Anda di halaman 1dari 30

MODUL PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 2

Versi 0.1

Laboratorium Elektronika Dasar


Program Studi Fisika
Fakultas Sains
UIN SMH Banten
2022
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2 – MODUL 1
RANGKAIAN PENGUAT OP-AMP
TUJUAN
- Melakukan rancang bangun rangkaian penguat

- Memanfaatkan Op-Amp sebagai rangkaian penjumlah

- Memahami karakteristik penguat instrumentasi

TEORI DASAR
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang memiliki suatu bentuk
penguat diferensial. Penguat operasional itu sendiri memiliki dua buah saluran masukkan serta
memiliki sebuah saluran keluaran. Beberapa mode yang dapat digunakan untuk input sinyal
dapat melewati saluran inverting/membalik dan juga saluran non-inverting/tidak membalik.
Suatu Op-Amp disimpan dalam suatu rangkaian terintegrasi yang memiliki berbagai macam jenis
transistor sebagai rangkaian penguat. Symbol dari rangkaian tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:

Gambar 1 Simbol Penguat Operasional

Dari gambar diatas, bisa kita lihat bahwa tanda minus memperlihatkan bahwa masukkan
inverting. Sedangkan tanda plus memperlihatkan masukkan non-inverting. Beberapa
karakteristik yang berkaitan dengan Op-Amp antara lain adalah sebagai berikut:

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|2


Tabel 1: Karakteristik Utama dari Penguat Operasional

Gambar 2: Sirkuit Ekivalen dari Op-Amp

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa impedansi atau resistansi masukkan sangat besar.
Kemudian, dapat dilihat pada sirkuit ekivalen diatas, terdapat rangkaian ekivalen dari penguat
operasional. Dapat dilihat bahwa titik inverting dan non-inverting ternyata terhubung dengan
satu buah komponen ekivalen yaitu resistor yang memiliki nilai impedansi sangat besar.
Sehingga, jika titik 𝑣2 terhubung dengan ground, maka implikasinya adalah 𝑣1 menjadi sebuah
ground virtual.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|3


Rangkaian Penguat Inverting

Gambar 3: Rangkaian Penguat Inverting

Gambar 4: Konsep Ground Virtual

Ketika bagian non-inverting dihubungkan dengan ground, kita juga ingat bahwa impedansi
masukan memiliki nilai yang besar sekali. Sehingga, nilai 𝑖2 dianggap tidak ada dan seluruh nilai
arus 𝑖𝑖𝑛 yang melewati resistor 𝑅1 akan sama dengan nilai 𝑖𝑖𝑛 yang melewati 𝑅𝑓 . Selanjutnya,
virtual ground diatas dapat diartikan sebagai ground untuk voltase tetapi bila kita lihat dari sisi
arus, sirkuit ini terbuka (dalam hal ini, arus tidak mengalir dari 𝑣2 menuju ground.

𝐼1 = 𝐼2
(𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑎 ) (𝑉𝑎 − 𝑉𝑜𝑢𝑡 )
=
𝑅1 𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅2
𝐺= =−
𝑉𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑅1

Kita bisa lihat bahwa 𝑉𝑎 merupakan titik virtual ground yang dalam kata lain nilai potensial pada
titik tersebut adalah sama dengan nol. Sehingga, rumus penguatan pun didapatkan. Tanda

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|4


negatif dalam perumusan diatas mengandung arti polaritas hasil penguatan akan berbeda 180
derajat bila kita bandingkan dengan penguat non-inverting.

Rangkaian Penguat Non-Inverting

Gambar 5: Rangkaian Penguat Non-Inverting

Berbeda dengan rangkaian inverting, rangkaian non-inverting menghasilkan suatu penguatan


dengan polaritas yang sama namun memiliki besar amplitude yang berbeda. Penguat non-
inverting merupakan sebuah tapis dasar Op-Amp yang lain. Dengan menggunakan feedback,
maka penguatan tegangan akan menjadi lebih stabil. Tentu dengan cara seperti diatas, impedansi
masukkan akan jauh lebih tinggi dan impedansi keluaran akan berkurang sesuai dengan sifat-sifat
Op-Amp yang ideal. Besar penguatan untuk rangkaian penguat non-inverting adalah sebagai
berikut:

