[JUAL BELI ATAS SAHAM JIKA TANPA PERSETUJUAN PEMEGANG SAHAM LAIN TIDAK

MENGIKAT PERUSAHAAN]

Salah satu mekanisme peralihan saham dapat dilakukan melalui jual beli saham. Pemegang
saham berhak penuh atas saham atas namanya baik untuk mendapatkan dividen maupun untuk
mengalihkannya.

Namun, apakah jual beli atas saham dapat dilakukan sendiri oleh pemegang saham yang
bersangkutan tanpa pemberitahuan/persetujuan dari pemegang saham lainnya?

Pasal 57 ayat (1) UU Perseroan Terbatas menegaskan bahwa dalam anggaran dasar dapat diatur
persyaratan mengenai pemindahan hak atas saham, yaitu: keharusan menawarkan terlebih
dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya,
keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan, dan/atau keharusan
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jika dalam jangka waktu 30 sejak tanggal penawaran dilakukan ternyata pemegang saham tidak
membeli, pemegang saham penjual dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada pihak
ketiga.

Jika pemegang saham melakukan jual beli atas saham tanpa persetujuan pemegang saham lain,
apa konsekuensi hukumnya?

UU Perseroan Terbatas tidak mengatur jelas. Namun, jika didasarkan kepada Yurisprudensi
Mahkamah Agung No. 607 K/Sip/1990 maka dapat ditarik kesimpulan berupa kaidah hukum
yakni jual beli saham harus mendapat persetujuan terlebih dulu dari pemegang saham yang lain.
Jika jual beli dilakukan tanpa persetujuan pemegang saham yang lain, maka pembeli saham
baru belum dapat mendapat hak-haknya sebagai pemengang saham dan belum mengikat
perusahaan dam pemegang saham yang lain

Selengkapnya Putusan Mahkamah Agung No. 607 K/Sip/1990, menyatakan:

“Jual beli saham tanpa adanya persetujuan dari pemegang saham lainnya dan pimpinan
perusahaan, hak-hak pembeli atas perusahaan berdasarkan jual beli tersebut belum dapat
mengikat perusahaan dan seluruh pemegang saham.”

Jakarta, 2 Maret 2023

#Saham #Corporate #CommercialLaw