Anda di halaman 1dari 24

Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) : Kajian Literatur

Aryo Dwi Haryanto1, Andini Bintang Octaviani2


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Ciputat, Tangerang Selatan, 15419, Indonesia.
Email : andinbntng22@gmail.com

ABSTRAK

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah menjadi penyakit umum bagi masyarakat. Penyebab
dari infeksi saluran pernapasan pada umumnya yaitu dikarenakan adanya berbagai mikroorganisme,
namun yang terbanyak yakni karena adanya infeksi virus dan bakteri. Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat dan
menjadi penyebab kematian paling tinggi pada anak balita. Tujuan penelitian ini mengetahui
penyebab dan pencegahan ISPA dan juga pandangan islam dalam penyakit tersebut. Metode
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur yang bersumber dari google scholar dan jurnal
penelitian online tahun 2017-2022. Penyakit ISPA dapat terjadi pada siapa saja karena penyakit
tersebut mudah menular perlu pengetahuan tentang pencegahan penyakit tersebut Pendidikan dan
pengetahuan diterangkan dalam Al-Qur’an pada QS. Al-Mujadalah ayat 11. ISPA penyakit yang
menular yang memiliki faktor resiko dan disebabkan oleh bakteri perlu pengetahuan agar dapat
melakukan pencegahan dengan tepat khusus nya bagi seorang ibu, islam memandang tersebut dengan
Al Qur’an dan Hadist.

Kata Kunci : ISPA, penyebab ISPA, Pendidikan Ibu

ABSTRACT

Acute Respiratory Infection (ARI) has become a common disease for the community. The cause of
respiratory tract infections in general is due to the presence of various microorganisms, but the most is
due to viral and bacterial infections. Acute Respiratory Infection (ARI) is a disease that is very
common with mild to severe manifestations and is the highest cause of death in children under five.
The purpose of this research is to find out the causes and prevention of ARI and also the Islamic view
of the disease. Methods This research uses the method of literature review. ISPA disease can occur to
anyone because the disease is easily transmitted, knowledge is needed about preventing this disease.
Education and knowledge are explained in the Qur'an in QS. Al-Mujilah verse 11. ISPA is an
infectious disease that has risk factors and is caused by bacteria, it requires knowledge so that it can
carry out proper prevention especially for a mother, Islam views this from the Qur'an and Hadith.

Keywords: ARI, causes of ARI, mother's education

Pendahuluan
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan kronik, gagal jantung progresif, atau
(ISPA) adalah penyakit yang sering muncul asma ,orang dengan sistem imun lemah,
pada usia anak akibat infeksi saluran seperti orang dengan transplantasi organ,
pernafasan bagian atas saluran ini meliputi leukemia, atau HIV/AIDS, orang yang
hidung, rongga hidung dan sinus, tenggorokan, dikelilingi dengan pengidap yang bersin atau
pita suara. ISPA adalah penyakit menular dari batuk tanpa menutup hidung dan
saluran atas atau bawah yang dapat mulutnya.Beberapa peneliti juga sudah
menimbulkan berbagai spektrum penyakit menemukan beberapa faktor yang bisa
berkisar dari infeksi ringan sampai penyakit meningkatkan risiko ISPA pada balita.
yang parah dan mematikan, tergantung pada Contohnya seperti status gizi, imunisasi, ASI
patogen dan penyebabnya, faktor penjamu,dan eksklusif, paparan asap rokok selama
faktor lingkungan (WHO 2016). kehamilan, kepadatan tempat tinggal, perilaku
ISPA disebabkan oleh adanya infeksi merokok dalam keluarga, dan penggunaan
virus atau bakteri pada saluran pernapasan. bahan bakar untuk memasak. ( Lazamidarmi,
Baik pernapasan atas maupun bawah dapat D., Sitorus, R. J., & Listiono, H.)
terserang infeksi, namun paling sering terjadi
Menurut World Health Organzation
pada bagian pernapasan atas. Beberapa jenis
(WHO) tahun 2016 jumlah penderita ISPA
virus yang dapat menyebabkan orang terkena
adalah 59.417 anak dan memperkirakan di
ISPA yaitu Rhinovirus (dapat menyebabkan
Negara berkembang berkisar 40-80 kali lebih
flu), Pneumokokus (menyebabkan pneumonia
tinggi dari Negara maju. Penyakit Infeksi
dan meningitis), Adenovirus (dapat
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih
menyebabkan bronkitis, pneumonia dan
menjadi salah satu masalah kesehatan
flu),Virus Influenza (dapat menyebabkan flu),
masyarakat yang penting untuk diperhatikan,
Virus Corona (menyebabkan penyakit
karena merupakan penyakit akut yang dapat
covid19)dan bakteri yang dapat menyebabkan
menyebabkan kematian pada balita di berbagai
ISPA yaitu Streptococcus, Haemophilus
negara berkembang termasuk Indonesia.
Haemophilus, Staphylococcus aureus,
Berdasarkan survei terdapat 15% kematian
Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma
balita di Indonesia yang disebabkan oleh
pneumoniae, Chlamydia. ( Yuliwulandari, R.,
infeksi saluran pernafasan bersifat akut
& Arifandi, F. )
(Kemenkes, 2016). Menurut Kementerian
Faktor risiko ISPA memiliki riwayat
Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018, provinsi
jantung bawaan atau penyakit paru-paru,Anak-
dengan penderita ISPA tertinggi di Nusa
anak dengan sistem kekebalan tubuh yang
Tenggara Timur (NTT) sebesar 13,1 persen.
lemah, bayi yang berada di tempat ramai,
Sementara, penderita ISPA paling sedikit di
orang-orang di usia pertengahan, orang dewasa
Jambi sebesar 5,5 persen.( WHO 2016 )
yang mengidap penyakit paru obstruktif
Kasus ISPA di Indonesia pada tiga usia yang paling rentan terhadap infeksi
tahun terakhir menempati urutan pertama saluran pernafasan dan diketahui angka dari
penyebab kematian bayi yaitu sebesar 24,46% ISPA masih tinggi pada balita terutama di
(2013), 29,47% (2014) dan 63,45% (2015). negara berkembangan (Depkes RI, 2008).
Selain itu, penyakit ISPA juga sering berada Pandangan Islam pada suatu penyakit seperti
pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah ISPA yaitu terdapat dalam Al Quran surah Asy
sakit (Kemenkes RI, 2015). Terdapat lima Syuaraa (26) : 72-82 dan hadist . (HR.Bukhari
Provinsi dengan ISPA tertinggi yaitu Nusa no 5660 dan muslim no 2571;
Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh Kemenkes,2016; Depkes RI,
(30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan 2008;Riskesdas,2013; WHO 2016; Kemenkes,
Jawa Timur (28,3%). Usia balita merupakan 2018)

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode sebagai sumber informasi yaitu dari tahun
kajian literatur dimana peneliti melakukan 2017-2022
serangkaian penelitian yang melibatkan Situs internet sebagai sumber data
berbagai macam informasi yang berasal dari untuk mencari berbagai sumber yang sesuai
kepustakaan seperti buku, jurnal, dokumen, dengan judul penelitian. Kajian literatur dalam
dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk penelitian ini dilakukan guna mendapatkan
menemukan berbagai macam teori dan kesimpulan mengenai penyakit ISPA,
gagasan yang kemudian dapat dirumuskan Penyebab ISPA dan Pencegahan ISPA. Adapun
hasil sesuai dengan tujuan penelitian. rentang beberapa tabel daftar literatur yang digunakan
waktu jurnal dan dokumen yang di teliti dalam penelitian penyakit
ISPA(Kemenkes,2018).

Tabel 1. Daftar Literatur yang Digunakan dalam Penelitian

NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan


Tahun
1. Putra, Y., & FAKTOR PENYEBAB Received: May, 1 dari 4 anak mengalami
Wulandari, S. KEJADIAN ISPA 01, ISPA di indonesia pada
S. (2019). 2019Revised: tahun 2016, di Kab.
Faktor May, 17, Lima Puluhkota14,38%,
penyebab 2019Available di Puskesmas Rimbo
kejadian ISPA. online: May, Data ISPA 369 kasus. Di
Jurnal 27, 2019 Puskesmas Rimbo Data
Kesehatan, kasus ISPAbanyak
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
10(1), 37-40. Jurnal diderita oleh orang
Kesehatan, dewasa karena beberapa
2019 faktor pencetus, salah
satunya wilayah
iniberada di sekitar jalan
raya Sumbar-Riau dan
sering terjadi polusi
udara dan sanitasi
lingkunganyang kurang
memadai.Tujuan
penelitian ini untuk
mengetahui Hubungan
Faktor Penyebab ISPA
dengan Tingkat kejadian
ISPA pada penderita
ISPA. Jenis penelitian
yang digunakanadalah
penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah sampel
didapatkansebanyak
79.Data dianalisis
menggunakan uji chi
square (CI 95%, 0.05).
Hasil analisismenyatakan
Analisis bivariat
hubungan antara sanitasi
lingkung dan kejadian
ISPAmenunjukkan
adanya (p value 0.007)
(p<0.05) dan hubungan
antara polusi udara
dengankejadian ISPA (p
value 0.018). Diharapkan
kepada petugas
kesehatan di Puskesmas
RimboData untuk dapat
mendorong dan membina
masyarakat untuk lebih
menjaga
kesehatanlingkungan
sehingga memperkecil
resiko terjadinya ISPA
2. Faktor-Faktor yang 2021 ISPA adalah penyakit
Berhubungan dengan Universitas infeksi pada saluran
Lazamidarmi, Kejadian ISPA pada Balita. Batanghari pernafasan atas maupun
D., Sitorus, R. Jambi, 21(1), bawah yang di sebabkan
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
J., & Listiono, 299-304. oleh masuknya
H. kumanmikroorganisme
(bakteri dan virus) ke
dalam organ saluran
pernafasan yang
berlangsung selama 14
hari.. Penelitian ini
bertujuanuntuk
mengetahui hubungan
antara Ventilasi, Jenis
lantai rumah, Jenis bahan
bakar untuk memasak,
Kelengkapan Imunisasi
danRiwayat penyakit
infeksi terhadap kejadian
ISPA pada Balita. Jenis
penelitian ini bersifat
Kuantitatif,
menggunakan
metodeSurvey Analitik
dengan pendekatan
Cross-Sectional. Lokasi
penelitian di Wilayah
kerja Puskesmas Alang-
Alang Lebar
KotaPalembang dengan
jumlah responden 78.
Sumber data primer
diperoleh dengan
kuesioner dan data
sekunder diperoleh dari
Profildan Catatan
Puskesmas Alang-Alang
Lebar Kota Palembang.
Analisis data terdiri dari
analisis univariat dan
bivariat
denganmenggunakan uji
chi square. Hasil uji chi
square menunjukkan
bahwa variabel yang
berhubungan dengan
Kejadian ISPA
padaBalita adalah
Ventilasi (p = 0,000 ≤
0,05), dan Riwayat
Penyakit Infeksi (p =
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
0,039 ≤ 0,05).
Berdasarkan hasil
penelitian
danpembahasan diambil
kesimpulan bahwa Ada
hubungan antara
ventilasi dan riwayat
penyakit infeksi dengan
kejadian ISPA padabalita
di Wilayah Kerja
Puskesmas Alang-alang
Lebar Kota Palembang
tahun 2020.
3. Yuliwulandari, Hubungan Tingkat Pendidikan (2022). Jurnal ISPA menjadi masalah
R., & Arifandi, dan Pengetahuan Orang Tua Pendidikan dan utama yang
F. dengan Kejadian Penyakit Konseling menyebabkan angka
Infeksi Saluranpernapasan (JPDK), 4(6), kematian pada balita dan
Akut (ISPA) pada Balita di 6225-6234. bayi di Indonesia,tercatat
Puskesmas Cianjur Kota dan sebanyak 450.000
Tinjauan Menurut Pandangan kejadian, dengan
Islam. persentase yang
disebebkan oleh ISPA
sebanyak
33,33%.Berdasarkan
data di Puskesmas
Cianjur Kota pada tahun
2020, tercatat bahwa
ISPA menjadi
kasusterbanyak yang
terjadi. Tujuan umum
penelitian ini untuk
mendapatkan informasi
tentang hubuganantara
tingkat pendidikan dan
pengetahuan orang tua
dengan kejadian penyakit
ISPA pada
balita.Penelitian ini
merupakan penelitian
kuantitatif eksperimental
dengan desain cross
sectional. Populasidari
penelitian ini adalah
orang tua dari balita yang
menderita ISPA dan yang
tidak menderita ISPA
diPuskesmas Cianjur
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
Kota. Jumlah sampel
sebanyak 100 responden
yang dipilih dengan
consecutivesampling.
Instrumen pada
penelitian ini
menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian
didapatkan
bahwaterdapat hubungan
antara tingkat pendidikan
orang tua dengan
kejadian penyakit ISPA
pada balita diPuskesmas
Cianjur Kota (p value =
0,031) dan terdapat
hubungan antara
pengetahuan orang
tuadengan kejadian
penyakit ISPA pada
balita di Puskesmas
Cianjur Kota (p value =
0,038).
Kesimpulanpenelitian ini
yaitu terdapat hubungan
antara tingkat pendidikan
dan pengetahuan orang
tua dengankejadian
penyakit ISPA pada
Balita di Puskesmas
Cianjur Kota.
4. Khairani, M. Prilaku Hidup Bersih dan (2020) Journal Berharganya petunjuk
D. Sehat: Perspektif Al-Qur’an of Darussalam Rasulullah dalam hadis
dan Sunnah Rasul. Islamic Studies, tersebut di atas
1(1), 31-44. memberikan sebuah
pelajaran hidup sehat
kepada kita terhadap hal
– hal yang perlu kita
lakukan antara
lain: Cuci tangan
sebelum makan dengan
air mengalir dan sabun
atau Antiseptik.
Tangan adalah organ
tubuh yang paling sering
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun

atau pegangan, satu


contoh yang sangat
sederhana, Ketika kita
memegang uang yang
tak pernah kita duga
darimana asalnya,
apakah dari pedagang
buah, penjual buah,
penagih sampah atau dari
pedagang pasar? Oleh
karena mencuci tangan
dengan air
yang mengalir menjadi
langkah pertama dalam
pola hidup dan makan
sehat. Mencucitangan
dengan sabun sebelum
makan, akan
menurunkan kejadian
diare sampai 47%dan
insfeksi saluran
pernafasan atas (ISPA).
Sebsar 30 %, bahkan,
penyakit
penyakitinspeksi lain
yang lebih
berbahaya.seperti
hepatitis
A,Toxoplasmosis dan
sebagainya,dapat dicegah
penularannya dengan
mencuci tangan benar
sebelum makan.
Mulailahmakan dengan
menyebut nama Allah
Seperti pa yang telah
disampaikan dalam
hadisnya yang bersumber
dari Aisyah , Rasulullah
bersabda yang artinya:
Jika salahseorang
diantara kalian
menyantap makanan,
hendaknya dia
membaca‘BISMILLAH’,
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
Jika ia lupa membacanya
maka hendaknya dia
mengucapkan‘’bismillahi
fi awwalihi wa akhirihih
(dengan menyebut nama
Allah pada
permulaandan akhirnya )
“ ( HR. Abu dawud, AT-
Tirmidzi, dan ibnu
majah).
5. Putri, L. R. S. HUBUNGAN TINGKAT (2022). Infeksi Saluran
PENDIDIKAN DAN (Doctoral Pernapasan Akut (ISPA)
PENGETAHUAN ORANG dissertation, merupakan penyakit
TUA DENGAN KEJADIAN Universitas yang dapat menyerang
PENYAKIT INFEKSI YARSI). masyarakat sehingga
SALURAN PERNAPASAN ISPA menjadi masalah
AKUT (ISPA) PADA utama dalam bidang
BALITA DI PUSKESMAS medis yang
CIANJUR KOTA DAN mengakibatkan kematian
TINJAUAN MENURUT pada balita dan bayi di
PANDANGAN ISLAM Indonesia. ISPA masih
mendominasi terkait
penyebab morbiditas dan
mortalitas balita yang
masih tinggi. Penelitian
yang digunakan adalah
cross sectional, yang
bertujuan untuk mencari
hubungan antara tingkat
pendidikan dan
pengetahuan orang tua
terhadap kejadian
penyakit ISPA pada
balita di Puskesmas
Cianjur Kota. Pada
penelitian ini digunakan
jenis penelitian
kuantitatif eksperimental
mengenai hubungan
tingkat pendidikan dan
pengetahuan orang tua
terhadap kejadian
penyakit ISPA pada
balita di Puskesmas
Cianjur Kota.
Rancangan. Pemilihan
subjek penelitian dengan
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
consecutive sampling,
yaitu berdasarkan
kedatangan subjek
penelitian di Puskesmas
Cianjur Kota.
Pengambilan sampel
diberhentikan ketika
jumlah sampel yang
dibutuhkan terpenuhi.
Jumlah subjek pada
penelitian ini adalah 96.
Dengan pengisian
kuesioner oleh responden
dalam bentuk isian kertas
atau wawancara yang
nantinya jawaban dari
responden akan diisi
dalam kuesioner oleh
peneliti. Hasil penelitian
cross sectional terhadap
Hubungan Tingkat
Pendidikan dan
Pengetahuan Orang Tua
dengan Kejadian
Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA)
pada Balita di Puskesmas
Cianjur. Gambaran
tingkat pendidikan orang
tua balita di Puskesmas
Cianjur Kota masih
tergolong rendah dimana
terdapat 58 responden
yang berada dalam
tingkat pendidikan
rendah.
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
6. (Amalia, 2020) HUBUNGAN 2020. Skripsi ISPA merupakan
PENGETAHUAN IBU DAN Islam penyebab utama
CARA PENCEGAHAN ISPA Kalimantan morbiditas dan mortalitas
DENGAN PENYAKIT ISPA Muhammad penyakit menular di
PADA ANAK PRA Arsyad Al dunia. Penelitian ini
SEKOLAH DI WILAYA Banjari, 12- bertujuan untuk
KERJA PUSKESMAS 127. mengetahui hubungan
BERUNTUNG RAYA antara pengetahuan ibu
TAHUN 2020 dan cara pencegahan
Ispa dengan kejadian
Ispa pada anak
prasekolah, di wilayah
kerja Puskesmas
Beruntung Raya Tahun
2020. Penelitian
dilakukan terhadap 70
orang ibu dan balitanya
di wilayah kerja
Puskesmas Beruntung
Raya dari tanggal 3
Maret 2020 sampai
dengan 11 Agustus 2020.
7. (Marlina, Aplikasi system pakar 2017. Jurnal ISPA (Infeksi Saluran
Saputra, diagnosis penyakit ispa Teknologi Pernafasan Akut)
Mulyadi, berbasis speech recognition Informasi dan adalah suatu
Hayati, & menggunakan metode naive Komunikasi, penyakitgangguan
Jaroji, 2017) bayes classifier 8(1), 58-70. saluran pernapasan yang
dapat menimbulkan
berbagai spektrum
penyakit mulai dari
penyakit tanpa gejala,
infeksi ringan sampai
penyakit yang parah
dan mematikan akibat
faktor lingkungan.
Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai
gejala dan cara
penanganan penyakit
ISPA merupakan salah
satu faktor penyebab
tingginya angka
kematian akibat ISPA.
Peran sistem pakar
yang disediakan dalam
bentuk aplikasi sangat
diperlukan untuk
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
membantu seseorang
dalam melakukan
diagnosa penyakit
ISPA secara mudah
dan cepat. Dengan
berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia
ke komputer, sistem
pakar mampu
menyelesaikan
permasalahan seperti
yang dilakukan oleh
seorang pakar. Oleh
Karena itu, Aplikasi
Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit ISPA Berbasis
Speech Recognition
Menggunakan Metode
Naive Bayes
Classifierdapat
digunakan untuk
mendiagnosis penyakit
ISPA terhadap
seseorang berdasarkan
konversi hasil deteksi
suara pengguna.
Dengan aplikasi ini
pengguna seakan
berkonsultasi kepada
seorang dokter/pakar
yang menangani
penyakit ISPA.Aplikasi
