IPB University
DepartemenIlmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Jadwal dan materi kuliah
TPN641 Teknologi Pangan Fungsional (PS-PTP)
Waktu kuliah: Sabtu, pukul 08.00-09.40, di Ruang Belimbing 1
Minggu Tanggal Materi PJ
1 28.01.23 Pangan dan Kesehatan NSP
Protein dan peptida dalam pengembangan
2 04.02.23 NSP*
pangan fungsional
Karbohidrat yang tidak dapat dicerna dalam
3 11.02.23 NSP
pengembangan pangan fungsional
Peranan antioksidan non gizi dalam pangan
4 25.02.23 fungsional (polifenol, flavonoid, isoflavon, NSP
likopen dsb)
Peranan antioksidan gizi dalam pangan
5 04.03.23 NSP
fungsional (beta-karoten, alfa-tokoferol dsb)
10.03.23
6 Teknologi Pengembangan Pangan Fungsional NSP
(Pengganti libur)
7 11.03.23 Keamanan dan Regulasi Pangan Fungsional NSP*
15-28 Mar 2023 UTS (Sabtu, 24 Maret 2023; pukul 11.00-13.00)
* Kuliah dilaksanakan secara daring
Jadwal dan materi kuliah
TPN641 Teknologi Pangan Fungsional (PS-PTP)
Waktu kuliah: Sabtu, pukul 08.00-09.40, di Ruang Belimbing 1
Komponen Komponen
Gizi Gizi & NonGizi
Fungsi
Fungsi Lain /
Pemenuhan
Penurunan
Kebutuhan
Risiko Penyakit
Gizi
Perlu Konsensus
Topik Bahasan
Pangan Fungsional
Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Klaim fungsi gizi
Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Klaim fungsi lainnya
Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Regulatory status of functional
foods/ingredients in Southeast Asia
Similar approach as in Codex, ie through
foods/ingredients with health claims
….. Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore,
Thailand; updates from ILSI seminar 28-29 August
2018, Kuala Lumpur
14
Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Aturan yang terkait dengan pangan fungsional
No Tahun No SK Tentang
1 2005 Perka BPOM RI Nomor Peraturan Teknis Ketentuan
HK00.05.52.0685 Pokok Pengawasan Pangan
Fungsional
2 2011 Peraturan Kepala BPOM RI Pengawasan klaim dalam
NomorHK.03.1.23.11.11.09 label dan iklan pangan
909 Tahun 2011 olahan
3 2016 Perka BPOM nomor 13 Pengawasan Klaim pada
tahun 2016 Label dan Iklan Pangan
Olahan
4 2018 Peraturan Badan Pengawas Label Pangan Olahan
Obat dan Makanan Nomor
31 tahun 2018
5 2022 Peraturan Badan Pengawas Pengawasan klaim pada
Obat dan Makanan label dan iklan pangan
Nomor 1 tahun 2022 olahan
Klaim dalam label dan iklan pangan olahan
Klaim
Penurunan Klaim Laktosa
Risiko Penyakit
2. Klaim Gizi/Nongizi
Klaim sebagaimana dengan memperhatikan:
a. Klaim Kandungan Zat Gizi/Zat Nongizi
a. jenis, jumlah, dan fungsi Zat Gizi atau Zat
Nongizi b. Klaim Perbandingan Zat Gizi/Zat
b. jumlah pangan yang wajar dikonsumsi Nongizi
sehari c. Klaim tanpa penambahan gula
c. pola konsumsi gizi seimbang d. Klaim tanpa penambahan garam
d. kondisi kesehatan masyarakat e. Klaim laktosa
e. kelayakan pangan sebagai pembawa Zat f. Klaim gluten
Gizi atau Zat Nongizi
f. kelayakan pangan untuk mencantumkan 3. Klaim Kesehatan
Klaim a. Klaim Fungsi Zat Gizi/Zat Nongizi
b. Klaim Penurunan Risiko Penyakit
Perdalam perubahan 2016 - 2022 c. Klaim glikemik
Klaim adalah segala bentuk uraian yang menyatakan,
menyarankan atau secara tidak langsung menyatakan
perihal karakteristik tertentu suatu pangan yang berkenaan
dengan asal usul, kandungan gizi, sifat, produksi,
pengolahan, komposisi atau faktor mutu lainnya.
▪ Klaim Kandungan Zat Gizi adalah klaim yang
menggambarkan kandungan zat gizi dalam pangan.
▪ Klaim Perbandingan Zat Gizi adalah klaim yang
membandingkan kandungan zat gizi dan/atau
kandungan energi antara dua atau lebih pangan.
▪ Klaim Fungsi Zat Gizi adalah klaim gizi yang
menggambarkan peran fisiologis zat gizi untuk
pertumbuhan, perkembangan & fungsi normal tubuh.
▪ Klaim Fungsi Lain adalah klaim yang berkaitan dengan efek khusus
yang menguntungkan dari pangan atau komponen pangan dalam
diet total terhadap fungsi atau aktifitas biologis normal dalam
tubuh, klaim tersebut berkaitan dengan efek positif untuk
memperbaiki fungsi tubuh atau memelihara kesehatan.
▪ Klaim Penurunan Risiko Penyakit adalah klaim yang
menghubungkan konsumsi pangan atau komponen pangan dalam
diet total dengan penurunan risiko terjadinya suatu penyakit atau
kondisi kesehatan tertentu.
▪ Penurunan risiko penyakit adalah berkurangnya faktor risiko
utama suatu penyakit yang penyebabnya multifaktor; tetapi
berkurangnya satu faktor risiko tersebut belum tentu
bermanfaat untuk kesehatan.
Klaim Kandungan Zat Gizi “Rendah” atau “Bebas”
1Selain kata “bebas” dapat menggunakan kata yang sepadan seperti “tanpa”, “tidak mengandung”
Komponen Klaim Persyaratan Tidak Lebih Dari
Lemak Trans Rendah 1,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,75 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain :
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Bebas1 0,1 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,1 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Kolesterol Rendah 0,02 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,01 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans
Bebas1 0,005 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,005 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans
1Selain kata “bebas” dapat menggunakan kata yang sepadan seperti “tanpa”, “tidak mengandung”
2 Termasuk semua monosakarida dan disakarida yang terkandung dalam minuman
3 Berlaku untuk produk: permen, sirup, minuman serbuk, jus, jeli, selai, minuman
Komponen Klaim Persyaratan Tidak Lebih Dari
Gula2,3 Rendah 5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
2,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 0,5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Natrium Rendah 0,12 g per 100 g
Sangat rendah 0,04 g per 100 g
Bebas1 0,005 g per 100 g
Klaim Kandungan Zat Gizi “Sumber” atau “Tinggi”
Pangan Fungsional
Perlu dicari
▪ Klaim kesehatan yang terkait dengan pangan fungsional
▪ Klaim Fungsi Lain atau Klaim Penurunan Risiko Penyakit
▪ Klaim tersebut berhubungan dengan komponen
pangan lain atau komponen bioaktif, BUKAN zat gizi
43
43
AOs in Cancer Prevention: -
RECOMMENDED FOR CARCINOMA PREVENTION
(Federation of Obstetric & Gynaecological Societies of India)
Antioxidant RDA Recommended Possible Features Causing
Dose Toxicity Level Req.
Vitamin ‘A’ 5000 IU 12,500 IU Chronic Smoking
intake of
125,000 IU
Vitamin ‘E’ 10-20 200-800 IU >1,200 IU High PUFA intake,
IU Smoking
Vitamin ‘C’ 60 mg 1000 mg Negligible / Stress,
1-2Gms OCP,Smoking
Selenium None 50-200 mg >200mg Aging, High PUFA
intake, Smoking,
Heavy metals
Vitamin A: 1 IU is the biological equivalent of 0.3 mcg retinol, or of 0.6 mcg beta-carotene
Antioxidants in Obstetrics and Gynaecology - Prof.S.N.Panda & Dr.Sasmita Das
44
30/08/2002
Upper Level
Antioxidant RDA (adults) Comment
(adults)
Vitamin E 15 mg 1,070 mg Higher amounts impair blood clotting,
natural vit E increasing likelihood of hemorrhage.
785 mg
synthetic vit E
Vitamin C Women: 75 mg 2,000 mg Higher amounts could lead to diarrhea and
Men: 90 mg other GI disturbances. Extremely high levels
may lead to cancer, atherosclerosis, and
kidney stones.
Beta- None None Chronic high doses turn your skin yellow-
carotene orange, but it is not toxic. However, research
indicates it is unwise to consume doses of
beta-carotene beyond what is in a
multivitamin and your regular diet.
Selenium 55 micrograms 400 micrograms Higher amounts could cause hair loss, skin
rashes, fatigue, GI disturbances, and nervous
system abnormalities.
Tugas