Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SIBER ASIA


Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

LEMBAR JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021

Mata Kuliah : Pancasila


Kelas :IT 03
Prodi : Teknik Informatika
Nama Mahasiswa:Deni Riyanto
NIM : 200401072013
Dosen : Drs. Dimyati Sudja, M.Si

1.sehubungan dengan hal tersebut anda uraikan apa perlunya reaktualisasi Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari adalah
.Menurut Sila ketuhanan Yang Maha Esa menghidupkan perasaan yang murni dan harmoni antara
kelima sila terintegral terpadu menyeluruh antara yang satu dengan yang lain artinya pengakuan
berpegangan pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa .yang mempunyai sifat sifat seperti kasih
sayang serta adil Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya membela kebenaran dan
memupuk persahabatan dan persaudaraan atara masyarakat bangsa dan negara menjauhkan dan
menentang segala yang dusta membela keadilan memperbaiki kesalahan bersifat jujur membasmi
kecurangan melenyapkan segala hal yang buruk dan batil.
Sedangkan menurut Sila Kemanusian yang Adil dan Beradap adalah Kesadaran sikap manusia
dalam perbuatan nya sehari hari di lingkungan masyarakat baik norma norma dan kebudayaan
umumnya baik bersifat sendiri pribadi maupun sesama manusia maupun pada alam sekitarnya dan
di lingkungan hidup tanpa memandang ras ,keturunan maupun warna kulit yang bersifat universal.
apa pentingnya prinsip kebulatan dan keutuhan reaktualisasi Pancasila adalah karena Pancasila
telah di jadikan sebagai dasar negara dan landasan untuk memajukan kehidupan bangsa dengan
implementasikan setiap butir butir yang ada demi persatuan bangsa Indonesia dan menjadi kan
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju dan berkembang di dunia ini.

2. Indonesia sebagai negara terkaya di dunia dalam kemajemukan mampu disatukan oleh sebuah
ideologi yang bernama Pancasila. Komunisme gagal mempertahankan kesatuan Uni Soviet bubar
dibulan Desember 1991 menjadi 15 negara, kemudian juga Yogoslavia bubar menjadi beberapa
negara. Sehubungan dengan hal tersebut anda uraikan bagaimana Kondisi Sosial Budaya,
Geografis Dan Demografi Bangsa Indonesia, lalu apa perlunya persatuan dan kesatuan serta apa
makna penting Pancasila sebagai perjanjian pemersatu bangsaSebagai Nation (Bhinneka Tunggal
Ika), Indonesia yang memiliki penduduk besar 237 juta jiwa penduduk (sensus Tahun 2010) dan
kondisi geografis yang memiliki kandungan sumber kekayaan alam yang besar merupakan modal
perjuangan yang utama. Dalam perkembangannya, persenyawaan antara kondisi geografis dan
demografis dimaknai dan dirumuskan sebagai sumber jati diri bangsa, dasar negara dan pandangan
hidup bersamaBerdasarkan modal tersebut, melalui perjuangan yang panjang dan semangat juang
serta jiwa yang luhur, para pendiri bangsa berhasil merumuskan pemikiran besar, yang sarat
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SIBER ASIA
Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

dengan nilai-nilai kehidupan. Rumusan semangat, pemikiran, perjuangan, dan pengorbanan untuk
membangun negara dan bangsa yang utuh, akhirnya diterima dan disahkan sebagai dasar
negara,ideologi,falsafahbangsaPancasila Pancasila yang digali dari akar budaya dan nilai-
nilai luhur bangsa mencakup kebutuhan dasar dan hak-hak azasi manusia secara universal,
sehingga dapat dijadikan landasan dan falsafah hidup serta menjadi tuntunan perilaku seluruh
warga negara dalam mewujudkan tujuan nasional. Kesepakatan seluruh bangsa tersebut menjadi
penting dan bermakna karena masyarakat, suku, kelompok maupun individu yang memiliki
perbedaan ideologi, budaya, agama, bahasa, karakter serta sentimen primordial sepakat
mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Bertumpu pada nilai-nilai luhur
dan ikatan sendi kehidupan tersebut, bangsa Indonesia selayaknya mampu menghayati,
mengamalkan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan
bernegara guna mewujudkan tujuan nasional. Pada konteks ide atau gagasan, keberadaan Pancasila
sebagai ideologi yang mempersatukan seluruh elemen bangsa secara de facto dan de yure sudah
final. Namun dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa, sejak proklamasi kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1945 sampai saat ini, pemahaman, penghayatan dan pengamalan Pancasila
mengalami ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang berat dan sulit diprediksi, yang
bermuara pada ancaman disintegrasi bangsa serta penurunan kualitas kehidupan dan martabat
bangsa. Penurunan kualitas hidup dan nasionalisme tersebut terutama dalam kaitan dengan
dinamika politik yang menyalahgunakan Pancasila untuk tujuan kekuasaan dan kepentingan
pihak-pihak tertentu Pancasila yang sarat dengan nilai-nilai luhur bangsa secara sistematis
dijadikan sarana untuk memburu kekuasaan dan kepentingan tertentu, bahkan dipolitisir dengan
mengingkari nilai-nilai Pancasila itu sendiri, baik nilai ketaqwaan, religiositas, kemanusiaan,
kebhinekaan, kerakyatan, keadaban, kebersamaan, kesetiakawanan sosial, kebijaksanaan,
kemufakatan, keadilan sosial dan keharmonisan.Pada konteks reformasi, perkembangan yang
sedang berjalan selama ini telah membawa berkah, sekaligus juga musibah. Masyarakat pada satu
sisi mendapat berkah dibidang kebebasan berpendapat dan aktivitas politik, namun sebaliknya
sebagian dari masyarakat menggunakan euforia kebebasan dengan tidak mengindahkan
kepentingan orang lain, menggelar aksi anarkhi dan merusak aset umum. Dinamika situasi ini
berdampak besar bagi kehidupan masyarakat yang tingkat kesejahteraannya terbelenggu oleh
krisis moneter yang belum pulih, terkena jebakan hambatan investasi sarana dan pasarana
pendukung pembangunan ekonomi, dan mengalami keterbatasan kemampuan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam.
3. Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut uang pengganti yang kembali ke negara atas
kerugian kasus korupsi pada 2020 hanya berjumlah Rp 8,9 triliun
(https://nasional.kompas.com/read/2021/03/22/19301891/data-icw-2020-kerugian-negara-rp-
567-triliun-uang-pengganti-dari-koruptor-rp) kemudian terkait kasus narkoba, Kepala Badan
Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan Tercatat 24.878
orang ditangkap dari 19.229 kasus di Indonesia yang berhasil diungkap Polri sepanjang Januari
hingga Juni 2021 (https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/14/16303771/24878-orang-
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SIBER ASIA
Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

ditangkap-terkait-kasus-narkoba-di-indonesia-sejak-januari). Berdasarkan data-data tersebut


maka dapat dikatakan banyak sekali penyimpangan dalam kehidupan masyarakat kita. Dengan
4. Pancasila adalah sebagai Philosofische Grondslag bagi bangsa Indonesia, sehingga segagala
segi kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendasarkan kepada Pancasila sebagai
Philosofische Grondslag. Sehubungan dengan hal tersebut anda kemukakan mengapa Pancasila
dikatakan sebagai sistem filsafat? Lalu kenapa pula manusia perlu filsafat? Uraikan pendapat anda!

Pancasila sebagai filsafah artinya sebagai perenungan jiwa yang mendalam oleh para founding
fathers atau pendiri bangsa Indonesia ini.untuk memperjuangkan kedaulatan Bangsa Indonesia
demi tercapainya Negara Indonesia yang adil dan makmur dan tentram bagi seluruh bangsa dan
Masyarakat Indonesia tercinta.
Kenapa manusia perlu filsafah Perihal hakikat tujuan hidup manusia merupakan suatu hal yang
menyangkut aspek filosofis. Manusia berbeda dengan binatang, karena manusia mempunyai akal
pikiran yang sehat. Terkadang dan pada saat-saat tertentu manusia akan mulai memikirkan, mulai
menanyakan sesuatu yang menyangkut dirinya sendiri bahkan keberadaan dirinya sendiri. Hal
inilah yang kita sebut dengan Filsafat manusia. Pada intinya Filsafat manusia merupakan segala
sesuatu yang meyangkut manusia sebagai objek kajian.Kita harus memahami bahwa hidup
memiliki suatu tujuan. Tujuan merupakan bagian dari suatu nilai yang dianggap penting. Oleh
karena itu, hidup akan bermakna jika kita berhasil melaksanakan suatu tujuan hidup. Mencari
hakikat tujuan manusia merupakan tujuan filsafah manusia sendiri.

5.Berdasarkan pada kasus soal nomor 3 (tiga) di atas, anda uraikan bagaimana dinamika dan
tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat serta apa eensi dan urgensi Pancasila sebagai sistem
filsafat!

6. Dalam kehidupan masyarakat sering kita jumpai banyaknya kasus pelanggaran etika, seperti
misalnya banyaknya anak-anak sekolah (SMP dan SMU) yang membolos sekolah dan merokok
serta banyaknya pengendara lalu lintas (motor dan mobil) menerobos lampu merah. Sehubungan
dengan hal tersebut anda uraikan apa urgensinya Pancasila sebagai sistem etika? Serta apa esensi
dan urgensinya Pancasila sebagai sistem etika?

Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafah yang di jabarkan dari sila sila pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara di indonesia.untuk
menumbuh kembang kan ke sadaraan generasi muda saat ini untuk mencintai negara nya sendiri
serta berpilaku yang sopan dan santun yang mencerminkan dari etika pancasila tersebut demi
menjadi generasi muda yang bekompeten dan unggul dan dapat bersaing di dunia global saat ini.

esensi dan urgensinya Pancasila sebagai sistem etika adalah

1Meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika berarti menempatkan Pancasila


sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang
diambil setiap warga negara.
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SIBER ASIA
Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

2.Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance bagi setiap warga negara sehingga
memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun
internasional
.3.Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang
dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak keluar dari semangat negara
kebangsaanyang berjiwa Pancasilais.
4.Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi yang
memengaruhipemikiran warga negara

7. Globalisasi sebagai akibat dari pengembangan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaannya


ternyata telah menimbulkan degradasi dalam kehidupan masyarakat, seperti misalnya demoralisasi,
deagamaisasi, deculturalisasi dan lain sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut anda uraikan
bagaimana konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu? Serta uraikan bagaimana
perkembangan iptek berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila?

*Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu? memperlihatkan peran Pancasila sebagai
rambu-rambu normatif bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu,
pengembangan ilmu dan teknologi di Indonesia harus berakar pada budaya bangsa Indonesia itu
sendiri dan melibatkan partisipasi masyarakat luas.Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan
IPTEK sangat diperlukan dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh
Indonesia serta menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang berbunyi
Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki
hubungan yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila ketiga dalam
menjaga persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan dasar-dasar nilai
Pancasila sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar kita
dapat tidak terjebak dan tepat sasaran mencapai tujuan bangsa.

* Serta uraikan bagaimana perkembangan iptek berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila


Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis
pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di
Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua,
bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.Ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan
sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan
iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa
setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau
yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).Pengertian Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu mengandung konsekuensi yang berbeda-beda. Pengertian
pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
mengandung asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SIBER ASIA
Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila. Setiap iptek yang dikembangkan di
Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal, mengandaikan bahwa
sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun, keterlibatan
nilai-nilai Pancasila ada dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas
yang mereka anggap layak untuk dilibatkan.Pengertian selanjutnya bahwa nilai-nilai Pancasila
berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek mengasumsikan bahwa ada aturan
main yang harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun, tidak ada
jaminan bahwa aturan main itu akan terus ditaati dalam perjalanan pengembangan iptek itu sendiri.
Sebab ketika iptek terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan membayangi
agar tidak terjadi kesenjangan antara pengembangan iptek dan aturan main.Pengertian berikutnya
yang menempatkan bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi
bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu mengandaikan bahwa Pancasila bukan
hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi sudah menjadi paradigma ilmu yang
berkembang di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di
kalangan intelektual Indonesia, sejauh mana nilai-nilai Pancasila selalu menjadi bahan
pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah yang diambil.

8. Apa yang anda ketahui tentang hukum, sumber hukum serta bedakan antara sumber hukum
dengan dasar hukum, kemudian apakah sumber hukum dasar nasional itu serta uraikan hirarki
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sesuai undang-undang yang mengatur

* Apa yang anda ketahui tentang hukum peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat
dengan tujuan mengatur tingkah laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan mencegah
terjadinya kekacauan. Setiap negara mempunyai aturan-aturan hukum tersendiri yang berbeda
dengan negara lain, termasuk Indonesia.Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara hukum,
sesuai dengan bunyi pasal 1 ayat 3 UUD 1945. Itu artinya, setiap warga negara wajib untuk
mematuhi hukum dan aturan yang berlaku di Indonesia.

*Sumber Hukum adalah merupakan undang undang atau dokument lain yang bernilai sama
dengan undang undang atau segala ukuran yang di gunakan untuk menentukan bahwa suatu hukum
ituadil mengapa orang menaati hukum dan sebagainya.

SUMBER HUKUM DAN DASAR HUKUM

A. Sumber Hukum

Sumber hukum pada dasarnya adalah sesuatu yang menjadi asal bagi timbulnya dan terjadinya
hukum. Jadi secara logis bahwa sumber dari suatu hukum tersebut haruslah telah ada terlebih
dahulu sebelum hukum itu sendiri

1. Sumber hukum Formil

a. Undang-undang
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SIBER ASIA
Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

Sebagai produk hukum yang dibuat oleh Lembaga Legislatif atau Lembaga Eksekutif

b. Adat istiadat

Sebagai tata kehidupan yang berlaku dan hidup dalam masyarakat suatu wilayah tertentu

c. Traktat

Sebagai suatu perjanjian yang diadakan oleh suatu negara dengan negara lain. Ada dua bentuk
traktat; yaitu traktat bilateral yang dilakukan oleh dua negara tentang sesuatu atau beberapa hal
tertentu yang menjadi kepentingan mereka dan traktat multilateral yang dilakukan oleh tiga negara
atau lebih tentang sesuatu atau beberapa hal yang menjadi kepentingan mereka bersama

d. Yurisprudensi

Yaitu suatu putusan hakim atas suatu perkara yang belum ada dasar penyelesaian hukumnya, yang
kemudian menjadi pedoman bagi para hakim lainnya dalam menghadapi perkara-perkara yang
timbul kemudian atau kurang lebih serupa dengan perkara yang telah diputuskan dengan
yurisprudensi ini

e. Doktrin

Yaitu pendapat atau pandangan para ahli hukum yang kemudian diterima sebagai dasar atau asas-
asas penting bagi dunia hukum dan penerapannya

2. Sumber hukum Materiel

Adalah berbagai gejala Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budya, Pertahanan dan keamanan
(IPOLEKSUSBUDHANKAM) yang timbul dalam kehidupan masyarakat secara demikian akurat
sehingga perlu diadakan pengaturannya melalui pengadaan suatu hukum tertentu. Dengan
perkataan lain bahwa gejala-gejala tersebut menjadi sebab bagi timbulnya suatu hukum baru yang
sebelumnya tidak ada.Disamping itu sumber-sumber hukum ini bersifat materiel, artinya
merupakan asal muasal bagi timbulnya suatu materi atau isi hukum yang baru yang wujud formil
ketentuannya dapat saja berupa suatu Undang-undang dan dapat pula berwujud peraturan-
peraturan hukum lainnya.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum pada hakikatnya merupakan suatu landasan bagi keberlakuan suatu hukum. Jadi
secara logis suatu dasar hukum itu bereksistensi secara bersamaan dengan hukum itu sendiri.
Pengertian sumber hukum berbeda dengan pengertian dasar hukum. Perbedaan pengertian ini
dapat diuraikan pada bahasan berikut ini.

1. Sumber hukum bagi Hukum Rumah Susun terdiri dari sumber hukum formil dan sumber hukum
materiel.

a. Sumber Hukum Formil:

 Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria


YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SIBER ASIA
Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

 Undang-undang Nomor 1 tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti


Undang-undang Nomor 6 tahun 1962 tentang Pokok-pokok perumahan

b. Sumber Hukum Materiel:


Dalam hal ini adalah merupakan suatu kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
membuktikan bahwa:

 Diperlukan adanya Rumah Susun: Sangat diperlukan adanya rumah susun terutama di kota-
kota besar dengan tingkat hunian yang sangat padat sedangkan lahan pemukiman sudah
sedemikian terbatas
 Diperlukan Hukum yang mengatur: Seiring dengan semakin banyaknya pembangunan dan
penggunaan Rumah Susun maka diperlukan adanya suatu hukum yang secara khusus
mengatur perihal Rumah Susun ini beserta segala seluk beluknya, mulai dari
pembangunannya sampai pada permasalahan jual belinya.

*serta uraikan hirarki peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sesuai undang-


undang yang mengaturHierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di
Indonesia merujuk pada Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan perubahannya yang terdiri atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Tanda Tangan Dosen Tanda Tangan


Nilai
Pengampu Mahasiswa

(……………………..) (…….……………..)
Diseahkan pada Tanggal : Tanggal Mengumpulkan :

Anda mungkin juga menyukai