Anda di halaman 1dari 32

PERTEMUAN 1

PENGANTAR
PERANCANGAN SISTEM KERJA

Nana Rahdiana, ST., MT.


NIDN: 0417037903

TI1160023 Analisis Perancangan Kerja I (Time & Motion Study)


Historical Development

F.W Taylor Frank (1868-1924)


(1856-1915) Lilian Gilbreth (1878-1972)

Known as a father of
Known as a parents of
scientific management,
motion study
IE, and Time Study
History of Motion & Time Study

 Frank B. Gilbreth, Lillian M Gilbreth


 1885, he begun to develop motion study.
 Gilbreth invented motion study designed
to determine the best way to complete a job

 Frederick W. Taylor
 1881, he started to develop time study
 Taylor designed Time Study; it measures
how long it takes a worker to complete a task.
History of Motion & Time Study
 Motion Study - perancangan
gerakan-gerakan (motion) kerja
dan pembakuan tata-cara
(metode) untuk melaksanakan
sebuah aktivitas (termasuk
penggunaan fasilitas kerja).

 Time Study - pengukuran kerja,


penetapan waktu ataupun output
standard (yang nantinya
digunakan juga sebagai dasar
penetapan upah standard maupun
pemberian insentif/ bonus kerja).
History of Motion & Time Study
 Frederick Winslow Taylor ( 1856 – 1915)
• Dimulai sekitar tahun 1881, saat Taylor
mengembangkan studi waktu dalam
pekerjaannya.
• Percobaan Taylor yang paling terkenal
adalah pemindahan bijih besi dengan
menggunakan sekop, dia mengamati bahwa
masing-masing pekerja membawa sekopnya
dari rumah dengan ukuran yang berbeda-
beda.

• Dari pengamatannya, Taylor berpendapat bahwa ukuran sekop


yang berbeda-beda, akan menghasilkan hasil kerja yang
bervariasi dan masing-masing pekerja juga bekerja
berdasarkan tehniknya masing-masing.
History of Motion & Time Study
 Frederick W Taylor ( 1856 – 1915)
• Taylor merancang kombinasi percobaan dengan beberapa
ukuran sekop, frekwensi istirahat dan lamanya jam kerja.
• Taylor mendapatkan hasil bahwa hasil kerja di pengaruhi oleh
durasi kerja, lamanya waktu istirahat dan frekwensi waktu
istirahat, dan Taylor mengusulkan ukuran standard sekop yang di
pakai oleh pekerja yang dapat memberikan hasil maksimal.
• Taylor memberikan pedoman cara meningkatkan effisiensi kerja
dengan : (Meyers, 1999:9)
 Kembangkan suatu kajian bagi tiap-tiap unsur pekerjaan
seseorang yang menggantikan metode lama yang bersifat
untung-untungan.
 Pilih pekerja terbaik untuk masing-masing pekerjaan dan latih
pekerja tersebut dengan metode yang telah di kembangkan
History of Motion & Time Study
 Frederick W Taylor ( 1856 – 1915)
 Kembangkan semangat kerjasama antara pihak manajemen
dan pekerja dalam melaksanakan metode yang di
kembangkan
 Bagilah pekerjaan secara merata antara manajemen dan
pekerja, masing-masing melakukannya dengan usaha terbaik

Hasilnya Penelitian Taylor ini sungguh mengagumkan :


o Menurunkan jumlah pekerja dari 400-600 orang menjadi 140 orang
o Biaya pemindahan turun dari 7-8 sen/ton menjadi 3-4 sen/ton
o Penurunan ongkos produksi total sebanyak 78.000 dollar per tahun
History of Motion & Time Study
 Frederick W Taylor ( 1856 – 1915)

Gambaran Tingkat Efisiensi Kerja Manusia dikaitkan


dengan Periode Waktu Kerja dan Frekuensi
Estirahat
Kurva Hasil Kerja sebagai Fungsi dari
Beban Kerja
History of Motion & Time Study
 Frank (1868 – 1924 ) dan Lillian Gilbreth (1878 – 1927)
• Pada saat bekerja sebagai pekerja
dan kontraktor bangunan, Frank
Gilbert mengamati dan menemukan
in-effisiensi gerakan pekerja dalam
aktivitas memasang batu-bata. Frank
mencatat bahwa terdapat beberapa
cara kerja yang berbeda

• Frank melalukan eksperimen untuk menemukan cara terbaik dan


paling effisien.
• Hasil kajiannya kemudian menghasilkan sekumpulan gerakan
kerja yang lebih effisien dan dapat meningkatkan produktivitas
pekerja dan mengurangi kelelahan
History of Motion & Time Study
 Gilbreth & 17 Gerakan Dasar
• Gilberth memperkenalkan istilah Therblig*)
*) Therblig ini adalah kebalikan dari nama Gilbreth

