Anda di halaman 1dari 3

Apakah Kamu akan Kuat?

Aidil melihat angkasa yang kini tampak kelabu,tangannya membuka pagar bambu
sambil melihat keadaan depan rumahnya yang sepi. Ini sudah jam setengah dua siang,
biasanya akan terlihat Ayah yang sedang memberi makan "Bejo" ayam pelung peliharaan
Ayahnya.

"Assalamualaikum".Aidil membuka pintu dengan pelan, khawatir mengganggu


Ayah yang mungkin sedang tidur.

" Waalaikumsalam, sudah pulang Dil " Ternyata Ayahnya ada di meja makan ,
sedang mengaduk kopi pahit favoritnya.

" Gimana sekolahnya hari ini,lancar? ".Ayah bertanya sambil mengulurkan tangan
untuk dicium Aidil.

" Allhamdulillah Yah.Hari ini lancar, Aidil sudah bisa bekerjasama dengan teman -
teman baru " Aidil menarik kursi lalu didudukinya.Sudah hari ke delapan dia bersekolah di
SMAN Harapan Bangsa,setelah sebelumnya menyelesaikan sekolah menengah pertama.

Kini kepalanya menoleh ke jendela,menatap sesuatu dari langit yang berjatuhan.


Suara gemuruh air hujan terdengar,disertai kilat yang menggelegar dan angin yang
berhembus kencang. Merasa beruntung dirinya pulang dengan tepat waktu.

" Tadi Ayah melihat Roni dijalan, sepertinya baru pulang sekolah.Tapi Ayah
heran,seragam yang dikenakan Roni putih biru,bukannya saat kelas delapan dulu dia sekelas
dengan mu? Ataukah orangtuanya belum membelikannya seragam? "Ayah mencerikatan
kejadian tadi siang ketika ia pulang dari warung untuk membeli gula.

" Roni memang sekelas dengan Aidil.Tapi teman - teman bilang Roni tidak lulus
Yahhh."Aidil bercerita dengan wajah yang murung.

" Bagaimana bisa? " respon Ayah kaget.

"Dulu kami sangat akrab Yahh, di kelas Roni aktif , walaupun tidak masuk 3 besar
tapi Roni selalu mengerjakan tugasnya tepat waktu." Aidil menjelaskan.

"Tetapi semenjak naik kelas 9 yang dimana siswa - siswa nya dipecah, Roni
menjadi berubah. Teman sekelasnya bilang Roni menjadi pemalas, tidak mengerjakan tugas,
dan bahkan sering bolos sekolah. Waktu itu beberapa kali Aidil pernah melihat Roni di panggil
menghadap BK bersama temannya yang lain dan di skors.Aidil jadi kasihan melihat Roni harus
mngulang lagi".
Hujan kian deras dan hembusan angin kian menggebu-gebu. Suara air yang
berjatuhan beradu dengan kenteng atap rumahnya menimbulkan suara.Lalu Keheningan
terjadi, tidak lama Ayah bangkit,kakinya berjalan menuju jendela dekat pintu yang memang
tidak ditutup, kemudian kedua matanya memerhatikan hujan. Aidil melihat yang dilakukan
Ayahnya,diterpa rasa penasaran yang besar Aidil menyusul dan berdiri tepat di sisi
Ayahnya.Matanya terpejam. Harum tanah basah menyeruak ke hidungnya.Perpaduan yang
sangat sempurna,bau harum, hembusan angin yang menyentuhnya,suara air berjatuhan,dan
yang kadang disertai suara geledek. Ini sangat menenangkan.

"Apa yang sedang Ayah lihat?.Apakah ada baju yang tertinggal? Bejo sudah di
masukkan ke kandangnya kan?"

" Lihatlah sekali lagi " Ayahnya meminta aidil untuk melihat lebih cermat.

" Kamu menemukannya? "

" Di luar tidak ada pakaian atau pun bejo yang belum di masukkan ke kandangnya
Ayah ,tapi Aidil melihat pohon kelapa. Sepertinya dalam keadaan yang tidak baik. " Angin
yang sangat kencang membuat puncak dan daun-daunnya melengkung,tidak kuat
menahannya. . Lalu matanya kembali berkeliling dan dia menemukan tihang bendera yang
berdiri di pinggir lapangan dekat rumahnya.

" Apakah kamu memperhatikan bagaimana keadaan mereka saat ini?" Ayahnya
lalu menjelaskan bahwa pohon kelapa dan tihang bendera menghadapi tantangan yang
sama, angin kencang.Ketika pohon kelapa di terpa angin kencang, puncak juga daun-
daunnya akan bergerak mengikuti angin.Saat angin bergerak ke arah kanan,puncak serta
daun pohon kelapa itu ikut bergerak ke kanan dan saat angin bergerak ke kiri puncak serta
daunnya akan bergerak ke kiri.Sedangkan tihang bendera tetap kuat dan berdiri kokoh
bahkan tidak bergerak sama sekali.

" Kau ingin seperti apa? Pohon kelapa atau tihang bendera?"

" Apa yang Ayah maksud.? " Aidil masih kebingungan dengan maksud Ayahnya
memilih antara pohon kelapa dan tihang bendera.

Aidil. Di dunia ini ada banyak sekali orang yang memiliki sifat buruk, dalam diri
kita pun ada sisi buruk itu.Yang pasti kita tidak akan bisa menghindarinya terus
menerus.Ketika kita berhadapan dengan orang itu,yang bisa dilakukan adalah diri kita sendiri
harus memilih, apakah kamu akan kuat memegang teguh prinsip, atau kamu akan mudah
terpengaruh?.Karena kamu sendirilah yang akan menentukan akan menjadi apa dirimu.

Anda mungkin juga menyukai