Dinamika adalah bagian mekanika yang mempelajari gerak dengan memperhatikan gaya-gaya
penyebabnya. Sebuah benda dapat melakukan gerak rotasi atau gerak melingkar karena pada benda
bekerja momen gaya.
Gerak rotasi benda adalah gerak suatu benda mengitari suatu poros. Pada gerak rotasi tidak jauh
berbeda dengan gerak translasi, banyak analogi besaran-besaran translasi dan rotasi, sehingga banyak
kesamaan dalam penyelesaian soal-soalnya. Pada gerak rotasi massa (m) diwakili oleh momen gaya ().
Pada gerak rotasi ada momentum sudut L.
Tentu saja membuka pintu dengan cara
Pada bagian ini, secara khusus akan mendorong bagian yang jauh dari engsel lebih
dipelajari penyebab gerak rotasi yang merupakan mudah dibandingkan dengan mendorong bagian
hal pokok dalam gerak rotasi yang disebut yang dekat dari engsel, apa sebabnya?
dinamika rotasi. Dalam mempelajari dinamika Gambar 1.2 menunjukkan sebuah pintu
rotasi kita akan memulainya dari pandangan yang tampak dari atas. Gaya dorong F diberikan
yang sangat sederhana dan sering kita saksikan pada pintu dengan membentuk sudut terhadap
dalam kehidupan sehari-hari. Pandanglah arah mendatar. Semakin besar gaya yang
seorang montir bagaimana ia memegang kunci diberikan, semakin cepat pintu terbuka. Semakin
ketika ia sedang mengendurkan atau besar jarak engsel dari tempat gaya bekerja, maka
mengencangkan mur. Montir itu akan memegang semakin besar momen gaya sehingga pintu lebih
ujung tuas kunci dengan memberikan sejumlah mudah terbuka. Pada gerak rotasi penyebab
gaya F. berputarnya suatu benda dinamakan momen gaya atau
torsi.
Momen gaya atau torsi terhadap suatu poros P
didefinisikan sebagai hasil kali besar gaya F dan lengan
momennya..
Fa
poros
F cos
Penyelesaian
Lengan torsi dari sebuah gaya F terhadap suatu
1 = +F1 x R1 tandanya positif karena searah
poros melalui P didefinisikan sebagai panjang garis
yang ditarik dari titik poros P sampai memotong garis dengan putaran jam, sedangkan 2 = -F2 x R2,
kerja gaya F. tandanya negatif karena berlawanan arah dengan
putaran jam. Sesuai dengan Persamaan (1.2),
Jika pada suatu benda berporos bekerja gaya
tot = 1 + 2 = F1 xR1 – F2 x R2 = 5 x 1 - 6 x 0 , 5
lebih dari satu maka besar momen gaya ditulis,
tot = 2 Nm.
= d. F
Untuk memudahkan perhitungan, maka Besar momen gaya total adalah 2 Nm. Karena
ditetapkan perjanjian tanda untuk momen gaya momen gaya bertanda positif, arah putaran
sebagai berikut: silinder adalah searah dengan putaran jam.
Aplikasi Konsep
Arah memutar 4. Dalam usaha perbaikan rodanya, sebuah
sepeda diletakkan terbalik. Roda depan bebas
berotasi dan seimbang sempurna ketika
dimasukkan katup pompa bermassa 25 gram.
Jika katup berjarak 32 cm dari sumbu rotasi
dan 24° dari horizontal seperti tampak dalam
Sebuah silinder pejal dipasak pada asnya yang gambar 1.7,
licin sempurna berapakah besar
y seperti tampak momen gaya
pada gambar. yang dihasilkan
F1 Seutas tambang terhadap sumbu
R1 yang dililitkan roda? Diketahui
pada dinding percepatan
x luar dengan gravitasi bumi g
R2
radius R, = 9,8 m s-2
mengerjakan BF
diambil beberapa
buah sebaran massa Tentukanlah besar momen inersia sistem berikut
partikel, dalam r1 terhadap sumbu putarnya (skala jarak dalam
m1
gambar meter).
ditunjukkan r3 r2 m2 Penyelesaian
beberapa titik yaitu m3 4 kg 2 kg
m1, m2, m3, dan m4
yang masing-
masing mempunyai
jarak r1, r2, r3, dan r4 I = m1 r12 + m2 r22 = 4 x 22 + 2x42
dari sumbu I= 16 + 32 = 48 kgm2
rotasinya. Momen
inersia untuk sistem
ini adalah
Tiga buah titik massa yang masing-masing m1 =
I = I1 + I2 +I3 + .... ............(1.3) 0,3 kg, m 2 = 0,1 kg dan m3 = 0,2 kg. Ketiga
I = mi . ri2 titik massa itu terletak pada bagian m2 B
I = m1.r12 + m2 .r22 + m3 . r32 + m4 . r42 ujung segitiga ABC (gambar 1.12).
Hitunglah momen inersia
m .r benda, bila:
2 2 2
I= i i m1.r1 m2 .r2 ..... ... (1.4) 0,5 m 0,3 m
i 0,3 m
Selanjutnya bagaimanakah momen
inersia suatu benda tegar apabila bendanya tidak
terdiri dari titik-titik massa diskrit, tetapi A
merupakan distribusi massa yang kontinyu. m1 0,4 m C
Untuk benda yang distribusi massanya m3
/ 7
I= − Silinder pejal
(atau cakram)
I= − − terhadap
I= + diameter
pusat.
I= = ML2 = ML2
8 /
Cincin tipis 3M R2 ” Jika tidak ada resultan momen gaya luar yang
terhadap I bekerja pada sistem, maka mementum sudut
2 sistem adalah kekal “
salah satu
garis Ada beberapa contoh penerapan hukum
kekekalan momentum sudut L, pemain ski es
singgungnya.
yang berputar di ujung sepatunya, seorang atlet
loncat indah. Analisalah peristiwa di atas.
Besarnya,
Bola pejal
2MR 2 L 1 = L2
terhadap I I1 1 = I2 2
5
salah satu
diameternya.
14. Sebuah katrol dengan berotasi terhadap poros yang melalui pusat
jari-jari 6 cm dapat berputar massa.
bebas pada porosnya
(Gambar 1.32). Benda
bermassa 0,2 kg diikat pada poros V
salah satu ujungtali dan
ujung tali lainnya dililitkan
pada katrol. Ketika sistem tersebut dilepas,
benda turun sejauh 1 m dalam waktu 5 s.
Untuk g = 9,8 m/s2, hitung:
a). percepatan sudut katrol
b). momen inersia katrol Ek(tot) = Ek(translasi)+ Ek(rotasi)
c). tegangan tali. Ek(tot) = m.v2+ I 2 ….(1.10)
(mB mA . k ).g
a=
WB 1
M mB mA
2
Setelah semua gaya kita gambarkan, lalu
pisahkan gerak translasi dan rotasi. Benda B
bergerak ke bawah, A ke kanan dan gerak katrol
ditunjukkan oleh anak panah (searah putaran Sebuah roda
jarum jam). Katrol dianggap silinder pejal. dengan jari-jari
R, massa M, dan
Gerak translasi momen inersia I
Benda A ke kanan (Sebab wB > fgA) dihubungkan
tanpa gesekan,
a lihat gambar
1.39. Sebuah tali
fgA A
TA yang kuat
dilingkarkan
dengan beban
F = m.a bermassa m.
TA – fgA = mA.a Hitung
TA = mA.a + fgA percepatan
anguler roda,
TA = mA.a + k.mA.g
percepata linier
TA = mA (a + k.g) . . . . . . . . ( 1 )
benda dan
tegangan tali.
Benda B ke bawah
TB a Penyelesaian:
Besarnya torsi
F = m.a yang bekerja
WB – TB = mB a WB pada roda yang
TB = WB – mB.a berputar pada
TB = mB.g – mB.a sumbu x adalah = TR, dengan T adalah gaya
TB = mB (g – a) . . . . . . . . . . . ( 2 ) yang bekerja pada jari-jari.
karena = I , kita dapatkan,
Gerak rotasi pada katrol = I = TR
(1) a =
TA
R sekarang gunakan hukum II Newton terhadap
R
gerak benda, kita ambil gerak ke bawah berharga
positif,
Fy = mg – T = ma
= I. TB
a
TB.R – TA.R = MR2. (2) a =
R
a Persamaan (1) dan (2) mempunyai tiga variabel
( TB – TA ) R = MR2.
R yang belun diketahui; a, , and T. Karena benda
12 /
dan roda terhubung dengan tali tanpa selip, tersebut memiliki massa dan jari-jari sama.
percepatan linier yang terjadi pada benda seharga Benda-benda itu kemudian dibebaskan pada
dengan percepatan tangensial yang berkerja pada saat yang bersamaan. Bagaimanakah urutan
titik dengan jari-jari lingkaran. Kemudian, benda-benda itu ketika mencapai dasar
percepatan anguler a pada roda dan percepatan bidang ? Jelaskan jawaban Anda !
linier benda a dapat dihubungkan dengan a = R 7. Sebuah piringan CD berjari-jari 6 cm berputar
digabungkan dengan persamaan (1) and (2), 300 rpm. Jika energi kinetik rotasi piringan
didapatkan, 3x102 joule, tentukan massa piringan CD
(3) a = R = = tersebut.
a. Tentukan kecepatan udut komedi putar Ketika tangan penari balet merapat momen
sekarang inersianya menjadi 6 kgm2. Berapa kecepatan
c. Tentukan energi total yang hilang akibat sudut penari balet sekarang ?
gesekan antara anak dan momedi putar.
20. Misalkan bumi dianggap sebagai bola pejal
14. Dua benda A dan B masing-masing homogen berjari-jari 6,4 x 103 km dan massa m
bermassa 8 kg dan 3 kg dihubungkan = 6,0 x 1024 kg, hitunglah:
dengan a. Energi kinetik rotasinya
sebuah tali b. Energi kinetik bumi akibat revolusi jika
melalui bumi berevolusi mengelilingi matahari
sebuah katrol selama 365 hari dengan jari-jari orbit = 1,5
bermassa 4 kg A B x 108 km.
dan berjari- 21. Sebuah cakram dengan massa 20 kg dan jari-
jari 10 cm. jari 20 cm berotasi terhadap porosnya dengan
Benda A kecepatan sudut 130 rpm. Pada tepi cakram
terletak di diletakkan benda bermassa 1 kg. Berapakah
bidang miring kasar dengan koefisien gesek kecepatan cakram sekarang ?
0,2, sedangkan benda B tergantung. Sudut
bidang miring = 53o. Hitung percepatan 22. Seorang penari balet dengan tangan terentang
sistem (lihat gambar 1.41) katrol dianggap berputar pada kecepatan sudut di atas lantai
silinder pejal. mendatar yang licin. Jika penari tersebut
melipat tangannya, momen inersianya akan
15. Perhatikan berkurang sebesar 10 % dari semula. Hitung
gambar 1.42.
r2 besarnya perbandingan energi kinetik rotasi
Momen inersia r1 penari saat tangan dilipat dengan saat tangan
sistem katrol I = terentang.
1,90 kgm2, T1 T2
sedangkan r1 = 23. Sebuah bola pejal bertranslasi dan berotasi
50 cm, r2 = 20 cm. 4 kg
dengan kecepatan linier dan kecepatan sudut
2,5 kg
masing-masing v dan . Hitung energi kinetik
total bola pejal tersebut (mv2).
Tentukan: 24. Sebuah benda berbentuk silinder pejal berjari-
a. Percepatan sudut sistem katrol! jari R dan bermassa m diputar pada sumbunya
b. Tegangan tali T1 dan T2 (g = 10 ms-2)! dengan periode T. Hitung besar energi kinetik
rotasinya.
16. Diketahui mB = 6 kg, mA = 2 kg, R = 10 cm
koefisien gesek benda A terhadap meja 0,2. 25. Sebuah benda yang awalnya diam dipercepat
Massa katrol 2 kg (Gambar 1.43). Katrol dalam suatu lintasan melingkar berjari-jari 3
dianggap silinder pejal). m menurut persamaan = (12t2 – 18t + 20)
rad/s2. Jika pada awalnya posisi sudut benda
A sama dengan nol, maka posisi sudut benda
pada saat t = 2 sekon adalah . . . rad.
B
26. Besar momen inersia sistem benda berikut bila
sumbu rotasi garis l adalah ....
Hitung percepatan benda dan tegangan tali ! l l’
A. 16 mr2
17. Tentukan energi kinetik bola pejal dengan B. 17 mr2
massa 100 gram yang mengelinding dengan C. 20 mr2
kecepatan 10 m/s ! D. 18 mr2 2a a
E. 24 mr2
18. Hitung momen inersia suatu benda yang
berotasi dengan kecepatan sudut 10 rad/s dan
4m 2m m
memiliki energi kinetik 5 joule !
19. Seorang penari balet saat tangan terentang
###
memiliki momen inersia 6,4 kgm2 dan
berputar dengan kecepatan sudut 12 rad/s.