Anda di halaman 1dari 36

Modul Analisa Perancangan Kerja I

PERTEMUAN 9:
STUDI GERAKAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi gerakan. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
9.1 Menjelaskan tentang definisi studi gerakan.
9.2 Memahami 17 elemen gerakan dasar Therlbigh.
9.3 Memahami cara penggunaan peta kerja tangan kiri dan kanan dengan data
studi gerakan.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 9.1:
Menjelaskan Tentang Definisi Studi Gerakan.

Perindustrian sekarang ini dapat berkembang dengan pesat salah satunya


dengan menerapkan metode motion study yang ditemukan dan dikembangkan
oleh pasangan Frank B. Gilbreth dan istrinya, Lilian M. Gilbreth. Latar belakang
Frank yang seorang engineer dan Lilian yang seorang psikolog menjadikan
mereka dapat memahami faktor manusia dan pengetahuan tentang material,
peralatan serta perlengkapan dengan sama baiknya. Aktivitas yang mereka jalani
sangat luas jangkauannya, termasuk penemuan dan peningkatan dalam
membangun dan konstruksi kerja, kelelahan pekerja, monoton, transfer keahlian,
serta penemuan beberapa macam teknik process chart, micromotion study, dan
chronocyclegraph.
Penemuan motion study bermula saat Frank Gilbreth pada tahun 1885
bekerja pada sebuah kontraktor bangunan. Melihat tidak efisiennya cara kerja
tukang batu, Gilbreth muda mencari cara untuk mengoptimalisasi pekerjaan
tukang batu tersebut. Semula, semua proses dari mengambil batu hingga selesai
dipecahkan dilakukan sendiri oleh si tukang batu, namun Gilbreth membagi tiap-
tiap pekerjaan spesifik ke dalam bagian-bagian.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


57
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Hal ini menurunkan jumlah gerakan yang harus dilakukan untuk


meletakan batu dari 18 hingga menjadi hanya 4,5 gerakan. Rekor baru pun
tercipta saat pembangunan sebuah dinding di Boston saat seorang tukang batu
dapat menghasilkan 350 bongkah batu per orang per jam. Sebelumnya sistem baru
tersebut diterapkan, rekor yang tercipta hanyalah 120 bongkah batu per orang per
jam. Motion study pertama kali dipublikasikan pada pertemuan American Society
of Mechanical Engineering tahun 1912 oleh Gilbreth. Penjelasan singkat tentang
hal ini adalah tentang micromotion study. micromotion study adalah mempelajari
elemen dasar atau subdivisi berdasarkan gambar gerakan kamera, alat penghitung
waktu yang secara akurat dapat menghitung interval waktu pada gambar film.
Metode yang digunakan dalam micromotion study adalah Cyclegraph dan
Chronocyclegraph. Kedua metode ini digunakan untuk mempelajari jalannya
gerakan operator.
Untuk mencatat gerakan operator, digunakan semacam bola lampu mini
yang ditempatkan pada jari, tangan maupun bagian tubuh lain dan difoto dengan
kamera. Hasil rekaman tersebut disebut dengan cyclegraph. Selain itu juga ada
metode lain yang merekan gerakan bola lampu dengan garis putus-putus yang
dapat digunakan untuk menghitung waktu, kecepatan, akselerasi, dan perlambaan
gerakan secara akurat. Rekaman ini disebut juga dengan chronocyclegraph.
Gilbreth menggunakan keduanya untuk membantu peningkatan metode,
mendemonstrasikan gerakan yang benar dan membantu melatih operator yang
baru. Pada tahun 1912, Gilbreth bekerja pada New England Butt Company. Di
sini Gilbreth membuat aplikasi micromotion study yang pertama pada organisasi
manufaktur dan akhirnya pekerjaannya termasuk menerapkan sistem Taylor
secara penuh. Di perusahaan ini Gilberth difasilitasi sebuah laboratorium yang
dinamakan Betterment Room (ruang perbaikan). Di sini setiap permasalahan
dianalisis, maket dibuat, dan metode yang lebih baik dikembangkan. Selama
bekerja di sini Gilbreth mendirikan sebuah Production Planning Department,
meningkatkan peralatan ruangan, dan mempelajari alur serta penanganan material
dengan cara membuat model pabrik dan mesin. Selama karir profesionalnya
Gilbreth telah membuat sepanjang 200.000 kaki film dan banyak objek telah
difoto di laboratoriumnya di Butt Company.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


58
Modul Analisa Perancangan Kerja I

The American Society of Mechanical Engineers (ASME) memegang


peranan penting dalam pengembangan manajemen sains, teknik industri, motion
and time study, serta bidang-bidang lain yang terkait. Perlu diingat bahwa “Shop
Management” milik Taylor dipublikasikan dengan bantuan ASME pada 1903 dan
“The Art of Cutting Metals” pada 1907.The American Institute of Industrial
Engineers (AIIE) yang berdiri pada tahun 1948 telah berkembang pesat dan saat
ini bertindak sebagai kumpulan profesional yang bergerak dalam bidang
engineering. The Human Factor Society (1957) merupakan organisasi yang
menyediakan sebuah forum untuk bertukar pikiran mengenai faktor manusia
dalam sistem yang kompleks, desain organisasi, perlengkapan dan fasilitas untuk
efektivitas penggunaan, serta pengembangan lingkungan untuk kenyamanan dan
keamanan. Studi gerakan merupakan salah satu metode pemetaan sistem kerja
dengan menganalisis gerakan anggota badan saat bekerja yang diuraikan dalam
elemen-elemen gerakan.
Analisis diarahkan khususnya untuk dapat menghilangkan gerakan-
gerakan yang tidak efektif, yang pada akhirnya dapat menghemat waktu kerja
maupun pemakaian peralatan dan fasilitas kerja. Salah satu penguraian elemen
gerakan yang sering digunakan adalah Therblig yang dikembangkan oleh Frank
dan Lilian Gilbreth. Elemen gerakan ini terdiri dari 17 elemen gerakan. Berikut ini
adalah manfaat dari studi gerakan, antara lain:
1. Memperbaiki kemampuan pekerja karena menerapkan metode yang baik,
penggunaan alat yang baik dan menghentikan kegiatan yang tidak perlu.
2. Meningkatkan kehidupan mesin.
3. Mengurangi kelelahan pekerja.
4. Mengurangi biaya tenaga kerja karena pemborosan kurang dalam pabrik.
5. Menghitung waktu baku dengan menggunakan data elemen gerakan.

Tujuan Pembelajaran 9.2:


Memahami 17 Elemen Gerakan Dasar Therbligh.

Bila kita mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung hal yang
sudah pasti terlihat adalah gerakan-gerakan yang membentuk kerja tersebut.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


59
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Untuk mempermudah penganalisaan terhadap gerakan–gerakan yang akan


dipelajari perlu dikenal terlebih dahulu gerakan–gerakan dasar yang membentuk
kerja tersebut. Guna melaksanakan maksud ini, maka Frank dan Lilian Gilberth
telah berhasil menciptakan symbol atau kode dari gerakan–gerakan dasar kerja
yang dikenal dengan nama THERBLIG (dieja dari nama Frank dan Lilian
Gilberth secara terbalik). Disini mereka menguraikan gerakan-gerakan kerja
kedalam 17 gerakan dasar Therbligs. Sebagian besar dari elemen–lemen dasar
therblig merupakan gerakan tangan yang biasa terjadi apabila suatu pekerjaan
terjadi, terlebih–lebih bila bersifat manual. Suatu pekerjaan dapat diuraikan
menjadi beberapa elemen gerakan untuk mana studi dilakukan guna mendapatkan
rangkaian gerakan yang lebih efisien. Suatu pekerjaan yang akan mempunyai
uraian yang berbeda–beda bila dibandingkan dengan pekerjaan yang lain
tergantung pada jenis pekerjaan tersebut.
Istilah ini Therblig merupakan anagram dari "Gilbreth" dan diciptakan
oleh Frank dan Lillian Gilbreth untuk sistem mereka belajar, waktu dan
menganalisis gerakan pekerja. Therbligs biasanya bertujuan untuk tugas-tugas
manual dan sering digunakan dalam bidangstudi waktu dan gerak. Berikut ini
adalah 17 elemen gerakan dasar Therbligh, yaitu:
1. Mencari (Search), seperti mencari letak komputer yang akan digunakan
mengetik, menemukan lokasi atau letak telepon yang bordering, dan lain-lain.
2. Memilih (Select), seperti mencari sebuah file pada tumpukan berkas, mencari
sebuah pena dikumpulkan alat tulis, dan lain-lain.
3. Memegang (Grasp), seperti memegang file yang telah ditemukan kemudian
membawanya ke meja kerja, dan lain-lain.
4. Menjangkau atau membawa tanpa beban (Reach), seperti menjangkau mouse
komputer ketika menggunakan computer, menjangkau benda yang berada
sedikit tinggi ketika kita ingin mengambil file diatas lemari, dan lain-lain.
5. Membawa (Move), seperti membawa laptop ke ruang meeting, membawa
tumpukan file ke ruang arsip, dan lain-lain.
6. Melepas (Release), seperti menutup telepon, meletakkan kunci inggris setelah
memperbaiki mesin, dan lain-lain.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


60
Modul Analisa Perancangan Kerja I

7. Memegang untuk memakai (Hold), seperti menggunakan komputer ketika


mengetik, menghidupkan mesin cetak misalnya printer ketika ingin mencetak
berkas, dan lain-lain.
8. Mengarahkan (Position), seperti menggeser meja kerja ke dekat dinding,
memindahkan printer kedekat komputer kemudian menyambungkannya
dengan computer, dan lain-lain.
9. Mengarahkan sementara (Pre-Position), seperti memindahkan pena dari
tempat pena dan diletakkan dimeja didekat posisi kita duduk, meletakkan
laptop didepan posisi duduk, dan sebagainya.
10. Memeriksa (Inspection), seperti memeriksa tinta printer, memeriksa kembali
dokumen laporan yang akan diserahkan pada atasan, dan lain-lain.
11. Merakit (Assembly), seperti menyambungkan mouse pada laptop,
menyambungkan printer pada computer, dan lain-lain.
12. Lepas rakit (Dis-assembly), seperti melepaskan mouse pada laptop ketika
selesai digunakan, melepaskan kabel proyektor dari laptop ketika selesai
presentasi, dan lain-lain.
13. Memakai (Use), seperti mengetik file, menulis menggunakan pena,
menstempel suatu berkas, dan lain-lain.
14. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable delay), seperti ketika ingin
mencetak berkas printernya ternyata rusak, dan lain-lain.
15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable Delay), seperti pegawai
yang sedang mengalami masalah pribadi tidak bisa berkonsentrasi pada
pekerjaannya, dan lain-lain.
16. Merencana (Plan), seperti seorang pegawai telah selesai mengerjakan suatu
pekerjaannya ia berencana menyerahkannya kepada atasannya, dan lain-lain.
17. Istirahat untuk menghilangkan Fatique (Ret to Overcome Fatique), seperti hari
sabtu libur bekerja, adanya waktu istirahat makan siang yang cukup panjang
dari jam 12.00–13.00, dan lain-lain.

Adapun lambang-lambang dari 17 elemen gerakan dasar Therbligh yang


akan ditunjukkan pada Gambar 9.1 sebagai berikut:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


61
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Gambar 9.1 Lambang 17 Elemen Gerakan Dasar Therbligh

Meskipun motion study dan Therbligs biasanya berhubungan dengan


tempat kerja mereka sama-sama dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses
lain, misalnya di rumah. Teorinya adalah bahwa dengan menganalisis dan
mengoptimalkan langkah-langkah yang terlibat dalam waktu tugas dapat
diselamatkan. Dalam sebuah pabrik, waktu disimpan berarti produktivitas yang
lebih tinggi. Di rumah menghemat waktu pada tugas-tugas berarti lebih banyak
waktu luang. Meskipun Frank dan Lilian Gilberth telah menyatakan bahwa
gerakan-gerakan kerja manusia dilaksanakan dengan mengikuti 17 elemen dasar
Therblig dan atau kombinasi dari elemen-elemen Therblig tersebut. Akan tetapi,
didalam membuat peta operator akan lebih efektif kalau hanya delapan (8) elemen
gerakan Therblig berikut ini yang digunakan, yaitu:
1. Reach (RE)
2. Grasph (G)

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


62
Modul Analisa Perancangan Kerja I

3. Move (M)
4. Position (P)
5. Use (U)
6. Release (RL)
7. Delay (D)
8. Hold (H)

Gagasan mengefektifkan penerapan Therblig muncul dari seorang


konsultan “Methods Engineering” ternama dari Jepang, yaitu Mr. Shigeo Shingo.
Ia mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi empat (4)
kelompok, yakni:
1. Kelompok gerakan utama, yakni elemen-elemen gerakan yang bersifat
memberi nilai tambah termasuk di dalamnya, yaitu assemble, disassemble dan
use.
2. Kelompok gerakan penunjang, yakni elemen-elemen gerakan yang kurang
memberikan nilai tambah, namun diperlukan. Terdiri dari elemen gerakan
reach, grasp, move dan released load.
3. Kelompok gerakan pembantu, yakni elemen-elemen gerakan yang tidak
memberikan nilai tambah dan memungkinkan untuk dihilangkan. Elemen-
elemen gerakan yang termasuk di dalamnya, yaitu search, select, position,
hold, inspection dan pre-position.
4. Kelompok gerakan luar, yakni elemen-elemen gerakan yang sama sekali tidak
memberikan nilai tambah, sehingga sedapat mungkin dihilangkan. Terdiri dari
elemen gerakan rest to overcome fatigue, plan, unavoidable delay dan
avoidable delay.

Berikut ini akan dijelaskan tentang pengelompokkan 17 elemen gerakan


dasar Therbligh, yaitu:
1. Kelompok Utama
a. Merakit (Assemble)
Merakit adalah elemen gerakan Therbligs untuk menghubungkan
dua obyek atau lebih menjadi satu kesatuan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


63
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Elemen kerja ini merupakan elemen Therbligs yang efektif yang


tidak dapat dihilangkan sama sekali tapi dapat diperbaiki. Merakit
biasanya akan didahului oleh gerakan Therbligs yang lain bisa berupa
elemen gerakan pengarah (position) atau membawa (move) dan diikuti
oleh gerakan melepas (release). Pekerjaan merakit dimulai disaat obyek
sudah siap dipasangkan dengan obyek yang lain (biasanya setelah
diarahkan terlebih dahulu) dan berakhir segera begitu obyek-obyek
tersebut sudah tergabung sempurna.

b. Mengurai Rakit (Diassembly)


Elemen gerak ini merupakan kebalikan dari elemen Therblig
merakit (assemble). Disini dilakukan gerakan memisahkan atau
menguraikan dua obyek yang tergabung satu menjadi obyek-obyek
terpisah. Gerakan mengurai rakit biasanya diawali oleh elemen memegang
(grasp) dan dilanjutkan dengan membawa (move) atau melepas (release).
Gerakan ini dimulai pada saat pemegang atas obyek telah selesai yang
dilanjutkan dengan usaha memisahkan dan berakhir disaat obyek telah
terurai sempurna (biasanya terus diikuti dengan gerakan Therbligh lainnya
yaitu membawa arau melepas).

c. Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan Therblig dimana salah satu atau
kedua tangan digunakan untuk memakai atau mengontrol suatu alat atau
obyek untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung. Lama waktu
yang dipergunakan untuk gerakan ini tergantung pada jenis pekerjaan atau
kecakapan operator untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Seperli
halnya dengan elemen-elemen merakit, mengurai–marakit maka elemen
gerakan memakai dapat diperbaiki dengan memperhatikan kondisi-kondisi
tersebut di bawah ini, yakni:
1) Dapatkan aktivitas perakitan dilaksanakan untuk beberapa unit
sekaligus? Bila hal ini bisa dilaksanakan maka akan dapat juga
mampersingkat waktu kerja.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


64
Modul Analisa Perancangan Kerja I

2) Dapatkan dipergunakan peralatan pembantu seperti jigs atau fixtures


untuk mempercepat gerak kerja? Peralatan pembantu ini dapat
mempermudah dan mempercepat operasi yang harus dilakukan,
dengan demikian diharapkan produktivitas kerja akan dapat
ditingkatkan.
3) Dapatkah gerakan-gerakan kerja dilaksanakan dengan mesin atau
peralatan kerja lainnya secara otomatis? Aplikasi teknologi tinggi yang
serba otomatis seperti halnya dengan robot akan bisa menggantikan
cara kerja manual yang dirasa membosankan (dalam proses perakitan)
dan lamban dengan harapan produktifitas bisa ditingkatkan secara
spektakuler.
4) Apakah mesin atau peralatan kerja telah dijalankan secara efien sesuai
dengan kapasitas dan spesifikasi yang dimiliki? untuk mencapai
tingkat efisiensi yang tinggi, maka pekerjaan harus dilakukan dalam
kondisi yang optimal. Masin perkakas misalnya harus dijalankan pada
pemilihan kecepatan potong (cutting speed), pemakanan (feed) dan
kondisi-kondisi pemotongan lainnya yang seoptimal mungkin.

2. Kelompok Penunjang
a. Menjangkau atau Membawa Tanpa Beban (Transport Empty)
Menjangkau adalah elemen gerak Therbligs yang menggambarkan
gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistence)
baik gerakan menuju atau menjauhi objek atau lokasi tujuan lainnya dan
berakhir segera disaat tangan berhenti bergerak setelah mencapai obyek
tujuannya. Elemen gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas
(release) dan diikuti oleh gerakan memegang (grasp). Waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan elemen gerakan menjangkau akan sangat
tergantung dengan jarak gerakan tangan yang dilakukan kearah obyek
yang dituju dan tipe gerakan menjangkaunya. Seperti halnya dengan
elemen gerakan memegang (grasp), maka elemen menjangkau ini dapat
diklasifikasikan sebagai elemen Therbligs yang efektif dan sulit untuk
dihilangkan secara keseluruhan dari siklus yang ada.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


65
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Meskipun demikian, masih bisa dimungkinkan untuk diperbaiki


dengan cara memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi yang
tetap untuk obyek yang harus dicapai selama siklus berlangsung.

b. Membawa dengan Beban (Transport Loaded)


Elemen gerakan membawa adalah juga merupakan gerak
pemindahan tangan, hanya saja disini tangan bergerak dalam kondisi
membawa beban (obyek). Elemen gerakan ini diawali dan diakhiri pada
saat yang sama dengan elemen gerakan menjangkau (reach) hanya saja
disini tangan dalam kondisi membawa beban (obyek). Faktor-faktor yang
mempengaruhi gerakannyapun hampir sama yaitu jarak perpindahan, tipe
gerakan dan berat ringannya beban yang dibawa oleh tangan (untuk
menjangkau factor ini tidak ada). Elemen gerakan membawa biasanya
didahului oleh elemen gerakan memegang (grasp) dan dilanjutkan oleh
elemen gerakan melepas (release) atau mengarahkan (position).
Elemen gerak membawa termasuk Therbligs yang efektif yang
sulit sekali dieleminir dari siklus kerja yang berlangsung. Meskipun
demikian, waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen gerak ini
bisa dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan, meringankan
beban yang harus dipindahkan, dan memperbaiki tipe pemindahan beban
dengan menggunakan prinsip gravitasi atau memakai peralatan material
handling lainnya baik elemen gerakan menjangkau atau membawa dapat
diperbaiki dengan mengikuti pedoman-pedoman berikut ini, antara lain:
1) Apakah anggota badan seharusnya digunakan sudah tepat? dengan
hanya menggerakan anggota badan yang diperlukan (jari-jari
pergelangan tangan, bahu, kaki, dan sebagainya), diharapkan tidak
akan terjadi pemborosan tenaga sehingga waktu dapat pula dihemat.
2) Dapatkah jarak perpindahan obyek diperpendek? Disini pengataran
lokasi letak bahan dan Fasilitas Kerja lainnya sangat penting dan
berpengaruh terhadap jarak perpindahan ini. Untuk itu harus
diusahakan agar obyek yang paling sering di pakai diletakkan dalam
jarak yang terdekat.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


66
Modul Analisa Perancangan Kerja I

3) Apakah waktu gerakan perpindahan dapat dikurangi dan dengan cara


sekaligus memindahkan beban dalam unit banyak? Dengan
mengangkat sekaligus beberapa obyek maka waktu yang diperlukan
untuk memindahkan perunit obyek lebih kecil.
4) Apakah cara pemindahan obyek yang paling efektif sudah kita
aplikasikan? mambawa atau memindahkan obyek dari satu lokasi ke
lokasi yang lain bisa dilaksanakan dengan berbagai cara baik secara
manual maupun menggunakan peralatan material handling (conveyor,
crame, kereta dorong, dan sebagainya).
5) Dapatkah perubahan arah gerak yang mendadak dihindari? Perubahan
arah gerak mengakitbatkan pertambahan jarak yang harus dilakukan
oleh tangan, dengan demikian waktu gerakpun akan bertambah. Selain
itu ada pula faktor perlambatan yang diakibatkan oleh perubahan arah
gerak tadi.
6) Dapatkah obyek yang harus dipindahkan ini digelincirkan (manfaat
prinsip gravitasi)? Bila obyek dapat bergerak sendiri atau berguling
(tergelincir) karna pengaruh gravitasi, maka tenaga yang seharusnya
digunakan untuk memindahkan obyek ini dapat di hemat. Tenaga yang
diperlukan disini mungkin hanya dibutuhkan untuk mendorong obyek
tersebut.

c. Melepas (Release Load)


Elemen gerak melepas terjadi pada saat tangan operator
melepaskan kembali terhadap obyek yang dipasang sebelumnya. Dengan
demikian elemen gerak ini diawali sesaat jari-jari tangan membuka lepas
dari obyek yang dibawa dan berakhir secara begiru semua jari jelas tidak
menyentu atau memegang obyek lagi. Bila dibandingkan dengan elemen-
elemen gerak Therbligs lainnya, gerakan melepas merupakan gerakan
yang relatif singkat. Elemen gerak melepas ini biasanya didahului oleh
gerakan menjangkau (reach). Elemen gerak melepas termasuk elemen
Therbligs yang efektif dan bisa diperbaiki dengan memperhatikan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


67
Modul Analisa Perancangan Kerja I

1) Pada gerakan melepas, apakah posisi tangan langsung berada dalam


kondisi kerja untuk melakukan elemen gerakan Therbligs berikutnya?
Bila Tangan sudah siap untuk melakukan gerak selanjutnya berarti
kelambatan (idle) antara tiap gerakan dapat dihindari.
2) Dapatkah gerakan ini dilaksanakan bersamaan dengan gerakan
membawa (move)? Di sini obyek dibawa dan sekaligus dilepas
sehingga dengan demikian akan dapat mengefisiensikan waktu.
3) Apakah tempat menampung obyek setelah dilepas sudah didesain
dengan baik? Bila faktor kehati-hatian untuk melepas dapat
dihilangkan pada saat melepas obyek maka waktu untuk gerakan terbit
ini akan bisa berlangsung bisa.
4) Dapatkah beberapa unit atau obyek dibawa untuk kemudian dilepas
secara bersamaan? Kalau hal ini mungkin untuk melaksanakan maka
tentunya waktu yang dibutuhkan untuk gerakan ini perunit akan lebih
kecil efisiensi gerakan bisa dicapai.

d. Memegang (Grasp)
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan
menutup jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi
kerja. Therbligs ini biasanya didahului oleh gerakan menjangkau (Reach)
dan dilakukan dengan gerakan membawa (move). Memegang adalah
termasuk elemen Therbligs yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan
efektif yang biasanya dapat dihilangkan akan tetapi dalam beberapa hal
bisa diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen gerak memegang ini,
beberapa pertanyaan ini bisa dipakai sebagai pedoman, sebagai berikut:
1) Dapatkah obyek dipindahkan dengan cara kontak tangan (contact
grasp) bukannya dengan cara dipegang penuh (pickup grasp)? Hal ini
bisa dilakukan bilamana obyek tersebut dapatt dipindahkan dengan
cara menggelincirkannya (tidak harus dipegang dan dibawa).
2) Dapatkah beberapa obyek dipegang sekaligus pada saat yang
bersamaan? Jika hal ini memungkinkan maka waktu kerja yang ada
akan bisa dihemat dan pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


68
Modul Analisa Perancangan Kerja I

3) Dapatkah dipergunakan peralatan-peralatan pembantu (vacuum,


magnet, rubber, fingertip, dan sebagainya)? Untuk mempermudah
gerakan-gerakan memegang obyek? Bila ada peralatan yang dapat
dipakai untuk mengganti fungsi tangan, untuk memegang, maka
perbaikan akan diperoleh untuk elemen gerakan ini karena dengan
demikian kerja anggota badan bisa dikurangi, sehingga datangnya
kelelahan (fatigue) akan dapat ditunda lebih banyak lagi. Demikian
pula penggunaan jigs atau fixture untuk memasang benda kerja untuk
jenis-jenis pekerjaan tertentu dan mempercepat gerakan kerja.
4) Dapatkah obyek yang akan dipegang diletakkan sedemikian rupa
sehingga memudahkan usaha gerakan memegang? Letak yang teratur
memungkinkan pemegangan obyek lebih mudah dibandingkan kalau
letak dari obyek tersebut berserakan.

