Anda di halaman 1dari 4

RESUME

FARMAKOLOGI PADA SISTEM PERSEPSI SENSORI

Dosen Pengampu:
Ns. Nurhusna, S. Kep.,M. Kep

DISUSUN OLEH :
Santi Latifah
G1B121019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2023
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan tubuh manusia. Dalam
konteks sistem persepsi sensori, farmakologi berkaitan dengan bagaimana obat-obatan
memengaruhi kemampuan tubuh untuk menerima, menginterpretasikan, dan merespons
rangsangan sensori. Berikut adalah beberapa contoh obat-obatan yang dapat memengaruhi
sistem persepsi sensori:

• Obat Analgesik: Obat analgesik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa
sakit. Contoh obat analgesik termasuk aspirin, ibuprofen, dan morfin. Mereka dapat
memengaruhi sistem persepsi sensori terkait dengan rasa sakit.

• Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID): NSAID seperti ibuprofen dan naproxen


dapat meredakan peradangan yang dapat memengaruhi persepsi sensori nyeri.
• Obat Psikotropika: Obat-obatan psikotropika seperti antidepresan, antipsikotik, dan
obat penenang dapat memengaruhi sistem persepsi sensori yang terkait dengan
suasana hati, persepsi diri, dan perubahan persepsi sensori yang terkait dengan
gangguan mental.

• Obat Penenang: Obat penenang seperti benzodiazepin (contohnya diazepam) dapat


memengaruhi sistem persepsi sensori yang berkaitan dengan kecemasan dan
ketegangan

• Obat Opioid: Obat opioid seperti morfin dan oksikodon dapat memengaruhi persepsi
sensori nyeri dan memberikan efek pereda nyeri yang kuat.
• Obat Penenang dan Sedatif: Beberapa obat seperti benzodiazepin dan zolpidem dapat
memengaruhi sistem persepsi sensori yang berkaitan dengan tidur dan relaksasi.
• Obat-obatan Hallusinogenik: Obat-obatan seperti LSD, psilosibin, dan DMT dapat
mengubah persepsi sensori secara drastis, menyebabkan halusinasi dan pengalaman
sensori yang intens.

• Obat-obatan Terapi Sensori: Terapi sensori dapat melibatkan penggunaan obat-obatan


tertentu dalam rangka meningkatkan persepsi sensori individu yang memiliki
gangguan sensori, seperti gangguan spektrum autis. Namun, penggunaan obat-obatan
dalam konteks ini sangat disesuaikan dengan kasus individu.
Farmakologi obat pada gangguan persepsi sensori tergantung pada jenis gangguan tersebut.
Ada beberapa gangguan persepsi sensori yang dapat mempengaruhi berbagai indra, seperti
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasa. Berikut adalah beberapa jenis
gangguan persepsi sensori dan beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan mereka:

Gangguan Pendengaran:

• Tinnitus (dengung atau berdenging di telinga): Obat yang dapat digunakan meliputi
antidepresan, obat anti-kejang, atau obat anti-anksietas untuk mengelola gejala.
Contoh: amitriptilin, gabapentin.

Gangguan Penglihatan:

• Glaukoma (peningkatan tekanan dalam mata): Obat yang digunakan untuk


mengurangi tekanan mata meliputi prostaglandin analogs, beta-blockers, alpha
agonists, atau agonis muskarinik.
• Degenerasi Makula Terkait Usia (AMD): Suplemen vitamin seperti vitamin C dan E,
seng, dan lutein dapat diresepkan untuk mengurangi risiko perkembangan AMD.

Gangguan Penciuman:

• Anosmia (kehilangan penciuman): Obat-obatan mungkin tidak efektif dalam


mengobati anosmia. Pengobatan yang ada lebih fokus pada penyebabnya,
sepe0000000000rti infeksi sinus atau polip hidung.

Referensi: Welge-Lüssen, A., Wolfensberger, M., & Hummel, T. (2011). What is the
correlation between ratings and measures of olfactory function in patients with olfactory loss?
The Laryngoscope, 121(12), 2679-2684.

Gangguan Perabaan:
• Neuropati perifer: Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati neuropati perifer
dapat meliputi analgesik, antidepresan, antikonvulsan, atau obat-obatan lain yang
dapat membantu mengendalikan nyeri dan gangguan perabaan.

Referensi: Dworkin, R. H., O'Connor, A. B., Kent, J., & Mackey, S. C. (2013). Interventional
management of neuropathic pain: NeuPSIG recommendations. Pain, 154(11), 2249-2261.

DAFTAR PUSTAKA

Jastreboff, P. J., & Hazell, J. W. P. (2004). Tinnitus Retraining Therapy: Implementing the
Neurophysiological Model. Cambridge University Press.

Weinreb, R. N., & Khaw, P. T. (2004). Primary open-angle glaucoma. The Lancet, 363(9422),
1711-1720.

Dworkin, R. H., O'Connor, A. B., Kent, J., & Mackey, S. C. (2013). Interventional
management of neuropathic pain: NeuPSIG recommendations. Pain, 154(11), 2249-
2261.

Welge-Lüssen, A., Wolfensberger, M., & Hummel, T. (2011). What is the correlation between
ratings and measures of olfactory function in patients with olfactory loss? The
Laryngoscope, 121(12), 2679-2684.

Anda mungkin juga menyukai