Anda di halaman 1dari 10

Artikel

Transparansi Dalam Persaingan Bisnis Perspektif Islam

Sri Wulandari Harun


221440003

Insitut Agama Islam Negri (Iain) Ternate, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam,
Program Studi Perbankan Syari’ah

ABSTRAK

Transparansi dalam setip persaingan bisinis sangat penting untuk dilakukan, hal ini
disebabkan karena disetipa persaingan bersaingan bisnis pasti ada saja pedagang yang
memakai cara yang kurang sehat. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendapatkan
penjelasan secara ilmiyah tentang hal-hal yang dapat menguntungkan pedagang dan pembeli
dalam tansparansi persaingan bisnis yang ditinjau dalam perspektif islam. Adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Penelitian ini termasuk
jenis penelitian pustaka (library research), yakni penelitian yang obyek kajiannya
menggunakan data pustaka berupa buku-buku sebagai sumber datanya. Hasil penulisan
artikel yaitu Transparansi dalam dalam persaingan bisnis haruslah berdasarkan atas aturan-
aturan yang telah termaktub dalam Al-Quran, karena dalam Al-Qur’an sendiri telah
menjelaskan secara konprehensif tenang ganjaran yang akan didapatkan oleh para pedagang
atau pebisnis jika melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan. Tansparansi persaingan
bisnis yang dilakukan secara sehat dapat menghadirkan hal-hal yang menguntungkan bagi
para pedagang maupun para konsumen dinataranya mengatasi kebutuhan pelanggan,
menganalisis kelebihan dan kelemahan, mengatsi permintaan, mendorong inovasi,
menunjukan keunggulan dan mempromosikan bisnis.

Kata Kunci : Transparansi, Persaingan, Bisnis, Islam.


PENDAHULUAN kebutuhan. Proses penyampaian informasi
tersebut bukanlah hasil dari transparansi,
Transparansi adalah sesuatu hal
transparansi dapat diraih jika pihak bank
yang tidak ada maksud tersembunyi di
mampu menyediakan informasi yang
dalamnya, disertai dengan ketersediaan
relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai
informasi yang lengkap yang diperlukan
dengan definisi sebagaimana yang telah
untuk kolaborasi, kerjasama, dan
disebutkan.1
pengambilan keputusan kolektif. Definisi
transparansi adalah kondisi dimana aturan Persaingan bisnis dianggap sebagai
dan alasan di balik langkah-langkah kekuatan pasar, namun tidak sedikit
pengaturannya bersifat bebas, jelas dan persaingan yang terjadi di antara pebisnis
terbuka. Pengertian tranparansi adalah berubah menjadi rivalitas.2 Rivalitas dipicu
sesuatu hal yang nyata, jelas, terbuka dan oleh persaingan dan kekuatan jaringan
dapat dipertanggung jawabkan dalam bisnis seperti jaringan keluarga,
keberadaannya. Dalam hal ini kata investor, sponsor, dan pemerintah. Oleh
transparansi lebih ditekankan sebagai sebab itu, etika bisnis diperlukan untuk
sebuah bentuk tindakan atau sikap yang mengatasi rivalitas yang cenderung bersifat
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok paradoks. Sisi negatif dari persaingan usaha
orang terhadap pihak atau orang lain yang direduksi dengan etika yang sesuai dengan
berkepentingan pada sebuah hal yang kultur Islam.3 Di dalam kultur Islam, etika
mereka kerjakan. bisnis tidak hanya berkaitan dengan taqwa,
halal, dan haram, tetapi juga tentang
Basel comitte mendefinisikan
pengetahuan pengusaha, inovasi dan
transparansi sebagai suatu kegiatan untuk
pengambilan risiko, penggunaan sumber
menyampaikan informasi yang dapat
daya yang tepat, serta pembiayaan yang
dipercaya dan tepat waktu kepada publik,
sesuai perspektif Islam.4
sehingga memungkinkan bagi para
pengguna informasi untuk Pasar persaingan sempurna
memanfaatkannya sesuai dengan merupakan kondisi yang diharapkan setiap
1
M.Umar Chapra, Corporate Governance Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008),h. 87
2
Christopher J Medlin and Chris Ellegaard, “Conceptualizing Competition and Rivalry in a
Networking Business Market,” Industrial Marketing Management 51 (2015): 131–40,
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2015.05.009
3
Gillian Rice, “Islamic Ethics and the Implications for Business,” Journal of Business Ethics 18, no. 4
(1999): 345–58, https://doi.org/10.1023/A:1005711414306.
4
Veland Ramadani et al., “The Context of Islamic Entrepreneurship and Business: Concept, Principles
and Perspectives,” International Journal of Business and Globalisation 15, no. 3 (2015): 244–61,
https://doi.org/10.1504/IJBG.2015.071906
orang, karena akan tercipta keadilan antara sering menggunakan media perahu dalam
produsen dan konsumen. Yang menjadi operasionalnya. Sedangkan pabbagang
tingkat persaingan usaha adalah bagaimana tancap (bagan bambu), merupakan
strategi penjual dalam memasarkan produk rangkaian atau susunan bambu berbentuk
yang sama, sedangkan di dalam pasar segi empat yang ditancapkan, sehingga
(anatar toko) tersebut juga menjual berdiri kokoh di atas perairan, dimana pada
kebutuhan rumah tangga yang serupa. tengah bangunan tersebut dipasang jaring.
Islam memberikan keleluasaan kepada kita Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
untuk menjalankan usaha ekonomi, persaingan antara nelayan yang ada di Desa
perdagangan atau usaha apapun sepanjang Pallameang adalah dengan menangkap ikan
bisnis (perdagangan) itu tidak termasuk melalui cara bagan tancap maupun bagan
yang diharamkan. Dalam menjalankan rambo. Persaingan dalam jenis penggunaan
bisnis tentu tidak boleh lepas dari etika, bagan berbeda mempengaruhi biaya, serta
karena dalam agama Islam selain ibadah hasil yang mereka peroleh. Persaingan yang
juga diatur mengenai transaksi perdagangan terjadi pada nelayan di Desa Pallameang
(bisnis). sudah sesuai dengan etika bisnis Islam
berdasarkan prinsip dalam etika bisnis
TINJAUAN PUSTAKA
Islam, yaitu konsep tauhid, amanat, dan
Rosmaya, Muhammad Ali Rusdi adil.
Bedong, Muhammad Kamal Zubair,
METODE PENELITIAN
Wahidin, dengan judul artikel “Analisis
Etika Bisnis Islam dalam Persaingan Usaha Penelitian ini termasuk jenis
Pabbagang di Desa Pallemeang Kabupaten penelitian pustaka (library research), yakni
Pinrang”. Dengan hasil penelitian, Salah penelitian yang obyek kajiannya
satu bentuk persaingan usaha yang ada di menggunakan data pustaka berupa buku-
Desa Pallameang adalah persaingan yang buku sebagai sumber datanya.5 Penelitian
dilakukan oleh pabbagang. Pabbagang yang ini dilakukan dengan membaca, menelaah,
ada di Desa Pallameang ada dua macam dan menganalisis berbagai literatur yang
yang lebih dominan, yakni pabbagang ada, berupa Al Qur’an, hadis, kitab,
rambo (bagan perahu) dan pabbagang maupun hasil penelitian.
tancap (bagan tancap). Keduanya memiliki
ciri khas serta keunggulan masing-masing.
Pabbagang rambo (bagan perahu) lebih
5
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta : Andi Offset, 2002), h. 9.
PEMBAHASAN Karena dalam Al-Qur’an disebutkan
perintah Allah untuk melakukan pencatatan
Konsep Transparansi Dalam Islam
dalam setiap kegiatan mu’amalah baik
Salah satu syarat dalam bisnis islam dalam kerja sama usaha, jual-beli, hutang-
adalah adanya prinsip transparansi atau piutang, sewa-menyewa, dan sebagainya.
prinsip kejujuran. Jumlah orang yang
Allah mengajari serta menegur
berlaku jujur memang sedikit terlebih
manusia dalam Al-Qur’an yaitu: QS. al-
dalam kondisi ekonomi yang sangat
Anfaal ayat 58:
kompetitif dan materialistis seperti
sekarang, karena kebanyakan manusia ؕ‌‫َو ِاَّم ا َتَخاَفَّن ِم ۡن َقۡو ٍم ِخَياَنًة َفاْۢن ِبۡذ ِاَلۡي ِهۡم َع ٰل ى َس َو ٓاٍء‬
persis seperti yang diprediksi Rasulullah ‫ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب اۡل َخٓإِٮِنۡي َن‬
saw manusia dikenal dengan hubbud-dun-
ya yaitu berlomba-lomba untuk mengejar Terjemahannya:

kemewahan hidup duniawi. Padahal


“Dan jika kamu khawatir akan
Rasulullah dalam beberapa inti sari
(terjadinya) pengkhianatan dari suatu
sabdanya mengajarkan untuk mencari
golongan, Maka kembalikanlah Perjanjian
kekayaan dipersilahkan tetapi tetap dalam
itu kepada mereka dengan cara yang jujur.
koridor syariat Islam agar kekayaan yang
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
dicari dan diperoleh itu dapat menjadi
orang yang berkhianat”.7
6
ladang menjemput surga.
Dalam ayat ini Allah menuntun
Adapun sifat amanah (bertanggung
kepada tiap mukmin supaya tidak berlaku
jawab) pula harus dimiliki oleh pebisnis
khianat meskipun terhadap musuh.
muslim selain daripada kejujuran sebab
Mengajarkan kepada manusia supaya tidak
sifat amanah tidak hanya untuk
berlaku curang, maka karena itulah harus
kepentingan mu’amalah semata tetapi
dapat mendidik diri sendiri tidak berbuat
berkaitan dengan status iman seseorang.
apa yang dikatakan pada orang lain bahwa
Seperti dalam mengungkapkan keterangan-
perbuatan itu jelek, jahat, dan keji.
keterangan dan informasi yang ada harus
benar dan sesuai dengan realita serta tidak Berdasarkan penjelasan di atas,

ada kebohongan dan kecurangan, karena dijelaskan bahwa dalam suatu persaingan

data-data tersebut merupakan kesaksian. bisnis, janganlah melakukan suatu

6
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari’ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 243
7
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2005), h.
147
perbuatan curang, jahat, dan keji. Apabila timbangan, ukuran, meteran, literan, dan
diketahui tanda-tanda yang menunjukkan sebagainya, yang sengaja akan merusak
kecurangan dari salah satu pihak walaupun kepercayaan orang dalam perdagangan,
tidak mencolok akan tetapi dapat merugilan yang terang-terang melangggar amanat.
konsumen atau pedagang yang lain maka ia Kejujuran diharuskan bagi tiap orang
sudah melanggar aturan yang telah beragama menurut tuntunan ajaran Allah
ditetapkan oleh Allah S.W.T. dan Rasul-Nya. Sehingga kemudian timbul
pertanyaan, apakah mereka tidak
Allah S.W.T. berfirman dalam QS.
menyangka, mengira, atau merasa bahwa
al-Muthaffifiin ayat 1-6:
mereka kelak akan dibangkitkan untuk

‫َو ْيٌل ِلْلُم َطِّفِفيَن ○ اَّلِذ يَن ِإَذ ا اْك َتاُلوا َع َلى الَّناِس‬ menghadap kepada Allah Tuhan semesta

○ ‫َيْسَتْو ُفوَن ○ َو ِإَذ ا َك اُلوُهْم َأْو َو َز ُنوُهْم ُيْخ ِس ُروَن‬ alam dan akan membalas semua amal
kelakuan mereka yang baik maupun yang
‫َأاَل َيُظُّن ُأوَلِئَك َأَّنُهْم َم ْبُعوُثوَن ○ ِلَيْو ٍم َع ِظ يٍم ○ َيْو َم‬
jahat. Dan disaat itu hanya ada dua macam
‫َيُقوُم الَّناُس ِلَر ِّب اْلَع اَلِم يَن‬
pahala dan siksa, surga dan neraka.9
Terjemahannya :
Berdasarkan penjelasan di atas,
“Kecelakaan besarlah bagi orang- Allah memulai dengan suatu ancaman bagi
orang yang curang (1), (yaitu) orang-orang orang-orang melakukan kecurangan,
yang apabila menerima takaran dari orang melanggar amanat, dan tidak jujur. Bahkan
lain mereka minta dipenuhi (2), dan apabila pada ayat tersebut telah menyinggung
mereka menakar atau menimbang untuk mereka kelak akan dibangkitkan untuk
orang lain, mereka mengurangi (3), menghadap kepada Allah dan Allah telah
tidaklah orang-orang itu yakin bahwa menyiapkan siksaan dan neraka bagi
sesungguhnya mereka akan dibangkitkan mereka yang sengaja melakukan kegiatan-
(4), pada suatu hari yang besar (5), (yaitu) kegiatan buruk seperti curang, tidak
hari (ketika) manusia berdiri menghadap amanah dan tidak jujur.
Tuhan semesta alam?(6)”.8
Persaingan dalam bisnis jika dilihat
Di dalam ayat-ayat di atas, Allah dalam perspektif islam sangatlah jelas
mengancam dengan keras, atau neraka wail peraturan dan ganjarannya. Jika dalam
terhadap orang-orang yang mencuri dalam melakukan persaingan bisnis, prinsip atau

8
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2005), h.
470
9
Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir 8, diterjemahkan oleh Salim Bahreisy dan Said
Bahreisy, dari judul asli Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2005), h. 324
ketepan aturan dalam islam haruslah menurutnya adalah etika dalam pengertian
diterapkan agar dalam setiap aktifitas yang kedua. Sebagai ilmu yang terutama
dilakukan oleh para pedagang selain menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,
mendapatkan kesuksesan, para pedagang etika dalam kedua ini mempersoalkan
juga bisa mendapatkan keridhaan Allah apakah nilai dan norma moral tertentu
dalam aktifitas berdagang tersebut. harus dilaksanakan dalam situasi konkret
tertentu yang dihadapi seseorang. 12
Konsep Etika Bisnis Islam
Secara umum etika dapat
Menurut Hartono dalam jurnal Fitri
didefinisikan sebagai satu usaha sistematis,
Adona menyebutkan bahwa persoalan etika
dengan menggunakan akal untuk memaknai
tidaklah sederhana karena dalam praktiknya
individu atau sosial kita, pengalaman
tidak ada etika yang mutlak. Secara teoritis
moral, di mana dengan cara itu dapat
ada etika yang bersifat universal namun
menentukan peran yang akan mengatur
sistemnya tidak bisa diterima secara
tindakan manusia dan nilai yang
universal, sehingga secara de facto tidak
bermanfaat dalam kehidupan.
ada etika universal. Etika terikat pada
budaya (culture-bound) yang berkembang Etika bisnis adalah perwujudan dari
secara inheren dalam budaya berbentuk serangkaian prinsip-prinsip etika normatif
filsafat atau pandangan hidup masyarakat.10 ke dalam perilaku bisnis. Secara sederhana
mempelajari etika dalam bisnis berarti
Pengertian etika berasal dari bahasa
mempelajari tentang mana yang baik/
Yunani “Ethos” berarti adat istiadat atau
buruk, benar/ salah dalam dunia bisnis
kebiasaan. Hal ini berarti etika berkaitan
berdasarkan kepada prinsip-prinsip
dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang
moralitas. Etika bisnis dapat berarti
baik, aturan hidup yang baik, dan segala
pemikiran atau refleksi tentang moralitas
kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari
dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas di sini
satu orang ke orang lain atau dari satu
berarti aspek baik/ buruk, terpuji/ tercela,
generasi ke generasi yang lainnya.11
benar/ salah, wajar/ tidak wajar, pantas/
Menurut Magnis Suseno, etika tidak pantas dari perilaku manusia.13
adalah sebuah ilmu dan bukan ajaran, yang

10
Fitri Adona, Etika Bisnis Periklanan: Pelanggan Pedoman Etis dalam Iklan Televisi 2012, Jurnal
Polibisnis, Vol. 4, No. 2, Oktober 2012, h. 51.
11
Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2012), h. 5
12
Ibid.,h. 6.
13
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 70.
Yusanto dan Wijaya Kusuma bisnis berfungsi untuk menolong pebisnis
mendefinisikan lebih khusus tentang bisnis memecahkan permasalahan yang berkaitan
Islami yaitu serangkaian aktivitas bisnis dengan moral dalam praktek bisnis yang
dalam berbagai bentuknya yang tidak mereka hadapi. Etika bisnis Islam harus
dibatasi jumlah kepemilikan hartanya dipahami secara benar sehingga
termasuk profit, namun dibatasi dalam cara kemungkinan kehancuran bisnis akan kecil
memperolehnya dan pendayagunaan dan dengan etika yang benar tidak akan
hartanya karena aturan halal dan haram.14 merasa dirugikan dan mungkin masyarakat
dapat menerima manfaat yang banyak dari
Etika bisnis dalam Islam adalah
kegiatan jual dan beli yang dilakukan.
sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al
Islamiyah) yang dibungkus dengan nilai- Konsep Persaingan Bisnis Dalam Islam
nilai syari’ah yang mengedepankan halal
Dalam paradigma spritual
dan haram. Jadi perilaku yang etis itu ialah
marketing Persaingan adalah hal yang baik
perilaku yang mengikuti perintah Allah dan
karena persaingan turut membesarkan
menjauhi larangan-Nya.15 Sedangkan
pasar. Jika usaha sukses, berarti permintaan
menurut Djakfar, etika bisnis Islam adalah
pasar terhadap penawaran juga akan
norma-norma etika yang berbasiskan al-
membesar. Tentu pengusaha juga memiliki
Qur’an dan Hadits yang harus dijadikan
keterbatasan-keterbatasan, sehingga tidak
acuan oleh siapapun dalam aktivitas
semua permintaan dapat dipenuhi. Dengan
bisnis.16
permintaan pasar inilah yang akan dipenuhi
Dalam Islam, etika bisnis Islam oleh para pesaing.17
menuntut dan mengarahkan kaum muslimin
Dalam al-Qur`an surat An-Nisa’
untuk melakukan tindakan sesuai dengan
ayat 29 dijelaskan bahwa:
apa yang dibolehkan dan dilarang oleh
Allah SWT termasuk dalam melaksanakan ‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتْأُك ُلْٓو ا َاْم َو اَلُك ْم َبْيَنُك ْم‬
aktivitas ekonomi. Manusia bebas ‫ِباْلَباِط ِل ِآاَّل َاْن َتُك ْو َن ِتَج اَر ًة َع ْن َتَر اٍض ِّم ْنُك ْم ۗ َو اَل‬
melakukan kegiatan ekonomi untuk
‫َتْقُتُلْٓو ا َاْنُفَس ُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبُك ْم َر ِح ْيًم ا‬
meningkatkan taraf hidupnya. Etika dalam
14
M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta : Gema Insani
Press, 2002), h. 17.
15
Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam: Konsep dan Implementasi Pada Pelaku Usaha Kecil, Jurnal Al-
Iqtishad, Vol. IV, No. 1, Januari 2014, h. 135.
16
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis: Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral Ajaran Bumi,
Penebar Plus, Jakarta, 2012, h. 30
17
Kertajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketting. (Bandung: PT. Mizan
Pustaka,2006), h. 18
Terjemahannya : persaingan yang sesuai dengan ajaran
Islam.18
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta Melalui transparansi persaingan
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali bisnis juga terdapat berbagai manfaat
dengan jalan perniagaan yang berlaku suka didalamnya, diantaranya sebagai berikut :
sama suka di antara kamu. Dan janganlah
1. Mengatasi Kebutuhan Pelanggan
kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” Seringkali persaingan bisnis
(QS. an-Nisa’: 29) memotivasi merek dan bisnis untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan, berlomba-
Pada ayat tersebut Allah melarang
lomba menjadi yang paling efektif daripada
persaingan usaha yang menjatuhkan orang
pesaing mereka. Ini mendorong merek
lain karena hal tersebut tergolong kedalam
untuk mengembangkan pemahaman
pengambilan harta sesama dengan jalan
tentang kebutuhan audiens.
yang batil. Harus ada prinsip bahwa
persaingan bukanlah usaha untuk Kompetisi ini menghasilkan sesuatu
menjatuhkan pebisnis lainnya, melainkan yang fokus pada pemenuhan kebutuhan
sebagai usaha untuk memberikan yang pelanggan mencakup produk dengan
terbaik dari usahanya. Maka dengan adanya kualitas lebih tinggi, peningkatan nilai
prinsip tersebut diharapkan akan layanan, dan peningkatan kepuasan
tumbuhnya persaingan usaha yang berbasis pelanggan.
Syari’ah. 2. Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan

Persaingan dalam bisnis menurut Persaingan bisnis dapat mendorong


syari’at Islam bahwasannya bersaing adanya evaluasi kekuatan dan kelemahan,
haruslah secara sehat, adil dan jujur serta serta mengoptimalkan strategi penjualan
menjalin silaturahmi agar dapat berdasarkan temuan ini. Hal ini
mempererat ikatan persaudaraan. Jadi, memungkinkan suatu bisnis untuk
kebebasan individu dalam hal persaingan memaksimalkan sumber daya, membuat
dibatasi oleh kaidah-kaidah Islam dan keputusan yang tepat tentang strategi
akhlaq, atau dengan kata lain masih pemasaran dan penjualan, dan
dikendalikan oleh aqidah, karena dengan menyesuaikan penawaran sesuai dengan
aqidahlah seseorang bisa merefleksikan kekuatan mereka.
18
Aziz Ansori Wahid, Instrumentasi Laboratorium Klinik,. Bab : Point of Care Testing. (Bandung :
Anggunmeka Luhur - Penerbit ITB 2013), h. 125
mengembangkan strategi yang akan
3. Meningkatkan Permintaan menghasilkan kesuksesan.

Persaingan bisnis merupakan cara 6. Mempromosikan Bisnis


yang efektif untuk meningkatkan
Pengembangan bisnis yang
permintaan akan suatu produk atau jasa.
berkelanjutan dapat menjadi faktor penting
Karena semakin banyak perusahaan
dalam kesuksesan jangka panjang.
berinvestasi dalam upaya pemasaran dan
Persaingan bisnis sering kali menantang
periklanan mereka, permintaan konsumen
untuk terus meningkatkan brand awareness,
akan produk dan layanan mereka dapat
promosi, menganalisis keberhasilan, dan
meningkat seiring dengan meningkatnya
mengembangkan metode baru untuk
kesadaran merek.
mencapai tujuan yang lebih besar lagi.

KESIMPULAN
4. Mendorong Inovasi
Dari pembahasan yang telah
Untuk mendapatkan keuntungan di
dijelaskan di atas, maka penulis
pasar, persaingan bisnis dapat mendorong
berkesimpulan bahwa : Transparansi dalam
untuk berinovasi dalam strategi dan
dalam persaingan bisnis haruslah
meningkatkan produk atau layanan mereka
berdasarkan atas aturan-aturan yang telah
dengan cara yang kreatif. Hal ini
termaktub dalam Al-Quran, karena dalam
merupakan kontribusi penting bagi
Al-Qur’an sendiri telah menjelaskan secara
peningkatan kualitas barang dan jasa yang
konprehensif tenang ganjaran yang akan
berkelanjutan, kemajuan teknologi produk
didapatkan oleh para pedagang atau
dan jasa, serta beradaptasi dengan
pebisnis jika melanggar aturan-aturan yang
kebutuhan konsumen yang terus berubah.
telah ditetapkan. Tansparansi persaingan
5. Menunjukkan Keunggulan bisnis yang dilakukan secara sehat dapat
menghadirkan hal-hal yang
Suatu usaha sering melacak dan
menguntungkan bagi para pedagang
menganalisis kinerja pesaing untuk
maupun para konsumen.
mendapatkan wawasan tentang strategi
bisnis mereka. Dengan mempelajari taktik DAFTAR PUSTAKA
pesaing, suatu bisnis akan mampu
M.Umar Chapra, Corporate
menunjukkan keunggulan mereka di pasar. Governance Lembaga Keuangan Syariah,
Sehingga banyak usaha dapat Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Christopher J Medlin and Chris dalam Iklan Televisi 2012, Jurnal
Ellegaard, “Conceptualizing Competition Polibisnis, Vol. 4, No. 2, Oktober 2012,
and Rivalry in a Networking Business Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi
Market,” Industrial Marketing Management Pelaku Bisnis, Jakarta : RajaGrafindo
512015:, https://doi.org/https://doi.org Persada, 2012
/10.1016/j.indmarman.2015.05.009 Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam
Gillian Rice, “Islamic Ethics and Islam, Jakarta: Kencana, 2006
the Implications for Business,” Journal of M. Ismail Yusanto dan M. Karebet
Business Ethics 18, no. 4 (1999), Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami,
https://doi.org/10.1023/A:1005711414306. Jakarta : Gema Insani Press, 2002
Veland Ramadani et al., “The Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam:
Context of Islamic Entrepreneurship and Konsep dan Implementasi Pada Pelaku
Business: Concept, Principles and Usaha Kecil, Jurnal Al-Iqtishad, Vol. IV,
Perspectives,” International Journal of No. 1, Januari 2014,
Business and Globalisation 15, no. 3 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis:
(2015): 244–61, Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan
https://doi.org/10.1504/IJBG.2015.071906 Moral Ajaran Bumi, Penebar Plus, Jakarta,
Sutrisno Hadi, Metodelogi 2012,
Research, Yogyakarta : Andi Offset, 2002 Kertajaya, Hermawan dan
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Muhammad Syakir Sula, Syariah
Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Marketting. Bandung: PT. Mizan
2009 Pustaka,2006
Departemen Agama RI, Al-Quran Aziz Ansori Wahid, Instrumentasi
dan Terjemahnya, Bandung: CV Penerbit Laboratorium Klinik,. Bab : Point of Care
Diponegoro, 2005 Testing. Bandung : Anggunmeka Luhur -
Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Penerbit ITB 2013
Tafsir Ibnu Katsir 8, diterjemahkan oleh
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, dari
judul asli Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir,
Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2005
Fitri Adona, Etika Bisnis
Periklanan: Pelanggan Pedoman Etis

Anda mungkin juga menyukai