Anda di halaman 1dari 11

/ 3

Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep


PETA KONSEP dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaian masalah.
Hukum kekekalan
I. Petunjuk belajar :
Bila tidak ada gaya
Luar berlaku Momentum sudut 1. Baca buku-buku Fisika kelas XI
Momentum SMA/MA dan buku lain yang relevan
sudut
Jarak ke
dengan materi Keseimbangan Benda
Didefinisikan sebagai
Titik asal Tegar untuk memperkuat konsep dan
Hasil kali vektor
Torsi pemahaman Anda,
momentum 2. Tanyakan pada pembimbing/guru jika
ada hal-hal yang kurang jelas
Berkaitan BENDA TEGAR
dengan Disebabkan oleh II. Kompetensi yang akan dicapai
Hasil kali 2.1 Memformulasikan hubungan antara
konsep torsi, momentum sudut, dan
Gerak rotasi momen inersia, berdasarkan hukum II
Percepatan
sudut massa kecepatan
Newton serta penerapannya dalam
masalah benda tegar
Kecepatan III. Indikator
sudut
a) Memformulasikan pengaruh torsi
Posisi sudut dikarakterisasi oleh pada sebuah benda dalam kaitannya
dengan gerak rotasi benda tersebut
Titik pusat
PERCEPATAN
b) Mengungkap analogi hukum II
rotasi Newton tentang gerak translasi dan
Momen gerak rotasi
inersia c) Menggunakan konsep momen inersia
untuk berbagai bentuk benda tegar
d) Memformulasikan hukum kekekalan
momentum sudut pada gerak rotasi
Dinamika adalah bagian mekanika yang mempelajari gerak dengan memperhatikan gaya-gaya
penyebab terjadinya perubahan pada gerak rotasi, yaitu gaya pemutar yang lebih dikenal dengan nama
momen gaya. Juga ditinjau kelembaman pada gerak rotasi, dan bearan-besaran lain yang berkaitan
dengan gerak rotasi yang sebelumnya sudah kita pelajari. Untuk mengingat kembali besaran-besaran
tersebut, coba diskusikan kembali beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan gerak translasi, dan apakah gerak rotasi?
2 Berilah satu contoh gerak translasi, satu contoh gerak rotasi, dan satu contoh gabungan gerak
translasi dan gerak rotasi.
3. Pada gerak translasi ada besaran yang disebut jarak tempuh. Besaran apakah yang setara dengan
jarak tempuh ini pada gerak rotasi?
4. Anggaplah bahwa bumi mengitari matahari dengan lintasan berbentuk lingkaran bergaris-tengah
l,50 x 1011 m, dengan waktu edar 365 hari. Jika demikian:
(a) Berapakah kecepatan sudut bumi mengitari matahari?
(b) Berapa laju linear bumi terhadap matahari?
(c) Berapakah percepatan sentripetal yang dialami bumi dari matahari, jika massa bumi 6,0xl024
kg?
5. Dalam permainan kursi putar, apakah penumpang yang dekat dengan pusat atau jauh dari pusat
yang bergerak lebih cepat?
6. Ivan dan Indra sedang naik komidi putar. Ivan naik di atas kuda di tepi luar dari bentuk meja
melingkar, dua kali lebih jauh dari pusat dari meja melingkar melingkar seperti Indra, yang
mengendarai kuda pada punggung kuda. Ketika putaran komidi berputar pada kecepatan sudut
konstan, kecepatan sudut Ivan adalah ….
(a) dua kali Indra
(b) sama dengan Indra
(c) setengah dari Indra
(d) tidak mungkin untuk menentukan.
4 /

Dinamika adalah bagian mekanika yang mempelajari gerak dengan memperhatikan gaya-gaya
penyebabnya. Sebuah benda dapat melakukan gerak rotasi atau gerak melingkar karena pada benda
bekerja momen gaya.
Gerak rotasi benda adalah gerak suatu benda mengitari suatu poros. Pada gerak rotasi tidak jauh
berbeda dengan gerak translasi, banyak analogi besaran-besaran translasi dan rotasi, sehingga banyak
kesamaan dalam penyelesaian soal-soalnya. Pada gerak rotasi massa (m) diwakili oleh momen gaya ().
Pada gerak rotasi ada momentum sudut L.
Tentu saja membuka pintu dengan cara
Pada bagian ini, secara khusus akan mendorong bagian yang jauh dari engsel lebih
dipelajari penyebab gerak rotasi yang merupakan mudah dibandingkan dengan mendorong bagian
hal pokok dalam gerak rotasi yang disebut yang dekat dari engsel, apa sebabnya?
dinamika rotasi. Dalam mempelajari dinamika Gambar 1.2 menunjukkan sebuah pintu
rotasi kita akan memulainya dari pandangan yang tampak dari atas. Gaya dorong F diberikan
yang sangat sederhana dan sering kita saksikan pada pintu dengan membentuk sudut  terhadap
dalam kehidupan sehari-hari. Pandanglah arah mendatar. Semakin besar gaya yang
seorang montir bagaimana ia memegang kunci diberikan, semakin cepat pintu terbuka. Semakin
ketika ia sedang mengendurkan atau besar jarak engsel dari tempat gaya bekerja, maka
mengencangkan mur. Montir itu akan memegang semakin besar momen gaya sehingga pintu lebih
ujung tuas kunci dengan memberikan sejumlah mudah terbuka. Pada gerak rotasi penyebab
gaya F. berputarnya suatu benda dinamakan momen gaya atau
torsi.
Momen gaya atau torsi terhadap suatu poros P
didefinisikan sebagai hasil kali besar gaya F dan lengan
momennya..

Fc Lengan momen = d Garis kerja


Fb

Fa
poros
F cos

Penyebab gerak suatu benda adalah F sin F


gaya. Pada gerak rotasi, sesuatu yang
menyebabkan benda untuk berotasi atau
berputar disebut momen gaya atau torsi. Konsep
torsi dapat dilihat juga pada saat kita membuka
Untuk lebih memahami pengertian momen
pintu. Cobalah membuka pintu dari bagian yang
gaya marilah kita analisis gambar 3. Dalam setiap
dekat dengan engsel. Bagaimanakah gaya yang
gerakannya, gerak benda selalu ada penyebab
kalian keluarkan? Sekarang, cobalah kembali
yang menimbulkannya. Penyebab gerak rotasi
membuka pintu
adalah momen gaya. Tentu saja bukan hanya
dari bagian paling
sekedar gaya, karena pengaruh suatu gaya dalam
jauh dari engsel.
usahanya untuk mengadakan perubahan rotasi
Bandingkan gaya
suatu benda tidak hanya bergantung pada
yang diperlukan
besarnya gaya tetapi juga bergantung pada arah
antara dua
dan titik tangkapnya.
perlakuan tersebut.
Secara umum momen gaya dirumuskan,

= l.F sin ……. (1.1)


dengan  adalah momen gaya (Nm), besaran
vektor, F adalah gaya (N), l adalah lengan momen
dan  adalah sudut antara gaya dan lengan gaya
/ 5

Penyelesaian
Lengan torsi dari sebuah gaya F terhadap suatu
1 = +F1 x R1 tandanya positif karena searah
poros melalui P didefinisikan sebagai panjang garis
yang ditarik dari titik poros P sampai memotong garis dengan putaran jam, sedangkan 2 = -F2 x R2,
kerja gaya F. tandanya negatif karena berlawanan arah dengan
putaran jam. Sesuai dengan Persamaan (1.2),
Jika pada suatu benda berporos bekerja gaya
tot = 1 + 2 = F1 xR1 – F2 x R2 = 5 x 1 - 6 x 0 , 5
lebih dari satu maka besar momen gaya ditulis,
tot = 2 Nm.
 = d. F
Untuk memudahkan perhitungan, maka Besar momen gaya total adalah 2 Nm. Karena
ditetapkan perjanjian tanda untuk momen gaya momen gaya bertanda positif, arah putaran
sebagai berikut: silinder adalah searah dengan putaran jam.

Arah momen gaya


Arah momen gaya () tegak lurus terhadap r dan
F. Jika r dan F terletak pada bidang yang tegak
lurus sumbu putar, maka vektor  arahnya
sepanjang sumbu putar menurut kaidah tangan Pemahaman Konsep
kanan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4. Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut.
Genggaman jari bertindak sebagai arah rotasi, 1. Jelaskan apa perbedaan momen gaya dan
dan ibu jari sebagai momen gaya. momen kelembaman?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lengan
F
momen?
3. Apabila F = Fx i + Fy j + Fzk dan r = xi + yj + zk.
Tentukan = r x F

Aplikasi Konsep
Arah memutar 4. Dalam usaha perbaikan rodanya, sebuah
sepeda diletakkan terbalik. Roda depan bebas
berotasi dan seimbang sempurna ketika
dimasukkan katup pompa bermassa 25 gram.
Jika katup berjarak 32 cm dari sumbu rotasi
dan 24° dari horizontal seperti tampak dalam
Sebuah silinder pejal dipasak pada asnya yang gambar 1.7,
licin sempurna berapakah besar
y seperti tampak momen gaya
pada gambar. yang dihasilkan
F1 Seutas tambang terhadap sumbu
R1 yang dililitkan roda? Diketahui
pada dinding percepatan
x luar dengan gravitasi bumi g
R2
radius R, = 9,8 m s-2
mengerjakan BF

gaya F, ke arah 5. Tentukan momen


F2 sumbu-x positif. gaya total yang
Seutas tambang bekerja pada roda
lain yang dalam gambar 1.8
dililitkan di dinding lebih dalam dengan radius terhadap as jika a =
R2 mengerjakan gaya F2 ke arah sumbu-y negatif 10 cm dan b = 25 cm!
seperti pada gambar. Jika F1 = 5 N, R1 = 1 m, F2 =
1 N, dan R2 = 0,5 m, tentukanlah momen gaya
total dan arah putaran silinder!
6 /

terdistribusi secara kontinyu, perhitungan


Tiap benda memiliki kecenderungan untuk momen inersianya harus dilakukan dengan
mempertahankan kedudukannya. integrasi, yakni:
Kecenderungan suatu benda yang bergerak rotasi I = ∫ r dm
dinamakan inersia rotasi dan ukuran yang dengan dm menyatakan elemen massa benda
digunakan untuk menyatakan besarnya yang berjarak r ke sumbu rotasi. Tabel 1.1
kecenderungan rotasi dinamakan momen inersia. menunjukkan momen inersia beberapa benda
Momen inersia menyatakan bagaimana massa tegar yang mempunyai distribusi massa
benda yang berotasi didistribusikan di sekitar kontinyu.
sumbu rotasinya. Dimensi momen inersia dibentuk dari
dimensi massa M dan dimensi jarak L, yakni ML2.
a) Momen inersia untuk partikel tunggal
Dalam sistem SI satuan untuk momen inersia
Apabila sistem yang berotasi adalah
adalah kg.m2
sebuah partikel yang bermassa m dan berada
pada jarak r dari sumbu rotasi, maka momen
inersia (I) partikel tersebut merupakan hasil kali
massa partikel dengan kuadrat jaraknya (r2) dari Tiga buah massa masing-masing 0,1 kg seperti
sumbu rotasi. pada gambar 1.10. Berapakah besar momen
I = m . r2 ................. (1.2) inersia sistem terhadap poros rotasi melalui
ujung batang ?
b) Momen inersia untuk sistem partikel lebih
dari satu 10 cm 15 cm 20 cm
Poros
Sebuah benda tegar disusun oleh banyak m m m
partikel terpisah (gambar 1.9) yang masing-
masing mempunyai massa m1, m2, m3 , .... maka
momen inersia total merupakan jumlah momen Penyelesaian
inersia setiap partikel. Besar momen inersia (I) I = m1r12 + m2 r22 + m3 r32 = m (r12 + r22 + r32)
benda terhadap poros tertentu. Untuk I = 0,6(102.10-4 + 25 2.10-4 + 452.10-4 )
perhitungan I = 1,65.10 -1 kg m2
momen inersia
Poros rotasi

diambil beberapa
buah sebaran massa Tentukanlah besar momen inersia sistem berikut
partikel, dalam r1 terhadap sumbu putarnya (skala jarak dalam
m1
gambar meter).
ditunjukkan r3 r2 m2 Penyelesaian
beberapa titik yaitu m3 4 kg 2 kg
m1, m2, m3, dan m4
yang masing-
masing mempunyai
jarak r1, r2, r3, dan r4 I = m1 r12 + m2 r22 = 4 x 22 + 2x42
dari sumbu I= 16 + 32 = 48 kgm2
rotasinya. Momen
inersia untuk sistem
ini adalah
Tiga buah titik massa yang masing-masing m1 =
I = I1 + I2 +I3 + .... ............(1.3) 0,3 kg, m 2 = 0,1 kg dan m3 = 0,2 kg. Ketiga
I = mi . ri2 titik massa itu terletak pada bagian m2 B
I = m1.r12 + m2 .r22 + m3 . r32 + m4 . r42 ujung segitiga ABC (gambar 1.12).
Hitunglah momen inersia
m .r benda, bila:
2 2 2
I= i i  m1.r1  m2 .r2 ..... ... (1.4) 0,5 m 0,3 m
i 0,3 m
Selanjutnya bagaimanakah momen
inersia suatu benda tegar apabila bendanya tidak
terdiri dari titik-titik massa diskrit, tetapi A
merupakan distribusi massa yang kontinyu. m1 0,4 m C
Untuk benda yang distribusi massanya m3
/ 7

a) Sumbu putar melalui A tegak lurus bidang


gambar! c) Mo m en in ers ia u n tu k bend a h om o ge n
b) Sumbu putar melalui BC!
Untuk benda tegar dengan massa terdistribusi
Penyelesaian
kontinu, momen inersianya dapat ditentukan
a) Sumbu putar melalui A berarti momen inersia
dengan bantuan integral dengan mengambil
di A = 0, sehingga
batas-batas integral tertentu tergantung poros
I= m.r2 = m2 . r22 + m3 . r32
yang dipilih untuk menentukan elemen massa
I = 0,1 (0,5) 2 + 0,2 (0,3) 2
dan bentuknya.
I = 0,057 kg.m 2
Tabel 1.1 Momen Inersia Beberapa Benda
b) Sumbu putar melalui BC, berarti IBC =0
Umum terhadap Sumbu Putarnya.
I =  m.rAC2
Gambar Nama Momen Inersia
I = 0,3 (0,4)2
Batang Lurus
I = 0,048 kg.m2
terhadap sumbu
1 m2
Sebuah batang besi yang panjangnya L diputar
terhadap pusat I  0,4
ML
dan tegak lurus 12
pada pusat massanya (gambar 1.13). Tentukanlah pada
momen inersia batang tersebut! panjangnya.
Batang lurus
dm terhadap sumbu
terhadap sumbu
1
O
yang melalui salah I ML2
satu ujungnya dan 3
tegak lurus pada
L/2 L/2 panjangnya.

Penyeleaian Cincin tipis


Batang besi yang panjangnya l merupakan benda terhadap sumbu I  M R2
tegar yang memiliki distribusi massa kontinyu, silinder.
oleh karena itu momen inersia batang harus Gambar 2.21
dihitung dengan cara integrasi.
Cincin tipis M R2
I = ∫ r dm terhadap I
2
Batang berotasi pada pusatnya, pusat massa salah satu
batang L/2. diameternya.
Selanjutnya pilihlah elemen massa dm yang
berjarak dr dari pusat massanya, sehingga
Silinder pejal M R2
dm = dr
terhadap I
Lakukan integrasi terhadap persamaan tersebut! 2
sumbu
I = ∫ r dm silinder.
I = ∫r dr = ∫ r dr
Silinder
Karena batang berotasi pada pusat massanya (r = berongga (atau
0) maka batas integrasi adalah -L/2 sampai L/2, cincin) terhadap
sehingga persamaan integralnya menjadi sumbu silinder.
/ /
I= ∫ /
=
/

I= − Silinder pejal
(atau cakram)
I= − − terhadap
I= + diameter
pusat.
I= = ML2 = ML2
8 /

Cincin tipis 3M R2 ” Jika tidak ada resultan momen gaya luar yang
terhadap I bekerja pada sistem, maka mementum sudut
2 sistem adalah kekal “
salah satu
garis Ada beberapa contoh penerapan hukum
kekekalan momentum sudut L, pemain ski es
singgungnya.
yang berputar di ujung sepatunya, seorang atlet
loncat indah. Analisalah peristiwa di atas.
Besarnya,
Bola pejal
2MR 2 L 1 = L2
terhadap I I1  1 = I2  2
5
salah satu
diameternya.

Kulit bola tipis Sebuah benda


2MR 2 m
I bermassa m bergerak
terhadap
3 dalam lintasan melingkar r at
salah satu dengan jari-jari r akibat F
diameternya. pengaruh gaya F timbul
Pelat segi 1 percepatan tangensial (a t)
poros empat tipis, I= M(a2+b2) Sehingga,
2 F = m. at
poros melalui
F=m..r
pusat
a Jika semua ruas dikalikan dengan r maka,
b
r . F = m  r2
Pelat segi r . F = m.r2 . 
poros empat tipis, I= Ma
poros melalui
= I. ………….(1.6)
a sepanjang tepi dengan, adalah momen gaya atau torsi (Nm), I
Bola serba 2 2 adalah momen inersia (kg m2) dan  adalah
sama dengan I= Mr percepatan sudut (rad/s 2)
5 Persamaan 1.6 ( = I ) adalah hukum II
jari-jari r
Newton untuk benda yang bergerak rotasi, yang
analog dengan F = ma, hukum II Newton untuk
benda yang bergerak translasi. Dalam gerak
rotasi momen gaya berperan seperti gaya pada
Sebuah bola pejal memiliki massa 60 kg dan jari-
gerak translasi.
jari 20 cm. Berapa besar momen inersianya bila
poros melalui pusat bola pejal!
Penyeleaian
Sebuah katrol dipengaruhi
I = mr2 = 60 x (20x 10-2)2 oleh gaya, hingga berputar
I = 2x12x0,04 (lihat Gambar 1.28).
I = 0,96 kgm-2 Tentukan besarnya momen R 
gaya sistem tersebut.
( ) Penyelesaian
TA TB
Momentum linier p = mV, analog dengan Besar momen gayanya
momentum linier adalah momentum sudut (L) sebagai berikut :
dengan satuan kgm2s-1 yang merupakan hasil kali = I.
momen inersia (I) dengan satuan kgm2 dan TB.R – TA.R = I.
kecepatan sudut (rad/s). a
(TB – TA) R = I
R
L = I. ..………….(1.5) Kita pilih arah:
+ searah putaran dan - berlawanan arah
/ 9

5. Sebuah roda dengan momen inersia 5 x l0-3


Seorang pemain ski berputar dengan kecepatan kg m2 berputar dengan kecepatan sudut 20
sudut 2,5 putaran per sekon saat tangannya putaran per sekon. Tentukan besar momen
dirapatkan ke badan. Ketika tangannya gaya untuk menghentikan roda dalam
direntangkan, kecepatan sudutnya menjadi 1,5 waktu 10 sekon!
putaran per sekon. Tentukan perbandingan 6. Sebuah roda gaya berbentuk cakram
momen inersia pemain ski saat tangannya homogen mempunyai garis tengah 1 m dan
direntangkan dan saat tangannya dirapatkan! massanya 200 kg (Gambar 1.31). Jika roda itu
Penyelesaian:
I1  1 = I2  2
I2 2,5
 1
 = 1,67
I1 2 1,5

membuat 500 putaran/menit, berapakah


besarnya momen gaya yang diperlukan
1. Dua bola bergulir menuruni lereng, mulai untuk menghentikan roda itu dalam waktu 3
dari yang lain. Bola A memiliki massa yang menit?
sama dan jari-jari seperti bola B, namun bola
adalah bola yang pejal sementara B adalah 7. Silinder yang massanya 2 kg mempunyai
hampa. Benda mana yang pertama tiba? garis tengah 10 cm. Berapakah momen inersia
(a) benda A silinder pada sumbu pusatnya?
(b) benda B 8. Tunjukkan bahwa momen inersia bola pejal
(c) Keduanya tiba pada waktu yang sama. adalah I = mr2.
(d) tidak mungkin untuk menentukan
9. Sebuah roda gaya yang beratnya 250 N
2. Dua buah massa bola terletak pada kedua mempunyai momen kelembaman 9 kg.m2.
ujung batang tak bermassa yang panjangnya Berapakah radius kelembamannya?
1 m
1m 10. Sebuah bola pejal memiliki massa 20 kg dan
jari-jari 20 cm. Pada tepi bola bekerja gaya
mB mA sebesar 40 N, sehingga bola berotasi
terhadap sumbunya. Berapakah besar
(Gambar 1.29). Tentukanlah momen inersia
percepatan sudut rotasinya ?
titik massa itu bila mA = 0,5 kg dan mB= 1 kg
dan diputar melalui titik pusat O. 11. Sebuah pintu yang lebarnya 80 cm
3. Sebuah partikel bergerak dalam lintasan
didorong secara tegak lurus di bagian
melingkar. Bandingkan momentum sudut tengahnya dengan gaya 100 N. Hitung
saat bergerak melingkar dengan momentum besarnya momen gaya terhadap sumbu
sudut mula-mula, jika: putar yang melalui engsel pintu tersebut.
a. momentum linear p dijadikan 3 kali 12. Sebuah benda mempunyai momen inersia
semula 0,02 kg.m2 berputar dengan kecepatan sudut
b. jari-jari lingkaran dijadikan 2 kali semula 10 rad/s. Tentukan besar momentum
dengan kelajuan linear tetap. sudutnya terhadap poros putaran !
4. Sebuah bola pejal bermassa M diikat 13. Sebuah bola berongga memiliki massa 10 kg
dengan tali pada dan jari-jarinya 20 cm. Pada tepi bola bekerja
bagian tepi, lalu gaya 20 N. Tentukanlah besar percepatan
diputar mendatar sudut bola dan percepatan tangensial sebuah
(Gambar 1.30). Jika titik pada tepi bola !
jari-jari bola R dan
panjang tali l (l = 25R),
tentukan momen
inersia bola terhadap poros putar!
10 /

14. Sebuah katrol dengan berotasi terhadap poros yang melalui pusat
jari-jari 6 cm dapat berputar massa.
bebas pada porosnya 
(Gambar 1.32). Benda
bermassa 0,2 kg diikat pada poros V
salah satu ujungtali dan
ujung tali lainnya dililitkan
pada katrol. Ketika sistem tersebut dilepas,
benda turun sejauh 1 m dalam waktu 5 s.
Untuk g = 9,8 m/s2, hitung:
a). percepatan sudut katrol
b). momen inersia katrol Ek(tot) = Ek(translasi)+ Ek(rotasi)
c). tegangan tali. Ek(tot) = m.v2+ I 2 ….(1.10)

dengan I adalah momen inersia terhadap poros


Sebuah bola dengan jari-jari R berputar melalui pusat massa, dan  adalah kecepatan
membentuk sudut  (Gambar 1.33) titik kontak sudut terhadap poros.
antara bola dan bidang (S) bergerak menjauh,

S=R …………….....(1.7) Sebuah roda jari-jari 2,0 m pada turbin generator


Dengan S menyatakan jarak majunya pusat bola, listrik bermassa 4,0 x 105 kg berputar pada 300
R jari-jari bola, dan  = rad/s. Tentukan:
sudut putar bola. a. Energi kinetik rotasi
Karena pusat b. Berapa jam yang diperlukan untuk
massa bola berada tepat R mensuplai daya listrik 2,0 MW ?
S
di atas titik kontak, Penyelesaian
maka pusat massa bola S = R
a. momen inersia yang berbentuk silinder pejal
juga bergerak maju dengan R = 2,0 m, m = 4 x 105 kg;
sejauh S, maka : I = ½ MR2 = ½ (4,0 x 10 5 kg)(2,0 m)2
dS d I = 16 x 105 kg m2
Vpm = =R Energi kinetik rotasi dengan  = 300 rad/s
dt dt Ek(rotasi) = ½ I2
Vpm = R ………….(1.8) = ½ (16,0 x 105)(300)2 = 7,2 x 1010 J
b. Daya listrik P = 2 MW = 2,0 x 10 6 W
Ek = P x t
7,2 x 1010 = 2,0 x 10 6 t
Energi kinetik rotasi dapat diturunkan dari maka, t = 3,6 x 104 s
persamaan energi kinetik translasi.
Ek = ½ m.v2
Dinamika translasi dan rotasi sama-sama
Karena v = r , maka:
berdasarkan pada hukum II Newton.
Ek = ½ m ( r) 2 = ½ m 2 r2

Ek = ½ (mr2 ) 2 = ½ I 2 Strategi pemecahan masalah pada persoalan


translasi dan rotasi dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Ek(rotasi) = I 2 ………….(1.9)
 Prinsip hukum II Newton,
- untuk translasi F = m.a
- untuk rotasi = I.   dengan a = .r
 Gambarkan setiap gaya yang bekerja pada
Energi kinetik translasi Ek(translasi) dihitung benda.
berdasarkan anggapan bahwa benda yang  Pisahkan antara gerak translasi dan rotasi
massanya m adalah suatu partikel yang kelajuan  Tentukan tanda untuk momennya, misal (+)
liniernya sama dengan kelajuan pusat massa. searah gerak benda dan (-) berlawanan gerak
Energi kinetik rotasi Ek(rotasi) dihitung benda, kalau ada beda arah
berdasarkan anggapan bahwa benda tegar  Penuhi persamaannya.
/ 11

(TB – TA) = M.a . . . . . . . . . ( 3 )


Hitung percepatan sistem benda di bawah ini (
gambar 1.35). Jika massa katrol M, jari-jarinya R  Substitusi persamaan 1 & 2 ke persamaan 3
serta koefisien gesek meja dengan benda A(k)
dan mA lebih kecil dari massa mB (mA<mB)
mB(g–a) – mA(a+ k.g) = M.a
a
TA
fgA A mB.g– mB a - mA.a-mA k.g = M.a

TB a mB.g-mAk.g = mB a + m A.a + M.a

(mB  mA . k ).g
a=
WB 1 
 M  mB  mA 
2 
Setelah semua gaya kita gambarkan, lalu
pisahkan gerak translasi dan rotasi. Benda B
bergerak ke bawah, A ke kanan dan gerak katrol
ditunjukkan oleh anak panah (searah putaran Sebuah roda
jarum jam). Katrol dianggap silinder pejal. dengan jari-jari
R, massa M, dan
 Gerak translasi momen inersia I
Benda A ke kanan (Sebab wB > fgA) dihubungkan
tanpa gesekan,
a lihat gambar
1.39. Sebuah tali
fgA A
TA yang kuat
dilingkarkan
dengan beban
F = m.a bermassa m.
TA – fgA = mA.a Hitung
TA = mA.a + fgA percepatan
anguler roda,
TA = mA.a + k.mA.g
percepata linier
TA = mA (a + k.g) . . . . . . . . ( 1 )
benda dan
tegangan tali.
Benda B ke bawah
TB a Penyelesaian:
Besarnya torsi
F = m.a yang bekerja
WB – TB = mB a WB pada roda yang
TB = WB – mB.a berputar pada
TB = mB.g – mB.a sumbu x adalah  = TR, dengan T adalah gaya
TB = mB (g – a) . . . . . . . . . . . ( 2 ) yang bekerja pada jari-jari.
karena  = I , kita dapatkan,
 Gerak rotasi pada katrol  = I = TR
(1) a =
TA
R sekarang gunakan hukum II Newton terhadap
R
gerak benda, kita ambil gerak ke bawah berharga
positif,
Fy = mg – T = ma
 = I. TB
a
TB.R – TA.R = MR2. (2) a =
R
a Persamaan (1) dan (2) mempunyai tiga variabel
( TB – TA ) R = MR2.
R yang belun diketahui; a, , and T. Karena benda
12 /

dan roda terhubung dengan tali tanpa selip, tersebut memiliki massa dan jari-jari sama.
percepatan linier yang terjadi pada benda seharga Benda-benda itu kemudian dibebaskan pada
dengan percepatan tangensial yang berkerja pada saat yang bersamaan. Bagaimanakah urutan
titik dengan jari-jari lingkaran. Kemudian, benda-benda itu ketika mencapai dasar
percepatan anguler a pada roda dan percepatan bidang ? Jelaskan jawaban Anda !
linier benda a dapat dihubungkan dengan a = R 7. Sebuah piringan CD berjari-jari 6 cm berputar
digabungkan dengan persamaan (1) and (2), 300 rpm. Jika energi kinetik rotasi piringan
didapatkan, 3x102 joule, tentukan massa piringan CD
(3) a = R = = tersebut.

(4) T = 8. Sebuah silinder berotasi terhadap sumbunya


( ) dengan kecepatan sudut 120 rpm. Bila massa
silinder 30 kg dan jari-jari 30 cm, berapakah
Subtitusikan persamaan (4) ke persamaan (2)
energi kinetik rotasi silinder tersebut ?
maka a dan  dapat kita tentukan.
9. Sebuah batang dengan panjang L dan massa
a= dan  = =
/ ( ) M dapat berputar bebas pada salah satu
ujungnya. Batang dilepas pada posisi
mendatar.
a. Tentukan percepatan sudut batang sesaat
setelah dilepaskan !
b. Apakah percepatan sudutnya konstan ?
1. Sebuah benda pipa berlubang dan silinder Jelaskan !
padat memiliki radius sama, massa, dan
10. Sebuah benda berbentuk silinder pejal
panjang. Mereka berdua memutar tentang
berotasi terhadap sumbunya dengan
sumbu pusat panjang mereka dengan
kecepatan sudut 120 rpm. Bila momen inersia
kecepatan sudut yang sama. Benda mana yang
silinder 0,8 kgm-2, berapakah besar
memiliki energi kinetik rotasi yang lebih
momentum sudut silinder tersebut ?
tinggi?
(a) pipa berlubang 11. Sebuah bola bowling dengan kerapatan serba
(b) silinder padat sama dilemparkan sepanjang bidang datar
(c) mereka memiliki energi kinetik yang sama dengan kecepatan awal v0 dan mulai bergerak
rotasi translasi tanpa berotasi. Jika massa bola m,
(d) tidak mungkin untuk menentukan. koefisien gesek statis s dan koefisien gesek
2. Bola pejal yang diameternya 16 cm diputar kinetis k, tentukan :
dengan kecepatan angular 6 rad/s. Bila massa a. kapan bola mulai menggelindng
bola itu 5 kg, berapakah energi kinetik b. dengan kecepatan berapa bola mulai
rotasinya? menggelinding ?
3. Tongkat mayorete diputar malalui sumbu 12. Sebuah bola pejal mengelinding pada lantai
tengahnya dengan kecepatan sudut 2 rad/s2. datar dengan kecepatan 30 m/s (gambar 1.40).
Jika panjang tongkat itu 1,3 m dan massanya Berapakah ketinggian maksimum h yang
0,5 kg, berapakah energi kinetiknya? Berapa dapat dicapai bola ? (g = 9,8 ms-2)
besarnya usaha untuk memutar tongkat
tersebut?
4. Sebuah mesin mobil menghasilkan 7,5 x 104 V = 30
W ketika berotasi pada laju 1800 rpm.
h
Berapakah torsi yang dihasilkannya?
450
5. Tali dililitkan pada keliling roda gaya yang
berjari-jari 0,5 m. Pada ujungnya tali yang
bebas digantungkan beban 5 kg. Jika momen 13. Sebuah komedi putar berdiameter 3 m
kelembaman roda itu 2 kg.m2, berapakah dengan momen inersia 130 kg m2 berotasi
percepatan angularnya? dengan kelajuan 0,5 putaran per sekon . Tiga
6. Silinder tipis berongga, silinder pejal, bola orang anak yang massanya masing-masing
tipis berongga, dan bola pejal diletakkan diam 30 kg tiba-tiba meloncat dan duduk di tepi
di puncak suatu bidang miring. Semua benda komedi putar.
/ 13

a. Tentukan kecepatan udut komedi putar Ketika tangan penari balet merapat momen
sekarang inersianya menjadi 6 kgm2. Berapa kecepatan
c. Tentukan energi total yang hilang akibat sudut penari balet sekarang ?
gesekan antara anak dan momedi putar.
20. Misalkan bumi dianggap sebagai bola pejal
14. Dua benda A dan B masing-masing homogen berjari-jari 6,4 x 103 km dan massa m
bermassa 8 kg dan 3 kg dihubungkan = 6,0 x 1024 kg, hitunglah:
dengan a. Energi kinetik rotasinya
sebuah tali b. Energi kinetik bumi akibat revolusi jika
melalui bumi berevolusi mengelilingi matahari
sebuah katrol selama 365 hari dengan jari-jari orbit = 1,5
bermassa 4 kg A B x 108 km.
dan berjari- 21. Sebuah cakram dengan massa 20 kg dan jari-
jari 10 cm. jari 20 cm berotasi terhadap porosnya dengan
Benda A kecepatan sudut 130 rpm. Pada tepi cakram
terletak di diletakkan benda bermassa 1 kg. Berapakah
bidang miring kasar dengan koefisien gesek kecepatan cakram sekarang ?
0,2, sedangkan benda B tergantung. Sudut
bidang miring  = 53o. Hitung percepatan 22. Seorang penari balet dengan tangan terentang
sistem (lihat gambar 1.41) katrol dianggap berputar pada kecepatan sudut di atas lantai
silinder pejal. mendatar yang licin. Jika penari tersebut
melipat tangannya, momen inersianya akan
15. Perhatikan berkurang sebesar 10 % dari semula. Hitung
gambar 1.42. 
r2 besarnya perbandingan energi kinetik rotasi
Momen inersia r1 penari saat tangan dilipat dengan saat tangan
sistem katrol I = terentang.
1,90 kgm2, T1 T2
sedangkan r1 = 23. Sebuah bola pejal bertranslasi dan berotasi
50 cm, r2 = 20 cm. 4 kg
dengan kecepatan linier dan kecepatan sudut
2,5 kg
masing-masing v dan . Hitung energi kinetik
total bola pejal tersebut (mv2).
Tentukan: 24. Sebuah benda berbentuk silinder pejal berjari-
a. Percepatan sudut sistem katrol! jari R dan bermassa m diputar pada sumbunya
b. Tegangan tali T1 dan T2 (g = 10 ms-2)! dengan periode T. Hitung besar energi kinetik
rotasinya.
16. Diketahui mB = 6 kg, mA = 2 kg, R = 10 cm
koefisien gesek benda A terhadap meja 0,2. 25. Sebuah benda yang awalnya diam dipercepat
Massa katrol 2 kg (Gambar 1.43). Katrol dalam suatu lintasan melingkar berjari-jari 3
dianggap silinder pejal). m menurut persamaan = (12t2 – 18t + 20)
rad/s2. Jika pada awalnya posisi sudut benda
A sama dengan nol, maka posisi sudut benda
pada saat t = 2 sekon adalah . . . rad.
B
26. Besar momen inersia sistem benda berikut bila
sumbu rotasi garis l adalah ....
Hitung percepatan benda dan tegangan tali ! l l’
A. 16 mr2
17. Tentukan energi kinetik bola pejal dengan B. 17 mr2
massa 100 gram yang mengelinding dengan C. 20 mr2
kecepatan 10 m/s ! D. 18 mr2 2a a
E. 24 mr2
18. Hitung momen inersia suatu benda yang
berotasi dengan kecepatan sudut 10 rad/s dan
4m 2m m
memiliki energi kinetik 5 joule !
19. Seorang penari balet saat tangan terentang
###
memiliki momen inersia 6,4 kgm2 dan
berputar dengan kecepatan sudut 12 rad/s.

Anda mungkin juga menyukai