dibangun berbasis
android dengan
menggunakan bahasa
pemrograman Java
dan database MySQL.
8. (Wahyuningsih Infeksi Saluran Pernafasan 2017. Infeksi Penelitian ini merupakan
, Raodhah, & Akut (ISPA) pada Balita di Saluran penelitian tentang faktor
Basri, 2017) Wilayah Pesisir Desa Kore Pernafasan yang berhubungan
Kecamatan Sanggar Akut (ISPA) dengan kejadian Infeksi
Kabupaten Bima pada Balita di
Wilayah Pesisir Saluran Pernafasan Akut
Desa Kore (ISPA) pada balita di
Kecamatan Wilayah Pesisir. Pokok
Sanggar permasalahan yang di
Kabupaten bahas adalah mengenai
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
Bima, 3(2), 1- faktor apa saja yang
12. berhubungan dengan
kejadian ISPA pada
balita di wilayah pesisir
Desa Kore Kecamatan
Sanggar Kabupaten
Bima tahun 2014
Jenis Penelitian ini
adalah survey analitik
dengan pendekatan cross
sectional . Populasi
dalam
penelitian ini adalah
seluruh balita yang
bertempat tinggal di
wilayah Pesisir Desa
Kore Kecamatan
Sanggar Kabupaten
Bima tahun 2014. Tehnik
pengambilan sampel
menggunakan metode
simple random sampling
dimana teradpat 70 orang
balita sebagai sampel
dalam penelitian ini.
Berdasarkan analisis chi-
square didapatkan bahwa
(1) Ada hubungan
penggunaan jenis bahan
bakar biomassa dengan
kejadian ISPA pada
balita di wilayah pesisir
Desa Kore Kecamatan
Sanggar
Kabupaten Bima tahun
2014 (p =0,001) (2) Ada
hubungan Luas ventilasi
dengan kejadian Infeksi
Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) pada balita balita
di wilayah pesisir Desa
Kore Kecamatan
Sanggar Kabupaten
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
Bima tahun 2014 (p
=0,000) (3) Ada
hubungan Kepadatan
Hunian dengan kejadian
Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)
pada balita di wilayah
pesisir Desa Kore
Kecamatan Sanggar
Kabupaten
Bima tahun 2014 (p =
0,000) (4) Tidak ada
hubungan Perilaku
merokok dengan
kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)
pada balita di wilayah
Pesisir Desa Kore
Kecamatan Sanggar
Kabupaten
Bima tahun 2014 (p =
0,084)
9. (Sofia, 2017) FAKTOR RISIKO 2017. AcTion: Penyakit Infeksi
LINGKUNGAN DENGAN Aceh Nutrition Saluran Pernafasan
KEJADIAN ISPA PADA Journal, 2(1), Akut (ISPA) masih
BALITA DI WILAYAH 43. menjadi salah satu
KERJA PUSKESMAS INGIN masalah kesehatan
JAYA masyarakat yang
KABUPATEN ACEH BESAR penting untuk
diperhatikan, karena
merupakan penyakit
akut dan bahkan dapat
menyebabkan kematian
pada balita di berbagai
negara berkembang
termasuk Indonesia.
Secara umum ada 3
(tiga) faktor risiko
terjadinya ISPA yaitu
faktor lingkungan,
faktor individu anak,
serta faktor perilaku.
Tujuan penelitian untuk
mengetahui faktor risiko
lingkungan dengan
kejadian ISPA pada
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
Balita di wilayah kerja
Puskesmas Ingin Jaya
Kabupaten Aceh Besar.
Jenis penelitian adalah
survey analitik dengan
pendekatan
Crossectional study.
Besarnya sampel
dihitung dengan
menggunakan rumus
lameshow yaitu 100
responden, sampel
diambil secara acak
sederhana. Analisa
data dengan
menggunakan uji Chi-
Square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
tingkat kelembaban
udara dalam rumah
(p=0,039), kebiasaan
merokok anggota
keluarga dalam rumah
(p=0,001), dan kebiasaan
menggunakan obat
nyamuk bakar di dalam
rumah (p=0,003)
sebagai faktor risiko
kejadian ISPA pada
Balita di wilayah
kerja Puskesmas Ingin
Jaya Kabupaten Aceh
Besar. Kesimpulan,
faktor risiko ISPA pada
balita yaitu kebiasaan
merokok, kebiasaan
penggunaan obat
nyamuk bakar dan
kelembaban udara.
Saran, masyarakat agar
dapat menjaga kualitas
udara dilingkungan
rumah agar terhindar
dari berbagai penularan
penyakit infeksi.
10 (Zolanda, FAKTOR RISIKO 2021. Jurnal Infeksi Saluran
Raharjo, & KEJADIAN INFEKSI LINK, 17(1), Pernafasan Akut (ISPA)
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
Setiani, 2021) SALURAN PERNAFASAN 73-80. adalah penyakit yang
AKUT PADA BALITA DI disebabkan oleh virus
INDONESIA atau bakteri yang
biasanya menular
sehingga dapat
menimbulkan berbagai
spektrum penyakit yang
berkisar dari penyakit
tanpa gejala sampai
kepada penyakit yang
parah dan mematikan,
tergantung kepada
patogen penyebabnya,
faktor lingkungan, dan
faktor pejamu. Tujuan
penelitian ini adalah
memberikan informasi
mengenai faktor-faktor
risiko kejadian ISPA
pada balita berdasarkan
kajian literatur review.
Metode penelitian ini
adalah literature review
dengan menggunakan
database sinta sebagai
bahan acuan.
Pengkategorian yang
dilakukan oleh peneliti
yaitu terindeks pada sinta
2-5, publikasi 10 tahun
terakhir, dan mempunyai
variabel yang
berhubungan dengan
faktor-faktor risiko
kejadian ISPA pada
balita. Hasil penelitian
ini yaitu ditemukan
bahwa terdapat faktor
lingkungan yang
dominan seperti: suhu,
kelembaban,
pencahayaan, ventilasi,
dan kepadatan hunian
merupakan faktor risiko
yang menjadi penyebab
kejadian ISPA pada
balita. Kesimpulan
NO Nama Peneliti Judul Publikasi dan Kesimpulan
Tahun
dalam penelitian ini
adalah terdapat faktor
lingkungan, pendidikan
ibu, kebiasaan merokok
yang menjadi faktor
risiko terhadap kejadian
ISPA pada balita yang
harus diperbaiki.

Hasil
Hasil dari berbagai sumber literatur Penyakit ISPA dapat terjadi pada siapa
menunjukkan bahwa ISPA merupakan saja karena penyakit tersebut mudah menular
penyakit yang mempengaruhi terkait tetapi penyakit ini banyak di derita oleh balita
morbiditas dan mortalitas lalu penyakit ataupun anak-anak karena masih lemah sistem
tersebut banyak terjadi di negara yang imun mereka. Peran dari orang tua, salah
berkembang termasuk Indonesia. Faktor risiko satunya ibu sangat penting untuk pencegahan
ISPA yaitu memiliki penyakit bawaan, penyakit ISPA. Pendidikan dan pengetahuan
memiliki riwayat jantung bawaan atau tentang pencegahan penyakit tersebut perlu
penyakit paru-paru, anak-anak dengan sistem karena dapat mengurangi dampak yang
kekebalan tubuh yang lemah, bayi yang berada ditularkan penyakit kepada balita.
di tempat ramai, orang-orang di usia Pandangan islam tentang Pendidikan
pertengahan, orang dewasa yang mengidap dan pengetahuan diterangkan dalam Al-Qur’an
penyakit paru obstruktif kronik, gagal jantung pada QS. Al-Mujadalah ayat 11 dan untuk
progresif, atau asma ,orang dengan sistem penyakit menular islam juga menjelaskan
imun lemah, seperti orang dengan transplantasi menurut agar kita terhindari dari suatu
organ, leukemia, atau HIV/AIDS, orang yang penyakit menular, maka Nabi Muhammad
dikelilingi dengan pengidap yang bersin atau memberikan perintah untuk tidak mendekati
batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya. hal yang dapat memicu penularan penyakit
Penyebab ISPA disebabkan oleh adanya tersebut (HR. al-Bukhari
infeksi virus atau bakteri pada saluran
pernapasan.