• Istilah Therblig ini untuk memberi tekanan pada elemen gerakan


dasar yang terlibat pada suatu pekerjaan manual, dan kata
Therblig ini lebih diterima untuk digunakan dibandingkan dengan
padanan katanya, yaitu “Gerakan tangan” atau “Elemen
Gerakan”.
• Gilbreth mengembangkan 17 gerakan dasar yang umum terjadi
pada suatu pekerjaan manual dan sebagian besar merupakan
gerakan dasar tangan yang paling dominan dalam bekerja.
• Gerakan –gerakan dasar ini nantinya menjadi dasar dalam
pengembangan tehnik pengukuran waktu dengan data gerakan
(Predetermined Time Standard System – PTSS)
History of Motion & Time Study
History of Motion & Time Study
Method Engineering
• Pada awalnya Time Study yang dikenalkan
Taylor dan Motion Study yang dikenalkan
Gilbreth dianggap suatu hal yang terpisah
• Tahun 1930, orang mulai menyadari bahwa
Time Study dan Motion Study ternyata saling
berkaitan dan saling menunjang satu sama lain,
kemudian muncullah istilah Motion & Time Study
atau yang populer di sebut dengan Methods
Engineering.
• Istilah Methods Engineering ini kemudian
diterjemahkan menjadi Teknik Tata Cara Kerja
oleh Bapak Iftikar Z. Sutalaksana dan kawan-
kawan ( ITB, 1979)
Method Engineering
• Methods Engineering yang diterjemahkan oleh
Sutalaksana (1979) sebagai Teknik Tata Cara Kerja
yaitu “Teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk
mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja”.
• Teknik Tata Cara Kerja inilah yang sekarang disebut
dengan Analisis Perancangan Kerja
• Sistem Kerja didefinisikan sebagai kesatuan yang
terdiri dari unsur-unsur manusia, bahan,
peralatan/perlengkapan, metode kerja, dan
lingkungan kerja untuk suatu tujuan tertentu
(Sutalaksana et al., 1979).
• Pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan
pengaturan terhadap pekerja, bahan, peralatan serta
lingkungan kerja dipelajari melalui apa yang
dinamakan Ergonomi, Studi Gerakan, dan Ekonomi
Gerakan (Sutalaksana et al., 1979).
Method Engineering
Method Engineering
• Tahun 1940, di Inggris pertama kali dilakukan sampling
pekerjaan oleh LHC Tippet di pabrik tekstil, hasilnya di gunakan
untuk menentukan utilisasi mesin dan personel kerja, kelonggaran
yang diberikan pada pekerjaan tertentu dan menentukan standar
produksi.
Beberapa hasil kajian pengukuran waktu sebagai perkembangan
dari Gerakan Dasar, yang dilakukan Gilbreth adalah :
 Pengukuran dengan data waktu gerakan (Predetermined Time
Standard system/ PTSS)
 Work Factor yang dikembangkan oleh JH Quick, WJ Shea
dan R.E Kohler (1938)
 MTM (Methods Time Measurement) oleh Maynard, Stegemerten
dan Schwab (1948)
 MOST (Maynard Operation Sequence Technique) oleh Zandin
(1967)
Method Engineering

• Studi Waktu dan Gerakan merupakan studi sistematis


mengenai sistem kerja dengan tujuan (Barnes, 1980):
1. Mengembangkan sistem dan metode yang lebih
baik, biasanya dengan biaya yang lebih murah
(ekonomi gerakan).
2. Standarisasi sistem dan metode.
3. Menentukan waktu standar (baku).
4. Membantu melatih pekerja menerapkan metode
yang lebih baik.
Method Engineering
Sejalan dengan sejarah perkembangan APK, berikut ini
adalah hal-hal yang dipelajari dalam ilmu APK:
1. Pengetahuan tentang teknik-teknik identifikasi masalah,
analisis, perancangan dan pengukuran sistem kerja.
2. Pentingnya perancangan sistem yang berpusat pada
manusia (human centered design) dari suatu sistem kerja
yang terdiri dari manusia, mesin, material, peralatan,
dan lingkungan kerja (fisik dan psikis).
3. Pengetahuan tentang teknik pengukuran sistem kerja.
4. Pengetahuan tentang dinamika perancangan untuk selalu
mendapatkan rancangan sistem kerja yang lebih baik;
Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efisien (ENASE).
5. Aplikasi keilmuan APK dalam perancangan produk,
industri manufaktur (konvensional dan terotomasi), dan
industri jasa/perkantoran.
Ruang Lingkup APK
Ruang lingkup Perancangan Sistem Kerja di bagi menjadi 2, yaitu:
I. Pengaturan sistem kerja
II. Pengukuran sistem kerja
Ruang Lingkup APK
Ruang Lingkup APK
Setelah mendapatkan beberapa alternatif metode kerja
yang lebih baik, langkah selanjutnya adalah memilih satu
diantaranya yang terbaik. Proses pemilihan ini bukanlah
merupakan sesuatu yang mudah, untuk itu perlu dicari tolok
ukur guna menetapkan kriteria mengenai sistem kerja yang
terbaik itu.
Disini ada 3 (tiga) kriteria suatu sistem kerja dinilai baik
yaitu jika:
1. Sistem kerja ini memungkinkan waktu penyelesaian
sangat singkat,
2. Beban fisik yang diterima pekerja tidak melampaui
batas,
3. Dampak psikologis dan sosiologis yang ditimbulkan
sangat minimum.
Design & Work Measurement
Work/Method Study, Analysis & Design

Method Study/Design Work Measurement


to improve methods to assess human
of production effectiveness

Resulting in more Making possible improved :


effective use of : • Planning and Control,
•. Material, Manpower, • Manning, and as
Machine, and Methods
a Basis for
•. Plant and Equipment
•. Working Environments
Sound Incentives Schemes

Higher Productivity
Work Design
Work Measurement

• Work measurement is a process of


analyzing jobs/works for the purpose
of setting time standards
• Why use it?
– Schedule work and allocate capacity
– Motivate and measure work
performance
– Evaluate performance
– Provide benchmarks
Phase-phase Implementasi Work Design
Kendala/Hambatan: Data/Alat : Metoda & Teknik Pengukuran :
- Spesifikasi - Aspek Fisiologis & - Estimasi & Data Historis
Produk & Proses Psikologis Manusia - Direct/Indirect Time Study
- Skala/Volume Produksi - Prinsip Ekonomi Gerakan - Energy Costs of work
- Laju Produksi - Graphic Aids (Operation Chart) - Etc

Telaah Kerja
Tingkatan
Pengukuran Kerja
Analisa Kerja Penetapan Penetapan Work
- Waktu
-Sistem Metoda/Tata Cara - Enersi Design
Materi Kerja
-Proses Kerja - Dampak
(Work Content)
-Operasi
-Tugas/Gerakan

Kriteria Keberhasilan: Kriteria Keberhasilan: Kriteria Keberhasilan :


- Aspek Sosial-Psikologis - Akurasi &
- Produktivitas
(Job Satisfaction) Validitas Hasil
- Employee Morale
- Aspek Ekonomis - Biaya (Studi) Minimal
(Kepuasan, Safety, Nyaman, etc)
(Minimalisasi Biaya)
Analisa Operasi Kerja :
Tingkat, Tujuan, Alat dan Prosedur Aplikasinya

Tingkat Analisa Tujuan Analisa Simbol & Deskripsi Tools of Analysis Prosedur Analisa

Memperbaiki efektivi Input/Output M • Eliminasi proses pro-


Sistem tas sistem guna me- Proses duksi/operasi tdk perlu
Produksi muaskan kebutuhan Produksi Proses • Modifikasi sistem pro
duksi (level teknologi)
manusia dalam bentuk Produksi
(Industri) M Proses
• Etc.
produk/jasa Manajemen

Memperbaiki aliran : Aplikasi simbol ASME • Peta Operasi Kerja • Eliminasi operasi
• Material (bahan) • Operasi • Peta Aliran Proses kerja tdk produktif
Proses • Merubah langkah
• Manusia (Operator) • Inspeksi • Peta Diagram Alir
Produksi • Enersi • Transportasi • Travel/From-To
kerja
• Penyederhanaan kerja
• Informasi • Idle/Delay, etc. Chart, etc. • Penggabungan operasi
• Peta Manusia- Mengurangi idle time
Menambah produkti • Menyiapkan (set-up)
Stasiun Kerja vitas SDM dan Non- mesin dlm unit kerja
Mesin baik untuk tenaga kerja
(Sistem Manusia- • Multi-Activity maupun mesin berdasar
manusia (mesin dan/ • Operasi permesinan kan analisa biaya untuk
Mesin) Chart
atau fasilitas produksi) • Loading/unloading setiap sumber produksi
• Sampling Kerja

Aplikasi elemen-2 • Peta Tangan Kiri & • Mengurangi idle


Menganalisa gerakan : time (hold)
Gerakan Therbligs : Get, Reach, Kanan
• Material (bahan) • Eliminasi gerakan
Manual Fisik Grasp, Place, Use, • Film, Video (regu- tidak produktif (prinsip
• Manusia (operator)
Transport, etc. lar/slow motion) ekonomi gerakan)
How Do We Measure Performance?

 Profit
 Financial measures
 Productivity-
output/input ratios
 Cycle time (standard
time/output)
How to use Motion & Time Study in
Your Organization?

 Manufacturing
 Office
 Banks
 Department Stores
 Hospitals
Reference
Reference
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai