Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KEDUDUKAN STMKG DAN BMKG DALAM UPAYA MEMPERKUAT


KETAHANAN NASIONAL MULTIDIMENSI

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Gifari Fauzil Deldi (11210057)

Lesly Cheenris Kadiwaru (11210065)

Marcelino Kartodinudjo (11210066)

Naufal Rieki Caesar Putra (11210073)

William Antonio Kaseger (11210078)

PROGRAM STUDI D-IV METEOROLOGI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul "Makalah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Kedudukan BMKG dan STMKG dalam Upaya
Memperkuat Ketahanan Nasional Multidimensi."
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nany Nuraini, selaku
Pembina Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan Makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah.
Makalah ini memberikan mengangkat pembahasan mengenai kedudukan BMKG
dan STMKG dalam hal ketahanan nasional multidimensi di Indonesia. Penulis juga
menyadari ada kekurangan pada Makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan Makalah ini. Penulis berharap Makalah ini mampu
memberikan pengetahuan bagi pembaca

2
DAFTAR ISI
Halaman Cover ....................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................................ 3
Bab I : Pendahuluan ............................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 4
Bab II : Pembahasan ............................................................................................... 5
Bab III : Penutup .................................................................................................... 9
2.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9
2.2 Saran .......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah yang sangat potensial.
Baik dari segi kekayaan alamnya maupun dari letaknya yang dilalui jalur
perdagangan dunia. Tak heran jika sejak dulu hingga sekarang Indonesia selalu
menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain. Maka dari itu, untuk menjaga
integritas Negara Indonesia dari segala ancaman baik dari luar maupun dari
dalam diperlukan adanya upaya Ketahanan Nasional.
Upaya Ketahanan ini dapat dan harus dilakukan oleh seluruh Rakyat
Indonesia dari segala bidang. Salah satunya dari bidang pendidikan dan
pengabdian profesi seperti Taruna/i STMKG dan BMKG. Oleh karena itu, kita
sebagai Taruna/i STMKG yang kedepannya juga akan menjadi bagian dari
BMKG harus mengetahui peran STMKG dan BMKG dalam upaya memperkuat
Ketahanan Nasional multidimensi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah,
diantaranya:
1. Apa pengertian dari Ketahanan Nasional ?
2. Apa saja bentuk ancaman Ketahanan Nasional ?
3. Apa saja upaya STMKG dan BMKG dalam memperkuat Ketahanan
Nasional ?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat diambil beberapa tujuan penulisan makalah
ini, diantaranya :
1. Mengetahui pengertian Ketahanan Nasional.
2. Mengetahui bentuk-bentuk ancaman Ketahanan Nasional.
3. Memahami segala upaya yang dapat dilakukan STMKG dan BMKG dalam
memperkuat Ketahanan Nasional.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari
luar maupun yang datang dari dalam, yang secara langsung maupun tidak langsung
dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional.
Menurut Buku Putih Pertahanan Tahun 2008, ancaman yang membahayakan
keamanan dan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara itu ada dua yaitu :
1. Ancaman militer, yaitu ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi, yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan
bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara, serta konflik komunikasi.
2. Ancaman nir militer, yaitu ancaman yang menggunakan faktor-faktor non militer,
yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non militer
dapat berupa ancaman berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
teknologi dan informasi, serta ancaman yang berdimensi keselamatan umum.
Diantara banyaknya badan/organisasi yang berperan dalam ketahanan nasional
dari segala ancaman, STMKG dan BMKG hadir sebagai bagian dari usaha ketahanan
nasional. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau STMKG
merupakan sekolah kedinasan dibawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika atau BMKG. Taruna taruni yang menempuh pendidikan di STMKG
dipersiapkan untuk menjadi penerus bagi keberjalanan BMKG dalam menjalankan
tugasnya di seluruh Indonesia. Lulusan STMKG diharapkan memiliki kemampuan yang
handal dalam bidang Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, dan Intrumentasi MKG.
Kemampuan serta kecakapan Taruna taruni stmkg menjadi bagian integral dari usaha
pengembangan BMKG itu sendiri. Keberadaan STMKG merupakan bentuk usaha

