Anda di halaman 1dari 4

7.

Tatalaksana

Penatalaksanaan tonsilitis kronis terdiri atas terapi medikamentosa dan


operatif.

A. Medikamentosa

Terapi ini ditujukan pada keadaan higiene mulut dengan cara berkumur
atau obat isap, pemberian antibiotik, pembersihan kripta tonsil dengan
alat irigasi gigi (oral). Pemberian antibiotika pada penderita tonsilitis
kronik adalah cephaleksin ditambah metronidazole, klindamisin
(terutama jika disebabkan mononukleosis atau abses), amoksisilin
12
dengan asam klavulanat (jika bukan disebabkan mononukleosis).

B. Operatif

14
Untuk terapi pembedahan dilakukan dengan mengangkat tonsil
(tonsilektomi). Tonsilektomi didefinisikan sebagai suatu tindakan
bedah yang mengangkat keseluruhan jaringan tonsil palatina, termasuk
kapsulnya dengan melakukan diseksi ruang peritonsiler di antara
kapsula tonsil dan dinding muskuler tonsil. Tonsilektomi adalah
prosedur pembedahan paling umum yang dilakukan pada anak-anak.
Tindakan ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adenoidektomi.
Adenoidektomi dilakukan bersama tonsilektomi terutama apabila
14
terdapat gangguan bernafas saat tidur.
Tonsilektomi harus dipertimbangkan untuk pasien yang menderita
tonsilitis kronis atau berulang yang frekuensi infeksinya tidak
berkurang meskipun pengobatan antibiotik yang tepat dan tanpa
penjelasan lain untuk tonsilitis. Tonsilektomi juga dilakukan untuk
menghindari terjadinya komplikasi infeksi sehingga akan
14,17
memperburuk prognosis penyembuhan.

Tindakan tonsilektomi perlu memperhatikan indikasi maupun


kontraindikasi sesuai dengan kemungkinan morbiditas dan mortalitas.
Adapun indikasi dari tonsilektomi adalah sebagai berikut:

13
a) Indikasi Absolut
1) Pembengkakan tonsil yang menyebabkan sumbatan
saluran napas, disfagia berat, gangguan tidur dan
komplikasi kardiopulmoner
2) Abses peritonsil yang tidak membaik dengan
pengobatan medis dan drainase
3) Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
4) Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan
patologi anatomi
13
b) Indikasi Relatif

15
1) Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun
dengan terapi antibiotik adekuat
2) Halitosis akibat tonsilitis kronis yang tidak membaik
dengan pemberian terapi medis
3) Tonsilitis kronis atau berulang pada karier streptokokus
yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik β-
laktamase resisten

Sedangkan indikasi tonsilektomi menurut The American of


Otolaryngology-Head and Neck Surgery Clinical
13,15
Indicators Compendium (1995), adalah:

1) Serangan tonsilitis lebih dari 3x pertahun walaupun


telah mendapat terapi yang adekuat
2) Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan
menyebabkan gangguan pertumbuhan orofacial
3) Sumbatan jalan napas berupa hipertrofi tonsil, sleep
apneu, gangguan menelan, gangguan berbicara dan cor
pulmonale
4) Rinitis dan sinusitis kronis, peritonsilitis, abses
peritonsilar
5) Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan

6) Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri


streptokokus β hemolitikus grup A

7) Hipertrofi tonsil yang dicurigai keganasan

8) Otitis media efusa/otitis media supuratif

13
c) Kontraindikasi Tonsilektomi
Terdapat beberapa keadaan yang disebutkan sebagai
kontraindikasi, namun bila sebelumnya dapat diatasi, operasi

16
dapat dilaksanakan dengan memperhitungkan imbang manfaat
dan risiko. Keadaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gangguan perdarahan
2) Risiko anestesi yang besar atau penyakit berat
3) Anemia
4) Infeksi akut yang berat

Di Indonesia, teknik tonsilektomi yang terbanyak digunakan saat ini


adalah Diseksi dan Guillotine:

a) Teknik Diseksi

Metode pengangkatan tonsil dengan menggunakan skalpel dan


dilakukan dalam anestesi umum. Tonsil digenggam dengan
menggunakan klem tonsil dan ditarik ke arah media, sehingga
menyebabkan tonsil menjadi tegang. Dengan menggunakan
sickle knife dilakukan pemotongan mukosa dari pilar tersebut.

b) Guillotine

Tonsilektomi Guillotine dipakai untuk mengangkat tonsil secara


cepat dan praktis. Tonsil dijepit kemudian pisau Guillotine
digunakan untuk melepas tonsil. Sering terdapat sisa dari tonsil
karena tidak seluruhnya terangkat atau timbul perdarahan yang
hebat.

Anda mungkin juga menyukai