Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI


RUANG TERATAI A RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR

Diajukan untuk memenuhi tugas praktik klink mata kuliah keperawatan medikal bedah I

Dosen Pembimbing :

Ns. Camalia S. S., M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh :

Mirna Nurlita (P17320321055)

Tingkat 2B

Kelompok A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BOGOR

2023

ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Klien
- Nama : Tn. R
- Umur : 33 tahun 2 bulan
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Status Perkawinan : Kawin
- Pendidikan terakhir : S1
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Wirausaha
- Alamat : Radio dalam kompal/49A
- No. RM : 00.78.89.03
- Diagnosa Medik : Tuberkulosis
- Tanggal masuk : 12-04-2023
- Tanggal pengkajian : 12-04-2023
2. Penanggung Jawab
- Nama : Ny. D
- Umur : 43 thn
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pendidikan Terakhir : S1
- Pekerjaan : IRT
- Alamat : Radio dalam kompal/49A
- Hub dengan pasien : Istri
B. Keluhan Utama
Sesak disertai adanya sekret
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang Ke IGD RSUD Ciawi diantar ole kader pada hari Jumat tanggal 11
Maret 2023 pukul 14.00 WIB dengan keluahan sesak nafas dirasakan 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit terutama dimalam hari, klien mengatakan batuk berdahak. Klien
mengatakan pernah mendapatkan terapi obat TB paru dijakarta sesuai dengan domisili
BPJS. Namun klien putus obat selama 4 bulan dan hanya menerapkan terapinya selama 1
bulan saja, alasan putus obat karena klien merasa terlalu jauh dengan rumah sakit rujukan
1
untuk kontrol penyaktnya. klien mengatakan merasa lemas dan berat bedan klien
mengalami penurunan, berat badan awal klien 53 kg, berat badan sekarang 50 kg, klien
mengatakan nafsu makannya menurun dari 2 minggu sebelum masuk rumah sakit hingga
sekarang, klien mengatakan nyeri dibagian bawah perut dekat dengan testis, nyeri
diperberat bila jalan dan batuk, nyeri dipereda ketika beristirahat, klien mengtakan
nyerinya seperti ditusuk-tusuk benda tumpul, klien mnegtakan nyeri nya menjalar dari
dekat testis hingga kepinggang, klien mengtakan skala nyerinya 4, klien mengatakan
nyerinya muncul dengan durasi 1-3 menit.
Setelah dilakukan observasi pada hari Rabu, 12 april 2023 didapatkan hasil TD :
110/70 mmHg N : 80x/ menit RR: 25 x/menit S : 36,90 SPO2 : 96 %.
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Klien mengatakan pada saat SMA pernah menjalani oprasi usus buntu, klien mengatakan
pernah kecelakaan motor, klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi makanan
maupun obat, klien sakit TB paru terdeteksi pada 1 tahun yang lalu.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram
Klien mengatakan dikeluarga tidak ada yang mengalami penyakit menular seperti TB paru
atau pneumonia, keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit hipertensi, dan
penyakit jantung. Tetapi klien mengatakan ibunya mempunyai riwayat penyakit diabetes
tipe dua.

2
F. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran
a. Kualitas : Compos Mentis
b. Kuantias :
I. Respon Mata :6
II. Respon Verbal :5
III. Respon Membuka Mata :4
Jumlah : 15
2. Tanda-tanda vital
a. Tekan Darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Pernapasan : 25 x/menit
d. Suhu : 36,9 0C
3. Antopometri
a. Berat badan :
- Sebelum sakit : 53 kg
- Setelah sakit : 50 kg
b. Tinggi badan : 165 cmn
c. IMT : 18,5 (berat badan normal)
G. Pemeriksaan fisik sistematis
1. Kepala
a. Kepala dan rambut
Inspeksi : Normocepali, warna rambut hitam, dan rambut bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri takan
b. Mata
Inspeksi : Pergerakan mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva merah
muda, sklera tidak ikterik, pupil isokor, kebersihan mata bersih c. Hidung
Inspeksi : Tidak ada polip pada hidung, tidak ada pernapasan cuping hidung,
lubang hidung bersih.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan


d. Telinga
3
Inspeksi : Bentuk teliga kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, lubang
telinga besrih.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan

e. Mulut
Inspeksi : Bibir sedikit kering, mulut bersih, gigi bersih tidak ada karies,
gigi lengkap, tidak ada pembengkakan gusi.
f. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran vena
jugularis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
2. Thorak dan fungsi pernapasan
a. Thorak
Inspeksi : Retraksi dinding dada (-), laju pernapasan cepat dan dalam, batuk
berdahak, produk sputum (+) berwarna putih, RR : 25 x/menit,
SPO2 : 96 %, vocal fremitus teraba dikedua lapang paru.

Auskultasi : Ronchi (+)

3. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : tidak ada pembengkakan dan tampak adanya ictus cordis, dan
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : terdengar S1 dan S2 reguler “lup dup”tidak ada bunyi tambahan,
tekanan darah 110/70 mmHg
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan nadi 80x/menit
4. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : warna kulit tampak normal, tidak ada pembengkakan dan ada bekas
luka oprasi usus buntu
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising usus nomal 18x/menit
Perkusi : tidak ada kembung

5. Kulit dan ekstremitas


4
Inspeksi : pergerakan eksteremitas atas dan bawah normal, terpasang infus
di tangan kiri
Palpasi : CRT < 2 detik, tidak ada edema, dan akral teraba hangat

6. Genitalia

Inspeksi : terdapat benjolan didakat testis, klien berjenis kelamin laki-laki H.


Kebiasaan sehari-hari
No Kutuhan dasar Sebelum sakit Setelah sakit
1. POLA NUTRISI
a. Frekuensi makan : Klien mengatakan Klien mengatakan
… x/hari dirumah makannya 3x makannya pada saat sakit
b. Nafsu makan : sehari, tidak mual, porsi menjadi 1x sehari sejak 2
baik/tidak makan selalu dihabiskan, minggu sebelum masuk
Alasan : tidak ada makanan yang rumah sakit, terasa mual,
mual/muntah dll tidak disuksi, tidak ada porsi makan yang
c. Porsi makan yang makanan yang membuat dihabiskan hanya ½
dihabiskan alergi, klien memiliki porsi, tidak ada makanan
d. Makanan yang tidak pantangan makan yang tidak disuksi, tidak
disukai makanan yang manis, ada makanan yang
e. Makanan yang klien tidak ada membuat alergi, klien
membuat alergi obatobatan sebelum memiliki pantangan
f. Makanan pantangan makan dan klien tidak makan makanan yang
g. Makanan diet menggunkaan alat bantu manis, klien tidak ada
h. Penggunaan obatobatan sebelum
obatobatan sebelum makan dan klien tidak
makan menggunkaan alat bantu
i. Penggunaan alat
bantu (NGT)

5
2. POLA ELIMINASI a. BAK a. BAK
a. BAK Klien BAK dirumah Klien BAK dirumah
1. Frekuensi : selama sehari sebanyak salama sehari sebanyak
…x/hari 46 kali dengan warna 46 kali dengan warna
2. Warna kuning bening, tidak ada kuning bening, tidak ada
3. Keluhan keluhan dan tidak keluhan dan tidak
4. Penggunaan alat menggunakan alat bantu. menggunakan alat bantu.
bantu
(kateter, dll)
b. BAB b. BAB b. BAB
1. Frekuensi : Klien BAB dirumah 1-2 Klien BAB dirumah sakit
…x/hari kali/hari dengan warna 1 kali/hari dengan warna
2. Warna coklat kekuningan, coklat kekuningan,
3. Keluhan konsistensi lunak padat konsistensi lunak padat
4. konsistensi dan tidak menggukan dan tidak menggukan
5. Penggunaan obat laktasif obat laktasif
laktasif
(ya/tidak) jika
ya tulis nama
obatnya

3. POLA PERSONAL
HYGINE
a. Mandi a. Mandi a. Mandi
1. Frekuensi Klien mandi 2 kali Klien mandi 1 kali
2. Waktu sehari di pagi dan sehari dengan di lap
b. Oral hygine sore b. Oral hygine b. Oral hygine
1. Frekuensi Klien sikat gigi 2 kali Klien sikat gigi 2 kali
2. Waktu sehari di pagi dan sehari di pagi dan
c. Cuci rambut malam hari malam
1. frekuensi c. Cuci rambut c. Cuci rambut

6
Klien mencuci Klien tidak mencuci
rambyt 2x/minggu rambut

4. POLA ISTIRAHAT DAN


TIDUR Klien mengatakan tidur Klien mengatakan tidur
a. lama tidur siang siang selama 2 jam dan
siang selama 2 jam dan
tidur malam 8 jam
b. lama tidur malam sbelum tidur malam klien tidur malam 6-7 jam
c. kebiasan sebelum suka menonton tv sering terbangun,
tidur sebelum tidur malam
klien suka menonton tv

5. POLA AKTIVITAS DAN


LATIHAN
a. waktu bekerja Lama kerja klien 8-10 klien tidak bekerja, dan
jam, klien suka
b. jenis olahraga tidak jalan pagi
berolahrga dengan jalan
c. frekuensi pagi setiap pagi dikarenakan sesak dan
d. keluhan dalam terasa nyeri ketika
beraktivitas beraktivitas

6. POLA KEBIASAAN YANG


MEMPENGARUHI
KESEHATAN Klien sebelum terken TB Klien saat sakit tidak
a. merokok paru adalah seorang meorkok
1. frekuensi perokok, klien sempat
2. jumlah merokok lagi namun
3. lama paling banyak hanya 5
penggunaan batang/hari
b. Minuman
keras/napza ya/tidak Klien tidak pernah Klien tidak pernah
mengkonsumsi mengkonsumsi
1. Frekuensi napza/minuma keras
napza/minuma keras
2. Jumlah
3. Lama
pemakaian

7
I. Data Psikososial dan Data Sosial
1. Klien mengatakan hubungan dengan keluarga, dan tetangga baik tidak ada masalah
2. Klien mengatakan tinggal bersama istri, dan ketiga anaknya
J. Data Spiritual
1. Klien mengatakan menjalankan solat 5 waktu, sebelum dirawat klien melaksanakan
puasa selama bulan ramadhan ini
K. Data penunjang
1. Hasil Laboratorium
Nama : Tn.
R
Jenis :
kelami Laki-
n laki
Usia : 33
tahun
Tangg :
al 11/04/
2023
Parameter Ha Nila Sat
sil i uan
Ruj
uka
n

8
A.
HEMAT
OLOGI
15, 13,2 u/
Darah 4 - dL
Lengkap 17,3
51 %
- He 45-
6,3 10˄
mogl 52
obin 9,3 9L
4,5-
336 6,5 Rib
- He
u/
mato 4-11 uL
krit
150-
- Erit 1 440
rosit
7
- Lek
71 %
osit
14 0-1
- Tro %
7 2-4
mbosi %
t 81 40-
%
72
25 %
24-
Hitun 30 40 Pq
g 33 2-8 Pq
Jenis
80- %
- Bas 100
ofil Mm
26- /
- Eas 34 jam
inofil
32-
- Ly 36
mposi 0-10
t-

Mono
sit

MCV
MCH

9
C
LED
NLR
ALC 5 < %
, = /
2 3. u
4 13 L
1 >1
. 50
2 0
B. 6
0
K
I mq/
M dL
I 80 mq/
A - dL
2 12
G 7 0 mq/
D 2 10 dL
2 ,0-
se
3 50
w , ,0 U
3 /L
a 0,
0 60 U/
kt , - L
u 7 1, mq
2 30 /dL
Ureum mq
Kreatin /dL
in 1 0-
0 50
8 0-
SGOT 50
1
SGPT 3 13
4 5-
- Na
3 14
tri 5
um ,
7 3,
- Ka 5-
liu 5,
m 3

10
L. Program terapi dan penatalaksanaan
Nama Obat Dosis Rute Keguanan
4 FDC 1x3 PO Digunakan untuk mengobati
penyakit tuberculosis dan infeksi
oleh bakteri mycobacterium
oportunistik tertentu
Vitamin B6 1x1 PO Obat yang dapat mencegah efek
samping dari insoiazin (anti
tuberkulosis) yaitu efek
neutritis perifer)

Omeprazole 1x40 mg IV Digunakan untuk mengatasi


asam lambung berlebih dan
keluhan yang mengikutinya.

Ondansentron 1x4 mg IV Digunakan untuk mencegah mual


dan muntah.

Desketoprofen 1x50 mg IV Digunkan untuk meredakan nyeri


ringan hingga sedang akibat
konsisi tertensu.

II. ANALISA DATA


No Data Senjang Etiologi Masalah
Keperawatan

11
1. DS : Mycobacterium
- Klien mengtakan sesak dan Tuberculosis
batuk berdahak ↓
- Klien mengtakan sulit untuk Droplet
mnegluarkan sputumnya ↓
- Klien mengtakan ia masuk Menetap di udara
rumah sakit karena putus ↓
obat TB parunya 4 bulan Terhirup
yang lalu, mengkonsusmsi ↓
Bersihan jalan
obatnya hanya 1 bulan Menempel di jalan
napas tidak efektif
- Klien mengatakan ia seorang napas
perokok aktif DO : ↓
- Klien tampak nafas cepat dan Terhirup bronkus
dalam ↓
- Klien tampak batuk Iritasi pada bronkus
- Klien tampak lemas ↓
- Klien tidak terpasang Produksi sputum
oksigen ↓
- Terdengar suara ronkhi TTV Batuk
: ↓
TD : 110/70 mmHg Bersihan jalan
N : 80 x/menit napas tidak efektif
S : 36,60C
RR : 25x/menit

SPO2 : 96%

12
2. DS :
- Mengangkat beban

klien mengatakan nyeri berat

dibagian bawah perut dekat ↓

dengan testis, nyeri TIA meningkat

diperberat bila jalan dan ↓

batuk, nyeri dipereda ketika Proses tidak

beristirahat, klien mengtakan mengalami

nyerinya seperti obliterasi


Nyeri akut
ditusuktusuk benda tumpul, ↓
klien mnegtakan nyeri nya Hernia inguinalis

mendajalar dari dekat testis ↓


hingga kepinggang, klien
mengtakan skala nyerinya 4, Kantung hernia

klien mgatakan nyerinya memasuki

muncul dengan durasi 1-3 celah ingual


DO : menit. ↓
- Dinting posterior
- Klien tampak meringis canalis ingunal

Klien tampak lemas dan yang lemah


- gelisah karena nyerinya ↓
TTV Pembesaran skrotum
TD : 110/70 mmHg ↓
N : 80x/menit Ganguan rasa
S : 36,60C nyeman
RR : 25x/menit ↓
Nyeri Akut

13
3. DS : Klien mengtakan mual Klien Presepsi nyeri
- mengtakan saat sakit ↓
- nafsumakannya menurun Merangsang
Klien mengatakan hanya aktifitas simpatis
- makan 1x/hari ketika di ↓
rumah Efek pada GI

DO : Klien tampak lemas Pergerkan makanan
- menjadi lambat Risiko defisit
BB sebelum sakit klien 53
- kg stelah sakit manjadi 50 ↓ nutrisi

kg dengan IMT 18,5 Makanan tertahan


TB : 165 cm di lambung
- TD : 110/70 ↓
- N : 80x/menit Reflek regang di
- lambung

Persaan mula
muntah

Anoreksia

Risiko defisit
nutrisi

14
III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWTAN
1. (D. 0001) Bersihan jalan napas tidak efektif b/d hipersekresi jalan napas d/d batuk
berdahak
2. (D. 0077) Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
3. (D. 0032) Risiko defisit nutrisi b.d factor psikologis keenganan untuk makan karena nyeri
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Tujuan dan kriteria
keperawatan hasil Intervensi Rasional

15
Rabu, I (L. 01001) Bersihan (I. 0101011) Manajemen Jalan
12/04/2023 Bersihan Jalan Napas Napas
jalan napas Setelah dilakuan Observasi Observasi
tidak efektif 1. Dapat mengetahui keadaan
tindakan keperaatan 1. Monitor pola napas
pasien terkait pola napasnya
selama 3x24 jam (frekuensi, kedalaman,
2. Dapat mengetahui adanya
diharapkan bersihan usaha napas)
suara tambahan yang bisa
jalan napas membaik 2. Monitor bunyi napas menjadi deteksi gangguan
dengan kriteria hasil : tambahan pernapasan
- Batuk efektif (misalnya: gurgling, 3. Dapat mengetahui kondisi
- Produksi sputum mengi, wheezing, ronchi pasien melalui sputum atau
menurun kering) untuk cek lab
- Rongkhi menurun 3. Monitor sputum (jumlah, 4. Dapat mengurangi sesak nafas
- Frekuensi warna, aroma) Terapeutik 5. Dapat melancarkan dan
napas membaik mengencerkan dahak
4. Posisikan semi-fowler
atau fowler

16
- Pola napas 5. Berikan minum hangat 6. Dapat memenuhi kebutuhan
membaik Edukasi cairan klien
6. Anjurkan asupan cairan 7. Dapat membantu
2000 ml.hari , jika tidak ada membersihkan jalan napas
dari secret yang sulit untuk
kontraindikasi keluar
7. Ajarkan Teknik batuk
efektif

17
(L.08066) Tingkat (I.08238) Manajemen nyeri
Nyeri Akut Nyeri Observasi 1. Dapat mengetahui lokasi,
(D.0077) Setelah dilakuan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
tindakan karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyari
keperaatan frekuensi, intesitas nyeri untuk menentukan rencana
selama 3x24 2. Identifikasi skala nyeri selanjutnya
jam diharapkan 3. Identifikasi respon nyeri 2. Dapat mengetahui tingkat

tingkat nyeri non verbal nyeri yang di rasakan klien

membaik dengan 4. Identifikasi faktor yang 3. Dapat mengetahui tingkat

kriteria hasil : memperberat dan nyeri yang sebenrnya dari

- Keluhan memeperingan nyeri respon nonverbal klien

nyeri menurun Terapeutik seperti dari raut wajahnya

- Meringis 5. Fasilitasi istirahat dan 4. Agar dapat mengurangi


faktor-faktor yang dapat
menurun tidur memperberat rasa nyeri
Edukasi

18
6. Ajarkan teknik 5. Agar klien mendapatkan
nonfarmakologis kenyamanan
Kolaborasi 6. Dapat mengurnagi rasa nyeri
7. Kolaborasi pemberian klien dengan teknik non
analgetic farmakologis
7. Dapat
mengurangi/menghilangkan
rasa nyeri yang dialami klien
dengan terapi
farmakologis

19
3 Risiko (L. 06053) (I. 03119)
defisit Status Nutrisi Manajemen Nutrisi Observasi
nutrisi Setelah dilakuan 1. Identifikasi ststus nutrisi
(D. 0032) tindakan keperawatan 2. Identifikasi makanan yang 1. Dapat mengetahui
selama 3x24 jam disukai kebutuhan nutrisi yang
diharapkan status nutrisi 3. Monitor asupan makanan diperlukan sehingga dapat
membaik dengan 4. Monitor berat badan menentukan diit yang sesuai
kriteria hasil : Terapeutik 2. Agar dapat menentukan
- Porsi makan yang 5. Sajikan makanan secara jenis makanan yang sesuai
dihabiskan
menarik dan suu yang dan tidak memicu alergi
meningkat
sesuai maupun mual muntah pada
pasien

20
- Frekuensi 6. Berikan makanan tinggi 3. Dapat memudahkan
makan kalori dan tinggi protein pemenuhan nutrisi pasien
- membaik Edukasi 4. Dapat memantau asupan
Nafsu makan 7. Anjurkan posisi duduk makanan yang dapat
- membaik 8. Ajarkan diet meningkatkan berat badan.
Membrane mukosa yang diprogramkan 5. Dapat meningkatkan nafsu
membaik
Kolaborasi makan
9. Kolaborasi pemberian 6. Dapat memenuhi kebutuhan
medikasi sebelum protein dan kalor pada klien
makan, jika perlu 7. Dapat aspirasi, makanan
masuk ke saluran
pernapasan
8. Agar klien memahami diit
yang akan diberikan
9. Dapat mengurangi mual
sebelum makan

21
V. INTERVENSI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal No.Dx Implementasi Evaluasi TTD
dan jam

Rabu, I - Memonitor pola napas (frekuensi,


12/04/2023 kedalaman, usaha napas) S: Mirna
14.00 R : Rr : 25 x/menit, klien tampak nafas -
cepat dan dalam -
- Memonitor bunyi napas tambahan
(misalnya: gurgling, mengi, wheezing, -
klien mengatakan terasa sesak
ronchi kering) R : terdengar ronchi
klien mengatakan nyaman
Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma)
dengan posisi semi fowler
- R : Terdapat sputum sebanyak 5 ml, dengan
Klien mengatakan bisa
warna putih kekuningan O:
- mengeluarkan dahak nya setelah
Memposisikan semi-fowler atau fowler R :
minum air hangat dan batuk
- klien mengatakan nyaman dengan posisi
- efektif
semi fowler
Memberikan minum hangat -
klien tampak nafas cepat dan
- R : Klien mengatakan bisa mengeluarkan
- dalam terdengar suara ronchi
dahak nya setelah minum air hangat
terdapat sputum sebanyak 5 ml,
Menganjurkan asupan cairan 2000 ml.hari ,
jika tidak ada kontraindikasi - berwarna kekuningan
-
Klien tampak bisa melakukan
batuk efektif RR : 24x/menit

22
- Mengajarkan Teknik batuk A : Masalah bersihkan jalan napas
efektif teratasi sebagian
R : Klien tampak bisa melakukan batuk P : Intervensi dilanjutkan
efektif, namun klien mengatakan masih
terasa sedikit sesak - Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan
(misalnya: gurgling, mengi,
wheezing, ronchi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna,
aroma)
- Berikan minum hangat
- Anjurkan asupan cairan 2000
ml.hari, jika tidak ada
kontraindikasi
- Evaluasi Teknik batuk efektif

23
II - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S :
Rabu, - Klien mengatakan nyeri dibagian Mirna
frekuensi, intesitas nyeri
12/04/2023 bawah perut dekat dengan
R : klien mengatakan nyeri dibagian bawah
testis, nyeri diperberat bila jalan
14.00 perut dekat dengan testis, klien ngatakan
dan batuk, nyeri dipereda ketika
nyerinya muncul degan durasi 1-3 menit,
beristirahat, klien mengtakan
klien mengtakan nyerinya seperti
nyerinya
ditusuktusuk benda tumpul, klien
mnegtakan nyeri

24
nya menjalar dari dekat testis hingga seperti ditusuk-tusuk benda
kepinggang tumpul, klien mnegtakan nyeri
Mengidentifikasi skala nyeri nya menjalar dari dekat testis
- R : skala 4 (nyeri ringan) hingga kepinggan
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal Setelah di berika obat klien
- R : klien tampat meringis kesakitan mengtakan skala nyerinya 3
Mengidentifikasi faktor yang memperberat - sklien ngatakan nyerinya
- dan memeperingan nyeri muncul dnegan durasi 1-2
R : nyeri diperberat bila jalan dan batuk, menit. Klien mengatakan sulit
nyeri dipereda ketika beristirahat untuk
Mnegfasilitasi istirahat dan tidur - tidur
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis
- dengan teknik nafas dalam O: Klien tampak meringis
R : klien mengatakan sedikit terkalahkan - kesakitan
rasa nyeri nya Klien tampak gelisah karena
Mengkolaborasi pemberian analgetic - nyerinya
- R : Desketoprofen 1x50 mg IV Klien tampak lemas
- Terapi : Desketoprofen 1x50 mg
- IV
- N : 112x/menit

25
- TD : 110/80 mmHg
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

- Identifikasi lokasi, karakteristik,


durasi, frekuensi, intesitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non
verbal

- Identifikasi faktor yang


memperberat dan memeperingan
nyeri

- Fasilitasi istirahat dan tidur


- Ajarkan teknik nonfarmakologis
dengan teknik nafas dalam

- Kolaborasi pemberian analgetic

26
III - Megidentifikasi ststus nutrisi S: Klien mnegatakan hanya
Rabu, R : IMT : 18,5 klien mengatatan merasa - menghabiskan makananya ½
12/04/2023
- mual Memonitor asupan makanan porsi Klien mengatkan merasa Mirna
14.00 R : klien mengatakan hanya menghabiskan - mual dan nafsu makannya
maknananya ½ porsi Memonitor berat berkurang dari 2 minggu sebelum
- badan masuk rumah
R : Berat badan sebelum sakit 53 kg setelah sakit
sakit 50 kg O:
- Menyajikan makanan secara menarik dan - Klien tampak lemas
suhu yang sesuai

27
- Memberikan makanan tinggi kalori dan - Klien menghabiskan maknanya ½
tinggi protein porsi
- Meneganjurkan posisi duduk - Berat badan sebelum sakit 53 kg
- Mengajarkan diet yang diprogramkan setelah sakit 50 kg
R : Klien mengatakan mengerti dengan - IMT : 18,5 pasien erada dalam
anjuran perawat rentang IMT normal
- Mengkolaborasi pemberian medikasi - Omeprazole 1x40 mg dan
sebelum makan, jika perlu ondansentron 1x4 mg
R : Omeprazole 1x40 mg dan ondansentron A : Masalah teratasi sebagian
1x4 mg P : Intervensi dilanjutkan
- Megidentifikasi ststus nutrisi
- Memonitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Anjurkan posisi duduk
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan, jika perlu

28
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No. SOAPIE TTD
dan Jam DX
Kamnis, I S: klien mengatakan sesaknya berkurang
13/04/2023 Mirna
- klien mengatakan nyaman dengan posisi semi fowler
14.00 - Klien mengatakan bisa mengeluarkan dahak nya setelah minum air hangat dan batuk
- efektif

O: klien tampak nafas cepat dan dalam terdengar


- suara ronchi
- terdapat sputum sebanyak 3 ml, berwarna kekuningan
- Klien tampak bisa melakukan batuk efektif
- RR : 22 x/menit
-
Masalah bersihkan jalan napas teratasi sebagian
A : Intervensi dilanjutkan
P : Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Berikan minum hangat
- Ajarkan Teknik batuk efektif
-

29
I : - Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

R : RR : 24 x/menit
- Memonitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
R : Masi terdapat bunyi ronchi
- Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma)
R : Terdapat sputum sebanyal 3 ml dengan warna puti ke kuningan
- Memberikan minum hangat
R : Klien mengatakan merasa lega setelah minum air hangat
- Menevalusi teknik batuk efektif
R : Klien mengatakan selalu melakukan Teknik batuk efekti ketika sulit mengeluarkan
sputumnya

30
E : Masalah bersihan jalan napas teratasi Sebagian, intervensi dilanjutkan
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Berikan minum hangat
- Evaluasi Teknik batuk efektif

31
Kamis, II S:
13/04/2023 Mirna
-
14.00
Klien mengatakan nyeri dibagian bawah perut dekat dengan testis, nyeri diperberat
bila jalan dan batuk, nyeri dipereda ketika beristirahat, klien mengtakan nyerinya

- seperti dicubit-cubit, klien mengatakan nyeri nya menjalar dari dekat testis hingga
kepinggan
- O Setelah di berika obat klien mengtakan skala nyerinya 2 sklien ngatakan nyerinya
: muncul dnegan durasi 1-2 menit. Klien mengatakan sulit untuk tidur

-
- Meringis klien tampak berkurang
- Gelisah klien tampak berkurang dan klien tampak tenang
- Klien tampak lemas
- Terapi : Desketoprofen 1x50 mg IV
- A N : 90 x/menit
: TD : 110/70 mmHg

P : Masalah nyeri akut teratasi sebagian


- Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
-
Identifikasi respon nyeri non verbal
-
Identifikasi faktor yang memperberat dan memeperingan nyeri
-
Fasilitasi istirahat dan tidur

32
- Ajarkan teknik nonfarmakologis dengan teknik nafas dalam

I:
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
R : : klien mengatakan nyeri dibagian bawah perut dekat dengan testis, klien ngatakan
nyerinya muncul degan durasi 1-3 menit, klien mengtakan nyerinya seperti ditusuk-
tusuk benda tumpul, klien mengatakan nyeri nya menjalar dari dekat testis hingga
kepinggang
- Mengidentifikasi skala nyeri
R : Skala nyeri 3
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
R : Klien tampak sesekali meringis dan gelisah karena nyerinya
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memeperingan nyeri
R : nyeri diperberat bila jalan dan batuk, nyeri dipereda ketika beristirahat
- Mengfasilitasi istirahat dan tidur

- Mengajarkan teknik nonfarmakologis dengan teknik nafas dalam


R : klien mengtakan nyarinya sedikit berkurang setelah Teknik napas dalam

33
E : Masalah nyeri akut teratasi sebagian intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memeperingan nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur

- Ajarkan teknik nonfarmakologis dengan teknik nafas dalam

34
S:
Kamis, III Mirna
13/04/2023 - Klien mengatakan mengabisakan makan pagi dan dan siang 1 porsi
- Klien mengatkan rasa mualnya sudah berkurang
14.00
- Klien mengatakan nafsu makannya mulai membaik O :
- Klien tampak tidak lemas
- Klien menghabiskan maknanya 1 porsi
- Berat badan sebelum sakit 53 kg setelah sakit 50 kg
- IMT : 18,5 pasien erada dalam rentang IMT normal
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi ststus nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Anjurkan posisi duduk
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu
I:
- Megidentifikasi ststus nutrisi

35
R : IMT : 18,5
- Memonitor asupan makanan
R : Klien mengatakan tadi pagi makannya di habis kan 1 porsi namun masih sedikit mual
- Memonitor berat badan
R : BB : 50 kg
- Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Menganjurkan posisi duduk
- Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu R : Omeprazole 1x40
mg dan ondansentron 1x4 mg
E : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian, intervensi dilanjutkan
- Identifikasi ststus nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Anjurkan posisi duduk
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu

36
37
Jum’at, I S:
14/04/2023 Mirna
- klien mengatakan sudah tidak begitu sesak
21.00 - Klien mengatakan bisa mengeluarkan dahak nya setelah minum air hangat dan batuk
efektif O
:
- klien tampak nafas dalam dan cepat berkurang
- Masih ada sura ronchi namun sudah mulai berkurang
- Terdapat sputum sebanyak 2 ml, berwarna kekuningan
- Klien tampak bisa melakukan batuk efektif
- RR : 20 x/menit
A : Masalah bersihkan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Berikan minum hangat
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml.hari, jika tidak ada kontraindikasi - Ajarkan Teknik
batuk efektif
I:
- Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
R : RR : 22 x/menit sudah tidak begitu sesak lagi
- Memonitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)

38
R : Masih ada sura ronchi namun sudah mulai berkurang
- Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma)
R : Terdapat sputum sebanyak 2 ml dengan warna puti ke kuningan
- Memberikan minum hangat
R : Klien mengatakan merasa lega setelah minum air hangat
- Menevalusi teknik batuk efektif
R : Klien mengatakan selalu melakukan Teknik batuk efekti ketika sulit
mengeluarkan sputumnya

E : Masalah bersihan jalan napas teratasi, intervensi dihentikan

39
Jum’at, II S:
14/04/2023 Mirna
-
21.00
Klien mengatakan nyeri dibagian bawah perut dekat dengan testis, nyeri diperberat
bila jalan dan batuk, nyeri dipereda ketika beristirahat, klien mengtakan nyerinya
seperti dicubit-cubit, klien mengatakan nyeri nya menjalar dari dekat testis hingga
-
kepinggan
Setelah di berika obat klien mengtakan skala nyerinya 2 sklien ngatakan nyerinya
-
muncul dnegan durasi 1-2 menit. Klien mengatakan sulit untuk tidur
O:
-
Meringis klin tampak berkurang
-
Gelisah klien tamoak berkurang dan klien tampak tenang
-
Klien tampak lemas

- Terapi : Desketoprofen 1x50 mg IV


- N : 90 x/menit
- TD : 110/70 mmHg
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri

- Identifikasi respon nyeri non verbal

40
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memeperingan nyeri

- Fasilitasi istirahat dan tidur

- Ajarkan teknik nonfarmakologis dengan teknik nafas dalam

I:
-
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
R : Klien mengatakan sudah tidak nyeri di bagian bawah perut dekat dengan testis,
namun terkadang masih terasa nyeri sesekali seperti di cubit-cubit, dengan durasi 30
detik-1 menit, nyeri sudah tidak menjalar
- Mengidentifikasi skala nyeri
R : Skala nyeri 1
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
R : Klien tampak sudah tidak meringis dan tidak gelisah
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memeperingan nyeri
R : pada saat jalan sudah tidak nyeri

- Mengfasilitasi istirahat dan tidur


- Mengajarkan teknik nonfarmakologis dengan teknik nafas dalam R : klien
mengtakan sudah tidak nyeri lagi
E : Masalah nyeri akut teratasi, intervensi dihentikan

41
Jum’at, III S:
14/04/2023 Mirna
- Klien mengatakan mengabisakan makan pagi dan siang 1 porsi
- Klien mengatkan sudah tidak merasa mual
- Klien mengatakan nafsu makannya suda membaik O :
- Klien tampak tidak lemas
- Klien menghabiskan maknanya 1 porsi di pagi dan siang
- Berat badan sebelum sakit 53 kg setelah sakit 51 kg
- IMT : 18,7 pasien erada dalam rentang IMT normal
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi ststus nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Anjurkan posisi duduk

- Ajarkan diet yang diprogramkan


- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu
I: -
Megidentifikasi ststus nutrisi
R : IMT : 18,7

42
- Memonitor asupan makpanan
R : Klien mengatakan tadi pagi dan siang makannya di habis kan 1 porsi suda tidak
mual
- Memonitor berat badan
R : BB : 51 kg
- Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Menganjurkan posisi duduk
- Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu
R : Omeprazole 1x40 mg dan ondansentron 1x4 mg
E : Masalah resiko defisit nutris teratasi, intervensi dihentikan

43

Anda mungkin juga menyukai