Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANATOMI RADIOLOGI
“TULANG KEPALA DAN SISTEM PERNAPASAN”

DISUSUN OLEH :
AYLSA SALSABILLA (202211402003)
FAUZAN ANDRIZAL (202211402021)
GHEA APRILLIA (202211402035)
MAHFADEL APARI (202211402026)
YULIANA SAFITRI (202211402046)
ZELMAPARASDIANTI (202211402029)

DOSEN PENGAMPU :
Marido Bisra,M.Tr.ID

DIII TEKNIK RADIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AWAL BROS PEKANBARU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Tulang Kepala Dan Sistem Pernapasan”.
Tidak lupa juga atas ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi baik berupa bantuan materi maupun dukungan, dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
dalam materinya maupun bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, sebagai
penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini.
Dengan besar harapan semoga makalah ini dapat memberikan hasil yang baik untuk
penilaian tugas mata kuliah Anatomi Radiologi, serta memberikan manfaat dan juga dapat
menjadi tambahan bahan ajar maupun materi pembelajaraan untuk pembaca.

Pekanbaru, 29 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
2.1 definisi tulang kepala dan system pernafasan .......................................................................... 5
2.2 apa saja organ pada tulang kepala dan system pernafasan .................................................... 6
2.3 Patofisiologi cedera kepala dan system pernafasan ................................................................. 7
BAB III PENUTUPAN ........................................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 9
3.2 Saran ............................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan di bidang kedokteran semakin berkembang dengan ditemukannya alat dan
metode yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnose terhadap suatu penyakit yaitu salah
satunya dengan pemeriksaan secara radiologis. Di suatu rumah sakit, instalasi radiologi
merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang memanfaatkan radiasi untuk
menegakkan diagnosa suatu peyaki tmelalui pembuatan citra radiografi.
Seperti yang kita ketahui kata anatomi berasal dari bahasa yunani ana dan tome yang berarti
memotong atau memisahkan, sehingga lebih kompleks di definisikan sebagai ilmu yang
mempelajari mengenai struktur tubuh. Subdivisi anatomi secara general dibagi menjadi
beberapa bagian diantaranya ada yang disebut dengan anatomi radiografi (radiologi). Bidang
ini adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dengan menggunakan sinar X atau
teknik penyinaran lain.
Radiologi berperan penting dalam perawatan pasien dengan memberikan gambaran visual
yang mendalam tentang organ, jaringan, dan struktur dalam tubuh tanpa perlu melakukan
pembedahan. Dengan begitu dapat dikatan bahwa anatomi manusia dan radiologi bekerja
Bersama untuk mendukung diagnose, perawatan, dan pemahaman yang lebih baik tentang
tubuh manusia dan keduanya memiliki peran penting dalam ilmu kedokteran dan ilmu
Kesehatan secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan tulang kepala dan system pernpasan?
2. Apa saja organ pada tulang kepala dan system pernapasan?
3. Patofisiologi tulang kepala dan system pernafasan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari tulang kepala dan system pernapasan
2. Mengetahui organ-organ pada tulang kepala dan system pernapasan
3. Mengetahui penyakit dari tulang kepala dan system pernapasan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 definisi tulang kepala dan system pernafasan


➢ Tulang kepala atau tengkorak merupakan tulang kerangka dari kepala yang tersusun
menjadi dua bagian yaitu kranium dan kerangka wajah. Tulang kepala bertumpu pada
bagian superior kolumna vertebralis. Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas
yang dikenal sebagai kubah tengkorak, licin pada permukaan luar dan pada permukaan
dalam ditandai dengan gili-gili dan lekukan agar dapat sesuai dengan otak dan
pembuluh darah. Kepala memiliki area anatomi yang kompleks dari seluruh tubuh.
Kepala terdiri dari beberapa bagian compartements (kavum) yang meliputi tulang
dan jaringan lunak (soft tissue) yaitu kavum kranial, dua rongga telinga, dua rongga
mata, dua rongga hidung dan satu rongga mulut. Kavum kranial merupakan kavum
terbesar berisi otak dan sistem membrans (meningens). Tulang kepala terdiri dari 8
tulang yaitu; tulang occipital (tulang belakang), 2 tulang parietal (tulang ubun-ubun),
1 tulang frontal (tulanbg dahi), 2 tulang temporal (tulang pelipis), 1 tulang ethmoid
(tulang tapis), dan 1 tulang sphenoid (tulang baji). Tulang-tulang kepala dihubungkan
satu dengan lainnya oleh tulang bergerigi yang disebut sutura, diantaranya sutura
coronalis yang menghubungkan os frontal dan os parietal, sutura sagitalis yang
menghubungkan os parietalis kiri dan kanan, serta sutura lambdoidea yang
menghubungkan os parietal dan os occipital.

➢ Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi
yang ada di dalam tubuh. Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses
masuknya oksigen ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh.
Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida tersebut terjadi di dalam darah manusia.
Manusia yang memiliki pernapasan yang normal ditandai dengan bernapas sebanyak
12-20 kali dalam satu menit. Manusia bisa melakukan dua cara pernapasan yaitu
menggunakan pernapasan dada dan pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan
alat atau organ-organ pernapasan yang terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan paru-paru. ernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis
di dalam tubuh manusia. Bahkan ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan
menjadi dua yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah di
mana terjadinya pertukaran udara di dalam alveolus dengan darah yang berada di dalam
kapiler. Sedangkan pernapasan dalam adalah di mana terjadinya pernapasan antara
darah yang ada di dalam kapiler dengan semua sel-sel yang ada di dalam tubuh.
2.2 apa saja organ pada tulang kepala dan system pernafasan
Bagian bagian dan fungsi tulang kepala :
1. Tulang dahi
Tulang dahi atau tulang frontal merupakan bagian depan dari tulang tengkorak.
Fungsi tulang ini adalah melindungi otak dan menopang struktur lain dari kepala,
seperti tulang-tulang yang mengelilingi mata dan hidung.
2. Tulang ubun ubun
Nama lain dari tulang ubun-ubun adalah tulang parietal. Tulang ini berjumlah dua
buah dan membentuk atap dari tulang tengkorak dan memanjang sampai ke bagian
samping. Sebagai atap, fungsi tulang tengkorak ini melindungi seluruh bagian otak
yang ada di bawahnya.
3. Tulang pelipis juga tidak hanya ada satu, melainkan dua yaitu di bagian kiri dan di
kanan.
Disebut juga tulang temporal, mereka melindungi otak besar bagian kanan dan kiri.
Tak hanya itu, tulang tersebut merupakan tempat melekatnya otot-otot untuk
mengunyah dan menelan. Fungsi lainnya dari tulang temporal adalah melindungi
struktur-struktur saraf yang terlibat dalam pendengaran dan keseimbangan.
4. Tulang kepala belakang
Tulang kepala belakang atau oksipital membentuk dasar tulang tengkorak di bagian
belakang.Tulang ini melekat dengan tulang punggung teratas. Di tulang ini pula
terdapat foramen magnum, lubang di mana saraf tulang belakang keluar. Selain itu,
tulang oksipital juga berfungsi melindungi bagian otak yang bertanggung jawab
terhadap penglihatan.
5. Tulang tapis
Tulang tapis atau tulang etmoid memisahkan rongga hidung dan otak. Tulang ini
berstruktur seperti sponge dan terisi udara. Lokasi tulang ini yaitu pada bagian atas
hidung, di antara tulang orbit yang mengelilingi bola mata.
6. Tulang baji
Tulang baji disebut juga tulang sphenoid dan membentuk dasar dari tulang tengkorak.
Bentuknya unik, yaitu menyerupai kupu-kupu. Selain melindungi struktur otak, tulang
ini juga penting karena merupakan tempat melekatnya berbagai tulang wajah,
ligamen, dan otot-otot.