𝑅2
𝐺 =1+
𝑅1

Rangkaian Penguat Instrumentasi

Penguat instrumentasi merupakan suatu rangkaian yang memperbaiki kelemahan dari rangkaian
penguat yang sudah kita bahas sebelumnya. Walau secara teoretik kita dapat memilih besar dari
𝑅1 dan 𝑅2 sebagai faktor penguat dari suatu rangkaian penguat, namun penguatan tersebut
nyatanya memperbesar bukan hanya sinyal masukkan, namun juga noise yang juga ikut
diperkuat. Penguat instrumentasi ditunjukkan dengan gambar di bawah ini:

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|5


Besar penguat instrumentasi diatas adalah sebagai berikut

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓3 2𝑅𝑓1


𝐺= = = ( + 1)
𝑉𝑖𝑛 𝑉2 − 𝑉1 𝑅1 𝑅𝑔1

Dimana:

𝐺 = 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑉𝑖𝑛 = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛

Alat-Alat Percobaan
• Tiga Buah Op-Amp 741
• Catu Daya
• Signal Generator
• Osiloskop
• Sistem Wiring

Tugas Pendahuluan
1. Turunkan semua perumusan yang ada di dalam teori dasar
2. Tentukan nilai komponen untuk penguatan/gain sebesar 5 dan 10 kali untuk ketiga penguat

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|6


Percobaan
1. Rancanglah suatu penguat inverting dengan besar penguatan sebesar 10, ambil data untuk
masukkan DC dan masukkan untuk frekuensi tertentu
2. Rancanglah suatu penguat non-inverting dengan besar penguatan sebesar 5, ambil data untuk
masukkan DC dan masukkan untuk frekuensi tertentu
3. Rancanglah suatu penguat instrumentasi dengan besar penguatan sebesar 5, ambil data untuk
masukkan DC dan masukkan untuk frekuensi tertentu

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|7


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2 – MODUL 2
PENGENALAN ARDUINO MEGA 2560 – Installasi Program
TUJUAN
- Mengenal Penggunaan Mikrokontroler Arduino Mega 2560

- Memahami Sintaks-Sintaks Dasar dari Mikrokontroler Arduino

- Memahami Pin-Pin dasar dari Miktrokontroler Arduino

TEORI DASAR
Board Arduino Mega 2560 adalah sebuah Board Arduino yang menggunakan Sirkuit Terintegrasi
(IC) Mikrokontroler ATmega 2560. Board ini memiliki Pin I/O yang relatif banyak, 54 digital Input
/ Output, 15 buah diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM, 16 buah analog Input, 4
UART. Arduino Mega 2560 dilengkapi kristal 16 MHz. Untuk menyalakan devais tersebut,
pengguna perlu menghubungkan power dari USB ke PC/Laptop melalui port USB A to B.

Arduino muncul dengan banyak sekali variannya, mulai dari Arduino Uno, Arduino Mega 2560,
Arduino Nano, dan sebagainya. Semua varian Arduino tersebut dibangun dengan dasar yang
sama yaitu menggunakan mikrokontroler yang memiliki perbedaan di banyaknya pin yang bisa
digunakan.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|8


Gambar 1. (a) Arduino UNO; (b) Arduino MEGA 2560; (3) Arduino Nano

Spesifikasi Umum Dari Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru sudah tidak
menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan chip Atmega 16U2 (Atmega
8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.

Arduino Mega 2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

• Pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin
baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF memungkinkan shield untuk
beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan
kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt
dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin
yang tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
• Sirkuit RESET.
• Chip ATmega16U2 menggantikan chip Atmega 8U2.

Daya (Power)

Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal.
Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|9


baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung
dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor POWER.

Papan Arduino ATmega 2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt
sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan
menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak
stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan
mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang
dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt.

Beberapa pin yang berhubungan dengan power atau tenaga adalah sebagai berikut:

VIN: Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya
eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-
regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok
tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan
melalui pin ini,

5V: Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan
sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino
dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt),
konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan
melalui pin 5V atau 3,3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan
Arduino,

3V3: Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh
regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah
50 mA,

GND: Pin Ground,

IOREF: Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang
beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar
untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|10


mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada
tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.

