05 - Bab 5 - Karakteristik - Permukiman - Kumuh - Sukabares - Lap - Antara
05 - Bab 5 - Karakteristik - Permukiman - Kumuh - Sukabares - Lap - Antara
Tabel 5.1
Kepadatan Bangunan di Kawasan Perencanaan Tahun 2021
Rumah Tidak Kepadatan
Luas Wilayah Jumlah Rumah
No Kampung Teratur Bangunan
Deliniasi (Ha) (Unit)
(Unit) (Unit/Ha)
1 Cikuda 6,74 129 23 19
2 Satimbaga 4,62 64 7 14
Jumlah 11,36 193 30 17
Sumber : Hasil Survei, 2021
Jaringan jalan permukiman yang baik harus dapat memberikan rasa aman dan
nyaman bagi pergerakan pejalan kaki, pengendara sepeda dan pengendara
kendaraan bermotor. Selain itu harus didukung pula oleh ketersediaan prasarana
pendukung jalan, seperti perkerasan jalan, trotoar, drainase, lansekap, rambu lalu
lintas, parkir dan lain-lain. Kondisi aksesibilitas lingkungan di kawasan
permukiman kumuh Kampung Cikuda dan Kampung Satimbaga Desa Sukabares
Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang berdasarkan hasil observasi
lapangan yang dilakukan pada setiap kampung dilayani oleh jaringan jalan utama
yang dapat menghubungkan antar kampung dengan lebar 3 meter. Untuk jaringan
jalan di dalam lingkungan permukiman kumuh Kampung Cikuda dan Kampung
Satimbaga Desa Sukabares Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang yang
menghubungkan interkoneksi dilingkungan kampung di layani oleh jalan gang
dan jalan setapak dengan lebar rata-rata 1 meter – 1,5 meter (hanya dapat dilalui
oleh kendaraan roda dua). Kondisi jaringan jalan lingkungan di dalam lingkungan
permukiman kumuh Kampung Cikuda dan Kampung Satimbaga Desa Sukabares
Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang memiliki permukaan tanah
merah, lapen dan paving blok dengan kondisi yang tidak beraturan, sehingga tidak
dapat memberikan rasa aman, nyaman bagi pergerakan pejalan kaki, pengendara
sepeda dan pengendara bermotor.
Tabel 5.3
Kondisi Jalan Lingkungan Eksisting di Kampung Satimbaga Tahun 2021
Kondisi Jalan
Kode
Panjang Lebar Keterangan
Jalan Perkerasan
(m) Jalan (m)
JL01 228,57 4 Beton Kondisi jalan beton masih baik
JL02 36,69 1 Beton Kondisi jalan beton masih baik
JL03 19,32 1 Beton Masih berupa lapen dan perlu penanganan jalan
JL04 47,28 1 Paving Masih berupa Paving dan perlu penanganan jalan
JL05 39,35 1 Paving Masih berupa Paving dan perlu penanganan jalan
JL06 37,29 1 Paving Masih berupa Paving dan perlu penanganan jalan
JL07 64,48 2 Paving Masih berupa Paving dan perlu penanganan jalan
JL08 93,97 1,3 Paving Masih berupa Paving dan perlu penanganan jalan
JL09 12,60 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL10 25,11 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL11 114,64 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL12 14,44 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL13 21,42 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL14 102,62 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL15 48,38 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL16 37,32 - Jalan tanah Kondisi jalan masih Tanah
JL17 97,64 3 Jalan Lapen Masih berupa lapen dan perlu penanganan jalan
Jumlah 1.041,12
Sumber : Hasil Survei, 2021
Existing Jalan Beton P: 762m L: 3.3m Kp. Cikuda Existing Jalan Beton P: 762m L: 3.3m Kp. Cikuda
Existing Jalan Beton P: 762m L: 3.3m Kp. Cikuda Existing Jalan Beton P: 762m L: 3.3m Kp. Cikuda