Bagian bagian system pernafasan :


1. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang menjadi saluran masuknya udara,
khususnya oksigen yang dibutuhkan tubuh.Selain berfungsi sebagai saluran masuknya
udara, hidung yang memiliki fungsi lain sesuai bagiannya. Misalnya, rambut pendek
dan tebal di dalam hidung berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk bersama
udara yang dihirup.
2. faring
Faring atau tekak adalah organ pernapasan di belakang rongga hidung dan mulut.
Fungsinya sebagai jalur masuk udara dan makanan, Selain itu, juga berfungsi sebagai
ruang resonansi suara dan bagian reaksi kekebalan tubuh melawan benda asing.
3. Laring
Laring adalah bagian sistem pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea.
Salah satu fungsinya untuk mengeluarkan partikel debu yang masuk bersama udara
yang dihirup melalui refleks batuk.

4. Batang tenggorokan
Batang tenggorokan atau trakea sebagian terletak di leher dan sebagian lainnya di
rongga dada atau torak. Fungsinya untuk meneruskan perjalanan udara ke paru-paru
dan penyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
5. Cabang cabang tenggorokan
Cabang-cabang tenggorokan terdiri dari bronchus kanan dan kiri. Fungsinya untuk
meneruskan perjalanan udara ke paru-paru. Selain itu, terdapat pula silia atau rambut-
rambut bergetar yang berfungsi untuk menyaring udara pernapasan.
6. Alveolus
Alveolus seperti gelembung paru-paru berbentuk bola yang diliputi pembuluh darah.
Fungsinya untuk memudahkan darah di dalam kapiler untuk mengikat oksigen.
7. Paru-paru
Paru-paru adalah organ pernapasan yang terletak di rongga dada dan terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian kanan yang lebih besar dari bagian kiri. Sebagai organ
pernapasan utama, paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran gas antara oksigen
dan karbon dioksida di dalam tubuh.
8. Pleura
Pleura adalah selaput pembungkus paru-paru. Fungsinya untuk melindungi paru-paru
dan menjadi pelumas agar paru-paru tidak tertekan organ lain. Pleura terdiri dari
beberapa bagian, yaitu pleura viscerale, parietale, costalis, diafragmatika, dan
servicalis.

2.3 Patofisiologi cedera kepala dan system pernafasan


Cedera kepala berat
Ketahui beberapa penyebab cedera kepala berat yang dapat mengakibatkan trauma dan paling
sering ditemui:
1. Kecelakaan
Pertama, adalah kecelakaan yang berhubungan dengan tabrakan, seperti misalnya
tabrakan sepeda, sepeda motor, mobil, bahkan dengan pejalan kaki. Benturan atau
hantaman yang keras antara tubuh, dalam hal ini kepala, dengan benda lain bisa
berujung pada cedera otak berat.
2. Cedera karena olahraga
Selain kecelakaan, cedera karena olahraga bisa memicu terjadinya cedera otak berat
yang berujung pada trauma. Jenis olahraga yang berisiko tinggi seperti tinju, sepak
bola, hoki, lacrosse, dan skateboarding.
3. Terjatuh
Jangan anggap remeh terjatuh, apalagi jika kepala menjadi bagian tubuh yang lebih
dahulu terhantam objek lainnya. Seseorang berisiko mengalami cedera kepala berat
jika terjatuh dari tempat tidur, terjatuh dari tangga, atau terpeleset di kamar mandi
yang membuat kepala terbentur..
4. Kekerasan
Sekitar 20 persen kasus trauma kepala atau cedera otak terjadi karena kekerasan,
seperti penganiayaan atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pada usia
balita, cedera otak bisa terjadi karena guncangan yang amat kuat pada bayi dan
mengakibatkan kerusakan pada sel otaknya.
5. Ledakan
Anggota militer termasuk dalam kategori orang yang paling rentan mengalami cedera
otak. Pasalnya, ketika sedang bertugas atau berperang, sering terjadi ledakan yang
membahayakan, terlebih jika langsung mengenai kepala. Meski belum diketahui
dengan pasti mekanismenya, para ahli kesehatan berpendapat masuknya gelombang
tekanan secara tiba-tiba bisa memicu terjadinya gangguan fungsi otak.

