KARAKTERISTIK BAHASA I
Disusun Oleh
Kelompok V IB
1. Ardiansyah (202335009)
2. Titin Maisaroh (202335064)
KARAKTERISTIK BAHASA I
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Linguistik
Disusun Oleh
Kelompok V IB
1. Ardiansyah (202335009)
2. Titin Maisaroh (202335064)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Karakteristik Bahasa.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pengantar linguistik.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing mata kuliah
Pengantar Linguisitik yang telah memberikan banyak arahan dalam terciptanya
makalah ini. Rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang
telah memberi semangat dan bantuan yang berguna.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang masalah....................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
2.2 Pengertian Linguistik ........................................................................................... 2
2.2 Karakteristik Bahasa ........................................................................................... 3
2.2.1. Bahasa Adalah Sebuah Sistem ................................................................. 3
2.2.2 Bahasa Berwujud Lambang ...................................................................... 4
2.2.3. Bahasa Berupa Bunyi ............................................................................... 6
2.2.4. Bahasa Bersifat Arbitrer ........................................................................... 7
2.2.5. Bahasa Mengandung Makna .................................................................... 7
2.2.6. Bahasa Bersifat Konvensional .................................................................. 7
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 9
3.2 Saran ...................................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian linguistik dari berbagai ahli atau sumber
yang berbeda.
2) Untuk mengetahui apa saja karakteristik bahasa dalam linguistik.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata linguistic berasal dari bahasa latin “lingua” yang artinya bahasa.
Menurut Kridalaksana (1993) dalam kamusnya, kamus linguistik, kata linguistic
di definisikan sebagai ilmu tentang bahasa atau penyelidikan bahasa secara ilmiah.
Definisi yang sama di kemukakan oleh Tarigan (1986), yaitu seperangkat ilmu
pengetahuan yang diperoleh dengan jalan penerapan metode ilmiah terhadap
fenomena bahasa. Sebagai penyelidikan bahasa secara ilmiah, linguistik tidak
membedakan antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya
(Hasanan,1984).
Kata sistem dimaknai sebagai aturan atau cara. Namun, dalam keilmuan
sistem berarti susunan teratur, berpola yang membentuk suatu keseluruhan
yang bermakna atau berfungsi. Sistem ini tersusun oleh beberapa unsur dan
komponen yang saling berhubungan dalam hal fungsinya.
Dari ciri bahasa sebagai sebuah sistem ini, bahasa sekaligus bersifat
sistematis dan sistemis. Sistematis berarti bahasa memiliki susunan pola
tertentu, tidak acak dan tidak sembarangan. Sedangkan sistemis berarti sistem
yang tunggal tetapi terdiri dari sub sistem atau sistem bawahan. Sub sistem
ini tersusun secara hierarkial yang artinya sebuah sub sistem berada dibawah
sub sistem yang lain.
Dengan bentuk kata KAU dari satu kata ini, akan menjadi sistem yang
lebih rumit jika digabung dengan kata lain sehingga menjadi frasa seperti kau
ini, dan apabila digabung dengan kata kerja seperti: kau ini suka, ditambah
satu lagi, kau ini suka apel.
Kata bunyi sering sulit dibedakan dari kata suara. Secara teknis,
Kridalaksana menyatakan bahwa bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai
akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-
perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa dihasilkan oleh alat ucap
manusia (bersifat artikulatoris). Tetapi tidak semua bunyi yang dihasilkan alat
ucap manusia adalah bunyi bahasa.
Bunyi yang dihasilkan oleh seseorang yang sedang bersin atau sedang
batuk bukan bunyi bahasa. Bunyi bahasa dapat dilambangkan dengan tanda-
tanda tertentu yang disepakati oleh penutur bahasa tersebut. Setiap bahasa
mempunyai kekhasan tersendiri berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang
dimilikinya. Bunyi tertentu bisa jadi bersifat universal, ada dalam setiap
bahasa. Tetapi, bunyi-bunyi tertentu hanya ditemukan dalam bahasa tersebut.
Dari dua ciri sebelumnya ditambah dengan ciri bahwa bahasa adalah
bunyi, maka dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi.
Dalam linguistik, yang dikatakan sebagai bahasa primer adalah yang terucap,
dilisankan, keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang sebenarnya hanya
yang berupa ujaran, sehingga isyarat gerakan badan, morse, lampu lalu lintas,
termasuk juga bahasa tulis bukan termasuk bahasa. Sedangkan bahasa yang
lain, seperti bahasa tulisan, menjadi bahasa sekunder dalam linguistik.
Bukti bahwa bahasa yang utama adalah bunyi, adalah terdapat beberapa
bahasa yang digunakan untuk membahasakan suatu hal yang berawal dari
bunyinya seperti kentongan yang berbunyi tong-tong-tong, bedhug berbunyi
dhug-dhug-dhug dan lonceng berbunyi ceng-ceng-ceng. Adapun bahasa-
bahasa lain seperti tulis dan isyarat, adalah berupa perwakilan atau ungkapan
lain dari bahasa yang sesungguhnya yaitu bahasa lisan.
2.2.4 Bahasa Bersifat Arbitrer
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Pengertian bahasa dalam kajian linguistik berbeda dengan kajian disiplin
lain. Linguistik memberikan definisi bahasa adalah sebuah sistem lambang
bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk
bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Selain itu,
terdapat bahasa dengan istilah parole, langue, dan langage. Dimana
linguistik mengkaji parole sebagai objek yang paling konkret, kemudian
menghasilkan kaidah-kaidah langue dan langue menghasilkan kaidah
langage.
b) Karakteristik bahasa merupakan ciri atau sifat yang hakiki dari suatu
bahasa, terdiri dari:
1. Bahasa adalah sebuah sistem berarti bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan.
2. Bahasa berwujud lambang, setiap lambang bahasa melambangkan
sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang
bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka
dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna.
3. Bahasa berupa bunyi. Jadi bunyi yang dimaksud adalah bunyi yang
diucapkan dari alat ucap manusia berupa fon dan fonem.
4. Bahasa bersifat arbitrer. yang disebut dengan arbiter adalah bunyi
yang ditimbulkan secara acak, bisa berbentuk sembarang bunyi atau
simbol. Misalnya nama hewan kuda, di jawa tidak disebut sebagai
kuda, tetapi disebut jaran.
5. Bahasa mengandung makna. Hakikat bahasa memiliki makna. Jadi
dalam berkomunikasi dengan orang lain, setiap kalimat, pesan atau
kata yang mereka ucapkan memuat makna. Meski realitanya, tidak
semua orang setiap kali berbicara memuat makna berfaedah.
Setidaknya ada pesan yang ingin disampaikan.
6. Bahasa bersifat konvensional. Arti bahasa bersifat konvensional ini
adalah kesepakatan bersama yang harus diikuti. Masyarakat
menggunakan kesepakatan dalam berbahasa untuk aktivitas sehari-
hari. Hal ini memudahkan proses komunikasi dan pemahaman.
3.2 Saran
http://kamusbahasaindonesia.org/mirip#ixzz2fPgnm37l
http://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-
bahasa-dan-fungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/
http://iinfitria19.blogspot.com/2012/12/karakteristik-bahasa.html