Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Sebelum abad ke VII M pendidikan dan kebudayaan islam mengalami masa


kejayaan yang mana kejayaan tersebut adalah sebagai akibat dari perpaduannya unsur-
unsur pembawaan ajaran islam dengan unsur-unsur yang berasal dari luar sehingga
berkembanglah berbagai ilmu pengetahuan.

Akan tetapi pada abad ke VIII M pendidikan dan kebudayaan islm tersebut
mengalami kemunduran. Hal ini terjadi karena bangsa-bangsa eropa untuk merembeskan
kekayaan budaya umat islam ke barat, dan bersamaan waktunya dengan datangnya bangsa
timur untuk menghancurkan dan memusnahkannya. Peristiwa mundurnya kaum muslimin
dari sepanyol dan keruntuhan Bagdhad dengan segala akibatnya adalah merupakanmasa
semakin memudarnya kebudayaan islam.

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENYAJIAN DATA SEJARAH

[ ] Gejala kemunduran pendidikan islam mulai tampak setelah abad ke XIII,


yang ditandai dengan terus melemahnya pemikiran islam sampai abad ke XVIII M.
Secara kualitas, pendidikan islam menunjukkan perkembangan yang baik. Madrasah
telah diperkenalkan dan didirikan di beberapa wilayah, memacu semakin berkembangnya
lembaga-lembaga pendidikan. Penguasaan dinasti Ayyubiyah,Mamluk, Usmani dan
sebagainyaterus memperbanyak bangunan madrasah-madrasah .kontrol negara yang kuat
terhadap sistem madrasah , membuat masyarakat islam mengarahkan kegiatan pendidikan
formal di madrasah-madrasah . bahkan dari segi pengorganisasian, sistem madrasah
mencapai puncak perkembangannya pada masa kerajaan usmani, dimana sistem tersebut
dilembagakan secara sistematis, dipelihara, dan ditunjang oleh pejabat ‘’syaikh
al-islam’’ dengan kecakapan dan efisiensi administrasi yang tinggi.

Pada umumnya orang memandang madrasah menjadi sebagai penyebab kemacetan


pemikiran islam. Namun tidak demikian, madrasah dan kurkulumnya yang terbatas
hanyalah gejala, bukan sebab sebenarnya dari kemunduran umat islam.

Diantara sebab-seab kemacetan pemikiran dan kemunduran umat islam adalah


lenyapnya metode berfikir rasional, yang pernah dikembangkan oleh Mu’tazilah.
Pemikiran rasional Mu’tazilah, yang telah menimbulkan peristiwa “muhnab”, telah
mengundan antipati umat islam bukan saja terhadap aliran Mu’tazilah, tetapi juga
terhadap metode berpikir rasinal. sejak saat itu, masyaarakat tidak mau mendalami
ilmu-ilmu sains dan filosofis. Pemikiran logis dnan ilmiah tidak lagi menjadi
budaya berpikir masyarakat muslim sampai akhirnya pola berpikir mereka didominasi
oleh tahayul.

Anda mungkin juga menyukai