ELEKTRONIKA DASAR 2
Versi 0.1
TEORI DASAR
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang memiliki suatu bentuk
penguat diferensial. Penguat operasional itu sendiri memiliki dua buah saluran masukkan serta
memiliki sebuah saluran keluaran. Beberapa mode yang dapat digunakan untuk input sinyal
dapat melewati saluran inverting/membalik dan juga saluran non-inverting/tidak membalik.
Suatu Op-Amp disimpan dalam suatu rangkaian terintegrasi yang memiliki berbagai macam jenis
transistor sebagai rangkaian penguat. Symbol dari rangkaian tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
Dari gambar diatas, bisa kita lihat bahwa tanda minus memperlihatkan bahwa masukkan
inverting. Sedangkan tanda plus memperlihatkan masukkan non-inverting. Beberapa
karakteristik yang berkaitan dengan Op-Amp antara lain adalah sebagai berikut:
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa impedansi atau resistansi masukkan sangat besar.
Kemudian, dapat dilihat pada sirkuit ekivalen diatas, terdapat rangkaian ekivalen dari penguat
operasional. Dapat dilihat bahwa titik inverting dan non-inverting ternyata terhubung dengan
satu buah komponen ekivalen yaitu resistor yang memiliki nilai impedansi sangat besar.
Sehingga, jika titik 𝑣2 terhubung dengan ground, maka implikasinya adalah 𝑣1 menjadi sebuah
ground virtual.
Ketika bagian non-inverting dihubungkan dengan ground, kita juga ingat bahwa impedansi
masukan memiliki nilai yang besar sekali. Sehingga, nilai 𝑖2 dianggap tidak ada dan seluruh nilai
arus 𝑖𝑖𝑛 yang melewati resistor 𝑅1 akan sama dengan nilai 𝑖𝑖𝑛 yang melewati 𝑅𝑓 . Selanjutnya,
virtual ground diatas dapat diartikan sebagai ground untuk voltase tetapi bila kita lihat dari sisi
arus, sirkuit ini terbuka (dalam hal ini, arus tidak mengalir dari 𝑣2 menuju ground.
𝐼1 = 𝐼2
(𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑎 ) (𝑉𝑎 − 𝑉𝑜𝑢𝑡 )
=
𝑅1 𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅2
𝐺= =−
𝑉𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑅1
Kita bisa lihat bahwa 𝑉𝑎 merupakan titik virtual ground yang dalam kata lain nilai potensial pada
titik tersebut adalah sama dengan nol. Sehingga, rumus penguatan pun didapatkan. Tanda
𝑅2
𝐺 =1+
𝑅1
Penguat instrumentasi merupakan suatu rangkaian yang memperbaiki kelemahan dari rangkaian
penguat yang sudah kita bahas sebelumnya. Walau secara teoretik kita dapat memilih besar dari
𝑅1 dan 𝑅2 sebagai faktor penguat dari suatu rangkaian penguat, namun penguatan tersebut
nyatanya memperbesar bukan hanya sinyal masukkan, namun juga noise yang juga ikut
diperkuat. Penguat instrumentasi ditunjukkan dengan gambar di bawah ini:
Dimana:
𝐺 = 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑉𝑖𝑛 = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
Alat-Alat Percobaan
• Tiga Buah Op-Amp 741
• Catu Daya
• Signal Generator
• Osiloskop
• Sistem Wiring
Tugas Pendahuluan
1. Turunkan semua perumusan yang ada di dalam teori dasar
2. Tentukan nilai komponen untuk penguatan/gain sebesar 5 dan 10 kali untuk ketiga penguat
TEORI DASAR
Board Arduino Mega 2560 adalah sebuah Board Arduino yang menggunakan Sirkuit Terintegrasi
(IC) Mikrokontroler ATmega 2560. Board ini memiliki Pin I/O yang relatif banyak, 54 digital Input
/ Output, 15 buah diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM, 16 buah analog Input, 4
UART. Arduino Mega 2560 dilengkapi kristal 16 MHz. Untuk menyalakan devais tersebut,
pengguna perlu menghubungkan power dari USB ke PC/Laptop melalui port USB A to B.
Arduino muncul dengan banyak sekali variannya, mulai dari Arduino Uno, Arduino Mega 2560,
Arduino Nano, dan sebagainya. Semua varian Arduino tersebut dibangun dengan dasar yang
sama yaitu menggunakan mikrokontroler yang memiliki perbedaan di banyaknya pin yang bisa
digunakan.
Arduino Mega 2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru sudah tidak
menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan chip Atmega 16U2 (Atmega
8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
• Pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin
baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF memungkinkan shield untuk
beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan
kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt
dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin
yang tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
• Sirkuit RESET.
• Chip ATmega16U2 menggantikan chip Atmega 8U2.
Daya (Power)
Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal.
Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal
Papan Arduino ATmega 2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt
sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan
menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak
stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan
mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang
dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt.
Beberapa pin yang berhubungan dengan power atau tenaga adalah sebagai berikut:
VIN: Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya
eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-
regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok
tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan
melalui pin ini,
5V: Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan
sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino
dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt),
konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan
melalui pin 5V atau 3,3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan
Arduino,
3V3: Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh
regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah
50 mA,
IOREF: Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang
beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar
untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau
No Fungsi Kegunaan
Memberikan catu daya ke Papan Arduino dan
1 Power USB untuk upload sketch/kode program menggunakan
kabel USB dari komputer.
Memberikan catu daya ke Papan Arduino langsung
2 Power (Berrel Jack)
dari sumber daya AC
Mengendalikan tegangan yang diberikan ke papan
3 Voltage Regulator Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang
digunakan oleh prosesor dan elemen-elemen lain.
Membantu Arduino dalam hal yang berhubungan
4 Crystal Oscillator
dengan waktu.
Melakukan reset proses Arduino dari awal.
Terdapat dua cara untuk mereset Arduino Uno.
5 dan Pertama, dengan menggunakan reset button (17)
Arduino Reset
17 pada papan arduino. Kedua, dengan
menambahkan reset eksternal ke pin Arduino yang
berlabel RESET (5).
· 3.3V (6) − Supply 3.3 output volt · 5V (7) −
Supply 5 output volt · Arduino bekerja dengan
6, 7, 8, Pin 3.3V, 5V, GND, baik pada tegangan 3.3 volt dan 5 volt. · GND (8)
9 Vin – Ground · Vin (9) – Digunakan untuk memberi
daya ke papan Arduino dari sumber daya
eksternal, seperti sumber daya AC.
10 Input/output Analog Pin Analog
Main
11 Sebagai pusat pengolahan Arduino.
Microcontroller/IC
ICSP (12) adalah AVR, suatu programming header
kecil untuk Arduino yang berisi MOSI, MISO, SCK,
RESET, VCC, dan GND. Hal ini sering dirujuk
12 Pin ICSP sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang
dapat dipertimbangkan sebagai “expansion” dari
output. Sebenarnya, kita memasang perangkat
output ke master bus SPI.
LED ini harus menyala jika menghubungkan
Arduino ke sumber daya. Jika LED tidak menyala,
13 Power LED Indicator
maka terdapat sesuatu yang salah dengan
sambungannya.
Joobsheet ini dimaksudkan agar Anda yang masih pemula dalam dunia mikrokontroller dapat
mengikuti dan mempelajari Arduino dengan mudah dan segera dapat mempraktekkannya.
Oleh sebab itu, di sini akan dibahas tentang konsep elektronik, sensor, dan bahasa
pemrograman secukupnya dengan harapan Anda bisa segera praktek tanpa memikirkan
konsep elektronika yang relatif rumit.
Dalam bahasan ini kita akan menggunakan board Arduino Uno (Gambar 1.1). Board
Arduino terdiri dari hardware/modul mikrokontroller yang siap pakai dan software IDE
yang digunakan untuk memprogram sehingga kita bisa belajar dengan mudah. Kelebihan
dari Arduino yaitu kita tidak direpotkan dengan rangkaian minimum sistem dan
programmer karena sudah built in dalam satu board. Oleh sebab itu kita bisa fokus ke
pengembangan sistem.
Alat-Alat Percobaan
• Arduino Mega 2560
• USB A to B Cable
• Komputer
• Arduino IDE
Tugas Pendahuluan
• Jelaskan sintaks-sintaks dasar yang biasa dituliskan pada Arduino IDE
Percobaan
Instalasi di Windows
Praktik 1.
1. Pasang board Arduino Anda ke port USB pada komputer atau laptop, kemudian tunggu
hingga Windows mencoba untuk menginstall driver sendiri. Biasanya dia gagal
menginstall driver jika belum memiliki driver tersebut. (Silakan lanjutkan ke step
berikutnya)
2. Jika berhasil, berarti instalasi selesai. Tapi jika gagal, lanjutkan ke step selanjutnya.
3. Anda harus install dari device manager. Untuk masuk ke device manager, Anda bisa
melakukannya dengan dua cara:
1. Jika Device Manager Anda sudah keluar, Anda bisa lanjut ke point 4, jika tidak, coba
cara berikut untuk menampilkan device manager
2. Klik Start - pilih Control Panel. Di dalam Control Panel, pilih System and Security, lalu
pilih System. Selanjutnya pilih Device Manager.
4. Klik kanan pada "Arduino UNO (COMxx)", kemudian pilih "Update Driver Software".
6. Cari folder software Arduino Anda, kemudian cari file arduino.inf (khusus untuk Arduino
UNO REF.3) pada folder Drivers.
7. Jika Anda menggunakan versi IDE di bawah 1.0.3, Anda bisa memilih driver dengan
nama file ArduinoUNO.inf
8. Jika berhasil, berarti instalasi driver sudah selesai. Jika belum, silakan Anda mencari
caranya, bisa tanya ke teman-teman ataupun mencari jawabannya di internet.
9. Selanjut mari kita coba untuk mengupload sampel code yang ada pada software
Arduino
10. Jalankan Aplikasi Arduino (arduino.exe), pada pojok kanan bawah akan ada tulisan
"Arduino UNO on COMxx". Berarti port yang digunakan Arduino adalah COMxx, jika
tulisan tersebut tidak muncul, berarti instalasi driver belum berhasil atau board Arduino
11. Setting board Arduino dengan cara : Klik menu Tools > Board > Arduino UNO
12. Pilih port yang digunakan Arduino dengan cara mengklik menu Tools > Ports > (pilih
yang ada Arduino-nya)
14. Setelah berhasil diupload, akan muncul tulisan "Done uploading" di bagian bawah.
Jika berhasil, maka LED dengan tulisan "L" pada board Arduino akan berkedip Arduino
IDE Untuk memprogram board Arduino, kita butuh aplikasi IDE (Integrated Development
Environment) bawaan dari Arduino. Aplikasi ini berguna untuk membuat, membuka, dan
mengedit source code Arduino (Sketches, para programmer menyebut source code
arduino dengan istilah "sketches"). Selanjutnya, jika kita menyebut source code yang
ditulis untuk Arduino, kita sebut "sketch" juga. Sketch merupakan source code yang berisi
logika dan algoritma yang akan diupload ke dalam IC mikrokontroller (Arduino).
4. Open Sketch : Membuka sketch yang sudah pernah dibuat. Sketch yang dibuat
dengan IDE Arduino akan disimpan dengan ekstensi file .ino
6. Serial Monitor : Membuka interface untuk komunikasi serial, nanti akan kita
diskusikan lebih lanjut pada bagian selanjutnya
8. Konsol : Pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang sketch akan
muncul pada bagian ini. Misal, ketika aplikasi mengcompile atau ketika ada kesalahan
pada sketch yang kita buat, maka informasi error dan baris akan diinformasikan di bagian
ini.
9. Baris Sketch : bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang aktif
pada sketch.
10. Informasi Port : bagian ini menginformasikan port yang dipakah oleh board
Arduino.
UIN SMH Banten|Praktikum Eldas 2 – ver 0.1|18
TUGAS AKHIR
1. Sebutkan tugas masing masing bagian dan screenshot lah bagian tersebut di bawah
ini
• Verify
• Upload
• New Sketch
• Open Sketch
• Save Sketch
• Serial Monitor
• Keterangan Aplikasi
• Konsol
• Baris Sketch
• Informasi Port
2. Dari praktik 1 di atas, tulis apa kendala-kendala yang Anda hadapi saat menginstal
program Arduino di komputer/laptop Anda. Jelaskan secara singkat untuk mengatasi
kendala yang Anda temui.
INDIKATOR
1. Membuat Sketch Program Lampu LED Berkedip
2. Merangkai Lampu LED Berkedip dengan Arduino
3. Menjalankan Sketch Program LED Berkedip dengan Arduino
TEORI DASAR
Rangkaian LED
Ketika belajar pemrogaman, program pertama yang harus dicoba pertama kali adalah
memunculkan pesan "Hello World!". Dalam mempelajari mikrokontroller ternyata juga
ada, yang pertama kali harus dibuat adalah membuat lampu LED berkedip, LED berkedip
maksudnya adalah flip-flop. LED merupakan kependekan dari Light Emiting Diode, yaitu
diode yang mampu mengubah listrik menjadi cahaya. Sebagaimana sifat diode, lampu
LED memiliki kaki positif dan negatif. Sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik. Jika
dipasang terbalik maka tidak akan ada arus yang mengalir dan LED pun tidak akan
menyala. Arduino bekerja pada tegangan 5-12 volt dengan arus yang relatif besar yang
sanggup memutuskan LED. Sehingga jika kita ingin menyambungkan LED, maka kita
butuh tahanan (resistor) untuk membatasi arus yang masuk ke LED. LED memiliki
tegangan kerja yang disebut dengan forward voltage (fv) yang mana tegangan ini adalah
tegangan yang dibutuhkan LED untuk bisa menyala dengan baik dan aman. Ukuran
resistor yang bisa dipakai adalah 100Ω hingga 1KΩ (Ω dibaca ohm, satuan dari
resistansi/hambatan), makin besar nilai resistor maka nyala LED akan semakin redup.
Pada Arduino, tegangan yang keluar dari pin-pinnya adalah 0-5 volt.
Sementara itu, catu daya untuk Arduino antara 5-12 volt. Oleh sebab itu, pemilihan
resistor tergantung tegangan mana yang akan kita gunakan.
Alat-Alat Percobaan
• Arduino
• Resistor 220 ohm
• Jumper
• LED
Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud lampu berkedip?
2. Apakah kepanjangan dari LED. Jelaskan sedikit sejarah dari LED!
3. Apakah LED juga Dioda, dan bagaimana prinsip kerjanya!
4. Apakah pemasangan kaki dioda boleh terbalik?
Percobaan
PERCOBAAN 1:
Tunggu beberapa saat untuk proses mengirimkan sketch program ke board Arduino.
Ditandai tulisan “Compailing sketch” pada pojok kiri bawah layar program Arduino.
Setelah selesai tulisan menjadi “Done uploading”. Lihat apa yang terjadi pada rangkaian
Hubungkan kaki anoda (+) LED ke pin 8 di board Arduino dan kaki katoda (-) LED ke
resistor 220 ohm lalu ke pin GND pada board Arduino. Hubungkan board Arduino ke
komupter/laptop dengan kabel USB downloader. Buka Arduino IDE dan ketiklah sketch
program berikut:
TUJUAN
- Dapat membuat termometer digital dengan menggunakan Arduino dan menggunakan
penampil LCD display.
INDIKATOR
1. Membuat Sketch program Arduino untuk membuat termometer digital.
2. Merangkai rangkaian termometer digital dengan Arduino.
TEORI DASAR
Sensor Suhu LM35 LM35 merupakan IC sensor suhu dengan bentuk yang mirip dengan
transistor. Kaki IC ini hanya ada tiga, yaitu untuk VCC, Output, dan GND.
Gambar 1. LM35 Sensor ini bisa digunakan untuk mengukur suhu dari -55o – 150o celcius.
Berdasarkan datasheet LM356, maka kita bisa menggunakan pengukuran penuh (-55𝑂 –
150𝑂 celcius) atau pengukuran sebagian yaitu hanya bisa menghitung dari 2 – 150𝑜
celcius. Untuk pengukuran penuh, maka rangkaian dasarnya seperti tampak pada gambar
1, sedangkan untuk pengukuran sebagian, rangkaian dasarnya adalah seperti pada
gambar di bawah.
Tugas Pendahuluan
1. Bagaimana karakteristik dari LM35
2. Tuliskan beberapa hal penting yang berhubungan dengan Sensor LM35 (Ambil dari datasheet)
Percobaan
Percobaan 1:
TUGAS AKHIR
1. Ambillah data temperatur untuk 5 tempat berbeda di daerah yang berbeda di sekitar
kampus
2. Ambillah data suhu anda dengan selama 5 menit dengan interval sebanyak 5 detik.
Catatlah apa yang terjadi