Tabel 1. Fungsi dan kegunaan bagian-bagian Arduino

No Fungsi Kegunaan
Memberikan catu daya ke Papan Arduino dan
1 Power USB untuk upload sketch/kode program menggunakan
kabel USB dari komputer.
Memberikan catu daya ke Papan Arduino langsung
2 Power (Berrel Jack)
dari sumber daya AC
Mengendalikan tegangan yang diberikan ke papan
3 Voltage Regulator Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang
digunakan oleh prosesor dan elemen-elemen lain.
Membantu Arduino dalam hal yang berhubungan
4 Crystal Oscillator
dengan waktu.
Melakukan reset proses Arduino dari awal.
Terdapat dua cara untuk mereset Arduino Uno.
5 dan Pertama, dengan menggunakan reset button (17)
Arduino Reset
17 pada papan arduino. Kedua, dengan
menambahkan reset eksternal ke pin Arduino yang
berlabel RESET (5).
· 3.3V (6) − Supply 3.3 output volt · 5V (7) −
Supply 5 output volt · Arduino bekerja dengan
6, 7, 8, Pin 3.3V, 5V, GND, baik pada tegangan 3.3 volt dan 5 volt. · GND (8)
9 Vin – Ground · Vin (9) – Digunakan untuk memberi
daya ke papan Arduino dari sumber daya
eksternal, seperti sumber daya AC.
10 Input/output Analog Pin Analog
Main
11 Sebagai pusat pengolahan Arduino.
Microcontroller/IC
ICSP (12) adalah AVR, suatu programming header
kecil untuk Arduino yang berisi MOSI, MISO, SCK,
RESET, VCC, dan GND. Hal ini sering dirujuk
12 Pin ICSP sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang
dapat dipertimbangkan sebagai “expansion” dari
output. Sebenarnya, kita memasang perangkat
output ke master bus SPI.
LED ini harus menyala jika menghubungkan
Arduino ke sumber daya. Jika LED tidak menyala,
13 Power LED Indicator
maka terdapat sesuatu yang salah dengan
sambungannya.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|11


Pin yang digunakan untul melakuakn komunikasi
serial, dimana TX (transmit) dan RX (receive). TX
14 TX dan RX
dan RX muncul di dua tempat pada papan Arduino
UNO.
15 Input/Output Digital Pin Digital
AREF merupakan singkatan dari Analog Reference.
AREF terkadang kadang digunakan untuk
16 AREF mengatur tegangan referensi eksternal (antar 0
dan 5 Volts) sebagai batas atas untuk pin input
analog input.

Joobsheet ini dimaksudkan agar Anda yang masih pemula dalam dunia mikrokontroller dapat
mengikuti dan mempelajari Arduino dengan mudah dan segera dapat mempraktekkannya.
Oleh sebab itu, di sini akan dibahas tentang konsep elektronik, sensor, dan bahasa
pemrograman secukupnya dengan harapan Anda bisa segera praktek tanpa memikirkan
konsep elektronika yang relatif rumit.

Apa itu mikrokontroller?


Dalam diskusi sehari-hari dan di forum internet, mikrokontroller sering dikenal dengan sebut
μC, uC, atau MCU. Terjemahan bebas dari pengertian tersebut, bisa dikatakan bahwa
mikrokontroller adalah komputer yang berukuran mikro dalam satu chip IC (integrated circuit)
yang terdiri dari processor, memory, dan antarmuka yang bisa diprogram. Jadi disebut
komputer mikro karena dalam IC atau chip mikrokontroller terdiri dari CPU, memory, dan I/O
yang bisa kita kontrol dengan memprogramnya. I/O juga sering disebut dengan GPIO
(General Purpose Input Output Pins) yang berarti : pin yang bisa kita program sebagai input
atau output sesuai kebutuhan.

Dalam bahasan ini kita akan menggunakan board Arduino Uno (Gambar 1.1). Board
Arduino terdiri dari hardware/modul mikrokontroller yang siap pakai dan software IDE
yang digunakan untuk memprogram sehingga kita bisa belajar dengan mudah. Kelebihan
dari Arduino yaitu kita tidak direpotkan dengan rangkaian minimum sistem dan
programmer karena sudah built in dalam satu board. Oleh sebab itu kita bisa fokus ke
pengembangan sistem.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|12


Untuk praktek, kita akan menggunakan project board (ada yang menyebutnya dengan
istilah bread board) dan beberapa kabel jumper untuk menghubungkan antara komponen
dan Arduino (Gambar 1.2). Dengan project board kita tidak perlu menyolder rangkaian
sehingga relatif mudah dan cepat dalam merangkai. Project board memungkinkan kita
untuk membangun dan membongkar rangkaian dengan cepat sehingga sangat cocok
untuk eksperimen. Tapi jika kita ingin membuat rangkaian yang permanen, maka kita
harus menggunakan PCB.

