Anda di halaman 1dari 3

3.

Aliran Murjiah

A. sejarah Munculnya Aliran Murjiah

Munculnya golongan Murjiah muncul setelah berdirinya golongan Khowarij dan juga
golongan Syiah. Golongan ini berdiri pada saat, banyak bermunculan golongan-golongan yang
menentukan hukum terhadap peristiwa arbitrase pada zaman pemerintahan sayidina Ali.

Di dalam suasana pertentangan tersebut muncullah aliran Murjiah. Aliran ini adalah
aliran, yang tidak ingin menghukumi, seseorang yang ikut dalam arbitrase sebagai kafir atau
munafik. Aliran ini lebih bersifat tenga-tengah, dengan tidak langsung menghukumi dan
memandang bahwa perhukuman itu terjadi pada hari kiamat kelak.

B. Ajaran Pokok Murjuah

Ajaran Murjiah ini memiliki dua ajaran yaitu,

1. Bidang Teologi adalah Pandangan pokok Murjiah dalam bidang tologi adalah, bahwa
iman hanya dibatasi dengan tashdiq (pembenaran), sedangkan perbuatan tidak masuk dalam
pengertian iman.

2 .Di Bidang Politik

Golongan Murjiah, menganggap bahwa penjahat dapat dihukum sesuai apa yang telah
mereka lakukan, namun masyarakat meraka yang melakukan perbuatan tersebut tidak boleh di
kucilkan dari masyarakat.

C. Sakte-Sakte Murjiah

Secara umum menurut Harun Nasution, bahwa para ulama’ membagi golongan Murjiah menjadi
dua golongan, yaitu golongan moderat dan golongan Ekstrim. Menurut golongan Murjiah yang
moderat, mereka orang Islam yang melakukan dosa besar tetap dianggap mukmin. Dan golongan
ekstrim adalah, golongan tengah yang membolehkan atau menganggap wajar. Seperti, Jalmiyah,
Yunusiyah, Ghassaniyah, Tuminiyah, Tsaubaniyah, Marisiyah, Ubaidiyah.

4. Aliran Mu’tazilah

Aliran ini memiliki tokoh sentral yaitu, Abu Huzaifah Washul ibn ‘Atha’ al-Ghozali,
yang mana beliau adalah murid dari hasan al-Bashri. Munculnya aliran ini di karenakan ke tidak
cocokan pendapat antara murid dan guru tersebut. Nama mu’tazilah ini berasal dari i’tazala yang
artinya mengasingkan diri. Mu’tazilah merupakan aliran teologi Islam yang dikenal dengan
kerasionalannya dalam memaknai atau memberi pemahamn terhadap teks al-Qur’an khususnya
mengenai ke-tuhanan,kenabiaan dan seterusnya, yang menjadi inti dalam teologi, seperti iman
dan kufur, soal mukmin dan kafir.
Aliran mu’tazilah merupakan aliran yang pertama kali menciptakan ilmu kalam dalam
islam. Mu’tazilah merupakan aliran yang mempersenjatai umat Islam dengan pemikiran, yang
mana, bila umat Islam mendapatkan pesoaalan yang berhubungan dengan filsafat, umat Islam
mampu untuk mengatasinya.

B. Tokoh-Tokoh Mu’tazilah

1. Abu Huzail al-Allaf

Abu Huzail al-Allaf merupakan pendiri asli dari aliran Mu’tazilah. Beliau merupakn
pemimpin yang banyak berhubungan dengan filsafat Yunani. Beliau memiliki pengetahuan yang
luas, pemikir yang mendalam, lidah yang fasih, argument yang kuat. Beliau merupakan seorang
filosofis islam yang banyak mengetahui filsafat Yunani, sehingga memudahkan beliau dalam
menyusun ajaran-ajaran Mu’tazilah.

2. Ishaq Ibrahim Sayyar al-Nazhzham

Al-Nazhzhzam merupakan anak saudara perempuan al-Allaf dan sekaligus muridnya. Dia
sangat mengagumi al-Allaf dalam ber argument dan fasih dalam berbicara. Al-Nazhzham adalah
filosof pertama dari kalalangan Mu’tazilah yang paling dalam pemikirannya,paling berani, paling
banyak berfikir merdeka.

C. Ajaran-Ajaran Mu’tazialah

Ajaran dari al-Mu’tazilah sendiri ada 5 yaitu, al-Tauhid, al-Adlu, al-wa’du wa al-Wa’id,
al-Manzilat bain al-Manzilatain, al Amr bi al-Ma’ruf wa Nahyi’an al-Munkar.

a. at-Tauhid

Merupakan sebuah peng-esaan Allah SWT, yang menganggap tuhan itu benar-benar satu.
Paham ini menolak faham anthropomorphisme yang menggambarkan tuhan itu dekat dan
menyerupai mahluknya.

b. al-Adlu

Ajaran yang ke dua ini merujuk pada ajaran yang pertama, yang lebih menekankan pada
sifat Allah tidak sama dengan mahluknya, yang mana mahluk memiliki sifat dzolim dan dendam
seperti manusia.

c. al-wa’du wa al-Wa’id

Ajaran yang ketiga merujuk pada ajaran yang ke dua, yang membahas penghakiman atas
apa yang di lakukan mahluknya.
4. al-Manzilat bain al-Manzilatain

Ajaran ini memiliki makna pertengahan atau tidak serta merta menghakimi seseorang
yang telah berbuat dosa besar sebagai kafir dan mukmin.

e. al Amr bi al-Ma’ruf wa Nahyi’an al-Munkar

Ajaran ini menjelaskan tentang perintah berbuat baik dan larangan berbuat ingkar,
dengan kata lain ajaran mu’tazilah ini, lebih mengutamakan perbuatan yang mereka lakukan,
tanpa membandingkan dengan orang lain, dan menyerahkan segala bentuk hasil perbuatan
kepada sang pencipta.

5. Aliran Qodariyah

Tokoh pemikir munculnya aliran ini adalah Ma’bad al-Jumani. Paham ini muncul
dikarenakan, waktu itu terdapat orang Kristen yang bernama Abu Yunus, yang berpindah agama
ke dalam agama Islam, namun setelahnya ia kembali lagi kedalam agama Nasrani. Setelah
Ma’bad al-Jumani wafat, muncullah tokoh Ghilan al-Dhimasyqy. Ghilan al-Dhimasyqy adalah
tokoh yang sangat alot dalam mempertahankan paham tersebut, dan harus dihukum bunuh oleh
Hasyim bin Abdul malik.

Paham ajaran ini adalah dimana manusialah yang menentukan gerak laku dan
perbuatannya. Menurut Ghilan al-Dhimasyqy, manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya,
manusia sendirilah yang melakukan perbuatan-perbuatan baik atas kehendak dan kekuasaanya
sendiri dan manusia sendiri yang menjauhi perbuatan-perbuatan jahat atas kemauan dan dayanya
sendiri. Dan selanjutnya menyatakan bahwa, sesungguhnya Allah telah menciptakanmanusia dan
menjadikan baginya kekuatan agar dapat melaksanakan apa yang dibedakan oleh tuhan
kepadanya, karena jika Allah memberi beban kepada manusia, namun ia tidak memberi kekuatan
pada manusia, maka beban itu akan sia-sia.

Anda mungkin juga menyukai