NIM : 30302200158
Kelas :A
MK : Hukum Perjanjian, Jaminan, dan Waris Barat
Dosen : Dr. Hj. Siti Ummu Adillah, S.H., M.Hum.
1. Pengertian dan contoh piutang atas nama/cessie, penyerahan piutang atas nama/cessie
adalah suatu pengalihan/pengoperan hak tagih!
Berdasarkan Pasal 613 KUH Perdata, cessie bisa dilaksanakan tanpa sepengetahuan
dan persetujuan dari debitur. Cessie cukup dilaksanakan oleh kreditur asal dan
kreditur baru, dan cessie sudah selesai dengan ditanda-tanganinya akta cessie. Artinya
hak milik atas tagihan atas nama diserahkan sudah pindah kepemilikannya dari
kreditur asal kepada kreditur baru.
Akan tetapi, sebagaimana yang dijelaskan juga dalam Pasal 613 KUH Perdata, agar
perjanjian pengalihan piutang yang dibuat oleh kreditur asal dengan kreditur baru
mempunyai akibat hukum kepada debitur, maka mengenai telah dilakukannya
pengalihan piutang tersebut harus diberitahukan kepada debitur atau secara tertulis
disetujui atau diakui oleh debitur yang bersangkutan.
1. Pihak yang menyerahkan tagihan atas nama (kreditur asal), yang disebut cedent;
2. Pihak yang menerima penyerahan (kreditur baru), yang disebut cessionaris; dan
3. Pihak yang punya utang (debitur), yang disebut cessus.
• Putusan Hoge Raad 8 Desember 1922 menetapkan “preseden hukum dalam konteks
perjanjian perpajakan”. Hoge Raad memutuskan bahwa asosiasi tidak kena pajak tidak
boleh dianggap sebagai penduduk untuk tujuan perjanjian pajak dengan Amerika
Serikat.
• Analisis saya terhadap putusan Hoge Raad tanggal 8 Desember 1922 yaitu, bahwa
putusan ini adalah sebuah masukan kepada Menteri Luar Negeri Belanda untuk
menghindari pajak berganda.