Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKSPOR IMPOR

KETENTUAN DAN PROSEDUR IMPOR

DOSEN PENGAMPU
Annisa Alifa Ramadhani, SE., M Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


1. ALIF RIZQY ALHAFIZ (2104321004)
2. HOLIS ZULKARNAIN ( 2104321002 )

KELAS BK 4A
PROGRAM STUDI D3 KEUANGAN DAN PERBANKAN
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “KETENTUAN DAN PROSEDUR IMPOR”dapat terselesaikan dengan
tepat waktu, dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekspor
Impor.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi penulis sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Depok, 26 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
LATAR BELAKANG MASALAH 4
RUMUSAN MASALAH 4
TUJUAN 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
2.1 PENGERTIAN IMPOR 5
2.2 TUJUAN KEBIJAKAN DAN DSR PERATURAN IMPOR 6
2.3 KETENTUAN DAN PERSYARATAN IMPOR 6
2.4 JENIS JENIS IMPORTIR 6
2.5 KLASIFIKASI BARANG IMPOR 8
2.6 PROSEDUR IMPOR 8
BAB III 12
PENUTUP 12
3.1 KESIMPULAN 12
3.2 SARAN 12
DAFTAR PUSTAKA 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa
atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan.
Sedangkan Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar barang antar
dua negara atau lebih untuk mendapatkan laba. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain.

Dalam perdagangan, ada yang namanya kegiatan impor atau membeli suatu
produk dari luar negeri. Di seiring berjalannya waktu, kegiatan impor barang ini
semakin sering dilakukan oleh penduduk dan perusahaan besar di negara kita
tercinta ini.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu definisi impor ?


2. Apa saja tujuan kebijakan dan dasar peraturan impor ?
3. Apa saja definisi dan istilah-istilah yang terkait dengan impor ?
4. Apa saja ketentuan dan persyaratan impor ?
5. Apa saja jenis jenis importir ?
6. Apa saja klasifikasi barang impor ?
7. Apa saja prosedur impor ?

TUJUAN

1. Untuk memenuhi nilai mata kuliah Ekspor Impor.


2. Untuk memberikan pengetahun bagi pembaca dan penulis mengenai ketentuan dan
prosedur impor.
4
5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SERTA ISTILAH IMPOR


Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Impor bisa
diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke
dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor
berarti melibatkan dua negara. Impor mempunyai banyak istilah yaitu :
1. Custom Clearance
Istilah untuk sebuah proses pemeriksaan dokumen, perhitungan pajak, dan
pengeluaran barang di Negara tujuan.
2. FOB (Free On Board)
Istilah ini artinya anda memberikan penawaran harga barang hanya sampai keatas
kapal, belum termasuk biaya kapal.
3. CIF (Cost, Insurance, and Freight)
Istilah ini artinya anda memberikan harga penawaran mencangkup harga barang,
biaya kapal, dan asuransi.
4. CNF (Cost, and Freight)
Istilah ini mirip seperti CIF, hanya saja penawaran harga hanya mencangkup harga
barang dan pengiriman barang.
5. OFR (Ocean Freight Rate)
Istilah ini merupakan tarif dasar ongkos pengiriman untuk jalur laut. Hitungannya
biasanya per cubic meter atau kubikasi.
6. AFR (Air Freight Rate)
Seperti OFR tetapi untuk jalur udara dan hitungannya menggunakan satuan kilogram
atau pounds (lbs)
7. FCL (Full Container Loaded)
Istilah ini artinya pengiriman barang setara dengan satu kontainer penuh (20 metrik
tons untuk 40ft atau 10 Metrik tons untuk 20ft kontainer).
8. Notul
Keadaan dimana barang tidak dapat dikeluarkan karena pemutihan, dokumen tidak
valid, pemalsuan dokumen, atau perubahan invoice. Sehingga, bea masuk menjadi
tinggi, dan biasanya terkena biaya sewa gudang di pelabuhan ketika barang tidak
dikeluarkan.

6
2.2 TUJUAN KEBIJAKAN DAN DASAR PERATURAN IMPOR

Tujuan kebijakan dibidang impor adalah memagari kepentingan nasional dari aspek
K3LM(Kesehatan,keselamatan,keamanan,lingkungan hidup dan moral
bangsa).Melindungi dan meningkatkan pendapatan petani dan industri dalam negeri
serta mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Dasar hukum peraturan mengenai Tatalaksana Impor diatur dalam Keputusan


Direktur Jendral Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003. Tentang petunjuk
pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di bidang impor dan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di bidang
impor.

2.3 KETENTUAN DAN PERSYARATAN IMPOR

Dari berbagai kegiatan impor barang atau jasa memerlukan syarat dan ketetuan
dalam mengimpor barang atau jasa tersebut, anatara lain :
1. Memiliki legalitas importir yang berupa angka pengenal importir
2. Memiliki nomor identitas kepabeanan atau nomor registrasi importir dari
direktorat jendral bea dan cukai
3. Melengkapi persyaratan dokumen seperti NPWP,TDU,SIUP,TD dan
rekomendasi teknisi.

2.4 JENIS JENIS IMPORTIR

Importir Perorangan

jenis Importir yang pertama adalah jenis perorangan. Jenis ini berkenaan kepada
mereka yang akan melaksanakan proses pembelian barang luar negeri dari
platform marketplace dunia dan bisa masuk ke negara yang dituju, dengan
maksud untuk membeli atau menjual kembali.

Importir Umum

7
Jenis Importir umum merupakan perusahaan impor yang melakukan aktifitas
impor beragam barang dagang. Biasanya kegiatan ini dilaksanakan oleh
perusahaan dengan status merupakan importir umum yang bekerjasama
dengan pemerintah seperti Perseroan Niaga.

Perusahaan ini akan bertanggung jawab dalam proses perdagangan dan


pendistribusian komoditi dasar, mulai dari barang kebutuhan pokok, hingga
instalasi lengkap pada pabrik.

Sole Agent Importer

Sole Agent Importer sendiri menjadi jenis importir yang adalah perusahaan asing
yang ingin melakukan proses jual beli hasil produksinya ke Indonesia, melalui
perusahaan Indonesia.

Biasanya perusahaan asing tersebut akan mendirikan kantor perwakilan di negara


tujuan, sebagai agen untuk impor hasil produknya ke negara tersebut.

Import-Merchant

Import Merchant adalah badan usaha yang memiliki Tanda Pengenal Pengakuan
Impor (TAPPI), tanda pengenal dari pemerintah sebagai tanda izin untuk
melakukan kegiatan impor di negara tujuan.

Biasanya jenis ini akan melakukan impor barang bersifat khusus, tentunya hanya
barang atau produk yang diperbolehkan masuk yang bisa diimpor.

Importir Terbatas

Jenis Importir terbatas adalah perusahaan yang diperolehkan untuk melakukan


kegiatan impor barang baku demi kebutuhan perusahaan.

Perusahaan tersebut terdiri dari UU PMA (penanaman modal asing) atau PMD
(penanaman modal dalam negeri ) yang memperoleh izin melalui API-T atau
Angka Pengenal Importir Terbatas, dari pihak BKPM (Badan Koordinasi
Penanam Modal) atas nama Menteri Perdagangan. Hal ini bertujuan untuk
melihat keunggulan dan kualitas barang yang akan diimpor dari suatu negara.

Perlu ditekankan jika kegiatan ini hanya melakukan aktifitas impor mesin-mesin
dan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan tersebut dan tidak boleh
diperdagangkan kembali.

Approved-Traders

Jenis lainnya adalah Approved-Traders. Jenis ini berlaku untuk seorang


8
pengusaha impor biasa yang mendapat lampu hijau dari pihak pemerintah,
khususnya Departemen Perdagangan untuk melakukan impor komoditi tertentu
yang juga dibutuhkan pemerintah.

2.5 KLASIFIKASI BARANG IMPOR

Klasifikasi barang bisa diartikan yaitu daftar kelompok barang yang dibuat secara
terstruktur dan sistematis, yang terdiri dari pos,sub pos, dan pos tarif.

2.6 PROSEDUR IMPOR

Pengimporan barang dari setiap negara memerlukan prosedur yang harus di


penuhi anatara lain :

1. Sales Contract

Hubungan antara pembeli dan penjual akan terhubung dengan surat persetujuan atau Sales
contract. Surat tersebut juga merupakan follow up dari purchase order yang diminta oleh pihak
importir.

Surat persetujuan tersebut berisi tentang persyaratan pembayaran yang akan dijual, misalnya:
harga, jumlah, mutu, cara distribusi dan sebagainya.

Hal paling dasar yang perlu dilakukan oleh pembeli untuk pengisian aplikasi pembukaan terhadap
pihak bank adalah sales contract. Ada beberapa yang harus dilakukan dalam proses sales contract,
yaitu sebagai berikut:

1. Promosi
Komoditas yang akan diekspor bisa dipromosikan melalui berbagai media promosi seperti majalan,
koran, dan sebagainya. Promosi juga bisa dilakukan melalui lembaga-lembaga yang berhubungan
ekspor. Misalnya adalah Ditjen PEN, Kamar dagang dan Industri, dan sebagainya.

2. Inquiry
Importir akan mengirimkan surat permintaan kepada eksportir untuk suatu komoditas. Surat
tersebut biasanya berisi tentang harga, waktu pengiriman, dan deskripsi barang.

9
3. Offer Sheet
Surat permintaan yang dikirim oleh importir kemudian akan dikirim oleh eksportir melalui offer
sheet. Di dalam offer sheet ini akan terdapat keterangan-keterangan yang sesuai dengan
permintaan importir. Ketentuan pembayaran dan pengiriman sampel juga terdapat dalam offer
sheet.

4. Order Sheet
Setelah itu importir akan mendapatkan penawaran dari pihak eksportir dan menganalisisnya. Jika
sudah setuju, importir akan mengirimkan surat pesanan dalam bentuk order sheet atau purchase
order kepada pihak eksportir.

5. Sale’s Contract
Eksportir akan mempersiapkan surat kontrak jual beli (sale’s contract) yang sesuai dengan data
yang terdapat pada order sheet. Di dalam surat kontrak tersebut akan ada tambahan mengenai
keterangan inspection clause dan force majeure clause. Sales contract kemudian akan
ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada importir sebanyak rangkap dua.

6. Sales Confirmation

Setelah surat kontrak sudah sampai di pihak importir, kemudian dia akan mempelajarinya. Jika
sudah setuju, maka sales contract tersebut akan ditandatangani oleh importir. Kemudian surat
tersebut akan dikirimkan lagi kepada eksportir sebagai sales confirmation.

Pada tahapan sebelumnya, eksportir akan mengirimkan dua surat kontrak jual beli dimana yang
satunya akan ditandatangani oleh pihak importir jika sepakat. Sementara yang satunya lagi akan
disimpan oleh pihak importir.

L/C Opening Process


L/C (Letter of Credit) merupakan jaminan yang berasal dari pihak bank penerbit kepada eksportir.
Jaminan tersebut sesuai dengan instruksi dari pihak importir untuk melakukan pembayaran dengan
jumlah nominal tertentu. Pembayaran itu dilakukan dengan jangka waktu tertentu yang sesuai
dengan penyerahan dokumen yang diminta oleh importir.

Proses pembukaan L/C


10
1. Permintaan Bank Devisa
Pihak importir akan meminta Bank Devisa untuk membuka L/C sebagai jaminan. Dana yang akan
dibayarkan kepada pihak eksportir harus sesuai dengan kesepakatan yang tertera pada sales
contract. L/C yang dibuat adalah atas nama eksportir, orang, atau badan lain yang ditunjuk oleh
eksportir.

2. Proses Pembukaan
Proses pembukaan L/C akan dilakukan melalui koresponden di advising bank yang berada di
negara eksportir. Proses ini akan dilakukan dengan bantuan media elektronik. Sementara
penegasannya dalam bentuk tertulisnya akan tertuang didalam bentuk L/C confirmation.
L/C confirmation akan diteruskan kepada advising bank yang kemudian diserahkan kepada
eksportir.

3. Pemeriksaan Keabsahan L/C confirmation


L/C confirmation yang berasal dari opening akan diperiksa keabsahannya oleh advising bank. Jika
sudah sesuai, maka advising bank akan mengirimkan surat pengantar atau L/C advice kepada
eksportir yang berhak menerima surat tersebut.

Advising bank juga bisa berperan sebagai confirming bank jika diminta oleh opening bank untuk
menjamin pembayaran yang sesuai dengan L/C.
Cargo Shipment

Tanda bahwa pihak eksportir telah mengirimkan barang kepada importir bisa diketahui dalam
proses cargo shipment. Barang tersebut juga sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam L/C.
Tahap cargo shipment bisa Anda lihat di bawah ini:

1. Shipment Booking
L/C advice akan dijadikan acuan oleh eksportir untuk proses pengiriman barang dan dia akan
melakukan shipment booking kepada shipping company yang sesuai dengan sales contract.

Setelah itu pihak eksportir wajib mengurus tentang Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) di Bea
Cukai. Pihak eksportir juga harus melakukan pembayaran pajak terhadap advising bank.

2. Pengiriman Barang
11
Bukti penerimaan barang, kontrak angkutan, bukti kepemilikan barang, serta dokumen pengapalan
lainnya akan dimuat oleh Shipping Company.
3. Penerimaan Dokumen oleh Importir

Dokumen pengapalan kemudian akan diterima oleh importir jika kewajiban mereka untuk
pembayaran kepada opening bank telah dilakukan. Dokumen tersebut juga digunakan untuk
mengurus import clearance yang dilakukan dengan Bea Cukai.

Jika biaya jasa shipping agent telah dilunasi, maka mereka akan menyerahkannya kepada pihak
importir.
Shipping Document Negotiation

Pencairan dokumen pengapalan untuk ekspor akan terjadi dalam proses ini. Ini juga termasuk
proses untuk klaim barang yang telah dibayar oleh importir. Tahapan dalam proses ini bisa Anda
lihat dibawah ini.

Eksportir akan mempersiapkan semua keperluan dokumen lain yang disyaratkan dalam dalam
L/Dokumen tersebut akan diserahkan kepada advising bank yang telah ditentukan dalam L/C untuk
memperoleh pembayaran.
Dokumen pengapalan yang dikirim oleh eksportir kemudian akan diperiksa keakuratan dan
kelengkapannya oleh advising bank. Jika sesuai dengan L/C, maka advising bank akan melakukan
pembayaran yang sesuai dengan tagihan eksportir.
Dokumen pengapalan akan dikirimkan oleh advising bank kepada opening bank. Tujuannya yaitu
untuk mendapatkan pelunasan pembayaran yang dilakukan kepada eksportir.
Kelengkapan dan keakuratan dokumen pengapalan juga akan diperiksa oleh opening bank. Jika
cocok dengan L/C, maka opening bank akan memberikan pelunasan pembayaran kepada advising
bank.
Pihak importir akan mendapatkan pemberitahuan mengenai penerimaan dokumen dari opening
bank. Untuk mendapatkan dokumen pengapalan, importir harus melakukan pelunasan tersebut.
Dokumen tersebut sangat penting untuk pengambilan barang dari shipping agent dan Bea Cukai.

12
BAB III
PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

Impor merupakan kegiatan yang penting dalam ekonomi suatu


negara.Karena dengan impor mereka dapat memenuhi permintaan barang yang
tidak dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri serta dapat memenui permintaan
barang yang tidak dapat ditemukan di dalam negeri seperti gandum dll,juga impor
juga dapat meningkatkan pemasukan tersendiri bagi negara melalui cukai.Proses
impor sendiri terbilang cukup panjang karenamelibatkan berbagai pihak.nah impor
ini juga memiliki berbagai resiko mulai dari impor yang berlebihan sampai
permainan oknum bea cukai.Maka dari itu pemerintah seharusnya memperhatikan
lagi tentang regulasi impor.

2.2 SARAN
Karena adanya resiko permainan di impor hendaknya pemerintah memperketat lagi
tentang regulasi impor tersebut

13
DAFTAR PUSTAKA

 https://smesta.kemenkopukm.go.id/alur-proses-dan-prosedur-impor/

 https://eosteknologi.com/proses-ekspor-impor/

 https://sip-exim.co.id/news/articles/apa-itu-importir

 https://bcbekasi.beacukai.go.id/informasi-
impor#:~:text=Dasar%20hukum%20peraturan%20mengenai%20Tatala
ksana,Tatalaksana%20Kepabeanan%20di%20bidang%20impor

14

Anda mungkin juga menyukai