Jadi, jangan pernah menyepelekan cedera kepala, meskipun rasa sakit yang
ditimbulkan setelah terjadinya benturan mungkin tak lama tapi dapat terjadi
komplikasi yang serius dalam jangka waktu lama. Kalau kamu mengalami benturan
yang menyakitkan di kepala, jangan ragu untuk langsung memeriksakan diri ke
dokter.

Patofisiologi system pernafasan


Apa saja yang mempengaruhi system pernafasan?
1. Penyumbatan disebabkan oleh allergen atau merokok
Faktor-faktor ini cukup untuk menyebabkan penyumbatan bronkus yang akan
mencegah oksigen masuk ke bagian distal paru-paru. Jika kekurangan oksigen maka
jantung akan terkena dampak langsung karena akan mengkompensasi kekurangan
tersebut.
2. Efek kolinergik
ini hanyalah peningkatan produksi lendir di dalam paru-paru. Adanya sekret lendir
kental yang menumpuk di cabang paru-paru atau di dalam alveoli akan mengganggu
pertukaran oksigen. Paru-paru akan menjadi lamban, klien akan mengalami batuk-
batuk, batuk-batuk, dan pada akhirnya akan mengalami infeksi. Dalam kasus yang
parah, alveoli dipenuhi dengan terlalu banyak lendir sehingga pertukaran oksigen
hampir tidak mungkin dilakukan. Inilah yang terjadi pada pneumonia.
3. Penyakit paru atau obstruktif kronik (PPOK)
Emfisema dan bronkitis adalah dua jenis penyakit paru obstruktif kronik yang
terutama disebabkan oleh kebiasaan merokok kronis. Emfisema adalah suatu kondisi
rusaknya alveoli sehingga menyebabkan udara terperangkap di dalam paru-paru dan
menyulitkan klien untuk bernapas. Sebaliknya, bronkitis dimanifestasikan dengan
seringnya terjadinya batuk produktif yang juga menyebabkan kesulitan bernapas.

Ketika alveoli menjadi keras, pertukaran oksigen tidak akan terjadi; Oleh karena itu,
akan terjadi penumpukan karbon dioksida yang menyebabkan banyak tekanan di
dalam paru-paru. Infeksi, pada bronkitis, menyebabkan peningkatan produksi lendir,
dan tanpa pengeluaran yang tepat, sekresi akan semakin parah.
4. Asma
Pada asma, bronkiolus menyempit karena berbagai alasan seperti infeksi virus, polusi,
dan alergen. Asma adalah suatu kondisi dimana terjadi peradangan pada bronkus yang
menyebabkan mengi dan sesak napas.

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Makalah ini telah menjelaskan pentingnya anatomi radiologi tulang kepala dan system
pernapasan dalam praktik medis. Dan mengetahui beberapa anatomi yang terdapat pada tulang
kepala dan system pernafasan . serta, para pembaca dapat mengetahui juga macam-macam
penyakit (patofisiologi) pada tulang kepala dan system pernafasan

3.2 Saran
Dalam menulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kesalahan kata dan
kurang sempurna. Adapun penulis akan memperbaiki makalah dengan menggunakan
pedoman, beberapa sumber dan kritik dari pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Breeland, G., et al. NCBI Bookshelf (2020). Anatomy, Head and Neck, Mandible.
Jewell, J. Healthline (2018). Maxilla.
Schulman, J. S. Healthline (2018). Cranial Bones Overview.
Healthline (2018). Nasal Bone.
Healthline (2018). Mandible.
Hayes, K. Verywell Health (2021). The Anatomy of the Maxilla.
Valeii, K. Verywell Health (2021). Anatomy of the Lacrimal Bone.
Barhum, L. Verywell Health (2020). The Anatomy of the Occipital Bone.
Ferri, B. Verywell Health (2020). The Anatomy of the Zygomatic Bone.
Gurarie, M. Verywell Health (2020). The Anatomy of the Palatine Bone.
Gurarie, M. Veryerll Health (2020). The Anatomy of the Temporal Bone.

Anda mungkin juga menyukai