NAMA KELOMPOK:
1.ANSHORI NUGRAHA
2.RAHMI AMELIA PUTRI
3.M.ABTHAL ANTASENA
4.DONY TATA FAHREZA
5.ZELINDIA FRESHQIA
6.WAHYU LIANTO
7.NUR AULIA
Pada umumnya angin puting beliung memiliki kecepatan hingga 175 km / jam dengan
lebar diameter hingga 75 meter. Angin ini melakukan pergerakan sejauh beberapa kilometer
sebelum mereda. Proses terjadinya angin ini berawal ketika udara panas dan juga dingin
saling bertemu dan mengalami bentrokan. Bentrokan antara udara panas dan dingin ini
selanjutnya membentuk angin putting beluing. Selain dari sebab tersebut, angin putting
beliung terjadi akibat arus udara yang berada di dalam awan mengalami kenaikan yang
begitu kuat.
BPBD mencatat sedikitnya 395 rumah rusak berat dan ringan dihantam angin puting beliung
tersebut. Mayoritas kerusakan tersebar di tujuh kecamatan. Meski tidak ada korban jiwa,
namun kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Empat warga juga
dilaporkan mengalami luka-luka.
“Angin puting beliung dua hari lalu tergolong besar, lama dan mencakup wilayah yang luas.
Ini kejadian pertama dalam 10 tahun terakhir di Kabupaten Magelang,” kata Joko Sudibyo,
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang, Kamis (13/11/2014).
Joko menyebutkan, tiga kecamatan yang mengalami kerusakan terparah adalah Kecamatan
Borobudur, Tempuran dan Mertoyudan. Tiga rumah di Kecamatan Borobudur bahkan
ambruk rata dengan tanah. Angin puting beliung juga menghantam Kecamatan Salam,
Srumbung, Salaman dan Ngluwar.
“Ratusan rumah warga mengalami rusak ringan hingga sedang akibat terjangan angin puting
beliung. Selain itu, banyak pohon yang tumbang, sejumlah akses jalan juga terputus,” kata
Joko.
Sejauh ini, sambung Joko, dia sudah menyalurkan bantuan kepada para korban, antara lain
berupa air bersih, terpal, dan selimut. BPBD juga berkoordinasi dengan aparat TNI, Polri
serta relawan untuk membantu para korban untuk membersihkan puing-puing rumah yang
ambruk dan rusak.