 0 b
0 7 - - aik
9 8 1 an
9 0
0

Titik tubuh

1 Tampak
depan

2 Tampak
belakang

3 Tampak
samping

Body line

1 Tampak
depan

2 Tampak
belakang

3 Tampak
samping

Pola dasar
sistem
sederhana

1 Kesesuaian ukuran

2 Penempatan
tanda-tanda pola

3 Tampilan pola
dasar badan
keseluruhan

4 Tampilan pola
dasar lengan
keseluruhan

SKOR NILAI
(N2)

4. Penilaian Sikap Kerja


N ASPEK PENILAIAN SKOR Nilai Ket. ANALISIS
O Perba PENCAPA
> 70 - 80 90 - ik an IA N
7 79 - 100
0 89

1 Disiplin

2 Tanggung Jawab
Menyelesaikan tugas

3 Mengikuti
prosedur kerja

4 Menyelesaikan
pekerjaan tepat
waktu

5 Menerapkan K3

SKOR NILAI (N3)


5. Penilaian Sikap Kerja

Simpulan Penilaian Simpulan penilaian Simpulan Penilaian


Observasi observasi oleh Keseluruhan
peserta didik lain

6. Rekap Perolehan Nilai

NO Persiapan Proses Hasil Nilai Par Tanggal Paraf Tanggal


Akhir af Ora
Gur ng
u Tua

Bobot

15 % 50 % 35 %

N1 N2 N3

7. Rambu-rambu Penilaian
1) Persiapan

No Aspek Rubrik Penilaian


penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100

1 Persiapan Alat dan Alat dan Alat dan Alat dan


alat dan bahan bahan bahan bahan lengkap
bahan tidak kurang lengkap,
sesuai lengkap tetapi ada
beberapa
alat yang
rusak

2 Pesiapan Persiapa Ada Butuh Persiapan


tempat n beberapa sedikit tempat
kerja kurang poin yang penyesuaia kerja
harus n pada sesuai
disesuaikan areal
kerja
2) Proses
No Aspek penilaian Rubrik Penilaian

< 70 70 - 80 - 89 90 – 100
79

1 Titik tubuh Penenpatan titik


tubuh sesuai

2 Body line Pemasangan


body line sesuai

3 Pengambilan Pengambilan
ukuran ukuran tepat, dan
sesuai dengan
kebutuhan

4 Pembuatan Pembuatan pola


pola dasar dasar tepat
sesuai dengan
ukuran

5 Kelengkapan pola Pola dibuat lengkap

3) Tampilan Keseluruhan

No Aspek penilaian Rubrik Penilaian

< 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100

1 Tampilan
keseluruhan

2 Kualitas Hasil

4) Sikap

No Aspek Rubrik Penilaian


penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100

1 Disiplin

2 Tanggung
Jawab
Menyelesaika
n tugas

3 Mengikuti Prosedur
prosedur kerja kerja tidak
didikuti
dengan baik

4 Menyelesaika Menyelesaika
n pekerjaan n pekerjaan
tepat waktu terlalu lama

5 Menerapka Tidak
n K3 menerapka
n K3 pada
setiap
kegiatan

3. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


A. Analisa Bentuk Tubuh
Macam-macam Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh adalah karakteristik dan ukuran badan seseorang,
padanan katanya adalah perawakan/bodi atau postur tubuh
seseorang. Bentuk tubuh ideal dari abad ke abad berbeda. Bentuk
tubuh seseorang dalam busana akan mempengaruhi pada pembuatan
pola dasar yang digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
tampilan kelemahan dari tubuh seseorang tersebut agar terlihat ideal.
Dengan mengetahui dari macam-macam bentuk tubuh, kita akan dapat
mengetahui lebih banyak saat memilih jenis pakaian yang seseuai
untuk tubuh kita terutama bagi para wanita, dengan mengetahui
bentuk tubuh maka kita akan dapat menyembunyikan kekurangan dan
menutupinya sehingga akan tampak lebih baik. Setiap bentuk tubuh
wanita berbeda dan ada banyak model bentuk yang membuat kita unik
untuk kita tampil berbeda. Pada kenyataannya manusia memiliki
bentuk tubuh yang bermacam
macam, sebagian orang berpendapat bahwa bentuk tubuh
1. Bentuk geometrik tubuh

