Oleh :
Kelompok I
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas karunia-Nya Diskusi
Refleksi Kasus (DRK) dengan judul “Asuhan Keperawatan Maternitas Dengan Gangguan
Rasa Nyaman Di Ruang Cempaka RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya” ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih
meskipun tak sebanding dengan apa yang diterima oleh penulis kepada :
1. Wagiyo, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat. selaku Pembimbing Akademik praktik klinik di
Semarang Stase Keperawatan Maternitas.
2. Ns. Widya Warastuti, M.Kes., selaku Pembimbing Akademik praktik klinik di
Palangka Raya Stase Keperawatan Maternitas.
3. Lidya A, S.Kep., Ns., selaku Clinical Instructor praktik klinik stase Keperawatan
Maternitas.
4. Semua rekan yang mengikuti praktik klinik stase keperawatan maternitas.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, segala kesalahan hanya milik
penulis semata. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
WOC.......................................................................................................................... 3
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian...................................................................................................... 4
B. Daftar masalah............................................................................................... 9
C. Rencana Keperawatan.................................................................................... 10
D. Tindakan Keperawatan................................................................................... 13
E. Catatan Perkembangan Keperawatan............................................................. 14
BAB IV METODOLOGI
A. Topik.............................................................................................................. 15
B. Sub Topik....................................................................................................... 15
C. Tujuan............................................................................................................ 15
D. Waktu............................................................................................................. 15
E. Tempat............................................................................................................ 15
F. Setting............................................................................................................ 15
G. Media.............................................................................................................. 16
H. Prosedur Operasional..................................................................................... 16
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus................................................................................................. 19
B. Analisis Intervensi Keperawatan.................................................................... 19
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 23
B. Saran............................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prolapsus uteri merupakan salah satu bentuk prolapsus organ panggul dan
merupakan suatu kondisi jatuh atau tergelincirnya uterus (rahim) ke dalam atau keluar
melalui vagina sebagai akibat dari kegagalan ligamen dan fasia yang dalam keadaan
normal menyangganya.
Prolapsus organ panggul merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan
mengenai hingga 40% wanita yang telah melahirkan dan berusia di atas 50 tahun.3
Prolapsus uteri menempati urutan kedua tersering setelah cystourethrocele (bladder and
urethral prolapse). Pada studi Women’s Health Initiative (WHI) Amerika, 41 % wanita
usia 50-79 tahun mengalami Prolapsus Organ Panggul (POP), diantaranya 34%
mengalami cystocele, 19% mengalami rectocele dan 14% mengalami prolapsus uteri
Prolapsus terjadi di Amerika sebanyak 52% setelah wanita melahirkan anak
pertama, sedangkan di Indonesia prolapsus terjadi sebanyak 3,4-56,4% pada wanita yang
telah melahirkan. Data Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menunjukkan setiap tahun
terdapat 47- 67 kasus prolapsus, dan sebanyak 260 kasus pada tahun 2005-2010
mendapat tindakan operasi.
Penyebab terjadinya prolapsus belum diketahui secara pasti. Namun, secara
hipotetik disebutkan penyebab utamanya adalah persalinan pervaginam dengan bayi
aterm. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa persalinan pervaginam dan penuaan
adalah dua faktor risiko utama untuk pengembangan prolapsus.
Prolapsus uteri merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi. Wanita dengan
prolapsus uteri dapat mengalami masalah fisik dan psiko-sosial. Masalah atau gangguan
fisik tersebut merupakan salah satu kontributor utama yang mempengaruhi rendahnya
kesehatan reproduksi. Meskipun prolapsus uteri jarang menyebabkan mortalitas atau
morbiditas berat, tetapi dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup
wanita.10 Wanita dengan segala usia dapat mengalami prolapsus uteri, namun prolapsus
lebih sering terjadi pada wanita dengan usia lebih tua.
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, khususnya wanita di Indonesia
maka jumlah wanita usia lanjut akan meningkat sehingga dikhawatirkan kasus prolapsus
1
2
uteri juga akan semakin bertambah. Bagi pasien-pasien yang sudah mengalami prolapse
uteri akan banyak masalah ketidaknyamanan yang terjadi dimana salah satunya adalah
untuk mengurangi nyeri abdomen dan mengurangi rasa tidak nyaman. Oleh sebab itu
penulis tertarik menerapkan teknik relaksasi genggan jari pada pasien dengan Prolaps
Uteri.
B. Tujuan
Tujuan untuk memberikan gagasan penerapan terapi relaksasi genggam jari terhadap
peningkatan rasa nyaman pasien Prolaps Uteri.
C. Manfaat
1. Bagi Klien
Diharapkan sebagai terapi komplementer atau pendamping bagi pasien prolaps
uteri untuk meningkatkan rasa nyaman.
2. Pelayanan Keperawatan
Sebagai bahan kajian untuk menyiapkan pasien prolapse uteri.
3. Institusi Pendidikan
Sebagai salah satu bacaan ilmiah penerapan evidence based nursing practice
pada pasien prolapse uteri.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tingkat II apabila serviks sudah keluar dari vulva, akan tetapi 1) Istirahat yang cukup, hindari kerja yang berat dan
Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri, Dekubitus, Bantu kala II dengan FE atau VE
Hipertropi serviks uteri dan elongasioa koli, Gangguan miksi dan b.Pengobatan
Gangguan partus, Hemoroid, Inkarserasi usus. a) Tidak memuaskan dan hanya bersifat sementara
pada prolapsus uteri ringan, ingin punya anak lagi,
menolak untuk dioperasi, Keadaan umum pasien
tak mengizinkan untuk dioperasi
b) Caranya : Latihan otot dasar panggul, Stimulasi
otot dasar panggul dengan alat listrik, Pemasangan
pesarium, Hanya bersifat paliatif, Pesarium dari
cincin plastik.
a.Penderita pada posisi jongkok disuruh mengejan dan ditemukan dengan Beberapa pembedahan yang dilakukan antara lain:
pemeriksaan jari,apakah portio pada normal atau portio sampai a) Operasi Manchester/Manchester-Fothergill
introitus vagina atau apakah serviks uteri sudah keluar dari b) Histeraktomi vaginal
serviks uteri.Serviks uteri yang lebih panjang dari biasanya :Ventrofiksasi/hlsteropeksi, Interposisi
BAB III
LAPORAN KASUS
Lampiran 7
2. Usia : 73 tahun
4. Pekerjaan : IRT
2 - Abortus - - -
C. RIWAYAT GINEKOLOGI
1. Masalah Ginekologi : Pasien mengatakan keluar keputihan dan ada benjolan di area vagina
2. Riwayat KB : Pasien mengatakan menggunakan IUD selama 10 tahun
D. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
pg. 4
5
1. HPHT :-
2. Taksiran Partus :-
3. BB sebelum hamil: 42 kg
4. TB sebelum hamil: 165 cm
b Asupan cairan : Pasien mengatakan minum air putih ±1,5 liter/hari Cukup
11. Keadaan mental
2) Striae :-
f Fungsi pencernaan : Baik, tidak ada keluhan.
13. Perineum dan Genital
a. Vagina : Ada keluar keputihan
b. Kebersihan : Bersih
c. Keputihan : Tidak Normal
1) Jenis/warna : Putih
2) Konsistensi : keruh dan kental
3) Bau : Berbau tidak sedap, busuk, amis
4) Hemorrhoid : Ada
14. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
1) Edema : Ya/tidak, lokasi………………………………
2) Varises : Ya/tidak, lokasi………………………………
b. Ekstremitas bawah
1) Edema : Ya/tidak, lokasi ………………………………
2) Varises : Ya/tidak, lokasi ………………………………
3) Reflex patella : +/-, jika ada: +1, +2, +3
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 11/10/2023
Parameter Hasil Normal/Nilai Rujukan
Hemoglobin 6,4 11,5-16,0 g%
Leukosit 4,350 4,500-11,000/mm3
Trombosit 380.000 150.000-400.000/mm3
Hematocrit 24 37-48%
MCV 66 80-100 fL
MCH 17 27-34 fg
MCHC 25 32-36 g/dl
ANTI HIV HASIL I NON REAKTIF NON REAKTIF
HBsAg NEGATIF Negatif
Glukosa sewaktu 191 <200 mg/dl
Ureum 31 21-53 mg/dl
Kreatinin 0,76 0,17-1,5 mg/dl
SGOT/AST 14 <31 U/L
SGPT/ALT 10 32 U/L
Tanggal 17/10/2023
Parameter Hasil Normal
WBC 3.05 4.00-11.00
HGB 10,5 12,0-15,0
HCT 35,5 26,00-50,00
pg. 7
8
G. KESIMPULAN
Px mengalami gangguan rasa nyaman karena gejala penyakit yang dialaminya
pg. 8
9
H. DAFTAR MASALAH
No Tanggal / Data Fokus Etiologi Masalah
Jam Keperawatan
Gangguan rasa
1 16 DS : Gejala penyakit
nyaman
Oktober (prolaps uteri)
Pasien mengeluh tidak nyaman (SDKI.0074,
2023 /
hal 166)
13.00 Pasien mengatakan keluar
WIB keputihan dari vagina
berwarna putih kental dan
berbau busuk
DO :
Pasien terlihat lemas
Terlihat gelisah
Tampak tidak rileks
Pasien tampak dgn posisi semi
fowler
Kesadaran composmentis
TTV
TD : 126/78 mmHg
N : 73 x/mnt
RR : 19 x/mnt
S : 36,6 °C
SpO2 : 98%
Kelemahan
2 16 DS : Intoleransi
Oktober aktivitas
Pasien mengeluh lelah
2023 / (SDKI.0056,
13.00 Pasien mengatakan merasa hal 128)
WIB tidak nyaman beraktivitas
Pasien mengeluh merasa
cemas saat bergerak
DO :
Gerakan tidak terkoordinasi
Gerakan terbatas
Fisik lemah
TTV
pg. 9
10
TD : 126/78 mmHg
N : 73 x/mnt
RR : 19 x/mnt
S : 36,6 °C
SpO2 : 98%
I. RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal / No Diagnosa Tujuan / Intervensi TTD
Jam Keperawatan Kriteria Hasil perawat
pg. 10
11
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
pg. 11
12
pg. 12
13
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal / Kode Diagnosa Tindakan Respon Tindakan TTD perawat
Jam Keperawatan Keperawatan
16 Oktober Gangguan rasa Mengidentifikasi Pasien mengatakan
2023 / 14.45 nyaman b.d Gejala penurunan masih tidak nyaman
WIB penyakit (prolaps tingkat energi, karena keputihan masih
uteri) (SDKI.0074, ketidakmampuan keluar dari vagina KELOMPOK
hal 166) berkonsentrasi, 1
atau gejala lain
yang
mengganggu
kemampuan
kognitif
Menciptakan
lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruang
nyaman, jika
memungkinkan
Menganjurkan
mengambil
posisi nyaman
16 Oktober Intoleransi Mengidentifikasi Pasien mengatakan
2023 / 14.45 aktivitas b.d gangguan fungsi aktivitas masih dibantu
WIB kelemahan tubuh yang oleh keluarga
(SDKI.0056, hal mengakibatkan KELOMPOK
128) kelelahan 1
Menyediakan
lingkungan
nyaman dan
rendah stimulus
(mis: cahaya,
suara,
kunjungan)
Menganjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
pg. 13
14
K. CATATAN PERKEMBANGAN
pg. 14
15
pg. 15
15
BAB IV
METODOLOG
I
A. TOPIK
Inovasi Intervensi Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Untuk Peningkatan
Rasa Nyaman
B. SUB TOPIK
Intervensi Penerapan Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari
C. TUJUAN
1. Memberikan rasa nyaman pada pasien dengan gangguan rasa nyaman
D. WAKTU
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Oktober 2023
Jam : 08.00 WIB
E. TEMPAT
Di ruang Cempaka, RSUD Doris Sylvanus Palangka raya.
F. SETTING
Intervensi yang dilakukan dalam mengatasi masalah gangguan rasa nyaman pada
klien, maka akan dilakukan desain inovatif berupa intervensi pemberian teknik
relaksasi genggam jari pada klien gangguan rasa nyaman kemudian akan dilihat
kembali keadaan klien setelah diberikan intervensi. Intervensi dilakukan dengan klien
sadar penuh, di tempat tidur serta lingkungan diatur tenang dan nyaman.
16
G. MEDIA
Poster
BAB V
PEMBAHASAN
A. ANALISA KASUS
Pada kasus Ny. D dengan diagnosa medis Prolapsus uteri. Prolapsus uteri adalah suatu
kondisi jatuh atau tergelincirnya uterus ke dalam atau keluar melalui vagina. Hal tersebut
dikarenakan dukungan yang tidak adekuat dari ligamentum kardinal dan uterosakral serta
struktur penyangga pelvis mengalami kerusakan dan kadang-kadang organ pelvis yang
lain juga ikut turun.
Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di RS. Pasien juga
mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung,
hipertensi, DM, dan TB Paru. Pasien dan keluarga mengatakan keluarga mereka tidak
ada yang mengalami penyakit seperti yang diderita pasien.
Pasien mengatakan menderita keputihan sejak ±20 tahun yang lalu dan riwayat
pendarahan, ada benjolan di area vagina sejak ±15 tahun yang lalu, benjolan dan
pendaharan timbul saat kelelahan dan banyak melakukan aktivitas berat.
Pasien di rujuk dari poli kandungan tanggal 13 oktober 2023 dan di rawat di ruang
cempaka kamar 2A, pasien dijadwalkan untuk tindakan kuretase pada tanggal 16 oktober
2023. 16 oktober 2023 pukul 08.00 WIB dilakukan pengkajian dan didapatkan keluhan
utama Gangguan Rasa Nyaman (D.0074). Gangguan rasa nyaman merupakan diagnosis
keperawatan yang didefinisikan sebagai perasaan kurang senang, lega, dan sempurna
dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, dan sosial.
Observasi
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau Tindakan medis
lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat, Batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis: musik,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulangi atau melatih Teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan latih Teknik relaksasi (mis: napas dalam, peregangan, atau imajinasi
terbimbing)
Kolaborasi
Sehingga tindakan keperawatan yang dilakukan dan respon yang didapatkan yaitu :
Teknik relaksasi menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf aferen non-
stimulus pada kortek sebri dihambat atau dikurangi akibat counter stimulasi relaksasi
genggam jari sehingga intensitas nyeri dan ketidaknyamanan akan berubah atau
mengalami modulasi akibat stimulasirelaksasi genggam jari yang lebih dahulu dan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari tindakan Desain Inovasi peningkatan rasa nyaman pada pasien Prolaps
uteri, dengan intervensi teknik relaksasi genggam jari dapat disimpulkan terbukti
efektif meningkatkan rasa nyaman. Sebelum diberikan tindakan pasien merasa gelisah
dan takut dengan keadaannya. Namun setelah pemberian intervensi, pasien merasa
lebih rileks dan nyaman. Keluhan tidak nyaman dan perilaku gelisah tampak
berkurang.
B. SARAN
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan agar pihak rumah sakit dapat menjadi bahan masukan dan
pertimbangan serta kebijakan dalam proses keperawatan khususnya bagi pasien
dengan masalah gangguan rasa nyaman.
2. Bagi Institusi
Diharapkan hasil implementasi dapat digunakan sebagai sumber informasi kepada
institusi untuk dijadikan dokumentasi dan menjadi bahan untuk penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Hamidin, A. (2012). Keampuhan terapi air putih: Untuk penyembuhan, diet, kehamilan dan
kecantikan. Yogyakarta: Media Presindo.Mardalena, Ida. (2017). Dasar-Dasar Ilmu
Gizi Dalam Keperawatan Konsep danPenerapan Pada Asuhan Keperawatan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Kasiati, Rosmalawati, Dwi W. (2016). Kebutuhan dasar manusia 1.Jakarta :Pusdik
SDM Kesehatan diperoleh dari bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/.../Kebutuhan-
dasar-manusia-komprehensif. pdf
Rui X, Zhang Q, Huang J, Li W, Chen X, Jiang M, Dong M. Does Lactic
Fermentation Influence Soy Yogurt Protein Digestibility: A Comparative Study
Between Soymilk and Soy Yogurt at Different pH. J Sci Food Agric.2019; 99 (2):
861–867.
Salmean YA, Zello GA, Dahl WJ. Foods with Added Fiber Improve Stool Frequency in
Individuals with Chronic Kidney Disease with No Impact on Appetite or Overall
Quality of Life. BMC Res Not. 2013; 6 (1): 510-515.
Saputri, M. A. D. (2018). HUBUNGAN KONSUMSI AIR PUTIH DENGAN KEJADIAN
KONSTIPASI PADA LANSIA DI DUSUN SIDOREJO DESA KARAS KECAMATAN
KARAS KABUPATEN MAGETAN.
N
DOKUMENTASI KEGIATAN