Pembahasan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang pertama dari angka kesakitan (Dinkes Jateng,
selalu disebut dengan ISPA merupakan 2016).
penyebab utama morbiditas dan mortalitas
ISPA dapat dicegah apabila ibu
penyakit menular didunia, penyakit ini sering
mengetahui atau menambah pengetahuan
kali dijumpai khususnya pada balita. ISPA
tentang penyakit ISPA, baik mengenai
adalah masuknya mikroorganisme (bakteri,
mengatur pola makan balita, menciptakan
virus, riketsia) kedalam saluran pernapasan
lingkungan yang nyaman, sehingga
yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat
menghindari faktor pencetus dan sebagainya
berlangsung sampai 14 hari (Kartika, 2013).
(Andarmoyo, 2012). Pengetahuan atau kognitif
Infeksi saluran pernafasan akut sampai merupakan domain yang sangat penting untuk
saat ini masih menjadi pemasalahan diberbagai tindakan seseorang. Pengetahuan ibu yang
negara terutama negara berkembang seperti rendah maka akan sulit bagi ibu dalam
Indonesia. Di Indonesia pada tahun 2010 ISPA menentukan sikap dalam meningkatkan derajat
menduduki peringkat pertama dari sepuluh kesehatan, yaitu dengan cara melakukan
besar penyakit yang ada (Depkes RI, pencegahan ISPA. Pengetahuan dapat
2010).Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) diperoleh seseorang secara alami atau
adalah penyakit utama kematian bayi dan diintervensi baik langsung maupun tidak
sering menempati urutan pertama angka langsung (Budiman, 2013; Andarmoyo, 2012)
kesakitan balita, penanganan dini tehadap
Pengetahuan ibu tentang ISPA
penyakit ISPA terbukti dapat menurunkan
merupakan salah satu faktor yang sangat
angka kematian penderita ISPA yang tidak
berperan penting untuk melindungi balita dari
ditangani secara tepat dapat menimbulkan
penyakit ISPA, seperti cara pencegahan
komplikasi yang erat diantaranya bronchitis,
maupun penanganannya. Ibu yang memiliki
bronkiolitis dan pneumonia (Irianto,
pengetahuan kurang akan pencegahan ISPA
2014,Widyaningtyas, 2013 ,Corwin, 2009
dapat menyebabkan infeksi yang lebih luas
dalam Conceicao, 2018).
sehingga menyerang sistem saluran pernafasan
Ada 13 provinsi di Indonesia yang bawah dan menyebabkan timbulnya
memiliki prevalensi ISPA di atas rata-rata komplikasi sistemik, Pneumonia kronis dapat
nasional, yaitu diatas 25,5%. Provinsi itu menyebabkan kematian pada anak. Hal ini
adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera dapat didasari oleh tingkat pengetahuan ibu
Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan dalam melindungi balita dari suatu penyakit
Riau, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang mengancam hidup baik yang menular
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, maupun tidak menular (Widyaningtyas, 2013).
Gorontalo, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Penanganan optimal ibu bagi penderita
ISPA di Jawa Tengah menduduki peringkat
diperlukan untuk menurunkan dampak
masalah kesehatan pada anak dan keluarganya. kelapangan untukmu. Apabila
Pengetahuan ibu yang benar tentang ISPA dikatakan,“Berdirilah,” (kamu) berdirilah.
dapat membantu mendeteksi dan mencegah Allah niscaya akan mengangkat orang-orang
penyakit ISPA sejak dini, tingkat pengetahuan yang beriman di antaramudan orang-orang