5
BMKG guna memperkuat ketahanan nasional di bidang pendidikan sekaligus secara
bersamaan mempersiapkan sumber daya manusia di bidang MKG yang unggul. Dalam
artian bahwa tidak hanya ketrampilan MKG semata tetapi juga karakter serta budi
pekerti turut dikedepankan. STMKG dapat menjadi alternatif bagi anak bangsa untuk
menempuh pendidikan tinggi setingkat universitas. Selama pendidikan, taruna-taruni
diberikan bantuan dana pendidikan di tiap semesternya, sehingga tidak perlu membayar
lagi. Hal ini membawa pengharapan bagi semua kalangan masyarakat untuk
meneruskan jenjang pendidikan dengan biaya yang diminimalkan. Dengan demikian
secara langsung STMKG turut memperkuat kualitas pendidikan di Indonesia.
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa BMKG mempunyai tugas untuk
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara
dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tugas
BMKG tersebut menggambarkan kedudukan BMKG sebagai bagian dari upaya
mempertahankan ketahanan nasional dari ancaman dimensi nirmiliter, utamanya
keselamatan umum. Berawal dari ancaman tersebut, BMKG secara tidak langsung
berperan di setiap bidang ketahanan nasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa MKG
merupakan peristiwa alamiah yang dapat memberikan dampak bagi seluruh lini
kehidupan. Berikut merupakan kedudukan BMKG di tiap bidang ketahanan nasional :

Bidang Teknologi Informasi


Dimensi ini menjadi salah satu fokus utama BMKG untuk membantu penguatan
ketahanan nasional pada dimensi lainnya. BMKG terus melakukan inovasi teknologi
dan layanan untuk mendukung berbagai sektor dalam rangka menjaga keselamatan
masyarakat dan keberhasilan pembangunan nasional. BMKG meraih peringkat Kedua
dalam kategori "Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Cukup
Informasi dengan total nilai 78,7". Hal tersebut tidak mengherankan, sebab pada sektor
geofisika, sejak 2008 BMKG sudah mengoperasikan sistem peringatan dini tsunami
bernama Indonesia Tsunami Early Warning System-InaTEWS. Sistem ini mampu
memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dalam waktu maksimal
5 menit. Tidak hanya pada sektor geofisika BMKG Juga memiliki sistem Meteorology
Early Warning System (MEWS) dan Climate Early Warning System (CEWS). guna
memprediksi dinamika atmosfer. Dari ketiga sistem di atas, muncul peran BMKG

6
dalam diseminasi informasi. Diseminasi yang dilakukan terintegrasi dengan stakeholder
terkait yang kemudian disebarkan kepada masyarakat luas. Bahkan kini, masyarakat
dapat dengan cepat mengetahui informasi seputar kejadian MKG melalui platform
Internet yang disediakan BMKG seperti sosial media dan website bmkg. Melalui media
tersebut memungkinkan penyebaran informasi lebih cepat yang berimbas pula pada
kesiapsiagaan tiap individu akan terjadinya kejadian MKG.

Bidang Keselamatan Umum


Sebagai garda terdepan Indonesia di bidang MKG, Keberadaan BMKG sangat
dibutuhkan mengingat wilayah Indonesia dilewati oleh zona subduksi terbesar di dunia
yakni Ring of Fire. Kondisi demikian menjadi biang terjadinya gempa bumi dan
tsunami yang tergolong sangat aktif. Selain itu, Indonesia berada pada kawasan garis
khatulistiwa yang menyebabkan sebagian besar wilayahnya riskan akan bencana
hidrometeorologis tropis seperti banjir, tanah longsor, badai petir, dan angin kencang.
Peralatan yang terus terbaharukan serta sumber daya manusia yang mutakhir dalam
sistem kerja BMKG, mendorong upaya penanggulangan sebelum bencana sehingga
kerugian dapat diminimalkan baik kerugian harta maupun nyawa. Sebagaimana yang
telah tertuang dalam UU Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana.

Bidang Ekonomi dan Kebutuhan Dasar


Dalam sebuah koordinasi dengan kemenparekraf, Kepala BMKG, Dwikorita
Karnawati, menjelaskan tentang kedudukan BMKG selama ini dalam hal melakukan
observasi / pengamatan MKG, memberikan prediksi Cuaca, perubahan Iklim dan
Informasi gempa Bumi dan juga informasi peringatan Dini secara rutin. Hal tersebut
dalam rangka mewujudkan keselamatan bersama khususnya untuk masyarakat termasuk
sektor pariwisata dari dampak bencana Hidrometeorologi. Pada pertemuan tersebut
terjadi kesepahaman untuk menciptakan destinasi tangguh bencana yang dapat
menghidupkan ekonomi kreatif disekitarnya tentunya dilingkupi dengan rasa aman.
Pada bidang kebutuhan dasar, contoh kedudukan BMKG terlihat pada program
yang pernah diadakan oleh Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri Palu
(GAW Palu) berupa Sekolah Lapang Iklim dengan tema "Memahami Informasi Iklim

7
Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional di Masa Pandemi Covid-19". Kegiatan
Sekolah Lapang Iklim Opersional tersebut diselenggarakan selama 1 hari yaitu tanggal
14 Oktober 2020 bertempat di Aula Kantor Desa Binangga Kabupaten Sigi Provinsi
Sulawesi Tengah dan untuk kegiatan Sekolah Lapang Iklim Operasional yang ke-2 akan
diselengarakan pada tanggal 21 Oktober bertempat di Desa Lolu Kabupaten Sigi
Provinsi Sulawesi Tengah. Sekolah Lapang Iklim ini bertujuan mengedukasi serta
memberdayakan masyarakat sekitar agar memiliki kesadaran akan perubahan cuaca
serta iklim.

Bidang Komersial dan Perhubungan


BMKG menjadi peran utama dalam usaha ketahanan nasional pelayanan
komersil dan perhubungan, membersemai kementrian perhubungan. BMKG
menciptakan Sistem Inovasi Layanan Informasi Meteorologi Penerbangan dan Maritim
guna meningkatkan pelayanan informasi cuaca dalam mendukung sektor keselamatan
transportasi udara dan laut. Inovasi tersebut yaitu System of Indonesian Aviation
(SIAM), Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), INA-DRIFT, dan
INA-OPSMAR

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Ketahanan Nasional adalah kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari
luar maupun yang datang dari dalam, yang dapat membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional. Secara garis besar, ancaman terhadap ketahanan nasional
ada dua bentuk, yaitu ancaman militer dan ancaman non militer.
2. BMKG memiliki kedudukan sebagai lembaga negara yang berperan
menangani ancaman dimensi non militer yakni pada bidang
meteorologi,klimatologi,dan Geofisika. Pengembangan sumber daya
manusia baik kedalam (melalui STMKG) dan edukasi masyarakat serta
pengoptimalan sistem (perbaikan kinerja sistem dan peningkatan teknologi)
merupakan sarana BMKG untuk menangani ancaman MKG yang pada
bidang teknologi informasi, keselamatan umum, ekonomi, dan komersial.

3.2 Saran
Demikian makalah dari kelompok kami, saran perbaikan yang membangun
diperlukan oleh penulis agar penulisan kedepannya menjadi lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Antara.2019."BMKG Perkuat Peran Hadapi Tantangan Bencana dan Perubahan Iklim".


https://m.mediaindonesia.com/humaniora/231428/bmkg-perkuat-peran-hadapi-
tantangan-bencana-dan-perubahan-iklim, diakses pada 2 Februari 2022 pukul
09.00.
BMKG Pusat. "Tugas dan Fungsi BMKG".https://www.bmkg.go.id/profil/?p=tugas-
fungsi#:~:text=BMKG%20mempunyai%20tugas%20%3A%20melaksanakan%2
0tugas,ketentuan%20perundang%2Dundangan%20yang%20berlaku, diakses
pada 1 Februari 2022 11.05.
Ibrahim. 2020. "BMKG Raih Penghargaan Sebagai Lembaga Pemerintah Non
Kementerian Cukup". https://www.bmkg.go.id/berita/?p=bmkg-raih-
penghargaan-sebagai-lembaga-pemerintah-non-kementerian-cukup-
informatif&lang=ID ,diakses pada 1 Februari 2022 pukul 10.30.
Putratama,R.2020. "Peran BMKG dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Pada
Masa Pandemi Covid-19 di Sulawesi
Tengah".https://www.bmkg.go.id/berita/?p=peran-bmkg-dalam-mendukung
ketahanan-pangan-nasional-pada-masa-pandemi-covid-19-di-sulawesi
tengah&lang=ID&tag=berita-daerah, diakses pada 1 Februari 2022 pukul 11.00.

10

Anda mungkin juga menyukai