ABSTRAK
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah menjadi penyakit umum bagi masyarakat. Penyebab
dari infeksi saluran pernapasan pada umumnya yaitu dikarenakan adanya berbagai mikroorganisme,
namun yang terbanyak yakni karena adanya infeksi virus dan bakteri. Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat dan
menjadi penyebab kematian paling tinggi pada anak balita. Tujuan penelitian ini mengetahui
penyebab dan pencegahan ISPA dan juga pandangan islam dalam penyakit tersebut. Metode
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur yang bersumber dari google scholar dan jurnal
penelitian online tahun 2017-2022. Penyakit ISPA dapat terjadi pada siapa saja karena penyakit
tersebut mudah menular perlu pengetahuan tentang pencegahan penyakit tersebut Pendidikan dan
pengetahuan diterangkan dalam Al-Qur’an pada QS. Al-Mujadalah ayat 11. ISPA penyakit yang
menular yang memiliki faktor resiko dan disebabkan oleh bakteri perlu pengetahuan agar dapat
melakukan pencegahan dengan tepat khusus nya bagi seorang ibu, islam memandang tersebut dengan
Al Qur’an dan Hadist.
ABSTRACT
Acute Respiratory Infection (ARI) has become a common disease for the community. The cause of
respiratory tract infections in general is due to the presence of various microorganisms, but the most is
due to viral and bacterial infections. Acute Respiratory Infection (ARI) is a disease that is very
common with mild to severe manifestations and is the highest cause of death in children under five.
The purpose of this research is to find out the causes and prevention of ARI and also the Islamic view
of the disease. Methods This research uses the method of literature review. ISPA disease can occur to
anyone because the disease is easily transmitted, knowledge is needed about preventing this disease.
Education and knowledge are explained in the Qur'an in QS. Al-Mujilah verse 11. ISPA is an
infectious disease that has risk factors and is caused by bacteria, it requires knowledge so that it can
carry out proper prevention especially for a mother, Islam views this from the Qur'an and Hadith.
Pendahuluan
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan kronik, gagal jantung progresif, atau
(ISPA) adalah penyakit yang sering muncul asma ,orang dengan sistem imun lemah,
pada usia anak akibat infeksi saluran seperti orang dengan transplantasi organ,
pernafasan bagian atas saluran ini meliputi leukemia, atau HIV/AIDS, orang yang
hidung, rongga hidung dan sinus, tenggorokan, dikelilingi dengan pengidap yang bersin atau
pita suara. ISPA adalah penyakit menular dari batuk tanpa menutup hidung dan
saluran atas atau bawah yang dapat mulutnya.Beberapa peneliti juga sudah
menimbulkan berbagai spektrum penyakit menemukan beberapa faktor yang bisa
berkisar dari infeksi ringan sampai penyakit meningkatkan risiko ISPA pada balita.
yang parah dan mematikan, tergantung pada Contohnya seperti status gizi, imunisasi, ASI
patogen dan penyebabnya, faktor penjamu,dan eksklusif, paparan asap rokok selama
faktor lingkungan (WHO 2016). kehamilan, kepadatan tempat tinggal, perilaku
ISPA disebabkan oleh adanya infeksi merokok dalam keluarga, dan penggunaan
virus atau bakteri pada saluran pernapasan. bahan bakar untuk memasak. ( Lazamidarmi,
Baik pernapasan atas maupun bawah dapat D., Sitorus, R. J., & Listiono, H.)
terserang infeksi, namun paling sering terjadi
Menurut World Health Organzation
pada bagian pernapasan atas. Beberapa jenis
(WHO) tahun 2016 jumlah penderita ISPA
virus yang dapat menyebabkan orang terkena
adalah 59.417 anak dan memperkirakan di
ISPA yaitu Rhinovirus (dapat menyebabkan
Negara berkembang berkisar 40-80 kali lebih
flu), Pneumokokus (menyebabkan pneumonia
tinggi dari Negara maju. Penyakit Infeksi
dan meningitis), Adenovirus (dapat
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih
menyebabkan bronkitis, pneumonia dan
menjadi salah satu masalah kesehatan
flu),Virus Influenza (dapat menyebabkan flu),
masyarakat yang penting untuk diperhatikan,
Virus Corona (menyebabkan penyakit
karena merupakan penyakit akut yang dapat
covid19)dan bakteri yang dapat menyebabkan
menyebabkan kematian pada balita di berbagai
ISPA yaitu Streptococcus, Haemophilus
negara berkembang termasuk Indonesia.
Haemophilus, Staphylococcus aureus,
Berdasarkan survei terdapat 15% kematian
Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma
balita di Indonesia yang disebabkan oleh
pneumoniae, Chlamydia. ( Yuliwulandari, R.,
infeksi saluran pernafasan bersifat akut
& Arifandi, F. )
(Kemenkes, 2016). Menurut Kementerian
Faktor risiko ISPA memiliki riwayat
Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018, provinsi
jantung bawaan atau penyakit paru-paru,Anak-
dengan penderita ISPA tertinggi di Nusa
anak dengan sistem kekebalan tubuh yang
Tenggara Timur (NTT) sebesar 13,1 persen.
lemah, bayi yang berada di tempat ramai,
Sementara, penderita ISPA paling sedikit di
orang-orang di usia pertengahan, orang dewasa
Jambi sebesar 5,5 persen.( WHO 2016 )
yang mengidap penyakit paru obstruktif
Kasus ISPA di Indonesia pada tiga usia yang paling rentan terhadap infeksi
tahun terakhir menempati urutan pertama saluran pernafasan dan diketahui angka dari
penyebab kematian bayi yaitu sebesar 24,46% ISPA masih tinggi pada balita terutama di
(2013), 29,47% (2014) dan 63,45% (2015). negara berkembangan (Depkes RI, 2008).
Selain itu, penyakit ISPA juga sering berada Pandangan Islam pada suatu penyakit seperti
pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah ISPA yaitu terdapat dalam Al Quran surah Asy
sakit (Kemenkes RI, 2015). Terdapat lima Syuaraa (26) : 72-82 dan hadist . (HR.Bukhari
Provinsi dengan ISPA tertinggi yaitu Nusa no 5660 dan muslim no 2571;
Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh Kemenkes,2016; Depkes RI,
(30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan 2008;Riskesdas,2013; WHO 2016; Kemenkes,
Jawa Timur (28,3%). Usia balita merupakan 2018)
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode sebagai sumber informasi yaitu dari tahun
kajian literatur dimana peneliti melakukan 2017-2022
serangkaian penelitian yang melibatkan Situs internet sebagai sumber data
berbagai macam informasi yang berasal dari untuk mencari berbagai sumber yang sesuai
kepustakaan seperti buku, jurnal, dokumen, dengan judul penelitian. Kajian literatur dalam
dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk penelitian ini dilakukan guna mendapatkan
menemukan berbagai macam teori dan kesimpulan mengenai penyakit ISPA,
gagasan yang kemudian dapat dirumuskan Penyebab ISPA dan Pencegahan ISPA. Adapun
hasil sesuai dengan tujuan penelitian. rentang beberapa tabel daftar literatur yang digunakan
waktu jurnal dan dokumen yang di teliti dalam penelitian penyakit
ISPA(Kemenkes,2018).
Hasil
Hasil dari berbagai sumber literatur Penyakit ISPA dapat terjadi pada siapa
menunjukkan bahwa ISPA merupakan saja karena penyakit tersebut mudah menular
penyakit yang mempengaruhi terkait tetapi penyakit ini banyak di derita oleh balita
morbiditas dan mortalitas lalu penyakit ataupun anak-anak karena masih lemah sistem
tersebut banyak terjadi di negara yang imun mereka. Peran dari orang tua, salah
berkembang termasuk Indonesia. Faktor risiko satunya ibu sangat penting untuk pencegahan
ISPA yaitu memiliki penyakit bawaan, penyakit ISPA. Pendidikan dan pengetahuan
memiliki riwayat jantung bawaan atau tentang pencegahan penyakit tersebut perlu
penyakit paru-paru, anak-anak dengan sistem karena dapat mengurangi dampak yang
kekebalan tubuh yang lemah, bayi yang berada ditularkan penyakit kepada balita.
di tempat ramai, orang-orang di usia Pandangan islam tentang Pendidikan
pertengahan, orang dewasa yang mengidap dan pengetahuan diterangkan dalam Al-Qur’an
penyakit paru obstruktif kronik, gagal jantung pada QS. Al-Mujadalah ayat 11 dan untuk
progresif, atau asma ,orang dengan sistem penyakit menular islam juga menjelaskan
imun lemah, seperti orang dengan transplantasi menurut agar kita terhindari dari suatu
organ, leukemia, atau HIV/AIDS, orang yang penyakit menular, maka Nabi Muhammad
dikelilingi dengan pengidap yang bersin atau memberikan perintah untuk tidak mendekati
batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya. hal yang dapat memicu penularan penyakit
Penyebab ISPA disebabkan oleh adanya tersebut (HR. al-Bukhari
infeksi virus atau bakteri pada saluran
pernapasan.
Pembahasan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang pertama dari angka kesakitan (Dinkes Jateng,
selalu disebut dengan ISPA merupakan 2016).
penyebab utama morbiditas dan mortalitas
ISPA dapat dicegah apabila ibu
penyakit menular didunia, penyakit ini sering
mengetahui atau menambah pengetahuan
kali dijumpai khususnya pada balita. ISPA
tentang penyakit ISPA, baik mengenai
adalah masuknya mikroorganisme (bakteri,
mengatur pola makan balita, menciptakan
virus, riketsia) kedalam saluran pernapasan
lingkungan yang nyaman, sehingga
yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat
menghindari faktor pencetus dan sebagainya
berlangsung sampai 14 hari (Kartika, 2013).
(Andarmoyo, 2012). Pengetahuan atau kognitif
Infeksi saluran pernafasan akut sampai merupakan domain yang sangat penting untuk
saat ini masih menjadi pemasalahan diberbagai tindakan seseorang. Pengetahuan ibu yang
negara terutama negara berkembang seperti rendah maka akan sulit bagi ibu dalam
Indonesia. Di Indonesia pada tahun 2010 ISPA menentukan sikap dalam meningkatkan derajat
menduduki peringkat pertama dari sepuluh kesehatan, yaitu dengan cara melakukan
besar penyakit yang ada (Depkes RI, pencegahan ISPA. Pengetahuan dapat
2010).Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) diperoleh seseorang secara alami atau
adalah penyakit utama kematian bayi dan diintervensi baik langsung maupun tidak
sering menempati urutan pertama angka langsung (Budiman, 2013; Andarmoyo, 2012)
kesakitan balita, penanganan dini tehadap
Pengetahuan ibu tentang ISPA
penyakit ISPA terbukti dapat menurunkan
merupakan salah satu faktor yang sangat
angka kematian penderita ISPA yang tidak
berperan penting untuk melindungi balita dari
ditangani secara tepat dapat menimbulkan
penyakit ISPA, seperti cara pencegahan
komplikasi yang erat diantaranya bronchitis,
maupun penanganannya. Ibu yang memiliki
bronkiolitis dan pneumonia (Irianto,
pengetahuan kurang akan pencegahan ISPA
2014,Widyaningtyas, 2013 ,Corwin, 2009
dapat menyebabkan infeksi yang lebih luas
dalam Conceicao, 2018).
sehingga menyerang sistem saluran pernafasan
Ada 13 provinsi di Indonesia yang bawah dan menyebabkan timbulnya
memiliki prevalensi ISPA di atas rata-rata komplikasi sistemik, Pneumonia kronis dapat
nasional, yaitu diatas 25,5%. Provinsi itu menyebabkan kematian pada anak. Hal ini
adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera dapat didasari oleh tingkat pengetahuan ibu
Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan dalam melindungi balita dari suatu penyakit
Riau, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang mengancam hidup baik yang menular
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, maupun tidak menular (Widyaningtyas, 2013).
Gorontalo, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Penanganan optimal ibu bagi penderita
ISPA di Jawa Tengah menduduki peringkat
diperlukan untuk menurunkan dampak
masalah kesehatan pada anak dan keluarganya. kelapangan untukmu. Apabila
Pengetahuan ibu yang benar tentang ISPA dikatakan,“Berdirilah,” (kamu) berdirilah.
dapat membantu mendeteksi dan mencegah Allah niscaya akan mengangkat orang-orang
penyakit ISPA sejak dini, tingkat pengetahuan yang beriman di antaramudan orang-orang
ibu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah
informasi yang didapatkan oleh ibu (Maramis, Mahateliti terhadap apa yang kamu
2013). Pendidikan yang lebih tinggi kerjakan.”(QS Al-Mujadalah 58:11).
mempermudah seseorang dalam mencari
Agar kita terhindari dari suatu
informasi sehingga pengetahuan yang dimiliki
penyakit menular, maka Nabi Muhammad
lebih baik, sebaliknya pendidikan yang kurang
memberikan perintah untuk tidak mendekati
akan menghambat perkembangan
hal yang dapat memicu penularan penyakit
(Widyaningtyas, 2013; Maramis, 2013).
tersebut Beliau bersabda:
Pendidikan tinggi menjadikan individu
اذإمتعمسنوعاطالبضرأبالفاومدقتهيلعاذإوعقوضرأبمتنأواهبالف
memiliki kecenderungan mudah dalam
اوجرختارارفهنم
memperoleh informasi dari mana saja.
Semakin banyak informasi yang didapat maka Artinya:“Bila kalian mendengar suatu
pengetahuan terkaitkesehatan juga akan penyakit (menular) Tha’un di sebuat tempat,
semakin banyak didapatkan oleh orang maka janganlahmendatangi tempat itu. Dan
tersebut. Dengan meningkatnya pengetahuan jika penyakit itu terjadi di tempat kalian
terkait kesehatan maka upaya dalam berada di dalamnya makajanganlah kalian
memelihara kesehatan akan semakin lari (keluar) darinya.” (HR. al-Bukhari).
baik.Kemampuan individu dalam menerima Perintah dari hadits tersebut bertujuan
konsep kejadian dan upaya pencegahan suatu agar kita terhindar dari penyakit menular dan
penyakit akanterhambat dengan pengetahuan apabilakita terjangkit penyakit menular
yang rendah. Allah SWT berjanji akan tersebut maka sebaiknya untuk tetap berada di
mengangkat derajar orang yang berilmu. rumah agar tidakmenularkan penyakit tersebut
Seperti yang terangkan dalam Al-Qur’an pada kepada orang lain diluar sana. Dalam
ْٰٓا
QS. Al-Mujadalah ayat 11:َاُّهَي ٰٓا َيْنيِ َّذ ال ُو َنٰم اَاِذ َاْلي menyikapi hal tersebut seorangmuslim
ِْقُم َك ْالُو َّح َس َفِتفِس لَج ْم الْاُوَح ْسفَافَح ْس َفُي ٰ لْاّلُم َكَالِذ َاَو ْليِ ق\\ْاوُُ ْش ناْاو hendaklah selalu meminta perlindungan
ُُْش نَافَع ْفَر ُيٰ لَاّلْنيِ َّذ الْاُو َنٰم ْاُم ْك نِ َم ْنيِ َّذ َالواُو ْتُو َاْم لِ ْع التَج َر ُد kepada Allah SWT, karena semua dapat terjadi
ٰلَاّلوَاِمَبْنُو َلْمَع ترْ ِيَبخ ataskehendak-Nya. Yang terpenting yaitu
selalu berikhtiar dengan melalukan upaya
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman,
pencegahan agarterhindar dari penyakit
apabila dikatakan kepadamu “Berilah
menular tersebut (Mahmud, 2020).
kelapangan di dalam majelis-majelis,”
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi a. Sebagai seorang muslim, terdapat
beberapa sikap dalam menyikapi suatu
penyakit menular (QS Al-Mujadalah terjadinya penularan, serta segeralah
58:11,HR. al-Bukhari dan Mahmud, berobat jika tertular atau terkena penyakit
2020).Berdoa dan meminta perlindungan c. Tawakkal atau berserah diri kepala Allah
Allah SWT karena penyabab suatu SWT karena hidup dan mati kita berada di
penyakit datang atas izin dan perintah- tanganNya.
Nya. d. Yakinlah akan kesembuhan yang
b. Berikhtiar dengan cara melakukan diberikan Allah SWT, segala penyakit
pencegahan yang dapat memicu yang diciptakan maka akan ada obat dan
cara penyembuhannya.
Kesimpulan
ISPA sangat mempengaruhi kondisi kesehatan penyakit ISPA disampaikan langsung oleh
di negara berkembang. Kurang nya pendidikan sabda Nabi Muhammad. Kemudian
tentang pencegahan penyakit tersebut pendidikan merupakan hal yang penting untuk
membuat penderita nya semakin banyak, memahami suatu masalah kejadian yang
ditambah dengan faktor risiko dan faktor terjadi dalam kehidupan seperti pencegahan
penyebab membuat kasus ISPA meningkat. dan penanganan kasus ISPA perintah tersebut
Setiap orang dapat tertular ISPA tetapi banyak tertuang dalam QS Al-Mujadalah 58:11
kasus penderita berusia balita terdampak Dengan meningkatya pengetahuan terkait
penyakit tersebut pemahaman orang tua kesehatan maka upaya dalam memelihara
khusus nya ibu dalam menjaga anaknya agar kesehatan akan semakin baik.
tidak tertular. Pandangan islam dalam
menyikapi kasus penyakit menular seperti
Daftar Pustaka
Putra, Y., & Wulandari, S. S. (2019). Faktor penyebab kejadian ISPA. Jurnal
Kesehatan, 10(1), 37-40.Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.
Lazamidarmi, D., Sitorus, R. J., & Listiono, H. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian ISPA pada Balita. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 299-
304.
Yuliwulandari, R., & Arifandi, F. (2022). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan
Orang Tua dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluranpernapasan Akut (ISPA) pada Balita di
Puskesmas Cianjur Kota dan Tinjauan Menurut Pandangan Islam. Jurnal Pendidikan dan
Konseling (JPDK), 4(6), 6225-6234.
Khairani, M. D. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat: Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
(2020) Journal of Darussalam Islamic Studies, 1(1), 31-44.
Putri, L. R. S. (2022). HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN
ORANG TUA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN
AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS CIANJUR KOTA DAN TINJAUAN
MENURUT PANDANGAN ISLAM (Doctoral dissertation, Universitas YARSI).
Amalia, D. S. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Cara Pencegahan Diare Dengan
Penyakit Diare Pada Anak Pra Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya
Tahun 2020. Skripsi Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, 12-127.
Marlina, M., Saputra, W., Mulyadi, B., Hayati, B., & Jaroji. (2017). Aplikasi sistem pakar
diagnosis penyakit ispa berbasis speech recognition menggunakan metode naive
bayes classifier. Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 8(1), 58-
70.
Sofia. (2017). Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. AcTion: Aceh Nutrition Journal,
2(1), 43.
Wahyuningsih, S., Raodhah, S., & Basri, S. (2017). Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima,
3(2), 1-12.
Zolanda, A., Raharjo, M., & Setiani, O. (2021). Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Pada Balita Di Indonesia. Jurnal LINK, 17(1), 73-80.
Bening, S., Margawati, A., & Rosidi, A. (2018). Asupan Zink, Riwayat ISPA dan Pengeluaran
Pangan Sebagai Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 2-5 tahun di Kota Semarang.
Jurnal Gizi, 7(1), 20-29.
Mashadi, I. (2022). Pendidikan Dan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat. Jurnal Ilmiah
Pendidikan dan Keislaman, 2(1), 1-60.
Norkamilawati, Anwary, A. Z., & Ernandi, E. (2021). Hubungan Paparan Asap Rokok , Obat
Nyamuk Bakar Dan Pembakaran Sampah Dengan Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut ( Ispa ) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung
Tahun 2021. Diss. Universitas Islam Kalimantan MAB, 22.
Putri, L. S., Yuliwulandari, R., & Arifandi, F. (2022). Hubungan Tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan Orang Tua dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) pada Balita di Puskesmas Cianjur Kota dan Tinjauan Menurut Pandangan
Islam. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(6), 1707-1715.
Riyanto, & Herlina. (2021). Kejadian ISPA Pneumonia dan Faktor Risiko yang
Meningkatkan pada Bayi dan Balita. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 14(1), 77-
86.
Suyami, & Suyoto. (2016). KARAKTERISTIK FAKTOR RESIKO ISPA PADA ANAK
USIA BALITA DI PUSKESMAS PEMBANTU KRAKITAN, BAYAT, KLATEN. 1-
23.
Yuliana, Paradise, & Kusrini. (2021). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ispa Menggunakan
Metode Naive Bayes Classifier Berbasis Web. CSRID (Computer Science Research
and Its Development Journal), 10, 127.
Dongky, P., & Kadrianti, K. (2016). Faktor risiko lingkungan fisik rumah dengan kejadian
ISPA balita di kelurahan Takatidung Polewali Mandar. Unnes journal of public
health, 5(4), 324-329.
bin Arip, N. A., & bin Mohd Amin, M. Z. (2022). Terapi Air Dingin Sebagai Ikhtiar
Penyembuhan Masalah Kerohanian Menurut Perspektif Sunnah. Journal of Maalim al-Quran
wa al-Sunnah.