Gambar 1.2: Jalur Project Board


Yang terpenting adalah, kita harus memahami jalur-jalur pada project board. Project
board yang akan diulas di sini terdiri dari jalur vertikal dan jalur horisontal. Jalur vertikal
ada di bagian tengah yang terdiri dari 2 x 64 jalur. Masing-masing jalur terdiri dari 5 titik
vertikal, misal jalur 1A1B-1C-1D-1E dan jalur 1F-1G-1H-1I-1J yang kedua tidak saling
tersambung. Jalur horisontal sebanyak 8 jalur, 4 jalur ada di bagian atas dan 4 jalur lagi
di bagian bawah. Jalur ini bisa digunakan untuk power supply (VCC dan GND) untuk
rangkaian. Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan Gambar 1.3. Garis-garis yang ada

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|13


menunjukkan bahwa lubang tersebut terhubung secara fisik. Ada beberapa macam model
project board, ada yang besar/panjang, ada yang pendek dan ada pula yang kecil. Semua
model sama dalam penggunaannya dan cara pemasangan kabel jumper, prinsipnya
seperti gambar 1.3 di atas.
Instalasi Arduino IDE Anda bisa mendownload Arduino IDE di website Arduino, yaitu di
alamat : https://www.arduino.cc/en/Main/Software. Software Arduino ada yang versi
installer (hanya untuk Windows) dan versi terkompres dalam zip. Jika memilih versi tanpa
install (format .zip), maka Anda hanya perlu mengekstraknya di folder mana saja dan
Anda bisa langsung menjalankannya. Jika Anda pengguna Linux, maka sedikit tantangan
untuk Anda karena proses instalasi tidak semudah instalasi di Windows dan Mac. Panduan
untuk menginstall di Linux bisa Anda pelajari di bagian instalasi Linux.

Alat-Alat Percobaan
• Arduino Mega 2560
• USB A to B Cable
• Komputer
• Arduino IDE

Tugas Pendahuluan
• Jelaskan sintaks-sintaks dasar yang biasa dituliskan pada Arduino IDE

Percobaan
Instalasi di Windows

Praktik 1.
1. Pasang board Arduino Anda ke port USB pada komputer atau laptop, kemudian tunggu
hingga Windows mencoba untuk menginstall driver sendiri. Biasanya dia gagal
menginstall driver jika belum memiliki driver tersebut. (Silakan lanjutkan ke step
berikutnya)
2. Jika berhasil, berarti instalasi selesai. Tapi jika gagal, lanjutkan ke step selanjutnya.
3. Anda harus install dari device manager. Untuk masuk ke device manager, Anda bisa
melakukannya dengan dua cara:

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|14


Gambar 6: Posisi Tombol Windows

Tekan tombol ("Windows" + R) secara bersamaan. Tombol "Windows" adalah tombol


pada keyboard dengan logo Windows (gambar logo windows, biasanya terletak di sebelah
kiri atau kanan spasi, lihat Gambar 1.4). Setelah Anda menekan tombol "Windows" + R,
maka akan muncul "Run", ketikkan "devmgmt.msc" (tanpa tanda petik), kemudian tekan
tombol ENTER. Jika benar, maka akan muncul window Device Manager.

Gambar 7: Window yang muncul setelah menekan (Windows + R)

1. Jika Device Manager Anda sudah keluar, Anda bisa lanjut ke point 4, jika tidak, coba
cara berikut untuk menampilkan device manager

2. Klik Start - pilih Control Panel. Di dalam Control Panel, pilih System and Security, lalu
pilih System. Selanjutnya pilih Device Manager.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|15


3. Pada Device Manager, perhatikan bagian Ports (COM & LPT), akan muncul device baru
dengan nama "Arduino UNO (COMxx)"

4. Klik kanan pada "Arduino UNO (COMxx)", kemudian pilih "Update Driver Software".

5. Selanjutnya pilih "Browse my computer for Driver software".

6. Cari folder software Arduino Anda, kemudian cari file arduino.inf (khusus untuk Arduino
UNO REF.3) pada folder Drivers.

7. Jika Anda menggunakan versi IDE di bawah 1.0.3, Anda bisa memilih driver dengan
nama file ArduinoUNO.inf

8. Jika berhasil, berarti instalasi driver sudah selesai. Jika belum, silakan Anda mencari
caranya, bisa tanya ke teman-teman ataupun mencari jawabannya di internet.

9. Selanjut mari kita coba untuk mengupload sampel code yang ada pada software
Arduino

10. Jalankan Aplikasi Arduino (arduino.exe), pada pojok kanan bawah akan ada tulisan
"Arduino UNO on COMxx". Berarti port yang digunakan Arduino adalah COMxx, jika
tulisan tersebut tidak muncul, berarti instalasi driver belum berhasil atau board Arduino

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|16


belum disambungkan ke komputer. Selanjutnya, silakan buka sampel led flipflop dengan
cara Klik menu File > Examples > 1.Basic > Blink

11. Setting board Arduino dengan cara : Klik menu Tools > Board > Arduino UNO

12. Pilih port yang digunakan Arduino dengan cara mengklik menu Tools > Ports > (pilih
yang ada Arduino-nya)

13. Klik tombol upload (tombol denga panah ke kanan)

14. Setelah berhasil diupload, akan muncul tulisan "Done uploading" di bagian bawah.
Jika berhasil, maka LED dengan tulisan "L" pada board Arduino akan berkedip Arduino
IDE Untuk memprogram board Arduino, kita butuh aplikasi IDE (Integrated Development
Environment) bawaan dari Arduino. Aplikasi ini berguna untuk membuat, membuka, dan
mengedit source code Arduino (Sketches, para programmer menyebut source code
arduino dengan istilah "sketches"). Selanjutnya, jika kita menyebut source code yang
ditulis untuk Arduino, kita sebut "sketch" juga. Sketch merupakan source code yang berisi
logika dan algoritma yang akan diupload ke dalam IC mikrokontroller (Arduino).

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|17


Interface Arduino IDE tampak seperti gambar 1.7. Dari kiri ke kanan dan atas ke bawah,
bagianbagian IDE Arduino terdiri dari:
1. Verify: pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum aplikasi
diupload ke board Arduino, biasakan untuk memverifikasi terlebih dahulu sketch yang
dibuat. Jika ada kesalahan pada sketch, nanti akan muncul error. Proses Verify/Compile
mengubah sketch ke binary code untuk diupload ke mikrokontroller.
2. Upload: tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch ke board Arduino. Walaupun
kita tidak mengklik tombol verify, maka sketch akan di-compile, kemudian langsung
diupload ke board. Berbeda dengan tombol verify yang hanya berfungsi untuk
memverifikasi source code saja.

3. New Sketch: Membuka window dan membuat sketch baru

4. Open Sketch : Membuka sketch yang sudah pernah dibuat. Sketch yang dibuat
dengan IDE Arduino akan disimpan dengan ekstensi file .ino

5. Save Sketch : menyimpan sketch, tapi tidak disertai mengcompile.

6. Serial Monitor : Membuka interface untuk komunikasi serial, nanti akan kita
diskusikan lebih lanjut pada bagian selanjutnya

7. Keterangan Aplikasi : pesan-pesan yang dilakukan aplikasi akan muncul di sini,


misal "Compiling" dan "Done Uploading" ketika kita mengcompile dan mengupload sketch
ke board Arduino

8. Konsol : Pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang sketch akan
muncul pada bagian ini. Misal, ketika aplikasi mengcompile atau ketika ada kesalahan
pada sketch yang kita buat, maka informasi error dan baris akan diinformasikan di bagian
ini.

9. Baris Sketch : bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang aktif
pada sketch.

10. Informasi Port : bagian ini menginformasikan port yang dipakah oleh board
Arduino.
UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|18
TUGAS AKHIR

1. Sebutkan tugas masing masing bagian dan screenshot lah bagian tersebut di bawah
ini
• Verify
• Upload

• New Sketch
• Open Sketch
• Save Sketch
• Serial Monitor
• Keterangan Aplikasi
• Konsol
• Baris Sketch
• Informasi Port

2. Dari praktik 1 di atas, tulis apa kendala-kendala yang Anda hadapi saat menginstal
program Arduino di komputer/laptop Anda. Jelaskan secara singkat untuk mengatasi
kendala yang Anda temui.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|19


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2 – MODUL 3
PROGRAM LED BERKEDIP
TUJUAN
- Menjalankan Program Arduino untuk mengetahui kerangka kerja Arduino bersamaan
dengan sensor

INDIKATOR
1. Membuat Sketch Program Lampu LED Berkedip
2. Merangkai Lampu LED Berkedip dengan Arduino
3. Menjalankan Sketch Program LED Berkedip dengan Arduino

TEORI DASAR
Rangkaian LED
Ketika belajar pemrogaman, program pertama yang harus dicoba pertama kali adalah
memunculkan pesan "Hello World!". Dalam mempelajari mikrokontroller ternyata juga
ada, yang pertama kali harus dibuat adalah membuat lampu LED berkedip, LED berkedip
maksudnya adalah flip-flop. LED merupakan kependekan dari Light Emiting Diode, yaitu
diode yang mampu mengubah listrik menjadi cahaya. Sebagaimana sifat diode, lampu
LED memiliki kaki positif dan negatif. Sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik. Jika
dipasang terbalik maka tidak akan ada arus yang mengalir dan LED pun tidak akan
menyala. Arduino bekerja pada tegangan 5-12 volt dengan arus yang relatif besar yang
sanggup memutuskan LED. Sehingga jika kita ingin menyambungkan LED, maka kita
butuh tahanan (resistor) untuk membatasi arus yang masuk ke LED. LED memiliki
tegangan kerja yang disebut dengan forward voltage (fv) yang mana tegangan ini adalah
tegangan yang dibutuhkan LED untuk bisa menyala dengan baik dan aman. Ukuran
resistor yang bisa dipakai adalah 100Ω hingga 1KΩ (Ω dibaca ohm, satuan dari
resistansi/hambatan), makin besar nilai resistor maka nyala LED akan semakin redup.
Pada Arduino, tegangan yang keluar dari pin-pinnya adalah 0-5 volt.

Sementara itu, catu daya untuk Arduino antara 5-12 volt. Oleh sebab itu, pemilihan
resistor tergantung tegangan mana yang akan kita gunakan.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|20


Hubungkan kaki anoda (+) LED ke pin 8 di board Arduino dan kaki katoda (-) LED ke
resistor 220 ohm lalu ke pin GND pada board Arduino. Hubungkan board Arduino ke
komupter/laptop dengan kabel USB downloader.

Alat-Alat Percobaan
• Arduino
• Resistor 220 ohm
• Jumper
• LED

Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud lampu berkedip?
2. Apakah kepanjangan dari LED. Jelaskan sedikit sejarah dari LED!
3. Apakah LED juga Dioda, dan bagaimana prinsip kerjanya!
4. Apakah pemasangan kaki dioda boleh terbalik?

Percobaan
PERCOBAAN 1:

Bukalah program Arduino IDE, lalu ketikkan program berikut

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|21


Setelah selesai membuat Sketch maka akan tampak seperti gambar di bawah.
Selanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim Sketch program ke board Arduino untuk
dijalankan. Tombol upload adalah menu panah arah ke kanan di bawahnya menu Edit.

Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch program ke board Arduino.
Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah layar program Arduino.
Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. Lihat apa yang terjadi pada rangkaian

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|22


Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat dari pengamatan tersebut. Catatlah apa
yang terjadi!

PERCOBAAN 2 Memodifikasi Time Delay menggunakan IF 1. Buatlah rangkaian seperti


gambar di bawah!

Hubungkan kaki anoda (+) LED ke pin 8 di board Arduino dan kaki katoda (-) LED ke
resistor 220 ohm lalu ke pin GND pada board Arduino. Hubungkan board Arduino ke
komupter/laptop dengan kabel USB downloader. Buka Arduino IDE dan ketiklah sketch
program berikut:

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|23


Setelah selesai membuat Sketch maka selanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim
Sketch program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah
arah ke kanan di bawahnya menu Edit. Kalau tidak ada kesalahan pasti Sketch bisa
dijalankan di Arduino. Jika ada kesalahan (error), maka carilah apa penyebabnya dan
temukan pemecahannya.Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch
program ke board Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah
layar program Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. Lihat apa yang
terjadi pada rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat dari pengamatan
tersebut.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|24


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2 – MODUL 4
SENSOR TEMPERATUR DENGAN MENGGUNAKAN LM35

TUJUAN
- Dapat membuat termometer digital dengan menggunakan Arduino dan menggunakan
penampil LCD display.

