Anda di halaman 1dari 2

1.

Model Audit SDM didasarkan pada konsep holistik, yang berarti manajemen SDM dipandang
sebagai satu kesatuan utuh, bukan hanya penjumlahan dari setiap sub sistem SDM yang
tercakup di dalamnya.

2. Model Audit SDM didasarkan pada konsep spiritual, yang berarti audit manajemen SDM
memiliki tanggung jawab etika, sosial, dan tanggung jawab kepada stakeholder (pegawai,
pemakai, masyarakat, dan pemerintah).

3. Model Audit SDM didasarkan pada aspek strategis, yang berarti audit SDM mengacu pada
pertimbangan keselarasan dan konsistensi praktik manajemen SDM dengan strategi
manajemen SDM yang berorientasi pada tuntutan perubahan bisnis.

4. Model Audit SDM didasarkan pada aspek integratif, yang berarti audit SDM mengacu pada
integrasi antara setiap sub sistem SDM yang saling mendukung.

5. Model Audit SDM didasarkan pada proses bisnis, yang berarti audit SDM terkait erat dengan
proses bisnis setiap sub sistem SDM melalui audit dengan pendekatan input-proses-output.

6. Model Audit SDM didasarkan pada kompetensi, yang berarti audit SDM tidak terlepas dari
tuntutan kompetensi jabatan yang mencakup kompetensi utama, kompetensi generik, dan
kompetensi teknis serta selaras dengan area karir jabatan.

SUMBER REFERNSI : BMP EKMA4476 MODUL 3.6


Perencanaan menjadi krusial dalam rangkaian pasokan karena dalam rangkaian pasokan
terdiri dari beberapa pihak yang terkait satu sama lain. Satu analisis perencanaan harus dapat
digunakan untuk semua pihak dalam rangkaian pasokan. Jika setiap pihak memiliki metode
perencanaan yang berbeda, maka akan terjadi banyak kesalahan dan variasi perencanaan,
yang mengakibatkan banyak barang yang tidak dapat terserap dan kerugian yang ditanggung.
Beberapa pola permintaan pelanggan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Tren
Pergerakan tren menunjukkan perubahan permintaan dengan pola naik atau turun secara
bertahap dalam jangka waktu yang panjang. Tren adalah pola yang paling mudah dikenali
dalam perilaku permintaan dan sering kali menjadi titik awal untuk melakukan peramalan.
Sebagai contoh, permintaan smartphone menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam
dekade terakhir tanpa ada kecenderungan penurunan di pasar.

2. Siklus
Siklus ialah fluktuasi permintaan yang berulang dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang
(melebihi satu tahun). Sebagai contoh, permintaan aksesori atau barang dagangan sepak bola
Piala Dunia naik dan turun setiap beberapa tahun seiring dengan berlangsungnya even sepak
bola dunia tersebut.

3. Musiman
Pola seasonal adalah pola permintaan yang bergerak bebas dan muncul secara berkala dalam
jangka waktu yang singkat dan berulang. Pola seasonal sering terkait dengan kondisi cuaca.
Sebagai contoh, saat perayaan hari raya agama, permintaan akan fashion, makanan dan
minuman khas hari raya, bunga, dan sejenisnya akan meningkat dibandingkan dengan hari-
hari biasa.

2. Ketika musim penghujan tiba, keinginan untuk membeli jas hujan meningkat drastis.
Namun, setelah musim penghujan berakhir, keinginan untuk membeli jas hujan akan kembali
menurun. Menurut saya, ini adalah pola musiman, yang biasa di mana penjual jas hujan akan
lebih aktif memasarkan jas hujan dan bahkan berkeliling untuk menemukan pembeli karena
permintaan akan jas hujan yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai