Anda di halaman 1dari 1

Nama : Khaisim Ilham Ramadhan

NIM : 08203221
Kelas :B

Oleh : Mahadi dan A. Daamhoeri


Penerbit : C. V. Indah Bukitinggi-Pagaruyung
Judul : Ilmu Bumi Kabupaten Lima Puluh Kota

Asal usul namanya, Pada zaman dahulu belum sama daerah didiami seluruh
manusia. Daerah kita inipun belum dihuni seorang manusiapun. Lalu turunlah 50 orang
ninik mamak dari keluarganya dari daerah pariahngan, padang panjang menuju daerah
kita yang sekarang ini. Maksud mereka ialah mencari tempat tinggal yang baru, karena
tempat tinggal yang lama sudah sesak penduduknya.
Mereka lalu bermufakat setelah selesai bermufakat dihitunglah kembali jumlah
mereka. Ternyata mereka sudah tinggal 45 kaum lagi., aneh, Kemana perginya yang
lainya itu? Semuanya mengatakan “antah” maksudnya “entah” namun dinamailah padang
yang luas itu padang siantak. Letaknya dekat dengan nagari pidjlalang sekarang ini. Lalu
ninik mamak yang tinggal meneruskkan perjalanan ketempat yang sudah kelihatan itu,
dissana mereka berpencar mencari tempat kediaman yang baik. Karena mereka kurang 5
orang maka dinamain mereka lah Luhak Lima Puluh. Makna arti yang mula-mula itu
ialah kurang 50.
Kemanakah hilangya ninik mamak yang 5 orang itu? Rupanya diam-diam mereka
meneruskan perjalananya, mereka menghiliri batang mahat dan menghiliri batang
Kampar. Akhirnya mebuat negari pula disungai Kampar itu, mereka berkembang biak,
dinamain mereka lima koto. Itu daerah : tambang (danau bekuang) Kampar, rumbio, air
tiris, dan bakinang. Adat daerah itu sama benar adat di lima puluh kota.
Menurut sejarah adat luhak lima puluh kota itulah luhak yang termuda, yang tertua
luhak tanah datar (batusangkar) yang tengah luhak agam. Lalu luhak lima puluh kota
ibukotanya ialah payakumbuh, sebab dinamain demikian karena dahulu kota ini masih
berpaja-paja (rawang) dan dalamnya banyak tumbuh kumbuh.

Anda mungkin juga menyukai