Anda di halaman 1dari 13

“Perjuangan PGRI Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Guru di Era

Reformasi (1999-2003) (Studi Kasus PGRI DKI Jakarta dan Depok)”.

Nurbaity, Darmawan Rahmadi, Akhmad Syaekhu Rakhman


Email: nurbaity_muthalib@yahoo.com
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Abstrak
Terbentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia adalah hasil dari perjuangan guru-
guru Indonesia. Dilihat dari perjalan sejarahnya, perjuangan kaum Guru telah dimulai dari masa
Hindia Belanda. PGRI merupakan suatu wadah tempat berhimpunnya para guru-guru dan tenaga
kependidikan sebagai organisasi profesi, perjuangan dan ketenagakerjaan yang selalu
memperjuangkan kesejahteraan guru, memberikan perlindungan terhadap guru, dan
meningkatkan sumber daya manusia guru. Sebagai wadah persatuan guru, PGRI diharapkan
salah satu tujuannya sebagai alat perjuangan dalam menuntut kesejahteraan guru yang masih
menjadi PR besar dari PGRI di seluruh cabang di Indonesia. Dengan adanya undang - undang
sistem pendidikan nasional dan undang – undang guru dan dosen setidaknya semakin
menguatkan peran organisasi ini dari mulai tingkat nasional, propinsi, kabupaten, dan
kecamatan. Dengan jaringannya yang begitu luas dan banyak, menjadikan organisasi PGRI
mengakar di Indonesia. Perjuangan PGRI dalam meningkatkan kesejahteraan guru diteliti lebih
lanjut khususnya studi kasus PGRI DKI Jakarta dan Depok dengan menggunakan metode
sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PGRI di era reformasi khususnya mengenai
peningkatan kesejahteraan guru terus diperjuangkan walaupun di awal masa ini belum terlihat
hasil yang signifikan tetapi lambat laun secara perlahan akhirnya pemerintah memenuhi tuntutan
PGRI tersebut.
Kata Kunci : PGRI, Kesejahteraan Guru, DKI Jakarta, Depok
A. Latar Belakang profesionalisme guru. Organisasi
Persatuan Guru Republik profesi guru PGRI harus mampu
Indonesia (PGRI), merupakan menciptakan sistem pembinaan guru
organisasi profesi guru terbesar di yang berkualitas lewat peningkatan
Indonesia. Seperti organisasi profesi keterampilan, pengetahuan dan
lainnya, PGRI bertujuan untuk wawasan tenaga pendidik.
meningkatkan kemampuan Organisasi ini diharapkan menjadi
anggotanya dalam bidang profesinya, motor bagi lahirnya ilmu pendidikan
serta melindungi hak dan kewajiban yang otonom dan inovatif, sehingga
guru sebagai anggota profesi. membantu pengembangan
Selanjutnya dikatakan bahwa profesional profesi guru di era global
organisasi profesi guru ini bahkan ini. Organisasi profesi PGRI juga
dimasa lampau pernah menjadi diharapkan menjadi inisiator bagi
kendaraan politik, yang justru lahirnya ilmu pengetahuan
menggunakan nasib guru untuk pendidikan yang otonom dan
meraih cita-cita golongan politik inovatif, sehingga membantu
dominan tertentu. Peranan PGRI di pengembangan profesional profesi
masa mendatang diharapkan lebih guru dalam menghadapi era
proaktif dalam memperjuangkan globalisasi. Organisasi PGRI di masa
nasib serta meningkatkan kualitas mendatang dituntut untuk lebih
dan profesionalisme guru (Fitriani, t.t memperjuangkan hak dan kewajiban,
. “Peranan PGRI Dalam meningkatkan kesejahteraan, serta
Meningkatkan Kompetensi Guru Di meningkatkan citra profesional dari
Kecamatan Manggala Kota para guru anggotanya
Makassar” Jurnal Sosialisasi (Murwaningsih, “Peranan Persatuan
Pendidikan Sosiologi-FIS UNM). Guru Republik Indonesia (PGRI)
Organisasi profesi ini diharapkan Dalam Upaya Peningkatan
mampu menunjukkan citra sebagai Profesionalisme Guru”, Jurnal
motor penggerak dan wadah yang llmiah Guru "COPE", No. 0l/Tahun
menampung semua aspirasi VIII/Februari 2004,).
profesionalisme guru secara mandiri. Terbentuknya organisasi
Kualitas pendidikan yang rendah, Persatuan Guru Republik Indonesia
akan berdampak menghambat adalah hasil dari perjuangan guru-
program pembangunan peningkatan guru Indonesia. Dilihat dari perjalan
sumber daya manusia. Kondisi ini sejarahnya, perjuangan kaum Guru
perlu mendapatkan perhatian dari telah dimulai dari masa Hindia
pihak PGRI guna menghasilkan Belanda dengan dibentuknya
sistem pendidikan yang baik dan oraganisasi Persatuan Guru Hindia
bermutu. Belanda pada tahun 1912. Persatuan
Sebagai organisasi profesi Guru Hindia Belanda kemudian
guru, PGRI harus dapat menciptakan mengalami perubahan menjadi
terobosan-terobosan untuk keluar Persatuan Guru Indonesia pada tahun
dari masalah rendahnya kualitas dan 1932. Pada tanggal 23-25 November
1945 diadakan kongres Guru, yang lembaga yang diharapkan mampu
menghasilkan Persatuan Guru melindungi kepentingan guru dalam
Republik Indonesia. Dalam situasi ranah advokasi hukum diseluruh
perjuangan rakyat melawan Sekutu, tanah air Indonesia. Dengan adanya
guru-guru mengadakan kongres yang undang - undang sistem pendidikan
dilaksankan dari tanggal 23 sampai nasional dan undang – undang guru
25 November 1945. Hasil kongres dan dosen setidaknya semakin
tersebut adalah guru-guru sepakat menguatkan peran organisasi ini dari
untuk membentuk suatu organisasi mulai tingkat nasional, propinsi,
yang bisa mewadahi aspirasi dan kabupaten, dan kecamatan. Dengan
perjuangan guru untuk kemajuan jaringannya yang begitu luas dan
bangsa Indonesia yang bernama banyak, menjadikan organisasi PGRI
Persatuan Guru Republik Indonesia mengakar di Indonesia.
(PGRI). Setelah terbentuknya Dalam perjalannya, PGRI
Persatuan Guru Republik Indonesia menghadapi permasalahan
(PGRI), Persatuan Guru Republik kesejahteraan tenaga pendidik. Pada
Indonesia terus berjuang menggalang awal Januari tahun 1998 muncul
persatuan dengan mengajak guru- pembahasan dalam media cetak
guru di daerah untuk bergabung ke mengenai masalah dunia pendidikan
dalam PGRI (Kosasih, “Perjuangan di Indonesia yang disoroti oleh
Organisasi Guru Di Masa Revolusi Komisi VII DPR RI (Dewan
Sejarah PGRI Di Awal Perwakilan Rakyat Republik
Pendiriannya”, SOSIO-E-KONS, Indonesia) karena rendahnya mutu
Vol. 8 No. 2 Agustus 2016,). tenaga pendidikan atau guru dan hal
Organisasi PGRI merupakan itu disebabkan oleh faktor
organisasi yang bisa dikatakan tua mengentalnya konsentrasi guru pada
secara umur, karena berdirinya satu masalah kesejahteraannya sehingga
bulan setelah Indonesia mengurangi konsentrasi pada
memproklamirkan diri sebagai peranannya sebagai tenaga pendidik.
bangsa yang merdeka yakni pada Kemudian pada pembukaan Kongres
bulan November 1945 (PGRI, tt: 42). Nasional PGRI tanggal 26 November
PGRI merupakan suatu wadah 1998 muncul tuntutan dalam bentuk
tempat berhimpunnya para guru-guru aksi demonstrasi dari mahasiswa
dan tenaga kependidikan sebagai IKIP daerah Jakarta, Bandung dan
organisasi profesi, perjuangan dan Padang yang menginginkan PGRI
ketenaga kerjaan yang selalu sebagai satu – satunya organisasi
memperjuangkan kesejahteraan guru, para guru dibubarkan, karena
memberikan perlindungan terhadap dipandang PGRI tidak pernah
guru, dan meningkatkan sumber daya memperjuangkan nasib guru secara
manusia guru. riil dan lebih memposisikan dirinya
Sebagai wadah persatuan sebagai kendaraan politik Golkar,
guru, PGRI diharapkan menjadi sedangkan tuntutan lainnya ialah
pemersatu guru, sebagai wadah dinaikkannya alokasi dana APBN
penyalur aspirasi kepentingan guru, untuk kepentingan pendidikan
sebagai alat perjuangan dalam (Hastantyo dkk, t.t: 14).
menuntut kesejahteraan dan sebagai
Pendapat tentang nasib guru perlindungan terhadap guru dan
juga datang dari internal PGRI itu tenaga kependidikan lainnya dan
sendiri, yakni Sumardika selaku juga menuntut pemerintah membuat
Ketua Dewan Pengurus Daerah UU tentang sistem penggajian guru
PGRI (DPD PGRI) Riau dalam dan tunjangan lainnya sesuai dengan
Kongres ke – 18 di Lembang, Jawa harkat dan martabat guru, serta UU
Barat yang menyatakan ada 19 tentang sistem rekruitmen
Provinsi menyampaikan pandangan pendidikan, pengangkatan,
terhadap Ketua Umum PGRI penempatan dan pembinaan karier
Basyuni Suriamiharja tentang profesi guru (Hastantyo dkk, t.t: 16).
problematika yang menjadi urgensi Dukungan terhadap wacana
didalam PGRI, jika harapan para itu juga dibahas kedalam Konpus
guru untuk mendapatkan kenaikkan (Konferensi Pusat) ke - 1 PGRI masa
kesejahteraan (gaji) tak terealisasi bakti ke - 18 tahun 1999 yang
maka dalam keadaan ini guru bisa dihadiri oleh peserta dari 26 Provinsi
mengancam mogok. Moh. Surya menguatkan dukungannya untuk
selaku Ketua Umum PGRI periode melakukan tuntutan terhadap
1998 – 2003 mengakui permasalahan pemerintah untuk merealisasikan UU
guru karena menurutnya selama ini pokok tentang guru sekaligus dengan
guru lebih banyak diperlakukan desakkan kepada pemeritah untuk
sebagai objek administratif dan menaikkan anggaran pendidikan
birokratis yang terlihat pada posisi sebesar 25 persen dari APBN, dan
guru banyak yang dijadikan bahan secara politis peserta kongres
objek kepentingan politik, mempersoalkan pemisahan anggota
kepentingan pribadi, kekuasaan dan PGRI dari Korpri atas dasar selama
bisnis oleh pihak lain (Hastantyo perjalanannya iuran untuk Korpri
dkk, t.t: 15). menghambat PGRI dalam menarik
Perwujudan peran PGRI iuran dari anggota. Pembahasan
dalam mengupayakan kesejahteraan mengenai RUU perlindungan guru
guru diantaranyanya melalui Undang baru mulai diterima dan dibahas oleh
– Undang Guru dan Dosen Sebagai lembaga legislatif yakni DPR dalam
Harapan Para Tenaga rapat Paripurna DPR RI pada tanggal
Pendidik.Wacana mengenai 17 Mei 2005 yang dipimpin oleh
perlindungan terhadap kesejahteraan Zainal Maarif sebagai Wakil Ketua
guru memang telah menjadi isu DPR, dalam pembahasan itu muncul
publik sejak tahun 1980an, dengan usulan inisiatif mengenai RUU
berjalannya kondisi sosial pasca tentang guru dan dosen yang output
reformasi menguatkan kembali kedepannya guru dan dosen ditarik
wacana tentang perlindungan kembali sebagai pegawai pusat,
terhadap ekonomi guru. Menguatnya bukan pegawai daerah, hingga
wacana perlindungan guru juga pelaksaanaan UU Nomor 14 Tahun
dikemukakan oleh Moh. Surya 2005 pada 30 Desember 2005, yang
selaku Ketua Umum PGRI setelah tertulis dari bagian kedua tentang hak
membaca hasil keputusan Kongres dan kewajiban guru pada pasal 14
ke – 18 tahun 1998 yang mendesak ayat 1 dinyatakan, memperoleh
pemerintah segera membuat UU penghasilan diatas kebutuhan hidup
minimum dan jaminan kesejahteraan sumber-sumber dari buku yang
sosial, memperoleh kesempatan ditulis oleh Tim dari PGRI dan
untuk meningkatkan kompetensi, wawancara dengan guru-guru
memiliki kebebasan untuk berserikat sekolah di Jakarta dan Depok .
dalam organisasi profesi, dan Tahap-tahap yang dilalui adalah
memiliki kesempatan untuk berperan tahap heuristik (pengumpulan data),
dalam penentuan kebijakan tahap kritik, tahap interpretasi dan
pendidikan (Hastantyo dkk, t.t: 16). historiografi (penulisan sejarah).
Permasalahan mengenai
kesejahteraan guru ini juga mewarnai C. Tinjauan Pustaka
PGRI cabang DKI Jakarta dan 1. PGRI dalam Memperjuangkan
Depok. Oleh karena itu dalam Kesejahteraan Guru
kaitannya tersebut akan dibahas Persatuan Guru Republik
dalam penelitian ini tentang Indonesia (PGRI) sebagai
perjuangan PGRI DKI Jakarta dan organisasi profesi terbesar yang
Depok dalam meningkatkan dimiliki oleh guru di Indonesia
kesejahteraan guru di era reformasi adalah organisasi yang sangat
(1999-2003) ideal dan tepat sebagai wadah
Pengalaman – pengalaman untuk meningkatkan
yang terjadi pada periode orde baru profesionalisme guru, mengatasi
menuai hasil tersendiri dan terbuka berbagai masalah yang dihadapi
secara luas dampaknya terkait citra para guru serta memperjuangkan
guru dan PGRI dihadapan nasib guru dan pendidikan pada
masyarakat dengan adanya periode umumnya. Agar guru dan tenaga
reformasi 1998. Hal – hal yang kependidikan dapat berperan
menandainya ialah terbentuknya maksimal dalam menjalankan
asosiasi / organisasi profesi dalam fungsinya, mereka perlu
ranah yang sama saling bermunculan didukung, dibantu, didorong dan
sehingga secara tidak langsung diorganisasikan dalam suatu
mewadai faktor – faktor kekecewaan wadah yang dinamis, prospektif
yang sama terkait organisasi PGRI dan mampu menjawab tantangan
dan juga dalam sisi lain ialah masa depan. PGRI adalah
terwujudnya demokratisasi dalam organisasi yang tepat dan telah
masyarakat sejalan dengan euforia mampu melakukan hal itu.
reformasi selain itu juga diperkuat Sejarah telah membuktikan bahwa
payung hukumnya dengan terbitnya keuletan, kekompakan, kejuangan
UU tentang Guru dan Dosen yang dan perjuangan PGRI selama ini
menjadi legitimasi berdirinya telah menempatkan PGRI bukan
organisasi profesi sejenis lainnya. saja menjadi organisasi guru dan
tenaga kependidikan yang terbesar
B. Metode Sejarah di Indonesia, tetapi juga
Penelitian ini menggunakan merupakan bagian dari organisasi
metode sejarah untuk menjelaskan guru dunia yang tersebar di 158
tentang perjuangan PGRI dalam negara di dunia yang anggotanya
mensejahterakan guru di DKI Jakarta kini lebih dari 25 juta (Budiarto,
dan Depok dengan menggunakan Tesis, “Peranan PGRI Sebagai
Kelompok Kepentingan (Interest apalagi menyangkut anggaran
Groups) Dalam Memperjuangkan yang tidak sedikit. Untuk itu
Kesejahteraan Guru (Studi Kasus diperlukan perjuangan dari para
Pengurus PGRI Provinsi Jawa guru itu sendiri. Disini dibutuhkan
Tengah Masa Bakti 2004 s/d suatu kebersamaan, persatuan ,
2009”, Ilmu Politik pada program menyatukan langkah, persepsi
Pascasarjana Universitas dengan membentuk wadah
Diponegoro). Dalam rangka kelompok kepentingan dengan
reposisi peran guru dalam ranah nama Persatuan Guru Republik
pendidikan dan tuntutan keadilan, Indonesia (PGRI) untuk menekan
sesungguhnya ada agenda para penguasa agar mengabulkan
tersendiri yang ingin keinginan dan cita-citanya.
diperjuangkan oleh guru dengan
aksi-aksinya. Melalui wadah D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
kelompok kepentingan (Interest 1. Perjuangan PGRI Masa Reformasi
Groups) dalam hal ini PGRI sejak Setelah era Orde Baru berakhir,
awal reformasi tahun 1999 ada Indonesia memasuki babak baru yaitu
enam paket tuntutan yaitu era Reformasi. Reformasi disuarakan
(Subagia, dkk, 2008: 109) : a. secara terorganisir oleh komponen
Adanya tunjangan fungsional bagi mahasiswa yang didukung kalangan
guru yang wajar dan adil b. akademisi dan komponen lainnya telah
Perbaikan gaji guru dengan melayangkan banyak tuntutan terhadap
menerapkan suatu sistem pemerintah demi terciptanya Indonesia
penggajian khusus bagi guru / yang lebih baik (Gede Agung. 2014:
tunjangan Profesional. c. Perlunya 330). Pada awalnya tuntutan dari
peningkatan Anggaran pendidikan segenap masyarakat tidak diindahkan
sebesar 20 % sampai 25 % dari dan mengakibatkan gelombang protes
besarnya APBN untuk tingkat terus berlangsung. Kerusuhan 13 Mei di
nasional. 48dan 20 % sampai 25 Jakarta dan Solo merupakan puncak dari
% dari besarnya APBD untuk rangkaian konflik terpendam di antara
tingkat daerah, yang harus berbagai komponen masyarakat.
diproteksi dalam pernyataan pasal Kondisi tersebut semakin memperkuat
dalam konstitusi negara demi tekanan dari dalam dan luar negeri
pengamanannya, agar ada terhadap pemerintahan Soeharto. Pada
keharusan untuk dilaksanakan d. tanggal 21 Mei 1998 euphoria masa
Pembenahan manajemen meledak ketika Presiden Soeharto
pendidikan nasional e. menyatakan pengunduran dirinya.
Terbentuknya Undang- undang Sesaat setelah pengunduran diri tersebut
perlindungan hukum bagi guru Wakil Presiden BJ Habibie dilantik
dan dosen. f. Perlunya sertifikasi menjadi presiden baru Indonesia. Proses
pendidik agar mendapatkan mutu transisi kekuasaan dari Presiden
tenaga kependidikan yang baik Soeharto kepada Wakil Presiden BJ
dengan imbal jasa penghargaan Habibie waktu itu sempat menimbulkan
yang wajar. 25 Tuntutan itu hal perdebatan, namun Yusril Ihza
yang wajar dan tidak berlebihan, Mahendra adalah satu yang pertama
namun sulit untuk merealisasikan, menyatakan bahwa proses pengalihan
kekuasaan adalah sah dan konstitusional suasana baru yang menunjukkan
(https://core.ac.uk/download/pdf/34212 munculnya kebebasan pers, akademis,
134.pdf diakses pada 5 Juli 2021 pukul berorganisasi, dan lain sebagainya
10.09). (Winters. 1999: 86).
Arus semangat reformasi Berakhirnya pemerintahan Orde
melanda negeri. Perubahan situasi Baru dan digantikannya dengan era
politik masa itu turut memengaruhi arah reformasi telah membawa suatu angin
perjuangan organisasi. Di masa awal segar bagi guru di Indonesia secara
reformasi, PGRI menghadapi tantangan umum dan di Jakarta secara khusus.
dalam lingkup global, nasional, dan Tepatnya pada tanggal 17 Mei 2000
organisasional. Tantangan global, terjadi perundingan antara PGRI,
khususnya di abad ke-21 yang ditandai Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
dengan berbagai perubahan yang Keuangan, dan BAPPENAS yang
berlangsung cepat terutama dalam ilmu menyepakati tuntutan dari PGRI
pengetahuan dan teknologi dengan mengenai kenaikan gaji guru 300% dari
segala dampaknya. Lingkungan yang gaji yang ditetapkan saat itu, namun
sedang berubah secara global pada kenyataannya pemerintah hanya
memerlukan pola kerja dalam bentuk memberikan kenaikan 10% saja. Hal ini
kerja tim; memerlukan sumber daya mengakibatkan di tanggal 18 Mei 2000
manusia yang menguasai ilmu telah terjadi pengerahan massa PGRI
pengetahuan dan teknologi (iptek); Jawa Barat secara besar-besaran di
masyarakat lebih menghargai prestasi Jakarta yang berpusat di gedung DPR
daripada status dan asal-usul; dan RI. Sebelumnya telah ada pergerakan
menghormati orang yang mampu demo guru DKI Jakarta dan pengerahan
melaksanakan tugasnya secara efektif demo guru ke Istana Presiden dari Jawa
dan produktif. Tengah yang berdampak pada
pemerintah mengkritisi PGRI. Hal ini
tentu menjadi tekanan tersendiri bagi
2. Perjungan PGRI Dalam Mengangkat PGRI sehingga dibentuklah Komite
Kesejahteraan Guru Perjuangan Perbaikan Kesejahteraan
Pada tahun 1999, PB PGRI telah Guru (KP2KG) (Yunus, dkk. 2003:
melaksanakan advokasi kepada presiden 110-111).
BJ. Habibie dan DPR RI dalam Berdasarkan hasil wawancara
memperjuangankan tambahan tunjangan dengan salah satu guru SMA Negeri di
penghasilan pegawai negeri dari Jakarta yakni ibu Tini Suhartini yang
pemerintah. Apa yang dilakukan dan dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2021
diadvokasikan oleh PB PGRI telah pukul 19.00, beliau menyatakan bahwa
membuahkan hasil dan pemerintah di era pemerintahan Orde Baru profesi
menerima usulan tambahan tunjangan guru kurang mendapatkan kesejahteraan
kepada pegawai negeri sebesar seratus dalam hal penghasilan dan tunjangan.
lima puluh ribu rupiah (Tim PB, 2008: Di era ini bahkan guru belum
xxii). Peralihan rezim seperti ini telah mendapatkan THR (Tunjangan Hari
merubah atmosfir dalam lingkup Raya) di setiap perayaan hari besar
pemerintahan RI ke arah yang lebih agama. Kebanyakan guru mencari
positif. Masyarakat Indonesia pada era ini pekerjaan tambahan dan honor
tidak ragu-ragu untuk berpendapat. Ada tambahan melalui pekerjaan
sampingannya, seperti misalnya mengajukan hal tentang perbaikan
menjadi komite sekolah atau mengajar kesejateraan guru. Dengan proses yang
di tempat lain. Selama periode orde cukup panjang akhirnya, tuntutan
baru, pemerintah kurang tersebut dikabulkan dengan
memperhatikan tunjangan-tunjangan disyahkannya Undang-undang Guru dan
pada guru serta pada saat itu belum ada Dosen pada tahun 2005.
yang namanya sertifikasi guru. Pengejewantahan dari UU tersebut
Sertifikasi guru baru ada ketika era mengenai kesejahteraan guru adalah
reformasi di tahun 2005 dengan dengan diadakannya sertifikasi guru
hadirnya UU No. 14 Tahun 2005 yang berujung nantinya pada pemberian
tentang Guru dan Dosen yang di tunjangan kepada guru berupa
dalamnya termuat mengenai tunjangan profesi. Katanya pula,
kesejahteraan dan sertifikasi guru. peningkatan kesejahteraan ini melalui
Adapun peranan PGRI di sini adalah pemberian tunjangan oleh pemerintah
mengupayakan kepada pemerintah agar dilalui secara bertahap diantaranya
terwujudnya tunjangan profesi serta dengan mengumpulkan portofolio
pemberlakuan sertifikasi pada guru (penilaian kinerja guru) yang apabila
demi tercapainya kesejahteraan guru.1 lolos penilaian ini seorang guru akan
Sejalan dengan pernyataan yang diberi sertifikat. Ketika penilaian secara
disampaikan oleh ibu Tini, wawancara portofolio tidak berhasil maka seorang
yang dilakukan oleh penulis terhadap guru harus mengikuti Pendidikan
salah satu guru di DKI Jakarta yakni Profesi Guru (PPG) dan pelatihan-
Bapak Edi Sukmadi, guru SMA N 81 pelatihan lainnya. Pak Edi juga
Jakarta menyatakan hal yang sama pula. menyatakan bahwa guru lebih sejahtera
Bahwa ketika beliau baru menjadi guru karena ada program sertifikasi ini.
pada tahun 1996, kondisi guru pada saat Selanjutnya peningkatan kesejateraan
itu tidak diperhatikan secara finansial. guru juga diperoleh dari Tunjangan
Kondisi guru pada saat itu Kinerja Daerah (TKD) yang diberikan
memprihatinkan, beliau pada saat itu pemerintah daerah dalam hal ini adalah
harus mengajar lebih dari satu sekolah. Pemerintah Daerah Provinsi DKI
Kondisi yang dirasakan hanya mendapat Jakarta yang syarat di dalamnya untuk
gaji saja membuat beliau harus memperoleh TKD ini seorang guru
mengajar sampai tiga sekolah karena harus tersertifikasi.2
gaji yang tidak mencukupi kebutuhan. Wawancara berikutnya dengan
Setelah era reformasi bergulir, beliau Ibu guru Harti Kasidjah yang
menyatakan bahwa ada perbaikan merupakan seorang guru di SMA N 1
terhadap nasib guru. Beliau yang juga Depok yang dilakukan pada tanggal 2
menjadi anggota PGRI, menyatakan Agustus 2021 pukul 15.00. Beliau
bahwa PGRI konsen terhadap mengatakan bahwa sebelum ada
pendidikan dengan memperjuangkan tunjangan profesi guru atau ketika masa
kesejahteraan guru. Lanjutnya, beliau orde baru berlangsung, profesi guru
menyatakan PGRI bersama pemerintah dipandang sebelah mata. Pada saat itu
dan DPR pada saat itu duduk bersama banyak yang tidak mau menjadi guru.
membahas kesejahteraan guru yang Setelah era reformasi bergulir, baru
mana PGRI dan elemen lainnya kemudian ada perubahan terutama
1
Wawancara dengan ibu Tini Suhartini seorang guru di SMAN 58 Jakarta Timur, tanggal 1 Agustus pukul 19.00.
dalam hal kesejahteraan yakni ketika era ribu rupiah untuk para guru swasta di
Gusdur terjadi peningkatan gaji yang Prov DKI. Beliu juga menyebutkan hal-
berlipat. hal yang dilakukan oleh PGRI Prov
Wawancara berikutnya dengan DKI Jakarta dalam memperjuangkan
seorang guru yang bernama Supandi, kesejahteraan guru antara lain:
S.Ag yang merupakan guru dari SMA a. Bagi guru DKI yang memiliki
Bunda Kandung Jakarta. Wawancara ini kartu anggota PGRI ada
dilakasanakan pada 10 Agustus 2021 dispensasi untuk ke tempat
pukul 10.00. Dalam wawancara itu pariwisata dengan adanya
banyak hal yang beliau sampaikan potongan harga
antara lain: ketika masa Orde Baru, b. Perjuangan kesejahteraan untuk
masa itu beliau hanya dapat transport para guru swasta terutama guru
saja dari pihak yayasan atau sekolah honorer yaitu dengan berhasilnya
tempat mengajar dan belum adanya pemberian dana hibah untuk
bantuan dari pemerintah. Katanya pula, guru- guru swasta yang diberikan
rata rata guru zaman ini tingkat sekitar tiga bulan sekali sekitar
kesehjahteraanya masih kurang/minim satu juta lima ratus ribu rupiah.