3. Kelompok Pembantu
a. Memeriksa (Inspect)
Elemen Therbligh ini termasuk langkah kerja untuk menjamin
bahwa obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan.
Gerakan kerja dilaksanakan dengan pengecekan secara rutin oleh operator
selama proses kerja berlangung. Elemen dapat berupa gerakan melihat
seperti memerikasa warna, meraba seperti memeriksa kahalusan
permukaan benda kerja dan lain-lain aktivitas yang prinsipnya memeriksa
obyek kerja untuk dibandingkan dengan standard yang lain. Waktu yang
diperlukan untuk kegiatan memeriksa ini akan bergantung kepada
kecepatan operator menemukan perbedaan antara obyek dengan
performans standard yang dibandingkan. Elemen kerja ini termasuk dalam
elemen Therbligs yang tidak efektif dan dapat dihindari dengan mengikuti
petunjuk-petunjuk berikut, antara lain:
1) Apabila waktu yang dibutuhkankan untuk inspeksi dapat dikurangi
dengan jalan menambah pencahayaan terhadap obyek yang diamati?
Untuk benda kerja yang kecil atau pemeriksaan yang teliti maka faktor
pencahayaan yang cukup merupakan persyaratan mutlak.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


69
Modul Analisa Perancangan Kerja I

2) Dapatkah kerja memerikasa ini dihilangkan atau digabungkan dengan


elemen kerja Therbligs lainnya? Dengan adanya kombinasi operasi
pemeriksaan dan gerakan kerja yang lain akan dapat menghemat waktu
yang dibutuhkan untuk elemen kerja memeriksa apabila dilaksanakan
secara tersendiri.
3) Dapatkan dipergunakan satu atau lebih peralatan inspeksi yang mampu
memeriksa beberapa obyek sekaligus?
4) Apakah dapat dimanfaatkan peralatan khusus untuk inspeksi yang
dapat membantu atau menggantikan fungsi bagian tubuh (tangan,
mata, dan lain-lain)? Adanya lensa pembesar, peralatan elektronik
ataupun mekanik untuk pemeriksaan, dan sebagainya akan dapat
diaplikasikan guna melakukan pemeriksaan secara lebih mudah dan
teliti.

b. Mencari (Search)
Mencari adalah gerakan elemen dasar gerakan pekerja untuk
menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan kerja dalam hal ini dilakkukan
oleh mata. Gerakan dimulai pada saat mata bergerakan mencari obyek dan
berakhir bila obyek tersebut sudah ditemukan. Elemen ini sedapat
mungkin dieleminir (tujuan dari analisa Therbligs adalah untuk
menghilangkan sedapat mungkin gerakan-gerakan yang tidak perlu)
dengan cara, misalnya meletakkan material atau peralatan kerja pada
lokasi yang tetap sehingga proses kerja mencari dapat di hindari. Untuk
mengurangi atau menghilangkan waktu untuk mencari-cari, maka seorang
perancang kerja harus memperhatikan beberapa pertanyaan berikut, yakni:
1) Dapatkah dirancang tempat meletakkan tempat obyek yang tembus
pandang? Dengan obyek yang tembus pandang maka obyek akan
terlihat lebih jelas sekalipun dari luar yang tentunya akan memudahkan
proses mencarinya.
2) Sudah jelaskah ciri–ciri obyek yang akan diambil? Disini pemasangan
label atau kode-kode warna tertentu diharapkan akan memudahkan
proses mencari obyek.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


70
Modul Analisa Perancangan Kerja I

3) Apakah tata letak (layout) area kerja sudah diatur sebaik–baiknya


sehingga mampu mengeleminasi proses mencari? Pengaturan letak
material, peralatan atau fasilitas kerja lainnya harus ditempatkan
sedemikian rupa dan tidak berubah-rubah sehingga tidak ada waktu
terbuang untuk mencari (gerakan tangan otomatis tanpa menggerakkan
mata).
4) Apakah pencahayaan untuk area kerja yang ada sudah memenuhi
persyaratan ergonomis yang seharusnya? Cahaya merupakan faktor
yang sangat penting dalam gerakan mencari karena menentukan
terlihat tidaknya obyek secara jelas.

c. Mengarahkan (Position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan Therbligs yang terdiri dari
menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Gerakan
mengarahkan ini biasanya didahului oleh elemen gerakan (move) dan
diikuti oleh kerakan merakit (Assembling) atau melepas (release). Gerakan
dimulai sejak tangan memegang atau mengontrol obyek tersebut kearah
lokasi yang dituju dan berakhir pada saat gerakan berakhir atau melepas
atau memakai dimulai. Waktu yang diperlukan untuk gerak mengarahkn
ini juga dipengaruhi oleh kerja mata.
Karena selama tangan mengarahkan obyek, mata harus mengontrol
(elemen mencari paling tidak ikut berperan pula disini) agar obyek dapat
dengan mudah ditempatkan pada lokasi ynag telah ditetapkan. Elemen
gerak mengarahkan ini termasuk elemen Therbligs yang tidak efktif
sehingga untuk itu harus diusahakan menghilangkannya. Waktu untuk
mengarahkan saring bisa diefisienkan dengan memperhatikan pedoman-
pedoman berikut ini:
1) Dapatkah dipergunakan suatu peralatan penuntun (misalnya wide,
guide, funne, bushing, swinging, locating, pin, dan lain-lain) yang akan
memudahkan penempatan suatu obyek? Dengan adanya peralatan
pembantu ini maka waktu untuk mengarahkan obyek akan dapat
dipersingkat.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


71
Modul Analisa Perancangan Kerja I

2) Apakah gerakan pengarahan benar-benar dilakukan? untuk obyek-


obyek yang tidak memerlukan pengarahan dimana obyek boleh
dikatakan secara tidak beraturan, maka gerak pengarahan obyek ini
tidak diperlukan lagi, sehingga elemen gerak membawa (move) bisa
lebih singkat.

d. Memegang Untuk Memakai


Elemen gerakan Therbligh ini terjadi bila mana tangan memegang
obyek tanpa menggerakkan obyek tersebut. Perbedaannya dengan elemen
memegang (grasp) tangan memegang obyek dan dilanjutkan dengan
gerakan membawa (move), sedangkan elemen gerakan memegang untuk
memakai (hold) tidak demikian halnya. Elemen gerakan memegang untuk
memakai ini terjadi dimana tangan yang satu melakukan gerak kerja
memegang dan mengontrol obyek sedangkan tangan yang lain melakukan
kerja terhadap obyek tersebut. Gerakan ini sering dijumpai pada aktivitas
perakitan dimana satu tangan memegang untuk memakai dan tangan
lainnya melakukan pekerjaan memasang. Elemen memegang untuk
memakai adalah elemen Therbligs yang efektif yang bisa dihilangkan dari
siklus kerja yang ada dengan jalan memberi peralatan pembantu (jigs atau
fixture) untuk memegang obyek. Elemen ini berawal pada saat satu tangan
memegang dan memakai (mengendalikan) obyek dan berakhir begitu
tangan yang lainnya selesai melakukan kerja terhadap obyek tersebut.

e. Memilih (Select)
Memilih adalah elemen Therbligs yang merupakan gerakan kerja
untuk menemukan atau memilih suatu obyek diantara dua atau lebih obyek
yang sama lainnya. Elemen Therbligs ini dimulai pada saat tangan dan
mata mulai bergerak memilih dan berakhir bila obyek yang dikehendaki
sudah ditemukan. Elemen memilih biasanya mengikut langsung elemen
Therbligs mencari (search). Batas antara memulai memilih dan akhir dari
mencari agak sulit untuk ditentukan karena ada pembaharuan pekerjaan
diantara dua gerakan tersebut yaitu gerakan yang dilakukan oleh mata.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


72
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Biasanya pula setelah gerakan memilih dilakukan akan diikuti


gerakan memeriksa (inspection). Gerakan memilih ini termasuk elemen-
elemen Therbligs yang diklasifikasikan tidak efektif sehingga sedapat
mungkin gerakan ini dihindarkan. Untuk menghindarkan elemen gerakan
memilih ini, maka beberapa pertanyaan berikut ini biasa dipakai dalam
pedoman motion analisis, yaitu:
1) Apakah obyek-obyek (part) yang ditempatkan dalam tempat yang
sama? Gerakan memilih dapat dihilangkan bila obyek yang berbeda
diletakkan secara terpisah tidak tercampur lagi.
2) Apakah obyek yang sama telah memenuhi persyaratan interchange
ability? Part atau obyek seharusnya standard sehingga tidak ada
perbedaan antara obyek yang satu dengan lain. Disini mereka memiliki
kemampuan untuk dipertukarkan (interchange ability) tanpa ada
pengerjaan tambahan.
3) Dapatkah dipergunakan suatu tempat material (rack atau tray) yang
mampu mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak
menyulitkan pada saat mengambil tanpa harus memilih-milih lagi?

f. Mengarahkan Awal (Pre-Position)


Elemen gerak mengarahkan awal adalah elemen kerja Therbligs
yang mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara sehingga pada saat
kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut
dengan mudah akan bisa dipegang dan dibawa kearah tujuan yang
dikehendaki. Elemen Therbligs ini sering terjadi bersamaan dengan
Therbligs yang lain diantaranya adalah membawa (move) dan melepaskan
(release). Untuk mengurangai waktu kerja mengarahkan awal bisa
dilakukan dengan merancang peralatan pembantu untuk memegang
(holding device) perkakas kerja atau obyek pada arah gerakan kerja yang
semestinya.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


73
Modul Analisa Perancangan Kerja I

4. Gerakan Elemen Luar


a. Kelambatan Yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay)
Setiap waktu menganggur (idle time) yang terjadi pada siklus kerja
yang berlangsung merupakan tanggung jawab operator baik secara sengaja
maupun tidak sengaja akan diklasifikasikan sebagai kelambatan yang bisa
dihindarkan. Kegiatan ini menunjukkan situasi yang tidak efektif yang
dilakukan oleh operator (merokok, mengobrol, mondar-mandir tanpa
tujuan jelas, dan lain sebagainya) sehingga perbaikan/penanggulangan
yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operatornya sendiri tanpa
harus merubah proses operasi kerjanya.

b. Istirahat Untuk Menghilangkan Lelah (Rest To Overcome Fatigue)


Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi
berlangsung secara periodik. Waktu untuk memulihkan kondisi badan dari
kelelahan fisik akibat kerja berbeda beda, tidak saja tergantung pada
karakteristik pekerjaan yang ada tetapi juga tergantung individu
pekerjaanya. Untuk memperbaiki elemen-elemen Therbligh yang
diklasifikasikan sebagai nilai bisa dilaksanakan dengan memperhatikan
faktor-faktor erginomi yang secara signifikan berpengaruh besar
performans kerja manusia.

c. Kelemahan Yang Tak Terhindarkan (Unavoidable Delay)


Kondisi kelambatan kerja disini adalah diakibatkan oleh hal-hal
yang diluar kontrol dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses
kerja yang sedang berlangsung. Kondisi ini menimbulkan terjadinya waktu
menganggur (idle time) selama siklus kerja berlangsung baik yang
dialamai oleh satu atau dua tangan operator. Sebagai contoh seorang
operator karena kondisi kerja ynag ada cukup melaksanakannya dengan
satu tangan sedangkan tangan yang lain tidak melaksanakan kerja apa-apa.
Demikian juga adanya gangguan-gangguan lain diluar kontrol operator,
misalnya aliran lstrik padam akan menyebabkan terjadinya kelambatan
yang tidak bisa dihindarkan ini.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


74
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Keadaan ini hanya dapat dieleminir atau dikurangi dengan cara


melakukan perubahan atau perbaikan terhadap proses kerja atau
melakukan tindakan-tindakan preventif lain dengan sebaik-baiknya.

d. Merencanakan (plan)
Elemen Therbligh merencana ini merupakan proses mental dimana
operator berhenti sejenak bekerja dan memikir untuk menentukan
tindakan-tindakan apa yang harus melakukan selanjatnya. Elemen kerja ini
bisa terjadi pada saat siklus kerja berlangung, akan tetapi umumnya sering
bisa dijumpai pada pekerjaan-pekerjaan baru. Cara memperbaikinya
adalah dengan memberi pelatihan (training) yang cukup.

Dari ke 17 elemen Therblig yang telah diuraikan pada dasarnya akan dapat
diklasifikasaikan menjadi efektif atau infektif Therbligh. Elemen Therbligh yang
efektif adalah semua elemen dasar yang berkaitan langsung dengan aktivitas kerja.
Therblig macam demikian seringkali bisa diperpendek akan tetapi sulit untuk
dihilangkan sama sekali. Untuk elemen Therbligh yang tidak efektif tidak
berkaitan dengan aktivitas penyelesaian pekerjaan secara langsung dan seharusnya
dieliminir dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar dari analisa operasi kerja
dan ekonomis gerakan. Demikian pula secara umum elemen-elemen Therbligh ini
bisa diklasifikasikan ke dalam klompok kerja fisik, semi mental atau mental,
objektive dan menganggur (delay). Secara ideal maka suatu aktivitas kerja akan
terdiri hanya elemen kerja fisik fan objektif Therbligh. Pembagian kelompok-
kelompok Therbligh seperti yang diuraikan ini adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Ineffective Therbligh
a. Mental Atau Semi-Mental Basic Divisions, terdiri dari mencari (search),
memilih (select), mengarahkan (position), memeriksa (inspect), dan
merencanakan (plan).
b. Delay, terdiri dari kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay),
kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay), istirahat untuk
menghilangkan lelah (rest to overcome fatigue), dan memegang untuk
memakai (hold).

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


75
Modul Analisa Perancangan Kerja I

2. Effective Therbligh
a. Physical Basic Divisions, terdiri dari menjangkau (reach), membawa
(move), melepas (release), memegang (grasp), dan mengarahkan awal
(pre-position).
b. Objective Basic Divisions, terdiri dari memakai (use), merakit (assemble),
dan mengurai rakit (diassemble).

Tujuan Pembelajaran 9.3:


Memahami Cara Menentukan Waktu Kerja Dengan Data Gerakan.

Studi gerakan adalah analisis terhadap beberapa gerakan bagian badan


pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian, diharapkan agar
gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangkan. Gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh seorang pekerja ada yang sudah tepat atau sudah sesuai dengan
gerakan-gerakan yang diperlukan, tetapi ada juga seorang pekerja melakukan
gerakan yang tidak perlu biasanya disebut gerakan yang tidak efektif. Untuk
memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari, perlu
dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar. Metode MTM-1 (Time Measurement
Methods-1) yang mempunyai keunggulan pre-determaned, ialah metoda ini dapat
mendeteksi waktu penyelesaian suatu pekerjaan dalam suatu metoda yang
diusulkan sebagai alternatif, sebelum metoda kerja tersebut diterapkan atau
dijalankan (Sutalaksana, 1979). Menurut (Wignosoebroto, 1995) mengatakan
bahwa Time Measurement Methods-1 (MTM-1) adalah suatu sistem penetapan
awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan
kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film.
Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis setiap
operasi atau metoda kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk
melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari
masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi
kerja masing-masing yang ada (Sutalaksana, 1979). Menurut (Yudiantyo, 1994)
mengatakan bahwa TMU (Time Measurement Unit) merupakan satuan waktu
yang digunakan dalam MTM baik MTM 1,2 atau 3.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


76
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Definisi TMU ialah unit pengukuran waktu, dimana 1 TMU adalah


0,00001 jam atau 1 TMU adalah 0,036 detik. Pada dasarnya, terdapat tiga tahap
dalam melakukan pengukuran waktu kerja dengan metoda MTM-1, yaitu
pendahuluan, observasi, perhitungan dan pengecekan. Pendekatan operator ialah
pemberitahuan kepada operator tentang pengukuran dan pencatatan yang akan
dilakukan, dengan tujuan agar operator dapat bekerja secara wajar. Pengumpulan
informasi adalah identifikasi kegiatan antara lain, meliputi lokasi kegiatan,
identifikasi bahan dan bagian-bagiannya, peralatan yang dipakai, tata letak tempat
kerja, kondisi pekerjaan, kualitas dan pengukuran jarak.
Dalam metoda MTM-1 (Time Measurement Methods-1) terdiri dari
elemen-elemen gerakan seperti Reach, Move, Apply Pressure, Turn, Grasp,
Release, Position, Disengage, Eye Time, Crank Body, Leg and Foot
Motion (Yudiantyo, 1994). Berikut ini akan dijelaskan elemen-elemen gerakan
yang dipakai pada metode MTM-1, yaitu:
1. Gerakan Menjangkau (Reach)
Gerakan menjangkau (Reach) ialah gerakan dasar yang digunakan bila
maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari tangan ke
suatu tempat tujuan atau lokasi yang baru. Dalam pergerakan ini, tangan
dalam keadaan kosong atau tidak membawa obyek apapun (Yudiantyo, 1994).
Cara penulisan gerakan ini dipetakan dalam simbol-simbol yang berurut dan
masing-masing simbol tersebut mengandung arti yang akan ditunjukkan pada
Tabel 9.2 sebagai berikut:
Tabel 9.2. Simbol dan Arti Gerakan Menjangkau (Reach)
Gerakan Menjangkau (Reach)
Simbol 1 2 3 4 5
Arti M R f Kasus M

Simbol pertama dan kelima menginformasikan adanya gerakan lain


yang tergabung dan tak terpisahkan dengan gerakan Reach ini. Dan dituliskan
jika dan hanya jika gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain.
Penulisannya harus dengan memakai huruf ‘m’. Bila dipakai huruf besar
seperti ‘M’, maka akan menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


77
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Simbol kedua ialah simbol yang menginformasikan gerakan Reach.


