Anda di halaman 1dari 2

Khutbah I ‫ َي ا َر َّب َن ا َلَك اْل َح ْم ُد َك َم ا َي ْن َب ِغي‬،‫َاْل َح ْم ُد ِهّلِل َح ْم دًا ُيَو اِفي ِنَع َم ُه َو ُيَك اِفُئ َم ِز ْيَد ه‬ ‫َو اْع

‫َو اْع َت ِص ُموا ِبَح ْب ِل ِهَّللا َج ِميًعا َو اَل َتَف َّر ُقواۚ َو اْذ ُك ُروا ِنْع َم َت ِهَّللا َع َلْي ُك ْم ِإْذ ُكْنُتْم َأْع َد اًء َف َأَّلَف‬
‫ ُسْب َح اَن َك الَّلُهَّم اَل ُأْح ِص ي َث َن اًء َع َلْي َك َأْن َت َك َم ا‬.‫ِلَج اَل ِل َو ْج ِه َك اْلَك ِر ْي ِم َو ِلَع ِظ ْي ِم ُس ْلَط اِنك‬ ‫َب ْي َن ُقُلوِبُك ْم َف َأْص َب ْح ُتْم ِبِنْع َمِتِه ِإْخ َو اًن ا َو ُكْنُتْم َع َلٰى َشَف ا ُح ْف َر ٍة ِمَن الَّن اِر َف َأْن َق َذ ُك ْم ِم ْن َه اۗ َك َٰذ ِلَك‬
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُد ُه‬،‫ َو َأْش َه ُد َأْن اَل ِإلَه ِإاَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْي َك َله‬.‫َأْث َن ْيَت َع َلى َن ْف ِس ك‬ ‫ُيَب ِّيُن ُهَّللا َلُك ْم آَياِتِه َلَع َّلُك ْم َت ْه َت ُد وَن‬
‫ َالَّلُهَّم‬.‫ َأْر َس َلُه ُهللا ِإَلى اْلَع اَلِم ُك ِّلِه َبِش يْر ًا َو َن ِذْيرًا‬.‫ َخ ْي َر َن ِبٍّي َأْر َس َله‬.‫َو َر ُسْو ُلُه َو َص ِفُّيُه َو َخ ِلْي ُله‬ Artinya, "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
‫َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َص اَل ًة َو َس اَل مًا َد اِئَم ْي ِن‬ janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
‫ َأَّما َب ْع ُد َف إِّن ي ُأْو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ي ِبَت ْق َو ى ِهللا اْلَق اِئِل ِفي ِك َت اِبِه‬.‫ُم َت اَل ِز َم ْي ِن ِإَلى َي ْو ِم الِّد ْين‬ kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
‫ۚ َو اْع َت ِص ُموا ِبَح ْب ِل ِهَّللا َج ِم يًع ا َو اَل َتَف َّر ُقوا َو اْذ ُك ُروا ِنْع َم َت ِهَّللا َع َلْي ُك ْم ِإْذ ُكْنُتْم َأْع َد اًء‬: ‫اْلُقْر آِن‬ hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
‫َف َأَّلَف َب ْي َن ُقُلوِبُك ْم َف َأْص َب ْح ُتْم ِبِنْع َمِتِه ِإْخ َو اًن ا َو ُكْنُتْم َع َلى َشَف ا ُح ْف َر ٍة ِمَن الَّن اِر َف َأْن َق َذ ُك ْم ِم ْن َه ا‬
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
‫َك َذ ِلَك ُيَب ِّيُن ُهَّللا َلُك ْم آَياِتِه َلَع َّلُك ْم َت ْه َت ُد وَن‬ mendapat petunjuk." (QS ‘Ali Imran: 103). Ayat ini turun pada suku Aus dan
Khazraj yang mana mereka saling bermusuhan dan berperang sebelum datangnya
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Pada hari yang mulia ini, khatib
Islam. Dalam ayat ini, terdapat perintah untuk berpegang teguh pada Al-Quran
menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga serta meningkatkan
dan larangan berpecah belah antara satu Muslim dengan Muslim lainnya. Pada
ketakwaan kepada Allah swt. Takwa sebagaimana yang dirumuskan para ulama,
ayat ini juga terdapat perintah untuk senantiasa akrab dan bersatu pada pada
yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga dengan
ketaatan pada Rasulullah saw. (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsir al-Munir,
ketakwaan, setiap problema hidup yang kita hadapi menemukan solusinya, dan
[Beirut: Dar al-Fikr], jilid IV, hal. 28). Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
kita dilimpahi rezeki yang datangnya tanpa disangka-sangka. Sebagaimana Allah
Dari ayat ini setidaknya kita mendapatkan peringatan untuk muhasabah dan
berfirman dalam Al-Quran surah At-Talaq Ayat 2 dan 3: ‫َو َم ْن َي َّت ِق َهَّللا َي ْج َع ْل َلُه‬ merenung apakah selama ini kita hanya mementingkan diri sendiri saja, sehingga
‫ۚ َم ْخ َر ًج ا * َو َي ْر ُزْق ُه ِمْن َح ْي ُث اَل َي ْح َت ِس ُب‬ tidak peduli kepada urusan umat Islam, bahkan ketika mereka dizalimi dan
dirampas haknya. Ayat ini juga dapat kita jadikan bahan renungan, apakah hasrat
Artinya: "Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
duniawi yang menyibukkan kita, telah menghalangi diri kita dari mengikuti
baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-
aktivitas-aktivitas keagamaan dalam Islam untuk mempererat tali persaudaraan
sangkanya." (QS At-Talaq: 2-3).
antar Muslim. Sebagaimana yang kita ketahui, banyak aktivitas dalam Islam yang
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah dapat memperat tali silaturahmi, salah satunya shalat jamaah di masjid dan juga
shalat Jumat. Meskipun bercerai berai dilarang dalam Islam, perbedaan tetaplah
Ketika masyarakat sudah semakin modern dan peradaban semakin maju, tidak menjadi hal yang niscaya terjadi. Tentunya, perbedaan pendapat, baik dalam dunia
menutup kemungkinan tingkat individualisme semakin tinggi. Sehingga, tingginya keilmuan atau dalam menghadapi peristiwa yang terjadi, tetap dibolehkan. Yang
sikap individualis yang mementingkan diri sendiri dan mengingkari manusia tidak boleh adalah bermusuhan karena beda pendapat, bahkan menzalimi dan
sebagai makhluk sosial berakibat pada ketidakpedulian satu individu terhadap menyakiti satu sama lain. Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Selain
individu lainnya. Sikap individualis dan tidak peduli terhadap orang lain bisa diperintahkan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim dan juga
terjadi pada umat Islam. Padahal, Islam sendiri melalui Al-Quran memerintahkan larangan berpecah belah yang ada dalam Al-Qur'an, kita juga dilarang untuk
satu Muslim dengan Muslim lainnya untuk merekatkan tali persaudaraan, menzalimi sesama Muslim. Menzalimi Muslim banyak bentuknya, dari mulai
menolong satu sama lain, peduli ketika mendapat kesulitan dan ditimpa berkata buruk, menipu, memusuhi, merampas harta dan kepemilikan hingga
kezaliman, saling memperingati dan menasihati dan lain sebagainya. Mengenai ketentraman hidup mereka. Larangan berbuat zalim terhadap sesama Muslim
tali persaudaraan antar muslim, Allah berfirman dalam Al-Quran surat ‘Ali ‘Imran sangatlah tegas dalam Islam. Rasulullah saw pernah bersabda:
ayat 103:
،‫ َو َم ْن َك اَن ِفي َح اَج ِة َأِخيِه َك اَن ُهَّللا ِفي َح اَج ِتِه‬،‫اْلُمْس ِلُم َأُخ و اْلُمْس ِلِم َال َي ْظ ِلُمُه َو َال ُيْس ِلُمُه‬ saya menolong padahal ia zalim? ‘Nabi menjawab, ‘Engkau mencegahnya atau
menahannya dari berbuat zalim, itulah cara menolongnya’.” (HR. Al-Bukhari).
‫ َو َم ْن َس َت َر ُمْس ِلًما‬،‫َو َم ْن َف َّر َج َع ْن ُمْس ِلٍم ُك ْر َب ًة َف َّر َج ُهَّللا َع ْن ُه ُك ْر َب ًة ِمْن ُك ُرَباِت َي ْو ِم اْلِقَي اَم ِة‬
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Semoga dengan penjelasan ini, sebagai
‫َس َت َر ُه ُهَّللا َي ْو َم اْلِقَياَمِة‬. Muslim, kita dapat merekatkan kembali tali persaudaraan kita dengan Muslim
lainnya. Jangan sampai kita terpecah belah karena hal-hal duniawi atau bahkan
Artinya, “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, dia tidak
saling bermusuhan karena suatu perbedaan, salah satunya adalah perbedaan
menzaliminya dan tidak membiarkannya disakiti. Siapa pun yang membantu
politik. Mari kita jadikan perbedaan sebagai suatu kekayaan yang harus dikelola
kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa pun yang
dengan baik.
menghilangkan satu kesusahan seorang Muslim, maka Allah menghilangkan satu
kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Siapa pun yang
‫ َأُقْو ُل‬. ‫َب اَر َك هللا ِلي َو َلُك ْم ِفي ْالُقْر آِن ْالَع ِظ ْي ِم َو َنَف َع ِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِمْن آَيِة َو ِذ ْك ِر اْل َح ِكْي ِم‬
menutupi (aib) seorang Muslim maka Allah akan menutupi (aibnya) pada hari
kiamat.” (HR. Muslim). Dalam hadits ini, bahkan bukan hanya perbuatan zalim ‫َقْو ِلي َه َذ ا َف أْس َتْغ ِفُر َهللا الَع ِظ ْي َم ِإَّن ُه ُه َو الَغ ُفْو ُر الَّر ِحْيم‬
yang dilarang untuk kita lakukan kepada Muslim lainnya. Membiarkan orang
Muslim tersakiti pun tidak dibiarkan oleh Islam. Selain itu, dalam hadits ini pula Khutbah II
terdapat keutamaan dan pahala bagi Muslim yang menolong Muslim lainnya dan
menutupi aibnya. Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Dalam hadits lain
‫ َو َأْش َه ُد أَّن‬،‫ َأْش َه ُد أْن آل إَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل َش ِر يَك َلُه‬.‫اْل َح ْم ُد ِهَّلِل َو اْل َح ْم ُد ِهَّلِل ُثَّم اْل َح ْم ُد ِهَّلِل‬
bahkan disebutkan bahwa seorang Muslim memiliki masalah di hatinya jika ia ‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َن ِبِّي َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى َأِلِه‬.‫َس ِّيَد َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَّلِذْي اَل َن ِبَّي َب ْع َدُه‬
menghina saudaranya sesama Muslim. Rasulullah saw pernah bersabda: ‫ َف َي ا َأُّي َه ا الَّن اُس ُأْو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي‬، ‫َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َي ْو ِم الِقَياَمِة َأَّما َب ْع ُد‬
‫ ٰي َأ ُّيها‬، ‫ ِإَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّن ِبِّي‬:‫ َفَق اَل ُهللا َت َع اَلى‬. ‫ِبَت ْق َو ى ِهللا َفَقْد َف اَز اْلُم َّت ُقْو َن‬