Gambar 1. Bentuk tubuh


a. Bentuk tubuh segitiga
Buah apel biasanya berbentuk kecil di atas, serta melebar di
bawah. Ciri fisik yang menonjol ialah bagian bahu sempit,
pinggang lebar, mambesar di bagian pinggul
b. Bentuk tubuh segitiga terbalik
Bentuk tubuh segitiga terbalik menonjolkan ciri fisik yang lebar
di atas dan sempit di bawah. Pemilik tubuh bentuk segitiga terbalik
ini umumnya berbahu lebar, bisa melebihi lebar pinggulnya
dengan ukuran dada yang tidak terlalu besar. Bagian bawah lebih
besar daripada bagian atasnya, bahu tidak lebar, pinggang kecil,
dan paha serta panggul yang berisi/besar c. Bentuk tubuh persegi
(rectangle)
Bentuk tubuh persegi dapat dikenali dari proporsi tubuhnya
yang tampak sama dari bagian atas hingga bawah. Hal ini
dikarenakan lebar pinggang yang nyaris sama dengan lebar
pinggul. Lebar bahunya pun hamper sama atau sama dengan
lebar pinggang dan pinggul, sehingga dapat dikatakan bentuk
tubuh persegi ini tidak memiliki lekuk tubuh yang signifikan d.
Bentuk tubuh jam pasir (hourglass)
Bentuk tubuh jam pasir ini adalah bentuk tubuh ideal, yang
dapat dikenali dari proporsi antara tubuh bagian atas dan
bawah yang seimbang. Biasanya dalam dunia dressmaking,
bentuk tubuh jam pasir ini dapat dikenali dari ukuran lingkar
badan yang sama atau hampir sama dengan lingkar panggul,
serta ukuran lingkar pinggang yang kecil
e. Bentuk berlian (diamond)
Bentuk tubuh diamond atau berlian cenderung ke arah gemuk,
tapi dengan cara berdandan yang tepat, akan dapat terlihat
cantik dan seksi
f. Bentuk tubuh oval
Bentuk tubuh oval pada bagian payudara lebih besar daripada
bagian tubuh lain. Pinggul akan sempit dan bagian tengah
tubuh akan terlihat penuh. Wanita dengan bentuk tubuh ini
cenderung menambah berat badan di perut mereka sebelum di
tempat lain
2. Bentuk perut dan punggung
Gambar 2. Bentuk Perut dan Punggung
3. Bentuk bahu

Gambar 3. Bentuk Bahu


4. Bentuk dada dan perut

Gambar 4. Bentuk Dada dan Perut


5. Bentuk punggung
Gambar 5. Bentuk Punggung

B. Anatomi Tubuh dan Titik Tubuh


Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh pada model/pelanggan
yang akan di ukur, maka perlu diperhatikan
1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan 2.
Memahami titik point atau titik fokus garis batas ukuran untuk tiap-
tiap bagian tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain dan
ukuran tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang dibutuhkan dalam
pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan
bentuk tubuh dan desain model/pelanggan
Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh berdasarkan kebiasaan
berpakaian, yang perlu diperhatikan adalah
1. Menentukan teknik dan melakukan analisis sesuai letak titik dan
garis tubuh berdasarkan kebiasaan berpakaian
2. Menyesuaikan ukuran dan model/desain dengan kebiasaan
berpakaian pada model/pelanggan
3. Kekurangan dari bentuk tubuh yang disebabkan karena kebiasaan
berpakaian hendaknya dapat ditutupi dengan pemilihan model
busana yang tepat
Sikap kerja yang diperlukan dalam menganalisa bentuk tubuh. Harus
bersikap.
1. Teliti dalam menganalisa bentuk tubuh
2. Memperlihatkan sikap sopan dan santun dalam menganalisa bentuk
tubuh model, baik bahasa, tutur kata maupun perlakuan 3. Percaya
diri dan fokus pada saat menganalisa bentuk tubuh model Menentukan
titik tubuh adalah langkah awal untuk menentukan garis tubuh dalam
pengambilan ukuran. Sebelum melakukan pengukuran dan pembuatan
pola busana, kita perlu mempelajari dimana letak titik tubuh yang akan
di ukur, agar pada saat menganalisa bentuk tubuh dan pada saat
mengukur tubuh, kita akan tau dimana garis tubuh tersebut dimulai
dan dimana garis tubuh itu berakhir, disamping itu dengan
mempelajari titik tubuh, kita akan mampu mengidentifikasi tentang
dimulai dari mana dan berakhir dimana suatu ukuran yang kita ambil.
Diawali dengan mengenal titik tubuh pada boneka, kemudian kita
akan lebih mudah mencoba menentukan titik-titik tubuh tersebut pada
tubuh manusia atau model yang akan kita buatkan pola busananya.
Apabila kita akan melakukan pemberian tanda titik tubuh pada model
atau dummy, kita dapat membubuhkan tanda dengan menggunakan
alat bantu seperti spidol tekstil, kertas berwarna yang ada perekat atau
lemnya, atau alat bantu lain yang dapat digunakan untuk memberi
tanda yang dapat dilihat dengan jelas pada saat memasang bodi
line/garis tubuh.

Gambar 6. Titik Tampak Depan dan Tampak


Belakang Sumber: Pribadi
Gambar 7. Titik Tampak Samping
Sumber: Pribadi
Keterangan:
1. Titik puncak kepala
2. Titik dahi
3. Titik tulang punggung belakang
4. Titik leher pada bahu
5. Titik leher muka
6. Titik bahu
7. Titik bawah lengan bagian muka
8. Titik bawah lengan bagian belakang
9. Titik puncak (payudara)
10. Titik siku
11. Titik pergelangan tangan
12. Titik tinggi panggul
13. Titil lutut
Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh yang akan di ukur,
maka keterampilan yang diperlukan oleh seorang guru adalah 1.
Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan 2.
Memahami titik point garis batas ukuran untuk tiap-tiap bagian tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain dan
ukuran tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang dibutuhkan dalam
pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan
bentuk tubuh dan desain model/pelanggan

C. Garis Tubuh
Menentukan titik dan letak garis tubuh harus sesuai dengan
perspektif tubuh. Untuk memudahkan mengukur dan untuk
mengetahui dengan pasti letak titik- titik dan garis tubuh yang akan di
ukur, perlu dibuat garis tubuh dengan menggunakan pita kecil atau
pita body line pada tubuh yang akan di ukur. Fungsi dari memberi
tanda garis tubuh dengan pita body line tersebut adalah untuk
mengetahui.

∙ Letak bagian–bagian tubuh

∙ Letak titik (point) dan garis tubuh, yang diperlukan untuk

pengambilan ukuran dan pembuatan pola pakaian dengan teknik


konstruksi
1. Alat dan Bahan yang Diperlukan Untuk pembuatan garis tubuh
pada boneka jahit (dres form)
a. Boneka jahit (dress form/dummy)

Gambar 8. Boneka Jahit (Dress Form/Dummy)

b. Kapur jahit

Gambar 9. Kapur Jahit

c. Body line type (pita dari bahan saten lebar 0.3-0,5 cm) yaitu pita
berperekat yang dapat digunakan langsung menempel, atau
dapat menggunakan pita biasa dan jarum pentul sebagai
penyematnya. Cara meletakan body line adalah dengan cara
ditempelkan dengan bantuan jarum pentul yang tidak
berkepala dan pendek dengan ukuran 2 cm sampai 2,5 cm.
Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena
akan mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dummy.
d. Jarum pentul tanpa kepala
Digunakan untuk menyematkan pita yang tidak mempunyai
perekat

Gambar 10. Jarum Pentul Tanpa Kepala


2. Urutan Kerja Meletakkan Garis Tubuh (Body Line) pada boneka jahit
(Dummy)
Cara meletakan pita pada body line adalah dengan cara
ditempelkan langsung (body line type) pada dress form yang
menghubungkan titik point yang telah dibuat. Sedangkan pita yang
tidak berperekat dapat ditempelkan dengan bantuan jarum pentul yang
tidak berkepala (2 cm sampai 2,5 cm) sebagai penyematnya. Hindari
penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena akan mengganggu
kelenturan jatuhnya pita pada body dress form / dummy. Urutan kerja
pemasangan body line dapat diikuti materi sebagaimana yang
dipaparkan di bawah ini.

