Anda di halaman 1dari 47

Materi 7

KLAIM PADA LABEL


PRODUK PANGAN FUNGSIONAL
TPN641 Teknologi Pangan Fungsional

Nurheni Sri Palupi

IPB University
DepartemenIlmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Jadwal dan materi kuliah
TPN641 Teknologi Pangan Fungsional (PS-PTP)
Waktu kuliah: Sabtu, pukul 08.00-09.40, di Ruang Belimbing 1
Minggu Tanggal Materi PJ
1 28.01.23 Pangan dan Kesehatan NSP
Protein dan peptida dalam pengembangan
2 04.02.23 NSP*
pangan fungsional
Karbohidrat yang tidak dapat dicerna dalam
3 11.02.23 NSP
pengembangan pangan fungsional
Peranan antioksidan non gizi dalam pangan
4 25.02.23 fungsional (polifenol, flavonoid, isoflavon, NSP
likopen dsb)
Peranan antioksidan gizi dalam pangan
5 04.03.23 NSP
fungsional (beta-karoten, alfa-tokoferol dsb)
10.03.23
6 Teknologi Pengembangan Pangan Fungsional NSP
(Pengganti libur)
7 11.03.23 Keamanan dan Regulasi Pangan Fungsional NSP*
15-28 Mar 2023 UTS (Sabtu, 24 Maret 2023; pukul 11.00-13.00)
* Kuliah dilaksanakan secara daring
Jadwal dan materi kuliah
TPN641 Teknologi Pangan Fungsional (PS-PTP)
Waktu kuliah: Sabtu, pukul 08.00-09.40, di Ruang Belimbing 1

Minggu Tanggal Materi PJ


8 01.04.23 Suplemen Pangan vs Pangan Fungsional MAS
9 08.04.23 Lemak dan Pengembangan Pangan Fungsional MAS
10 15.04.23 Vitamin dalam Pengembangan Pangan Fungsional MAS
11 06.05.23 Mineral dalam Pengambangan Pangan Fungsional MAS*
12 13.05.23 Pigmen dalam Pengembangan Pangan Fungsional MAS*

13 20.05.23 Registrasi Produk Pangan Fungsional (lesson learned) DTM*

Trend dan Regulasi Pangan Fungsional Nasional &


14 27.05.23 DTM*
Internasional
07-17 Jun 23 UAS (Sabtu, 17 Juni 2023; pukul 11.00-13.00)
Topik Bahasan

Pengantar: Pangan Fungsional

Regulasi Pangan Fungsional

Klaim Gizi & Kesehatan


Pengantar

❑ Suatu pangan dapat dianggap fungsional jika terbukti


bermanfaat terhadap satu atau lebih target fungsi di dalam
tubuh, selain fungsi zat gizinya yang memadai, dengan cara
meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran dan/atau
penurunan resiko penyakit.
❑ Pangan fungsional harus tetap sebagai makanan dan harus
menunjukkan manfaatnya dalam jumlah yang biasanya
dikonsumsi dalam bahan pangan.
❑ Bukan berbentuk pil atau kapsul, tapi menjadi bagian dari
pola makan secara normal.

(European Commission Concerted Action on Functional Food Science in Europe)


Functional foods/ingredients
Karakteristik dan Atribut Penting
…. ditinjau dari perspektif
International Life Sciences
Institute*

FUNCTIONAL FOODS MONOGRAPH 2017


ILSI SOUTHEAST ASIA REGION MONOGRAPH SERIES

ILSI Southeast Asia Region

*ILSI SEA Monograph on Functional


Foods
6 (Tee et al, 2018)
Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
International Life Sciences Institute SEA Region. IAFT-SEAFAST International Conference Science-based
Ingredients: The Future for Food in Asia. Jakarta, October, 3 2018.
ILSI - Karakteristik dan Atribut Penting
Pangan atau Ingredien Fungsional
▪ Pangan menyediakan zat gizi untuk memelihara tubuh dan mencegah
defisiensi: protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral
▪ Selain zat gizi, terdapat berbagai macam komponen pangan lain yang
juga bermanfaat bagi kesehatan
▪ merupakan komponen bioaktif dalam pangan
▪ mampu mengatur proses fisiologis tubuh, misal berfungsi sebagai
antioksidan
▪ berperan secara fisiologis selain memenuhi kebutuhan gizi
▪ sehingga meningkatkan perhatian akan pentingnya komponen
pangan lain yang berpotensi untuk kesehatan
▪ Komponen pangan tersebut dikenal sebagai ingredien fungsional atau
7 fitonutrien
▪ Pangan yang mengandung bahan-bahan ini dikenal sebagai pangfung
Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Karakteristik Penting Pangan Fungsional
▪ Belum ada definisi yang diterima dengan suara bulat
secara global
▪ Pemahaman yang diterima secara umum adalah
▪ Pangan fungsional adalah pangan yang memberikan
manfaat kesehatan di luar manfaat zat gizi dasarnya
▪ berdasarkan komponen pangan aktif secara fisiologis
(ingredien fungsional atau komponen bioaktif) yang
terdapat dalam bahan pangan
▪ komponen bioaktif dapat berada dalam pangan secara
alami atau dengan cara ditambahkan
▪ Penampakannya mirip dengan pangan konvensional dan
8 ditujukan untuk dikonsumsi sebagai bagian dari diet
normal
Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Pangan Konvensional Pangan Fungsional
Pangan

Komponen Komponen
Gizi Gizi & NonGizi

Fungsi
Fungsi Lain /
Pemenuhan
Penurunan
Kebutuhan
Risiko Penyakit
Gizi

Perlu Konsensus
Topik Bahasan

Pangan Fungsional

Regulasi Pangan Fungsional

Klaim Gizi & Kesehatan


Regulatory approach of functional foods/ingredients

Perspectives of Codex Alimentarius and regulatory agencies in SEA


▪ Pangan fungsional yang dibahas di berbagai pertemuan Codex
Alimentarius, Komite Zat Gizi dan Pangan untuk Penggunaan
Diet Khusus pada tahun 2001
▪ Codex tidak menyetujui penambahan klaim baru untuk pangan
fungsional; karena tercakup dalam klaim kesehatan
▪ Codex guidelines tentang klaim zat gizi direvisi pada tahun 2004
dengan penambahan klaim kesehatan, yang meliputi
▪ klaim fungsi zat gizi
▪ klaim fungsi lainnya dan
▪ klaim pengurangan risiko penyakit
11
▪ dua yang terakhir memiliki relevansi dengan pangan/
komponen fungsional

Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Klaim fungsi gizi

▪ Menjelaskan fungsi zat gizi dalam tubuh, misalnya


▪ Vitamin A dapat membantu mempertahankan keutuhan lapisan
permukaan (mata, saluran pencernaan, saluran pernafasan dan
kulit).
▪ Vitamin D sangat penting untuk penyerapan dan pemanfaatan
kalsium dan fosfor
▪ Klaim ini terkait dengan zat gizi dan tidak relevan dengan klaim
kesehatan pangan fungsional
▪ Klaim kesehatan dalam kaitannya dengan pangan fungsional
adalah "klaim fungsi lain" dan “klaim penurunan risiko penyakit"
12 ▪ Klaim kesehatan berhubungan dengan komponen pangan lain
atau komponen bioaktif, BUKAN zat gizi

Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Klaim fungsi lainnya

▪ menjelaskan efek menguntungkan khusus dari konsumsi


komponen bioaktif pangan untuk meningkatkan atau
memodifikasi fungsi fisiologis, misalnya
▪ Sterol tanaman membantu menurunkan kolesterol darah

Klaim penurunan risiko penyakit

▪ berkaitan dengan konsumsi pangan atau komponen bioaktif


pangan untuk mengurangi risiko penyakit atau kondisi yang
terkait dengan kesehatan, misalnya
13
▪ Protein kedelai mengurangi risiko penyakit jantung

Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Regulatory status of functional
foods/ingredients in Southeast Asia
Similar approach as in Codex, ie through
foods/ingredients with health claims
….. Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore,
Thailand; updates from ILSI seminar 28-29 August
2018, Kuala Lumpur

14

Sumber: E-Siong Tee, PhD. 2018. Functional Foods/Ingredients - Current status and Challenges.
Aturan yang terkait dengan pangan fungsional

No Tahun No SK Tentang
1 2005 Perka BPOM RI Nomor Peraturan Teknis Ketentuan
HK00.05.52.0685 Pokok Pengawasan Pangan
Fungsional
2 2011 Peraturan Kepala BPOM RI Pengawasan klaim dalam
NomorHK.03.1.23.11.11.09 label dan iklan pangan
909 Tahun 2011 olahan
3 2016 Perka BPOM nomor 13 Pengawasan Klaim pada
tahun 2016 Label dan Iklan Pangan
Olahan
4 2018 Peraturan Badan Pengawas Label Pangan Olahan
Obat dan Makanan Nomor
31 tahun 2018
5 2022 Peraturan Badan Pengawas Pengawasan klaim pada
Obat dan Makanan label dan iklan pangan
Nomor 1 tahun 2022 olahan
Klaim dalam label dan iklan pangan olahan

Peraturan Kepala BPOM RI


Nomor 13 tahun 2016

Pengawasan Klaim pada Label


dan Iklan Pangan Olahan

▪ Harus benar, tidak menyesatkan dan perlu


dikendalikan
▪ masyarakat perlu dilindungi dari klaim dalam label
dan iklan Pangan Olahan yang tidak memenuhi
persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan
Klaim
Klaim Gizi Klaim Lain
Kesehatan

Klaim Klaim Fungsi


Klaim Isotonik
Kandungan Gizi Zat Gizi

Klaim Klaim Tanpa


Klaim Fungsi
Perbandingan Penambahan
Lain
Gizi Gula

Klaim
Penurunan Klaim Laktosa
Risiko Penyakit

Klaim ditetapkan dengan memperhatikan: Klaim Gluten


a. jenis, jumlah dan fungsi zat gizi atau komponen pangan;
b. jumlah pangan yang wajar dikonsumsi sehari;
c. pola konsumsi gizi seimbang;
d. keadaan kesehatan masyarakat; dan
e. kelayakan pangan sebagai pembawa Zat Gizi atau Komponen Pangan
Per BPOM 1. Klaim pada Label
Nomor 1 Tahun 2022 a. Klaim Gizi/Nongizi
Pengawasan klaim pada label b. Klaim Kesehatan
c. Klaim isotonik
dan iklan pangan olahan
d. Klaim vegan
e. Klaim terkait mikroorganisme

2. Klaim Gizi/Nongizi
Klaim sebagaimana dengan memperhatikan:
a. Klaim Kandungan Zat Gizi/Zat Nongizi
a. jenis, jumlah, dan fungsi Zat Gizi atau Zat
Nongizi b. Klaim Perbandingan Zat Gizi/Zat
b. jumlah pangan yang wajar dikonsumsi Nongizi
sehari c. Klaim tanpa penambahan gula
c. pola konsumsi gizi seimbang d. Klaim tanpa penambahan garam
d. kondisi kesehatan masyarakat e. Klaim laktosa
e. kelayakan pangan sebagai pembawa Zat f. Klaim gluten
Gizi atau Zat Nongizi
f. kelayakan pangan untuk mencantumkan 3. Klaim Kesehatan
Klaim a. Klaim Fungsi Zat Gizi/Zat Nongizi
b. Klaim Penurunan Risiko Penyakit
Perdalam perubahan 2016 - 2022 c. Klaim glikemik
Klaim adalah segala bentuk uraian yang menyatakan,
menyarankan atau secara tidak langsung menyatakan
perihal karakteristik tertentu suatu pangan yang berkenaan
dengan asal usul, kandungan gizi, sifat, produksi,
pengolahan, komposisi atau faktor mutu lainnya.
▪ Klaim Kandungan Zat Gizi adalah klaim yang
menggambarkan kandungan zat gizi dalam pangan.
▪ Klaim Perbandingan Zat Gizi adalah klaim yang
membandingkan kandungan zat gizi dan/atau
kandungan energi antara dua atau lebih pangan.
▪ Klaim Fungsi Zat Gizi adalah klaim gizi yang
menggambarkan peran fisiologis zat gizi untuk
pertumbuhan, perkembangan & fungsi normal tubuh.
▪ Klaim Fungsi Lain adalah klaim yang berkaitan dengan efek khusus
yang menguntungkan dari pangan atau komponen pangan dalam
diet total terhadap fungsi atau aktifitas biologis normal dalam
tubuh, klaim tersebut berkaitan dengan efek positif untuk
memperbaiki fungsi tubuh atau memelihara kesehatan.
▪ Klaim Penurunan Risiko Penyakit adalah klaim yang
menghubungkan konsumsi pangan atau komponen pangan dalam
diet total dengan penurunan risiko terjadinya suatu penyakit atau
kondisi kesehatan tertentu.
▪ Penurunan risiko penyakit adalah berkurangnya faktor risiko
utama suatu penyakit yang penyebabnya multifaktor; tetapi
berkurangnya satu faktor risiko tersebut belum tentu
bermanfaat untuk kesehatan.
Klaim Kandungan Zat Gizi “Rendah” atau “Bebas”

Komponen Klaim Persyaratan Tidak Lebih Dari


Energi Rendah 40 kkal (170 kJ) per 100 g (dalam bentuk padat) atau
20 kkal (80 kJ) per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 4 kkal per 100 ml (dalam bentuk cair)
Lemak Rendah 3 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
1,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 0,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Lemak Jenuh Rendah 1,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,75 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak trans
Bebas1 0,1 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,1 g per 100 ml (dalam bentuk cair)

1Selain kata “bebas” dapat menggunakan kata yang sepadan seperti “tanpa”, “tidak mengandung”
Komponen Klaim Persyaratan Tidak Lebih Dari
Lemak Trans Rendah 1,5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,75 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain :
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Bebas1 0,1 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,1 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh
Kolesterol Rendah 0,02 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau
0,01 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans
Bebas1 0,005 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,005 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Persyaratan lain:
Memenuhi persyaratan rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans
1Selain kata “bebas” dapat menggunakan kata yang sepadan seperti “tanpa”, “tidak mengandung”
2 Termasuk semua monosakarida dan disakarida yang terkandung dalam minuman
3 Berlaku untuk produk: permen, sirup, minuman serbuk, jus, jeli, selai, minuman
Komponen Klaim Persyaratan Tidak Lebih Dari
Gula2,3 Rendah 5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
2,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Bebas1 0,5 g per 100 g (dalam bentuk padat)
0,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair)
Natrium Rendah 0,12 g per 100 g
Sangat rendah 0,04 g per 100 g
Bebas1 0,005 g per 100 g
Klaim Kandungan Zat Gizi “Sumber” atau “Tinggi”

Komponen Klaim Persyaratan Tidak Kurang Dari


Protein Sumber4 20 % ALG per 100 g (dalam bentuk padat)
10 % ALG per 100 ml (dalam bentuk cair)
Tinggi 35 % ALG per 100 g (dalam bentuk padat)
17,5 % ALG per 100 ml (dalam bentuk cair)
Vitamin dan Sumber4 15 % ALG per 100 g (dalam bentuk padat)
Mineral atau
7,5 % ALG per 100 ml (dalam bentuk cair)
Tinggi 2 kali jumlah untuk “sumber”
Serat Pangan5 Sumber4 3 g per 100 g
Tinggi 6 g per 100 g
4Selain kata “sumber” dapat menggunakan kata yang sepadan seperti “mengandung”
5Serat pangan adalah polimer karbohidrat dengan tiga atau lebih unit monomer, yang tidak dihidrolisis oleh
enzim pencernaan dalam usus kecil manusia dan terdiri dari:
• polimer karbohidrat yang dapat dimakan (edible), yang secara alami terdapat dalam pangan; atau
• polimer karbohidrat, yang diperoleh dari bahan baku melalui proses fisik, enzimatik atau kimiawi yang telah
terbukti secara ilmiah mempunyai efek fisiologis bermanfaat terhadap kesehatan; atau
• polimer karbohidrat sintetis yang telah terbukti secara ilmiah mempunyai efek fisiologis bermanfaat
terhadap kesehatan.
Klaim Perbandingan Zat Gizi

Tipe Kalim Persyaratan Kondisi


Dikurangi/kurang 1. Perbedaan relatif kandungan untuk zat gizi ▪ Produk merupakan
dari/kurang / mikro terhadap pangan yang dibandingkan formulasi baru.
sekurangkurangnya 10 % ALG. Dibandingkan dengan
fewer /light atau
2. Perbedaan relatif kandungan energi dan zat produk sejenis dari
istilah lain yang produsen yang sama,
gizi lain terhadap pangan yang dibandingkan
maknanya sama. sekurangkurangnya 25 %. kandungan zat gizi yang
dibandingkan lebih rendah
3. Perbedaan mutlak sekurangkurangnya
atau tinggi.
memenuhi persyaratan “rendah” sebagaimana
ditetapkan dalam klaim kandungan zat gizi. ▪ Pada label dan iklan pangan
harus dinyatakan dengan
Ditingkatkan 1. Perbedaan relatif kandungan untuk zat gizi
jelas produk yang
(Increased)/lebih mikro terhadap pangan yang dibandingkan
dibandingkan.
sekurangkurangnya 10 % ALG.
dari /lebih /(more ▪ Perbedaan kandungan
2. Perbedaan relatif kandungan energi dan zat
than) /ekstra dinyatakan dalam
gizi lain terhadap pangan yang dibandingkan
(extra)/diperkaya presentase, pecahan atau
sekurangkurangnya 25 %.
dalam angka mutlak
(enriched)/plus 3. Perbedaan mutlak sekurangkurangnya terhadap pangan yang
/ditambahkan memenuhi persyaratan “sumber” dibandingkan dalam jumlah
/difortifikasi sebagaimana ditetapkan dalam klaim yang sama.
kandungan zat gizi.
Klaim Fungsi Zat Gizi

No Zat Gizi Pernyataan


1 Protein • “Protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh”
• “Protein merupakan komponen esensial dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak”
2 Vitamin A “Vitamin A dapat membantu mempertahankan keutuhan lapisan
permukaan” (mata, saluran pencernaan, saluran pernafasan dan kulit).
3 Vitamin B1 “Vitamin B1 berperan sebagai koenzim perubahan karbohidrat menjadi
(Tiamin) energi”
4 Vitamin B2 “Vitamin B2 berperan sebagai koenzim perubahan karbohidrat menjadi
(Riboflavin) energi”
5 Niasin “Niasin berperan sebagai faktor pembantu dalam reaksi
(Vitamin B3) pembentukan energi dan pembentukan jaringan”
6 Asam Folat • “Asam folat penting untuk pertumbuhan dan pembelahan sel”
• “Asam folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah”
• “Asam folat membantu memelihara pertumbuhan dan perkembangan
janin” (untuk produk khusus ibu hamil)
7 Vitamin B6 “Vitamin B6 merupakan slah stau faktor dalam metablisme dan
(Piridoksin) pembentukan jaringan”
No Zat Gizi Pernyataan
8 Vitamin B12 “Vitamin B12 berperan sebagai koenzim dalam pembentukan asam
(Kobalamin) nukleat misalnya pembentukan sel darah merah”
9 Vitamin C “Vitamin C berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan jaringan
kolagen”
10 Kalsium “Kalsium berperan dalam pembentukan dan mempertahankan
kepadatan tulang dan gigi”
Persyaratan Lain:
1. Pada produk yang mengandung kalsium lebih dari 400 mg per saji
harus disertai pernyataan bahwa konsumsi lebih dari 2000 mg per
hari tidak akan menambah manfaat dalam menjaga kepadatan
tulang”
2. Kadar fosfor dalam pangan tidak boleh melebihi kadar kalsium.
11 Zat Besi “Zat besi merupakan komponen hemoglobin dalam sel darah merah
yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh”
12 Iodium “Iodium penting dalam pembentukan hormon tiroid”
Contoh Klaim Fungsi Zat Gizi untuk Vitamin A

Good source of Vitamin A


Klaim Fungsi Lain (Klaim Pangfung)

No Zat Gizi Pernyataan


1 Serat 1. Serat pangan larut (Psyllium, beta glucan dari oats, inulin
Pangan dari chicory dan pektin dari buah-buahan) dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol darah jika
disertai dengan diet rendah lemak jenuh dan rendah
kolesterol.
2. Serat pangan larut (Psyllium, beta glucan dari oats, inulin
dari chicory dan pektin dari buah-buahan) dapat
membantu mempertahankan/ memelihara fungsi saluran
pencernaan.
3. Serat pangan tidak larut dapat membantu memudahkan
buang air besar (laksatif), jika disertai dengan minum air
yang cukup.
2 Fitosterol “Fitosterol dan fitostanol membantu mengurangi
dan penyerapan
Fitostanol kolesterol dari pangan didalam usus jika disertai dengan diet
rendah lemak, rendah lemak jenuh dan rendah kolesterol”
Klaim Penurunan Risiko Penyakit (Klaim “Pangfung”)

No Zat Gizi Pernyataan


1 Asam • “Diet gizi seimbang dengan asupan asam folat yang cukup dapat mengurangi
Folat risiko terjadinya kegagalan pembentukan tabung syaraf (neural tube defect)
pada janin; dan/atau
• “Asupan asam folat yang cukup apabila disertai dengan diet gizi seimbang dapat
mengurangi risiko terjadinya kegagalan pembentukan tabung syaraf pada janin”
2 Kalsium “Konsumsi kalsium yang cukup sejak dini dapat membantu memperlambat
terjadinya osteoporosis di kemudian hari apabila disertai dengan latihan fisik yang
teratur an konsumsi gizi seimbang”
3 Gula “Gula alkohol/Poliol (manitol, silitol, maltitol, laktitol) dalam (nama jenis pangan)
Alkohol/ dapat membantu mengurangi risiko terjadinya karies gigi, apabila disertai dengan
Poliol kebiasaan hidup sehat salah satunya adalah dengan perawatan gigi yang baik”
4 Serat • “Pangan rendah lemak, rendah lemak jenuh dan rendah kolesterol, yang
Pangan mengandung serat pangan larut (Psyllium, beta glucan dari oats, inulin dari
chicory dan pektin dari buah-buahan), dapat membantu mengurangi risiko
timbulnya penyakit jantung koroner, suatu penyakit yang berhubungan dengan
multi faktor”
• “Serat pangan (Psyllium, beta glucan dari oats, inulin dari chicory dan pektin
dari buah-buahan), dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus tipe II”.
Klaim Penurunan Risiko Penyakit

No Zat Gizi Pernyataan


5 Fitosterol “Pangan yang mengandung sedikitnya 0.65 gram fitosterol per sajian, dimakan
dan dua kali sehari sehingga asupan total harian
Fitostanol sedikitnya 1,3 gram, sebagai bagian dari diet rendah lemak
jenuh dan kolesterol, dapat membantu mengurangi risiko
penyakit jantung koroner. Satu sajian (nama pangan) memberikan ..... Gram
fitosterol”
“Diet rendah lemak jenuh dan kolseterol yang mencakup sajian pangan
sehingga memberikan total harian sedikitnya 3,4 gram fitostanol dalam dua kali
makan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Satu
sajian (nama pangan) memberikan ..... Gram fitostanol”
6 Peptida “Diet rendah lemak jenuh dan kolesterol yang mengandung 25 gram protein
dan kedelai per hari dapat membantu mengurangi
protein risiko penyakit jantung koroner. Satu sajian (nama pangan) memberikan .....
tertentu gram protein kedelai”
(Kedelai)
7 Isoflavon “Isoflavon kedelai (daidzein, daidzin, genistein, genistin) dapat membantu
Kedelai menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat membantu
mengurangi risiko timbulnya penyakit aterosklerosis dan penyakit jantung
koroner”
Topik Bahasan

Pangan Fungsional

Regulasi Pangan Fungsional

Klaim Gizi & Kesehatan


Klaim Kesehatan

Kalsium dan Osteoporosis


▪ Makanan atau suplemen harus 'tinggi' kalsium
dan tidak mengandung fosfor melebihi dari
kalsium
▪ Tinggi: 20% atau lebih dari nilai harian untuk zat
gizi tertentu dalam satu porsi
▪ Klaim untuk produk dengan > 400 mg kalsium
harus menyatakan bahwa asupan harian lebih
dari 2.000 mg tidak akan memberikan manfaat
tambahan
Klaim Kesehatan

Lemak jenuh & kolesterol pangan & risiko PJK


▪ Pangan harus memenuhi kriteria 'rendah lemak',
'rendah lemak jenuh' dan 'rendah kolesterol'
▪ rendah lemak: 3 g atau kurang / porsi
▪ lemak jenuh rendah: 1 g atau kurang / porsi
▪ kolesterol rendah: ≤ 20 mg dan & ≤ 2 g lemak jenuh
per porsi

▪ Ikan dan daging harus memenuhi kriteria 'ekstra rendah


lemak'
▪ Ekstra rendah lemak: < 5 g lemak, 2 g lemak jenuh dan 95 mg
kolesterol per 100 gram
Klaim Kesehatan

Serat pada biji-bijian, buah & sayuran dan kanker


▪ Pangan harus memenuhi kriteria 'rendah lemak' dan menjadi
'sumber serat pangan yang baik'
▪ Sumber yang baik: satu porsi pangan yang mengandung 10 -
19% dari kebutuhan harian untuk zat gizi tertentu.
Buah, sayur, dan produk biji-bijian yang mengandung
serat, terutama serat larut dan risiko PJK
▪ Pangan harus memenuhi kriteria 'rendah lemak', 'rendah lemak
jenuh', dan 'rendah kolesterol’
▪ Pangan harus mengandung (tanpa fortifikasi) setidaknya 0,6 g
serat larut per sajian dan kandungan serat larut harus
dicantumkan.
Klaim Kesehatan
Serat larut makanan (oat dan psyllium) dan PJK
▪ Pangan harus memenuhi kriteria rendah lemak, lemak
jenuh dan kolesterol
▪ Pangan yang mengandung oats utuh harus mengandung
0,75 g serat larut
▪ Pangan yang mengandung sekam biji psyllium harus
mengandung paling sedikit 1,7 g serat larut
Alkohol gula makanan dan kerusakan gigi
▪ Pangan harus memenuhi kriteria 'bebas gula’
▪ Pangan tidak atau hanya sedikit mengandung lemak, lemak
jenuh, kolesterol, sodium, gula dan kalori
▪ 5 kalori, atau 0,5 g / porsi untuk lemak dan gula
Klaim Kesehatan

Folat dan neural tube birth defects


▪ Pangan harus memenuhi atau melampaui kriteria
'sumber folat yang baik’
▪ Sekurang-kurangnya 40 mcg asam folat per porsi atau
setidaknya 10% dari nilai harian yang direkomendasikan
▪ Satu porsi tidak boleh mengandung lebih dari 100% nilai
kebutuhan harian untuk vitamin A dan D

Kedelai dan Penyakit Jantung Koroner (PJK)


▪ Pangan harus memenuhi kriteria rendah lemak, lemak
jenuh dan kolesterol
▪ Pangan harus mengandung setidaknya 6,25 gram kedelai
per porsi
Klaim Kesehatan

Plant Sterol atau Plant Stanol dalam mengurangi


resiko Penyakit Jantung Koroner
▪ Makanan yang memenuhi syarat antara lain olesan, salad
dressing, snack bar dan suplemen makanan dalam
bentuk softgel
▪ Makanan harus memenuhi syarat rendah lemak jenuh
dan kolesterol serta tidak lebih dari 13 gram lemak / saji

▪ Harus menyatakan: "harus dikonsumsi sebagai bagian dari


diet rendah lemak jenuh dan kolesterol"
▪ Harus mengandung 0,65 gram sterol ester per sajian atau 1,7
gram stanol ester tumbuhan per sajian
Klaim Fungsi Zat Gizi vs Klaim Kesehatan

Contoh kasus untuk klaim vitamin A


▪ “Vitamin A dapat membantu
mempertahankan keutuhan lapisan
permukaan” (mata, saluran pencernaan,
saluran pernafasan dan kulit).

▪ Merupakan klaim Fungsi Zat Gizi


▪ Klaim tersebut terkait dengan fungsi zat gizi dan
tidak relevan dengan klaim kesehatan pangan
fungsional (functional food health claims)
Klaim Fungsi Zat Gizi vs Klaim Kesehatan

Perlu dicari
▪ Klaim kesehatan yang terkait dengan pangan fungsional
▪ Klaim Fungsi Lain atau Klaim Penurunan Risiko Penyakit
▪ Klaim tersebut berhubungan dengan komponen
pangan lain atau komponen bioaktif, BUKAN zat gizi

Misalnya : Konsumsi kalsium yang cukup sejak dini dapat


membantu memperlambat terjadinya osteoporosis di
kemudian hari apabila disertai dengan latihan fisik yang
teratur dan konsumsi gizi seimbang”
Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan untuk Orang Dewasa
(per orang per hari)
Carotenoids

❑ Carotenoids are a group of red, orange and yellow pigments


found in plant foods, particularly fruits and vegetables.
❑ Some carotenoids like b-carotene act as a precursor of
vitamin A.
Lycopene
❑ a carotenoid pigment
❑ (a,b –carotene)
❑ Food sources
❑ tomatoes, watermelon, pink grapefruit, carrots
❑ Protective against cancer
❑ most research: prostate cancer
❑ protective effect: 10-12 serves per week
❑ 10-12 tomatoes or tomato product s/week
Human Nutrition Lecture 20 Antioxidants
42
Antioxidants

Food Lycopene Serving size Lycopene


mg/100g per serve

Tomato juice 9.5 1 cup 25.0


Tomato paste 42.2 2 Tbsp 13.8
Tomato sauce 14.1 ¼ cup 8.9
Chilli sauce 19.5 2 Tbsp 6.7
Tomato(raw) 3.0 1 medium 3.7
Pink grapefruit 4.0 ½ fruit 4.9

43
43
AOs in Cancer Prevention: -
RECOMMENDED FOR CARCINOMA PREVENTION
(Federation of Obstetric & Gynaecological Societies of India)
Antioxidant RDA Recommended Possible Features Causing
Dose Toxicity Level Req.
Vitamin ‘A’ 5000 IU 12,500 IU Chronic Smoking
intake of
125,000 IU
Vitamin ‘E’ 10-20 200-800 IU >1,200 IU High PUFA intake,
IU Smoking
Vitamin ‘C’ 60 mg 1000 mg Negligible / Stress,
1-2Gms OCP,Smoking
Selenium None 50-200 mg >200mg Aging, High PUFA
intake, Smoking,
Heavy metals
Vitamin A: 1 IU is the biological equivalent of 0.3 mcg retinol, or of 0.6 mcg beta-carotene
Antioxidants in Obstetrics and Gynaecology - Prof.S.N.Panda & Dr.Sasmita Das
44
30/08/2002
Upper Level
Antioxidant RDA (adults) Comment
(adults)
Vitamin E 15 mg 1,070 mg Higher amounts impair blood clotting,
natural vit E increasing likelihood of hemorrhage.
785 mg
synthetic vit E
Vitamin C Women: 75 mg 2,000 mg Higher amounts could lead to diarrhea and
Men: 90 mg other GI disturbances. Extremely high levels
may lead to cancer, atherosclerosis, and
kidney stones.
Beta- None None Chronic high doses turn your skin yellow-
carotene orange, but it is not toxic. However, research
indicates it is unwise to consume doses of
beta-carotene beyond what is in a
multivitamin and your regular diet.
Selenium 55 micrograms 400 micrograms Higher amounts could cause hair loss, skin
rashes, fatigue, GI disturbances, and nervous
system abnormalities.
Tugas

Bagaimana menurut Anda, apakah dengan


aturan yang ada di Indonesia sudah cukup
selaras dengan perkembangan industri pangan
fungsional di Indonesia?

Berikan ulasan berdasarkan tinjauan secara


komprehensif dari sudut pandang
ACADEMIC-BUSINESS-GOVERNMENT-CONSUMERS-
HEALTH PACTICIONERS

Tugas dikumpulkan pada tanggal UAS

Anda mungkin juga menyukai