Simbol ketiga diisi dengan jarak. Jarak yang dimaksudkan disini adalah jarak
perpindahan tangan. Jarak yang dituliskan di sini harus dalam satuan Inch,
karena tabel yang tersedia sudah dalam satuan Inch. Bila jarak pergerakan ini
kurang dari ¾ , maka penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan
menuliskan huruf ‘f’. Simbol keempat menginformasikan kasus dalam
gerakan Reach ini diisi dengan huruf sebagai berikut, yakni:
1) Kasus A, yakni mencapai objek di lokasi yang tetap, atau keberatan di sisi
lain atau yang sisi lainnya.
2) Kasus B, yakni mencapai objek tunggal di lokasi yang mungkin sedikit
berbeda dari siklus ke siklus.
3) Kasus C, yakni mencapai objek yang dikombinasikan dengan obyek lain
dalam kelompok sehingga pencarian itu dipilih.
4) Kasus D, mencapai objek yang sangat kecil atau di mana pemahaman yang
akurat diperlukan.
5) Kasus E, yakni mencapai ke lokasi tak terbatas untuk mendapatkan tangan
dalam posisi untuk keseimbangan tubuh atau gerak berikutnya atau keluar
dari alur (Yudiantyo, 1994).

Adapun tabel yang digunakan pada gerakan reach akan ditunjukkan


pada Tabel 9.3 sebagai berikut:
Tabel 9.3. Gerakan Menjangkau (Reach)

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


78
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Berikut ini adalah contoh kasus menjangkau, yaitu menjangkau benda


yang berada sedikit tinggi 10 inch ketika kita ingin mengambil file diatas
lemari, maka gerakan MTM-1 adalah R10C yang bernilai 12.9 TMU.

2. Gerakan Membawa (Move)


Menurut (Yudiantyo,1994) bahwa gerakan membawa (Move) ialah
gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa
suatu obyek ke suatu sasaran. Ciri-ciri utama dari pergerakan ini ialah pada
saat pergerakan tangan dimana tangan dalam kondisi membawa objek. Oleh
karena itu, berat dari objek diperhitungkan dalam gerakan ini, karena
mempengaruhi pergerakan Adapun tabel yang digunakan pada gerakan move
akan ditunjukkan pada Tabel 9.4 sebagai berikut:
Tabel 9.4 Gerakan Membawa (Move)

Berikut ini adalah contoh kasus membawa, yaitu membawa laptop


sejauh 16 inchi ke ruang meeting, maka gerakan MTM-1 adalah M16B yang
bernilai 15,8 TMU. Cara penulisan gerakan Move ini dipetakan dalam simbol-
simbol yang berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti
yang akan ditunjukkan pada Tabel 9.5, sebagai berikut:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


79
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Tabel 9.5 Simbol dan Arti Gerakan Membawa (Move)

Gerakan Membawa (Move)


Simbol 1 2 3 4 5 6
Arti M M F Kasus M berat

Menurut (Yudiantyo, 1994) mengungkapkan bahwa simbol pertama


dan keenam menginformasikan adanya gerakan lain yang bergabung dan tak
terpisahkan dengan gerakan Move ini. Dan dituliskan jika dan hanya jika
gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain. Penulisannya harus dengan
memakai huruf ‘m’. Bila dipakai huruf besar seperti ‘M’, maka akan
menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain. Simbol kedua ialah simbol
yang menginformasikan gerakan Move. Simbol ketiga diisi dengan jarak.
Jarak yang dimaksudkan disini adalah jarak perpindahan tangan. Jarak
yang dituliskan di sini harus dalam satuan Inch, karena tabel yang tersedia
sudah dalam satuan Inch. Bila jarak pergerakan ini kurang dari 3/4”, maka
penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan menuliskan huruf ‘f’.
Simbol keempat menginformasikan kasus dalam gerakan Move ini. Diisi
dengan huruf A,B atau C. Simbol kelima menginformasikan berat objek yang
berlaku dalam gerakan Move ini. Berat diidentifikasikan dalam satuan lbs,
sesuai tabel yang telah disediakan. Beban diperhitungkan bila melebihi 2 lbs.

3. Gerakan Menekan (Apply Pressure)


Menurut (Yudiantyo,1994) mengatakan bahwa gerakan menekan
(Apply Pressure) ialah pemakaian tekanan pada waktu pergerakkan. Gerakan
yang termasuk dalam gerakan ini, misalnya mengencangkan sekrup dengan
obeng.

4. Gerakan Memutar (Turn)


Gerakan memutar (Turn) ialah memutar atau gerakan memutar tangan
sepanjang sumbu tangan atau lengan bawah. Tata cara pemberian simbol
dalam gerakan Turn ini akan ditunjukkan dalam Tabel 9.6 adalah sebagai
berikut, yaitu:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


80
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Tabel 9.6 Simbol dan Arti Gerakan Memutar (Turn)

Gerakan Memutar (Turn)


Simbol 1 2 3
Arti T derajat perputaran A/B/BV/C/CV

Simbol pertama dituliskan huruf T besar, yang menginformasikan


gerakan Turn. Simbol kedua dituliskan derajat perputaran. Simbol ketiga
dituliskan A, B, BV, C, dan CV disesuaikan dengan kategori beban
perputarannya (Yudiantyo, 1994). Untuk kategori A adalah kategori beban
yang beukuran kecil atau small (S). Lalu, kategori B dan BV adalah kategori
beban yang beukuran sedang atau medium (M). Dan, kategori C dan CV
adalah kategori beban yang beukuran besar atau large (L). Adapun tabel yang
digunakan pada gerakan turn akan ditunjukkan pada Tabel 9.7 sebagai
berikut:
Tabel 9.7 Gerakan Memutar (Turn)

Berikut ini adalah contoh kasus memutar, yaitu memutar pulpen


sebesar 60 derajat diatas kertas kosong, maka gerakan MTM-1 adalah T60A
yang bernilai 32 TMU.

5. Gerakan Mengarahkan (Position)


Gerakan mengarahkan (Position) ialah gerakan dasar dari jari atau
tangan yang dipergunakan untuk meluruskan, mengorientasikan atau
mengarahkan sebuah obyek dengan obyek lainnya, dengan tujuan memperoleh
hubungan yang spesifik. Gerakan mengarahkan (Position) terjadi setelah
objek ditransportasikan atau dipindahkan, tata cara penulisan simbol pada
gerakan Position ini akan ditunjukkan pada Tabel 9.8 adalah sebagai berikut
ini, yaitu:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


81
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Tabel 9.8 Simbol dan Arti Mengarahkan (Position)

Gerakan Mengarahkan (Position)


Simbol 1 2 3 4
Arti P 1/2/3 S/SS/NS E/D

Simbol pertama merupakan simbol untuk gerakan Position. Simbol


kedua menginformasikan kategori dari gerakan Position, yaitu:
a) 1 adalah tidak ada tekanan atau paksaan atau kesukaran.
b) 2 adalah sedikit tekanan.
c) 3 adalah kesukaran atau diperlukan tekanan yang besar.

Simbol ketiga menjelaskan bentuk sifat atau bentuk dari benda yang
diarahkan, yaitu:
a) S (simetri), adalah objek yang diarahkan bisa dalam keadaan bebas
dimasukkan atau diarahkan.
b) SS (semi-simetri), adalah objek yang diarahkan atau dimasukkan terbatas
posisinya pada saat dimasukkan.
c) NS (non-simetri), adalah objek yang diarahkan atau dimasukkan hanya
bisa dimasukkan dengan satu posisi saja.

Menurut (Yudiantyo, 1994) bahwa simbol keempat menginformasikan


tingkat kemudahan dalam melakukan gerakan Position, yaitu E artinya mudah
dalam pengendaliannya, dan D artinya sukar dalam pengendaliannya. Adapun
tabel yang digunakan pada gerakan position akan ditunjukkan pada Tabel 9.9
sebagai berikut:
Tabel 9.9 Gerakan Mengarahkan (Position)

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


82
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Berikut ini adalah contoh kasus mengarahkan, yaitu menggeser meja


kerja ke dekat dinding, maka gerakan MTM-1 adalah P3SD yang bernilai 48,6
TMU.

6. Gerakan Memegang atau Menggengam (Grasp)


Menurut (Yudiantyo, 1994) mengatakan bahwa gerakan memegang
(Grasp) ialah elemen gerakan dasar untuk menguasai benda baik dengan jari
atau dengan tangan. Menurut (Yudiantyo, 1994) berpendapat bahwa
pembagian dari gerakan Grasp ini dibagi dalam 11 kategori, yaitu:
a. G1
Pick-up grasp ini terdiri dari 3 kasus. Kasus tersebut antara lain
kasus A, B, dan C. Menurut (Yudiantyo, 1994) berpendapat bahwa berikut
ini adalah yang termasuk ke dalam kelompok gerakan G1, yaitu:
1) G1A, yakni dipakai untuk semua objek yang secara mudah dipegang,
dikerjakan dengan cara menutup jari atau menghimpitkan kedua jari.
2) G1B, yakni dipakai bila objek yang dipegang sangat kecil atau objek
yang sangat pipih yang terletak sejajar atau sebidang dengan
permukaan meja.
3) G1C, yakni dipakai bila objek pemegangan yang berbentuk silindris.
Adapun gerakan G1C ini dibagi menjadi tiga kategori diameter yang
terdiri atas sebagai berikut, yakni:
a) G1C1, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris,
yang berdiameter lebih besar dari ½ inch.
b) G1C2, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris,
yang berdiameter antara ¼ inch sampai dengan ½ inch.
c) G1C3, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris,
yang berdiameter lebih kecil dari ¼ inch.
b. G2, dipakai bila terjadi pengubahan pemegangan tanpa melepaskan
pengendalian.
c. G3, dipakai bila objek yang akan dipegang diambil dari tangan lain
dengan mudah.
d. G4, dipakai bila pemegangan dilakukan setelah pemilihan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


83
Modul Analisa Perancangan Kerja I

e. G5, yang dimaksud ialah menguasai objek dengan cara disentuh. Dan
gerakan ini biasanya sudah termasuk dalam gerakan Reach, sehingga besar
TMU-nya adalah nol.

Adapun tabel yang digunakan pada gerakan grasp akan ditunjukkan


pada Tabel 9.10 sebagai berikut:
Tabel 9.10 Gerakan Memegang atau Menggenggam (Grasp)

Berikut ini adalah contoh kasus memegang atau menggenggam, yaitu


memegang file yang telah ditemukan kemudian membawanya ke meja kerja,
maka gerakan MTM-1 adalah G4B yang bernilai 9,1 TMU.

7. Gerakan Melepas Rakit (Disengage)


Gerakan melepas rakit (Disengage) ialah gerakan dasar untuk
memisahkan suatu obyek dari obyek lain. Pembagian pada gerakan Disengage
ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
a) D1 (Loose), yakni sangat sedikit usahanya, dan bercampur dengan gerakan
selanjutnya jarak pemisahannya sampai 1 inch.
b) D2 (Close), yakni usahanya normal, dan jarak pemisahannya antara 1 inch
sampai dengan 5 inch.
c) D3 (Tight), yakni usaha yang besar, dan jarak pemisahannya lebih besar
dari 5 inch dan lebih kecil dari 12 inch.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


84
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Adapun tata cara penulisan simbol pada gerakan Disengage yang akan
ditunjukkan pada Tabel 9.11 sebagai berikut:
Tabel 9.11 Simbol dan Arti Melepas Rakit (Disengage)

Melepas Rakit (Disengage)


Simbol 1 2 3
Arti D 1/2/3 E/D

Menurut (Yudiantyo, 1994) berpendapat bahwa simbol pertama


merupakan simbol untuk gerakan melepas rakit (Disengage). Simbol kedua
menginformasikan tingkat usaha dari gerakan Disengage. Simbol ketiga
menginformasikan tingkat kesulitan dari gerakan Disengage. Adapun tabel
yang digunakan pada gerakan melepas rakit akan ditunjukkan pada Tabel 9.12
sebagai berikut:
Tabel 9.12 Gerakan Melepas Rakit (Disengage)

Berikut ini adalah contoh kasus melepas rakit, yaitu Melepaskan


mouse pada laptop ketika selesai digunakan, maka gerakan MTM-1 adalah
D2E yang bernilai 7,5 TMU.

8. Gerakan Melepas (Release)


Menurut (Yudianyto, 1994) mengatakan bahwa gerakan melepas
(Release) ialah gerakan melepaskan penguasaan obyek oleh jari atau tangan.
Pembagian gerakan melepas (Release) ini terbagi dalam dua kategori yang
terdiri sebagai berikut ini, antara lain:
a. RL1, yang dimaksud ialah melepaskan penguasaan objek dengan
membuka jari untuk melepaskan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


85
Modul Analisa Perancangan Kerja I

b. RL2, yang dimaksud ialah “menghindar”, lawan dari G5 sehingga


biasanya bila gerakan Grasp masuk dalam kategori G1, G2, G3, atau G4,
maka gerakan Release adalah RL1. Sedangkan, bila gerakan Grasp masuk
dalam kategori G5, maka gerakan Release adalah RL2.

Adapun tabel yang digunakan pada gerakan release akan ditunjukkan


pada Tabel 9.13 sebagai berikut:
Tabel 9.13 Gerakan Melepas (Release)

Berikut ini adalah contoh kasus melepas, yaitu menutup telepon, maka
gerakan MTM-1 adalah RL1 yang bernilai 2 TMU.

9. Gerakan Mata (Eye Time)


Gerakan mata ialah gerakan dasar untuk melihat suatu obyek dari
obyek lain. Gerakan mata ini terbagi menjadi dua gerakan, yaitu:
a) Eye Travel (ET)
Eye Travel ialah gerakan mata yang dipergunakan untuk mengubah
pandangan dari suatu lokasi ke lokasi lain. Terdapat dua cara pengukuran
yang dapat dilakukan sehubungan dengan penentuan Eye Travel ini, yaitu:
1) Berdasarkan Jarak Perpindahan
Dalam mengukur eye travel ini dapat dilihat berdasarkan jarak
perpindahan (T) dan jarak tegak lurus antara mata dan garis
perpindahan (D).

2) Berdasarkan Derajat Perpindahan


Dalam mengukur eye travel ini berdasarkan derajat
perpindahan dapat dilakukan dengan membaca tabel TMU.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


86
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Adapun tabel TMU berdasarkan derajat perpindahan mata yang


akan ditunjukkan pada Tabel 9.14 sebagai berikut:
Tabel 9.14 TMU Berdasarkan Derajat Perpindahan Mata

Sudut Perpindahan (derajat) TMU


15 4.3
30 8.6
45 12.8
60 17.1
≥ 75 20

b) Eye Focus (EF)


Menurut (Yudiantyo, 1994) berpendapat bahwa eye focus ialah
konsentrasi mata atau penglihatan mata terhadap suatu obyek pada kurun
waktu tertentu dengan maksud memperjelas penglihatan. Besar TMU yang
ditetapkan untuk gerakan ini adalah sebesar 7,3 TMU.

10. Crank
Crank ialah gerakan memutar dari jari tangan, tangan, pergelangan
tangan dan lengan. Berbeda dengan Turn, gerakan Crank terdapat diameter
dari putaran, sebagai contoh memutar stir mobil. Tata cara penulisan simbol
dari gerakan Crank ini akan ditunjukkan pada Tabel 9.15 sebagai berikut:
Tabel 9.15 Simbol dan Arti Crank

Crank
Simbol 1 2 3 4
Arti Jumlah Putaran C Diameter Putaran ENW

Menurut (Yudiantyo, 1994) berpendapat bahwa simbol pertama


menginformasikan jumlah putaran. Minimal jumlah putaran adalah ½ putaran.
Bila kurang dari ½ putaran, maka gerakan tersebut tidak termasuk ke dalam
gerakan crank, tetapi gerakan move. Simbol kedua merupakan notasi dari
gerakan crank. Simbol ketiga menginformasikan diameter putaran. Simbol
keempat menginformasikan beban putaran.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


87
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Dan dituliskan bila lebih besar dari 21/2 lbs. ENW singkatan dari
Effective Net Weight, dan dalam hal ini dipakai satuan lbs.

11. Body, Leg, And Foot Motion


Gerakan ini terdiri dari gerakan tubuh dan gerakan kaki. Berikut ini
merupakan pembagiannya adalah sebagai berikut:
a) Vertical Motion (VM)
Menurut (Wignosoebroto dan Yudiantyo, 1994 dan 1995) bahwa
Vertical Motion (VM) ialah pergerakan ke atas atau ke bawah yang
dilakukan oleh tubuh. Pada pergerakan vertical motion ini dibagi dalam
sepuluh (10) kategori, yaitu:
1) Duduk (Sit) ialah gerakan badan untuk duduk, dari keadaan berdiri.
2) Berdiri (Stand) ialah gerakan badan untuk berdiri dengan posisi dari
keadaan duduk.
3) Bend (B) ialah membungkuk ditempat dari posisi berdiri, sehingga
tangan dapat menjangkau suatu obyek dengan syarat lutut tetap lurus.
4) Stoop (S) ialah membungkuk ditempat dari posisi berdiri, sehingga
tangan sampai ke lantai.
5) Kneel on Both Knees (KBK), yang dimaksud ialah merendahkan
tubuh dari posisi berdiri dengan memindahkan satu kaki ke depan atau
ke belakang, dan merendahkan atau menurunkan satu lutut ke lantai,
serta menempatkan lutut kedua berdekatan dengan lutut pertama.
6) Kneel on One Knee (KOK) ialah gerakan merendahkan badan dari
keadaan berdiri dengan memindahkan satu kaki ke depan atau ke
belakang dan menurunkan satu lutut ke lantai.
7) Arise from Bend (AB) ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk
(bend).
8) Arise from Stoop (AS) ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk
(stoop).
9) Arise from Kneel on Both Knees (AKBK), yang dimaksud ialah
berdiri tegak kembali setelah melakukan ”Arise from Kneel on Both
Knees” (KBK).

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


88
Modul Analisa Perancangan Kerja I

10) Arise from Kneel on One Knee (AKOK) ialah berdiri tegak dari
posisi “Kneel on One Knee” atau KOK.

b) Horizontal Motion
Yang dimaksud dengan horizontal motion ialah pergerakan tubuh
secara horizontal. Menurut (Yudiantyo, 1994) berpendapat bahwa
Horizontal motion dikategorikan dalam tiga jenis pergerakan, yaitu:
1) Berjalan (Walk), yang dimaksud dengan walk ialah pergerakan ke
depan atau ke belakang dari tubuh yang timbul dari langkah
perpindahan.
2) Putar badan (Turn Body), yang dimaksud turn body ialah memutar
badan yang dikerjakan dengan satu atau dua langkah.
3) Pindah ke samping (Side Step), yang dimaksud dengan side step ialah
gerakan atau perpindahan tubuh ke samping dengan satu atau dua
langkah ke samping, tanpa perputaran badan.

c) Leg and Foot Motion


Menurut (Yudiantyo, 1994) berpendapat bahwa Leg and Foot
Motion ini dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Foot Motion (FM), yang dimaksud dengan foot motion ialah menekan
atau mengangkat telapak kaki melalui tumit.
2) Foot Motion With Heavy Pressure (FMP), yakni identik dengan foot
motion, namun perbedaanya ialah bahwa untuk gerakan ini
dikategorikan dengan adanya kesukaran atau beban tekanan kaki.
3) Leg Motion (LM), yang dimaksud dengan leg motion ialah
menggerakkan kaki baik melalui lutut bila keadaan duduk maupun
pinggang bila keadaan berdiri.

Menurut (Wignosoebroto dan Yudiantyo, 1994 dan 1995) mengatakan


bahwa berikut ini merupakan tabel yang digunakan dalam gerakan body, legs,
dan foot motions dimana tabel tersebut akan ditunjukkan pada Tabel 9.16
sebagai berikut ini, yakni:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


89
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Tabel 9.16 Gerakan Body, Legs, dan Foot Motions

Bagan analisis ialah untuk memperjelas dan memudahkan dalam melihat


serta menganalisa gerakan-gerakan yang dilakukan oleh operator dalam
melakukan pekerjaannya, baik yang dikerjakan dengan tangan kiri maupun tangan
kanan sehingga memudahkan dalam menghitung keseluruhan waktu yang
dipergunakan dalam pekerjaan tersebut. Bila pada saat bekerja dengan kedua
tangan secara bersamaan, tangan kiri dan tangan kanan berbeda dalam elemen
gerakannya, misalnya tangan kiri lebih banyak elemen gerakannya, maka nilai
TMU yang dipergunakan adalah elemen gerakan yang tangan kiri, karena lebih
banyak. Sedangkan bila kedua tangan sama-sama mempunyai satu elemen
gerakan, akan tetapi mempunyai nilai TMU yang berbeda, maka yang
dicantumkan hanyalah tangan yang mempunyai nilai TMU terbesar.
Kolom bagian tangan kiri pada bagan analisis digunakan untuk
menotasikan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh tangan kiri. Sedangkan kolom
bagian tangan kanan pada bagan analisis digunakan untuk menotasikan gerakan-
gerakan yang dilakukan selain oleh tangan kiri, dalam arti gerakan tangan kanan
atau selain gerakan tangan kanan, misalnya gerakan mata, gerakan kaki, dan
gerakan badan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


90
Modul Analisa Perancangan Kerja I

Kolom nomor digunakan untuk memberi nama pada sebuah kelompok


gerakan. Kelompok gerakan tersebut dibuat dengan tujuan anatara lain supaya
mempermudah pengidentifikasian elemen gerakan dasar dan untuk keperluan
pengulangan (Yudiantyo, 1994). Untuk jelasnya, akan diperlihatkan “Bagan
Analisis” tersebut pada Gambar 9.17 di bawah ini, yakni:

BAGAN ANALISIS
Bagian Operasi : Tanggal:
No : Analisis:
Lembar Ke Dari :
Keterangan No LH TMU RH No Keterangan
Tangan Kiri Tangan Kanan

No Keterangan TMU Faktor Kelonggaran Waktu Jumlah Total Waktu


Elemen Konversi 15% (Jam) Ulang (Jam)
Gerakan 0,00001 Per
(jam) Siklus

Total
Gambar 9.17 Bagan Analisis

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang Anda ketahui tentang studi gerakan?
2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat tentang 17 gerakan dasar Therbligh?
Kemudian, carilah atau buatlah gambar yang terkait dengan 17 gerakan
dasar Therlighs?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Time Measusred Methods 1 (MTM-1)?
4. Menurut Anda, apa saja langkah-langkah penerapan Time Measusred
Methods 1 (MTM-1) dalam menghitung waktu kerja?
5. Seorang pegawai perpustakaan telah mengambil data pengamatan sebagai
berikut ini:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


91
Modul Analisa Perancangan Kerja I

a. Menjangkau buku dengan jarak 20 inchi menggunakan tangan kanan


dari atas rak buku kemudian memegangnya.
b. Memegang buku yang telah ditemukan kemudian membawanya ke
meja membaca dengan menggunakan tangan kanan.
c. Memutar badan dengan berat badan normal sebesar 90 derajat ke arah
kiri untuk membawa buku menuju ke meja membaca.
d. Membawa buku sejauh 26 inchi ke ruang baca perpustakaan yang
berada di sebelah kiri.
e. Berjalan menuju meja membaca yang ada di sebelah kiri.
f. Menggeser kursi ke sejauh 20 inchi dari meja membaca ke kanan.
g. Menggerakan badan untuk duduk di kursi sebelah kiri dari posisi
berdiri.
h. Melepaskan buku ke atas meja baca dengan melepaskan jari tangan
kanan.

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of
Work. 9th edition. John Willey & Sons: New York
Bridger, R.S. 1995. Introduction to Ergonomic; Mc. Grawhill Company: New
York, AS
Galer, I.A.R. 1989. Applied Ergonomic Handbook. Butterworths Co.,
Mc. Cormic, E.J. 1971. Human Factor in Engineering; Mc. Grawhill
Company: New York, AS
Pulat, B.M. 1991. Industrial Ergonomic Case Studies. Mc. Grawhill
Company: New York, AS
Sutalaksana, dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. ITB: Bandung

Link and Sites:


Anugerah, Arif. 2012. ”Motion Study (Study Gerakan)”. Web. http://blogarif-
a777.blogspot.co.id/2012/07/motion-study-studi-gerakan.html diakses
tanggal 13 Agustus 2016
Sutrisno, Januar. 2008.”Definisi dan Ruang Lingkup Motion and Time Study”.
Web. https://januarsutrisnoyayan.wordpress.com/2008/11/29/definisi-
dan-ruang-lingkup-motion-and-time-study/ diakses tanggal 13 Agustus
2016
Tambunan, Elerry. 2014. ”Analisa Pengukuran Kerja”. Web. http://ellery-
frans.blogspot.co.id/2014/03/analisis-pengukuran-kerja.html diakses
tanggal 13 Agustus 2016

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


92

Anda mungkin juga menyukai