INDIKATOR
1. Membuat Sketch program Arduino untuk membuat termometer digital.
2. Merangkai rangkaian termometer digital dengan Arduino.

TEORI DASAR
Sensor Suhu LM35 LM35 merupakan IC sensor suhu dengan bentuk yang mirip dengan
transistor. Kaki IC ini hanya ada tiga, yaitu untuk VCC, Output, dan GND.

Gambar 1. LM35 Sensor ini bisa digunakan untuk mengukur suhu dari -55o – 150o celcius.
Berdasarkan datasheet LM356, maka kita bisa menggunakan pengukuran penuh (-55𝑂 –
150𝑂 celcius) atau pengukuran sebagian yaitu hanya bisa menghitung dari 2 – 150𝑜
celcius. Untuk pengukuran penuh, maka rangkaian dasarnya seperti tampak pada gambar
1, sedangkan untuk pengukuran sebagian, rangkaian dasarnya adalah seperti pada
gambar di bawah.

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|25


Gambar 2. Rangkaian dasar pengukuran suhu LM35 Sebelum membuat program, kita
akan menghitung bagaimana cara mengukur dan mengkonversi output dari LM35
menjadi suhu. Kita akan mengkonversi voltase pada kaki output LM35, kemudian
menghitungnya berdasarkan tegangan referensi yang digunakan, mengubahnya menjadi
celcius, lalu mengirimkannya ke komputer melalui komunikasi serial. Jika kita
menggunakan tegangan referensi 5 volt, maka Arduino bisa mengukur setidaknya hingga
5000 mV. padahal kemampuan LM35 hanya sebatas 150𝑜 celcius atau 150 x 10 mV =
1500 mV (1.5 volt). Sehingga tegangan yang keluar dari kaki output LM35 tidak akan
mungkin melebihi 1.5 volt. Berdasarkan persamaan sederhana, maka kita bisa
menghitung suhu berdasarkan perbandingan antara kapasitas voltase yang bisa dicacah
oleh pin analog Arduino (1024) dan kemampuan LM35 mengukur suhu. Tegangan
referensi: 5 Volt (5000 mV) Cacahan masukan (input) : 0 – 1024 Kenaikan suhu = 10mV
/ °𝐶 Suhu = ((Vin / 10mV) x 5000) / 1024

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|26


Alat-Alat Percobaan
• Arduino Mega 2560
• LM35 Sensor
• BreadBoard

Tugas Pendahuluan
1. Bagaimana karakteristik dari LM35
2. Tuliskan beberapa hal penting yang berhubungan dengan Sensor LM35 (Ambil dari datasheet)

Percobaan
Percobaan 1:

Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah!

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|27


Hubungkan kaki 1 dengan pin 5 Volt, kemudian, hubungkan pin 2 dari LM 35 tersebut
dengan pin A5. Sementara itu, hubungkan pin 3 dengan Gnd. Lalu, ketikkan kode
dibawah ini:

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|28


Setelah selesai membuat Sketch maka selanjutnya tekan tombol upload untuk mengirim
Sketch program ke board Arduino untuk dijalankan. Tombol upload adalah menu panah
arah ke kanan di bawah menu Edit. Jika tidak ada kesalahan, Sketch bisa dijalankan di
Arduino. Jika ada kesalahan (error), maka carilah apa penyebabnya dan temukan
pemecahannya.Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch program ke
board Arduino. Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah layar program
Arduino. Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. Lihat apa yang terjadi pada
rangkaian Arduino dan jelaskan apa yang Anda dapat dari pengamatan tersebut. Tuliskan
ditempat yang telah disediakan!

TUGAS AKHIR

1. Ambillah data temperatur untuk 5 tempat berbeda di daerah yang berbeda di sekitar
kampus

2. Ambillah data suhu anda dengan selama 5 menit dengan interval sebanyak 5 detik.
Catatlah apa yang terjadi

UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|29


UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|30

Anda mungkin juga menyukai