Existing Jalan Beton P: 762m L: 3.3m Kp. Cikuda Existing Jalan Beton P: 762m L: 3.3m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 357m L: 1.2 m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 357m L: 1.2 m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 357m L: 1.2 m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 357m L: 1.2 m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 186m L: 2 m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 186m L: 2 m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 186m L: 2 m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 186m L: 2 m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 86m L: 2 m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 86m L: 2 m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 86m L: 2 m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 86m L: 2 m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 86m L: 2 m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 86m L: 2 m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 47m L: 1.3m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 85m L: 2m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 85m L: 2m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 85m L: 2m Kp. Cikuda
Existing Jalan Paving P: 85m L: 2m Kp. Cikuda Existing Jalan Paving P: 85m L: 2m Kp. Cikuda
Existing Jalan Beton P: 224m L: 4m Kp. Satimbaga Existing Jalan Beton P: 224m L: 4m Kp. Satimbaga
Existing Jalan Beton P: 224m L: 4m Kp. Satimbaga Existing Jalan Beton P: 224m L: 4m Kp. Satimbaga
Existing Jalan Paving P: 78m L: 1.5m Kp. Satimbaga Existing Jalan Paving P: 78m L: 1.5m Kp. Satimbaga
Existing Jalan Paving P: 78m L: 1.5m Kp. Satimbaga Existing Jalan Paving P: 78m L: 1.5m Kp. Satimbaga
Existing Jalan Paving P: 58m L: 1.3m Kp. Satimbaga Existing Jalan Paving P: 58m L: 1.3m Kp. Satimbaga
Existing Jalan Paving P: 58m L: 1.3m Kp. Satimbaga Existing Jalan Paving P: 34m L: 1.3m Kp. Satimbaga
Existing Jalan Paving P: 20m L: 1.3m Kp. Satimbaga Existing Jalan Paving P: 20m L: 1.3m Kp. Satimbaga
Existing Jalan Paving P: 63m L: 1m Kp. Satimbaga Existing Jalan Paving P: 63m L: 1m Kp. Satimbaga
Air sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan publik salah satunya keperluan
rumah tangga (memasak,mandi, dan mencuci). Pembangunan sarana dan
prasarana publik seperti air bersih, penting bagi pemerataan pembangunan dan
penyebaran penduduk; membuka keterisolasian wilayah pedalaman dan terpencil;
juga mendorong peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Pentingnya air bersih
menyebabkan pemerintah perlu menjamin ketersediaanya guna memenuhi
kebutuhanmasyarakat akan air bersih. Sebagaimana yang tercantum dalam
Undang–Undang Republik Indonesia No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih, bahwa Negara menjamin hak
setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari–hari
guna memenuhi kebutuhan hidup yang sehat, produktif, dan bersih. Artinya setiap
masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan air bersih yang baik.
Untuk lebih jelanya mengenai kondisi pelayanan air minum yang terdapat di
lingkungan permukiman kumuh Kampung Cikuda dan Kampung Satimbaga Desa
Sukabares Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang dapat dilihat pada
tabel dan gambar berikut.
Tabel 5.4
Kondisi Penyediaan Air Minum di Kampung Cikuda Tahun 2021
Sumber
Lokasi
Pengambilan Air
Jarak
Kode Kepemilikan Kedalaman
dari Keterangan
Sumber Lahan Air Air (m)
RT Sungai/
Air Tanah
Danau
Bersih
(m)
SAB01 RT 02 Masyarakat - √ 25-30 Air bersih bersumber dari air
RW tanah (sumur gali dan sumur
01 pompa yang dipasang listrik)
secara perorangan
Sumber : Hasil Survei, 2021
Tabel 5.4
Kondisi Penyediaan Air Minum di Kampung Satimbaga Tahun 2021
Sumber
Lokasi
Pengambilan Air
Jarak
Kode Kepemilikan Kedalaman
dari Keterangan
Sumber Lahan Air Air (m)
RT Sungai/
Air Tanah
Danau
Bersih
(m)
SAB01 RT 05 - - - - Dibutuhkan penyediaan sumber
RW air baku yang bisa melayani
02 warga di Kampung Satimbaga
Sumber : Hasil Survei, 2021
Drainase adalah saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang
terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang berfungsi menyalurkan
kelebihan air dari suatu kawasan ke badan air penerima. Kondisi drainase
lingkungan di lingkungan permukiman kumuh Kampung Cikuda dan Kampung
Satimbaga Desa Sukabares Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang
berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan pada Kampung Cikuda
yang ada hanya pada jalan utama dengan kondisi tidak terawat dengan baik,
sedangkan drainase pada jalan lingkungan tidak terdapat drainase. Untuk
Kampung Satimbaga pada jalan utama dan jalan lingkungan tidak terdapat
drainase. Berdasarkan hasil survei lapangan yang telah dilakukan rata-rata lebar
darinase 0,3 meter sampai dengan 0,6 meter dan terhimpit dengan bangunan
rumah warga. Selain itu, saluran drainase dijadikan sebagai pembuangan air
limbah rumah tangga (grey water). Kondisi ini membuat fungsi drainase yang
tertuang PERMEN PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan tidak berjalan sebagai mana mestinya. Dimana fungsi
drainase perkotaan secara umum berdasarkan PERMEN PU No. 12/PRT/M/2014
yaitu :
Tabel 5.6
Kondisi Drainase Lingkungan di Kampung Satimbaga Tahun 2021
Koordinat Penutup Drainase Permukaan Drainase Dimensi
Kode
Tanpa Dengan Panjang Lebar Tinggi
Drainase X Y Terbuka Tertutup
Perkerasan Perkerasan (m) (m) (m)
DR01 √ - - - 228,57 0.4 0.15
Jumlah 228,57
Sumber : Hasil Survei, 2021
Limbah cair yang terbesar di Kampung Cikuda dan Kampung Satimbaga Desa
Sukabares Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang berasal dari limbah
cair rumah tangga atau dapat disebut dengan air limbah domestik yang berasal
dari hasil buangan kegiatan masyarakat permukiman, seperti air deterjen sisa
cucian, air sabun, dan air tinja. Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah
tangga mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair
rumah tangga bersifat organik yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang
mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya
pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.
Existing Air Limbah Kp. Cikuda Existing Air Limbah Kp. Cikuda
Existing Air Limbah Kp. Cikuda Existing Air Limbah Kp. Cikuda
Existing Air Limbah Kp. Cikuda Existing Air Limbah Kp. Cikuda
Existing Air Limbah Kp. Satimbaga Existing Air Limbah Kp. Satimbaga
Existing Air Limbah Kp. Satimbaga Existing Air Limbah Kp. Satimbaga
Tabel 5.4
Kondisi Pengelolaan Persampahan di Kawasan Perencanaan Tahun 2021
Lokasi Pembuangan
Lahan
Kode Kososng
TPS Pinggir Perkarangan Keterangan
Persampahan Bukan
Sampah Jalan Rumah
TPS
Sampah
- √ √ √ Memerlukan pengelolaan
sampah di tiap rumah berupa
tong sampah, dan
perangkutannya serta
kebutuhan lahan untuk TPST
Sumber : Hasil Survei, 2021
B. Bahaya Longsor
Berdasarkan hasil survei lapangan didapatkan bahwa pada lokasi
perencanaan terdapat lokasi yang berpotensi longsor pada jalan paving dan
jalan lapen, sehingga pada kawasan perencanaan ini perlu di bangun
prasarana tembok penahan tanah (TPT).
Ruang Terbuka Hijau adalah lahan yang digunakan untuk berbagai kegiatan
termasuk di dalamnya olahraga dan bermain, pada suatu area yang luas dengan
sifat kepemilikan publik atau semi publik, pada lahan yang tidak terbangun dan
tidak memiliki bangunan di atasnya, pada lahan yang terbuka pemandanganya
atau pada tempat-tempat yang berada di luar bangunan (Lynch, 1990).