Alat Pengetesan Kurva Polarisasi Speaker
Alat Pengetesan Kurva Polarisasi Speaker
ABSTRAK
Peralatan sound sistem (speaker) saat ini telah berkembang pesat, banyak speaker-speaker baru yang
dibuat dengan teknologi yang modern. Namun sampai saat ini banyak dari speaker-speaker tersebut yang masih
belum diketahui polarisasi penyebaran suaranya. Kebanyakan dari penggemar sound mengalami kesulitan dalam
memilih speaker yang cocok untuk diletakkan dalam suatu ruangan tertentu agar dapat menghasilkan kualitas
suara seperti yang diinginkan.
Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu alat yang mampu mengatasi masalah tersebut, dengan cara
mengetes polarisasi dari penyebaran suara pada speaker.
Dengan menggunakan sound level yang dikeluarkan oleh speaker, sound level tersebut akan dikonversikan
ke dalam bentuk digital dan kemudian dikirimkan ke PC menggunakan kabel RS-232. Selanjutnya data tersebut
diterima oleh PC dan diolah serta ditampilkan dalam bentuk kurva polarisasi.
PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan teknologi 3. Membuat koneksi data sound level meter ke
elektronika telah merambah ke segala aspek PC dan kontroler PC ke driver motor pemutar
kehidupan manusia. Teknologi elektronika telah speaker yang diuji.
membuat segala kegiatan manusia menjadi lebih
mudah, aman dan dapat diandalkan. Dalam TINJAUAN PUSTAKA
kehidupan sehari-hari, banyak speaker-speaker
Sound Level Meter
yang masih belum diketahui polarisasi
Sound level meter adalah, alat pengukur
penyebaran suaranya. Kebanyakan dari para
suara. Mekanisme kerja sound level meter yaitu
penggemar sound mengalami kesulitan dalam
apabila ada benda bergetar, maka akan
memilih speaker yang cocok untuk diletakkan
menyebabkan terjadinya perubahan pada
dalam suatu ruangan tertentu agar dapat
tekanan udara yang dapat diterima oleh sound
menghasilkan kualitas suara seperti yang mereka
level meter, selanjutnya sound level meter akan
inginkan. Hal ini dikarenakan polaritas dari
menggerakkan meter petunjuk[1, 2].
speaker tersebut tidak banyak diketahui. Hal
Sound level meter yang digunakan dalam
tersebut menyebabkan pendesainan kota suara
pembuatan peralatan ini adalah Sound level
tidak banyak mengalami pendekatan secara ideal
meter tipe datalogging sound meter 840013
yaitu didasarkan atas pengalaman saja, tetapi
seperti disajikan pada Gambar 1 di bawah ini.
bukan dari perhitungan empiris. Oleh karena itu,
dibutuhkan adanya suatu alat yang mampu untuk
mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan cara
mengukur polarisasi dari penyebaran suara pada
speaker, yang bisa ditampilkan dalam bentuk
gambar penyebaran suaranya. Masalah yang akan
diselesaikan dalam pembuatan peralatan ini adalah:
1. Tingkat kekedapan suara ruangan sewaktu
terjadi pengambilan suara. Membuat kota suara
yang memiliki peredaman suara interferensi Gambar 1. Datalogging sound meter.
dari luar, sehingga pengetesan bisa dilakukan
mendekati kondisi idealnya; Motor Stepper
2. Membuat ketepatan perputaran motor, yang Motor stepper merupakan salah satu tipe
dipergunakan untuk memutar speaker yang motor yang banyak digunakan untuk aplikasi-
akan diuji; aplikasi dengan menggunakan torsi yang kecil
1)
Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (163-172)
sebagai penggerak, dan mempunyai kepresisian Pin 1: Received Line Signal Detector (Data
sudut putar yang baik. Contoh aplikasi dengan Carrier Detect);
menggunakan motor stepper sebagai Pin 2: Received Data;
pengerak/pemutar (movement unit/activator) Pin 3: Transmit Data;
piringan disket atau piringan CD. Motor stepper Pin 4: Data Terminal Ready;
mengubah pulsa-pulsa digital yang dimasukkan, Pin 5: Signal Ground;
menjadi gerakan mekanik, yang berupa Pin 6: Data Set Ready;
perputaran poros motor secara bertahap. Motor Pin 7: Request To Send;
stepper dapat dipergunakan untuk aplikasi yang Pin 8: Clear To Send;
membutuhkan pergerakan yang sangat teliti[3,6]. Pin 9: Ring Indicator.
RS232 sebagai komunikasi serial
Gambar 2 di bawah menyajikan prinsip
mempunyai 9 pin yang memiliki fungsi masing-
kerja dari motor stepper. Apabila kumparan
masing. Pin yang biasa digunakan adalah pin 2
diberi tegangan (dengan analogi mendapat
sebagai received data, pin 3 sebagai transmited
logika ‘1’), maka akan dibangkitkan kutub
data, dan pin 5 sebagai ground signal.
magnet yang berlawanan dengan kutub magnet
Karakteristik elektrik dari RS232 adalah sebagai
tetap pada rotor. Sehingga posisi kutub magnet
Space (logic 0) mempunyai level tegangan
berikut:
rotor akan ditarik mendekati lilitan yang
menghasilkan kutub magnet berlawanan tadi.
Mark (logic 1) mempunyai level tegangan
sebesar +3 s/d +25 Volt;
terdefinisikan.
164
Yanto: ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER
Vbb 0,7
Persamaan-persamaan lainnya adalah:
Transistor
Transistor merupakan piranti Ib = (3)
Ic = x Ib
semikonduktor yang terbuat dari unsur positif
Rb
(P) dan unsur negatif (N). Transistor mempunyai (4)
tiga buah terminal, yaitu kolektor (C), basis (B), Vc = Vcc – (Rc x Ic) (5)
dan emitor (E). Berdasarkan unsur penyusunnya dengan:
transistor mempunyai dua jenis, yaitu jenis NPN Vcc = Tegangan catu daya
dan PNP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Vc = Tegangan kolektor
Gambar 5 (a) dan 5 (b) berikut: Vbb = Tegangan pada basis
Ib = Arus basis
Ic = Arus kolektor
= Gain arus
Rb = Tahanan pada basis
Rc = Tahanan pada kolektor
(a) (b)
(a) Simbol transistor NPN dan PNP Speaker
(b) Salah satu bentuk fisik transistor Speaker adalah suatu alat
electromechanical transducer yang merubah
Gambar 5. Simbol dan tampak transistor. energi listrik menjadi energi mekanik[4]. Rentang
dari frekuensi suara yang dapat dihasilkan oleh
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar,
sebuah sistem speaker adalah berkisar antara 20-
di mana transistor akan mempunyai dua kondisi,
20 kHz. Keadaan tersebut sesuai dengan rentang
yaitu kondisi cutoff dan kondisi saturasi. Bias
pendengaran manusia yaitu dari 20 sampai 20
yang digunakan untuk mendapatkan dua kondisi
kHz. Speaker terbagi menurut fungsi dan lebar
tersebut adalah bias basis.
frekuensi yang dapat dimainkannya yaitu:
Kondisi saturasi atau jenuh didapat dengan
1. Subwoofer/Woofer: Untuk menghasilkan
memberikan input pada basis sehingga terjadi
reproduksi nada rendah. Biasanya dibatasi
hubung singkat antara kolektor dan emitor guna
dari 100 Hz dan di bawahnya. Dan bilamana
memperoleh arus kolektor yang maksimum.
suatu woofer dapat mereproduksi nada bass
Keadaan saturasi pada transistor dapat
dibawah 40 Hz, maka dapat disebut
dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan
subwoofer. Biasanya ukuran dari subwoofer
tertutup atau on.
adalah 12, 15, 18 inci dan ukuran woofer
Kondisi yang terjadi pada saat transistor
sekitar 8 dan 10 inci;
kolektor dan emitor (Vce) 0,1 Volt, sehingga
dalam keadaan saturasi adalah tegangan antara
2. Mid bass/Midwoofer: Biasanya
menghasilkan frekuensi dengan rentang
VCC akan melewati Rc, maka akan mendapatkan antara 80-350Hz. Biasanya ukuran dari
nilai arus Ic (arus Ic ini adalah arus Ic saturasi) midbass ini adalah berkisar dari 5 sampai 7
dengan persamaan berikut:
Ic(sat)
inci;
Vcc 3. Midrange: Ukuran dari midrange murni
(1)
RC adalah berkisar 3-4 inci dan frekuensi
dengan: kerjanya adalah berkisar 350 sampai dengan
Ic (sat) = arus saturasi 4500 Hz;
Vcc = tegangan antara kolektor dan emitor 3. Tweeter: Adalah driver speaker yang
digunakan untuk mereproduksi daerah atas
165
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (163-172)
Gambar 6. Speaker.
166
Yanto: ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER
meletakkan panel serap dan sebar (difusi)
Reaksi pantulan pada bidang pantul pararel. Pantulan suara
Hampir semua permasalahan ruang dengar dari lantai mudah untuk diatasi dengan
adalah minimnya panel akustik pada meletakkan karpet atau permadani.
permukaan dinding, lantai, dan plafon ruang Frekuensi rendah, biasanya, tidak terserap
tersebut. Jika permukaan dinding, lantai, dan oleh karpet atau rug, menghasilkan fase
plafon memantulkan kembali sebagian dari negatif pada frekuensi midbass yang saling
energi suara, maka akan didengar suara meniadakan, akibat intervensi suara
pantulan. Suara pantulan ini bagai bola ping langsung dan suara pantulan, sering disebut
pong yang mana pantulan suara terdengar dengan “Allison Affect”, diambil dari nama
walau suara asli telah mati. Dalam ruang designer loudspeaker Roy Allison, yaitu
kosong seseorang dapat menepukkan tangan orang pertama mempublikasikan fenomena
dan mendengar suara pantulan setelah ini. Perlu diingat, jenis karpet berhubungan
seseorang itu menepuk tangannya. Suara pula dengan kualitas suara. Sebagai contoh
pantulan terjadi berkalikali dengan waktu karpet wool memiliki suara yang lebih alami
dan bunyi yang tak teratur. Efek ini seperti dibandingkan dengan karpet sintetik. Karena
seseorang masuk ke rumah cermin di mana serabut pada karpet wool memiliki panjang
seseorang dapat melihat bayangan seseorang dan ketebalan yang tidak sama, sehingga
berpuluh-puluh jumlahnya. Suara pantulan masing–masing serabut menyerap frekuensi
ini mengaburkan suara hentakan alat musik yang berbeda. Karpet sintetik, sebaliknya,
dan memberi bunyi tambahan setelah terbuat dari serabut dengan panjang dan
hentakan alat musik. Pada Gambar 9 terlihat ketebalan yang persis sama, sehingga
speaker yang ditempatkan di ruang dekat masing-masing serabut menyerap frekuensi
dinding dan lantai. Kita akan mendengar yang sama.
suara langsung dari speaker plus suara
pantulan dinding, lantai, dan plafon. Suara Teori panel akustik[5,]
pantulan tersebut terdengar sedikit lebih Pantulan dinding seharusnya disebar
lambat dari suara langsung plus warna suara (difuse) dan diserap. Panel Sebar mengubah
yang berbeda, dan fase suara yang berbeda energi suara dari satu arah dan satu besaran
pula. Gabungan semua suara pantulan dan menjadi ke beberapa arah dengan beberapa
besaran. Panel sebar dapat dibuat sendiri atau
167
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (163-172)
dengan membeli panel sebar yang sudah jadi. speaker kanan. Catatan tambahan panel akustik
Panel serap pada dinding dengan materi serap yang diletakkan dengan sedikit jarak dari
akustik. Sampai sekarang dunia High End masih dinding menciptakan bidang yang lebih luas
memperdebatkan solusi yang lebih baik antara dibanding panel akustik yang di tempel ke
memakai panel serap atau panel sebar. Yang dinding. Jarak antara panel akustik dan dinding
beranggapan panel sebar lebih baik menggaris menyebabkan bidang tambahan akustik,
bawahi keuntungan penyebaran suara ke membuat kerja panel serap menjadi lebih baik.
beberapa arah dengan beberapa besaran Teknik ini dapat diterapkan ke semua bidang
memberikan kesan bahwa suara berada di pantul di ruang dengar[8].
sebuah “ruang” dan “hawa” musik lebih
mengalir. Sedang yang beranggapan panel serap METODE PENELITAN
lebih baik berpendapat dengan pantulan suara Perancangan suatu sistem alat akan mudah
melebihi 20 mili detik dari suara langsung dipahami apabila dibuatkan perencanaan alat
menurunkan kualitas suara yang kita dengar. dengan diagram blok agar dapat lebih akurat dan
Kebanyakan pada studio rekaman ruang kontrol sistematis. Diagram blok alat secara keseluruhan
dirancang untuk menghasilkan sebuah ruang dari alat pengetes kurva polarisasi speaker
“reflection free zone” (RFZ) di mana sound diisajikan pada Gambar 10 di bawah ini.
engineer duduk, dia hanya mendengar suara
langsung dari speaker monitor. Berdasarkan
pengalaman panel serap pada dinding kiri kanan
lebih baik dibanding dengan panel sebar, tetapi
panel sebar di belakang tempat duduk pendengar
akan lebih baik dibanding dengan panel serap.
Hal ini tidak ada perdebatan.
Salah satu produk yang tepat untuk
pengontrolan refleksi sisi dinding adalah
“Reflection Control Panel” yang dikembangkan
oleh Acoustic Revolutionary Technology. Sebuah Gambar 10. Diagram blok alat pengetes kurva polarisasi
panel dengan tingkat serapan yang baik. Panel speaker.
ini dapat diset secara sederhana, pada titik pantul
di dinding, panel ini mencegah pantulan suara Berikut merupakan penjelasan dari diagram blok
168
Yanto: ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER
Audio generator berfungsi untuk men-supply diuji, sehingga speaker tersebut dapat berputar
frekuensi pada speaker yang akan diuji. sejauh 360o. Bentuk dari alat mekanik pemutar
speaker sebagaimana disajikan pada Gambar 12.
Prosedur penelitian
Perancangan dan pembuatan hardware
Alat mekanik yang dirancang mempunyai
desain sederhana dan sesuai dengan kegunaan.
Ada 2 tahap dalam perancangan dan pembuatan
hardware alat penguji kurva polarisasi speaker
yaitu:
(1). perancangan dan pembuatan ruangan
kedap suara, dan
(2). perancangan dan pembuatan kerangka dari
alat mekanik pemutar speaker.
169
WIDYA TEKNIK Vol. 6, No. 2, 2007 (163-172)
maka alat mekanik pemutar speaker juga ikut Perancangan dan pembuatan software
berputar. Diagram alir dari perangkat lunak yang
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Perancangan dan pembuatan elektronik Gambar 16.
Dalam perancangan dan pembuatan
perangkat elektronik ini alat yang digunakan
meliputi:
1. Power supply;
2. Driver motor stepper.
Power supply
Rangkaian power supply digunakan untuk
memberi tegangan pada driver motor stepper
dengan spesifikasi tegangan 12 Volt dan arus 1
Ampere. Rangkaian tersebut seperti disajikan
pada Gambar 14.
0V1 T1 5
1
U1
J1
4 - +2
220 V 4 8 1
VIN VOUT
2
1
2
GN D
C1 CON2
3
R1 Q1
1
J2 J3
2 3
5 1
4 2
3 R2 3
2
1
1
Q2
4
5
Gambar 16. Digram alir blok dari alat pengetesan
CON5
CON5
kurva polarisasi speaker.
2 3
J4
R3 Q3 1
1 2
CON2
Secara garis besar diagram alir blok dijelaskan
2 3
R4 Q4
sebagai berikut:
1
1. Instalasi tampilan
Instalasi untuk mengatur letak dari tombol,
3
170
Yanto: ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER
171
-5
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, “Sound Level Meter”,
www.turkengineers.com, 2007, diakses 17
September 2007
[2] Anonim, “Datalogging sound meter,
Instruction Manual”,
(a) http://www.Dataloggingsoundmete.com
2007, diakses 17 Oktober 2007
[3] Anonim, “Motor Stepper”,
www.turkengineers.com, 2007, diakses 17
Oktober 2007
[4] Anonim, “Speaker”,
www.howstufwork.com, 2007, diakses 17
Oktober 2007
[5] Anonim, “Serial port dan pararel port”,
www.turkengineers.com/img/serialport.pdf,
2007, diakses 16 Oktober 2007
[6] Anonim, “Akustik”,
www.vokuz.com/download/art/akustik_4.pd
(b) f, 2007, diakses 17 Oktober 2007
[7] Anonim, “Motor stepper”,
www.compumotor.com, 2007, diakses 17
Oktober 2007
[8] Lukasik, Stephen J., Handbook of Acoustic
Noise Control, A Wilson Nolle Publisher,
1955
172