Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naela Yuni Damayanti

Aliran Sungai Bedadung

Sungai Bedadung merupakan dalah sebuah sungai yang terletak di Kabupaten


Jember, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sungai ini memiliki panjang sekitar 90 Km
mengalir dari lereng Pegunungan Iyang melintasi pusat kota Jember dan bermuara ke
Teluk Dampa, Samudra Hindia dekat Puger. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedadung
sebagain besar masuk ke wilayah Kabupaten Jember, hanya sebagian kecil berasal
dari Kabupaten Bondowoso. DAS Bedadung merupakan yang paling besar di wilayah
bagian timur Pulau Jawa dengan luas 499,5 km2. Sungai ini berhulu dari lereng
barat Pegunungan Iyang di sekitar Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, dikenal
dengan nama Sungai Sumber pakem dan bermuara di Samudra Hindia,
dekat Kecamatan Puger. Sejumlah anak Sungai Bedadung yang cukup besar meliputi
Sungai Jompo, Sungai Arjasa, Sungai Baratan, Sungai Biting, Sungai Putih, Sungai
Petung, Sungai Besini.
Penduduk di sepanjang Sungai Bedadung memanfaatkan untuk sumberdaya
pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala.
Besarnya debit air sungai terbesar di Kabupaten Jember ini juga dimanfaatkan untuk
pengairan lahan seluas 93.040 hektar melalui bendung yang tersebar di sepanjang
aliran sungai. Penduduk sekitar muara yang mayoritas sebagai nelayan memanfaatkan
Sungai Bedadung sebagai akses jalan untuk mencari ikan di laut selatan yang terkenal
dengan nama Pelawangan.
Penyebab Sungai Bedadung meluap hingga menyebabkan banjir parah di
Kabupaten Jember. Kondisi hulu Sungai Bedadung sedang kritis. Menurut Pakar
Lingkungan dan Pertanian, Universitas Jember (Unej) Dr Luh Putu Ayu Suciati.
Mengatakan bahwa kondisi kritis di tutupan lahan di hulu Daerah Aliran Sungai
(DAS) Bedadung, sedangkan masyarakat di tengah dan hilir kurang menyadari
pentingnya peran dan fungsi sungai di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia
menambahkan, berdasar beberapa penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas
Jember, bahwa terjadi erosi di kawasan hulu DAS Bedadung. Perubahan fungsi lahan
hutan di tiga kecamatan di hulu sungai, yakni Kecamatan Jelbuk, Sumberjambe, dan
Panti yang sebagian berada di kawasan lereng Pegunungan Hyang Argopuro.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak
77 rumah rusak akibat banjir luapan Sungai Bedadung di Kabupaten Jember, Jawa
Timur. Hujan yang mengguyur sejak siang hari membuat air Sungai Jompo di
Kabupaten Jember, menyebabkan rumah bupati tertuup banjir. Rumah pribadi Bupati
Hendy Siswanto kebanjiran pada Jumat (24/2/2023), rumah Hendy kembali
kebanjiran sore ini, Kamis (2/3/2023) sore terkena banjir setinggi 1,5 meter. Terdapat
25 rumah di lingkungan rumah Hendy yang tenggelam. Hendy mengingatkan soal
ancaman bahaya banjir ujung Panti, di lereng Gunung Argopuro, terdapat coakan
kecil berisi air, dan gunung jika retak, ada garisnya. hujan kalau sampai enam hari
berturut-turut, coakan itu akan penuh air.
Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST. IPU. bersama warga Desa
Curahmalang Kecamatan Rambipuji melaksanakan gontor waled atau pengangkatan
endapan lumpur di dasar sungai bedadung. Bupati Hendy menambahkan, sungai
bedadung ini terakhir kali dilakukan pengangkatan sedimen pada 2018. Solusi yang
dapat dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menanggulangi masalah ini adalah
kesadaran individu untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Sampah
menjadi salah satu faktor laju aliran sungai menjadi terganggu dan sungai semakin
tercemar. Solusi lainnya yaitu menghentikan pembangunan perumahan di tepi sungai
karena akan semakin mempersempit sungai, melakukan reboisasi tanaman seperti
pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat, dan dapat membuat lahan hijau
untuk penyerapan air.

Anda mungkin juga menyukai