Anda di halaman 1dari 7

Pariwisata, Vol. 9 No.

2 September 2022

UJI COBA PEMBUATAN KUE SEMPRONG


DENGAN TEPUNG SORGUM SEBAGAI
SUBSTITUSI TEPUNG BERAS
Pramudito1, Faiza Rachim2
1
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, pramudito@stptrisakti.ac.id
2
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, faiza@stptrisakti.ac.id

ABSTRAK

Saat ini industri makanan banyak berinovasi, muncul dengan merubah beberapa bahan
dasar untuk dijadikan pengganti dapat berupa tepung, gula, susu, ataupun telur. Penelitian
ini bertujuan membuat uji coba dengan tepung sorgum sebagai penganti tepung beras, yang
menjadi bahan utama dalam pembuatan kue semprong. Jenis penelitian yang digunakan
merupakan eksperimen. Pada penelitian ini variabel bebas adalah substitusi tepung sorgum
30%, 60%, dan 90%, sedangkan variabel bebas bersifat organolaptik yang meliputi tekstur
dan rasa. Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner yang diberikan
pada panelis terlatih dan semi terlatih sebanyak 30 orang yang terdiri dari 25 masyarakat
biasa dan 5 panelis ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi tekstur dan rasa
produk kue semprong yang di substitusikan dengan tepung sorgum yang paling disukai
dengan perbandingan 30%, dapat merubah rasa dan tekstur asli menjadi lebih enak.
Sedangkan dengan perbandingan 60% dan 90%, tidak disukai, karena rasa dan tekstur tidak
berubah sama sekali sama seperti aslinya. Jadi dapat disimpulakan bahwa kandungan pada
tepung sorgum di dalam pembuatan kue semprong ini berpengaruh terhadap tekstur dan
rasa yang berada di dalam kue semprong tersebut.

Kata Kunci: Kue Semprong, Rasa, Tekstur, Tepung Sorgum

ABSTRACT

Currently the food industry is innovating a lot, appearing by changing some basic
ingredients to be used as substitutes, which can be flour, sugar, milk, or eggs. This study
aims to make trials with sorghum flour as a substitute for rice flour, which is the main
ingredient in making semprong cakes. The type of research used is an experiment. In this
study, the independent variables were substitution of sorghum flour 30%, 60%, and 90%,
while the independent variables were organolaptic which included texture and taste. The
data collection method was by distributing questionnaires given to 30 trained and semi-
trained panelists consisting of 25 ordinary people and 5 expert panelists. The results
showed that in terms of texture and taste, the semprong cake product which was substituted
with the most preferred sorghum flour with a ratio of 30%, could change the original taste
and texture to be more delicious. Meanwhile, with a ratio of 60% and 90%, it is not liked,
because the taste and texture have not changed at all the same as the original. So it can be
concluded that the content of sorghum flour in making this semprong cake affects the
texture and taste in the semprong cake.

Keywords: Flavor, Semprong Cake, Sorghum Flour, Textur

PENDAHULUAN lihat secara langsung banyaknya inovasi


Saat ini industri makanan sedang yang muncul dengan merubah beberapa
mengalami perkembangan yang sangat bahan dasar yang dapat dijadikan suatu
pesat terutama di bidang pastry. Dapat di inovasi baru.

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 144
Pariwisata, Vol. 9 No. 2 September 2022

Pada umumnya produk pangan sorgum dapat mengurangi proses impor


seperti kue, roti dan cookies menggunakan gandum Negara yang mencapai 7,000,000
bahan dasar tepung terigu. Indonesia ton per tahun (Suarni, 2004).
merupakan Negara pengimpor gandum Kue semprong merupakan salah satu
terbedar di dunia. Gandum dijadikan bahan kue kering yang berasal dari Indonesia. Kue
baku dalam pembuatan tepung terigu. ini memiliki beberapa bentuk seperti
Gandum yang diimpor Indonesia sebanyak silinder, segitiga, dan persegi panjang. Rasa
4,590,000 ton senilai 1,113,750,000 dolar pada kue ini tidak terlalu manis dan
AS (Rahayu, 1998). Kebutuhan memiliki tekstur yang renyah, dan gurih
penggunaan gandum dari tahun ke tahun ketika digigit. Kue semprong berbahan
terus meningkat. Pada tahun ini permintaan dasar tepung beras, ini juga mengalami
kebutuhan gandum meningkat hingga modifikasi. Kue semprong dipasarkan
15,45% dibandingkan tahun kemarin. Hal dengan berbagai varian rasa yang berbeda
ini menyebabkan besarnya devisa yang seperti original, wijen, duren, coklat, keju,
dikeluarkan Negara untuk melakukan yang dapat membuat kue semprong menjadi
impor dan hal ini sangat membebani sangat diminati.
keuangan pemerintahan Indonesia
(Pradeksa et al, 2014). KAJIAN LITERATUR
Tepung beras merupakan tepung Kue Semprong
yang banyak digunakan dalam pembuatan Kue semprong merupakan kue kering
kue tradisional seperti kue talam, choi pan, yang memiliki rasa yang tidak terlalu
dan sebagainya. Kandungan yang terdapat manis, aroma khas, renyah, tekstur
pada tepung beras seperti karbohidrat, permukaan yang halus dengan warna
protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, kuning kecoklatan yang berbentuk
vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C, dan gulungan, dan ada pula yang berbentuk
sumber energi. Kelebihan dari tepung beras segitiga dan persegi panjang, kue semprong
adalah dapat di konsumsi oleh penderita pada umumnya terbuat dari tepung beras,
autisme yang tidak boleh mengkonsumsi tepung terigu, gula pasir, telur, santan,
tepung terigu (Direktorat Gizi Departmen, margarine dengan cara dipanggang (Devy,
2019) 2011).
Banyaknya konsumen yang membeli Kue semprong dibuat dengan bahan
makanan dengan melihat komposisi pada dasar tepung terigu, tepung tapioka, wijen,
produk terlebih dahulu, guna menghindari gula jawa, telur, mentega dan vanilli. Proses
beberapa penyakit berbahaya seperti tumor pembuatan kue semprong pada dasarnya
dan kanker. Untuk menghindari hal sangat sederhana, namun membutuhkan
tersebut, maka diciptakanlah produk proses yang panjang. Tahapan utama
pangan yang diterbuat dari tepung sorgum pembuatan kue semprong adalah persiapan,
(Suarni, 2004). pengadukan, pencampuran, pendiaman,
Sorgum merupakan bahan makanan pencetakan sekaligus pemanggangan pada
yang memiliki banyak manfaat bagi double pan. Faktor – faktor yang
kesehatan seperti meningkatkan daya mempengaruhi kue semprong adalah
kognitif, menghambat perkembangan penggunaan tepung yang digunakan
virus, mencegah kanker dan tumor. (Deivy, 2011).
Kandungan yang terdapat pada sorgum Sorgum
seperti kalium, fosfor, kalsium, tembaga, Sorgum (Sorghum bicolor L.
zat besi, dan juga magnesium merupakan Moench) adalah tanaman serbaguna yang
kandungan gizi yang dibutuhkan oleh dapat digunakan sebagai sumber pangan,
tubuh. Sorgum juga dapat dikonsumsi oleh pakan ternak, dan bahan baku industri.
penderita autism, karna sorgum memiliki Sorgum merupakan serealia terbesar ketiga
sifat gluten free. Sorgum merupakan salah di Amerika Serikat (Marissa, 2012). Selain
satu jenis tanaman serealia yang memiliki itu, Amerika Serikat juga termasuk negara
potensi besar untuk dikembangkan eksportir sorgum terbesar dunia dan hampir
Indonesia. Maximalisasi penggunaan menguasai 75% pasar sorgum dunia. Nama

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 145
Pariwisata, Vol. 9 No. 2 September 2022

sorgum berbeda disetiap negara, antara lain relatif sama dengan beras, bahkan kadar
great millet dan guinea coradi di Afrika protein, kalsium, besi, dan posfor lebih
Barat, kafir corn di Afrika Utara, milo sorgo tinggi. Kandungan protein dan mineral
di Amerika Serikat, kaoliang di Cina, durra yang tinggi ini menunjukkan kelayakan
di Sudan, chotam di India, cantel di Jawa, sorgum sebagai bahan pangan, khususnya
dan gandrum di Sunda (Sirappa, 2003). bagi masyarakat pedesaan di lahan
Sorgum memiliki kandungan nutrisi marjinal. Kandungan protein pada sorgum
yang baik, bahkan kandungan protein dan lebih tinggi dari jagung dan hampir sama
nutrisi penting sorgum lebih tinggi dengan gandum, namun protein sorgum
dibandingkan dengan beras. Menurut Deivy bebas gluten.
(2011), kandungan karbohidrat biji sorgum
Tabel 1. Komposisi Nutrisi Biji Sorgum
Bagian Biji Komposisi Nutrisi (%)
Pati Protein Lemak Abu Serat Kasar
Biji Utuh 73,8 12,3 3,60 1,65 2,2
Endosperma 82,5 12,3 0,63 0,37 1,3
Kulit Biji 34,6 6,7 4,90 2,02 8,6
Lembaga 9,8 13,4 18,90 10,36 2,6
Sumber : Suarni & Firmansyah (2016)
Air (g) 12,00
Tepung Beras Sumber: Direktorat Gizi Departmen
Tepung beras merupakan salah satu (2019)
alternatif bahan dasar dari tepung Tepung Terigu
komposit dan terdiri atas karbohidrat, Tepung terigu adalah tepung atau
lemak, protein, mineral dan vitamin. bubuk halus yang berasal dari bulir/biji
Tepung beras adalah produk setengah jadi gandum yang dihaluskan, kemudian
untuk bahan baku industri lebih lanjut. biasanya digunakan untuk pembuatan mie,
Tepung beras dapat dihasilkan dari beras kue dan roti. Tepung terigu mengandung
patah maupun menir, baik dari beras banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks
pratanak maupun beras biasa. Selain itu, yang tidak larut dalam air. Tepung terigu
dapat pula dibuat dari beras patah yang juga mengandung protein dalam bentuk
mempunyai komposisi kimia yang sama gluten, yang berperan dalam menentukan
dengan tepung beras yang dibuat dari beras kekenyalan makanan yang terbuat dari
utuh. (Malibun et al, 2019). Untuk bahan terigu. (Aptindo, 2012).
membuat tepung beras membutuhkan Bahan Pendukung
waktu selama 12 jam dengan cara beras Gula merupakan karbohidrat
direndam dalam air bersih, ditiriskan, sederhana yang umumnya dihasilkan dari
dijemur, dihaluskan dan diayak tebu. Namun ada juga bahan dasar
menggunakan ayakan 80 mesh (Hasnelly pembuatan gula yang lain, seperti air bunga
dan Sumartini, 2011). kelapa, aren, palem, kelapa atau lontar.
Tabel 2. Komposisi Zat Gizi Tepung Beras Gula sendiri mengandung sukrosa yang
Per 100 Gram merupakan anggota dari disakarida. Gula
Komponen Komposisi adalah suatu karbohidrat sederhana karena
Kalori (Kal) 364,00 dapat larut dalam air dan langsung diserap
Protein (g) 7,00 tubuh untuk diubah menjadi energi.
Lemak (g) 0,50 Telur merupakan salah satu produk
Karbohidrat (g) 80,00 hewani yang berasal dari peternakan unggas
Kalsium (mg) 5,00 dan telah dikenal sebagai bahan pangan
Fosfor (mg) 140,00 sumber protein yang bermutu tinggi
(Cornelia et al, 2014). Telur sebagai bahan
Besi (mg) 0,80 pangan mempunyai banyak kelebihan
Vitamin B₁ (mg) 0,12 misalnya kandungan gizi telur yang tinggi,

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 146
Pariwisata, Vol. 9 No. 2 September 2022

harganya relatif murah bila dibandingkan asli yang digunakan sebagai kontrol diambil
dengan bahan sumber protein lainnya dari resep keluarga. Resep tersebut sebagai
(Idayanti et al, 2009). Secara umum telur berikut:
terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu kulit telur Tabel 3. Bahan-bahan dalam pembuatan
(kurang lebih 11% dari berat total telur), Kue Semprong Kontrol
putih telur (kurang lebih 57% dari berat Komposisi Unit Jumlah
total telur) dan kuning telur (kurang lebih Tepung Beras gr 75
32% dari berat total telur) (Haryoto,2010). Tepung gr 25
Kuning telur mengandung 52% Terigu
bahan padat yang terdiri dari 31% protein, Gula gr 80
64% lipid (41,9% trigliserida; 18,8%
fosfolipid dan 3,3% kolestrol), 2% Santan ml 200
karbohidrat dan 3% abu. Kuning telur Telur pcs 1
sendiri dibungkus oleh membrane vitelin. Margarin gr 50
Putih telur yang tebal dapat Sumber: Direktorat Gizi Departmen (2019)
mempertahankan kuning telur tetap di Manipulasi dilakukan dengan
tengah. Telur sendiri mengandung protein mensubstitusikan tepung beras dengan
dan air yang cukup tinggi di setiap tepung sorgum sesuai dengan
bagiannya, sehingga merupakan media perbandingan yang sudah ditetapkan dalam
yang baik bagi pertumbuhan pembuatan kue semprong tersebut dengan
mikroorganisme (Syadef dan Halid,1990 menggunakan perlakukan 30% tepung
dalam Jhosep Addo, 2017). sorgum dengan 70% tepung beras, 60%
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan tepung sorgum dengan 40% tepung beras,
komoditas yang banyak dibudidayakan di dan 90% tepung sorgum dengan 10%
Indonesia. Buah kelapa dapat dibuat tepung beras (Setyaningsih, 2010). Adapun
menjadi berbagai macam olahan pangan, bahan-bahan yang digunakan dalam
salah satunya adalah santan kelapa. pembuatan kue semprong yang bahannya
dimanipulasi dapat dilihat pada tabel
METODE PENELITIAN sebagai berikut:
Metode yang digunakan dalam Tabel 4. Bahan-Bahan Dalam Pembuatan
pembuatan proyek akhir ini merupakan Kue Semprong Dengan Substitusi
metode penelitian eksperimen Sorgum
(Sukmadinata, 2013).. Penelitian Komposisi Unit Jumlah
eksperimen dapat didefinisikan sebagai A B C
metode sistematis guna membangun Tepung gr 52 30 7
hubungan yang mengandung fenomena Beras
sebab akibat (Creswell, 2015). Dalam Tepung gr 23 45 68
penelitian eksperimen, harus menyusun Sorgum
varibel-variable minimal satu hipotesis Tepung gr 25 25 25
yang menyatakan hubungan sebab akibat Terigu
diantara varibel-variabel yang terjadi Gula gr 80 80 80
(Sugiyono, 2014). Variable-variabel yang
diteliti termasuk variabel bebas dan variable Santan ml 200 200 200
terikat yang sudah ditentukan secara tegas Telur pcs 1 1 1
sejak awal penelitian (Torang, 2012). Sumber: Direktorat Gizi Departmen
(2019)
HASIL DAN PEMBAHASAN Tepung sorgum yang digunakan
Didalam melakukan penelitian diperoleh di supermarket, toko
pembuatan kue semprong yang perlengkapan dan bahan kue, dan pasar
menggunakan substitusi tepung sorgum modern.
terhadap tepung beras dengan bahan Cara Pembuatan Produk
pendukung lainnya, seperti tepung terigu, Prosedur pertama yang harus
santan, gula, dan telur. Bahan untuk resep dilakukan dalam penelitian ini adalah

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 147
Pariwisata, Vol. 9 No. 2 September 2022

pembuatan produk kontrol, dimana produk Tabel 6. Uji Hedonik Subtitusi Tepung
ini merupakan acuan sebelum melakukan Beras dengan Tepung Sorgum dalam
eksperimen yang nantinya akan mengalami pembuatan Kue Semprong
beberapa perlakuan tertentu. Dalam Sampel Rasa Tekstur
penelitian ini, produk kontrol adalah kue A 3,44 ᵃ 3,56
semprong yang berbahan dasar tepung 100% Tepung Beras
beras, tepung terigu, santan, gula dan telur. B 3,36ᵃ 3,2ᵇ
Tabel 5. Hasil Uji Organolaptik Subtitusi 30% Tepung Sorgum
Tepung Beras Dengan Tepung Sorgum
C 2,88ᵇ 2,68a
Dalam Pembuatan Kue Semprong
60% Tepung Sorgum
Sampel Rasa Tekstur
D 2,88a 2,96ab
A 4ᵃ 3,8 90% Tepung Sorgum
100% Tepung Beras
B 3,2ᵃ 3,6ᵇ Sumber: Direktorat Gizi Departmen (2019)
30% Tepung Sorgum Dari hasil tabel 6 dapat diketahui
bahwa rata-rata hasil uji hedonik adalah 25
C 2,6ᵇ 2,6 panelis kurang ahli yang meninjukkan
60% Tepung Sorgum bahwa; (1) Produk A, panelis menyatakan
D 2,4 2,8 bahwa sangat suka dengan tekstur pada kue
90% Tepung Sorgum semprong; (2) Produk B, panelis
Sumber: Direktorat Gizi Departmen (2019) menyatakan bahwa sangat suka dengan
Dari hasil tabel 5 dapat diketahui tekstur pada kue semprong; (3) Produk C,
bahwa rata-rata hasil uji organolaptik panelis menyatakan bahwa suka dengan
adalah 5 panelis ahli yang menunjukkan tekstur pada kue semprong; (4) Produk D,
bahwa: (1) Produk A, panelis menyatakan panelis menyatakan bahwa suka dengan
bahwa rasa pada kue semprong memiliki tekstur pada kue semprong.
rasa yang sangat manis; (2) Produk B, Untuk rasa dapat diketahui bahwa
panelis menyatakan bahwa rasa pada kue rata-rata hasil uji hedonik adalah 25 panelis
semprong sangat terasa manis; (4) Produk kurang ahli yang meninjukkan bahwa: (1)
C, panelis menyatakan bahwa rasa pada Produk A, panelis menyatakan bahwa
kue semprong terasa manis; (5) Produk D, sangat suka dengan rasa pada kue
panelis menyatakan bahwa rasa pada kue semprong; (2) Produk B, panelis
semprong terasa manis. menyatakan bahwa sangat suka dengan rasa
Sampel tertinggi kedua merupakan pada kue semprong; (3) Produk C, panelis
sampel C dengan nilai rasa tertinggi menyatakan bahwa suka dengan rasa pada
sebesar 2,6 yang dapat diartikan bahwa kue semprong; (4) Produk D, panelis
rasa yang dimiliki terasa manis dan tektur menyatakan bahwa suka dengan rasa pada
yang terdapat pada sampel C terbilang kue semprong.
renyah. Sampel D merupakan sampel Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa
terendah dan memiliki nilai rasa sebesar nilai pada kue semprong sampel A memiliki
2,4 yang dapat diartikan bahwa rasa yang rasa yang sangat disukai oleh panelis
dimiliki terasa manis, dan tekstur yang dikarenakan memiliki nilai tertinggi yaitu
dimiliki masih dapat dinyatakan renyah 3,44. Panelis tidak terlatih menyatakan rasa
karena berada pada nilai 2,8. Pendapat dari yang terdapat pada sampel A memiliki rasa
panelis bahwa sampel B merupakan yang sangat manis. Tektur yang dimiliki
sampel yang paling mendekati dengan kue semprong sampel A memiliki nilai
sampel A. Pada sampel C merupakan sebesar 3,56 yang dapat diartikan panelis
sampel yang memiliki rasa dan tekstur sangat menyukai tekstur yang terdapat pada
yang berbeda, rasa yang dimiliki terasa sampel A karena tekturnya sangat renyah.
manis, tekturnya dapat dinyatakan renyah. Kue semprong dengan substitusi
tepung sorgum sebanyak 30%, 60%, dan
90% dapat dilihat nilai tertinggi terdapat
pada sampel B yang disubstitusikan dengan

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 148
Pariwisata, Vol. 9 No. 2 September 2022

30% tepung sorgum memiliki rasa dengan dan Tanpa Dicelupkan Larutan
nilai sebesar 3,36 yang dapat diartikan rasa Kulit Manggis. Indonesia Medicus
yang dimiliki hampir sama dengan sampel Veterinus, 3(2), 112-119.
A, tekstur yang dimiliki sampel B Creswell, J.. 2015. Riset Pendidikan; Edisi
merupakan tertinggi kedua setelah sampel Kelima dalam Bahasa Indonesia:
A dengan nilai sebesar 3,2 yang dapat Perencanaan, Pelaksanaan,
diartikan tektur pada sampel B hampir Evaluasi; Riset Kualitatif dan
sama dengan sampel. Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Kue semprong pada sampel C dan Pelajar
sampel D memiliki nilai rasa yang sama Devy, S. (2011). Sifat organoleptik Kue
sebesar 2,88 yang dapat diartikan bahwa Semprong Subsitusi Tepung Ubi
rasa yang dimiliki sampel C dan sampel D Jalar dengan Persentase yang
tida begitu manis sehingga kurang disukai Berbeda. Skripsi. Fakultas Teknik,
oleh panelis, tekstur yang dimiliki pada Universutas Negeri Malang.
sampel C dan D hampir sama dengan nilai Direktorat Gizi Departmen. (2019). Olahan
2,68 dan 2,96 yang dapat diartikan bahwa Makanan dari Tepung Berang.
tektur yang dimiliki renyah dan disukai oleh Jakarta: Direktorat Gizi Departmen
panelis.
Haryoto. (2010). Membuat Telur Asin.
PENUTUP Kanisius. Yogyakarta.
Dilihat dari hasil uji hedonik Idayanti., S. Darmawati, U. Nurullita..
terhadap rasa produk kontrol lebih disukai (2009). Perbedaan Variasi Lama
dibandingkan dengan produk perlakuan Simpan Telur Ayam pada
lain. Dengan perbedaannya jika dilihat dari Penyimpanan Suhu Almari Es
nilainya ketingga perlakuan yaitu perlakuan dengan Suhu Kamar terhadap Total
1 (3,2), perlakuan 2 (2,6), dan perlakuan 3 Mikroba. Jurnal Kesehatan, 1(2):
(2,4) cukup dekat dengan hasil nilai kontrol 19-26.
yaitu (4). Malibun, F. B., Syam, H., & Sukainah, A.
Dilihat dari hasil uji hedonik (2019). Pembuatan Rice Crackers
terdapat tektur produk sampel B dengan dengan Penambahan Beras Merah
perbandingan 30% tepung sorgum dan 70% (Oryza nivara) dan Serbuk
tepung beras mungkin lebih disukai Daun Kelor (Moringa oleifera)
dibandingkan dengan produk perlakuan sebagai Pangan Fungsional. Jurnal
yang lain. Dengan perbedaannya jika dilihat Pendidikan Teknologi Pertanian,
dari nilai ketiga perlakuan yaitu perlakuan 1 5(2): 1-13.
( 3,2 ), perlakuan 2 ( 2,68 ) dan perlakuan 3 Marissa. 2012. Karakterisasi Pati Sorgum
(2,96 ) cukup jauh dengan hasil nilai kontrol (Sorghum bicolor L. Moench)
yaitu ( 3,56 ). Varietas Numbu dan Genjah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari Skripsi. Sarjana.IPB.Bogor.
segi rasa, masyrakat lebih menyukai produk Pradeksa, Y., Darwanto, D. H., &
kontrol yang berbahan dasar dari tepung Masyhuri. (2014). Faktor-Faktor
beras dibandingkan dengan produk Yang Mempengaruhi Impor
lainnya, namun dari segi tekstur lebih Gandum Indonesia. Agro Ekonomi,
disukai produk perlakuan B dengan 24(1): 44-53.
perbandingan 30% tepung sorgum, yang Rahayu, P. (1998). Penilaian
dapat diartikan dapat merubah rasa dan Organolapyik Produk Pangan.
tesktur dari kue semprong yang telah Bogor: Badan Penerbit ITB.
dibuat. Setyaningsih D, Apriyantono A, Sari MP.
(2010). Analisis Sensori untuk
REFERENSI Industri pangan dan Agro. IPB
Cornelia, A., I. K. Suada, M. D. Rudyanto. Press, Bogor.
2014. Perbedaan Daya Simpan Sirappa, M.P. (2003). Prospek
Telur Ayam Ras yang dicelupkan Pengembangan Sorgum di
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 149
Pariwisata, Vol. 9 No. 2 September 2022

Indonesia Sebagai Komoditas BIODATA PENULIS


Alternatif untuk Pangan, Pakan Pramudito, sebagai Dosen Prodi
dan Industri. Jurnal Penelitian Pengelolaan Perhotelan Sekolah Tinggi
dan Pengembangan Pertanian, Pariwisata Trisakti.
22(4) : 133-140.
Faiza Rachman, sebagai Dosen Prodi
Suarni. ( 2004). Evaluasi Sifat Fisik Pengelolaan Perhotelan Sekolah Tinggi
dan Kandungan Kimia Biji Pariwisata Trisakti
Sorgum Setelah Penyosohan.
Jurnal Stigma XII(1):88-91.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakrya
Torang, S. (2012). Metode Riset Struktur &
Perilaku Organisasi. Bandung:
Alfabeta

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 150

Anda mungkin juga menyukai