ISLAM
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Islam
Disusun oleh :
KELAS E
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Islam, yang berjudul
“Aspek-aspek Pembiayaan Negara dalam Sistem Ekonomi Islam”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur pajak pada awal periode islam?
2. Apa itu zakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur pajak pada awal periode islam
2. Untuk mengetahui zakat
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wahbah al-Zuhaili, Al-fiqh al –Islami wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fiqr, 1989), Jilid II, hlm. 730
729, lihat juga Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah (Kairo: Dar al-Fath, 2000), Jilid I, hlm. 235.
2
Wahbah al-Zuhaili, op.cit., hlm. 730.
3
Adib Bisri, Munawwir A Fatah, Al-Bisri Kamus Indonesia-Arab, Arab-Indonesia, h. 73
4
Djazuli, Fiqh Siyasah, h. 229
5
Abdul Fatah, dkk, Ensiklopedi Islam, Jilid 2, h. 526
v
2. Kharaj atau Pajak Bumi
Pajak, secara etimologis dimaknai sebagai al-kharaj, yaitu tarikan yang
diwajibkan pada tanah yang ditaklukkan melaku peperangan. 6 hasil bumi yang
dikenakan pajak atas tanah yaitu tanah yang dimiliki oleh non muslim.7
Selain pengertian tersebut, kharaj juga dimaknai sebagai uang sewa atas tanah
yang dibebaskan oleh orang muslim.8 Secara etimologi, pajak diartikan sebagai
iuran wajib untuk dibayarkan kepada negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk kepentingan negara.
Islam mengenal beberapa jenis pajak, antara lain:
1. Jizyah, Pajak yang dikenakan atas non muslim sebagai jaminan yang
diberikan oleh Negara Islam
2. Kharaj, jenis pajak atas tanah yang ditakhakkan melalui jalan perang.
3. Usr. pajak perdagangan atau bea cukai (pajak impor dan ekspor).9
6
M Abdul Mannan, Teori &Praktek Ekonomi Islam, Jakarta PT. Dana Bhakti Wakaf 1993, him
250.
7
Irfan Mahmud Raana, Sistem Ekonomi Pemerintahan Umar Ibn Khattab, Yogakata Pustakalodas,
cet 1, 1990, hlm. 118.
8
Rodney Wilson, Islamic Business Theory and Practice", (ter) J.T. Salim, Bisnis Islam enum
Islam Teori dan Praktik, Jakarta PT. Intermasa, ot. 1, 1988, him 128
9
Adiraman Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Pustaka Pelajar, et 2, 2002
him. 31
vi
Rasul
Kerabat Rasul
Anak Yatim
tetap dipertahankan.
1. Harta Bergerak
Bentuk harta ghanimah pertama adalah harta bergerak. Apapun benda
berharga yang dapat dipindahkan, termasuk ke dalam kategori harta bergerak.
Beberapa contoh harta ghanimah yang masuk kategori harta bergerak adalah:
Persenjataan;
Kendaraan;
Perlengkapan perang;
Stok makanan;
Bahan pangan;
Emas dan perhiasan perak;
Barang antik;
Batu mulia;
vii
Tidak hanya harta ghanimah yang bergerak, pada saat memenangkan
pertempuran, tantara Muslim dapat pula mengambil harta yang tidak bergerak
sebagai ghanimah.
3. Tawanan perang
Harta ghanimah terakhir ialah tawanan perang. Jadi, dapat
dikatakan bahwa menahan tantara lawan setelah menaklukan suatu
peperangan diperbolehkan dalam Islam.10
10
Apa yang dimaksud dengan ghanimah, (wakalahmu.com: 2022)
11
Yohana Fransiska Aurelia Vivian, Mengenal pajak Pertambangan, (Pajakku.com: 2023)
viii
ix