terutama guru swasta , dari pemeritah Wawancara berikutnya dengan
orde baru kesejahteraan dulu sangat salah satu guru swasta di Depok
minim tidak seperti sekarang. Tahun yaitu Bapak Santoso yang
1998 awal reformasi guru masih sama merupakan guru di SMA Tadika
seperti zaman orde baru masih minim Pertiwi. Beliau mengatakan bahwa
tingkat kesejahteraan. Keadaan ketika masa orde baru dan di awal
kesejahteraan guru ketika masa orde reformasi guru-guru swasta tidak
baru waktu itu belum sejahtera terutama diperhatikan terutama masalah
guru honorer swasta dan belum merata. kesejateraannya. Setelah ada UU
Beliau juga mengatakan tentang PGRI guru dan Dosen tahun 2005 barulah
bahwa, sejauh ini berkaitan dengan tingkat kesejahteraan guru meningkat
PGRI DKI sangat memberikan dalam arti disamakan antara guru
keuntungan karena bisa memperhatikan swasta dan negeri. Beliau juga
guru yang honorer yang di sekolah mengatakan tentang peran PGRI
swasta yang berkaitan dengan masalah cabang Depok, yaitu sangat berperan
kesehjahteraan. PGRI DKI Jakarta ini menyuarakan kesejahteraan guru
adalah kerukunan antara guru swasta yang disuarakan ketika
sangat erat kemudian kerja samanya berlangsungnya dengar pendapat
juga sangat erat. PGRI Prov DKI dengan Dewan Kota Depok dan
Jakarta membantu para Guru di DKI Pemprov Depok.
Jakarta dalam memperjuangkan Pada tahun 2001, pemerintah
kesejahteraan Guru, sangat mengeluarkan Keppres 64/2001
memperjuangan kesehjahteraan guru mengenai kenaikan gaji dan
dan hasilnya saat ini sangat membantu kenaikan tunjangan pendidikan
kesejahteraan untuk guru swasta berdasarkan edaran Dirjen Anggaran
terutama yang honorer seperti adanya No: SE 337A/2000 dan memberikan
dana hibah yang diberikan setiap tiga bantuan bagi guru swasta senilai Rp.
bulan sekali sekitar satu juta lima ratus 500 miliyar, serta serta di tahun itu
2
Wawancara dengan Pak Edi Sukmadi seorang guru SMAN 81 Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2021 pukul 20.00.
PGRI mulai mengajukan kepada kondisi, kesejahteraan sosial sebagai
pemerintah mengenai Undang- kegiatan, dan kesejahteraan sosial
Undang tentang Guru. Di tahun sebagai ilmu. Selanjutnya, kesejahteraan
2002, Pengurus Besar (PB) PGRI guru adalah pemberian kemakmuran
meminta pemerintah agar segera hidup kepada orang yang bekerja di
merealisasikan tuntutan di tahun lingkungan pendidikan, baik berupa
sebelumnya serta mendesak MPR material maupun non material sehingga
agar alokasi anggaran pendidikan terpenuhi kehidupan yang layak dan
dinaikkan menjadi 25% dari APBN, lebih baik sebagai timbal balik atau
walau akhirnya MPR hanya balas jasa dari tanggung jawab yang
merealisasikan 20% saja (Yunus, dipikulnya. Pemenuhan kesejahteraan
dkk. 2003:117) yang memadai bagi guru akan
Di rentang tahun 2003 hingga menambah semangat dalam
2005 telah terjadi dinamika yang cukup pekerjaannya.
menarik terkait pergerakan dan Selain untuk kepentingan
perjuangan PGRI. Di tahun 2003, hal kesejateraan guru, PGRI juga berusaha
mendasar yang menjadi awal dari meningkatkan kualitas guru dalam
perjuangan guru adalah dengan lahirnya menghadapi kemajuan teknologi.
Undang-Undang 20 Tahun 2003 Memasuki awal abad ke-21 yang
mengenai Sistem Pendidikan Nasional ditandai dengan kemajuan teknologi
yang menjadi awal dari adanya informasi di segala bidang, terjadi
reformasi dalam dunia pendidikan. perubahan cara dan banyak inovasi
Kemudian di tahun 2004 hingga 2005 bermunculan. Paradigma pendidikan
perjuangan PGRI adalah perihal nasional abad 21 yang meliputi: (1)
penerbitan aturan mengenai guru itu pendidikan yang berorientasi pada ilmu
sendiri yang di dalamnya memuat pengetahuan dengan keseimbangan
kualifikasi guru, kompetensi guru, yang wajar; (2) pendidikan harus
kesejahteraan guru, dan sertifikasi guru. dibarengi dengan penanaman sikap-
Awalnya ini berupa RUU yang menjadi sikap luhur; (3) pendidikan setiap
bahasan dari beberapa fraksi di DPR RI jenjang harus memenuhi frontliner
yang kemudian itu diterbitkan sebagai ilmu; (4) perlu ditanamkan jiwa
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 kemandirian; (5) perlu konvergensi
tentang Guru dan Dosen (Yunus, dkk. ilmu; (6) perlu memperhatikan aspek
2003:147). kebhinekaan; (7) pendidikan untuk
Perjuangan PB PGRI sejatinya semua; (8) perlu monitoring dan
merupakan usaha dalam mewujudkan evaluasi pendidikan (BSNP. 2010.
