DISUSUN OLEH ;
X. KJIJ
SMK N 02 KENDARI
2021
1. KONSENTRASI LARUTAN
H+ + OH- H2O
contoh soal
jawab :
OH- = 2,78 x 10 -3
pOH = 3- log 2,78 = 3- 0,44 = 2,56
pH = 14- 2,56 = 11,44
Persen massa menunjukkan massa suatu zat dalam 100 gram larutannya. Secara
matematis, persen massa dirumuskan sebagai berikut.
Persen volume adalah satuan yang menunjukkan volume suatu zat dalam 100
mL larutannya. Secara matematis, persen volume dirumuskan sebagai berikut.
3. Persen massa per volume (% m/V)
Persen massa per volume merupakan salah satu konsentrasi larutan yang
menunjukkan massa zat dalam 100 mL larutannya. Secara matematis, persen per
massa volume dirumuskan sebagai berikut.
4. Molaritas (M)
Membahas masalah molaritas tidak akan lepas dari besaran bernama mol. Hal
itu karena molaritas merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan banyaknya
mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Secara matematis, molaritas dirumuskan
sebagai berikut.
5. Molalitas
Hampir sama dengan molaritas, molalitas merupakan banyaknya mol zat
terlarut dalam satu kilogram pelarut. Secara matematis, molalitas dirumuskan
sebagai berikut.
Ternyata, masih ada cara lain lho untuk mencari molalitas. Adapun cara yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
Kira-kira, apa ya perbedaan mendasar antara molaritas dan molalitas? Jika
acuan yang digunakan pada molaritas adalah volume larutan, maka pada molalitas
menggunakan acuan massa pelarut.
6. Hubungan antara persen massa dan molaritas
Dari persamaan yang telah disebutkan sebelumnya, ternyata bisa dicari
hubungan antara persen massa dan molaritas, lho. Adapun hubungan antara
keduanya ditunjukkan oleh SUPER “Solusi Quipper” berikut ini.
Catatan: % yang dimaksud adalah kadar dan hanya bilangannya saja yang
dituliskan.
7. Fraksi mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan perbandingan
antara konsentrasi mol zat terlarut atau pelarut terhadap larutannya. Adapun
persamaan fraksi mol adalah sebagai berikut.
Keterangan:
Xt = fraksi mol zat terlarut;
Xp = fraksi mol pelarut;
nt = mol zat terlarut; dan
np = mol zat pelarut.
8. Pengenceran
Untuk mengurangi tingkat kepekatan suatu larutan, Quipperian bisa
melakukannya dengan menambahkan air. Metode ini dikenal sebagai
pengenceran. Larutan yang diencerkan jelas mengalami perubahan konsentrasi
dan volume. Namun demikian, jumlah mol larutan tidak berubah. Oleh karena itu,
pengenceran dirumuskan sebagai berikut.
9. Molaritas campuran
Jika dua jenis larutan dengan konsentrasi berbeda dicampurkan, maka akan
terbentuk larutan baru dengan konsentrasi tertentu. Konsentrasi larutan setelah
dicampur dirumuskan sebagai berikut.
Larutan asam dan basa kuat adalah larutan, dimana terjadi ionisasi secara
sempurna. artinya banyaknya h+ atau oh- adalah sama dengan konsentrasinya .
pH merupakan ukuran untuk menunjukkan keasaaman suatu larutan. Asam dan
basa mempunyai sifat yang berbeda, ada yang kuat dan ada yang lemah. Pada
bagian ini akan diuraikan penentuan pH Asam-Basa dengan indicator, konstanta
ionisasi, asam dan basa, perhitungan pH dan macam-macam indikator.
Rumus untuk menghitung ph larutan asam dan basa kuat.
contoh soal
jawab :
OH- = 2,78 x 10 -3
pOH = 3- log 2,78 = 3- 0,44 = 2,56
pH = 14- 2,56 = 11,44
a. Larutan Asam
Larutan asam atau acid banyak ditemukan di sekitar kita. Jeruk dan cuka
dapur masuk dalam bahan makanan yang mengandung asam. Kita bisa
mengetahui sebuah larutan mengandung asam dengan kertas lakmus. Ada dua
jenis kertas lakmus: Lakmus merah dan lakmus biru. Indikator pada lakmus
akan berubah sesuai dengan larutan yang diuji. Lakmus merah akan berubah
biru jika dimasukkan di larutan asam. Lakmus biru akan berubah merah jika
diberikan larutan asam.
b. Larutan basa
Basa memiliki rasa yang pahit. Jika Anda pernah tidak sengaja menelan
sabun, dan terasa pahit itulah rasa dari larutan basa. Contoh dari larutan basa
adalah natrium bikarbonat yang biasa disebut sebagai soda kue. Larutan basa
akan merubah lakmus merah menjadi biru. Untuk lakmus biru akan berubah
menjadi merah jika dimasukkan dalam larutan basa
3. ELEKTROKIMIA
Pertukaran antara energi listrik dan reaksi kimia memiliki aplikasi yang
sangat luas dalam kehidupan manusia seperti penerapan pada prinsip kerja
baterai yang memberi daya pada smartphone anda saat ini. Prinsip yang
digunakan pada baterai juga menerapkan reaksi redoks dimana oksidasi
menyebabkan hilangnya satu atau lebih elektron pada satu spesies kimia
sedangkan reduksi adalah penambahan satu atau lebih elektron dalam satu
spesies kimia.
Ketika reaksi oksidasi dan reduksi dipasangkan bersama dalam suatu
reaksi redoks, elektron dapat mengalir dari spesies ter-oksidasi ke spesies ter-
reduksi. Aliran elektron tersebut dapat secara spontan dihasilkan oleh reaksi
dan menyebabkan energi listrik dalam satu sel. Hal itulah yang dimanfaatkan
pada prinsip kerja baterai yang ada hingga saat ini.
Terdapat dua jenis sel elektrokimia yaitu sel volta dan sel elektrolisis.
Berikut ini merupakan penjelasan kedua jenis sel elektrokimia secara lengkap;
a. Sel Volta
Sel volta atau dikenal sebagai sel galvanik merupakan sel elektrokimia
yang pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an oleh Alessandro Volta dan
Luigi Galvani. Hingga saat ini, sel volta ini telah berkembang menjadi
komponen baterai seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Pada plat logam yang lain dimana reaktivitasnya lebih rendah akan
cenderung menarik ion positif yang ada pada larutan elektrolit untuk
menempel pada permukaannya sehingga menyebabkan plat ini menjadi
bermuatan positif. Jika kedua plat ini terhubung melalui sebuah konduktor,
maka elektron akan mengalir dan menyebabkan arus listrik terbentuk mengalir
melaluinya.
Besar arus listrik yang dihasilkan akan sebanding dengan jumlah muatan
positif dan negatif yang ada pada masing-masing plat logam.
4. HIDROKARBON
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa
karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang
terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom
karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah
hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama
minyak bumi dan gas alam.
a. Alkana
b. Alkena
CnH2n
Jadi, apabila atom C ada 4, maka atom H pada senyawa alkenanya adalah
2(4), yakni 8 buah. Apabila dituliskan menjadi C4H8, dan jika dijabarkan
akan menjadi seperti ini:
H H H
│ │ │
H—C—C—C=C—H
│ │ │
H H H
1-butena
c. Alkuna
CnH2n‒2
H
│
H‒C‒C≡C‒H
│
H
1-propuna
Plastik
Zat plastik yang kamu gunakan saat berbelanja atau menyimpan sesuai
juga merupakan monomer rantai panjang petrokimia. Dimana petrokimia juga
termasuk dalam hidrokrbon.
Aspal
Aspal atau bahasa lainnya adalah bitumen, merupakan cairan kental berwarna
hitam yang biasa digunakan untuk mengikat dan mengeraskan dalam
pembangunan jalan. Aspal juga merupakan senyawa hidrokarbon dengan
mengandung sedikit sulfur, oksigen, dan klor.
Parafin
Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta
senyawa kimia. Paling banyak adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa ini
terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan
hewan.
Minyak bumi merupakan komoditas hasil tambang dengan peran yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai sumber energi. Bahan bakar
mulai dari elpiji, bensin, solar, hingga kerosin; serta material seperti lilin parafin
dan aspal; serta berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik,
karet sintetis, deterjen, obat-obatan, dan lainnya dihasilkan dari minyak bumi.
Sisa hewan
yang terkubur
selama jutaan
tahun
Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi
dan gas alam sering juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil
tergolong sumber daya alam yang tak terbarukan. Proses terbentuknya minyak
bumi yang sangat lama menjadi alasan dari hal ini.
Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1 – C4) dengan metana
sebagai komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2,
O2, N2, H2S, ataupun gas mulia seperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit.