1. PENDAHULUAN
Rangkaian penguat operasional, atau sering disebut Gambar 2-1. Penguat Operasional, [1].
sebagai “op-amp” adalah sebuah komponen elektronik
yang memiliki berbagai macam aplikasi dalam dunia 2.2 IC OP AMP 741
elektronika. Maka dari itu penting untuk kita sebagai
seorang engineer mengetahui dan lebih mengenal IC op amp yang digunakan pada percobaan kali
sistem kerja dari rangkaian ini. Pada modul kali ini kita ini adalah jenis op amp 741. Rangkaian op amp
melakukan 6 percobaan diantaranya : dikemas dalam bnetuk dual in-line package (DIP).
DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah
1. Rangkaian Penguat Non Inverting satu ujung sebagai penanda arah yang benar dari
2. Rangkaian Penguat Inverting rangkaian. Pada bagian atas IC memiliki
penomoran PIN sesuai dengan gambar berikut, [1].
3. Rangkaian Penguat Summer
4. Rangkaian Penguat Integrator
5. Desain Rangkaian
6. Aplikasi Persamaan Differensial dengan
Rangkaian Op Amp untuk Oscillator
Adapun beberapa tujuan dari percobaan pada modul ini
sebagai berikut, [1] :
1. Dapat menyusun rangkaian pada breadboard.
Gambar 2-2. Konfigurasi pin IC Op Amp 741, [1].
2. Memahami penggunaan operational amplifier.
3. Dapat menggunakan rangkaian-rangkaian Pada ici ini memiliki dua input, dua pin power
standar operational amplifier pada komputasi supplu, satu pin output, satu pin NC ( no
analog sederhana. connection), dan dua pin offset null. Pin offset null
memiliki fungsi agar pengaturan internal dalam
IC memaksa tegangan output menjadi nol ketuka
kedua input bernilai nol. Terdapat batasan penting
dalam IC ini yakni memiliki batas maksimum
3. METODOLOGI
Perhatikan dan susun rangkaian sesuai yang Perhatikan dan susun rangkaian sesuai yang diperintahkan pada
modul
diperintahkan pada modul
B 2.15 4.36
Ubahlah nilai R1 dan R2 menjadi 6,8 kΩ. amati sinyal C -1.88 -3.806
yang muncul di titik C. catat frekuensinya di BCL.
D -5.9 -11,02
A -3.91 8.69
2.2 2.1824
B 0 0
2.2 2.1846
1 1.03
1.1 1.09
2.2 2.208
Grafik 4-2. Output rangkaian integrator
2.2 2.201
Pada percobaan kali ini, praktikan mendapatkan
3.3 3.318
hasil output berupa sinyal segitiga yang awalnya
diberikan inputan sinyal kotak yang membuktikan
Tabel 4-5. Nilai resistor percobaan 3. bahwa rangkaian integrator berhasil befungsi
dengan baik. Disini kita dapat melihat bahwa
Titik Hubung VIn2 (Vpp) VOut (Vpp) sinyal output memiliki bentuk integral dari sinyal
inputnya yakni sinyal kotak menjadi sinyal
A 4 4 segitiga. Kemudian seharusnya praktikan
melakukan percobaan saat input sebesar 0.1 Vpp
B 4 4 tetapi tidak dilakukan akibat kurangnya waktu
yang tersisa. Seharusnya nilai output yang
dihasilkan dengan input 0.1 Vpp tidak jauh
Tabel 4-6. Nilai pengukuran tegangan percobaan 3.
berbeda hanya saja ukuran dari segitiganya akan
menjadi lebih kecil dibandingkan sebelumnya.
Pada percobaan kali ini, praktikan mendapatkan
data tegangan input 2 yang tidak sesuai dengan
4.5 DESAIN
yang diharapkan. Praktikan mendapatkan data
Vin2 sama dengan Vout yang dihasilkan serta
bentuk sinyal yang sama di osiloskop. Praktikan
menduga kesalahan tersebut diakibatkan adanya
komponen yang rusak di kabel yang
menghubungkan antara input dengan op amp,
kerusakan breadboard, kerusakan op amp, atau Gambar 4-1. Desain rangkaian.
bahkan kesalahan dari praktikan yang tidak
memasang komponen dengan benar. Seharusanya Pada percobaan kali ini, praktikan mendesain
didapatkan Vin2 yang memiliki nilai yang rangkaian yang diminta dari persamaan pada
menghasilkan output 4 Vpp dan karena ini modul sebelumnya dengan menggunakan 3 buah
merupakan rangkaian penjumlah maka op amp serta memanfaatkan rangkaian sederhana
seharusnya Vin2 lebih kecil dibandingkan op amp yakni rangkaian inverting, rangkaian
outputnya. integrator dan rangkaian summer. Dengan begitu
praktikan mampu membuat rangkaian yang
sesuai dengan persamaan Vo = 2Va + 2,2 ∫ Vb dt.
5. KESIMPULAN
1. Praktikan mampu untuk menyusun
rangkaian pada breadboard yang
ditunjukkan dengan praktikan yang
mampu menyelesaikan rangkaian dari
setiap percobaan pada breadboard.
2. Praktikan mampu memahami dan
mengetahui penggunaan op-amp yakni
untuk memperbesar nilai output dari
suatu input/masukan.
3. Praktikan mampu menggunakan
rangkaian-rangkaian standar operational
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7