Anda di halaman 1dari 23

Pangan Fungsional

Ramdhan Gunawan (2010143)


Outline Presentasi

Latar Belakang

Definisi dan Regulasi Pangan


Fungsional

Definisi Baru Pangan Fungsional

Kesimpulan
Latar Belakang
Latar Belakang

• Masyarakat mulai • Konsepsi pangan • Functional Food

mencari cara fungsional muncul Center meredefinisi

menjadi lebih pada tahun 1984. “pangan fungsional”

sehat seiring Namun, definisinya untuk menguatkan

dengan kenaikan berubah di setiap komunikasi terkait

biaya kesehatan negara pangan fungsional di


seluruh dunia
Definisi dan Regulasi Pangan
Fungsional
“Food products fortified with special constituent
that possess physiological effects”

Jepang
Pangan Fungsional (Jepang)
• Istilah “pangan fungsional” pertama kali dibuat di
Jepang
• Pemerintah Jepang mengalokasikan dana
penelitian untuk mempelajari pangan fungsional
yang mengarah ke regulasi pangan fungsional
Food of Specific Health Use (FOSHU)
• Persyaratan yang harus dipenuhi dalam
kualifikasi pangan:
1. Efektivitas dalam studi klinis
2. Aman dalam studi klinis maupun non klinis
3. Penentuan komponen aktif
“Food products can only be considered functional if
together with the basic nutritional impact it has beneficial
effects on one or more functions of the human organism
Eropa thus either improving the general and physical conditions
or/and decreasing the risk of the evolution of diseases”
Pangan Fungsional (Eropa)
• Eropa tidak memiliki definisi formal untuk pangan
fungsional
• Pemerintah Eropa mengategorikan pangan sebagai:
1. Pangan konvensional
2. Pangan modifikasi
3. Pangan untuk diet khusus
4. Pangan obat
• Pengembang makanan diizinkan untuk membuat dua jenis
klaim:
1. Klaim nutrisi
2. Klaim kesehatan
Amerika
Pangan Fungsional (Amerika)
• United States Departemen of Agriculture (USDA) tidak
memiliki definisi formal untuk pangan fungsional
• U.S Food and Drug Administration (FDA) merilis pedoman
untuk klaim kesehatan dalam pangan
• Klaim label pangan mencakup:
1. Klaim nutrisi
2. Klaim kesehatan
3. Klaim struktur/ fungsi nutrien
“Pangan fungsional merupakan pangan olahan yang
mengandung satu, atau lebih komponen fungsional
(Bioactive compounds), yang berdasarkan kajian ilmiah,
yaitu pembuktian uji klinis, benar-benar mempunyai
fungsi fisiologis yang terbukti bermanfaat bagi
kesehatan, serta dapat dipertanggungjawabkan.”
Pangan Fungsional (Indonesia)
• Regulasi pangan di Indonesia pernah diatur dalam Peraturan
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor HK
00.05.52.0685 tahun 2005 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan
Pangan Fungsional dan digantikan Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang Pengawasan Klaim
Dalam Label dan Iklan Pangan
• Pada akhirnya, regulasi pangan fungsional diatur dalam Peraturan
Kepala BPOM Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pengawasan Klaim
Pada Label dan Iklan Pangan Olahan
Ketentuan Informasi Nilai Gizi Label Pangan

1
Mencakup informasi jumlah energi berdampingan
dengan jumlah lemak, lemak jenuh, dan garam

2
Pencantuman gula dapat dicantumkan
berdampingan dengan zat gizi

Pencantuman zat lain dapat dicantumkan


3 sepanjang memenuhi persyaratan klaim
yang ditetapkan
Pencantuman nilai gizi meliputi jumlah dan
4 %AKG zat gizi per kemasan sesuai dengan
Tabel Informasi Gizi

15
Definisi Baru Pangan Fungsional
1 Definisi yang tidak jelas 2 Definisi yang jelas
• Distorsi definisi pangan fungsional • Implementasi kebijakan dan
• Label pangan yang ambigu edukasi terkait pangan fungsional
• Tidak adanya legitimasi pangan lebih baik
fungsional • Menghindari misleading terkait
• Sulitnya pengembangan pangan pangan fungsional
fungsional

3 Usulan definisi baru 4 Definisi baru

• Definisi pangan fungsional baru diusulkan • Membuka jalan bagi pangan


pada konferensi FFC ke-10 pada tahun 2012 fungsional untuk diperkenalkan
• Usulan direvisi pada konferensi FCC ke-17 secara resmi ke pasar pangan.
pada tahun 2014
Definisi Baru Pangan Fungsional
Konferensi FFC ke-10 Natural or processed foods that contains known or
tahun 2012 unknown biologically-active compounds; which in
defined amounts provide a clinically proven and
documented health benefit for the prevention,
management, or treatment of chronic disease.

Konferensi FFC ke-17 Natural or processed foods that contains known or


tahun 2014 unknown biologically-active compounds; which, in
defined, effective non-toxic amounts, provide a
clinically proven and documented health benefit for the
prevention, management, or treatment of chronic
disease.
Kesimpulan
Kesimpulan

1. Istilah pangan fungsional muncul pertama kali di Jepang pada tahun 1980-an.
Pangan fungsional dikatakan memiliki efek fisiologis yang menguntungkan.
Pangan yang disetujui kemudian memperoleh label pangan (contohnya:
FOSHU).
2. Definisi pangan fungsional yang berbeda di berbagai negara menyebabkan
regulasi dan edukasi pangan fungsional tidak jelas
3. FFC mengusulkan definisi pangan fungsional baru untuk melegitimasi dan
mengembangkan pangan fungsional
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai