Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam setiap pekerjaan, kita dapat mengamati bahwa terdapat berbagai
macam gerakan yang dilakukan oleh anggota tubuh seseorang, baik menggunakan
alat maupun tidak. Jenis gerakan, anggota tubuh yang terlibat, durasi, serta
keberadaan alat bantu tergantung kepada jenis dan tuntutan pekejaan itu sendiri.
kemampuan seorang engineer dalam mengidentifikasi jenis gerakan, anggota
tubuh yang terlibat dalam gerakan, dan menemukan enefesiensi dari gerakan yang
dilakukan merupakan salah satu kunci dalam perbaikan sistem kerja.
Dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan, mayoritas pekerja dilaksanakan oleh
kedua tangan dan semua pekerjaan relatif terdiri dari bebrapa gerakan dasar yang
dilakukan berulang ulang (Barnes, 1980). gerakan-gerakan tadi membentuk secara
keseluruhan gerakan kerja yang dilakukan oleh pekerja. mengambil (get) dan
menepatkan (plase) objek merupakan dua jenis gerakan yang paling banyak di
gunakan (Barnes, 1980).
Jika di amati dengan seksama, suatu pekerjaan dengan pekerjaan lain dapat
mengandung beberapa elemen gerakan yang sama. Pekerjaan menggergaji kayu
dan memukul paku misalnya. kedua pekerjaan tersebut mengandung elemen
gerakan menjangkau, memegang, dan membawa objek (gergaji dan palu),
kemudian menggunakannya sesuai fungsinya. begitu alat selesai digunakan,
elemen gerakan selanjutnya adalah meletakkan alat. dari ilustrasi ini dapat di
katakana bahwa walaupun pekerjaan nya berbeda-beda, di dalamnya dapat
terkandung beberapa elemen gerakan yang sama pada masing masing pekerjaaan.
Frank B. Gilberth mengembangkan beberapa bagian dari gerakan kerja
yang di anggap umum untuk sebagian besar pekerjaan manual. dia kemudian di
perkenalkan istilah therblig untuk memberikan tekanan kepada elemen gerakan
dasar yang terlibat pada suatu pekerjaan manual. kata therblig lebih diterima di
gunakan di bandingkan padanannya yaitu “gerakan tangan“ atau “elemen
gerakan”. Gilbreth mengembangkan 17 gerakan dasar (disebut therblig) yang
umum terjadi pada suatu pekerjaan manual.
1
2