∙ Menentukan Titik (poin) pada tubuh yang akan di ukur dan di pasang

body line

∙ Garis tengah muka (TM) atau centre front line (CF)

∙ Garis tengah belakang (TB) atau centre back line (CB) ∙

Garis lingkar badan atau bust line

∙ Garis lingkar pinggang atau waist line


∙ Garis lingkar panggul atau hip line

∙ Garis lingkar leher atau neck line

∙ Garis kerung lengan atau arm hole

∙ Garis bahu dan garis sisi atau shoulder line and side line ∙

Garis prinses bagian muka atau front princes line

∙ Garis prinses bagian belakang back princes line

Sebelum meletakkan body line pada dummy, yakinkan titik-titik (poin)


yang akan di ukur sudah di beri tanda dengan benar sebab tanda ini
nantinya yang akan dijadikan sebagai patokan dalam pemasangan
body line. Untuk melihat ketepatan letak garis atau titik yang telah di
pasang, lihatlah dari jarak jauh kira-kira 2 meter sampai 2,5 meter.
3. Kriteria Pemasangan Body Line
a. Ikuti urutan kerja pemasangan body line yang sudah di tulis
sebelumnya, apa bila tidak sesuai urutan, akan ada bagian pita
yang terganggu oleh pita yang lain
b. Garis lingkar harus rata apa bila dilihat dari muka sisi dan
belakang
c. Garis prinses dimulai dari pertengahan bahu melalui titik
puncak payudara dan lurus ke bawah
d. Garis bahu haruslah terlihat segaris, yang dapat di lihat dari
bagian muka dan dari bagian belakang. Apa bila garis bahu
hanya dapat di lihat dari bagian depan saja, berarti letak garis
bahu belum benar, artinya terlalu maju ke depan. Apa bila
garis atau pita hanya terlihat dari belakang saja berarti
pemasangan garis bahu belum benar, artinya terlalu ke
belakang. Seharusnya dapat dilihat dari muka dan dari
belakang
e. Garis sisi harus lurus dan segaris dengan garis bahu
f. Kerung lengan mengikuti bentuk lengan
Perlu diperhatikan sebelum melakukan pengukuran, dalam
menentukan letak titik dan garis tubuh harus berdasarkan
kebiasaan berpakaian, maka yang adaharus dilakukan adalah
posisi titik dan garis tubuh dibuat tidak berpedoman pada bentuk
tubuh normal, tetapi disesuaikan dengan kebiasaan model
dalam berpakaian, misalnya model yang tubuhnya terbiasa miring
ke kiri atau ke kanan, sehingga letak garis tengah belakang dan
garis lingkar badan, maka dalam mengukur harus disesuaikan
dengan bentuk tubuh model, tentunya tidak sama dengan bentuk
tubuh normal, karena salah satu tujuan berpakaian adalah
menutupi kekurangan si pemakai sehingga membuat nyaman
pemakainya

Gambar 11. Body Line Pada Dummy


D. Mengambil Ukuran
1. Alat Ukur
Sebelum mengukur tubuh, kita perlu menyiapkan alat yang
dibutuhkan, antara lain.
a. Buku catatan
b. Alat tulis (pulpen/pensil)
c. Peterban
d. Pita ukuran (meteran)
e. Penggaris (kalau diperlukan)
f. Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran yang
akan diambil
g. Model/orang yang akan atau pakaian jadi, yang dijadikan
pedoman untuk ukuran
h. Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat
mengukur laingkar pinggul
2. Pengukuran Pelanggan
Ukuran pada pembuatan pola busana adalah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya satuan ukuran atau satuan suatu
benda. Dalam pembuatan busana ukuran sangat diperlukan
dengan tujuan untuk pembuatan pola dan untuk melakukan
penilaian hasil akhir dari busana yang dibuat supaya dapat
diketahui hubungan antara ukuran pola, bentuk badan dan
bentuk pakaian. Fungsi ukuran adalah

∙ Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasar

flat pattern maupun pola pulir

∙ Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru ∙

Merupakan refrensi di dalam pengecekan pola

∙ Membantu didalam pengepasan

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam


mengambil ukuran tubuh. Lakukanlah persiapan sebelum
melakukan pengukuran, jagalah etika dalam mengukur
pelanggan
1) Persiapan mengukur

∙ Buku catatan ukuran

∙ Alat tulis (pulpen/pensil)

∙ Peterban/pita kecil

∙ Pita ukuran (meteran)

∙ Penggaris (kalua diperlukan)

∙ Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran


yang akan diambil

∙ Model/orang yang akan diukur

∙ Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat

mengukur lingkar panggul


Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa hal
yang perlu menjadi perhatian, sebagaimana yang tercantum
di bawah ini.

∙ Model yang akan di ukur sebaiknya memakai busana yang

pas badan seperti baju senam atau baju renang atau


memakai kamisol

∙ Sebelun mengambil ukuran pastikan model berdiri dengan

posisi yang benar, yaitu


o Badan tegak dan lurus (tidak memiringkan badan,
tidak menundukkan kepala, tidak membesarkan dada
dan juga tidak membungkuk
o Garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata
o Kedua kaki rapat
o Tangan lurus pada sisi
2) Etika mengukur
a) Posisi di depan sebelah kanan model yang di ukur b)
Ujung pita ukuran yang ber angka kecil ada di tangan kiri
c) Bila pita ukuran di lingkarkan atau di gantung pada leher,
maka pita ukuran yang ber angka kecil, ada di tangan
kanan
d) Pastikan pita ukuran tidak terlipat atau tidak melintir
e) Mulailah mengukur dengan sopan dan teliti
f) Usahakan model tidak berpindah tempat atau berputar
mengikuti keinginan yang mengukur
g) Jangan memasang pita ukuran di sekeliling tubuh dengan
ketat, sehingga menekan otot
h) Sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang
ringan dan merata, untuk mendapatkan ukuran yang
benar
i) Akan lebih lengkap lagi apabila kita juga mengetahui berat
badan model, supaya dapat diketahui apakah model
mempunyai tubuh yang seimbang antara berat badan
dengan tinggi badan
3) Latihan mengukur
Sebelum mengukur tubuh model atau mengukur tubuh
manusia sebaiknya lakukan latihan sesering mungkin
tentang bagai mana cara mengukur dan dimana letak atau
tempat- tempat yang perlu di ukur. Untuk itu lakukan lah
latihan mengukur dengan menggunakan boneka jahit atau
dummy.
4) Persiapan mengukur

Tampak

Depan Tampak Belakang Gambar 12. Pemasangan Tali Sebelum


Pengukuran
5) Meletakkan pita ukur
Perhatikan letak pita ukuran atau garis tubuh yang akan di
ukur. Pita ukuran haruslah dipasang atau diletakkan rata
dari muka sampai ke belakang. Berikut ini adalah gambar
tentang cara mengambil ukuran

Keterangan:
1. Lingkar badan 1
2. Lingkar badan 2
3. Lingkar pinggang
4. Lingkar panggul 1
5. Lingkar panggul 2

Gambar 13. Ukuran lingkar

6) Cara mengambil ukuran


a) Lingkar leher

b) Lingkar badan
c) Lingkar pinggang

d) Lingkar panggul

e) Tinggi panggul

f) Panjang punggung
g)

Lebar punggung

muka

Diukur dengan menyelakan penggaris ke bawah sampai ke


bawah veter ban pinggang dikurangi 2 sampai 3 cm.

h) Panjang sisi i) Panjang


j) Lebar muka

k) Tinggi dada

l)

Panjang bahu
Diukur dari lekuk leher di bahu
atau bahu yang paling tinggi
sampai titik bahu yang terendah
atau paling ujung.
m) Lingkar lubang lengan

n) Pajang lengan E. Pola Kontruksi Sistem Sederhana 1.


Tanda-tanda Pola

Diukur dari puncak


lengan ke bawah
sampai panjang yang
diinginkan.

o) Lebar dada

Diukur jarak dari kedua puncak buah dada. Ukuran ini


tergantung dari (B.H.) bustehouder atau kutang pendek yang
dipakai. Ukuran ini tidak dipakai untuk konstruksi pola hanya
untuk ukuran pemeriksa.

Tanda dan fungsi tanda pada pola


No Nama tanda Gambar Fungsi

1 Garis lurus Memberi tanda


berwarna garis terluar pola
merah bagian muka

2 Garis lurus Memberi tanda


berwarna biru garis terluar pola
bagian belakang

3 Garis strip hitam ------ Memberi tanda


garis bantuan
yang digunakan
membuat pola

4 Garis strip titik Memberi tanda


merah/biru bagian yang harus
diletakkan pada
bagian lipatan
bahan

5. Arah serat Memberi tanda


pola sudah lurus

6. Tanda kupnat Memberi tanda


kupnat pada
busana yang harus
dijahit

2. Ukuran Standar M
∙ Lingkar leher : 36 cm

∙ Lingkar badan : 83 cm

∙ Lingkar pinggang : 65 cm

∙ Lingkar panggul : 88 cm

∙ Tinggi panggul : 18 cm
∙ Panjang punggung : 36 cm

∙ Lebar punggung : 34 cm

∙ Panjang sisi : 17 cm

∙ Panjang muka : 32 cm

∙ Lebar muka : 30 cm

∙ Tinggi dada : 14 cm

∙ Panjang bahu : 11 cm

∙ Lingkar kerung lengan : 42 cm

∙ Panjang lengan : 52 cm

∙ Lingkar pergelangan tangan : 20 cm

∙ Tinggi puncak : 13 cm

∙ Panjang blus : 65 cm

3. Pola Dasar Badan Sistem Sederhana Skala ¼

KETERANGAN POLA

TM (TENGAH MUKA) TB (TENGAH BELAKANG)


A-B : 1/6 lingkar leher + 2 cm D-I : ¼ lingkar badan -1

B-C : Panjang muka I-J : Panjang punggung

C-D : A-E (1/4 Lingkar J-K : 2 cm


badan +1 cm)

A- : 1/6 Lingkar leher + K- : 1/6 Lingkar leher


A1 1 cm K1 + 1 cm

A1- : Panjang bahu K1- : Panjang bahu


A2 K2

A2- : Turun 4 cm K2- : Turun 3 cm


A3 K3

B-B1 : Turun 5 cm J-L : Turun 9 cm

B1- : ½ Lebar muka L-L1 : ½ Lebar punggung


B2

C-G : ½ Panjang punggung I-M : C-G (1/2


Panjang
punggung

C-C1 : ¼ Lingkar pinggang + 3 I-N : ¼ Lingkar pinggang

cm + 1 cm +3 cm+ 1 cm

C-C2 : 1/10 Lingkar pinggang I-N1 : 1/10 Lingkar


+ 1 cm pinggang

C2- : 3 cm (kupnat) N1- : 3 cm (kupnat)


C3 N2

Tingg : Tinggi dada- 2cm


i kup

4. Pola Dasar Lengan Sistem Sederhana Skala ¼


KETERANGAN POLA LENGAN

A-B : Panjang lengan

A-A1 : Tinggi puncak

A-A2 : A-A3 (1/2 Lingkar kerung lengan)

A-A2 : Dibagi 4

A-A3 : Dibagi 3

B-B1 : B-B2 (1/2 Lingkar lengan bawah

4. Glosarium

1. Analisis : Pemahaman konsep

2. Body line : Garis tubuh

3. Flat pattern : Pola datar

4. Peterban : Pita kecil untuk mengikat bagian tubuh


sebagai tanda letak tubuh

5. Pola pulir : Drapping

6. Refrensi : Suatu informasi yang dapat dijadikan sebagai


rujukan atau sumber acuan untuk
mempertegas suatu pernyataan yang
disampaikan
5. Daftar Pustaka
Darmini Novi Ni Putu, 2020. Modul Pendampingan Rangkuman Materi Konten E-
Learning Mata Kuliah Desain dan Kontruksi Busana Wanita. Singaraja: Program
studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Undiksha Singaraja.
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Prihati Sri, Modul Blus pada UpReskiling online

Anda mungkin juga menyukai