‫اْل ُمْس ِلُم َأُخ و اْل ُمْس ِلِم اَل َي ُخ وُنُه َو اَل َي ْك ِذُبُه َو اَل َي ْخ ُذ ُلُه ُك ُّل اْلُمْس ِلِم َع َلى اْلُمْس ِلِم َح َر اٌم ِع ْر ُضُه‬ ‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيَد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى َأِل َس ِّيَد َن ا‬.‫اَّلِذْي َن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًما‬
‫َو َم اُلُه َو َدُمُه الَّتْق َو ى َه ا ُه َن ا ِبَح ْس ِب اْم ِر ٍئ ِمْن الَّش ِّر َأْن َي ْح َت ِقَر َأَخ اُه اْل ُمْس ِلَم‬ .‫ َاَأْلْح ياِء ِم ْن ُهْم َو ْاَالْم َو اِت‬،‫ اللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو ْالُمْؤ ِم َن اِت َو ْالُمْس ِلِمْي َن َو ْالُمْس ِلَم اِت‬.‫ُم َح َّمٍد‬
Artinya, “Seorang Muslim itu saudara bagi seorang Muslim, dia tidak ‫اللُهَّم اْد َف ْع َع َّن ا ْالَب َالَء َو ْالَو َب اَء َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء ْالِفَت ِن َم ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن َع ْن‬
mengkhianatinya, tidak berdusta kepadanya juga tidak menelantarkannya. ‫َب َلِد َن ا ِإْن ُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َع ن َس اِئِر ْالُبْلَد اِن ْالُمْس ِلِمْي َن عاَّم ًة َي ا َر َّب ْالَع اَلِمْي َن الَّلُهَّم َأِر َن ا‬
Seorang Muslim itu haram atas Muslim lainnya untuk mengganggu ‫ َر َّب َن ا آِتنَا ِفى الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة‬.‫اْل َح َّق َح ًّقا َو اْر ُزْق َن ا اِّت َب اَع ُه َو َأِر َن ا اْل َباِط َل َباِط اًل َو اْر ُزْق َن ا اْج ِتَن اَب ُه‬
kehormatannya, hartanya dan tidak pula menumpahkan darahnya. Takwa itu
‫ ِإَّن َهللا َي ْأُمُر‬،‫ َو َاْل َح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِمْي َن ِع َب اَد ِهللا‬. ‫َو ِفى ْاآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر‬
berada di sini, cukuplah dalam hati seseorang itu ada keburukan apabila dia
menghina saudaranya yang Muslim.” (HR. al-Tirmidzi). Jamaah shalat Jumat ‫ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإلْح َس اِن َو ِإْيتاِء ِذي ْالُقْر بَى َو َي ْن َه ى َع ِن ْالَف ْح شاِء َو ْالُم ْن َك ِر َو ْالَب ْغ ِي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
yang dirahmati Allah Dalam hadits lain juga disebutkan, bentuk tolong-menolong ‫ َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر‬، ‫ َو اْشُك ُرْو ُه َع لَى ِنَع ِمِه َي ِز ْد ُك ْم‬، ‫ َو اْذ ُك ُروا َهللا ْالَع ِظ ْي َم َي ْذ ُك ْر ُك ْم‬، ‫َت َذ َّك ُرْو َن‬
antar Muslim tidak hanya ketika saudara Muslimnya dizalimi. Akan tetapi
mencegah mereka dari berbuat zalim pun merupakan bentuk tolong menolong
yang diperintahkan oleh Islam. Rasulullah bersabda:

‫اْن ُصْر َأَخ اَك َظ اِلًما َأْو َم ْظ ُلوًما َفَق اَل َر ُجٌل َي ا َر ُسوَل ِهَّللا َأْن ُصُرُه ِإَذ ا َك اَن َم ْظ ُلوًما َأَف َر َأْيَت‬
‫ِإَذ ا َك اَن َظ اِلًما َك ْي َف َأْن ُصُرُه َق اَل َت ْح ُج ُز ُه َأْو َت ْم َن ُعُه ِمْن الُّظْلِم َف ِإَّن َذ ِلَك َن ْص ُرُه‬
Artinya, “'Tolonglah saudaramu baik ia zalim atau dizalimi." Ada seorang laki-
laki bertanya; 'ya Rasulullah, saya mengerti jika ia dizalimi, namun bagaimana

Anda mungkin juga menyukai