Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1 . 1 Latar Belakang

Mean curpuscular volume atau (MCV) adalah ukuran atau volume rata-rata sel darah pada tubuh
manusia . kadar MCV bisa di ketahui melalui tes darah lengkap ( Complate bloot count / CBC ) yang
di gunakan untuk mengukur berbagai komponen darah merah. Mengtahui nilai MCV dapat
bermanfaat untuk mendiagnosa atau memantau kelainan sel darah merah . pada pembahasan ini
kita akan mengetahui berapa nilai MCV normal , kondisi yg dapat menyebabkan MCV abnormal
sebagaimana mengobati kelainan – kelainana nya .(di tulis oleh HONESTDOCS EDITORIAL TEAM ).

Mean curpuscular values atau nilai eritrosit rata – rata memberi keterangan mengenai ukuran rata –
rata ertrosit dan mengenai banyaknya hemoglobin sel rerata (MCH). Konsentrasi hemoglobin sel
rerata (MCHC) di hitung dari hematokrit (MCV), perkiraan hemoglobin , dan di hitung sel darah
merah (Sacher.A.R.2004).

Besaran ini mencerminkan volume rata – rata sel darah merah . dengan perhitungan
elektronik . MCV di ukur secara langsung. tetapi MCV dapat di hitung dgn membagi hematokrit
dengan hitungan sel darah merah yang di nyata kan dalam jumlah juta per mikroliter dan di kali
1000. Jawabannya di nyatakan femtoliter (fl) per sel darahmerah (fl = 10 – 15 liter ). Rentang normal
80 – 98 fl . (Iman,2007).

Inikasi eritosit terdiri dari volume sel rerata ( MCV atau Mean corpuscular volume ) ,indikasi
ertrosit di sebut sebagai nilai sel darah merah absolut . angka – angka absolut dapat di hitung
menggunakan metode otomatis secara simultan dgn angka – angka perhitungan dengan
pengecualian hematokrit , yg juga merupakan angka pada instrumen otomatis (Sacher , 2004 ).

Pemeriksaan laboratorium di butuh kan di dalam mendiagnosa penyakit tuberculosis (TBC),


salah satu pemeriksaan laboratorium di bidang hematologi yg dapat di butuhkan adlah pemeriksaan
indeks eritrosit .(Suhartati,2015)

Dari pemeriksaan indeks eritrosit pada penderita yang di duga terinfeksi tuberculosis (TBC)
apabila di dapat kan nilai indeks eritrosit dan nilai hb menurun , menandakan bahwa penderita
mengalami anemi . pemeriksaan ini bukan merupakan pemeriksaan sensitif dan spesifik , namun
pemeriksaan dapat di jadikan sebagai pemeriksaan penunjang dalam diagnosis penyakit tubeculosis.
2

Pada penelitian sebelumnya indeksi eritrosit pada penderita tuberculosis (TBC)dengan hasil
anemia normasitik normokrom sekitar 55% hal itu menandakan bahwa penderita tuberculosis
dengan anemi semakin tinggi (Suhartati,2015).

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi kuman mycrobacterium yang bersifat sistemis
(menyeluruh ) sehingga dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh , dengan lokasi terbanyak di
paru-paru yang biasanya merupakan lokasi yang pertama kali terjadi .(kapita selekta
kedokteran ,2000) tuberkulosis merupakan penyebab ke matian ke-3 terbanyak di indonesia . jumlah
penderita TBC paru dari tahun ke tahun di indonesia meningkat .saat ini setiap menit muncul satu
penderita baru TBC paru , dan setiap dua menit munculsatu penderita TBC paru yang menular .
bahkan tiap eempat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di indonesia . (zulkifli amin,2006).

Penderita TBC di kawasan asia sejauh ini terus bertambah asia termasuk kawasan dengan
penyebaran tuberculosis (Tb) tertinggi di dunia. Setiap waktu ada pasien yg meninggal dunia akibat
penyakit ini . 2 dari 10 negara dengan angka kasus tertinggi berada di asia yaitu india ,
indonesia ,tiongkong ,nigeria , pakistan , afrika selatan , bangglades , filipina , kongo , dan myanmar .
(fauzi,2016)

Menurut World Healt Organization (WHO) tahun 2014 Indonesia mendaki peringkat kedua dunia
dengan insiden tuberculosis terbanyak dengan 1 juta kasus setelah India ,China Nigeria, Pakistan,
dan Afika selatan yang mencapai 60 % kasus baru .Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskedes)
2013 prevalensi penduduk Indonesia yang terdiagnosis tuberculosis paru tahun 2013 adalah 0,4%
sebanyak 196.310 kasus .

Di Propinsi jawa timur menempati urutan ke dua di Indonesia dalam jumlah penderita
tuberculosis Basil Tahan asam (BTA) positif kasus baru setelah Propinsi Jawa Barat (Kemenkes,2011).
Sedangkan untuk semua tipe menduduki peringkat ketiga setelah jawa barat dan jawa tengah. Pada
tahun 2010 jumlah seluruh kasus tuberculosis sebanyak 37.226 kasus dan 23.223 di antaranya
adalah tuberculosis paru basil tahan asam (BTA) positif .peningkatan prepalensi di kabupaten
jombang pada tahun 2016 sebanyak 49,55 kasus TBC. dan pada tahun 2017 sebanyak 38,94 BTA
positif baru , kususnya di puskesmas mojoagung pada tahun 2018 jumlah penderita BTA positif
sebanyak 38 orang (Dinkes jombang ) 2017 .

Dinas kesehatan (dinkes) Propinsi papua mencatat sepanjang tahun 2017 terdapat
sebanyak 6.394 kasus penyakit tuberculosis (TB) yang tersebar di wilayah itu .
3

Untuk Kabupaten Kepulauan Yapen kasus TB C pada triwulan 1 tahun 2017 sebanyak 536 pasien.
Pada triwulan 1 tahun 2018 kasus TBC sebanyak 629 pasien . pada tahun 2019 suspek dari triwulan 1
sampe 3 suspek 310 pasien kasus TBC.

Pada Rumah sakit umum daerah serui (RSUD) kasus TBC pada tahun 2017 sebanyak 252 pasien .
pada tahun 2018 kasus TBC sebabyak 314 pesien dalam tahun 2019 kasus TBC dari bulan januari
sampe dengan bulan october sebanyak 280 pasien .

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana gambaran MCV pada penderita Tuberculosis paru berdasarkan usia di RSUD Serui
Tahun 2020

2. Bagaimana gambaran MCV pada penderita Tuberculosis paru berdasarkan jenis kelamin di
RSUD Serui Tahun 2020

3. Bagaimana gambaran MCV pada penderita Tuberculosis paru berdasarkan pekerjaan di


RSUD Serui Tahun 2020

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umun

Mengetahui gambaran MCV pada penderita Tuberculosis paru di RSUD Serui Tahun 2020

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui gambaran MCV pada penderita Tuberculosis paru berdasar kan Usia di
RSUD Serui tahun 2020

2. Mengetahui gambaran MCV pada penderita Tuberculosis paru berdasarkan Jenis


kelamin di RSUD Serui Tahun 2020

3. Mengetahui gambaran MCV pada penderita Tuberculosis paru berdasarkan Pekerjaan


di RSUD Serui Tahun 2020

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi insitusi sebagai data dan informasi bagi RSUD Serui agar dapat memberikan
penyuluhan kepada masyarakat .
4

2. Bagi penelitian Meningkatkankompentensi mahasiswa

3. Politeknik kesehatan kemenkes jayapura agar dapat di pelajari dan sebagai bahan
referensi atau sebagai dasar kepada para peneliti – peneliti selanjut nya .

Anda mungkin juga menyukai