Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 3

Putra Aliza Setiawan

Muhammad Sultan Sirajudin

Muhammad Rama

Nadia Nurbarokah

Nazwa Aulia

Rafli Rifai Waludin

1. Pengertian Mu'tazilah

golongan Mu'tazilah merupakan aliran teologi yang mengedepankan akal sehingga mereka mendapat
nama “kaum rasionalis Islam.” Kaum Mu'tazilah adalah golongan yang membawa persoalan persoalan
teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dibanding dengan persoalan persoalan yang dibawa
kaum Khawarij dan Murji'ah.

2. Pendiri

1. Wasil bin Atha'

2. 2. Abu Huzail al-Allaf

3. 3.an-Nazzam

4. 4. Abu 'Ali Muhammad bin 'Abdul Wahab/al-Jubba'i

3. Tujuan

tujuan: memisahkan diri karna adanya perbedaan pendapat sesama umat islam. Antara pendosa besar
dikatan kafir atau mukmin.
untuk mengetahui corak rasional kaum mu’tazilah ini dapat dilihat dari ajaran-ajaran pokok yang berasal
darinya, yakni al-ushul al-khamsah. Ajaran ini berisi at-tauhid, al-’adlu, al-wa’du dan al-wa’idu, al-
manzilah baina al-manzilataini dan amar ma’ruf nahyi munkar.

dalam hal attauhid (kemahaesaan Tuhan), merupakan jaran dasar terpenting bagi kaum mu’tazilah, bagi
mereka, tuhan dikatakan Maha Esa jika ia merupakan dzat yang unik, tiada sesuatupun yang serupa
dengan Dia. oleh karena itu, mu’tazilah menolak paham Antropomorphisme/al-tajassum, yaitu paham
yang menggambarkan tuhan menyerupai makhluknya, misalnya Tuhan Bertangan dsb. untuk
menghindari paham ini, mu’tazilah melakukan interpretasi metaforis terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang
Dzonni : yadullah (Tangan Allah), berarti kekuasaan Allah, Wajhullah (Wajah Allah), Berarti keridhaa-Nya
Dsb.

mereka juga menolak paham beatific vision, yaitu pandangan bahwa tuhan dapat dilihat dai akhirat
nanti (dengan mata kepala). satu satunya sifat tuhan yang betul-betul tidak mungkin ada pada makhluk-
Nya adalah sifat qadim. paham ini mendorong mu’tazilah untuk meniadakan sifat-sifat Tuhan yang
mempunyai wujud sendiri diluar dzat Tuhan.

4. Motivasi

Motivasi aliran mutazilah adalah terjadinya perbedaaan pendapat diantara umat islam.Perbadaan itu
tentang status orang mukmin yang melakukan dosa besar.Selain itu adanya usaha untuk
mempertahankan ajaran-ajaran islam dari serbuan musuh-musuh islam.

5. Pandangan terhadap Qadha

Pendapat Qodariyah dan Mu’tazilah

Golongan Qadariyah dan Mu’tazilah berpendapat, bahwa manusia adalah Mukhayyar, yaitu mempunyai
kebebasan untuk memilih dan menentukan perbuatannya sendiri tanpa campur tangan dari Allah swt.
Pendapat golongan Qadariyah dan Mu’tazilah didasarkan pada firman Allah swt. dalam (Q.S. ar-Ra’d [13]
: 11)
6. Pandangan terhadap Qadar

Al –mu’tazilah sebagai aliran kaum rasional, disamping memberikan daya yang besar kepada akal, juga
memberikan kebebasan kepada manusia untuk melaksanakan kehendak dan perbuatan. Karenanya
menurut paham mu’tazilah, kehendak dan kekuasaan mutlak tuhan tidak bersifat mutlak lagi, tetapi
sudah terbatas. Keterbatasan kekuasaan dan kehendak mutlak tuhan itu terjadi oleh adanya
pembatasan yang diciptakan-Nya sendiri, yaitu dengan menciptakan kebebasan berkemauan dan
berbuat bagi manusia, hukum alam (sunnatullah), norma-norma keadilan, dan kewajiban tuhan itu
terhadap manusia.

Anda mungkin juga menyukai