ibu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah
informasi yang didapatkan oleh ibu (Maramis, Mahateliti terhadap apa yang kamu
2013). Pendidikan yang lebih tinggi kerjakan.”(QS Al-Mujadalah 58:11).
mempermudah seseorang dalam mencari
Agar kita terhindari dari suatu
informasi sehingga pengetahuan yang dimiliki
penyakit menular, maka Nabi Muhammad
lebih baik, sebaliknya pendidikan yang kurang
memberikan perintah untuk tidak mendekati
akan menghambat perkembangan
hal yang dapat memicu penularan penyakit
(Widyaningtyas, 2013; Maramis, 2013).
tersebut Beliau bersabda:
Pendidikan tinggi menjadikan individu
‫اذإمتعمسنوعاطالبضرأبالفاومدقتهيلعاذإوعقوضرأبمتنأواهبالف‬
memiliki kecenderungan mudah dalam
‫اوجرختارارفهنم‬
memperoleh informasi dari mana saja.
Semakin banyak informasi yang didapat maka Artinya:“Bila kalian mendengar suatu
pengetahuan terkaitkesehatan juga akan penyakit (menular) Tha’un di sebuat tempat,
semakin banyak didapatkan oleh orang maka janganlahmendatangi tempat itu. Dan
tersebut. Dengan meningkatnya pengetahuan jika penyakit itu terjadi di tempat kalian
terkait kesehatan maka upaya dalam berada di dalamnya makajanganlah kalian
memelihara kesehatan akan semakin lari (keluar) darinya.” (HR. al-Bukhari).
baik.Kemampuan individu dalam menerima Perintah dari hadits tersebut bertujuan
konsep kejadian dan upaya pencegahan suatu agar kita terhindar dari penyakit menular dan
penyakit akanterhambat dengan pengetahuan apabilakita terjangkit penyakit menular
yang rendah. Allah SWT berjanji akan tersebut maka sebaiknya untuk tetap berada di
mengangkat derajar orang yang berilmu. rumah agar tidakmenularkan penyakit tersebut
Seperti yang terangkan dalam Al-Qur’an pada kepada orang lain diluar sana. Dalam
‫ْٰٓا‬
QS. Al-Mujadalah ayat 11:‫َاُّهَي ٰٓا َيْنيِ َّذ ال ُو َنٰم اَاِذ َاْلي‬ menyikapi hal tersebut seorangmuslim
‫ِْقُم َك ْالُو َّح َس َفِتفِس لَج ْم الْاُوَح ْسفَافَح ْس َفُي ٰ لْاّلُم َكَالِذ َاَو ْليِ ق\\ْاوُُ ْش ناْاو‬ hendaklah selalu meminta perlindungan
‫ُُْش نَافَع ْفَر ُيٰ لَاّلْنيِ َّذ الْاُو َنٰم ْاُم ْك نِ َم ْنيِ َّذ َالواُو ْتُو َاْم لِ ْع التَج َر ُد‬ kepada Allah SWT, karena semua dapat terjadi
‫ٰلَاّلوَاِمَبْنُو َلْمَع ترْ ِيَبخ‬ ataskehendak-Nya. Yang terpenting yaitu
selalu berikhtiar dengan melalukan upaya
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman,
pencegahan agarterhindar dari penyakit
apabila dikatakan kepadamu “Berilah
menular tersebut (Mahmud, 2020).
kelapangan di dalam majelis-majelis,”
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi a. Sebagai seorang muslim, terdapat
beberapa sikap dalam menyikapi suatu
penyakit menular (QS Al-Mujadalah terjadinya penularan, serta segeralah
58:11,HR. al-Bukhari dan Mahmud, berobat jika tertular atau terkena penyakit
2020).Berdoa dan meminta perlindungan c. Tawakkal atau berserah diri kepala Allah
Allah SWT karena penyabab suatu SWT karena hidup dan mati kita berada di
penyakit datang atas izin dan perintah- tanganNya.
Nya. d. Yakinlah akan kesembuhan yang
b. Berikhtiar dengan cara melakukan diberikan Allah SWT, segala penyakit
pencegahan yang dapat memicu yang diciptakan maka akan ada obat dan
cara penyembuhannya.

Kesimpulan

ISPA sangat mempengaruhi kondisi kesehatan penyakit ISPA disampaikan langsung oleh
di negara berkembang. Kurang nya pendidikan sabda Nabi Muhammad. Kemudian
tentang pencegahan penyakit tersebut pendidikan merupakan hal yang penting untuk
membuat penderita nya semakin banyak, memahami suatu masalah kejadian yang
ditambah dengan faktor risiko dan faktor terjadi dalam kehidupan seperti pencegahan
penyebab membuat kasus ISPA meningkat. dan penanganan kasus ISPA perintah tersebut
Setiap orang dapat tertular ISPA tetapi banyak tertuang dalam QS Al-Mujadalah 58:11
kasus penderita berusia balita terdampak Dengan meningkatya pengetahuan terkait
penyakit tersebut pemahaman orang tua kesehatan maka upaya dalam memelihara
khusus nya ibu dalam menjaga anaknya agar kesehatan akan semakin baik.
tidak tertular. Pandangan islam dalam
menyikapi kasus penyakit menular seperti
Daftar Pustaka

Putra, Y., & Wulandari, S. S. (2019). Faktor penyebab kejadian ISPA. Jurnal
Kesehatan, 10(1), 37-40.Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.

Lazamidarmi, D., Sitorus, R. J., & Listiono, H. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian ISPA pada Balita. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 299-
304.

Yuliwulandari, R., & Arifandi, F. (2022). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan
Orang Tua dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluranpernapasan Akut (ISPA) pada Balita di
Puskesmas Cianjur Kota dan Tinjauan Menurut Pandangan Islam. Jurnal Pendidikan dan
Konseling (JPDK), 4(6), 6225-6234.

Khairani, M. D. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat: Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
(2020) Journal of Darussalam Islamic Studies, 1(1), 31-44.
Putri, L. R. S. (2022). HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN
ORANG TUA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN
AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS CIANJUR KOTA DAN TINJAUAN
MENURUT PANDANGAN ISLAM (Doctoral dissertation, Universitas YARSI).

Amalia, D. S. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Cara Pencegahan Diare Dengan
Penyakit Diare Pada Anak Pra Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya
Tahun 2020. Skripsi Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, 12-127.

Marlina, M., Saputra, W., Mulyadi, B., Hayati, B., & Jaroji. (2017). Aplikasi sistem pakar
diagnosis penyakit ispa berbasis speech recognition menggunakan metode naive
bayes classifier. Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 8(1), 58-
70.

Sofia. (2017). Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. AcTion: Aceh Nutrition Journal,
2(1), 43.

Wahyuningsih, S., Raodhah, S., & Basri, S. (2017). Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima,
3(2), 1-12.

Zolanda, A., Raharjo, M., & Setiani, O. (2021). Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Pada Balita Di Indonesia. Jurnal LINK, 17(1), 73-80.

Anam, K. (2016). PENDIDIKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM


PRESFEKTIF ISLAM. Jurnal Sagacious Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2016, 3(1), 67-
78.

Bening, S., Margawati, A., & Rosidi, A. (2018). Asupan Zink, Riwayat ISPA dan Pengeluaran
Pangan Sebagai Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 2-5 tahun di Kota Semarang.
Jurnal Gizi, 7(1), 20-29.

Fuadah, N., & Fauzi, R. Q. (2019). EKSTERNALITAS PADA PERUSAHAAN AIR


MINUM SANTRI SIDOGIRI PERSPEKTIF EKONOMI SUMBER DAYA ALAM
ISLAM1. 6(5), 899-912.
Lubis, R. A. (2020). PENGARUH FAMILY CENTERED NURSING TERHADAP
PENGETAHUAN IBU DALAM MENCEGAH ISPA PADA BALITA DI
PUSKESMAS JAYAMUKTI DUMAI TAHUN 2020. 1-78.

Mashadi, I. (2022). Pendidikan Dan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat. Jurnal Ilmiah
Pendidikan dan Keislaman, 2(1), 1-60.

Norkamilawati, Anwary, A. Z., & Ernandi, E. (2021). Hubungan Paparan Asap Rokok , Obat
Nyamuk Bakar Dan Pembakaran Sampah Dengan Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut ( Ispa ) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung
Tahun 2021. Diss. Universitas Islam Kalimantan MAB, 22.

Putri, L. S., Yuliwulandari, R., & Arifandi, F. (2022). Hubungan Tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan Orang Tua dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) pada Balita di Puskesmas Cianjur Kota dan Tinjauan Menurut Pandangan
Islam. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(6), 1707-1715.

Riyanto, & Herlina. (2021). Kejadian ISPA Pneumonia dan Faktor Risiko yang
Meningkatkan pada Bayi dan Balita. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 14(1), 77-
86.

Suyami, & Suyoto. (2016). KARAKTERISTIK FAKTOR RESIKO ISPA PADA ANAK
USIA BALITA DI PUSKESMAS PEMBANTU KRAKITAN, BAYAT, KLATEN. 1-
23.

Yuliana, Paradise, & Kusrini. (2021). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ispa Menggunakan
Metode Naive Bayes Classifier Berbasis Web. CSRID (Computer Science Research
and Its Development Journal), 10, 127.

Dongky, P., & Kadrianti, K. (2016). Faktor risiko lingkungan fisik rumah dengan kejadian
ISPA balita di kelurahan Takatidung Polewali Mandar. Unnes journal of public
health, 5(4), 324-329.

Azizah, S. N., & Astuti, E. T. (2022, November). Pengelompokan Provinsi Di Indonesia


Berdasarkan Determinan Kesehatan Balita Dengan Menggunakan Analisis Cluster Tahun
2018. In Seminar Nasional Official Statistics (Vol. 2022, No. 1, pp. 415-426).
Aklima, P. (2020). Efektivitas Pengelolaan Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu
Pendidikan di MIN 3 Banda Aceh (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

bin Arip, N. A., & bin Mohd Amin, M. Z. (2022). Terapi Air Dingin Sebagai Ikhtiar
Penyembuhan Masalah Kerohanian Menurut Perspektif Sunnah. Journal of Maalim al-Quran
wa al-Sunnah.

Hidayati, T. N. Efektifitas Bimbingan Mental Agama Dalam Motivasi Kesembuhan Pasien Di


Klinik Qita Bogor (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Anda mungkin juga menyukai