kesejahteraan di lingkup PGRI Paradigma Pendidikan Nasional Abad
khususnya guru sebagai motor utama XXI. [Online]. Tersedia:
dari organisasi tersebut. Kesejahteraan http://www.bsnpindonesia.org/id/wpcon
berarti keamanan, keselamatan, tent/uploads /2012/04/Laporan-BSNP-
ketenteraman 2010.pdf diakses pada tanggal 5 Juli
(http://kbbi.web.id/sejahtera diakses 2021 Pukul 16.59). Pendidikan dan
pada 5 Juli 2021 pukul 02.27). tujuan pendidikan abad ke-21 akan
Kesejahteraan sosial dapat sangat dipengaruhi oleh guru dan
terdefinisikan dari beberapa dimensi, di bagaimana profesi guru dihargai dan
antaranya kesejahteraan sosial sebagai dipandang.
Secara struktural dan fungsional, pendidik dirasa cukup sulit dan
arah perjuangan PGRI mulai bergerak beberapa kali pemerintah mengganti
ke arah profesi yang modern dengan cara perolehan sertifikat pendidik, hal
mentransformasi PGRI menjadi inilah yang masih menjadi perjuangan
kekuatan moral intelektual dengan tidak yang terus dikawal dan disuarakan oleh
meninggalkan tujuan perjuangan PGRI Provinsi DKI Jakarta untuk guru-
sebagai organisasi perjuangan dan guru SMA di Jakarta.
ketenagakerjaan. Modernisasi organisasi
sesuai kebutuhan dilakukan antara lain E. Simpulan
dengan membentuk alat perangkat Sejarah PGRI diawal terbentuknya
kelengkapan organisasi sesuai hingga perjuangannya sampai saat ini
kebutuhan seperti PGRI Smart terus memperhatikan kepentingan guru
Learning and Character Center (PGRI terutama masalah kesejateraannya.
SLCC), Lembaga Kajian Kebijakan Perjuangan PGRI sama hal nya berjuang
Pendidikan, dan kini tengah digagas untuk memajukan bangsa ini. Guru
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. merupakan tonggak dari pendidikan dan
Hadirnya PGRI SLCC menunjukkan sosok yang berada di garda terdepan
keseriusan PGRI dalam upaya dalam meningkatkan kualitas hidup
meningkatkan kompetensi guru di manusia. Oleh karena pentingnya peran
bidang teknologi.3 guru tersebut, maka sesuatu yang terkait
Adanya masukan dan peran dari untuk kepentingan guru sejatinya sangat
PGRI akan berdampak pada perlu diperhatikan. Perjuangan PGRI
pengambilan keputusan dan kebijakan mengalami pasang surut sesuai dengan
oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. corak pemerintahan yang berlaku pada
Apa yang diperjuangkan bukan semata- masanya. Ketika masa orde baru
mata untuk kepentingan guru di masa berdasarkan data, para guru mengatakan
itu saja, melainkan akan berdampak prefesi guru pada saat itu dipandang
juga pada kelangsungan kehidupan di sebelah mata, disepelekan. Tingkat
masa yang akan datang. Perjuangan kesejahteraan tidak diperhatikan. Masa
yang dilakukan oleh PGRI Provinsi DKI terus bergulir, ketika era reformasi tiba,
Jakarta masih belum selesai karena di awal keberlangsungannya, masalah
target guru bersertifikat pendidik yang guru dan kesejateraannya belum langsung
dicanangkan hingga tahun 2015 belum dipikirkan. Lambat laun dalam era ini,
terpenuhi. Salah satu kendalanya adalah berdasarkan perjuangan PGRI yang
proses untuk mendapatkan sertifikat menyuarakan ke pemerintah, salah satu
3
PB PGRI. 2020. Sejarah Singkat Persatuan Guru Republik Indonesia, hal: 2. Terkait dengan hal tersebut,
teknologi dan informasi sangat penting dalam laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk mempertahankan laju
pembangunan dan meningkatkan standar hidup masyarakat, pusat perekonomian seharusnya adalah informasi, dan
ekonomi Indonesia harus bertumpu pada informasi. Informasi selalu penting bagi pembangunan, tetapi perubahan
yang terjadi sekarang adalah hasil terobosan dan teknologi informasi. Perekonomian negara-negara industry telah
bertransformasi karena adanya revolusi informasi. Untuk sukses dalam abad informasi, Indonesia harus terus
memberikan prioritas utama kepada pendidikan dalam artian luas. Komitmen nasional terhadap pendidikan harus
termanifestasi bukan hanya dalam total tahun sekolah yang tersedia bagi semua siswa, tetapi juga dalam hal mutu
dan isi kurikulum. Pemerintah dan dunia usaha perlu bahu membaahu menjamin bahwa jasa pendidikan yang sesuai
dan cukup maju tersedia bagi orang dewasa dan anak-anak. Dalam tahun-tahun mendatang, semua anak Indonesia
harus lulus sekolah dengan kemampuan menggunakan dan memahami computer. Lihat: Radius Prawiro .1998.
Pergulatan Indonesia Membangun Ekonomi: Pragmatisme Dalam Aksi. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, hal:
481-482.
hal yang diangkat yaitu masalah agar pelaksanaan pencairannya benar-
kesejateraan sedikit demi sedikit berubah benar terlaksana.
menjadi lebih baik dan semakin baik.
Masalah kesejahteraan terus
diperjuangkan dan dikawal oleh PGRI
Daftar Pustaka Prawiro, Radius .1998. Pergulatan
Indonesia Membangun Ekonomi:
Pragmatisme Dalam Aksi. Jakarta:
Gede Agung, Dewa Agung. 2014. PT. Alex Media Komputindo.
Prosiding: Seminar Nasional
Pembelajaran Sejarah Di Tengah Ricklefs, M.C. 2005. Sejarah Indonesia
Perubahan. Fakultas Ilmu Sosial: Modern 1200–2004. Jakarta: PT
Universitas Negeri Malang. Malang. Serambi Ilmu Semesta.

Gottschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah Riyadi. 2002. Perencanaan Pembangunan


diterjemahkan oleh Nugrogo Daerah Strategi Mengendalikan
Notosusanto. Jakarta: UI Press. Potensi Dalam Mewujudkan
Otonomi Daerah. Jakarta. Gramedia.
Hadiatmadja, R.A. Soepardi., dkk., 2000.
Pedidikan Sejarah Perjuangan PGRI Subagia, dkk. 2008. Seratus Tahun
(PSPPGRI), Jilid II, III, IV, V. Perjuangan Guru Indonesia.
Semarang: IKIP PGRI. Jakarta: PB PGRI dan Departemen
Pendidikan Nasional.
Kunandar. 2011. Guru Profesional
Implementasi Kurikulum Tingkat Supriadi, Dedi. 2003. Guru di Indonesia:
Satuan Pendidikan (KTSP) dan Penidikan, Pelatihan, dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru. Perjuangannya sejak Zaman
Jakarta: Rajawali Press. Kolonial hingga Era Reformasi.
Jakarta: Depdikbud.

PGRI. t.t. PGRI Dari Masa Ke Masa. Yunus, M Rusli, dkk. 2003. Perjalanan
Jakarta: YPLP PGRI Pusat PGRI (1945—2003) Menyongsong
PB PGRI. 2008. Seratus Tahun Perjuangan Kongres XIX PGRI di Semarang 8—
Guru Indonesia. Jakarta: PB PGRI. 12 Juli 2003. Jakarta: Pengurus
Besar PGRI dan Direktorat Tenaga
_______. 2019. Keputusan Kongres XXII Kependidikan, Direktorat Jenderal
Persatuan Guru Republik Indonesia Pendidikan Dasar dan Menengah ,
(PGRI) Nomor Departemen Pendidikan Nasional.
V/KONGRES/XXII/PGRI/2019
Tentang Anggaran Dasar dan YPLP-PGRI Pusat. (1984). Persatuan Guru
Anggaran Rumah Tangga. Bab. IV Republik Indonesia (PGRI) dari
pasal 4. Masa ke Masa. Jakarta: PGRI Pusat.

_______. 2020. Sejarah Singkat Persatuan 1. Jurnal


Guru Republik Indonesia.
Fitriani. t.t. “Peranan PGRI Dalam https://core.ac.uk/download/pdf/
Meningkatkan Kompetensi Guru 34212134.pdf diakses pada 5 Juli
Di Kecamatan Manggala Kota 2021 pukul 10.09
Makassar”. Jurnal Sosialisasi http://kbbi.web.id/sejahtera diakses pada 5
Pendidikan Sosiologi-FIS UNM Juli 2021 pukul 02.27
3. Wawancara
Hastantyo, Gusseno., FX Wartoyo dan Yudi Wawancara dengan ibu Tini Suhartini
Prasetyo. t.t. Pasang Surut seorang guru di SMAN 58 Jakarta Timur,
Persatuan Guru Republik tanggal 1 Agustus pukul 19.00
Indonesia (PGRI) Pasca Wawancara dengan Bapak Edi Sukmadi
Reformasi Tahun 1998 – 2005 Di seorang guru di SMAN 81 Jakarta Timur,
Jawa Timur. Program Studi tanggal 1 Agustus pukul 20.00
Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Wawancara dengan Bapak Santoso, S.E.,
Keguruan dan Ilmu Pendidikan M.Pd dari Sekolah Tadika Pertiwi Depok
PGRI Sidoarjo. Wawancara dengan Bapak Supandi, S.Ag
dari Sekolah Bunda Kandung Jakarta
Kosasih, Ahmad. 2016. “Perjuangan
Organisasi Guru Di Masa Revolusi
Sejarah PGRI Di Awal
Pendiriannya”. Jurnal Sosio-E-Kons.
Vol. 8. No. 2.

Murwaningsih, Tri. “Peranan Persatuan


Guru Republik Indonesia (PGRI)
Dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Guru”. Jurnal
llmiah Guru COPE, No. 0l/Tahun
VIII/Februari 2004.

1. Tesis
Budiarto. 2009. “Peranan PGRI Sebagai
Kelompok Kepentingan (Interest
Groups) Dalam Memperjuangkan
Kesejahteraan Guru (Studi Kasus
Pengurus PGRI Provinsi Jawa
Tengah masa bakti 2004 s/d 2009)”.
Universitas Diponegoro.
2. Akses Online
BSNP. 2010. Paradigma Pendidikan
Nasional Abad XXI. [Online].
Tersedia:
http://www.bsnpindonesia.org/id/wp
content/uploads /2012/04/Laporan-
BSNP-2010.pdf diakses pada
tanggal 5 Juli 2021 Pukul 16.59

Anda mungkin juga menyukai