Anda di halaman 1dari 11

RIWAYAT PENULIS

Penulis 1
Wokib
Penulis lahir di Inderamayu dan menyelesaikan pendidikan Sarjana di Jurusan fisika –
F……tahun 20…... Sebelum bekerja di sektor pendidikan - penulis sempat bekerja di sector
industry manufacture keramik (table ware & komponen elektronika) dan marine construction.

Tahun 2006 penulis mengawali pekerjaan sebagai guru fisika di sekolah Global Prestasi
School – Bekasi-Jawa Barat dan 2008 bergabung dengan Sekolah Al-Izhar Jakarta.

Tahun 2010 sampai sekarang – penulis menjadi guru fisika di SMAN 1 Cigudeg-Kab. Bogor.
Saat ini selain mengajar , penulis juga aktif menulis modul-module praktis untuk materi
pembelajaran fisika tingkat SMP dan SMA.
KATA PENGHANTAR

Puji syukur – penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas karunianya sehingga ADVANCE BOOK – FISIKA SMA
XII dapat diselesaikan.

ADVANCE BOOK – FISIKA SMA XII dibuat untuk melengkapi bacaan para siswa dan rekan-rekan guru untuk tujuan
pemahaman konsep dasar dan ketrampilan secara cepat dan praktis.

Tiap bab di ADVANCE BOOK – FISIKA SMA XII ini diawali dengan mind mapping yang berisi perumusan konsep-konsep penting
yang tersusun secara terstruktur dan secara umum dipelajari di tingkat sekolah menengah atas. Lembar Praktik dan atau
Project dibuat selain untuk panduan juga membeakli siswa untuk membuat laporan yang terstruktur. Soal-soal secara umum
disusun dalam dua kategori yaitu soal-soal di akhir topik bahasan dan di akhir bab. Soal-soal diakhir topik bahasan berupa
berupa soal-soal terbimbing atau soal contoh dan mandiri atau soal-soa diskusi atau penugasan. Di akhir bab disajikan soal-
soal contoh berbentuk pilihan ganda dan soal-soal HOTS sebagai latihan.

Saran dan kritik membangun penulis harapkan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan ADVANCE BOOK – FISIKA SMA XII
di masa yang akan datang.

Semoga ADVANCE BOOK – FISIKA SMA XII memilik manfaat yang besar bagi para siswa dan juga teman-teman guru fisika
SMA.

Indonesia, …… 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB Halaman

1. Dinamika Rotasi & Kesetimbangan Benda Tegar 1


2. Elastisitas 2
3. Fluida Statik 3
4. Fluida Dinamis 4
6. Suhu & Kalor 5
7. Kinetika Gas 6
8. Termodinamika 7
9. Gelombang Mekanik 8
10. Gelombang Berjalan dan Gelombang Tegak 9
11. Gelombang Bunyi dan Cahaya 10
12. Alat Optik 11
13. Pemanasan Global 12
Sumber gambar:
https://www.straits
times.com/multime
dia/photos/in-
pictures-european-
stone-stacking-
championships-
2019
Seni susun batu (rock balancing) saat ini begitu popular, bahkan termasuk aktivitas yang
dilombakan di Eropa dan Dunia. Bagaimana batu-batu tersebut tersusun ?

TOPIK UTAMA
Momen Gaya/Torsi, Momen Kopel, Momen Inersia, Dinamika Rotasi, Momentum Sudut, Energi dan Daya,
Kesetimbangan Benda Tegar, Pusat Massa, Titik Berat, Jenis-Jenis Keseimbangan

A. Torsi/Momen Gaya (  ) dan Momen Kopel (M)


Sumber gambar: Membuka dan atau menutup daun pintu biasanya dilakukan dengan cara
https//www. mendorong atau menarik gagang pintu yang posisinya di bagian tepi. Coba
google.co.id/search? perhatikan Gambar 1-1, bagaimana kalau kalian membuka daun pintu tapi tidak
di gagang pintu atau posisi 1 melainkan di posisi 2 dan bahkan di posisi 3, kira-
kira apa yang akan kalian rasakan? (gunakan satu jari untuk mendorong daun
Gambar 1-1. pintu). Haruskah gaya dorong jari kalian diperbesar jika di posisi 2 dan 3 agar
Daun pintu pintu menjadi terbuka? Konsep Fisika apakah untuk menjawab persoalan ini?

A. 1. Torsi/Momen Gaya (  )
Torsi atau Momen Gaya – gaya yang bekerja pada
benda yang mengakibatkan efek rotasi atau
memuntir-momen pada benda. Torsi () termasuk
besaran vektor yang dirumuskan sebagai perkalian
tegak lurus (cross product) antara vector gaya (F) dan
vektor posisi (r) yang disebut lengan gaya (r).

=rxF
Arah Torsi – tegak lurus arah putaran benda dengan
mengikuti kaidah putaran tangan kanan. Akibat kerja
torsi kemungkinan benda akan berputar searah jarum
jam dan atau melawan jarum jam. Untuk
mempermudah perhitungan biasanya torsi yang
berefek putaran benda searah jarum jam bertanda (+)
dan melawan jarum jam ( - ). Karena torsi merupakan
besaran vector maka penentuan tanda positif dan
negatif torsi penting pada perhitungan jumlah torsi
total yang bekerja pada benda terhadap suatu poros.

Arah Putaran Benda  Arah Torsi


Dengan mempelajari konsep torsi , maka sekarang kalian
Satuan Torsi – newton meter (Nm), walaupun tentunya sudah dapat menjawab pertanyaan tentang
newton meter sama dengan joule tapi satuan torsi membuka dan atau menutup daun pintu yang dilustrasikan
tidak boleh joule hal ini karena joule identik dengan pada Gambar 1-1 akan lebih mudah dilakukan di posisi 1
energi/usaha yang merupakan besaran skalar (gagang pintu) bukan? Dan jangan lupa bahwa arah
sedangkan torsi merupakan besaran vektor. dorongan juga sangat berpengaruh.
Titik Tangkap Gaya
Bila dua atau lebih gaya sejajar bekerja pada
benda, maka dapat diganti dengan gaya tunggal
ekivalen yang sama dengan jumlah gaya-gaya itu
dan dikerjakan pada sebuah titik sedemikian torsi
yang dihasilkan gaya ekivalen tunggal itu sama
dengan torsi total yang dihasilkan oleh gaya-gaya
semula.

A. 2. Momen Kopel
Momen Kopel (M) – pasangan gaya sama besar
dan sejajar berlawanan arah (anti paralel) yang
menimbulkan efek rotasi pada benda.
Sumber:
Hal-hal penting dari momen kopel: Sumber:
https://otomotif.okezone.co
1. Jumlah total gaya pada momen kopel adalah nol. https://www.medcom.id/otomotif
m/read/2016/09/08/15/148
2. Pasangan gaya pada momen kopel tidak dapat /mobil/GNlJpyXk-
5139/
diganti oleh gaya tunggal.
3. Torsi yang dihasilkan oleh sebuah momen kopel (A) (B)
adalah sama terhadap semua titik di dalam ruang Gambar 1-2. Seorang mekanik sedang membuka baut dengan
artinya momen kopel tidak bergantung pada satu tangan (A) dan dua tangan (B)
pemilihan titik poros.
4. Gaya-gaya tak sama yang bekerja pada suatu
benda yang menimbulkan efek torsi dapat
digantikan oleh gaya netto yang diletakkan di
pusat massa dan sebuah momen kopel yang
menghasilkan torsi yang sama seperti gaya-gaya
semula.

Soal Contoh A - Torsi & Momen Kopel


1. Torsi pada batang Note: - F9 muncul pada gambar penyelesaian karena
Batang homogen bermassa 1 kg yang diberi beberapa dalam soal dinyatakan bahwa batang
tanda titik A, B, C, D, F, dan G. Tentukan besar dan arah bermassa sehingga batang memiliki gaya
torsi serta arah putaran batang terhadap poros di titik D : berat w = mg = (1)(10) = 10 N dan titik
a. untuk tiap gaya tangkap gaya berat tepat di tengah batang
b. untuk total gaya karena dinyatakn bahwa batang homogen.
- Komponen Fx dari gaya-gaya yang membentuk
sudut tidak akan torsi nol karena garis
kerjanya menuju poros.

F untuk torsi r 
F Arah 
(N) (m) (Nm)
F1 F1 = 10 N r1 = 1,5 - 15 keluar bidang
F2 F2y =2 r2 =1 2 masuk bidang
Penyelesaian F3 F3y = 2,52 r3 =0 0 -
F4 F4 = 10 r4 =0 0 -
F5 F5y =3 r5 = 0,5 -1,5 keluar bidang
F6 F6y =2 r6 =1 2 masuk bidang
F7 F7 = 10 r7 = 1,5 15 masuk bidang
F8 F8 = 10 r8 =0 0 -
F9 F9 = 10 r9 =0 0 -
Torsi Total  0,5 masuk bidang
 = 1 Nm
 Arah putaran batang searah dengan jarum jam
Arah  masuk bidang (aturan tangan kanan)
2. Torsi pada bidang lingkaran b. Torsi total (  )
Beberapa gaya bekerja pada Poros di A
papan lingkaran homogen A = 1 + 2
bermassa 1 kg dan berjari-jari = 0 + (-)(1) (10)
1 m. Tentukan besar dan arah = - 10 N
torsi serta arah putaran besar A = 10 Nm
bidang lingkaran terhadap poros arah A: keluar bidang
di titik O : a. untuk tiap gaya arah putaran batang: searah j. jam
b. untuk total gaya Poros di B
Penyelesaian B = 1 + 2
Note: = (-)(1) (10) + 0
- R diuraikan menjadi ro1 agar = - 10 N
tegak lurus dengan garis kerja besar B = 10 Nm
gaya F1. arah B: keluar bidang
o
ro1 = R cos 45 = (1)( √ ) m arah putaran batang: searah j. jam
- Gaya F2 diuraikan menjadi F2x Poros di C
agar tegak lurus R. C = 1 + 2
o
F2x = F2 sin 60 = (-)(2) (10) + (1)(10)
= (103)( √ ) = 15 N = - 10 N
- F6 = w = mg = 10 N muncul besar C = 10 Nm
karena papan memiliki arah C: keluar bidang
massa. arah putaran batang: searah j. jam
F untuk Poros di D
r  D = 1 + 2
F F torsi Arah 
(m) (Nm) = (-)(3) (10) + (2)(10)
(N)
F1 F1 = 102 ro1 = ½ 2 - 10 keluar bidang = - 10 N
F2 F2x = 15 r2 =1 15 masuk bidang besar D = 10 Nm
F3 F3 = 10 r3 =0 0 - arah D: keluar bidang
F4 F4 = 10 r4 =0 0 - arah putaran batang: searah j. jam
F5 F5 = 10 r5 =1 - 10 keluar bidang Poros di E
F6 F6 = 10 r6 =0 0 - E = 1 + 2
Torsi Total  -5 Keluar bidang = (-)(4) (10) + (3)(10)
 = 10 Nm  Arah putaran papan lingkaran = - 10 N
berlawanan dengan jarum jam besar E = 10 Nm
Arah  keluar bidang (aturan tangan arah E: keluar bidang
kanan) arah putaran batang: searah j. jam
3. Momen gaya/torsi dan momen kopel a. Kesimpulan dari hasil jawab soal a dan b
Perhatikan gambar! Jawaban a dan b sama artinya bahawa efek putaran
Apabila batang ringan dari momen kopel pada suatu benda tidak bergantung
dan F1 = F2 = 10 N, pada poros atau torsi yang dihasilkan oleh sebuah
maka tentukan: momen kopel adalah sama terhadap semua titik di
a. Momen kopel dalam ruang artinya momen kopel tidak bergantung
b. Torsi total untuk pada pemilihan titik poros.
poros di A, B, C, D, Note: Gaya berat batang tidak muncul pada perhitungan
dan E. karena batang ringan, sehinnga gaya beratnya
c. Simpulkan hasil diabaikan
jawab soal a dan b
Penyelesaian
a. Momen kopel (M)
M = dxF
= (1 m)(10 N)
= 10 Nm
arah M : keluar bidang
arah putaran batang: searah j. jam
Soal Diskusi A - Torsi & Momen Kopel

1. Torsi pada papan segiempat r = 4 i + 2 j + k dari titik poros, tentukan nilai torsi yang
Beberapa gaya bekerja pada terjadi!
bidang bujur sangkar homogen
bermassa 1 kg dan panjang 3. Perhatikan gambar di
sisinya 40 cm seperti tampak samping! Bila massa batang
pada gambar. Tentukan besar AB diabaikan, tentukan besar
dan arah torsi serta arah dan letak titik gaya
putaran bidang bujur sangkar resultannya (titik tangkap
terhadap poros di titik O (titik gaya resultan)!
perpotongan diagonal) :
a. untuk tiap gaya (gunakan 2 =1,4 dan 3 = 1,7)
b. untuk total gaya 4. Carilah informasi dan buatlah tulisan tentang bagaimana
torsi dan atau momen kopel diaplikasikan pada bongkar
2. Vektor torsi muat barang/container di kapal laut.
Apabila suatu gaya F = 2 i + 6 j bekerja pada posisi

B. Kesetimbangan Statik, Jenis-Kesetimbangan & Titik Berat


Sumber gambar: Lihat gambar 1-3, seorang insinyur cilik berani menaiki tang. Melihat seorang
https://www.clipart. insinyur bangunan menaiki tangga yang disandarkan ke dinding sekilas
email/clipart/climbin merupakan pekerjaan yang mudah. Tapi yakinkah kamu berani? Kenapa mesti
g-up-a-ladder-clipart- tak berani? Tentu karena kamu tahu akibatnya akan jatuh tergelincir bersama
tangga atau kamu akan jatuh “terjengkang” kebelakang jika salah
Gambar 1-3.
memperkirakan posisi tangga. Tahukah kamu-kira-kira konsep fisika apa yang
Insinyur Cilik menaiki
digunakan seorang insinyur agar aman saat menaiki tangga?
tangga

B. 1. Kesetimbangan Statik Benda Tegar Kesetimbangan statis – benda benar-benar diam


Ketika suatu benda menerima gaya, kemungkinan baik translasi (kecepatan awal – vo = vt = 0) maupun
pertama yang terjadi adalah benda akan mengalami rotasi – o = t = 0
perubahan bentuk dan yang kedua benda akan
Baik kesetimbangan mekanis maupun statis nampak
mengalami perubahan keadaan geraknya.
keduanya memilik syarat yang sama yaitu syarat
Benda Tegar – benda yang kokoh sehingga bentuk translasi F = 0 maupun syarat rotasi  = 0
benda tidak berupa ketika diberi gaya. Contohnya Partikel - Sedemikian kecilnya ukuran partikel
beton, garpu system benda perangkat pendarat sehingga dapat dianggap sebagai titik, karenanya
pesawat terbang. setiap gaya yang bekerja pada partikel akan bertemu
pada titik yang sama. Resultan dari gaya-gaya yang
Situasi benda tidak mengalami perubahan gerak
bertemu pada titik yang sama pada partikel dapat
dilustrasikan untuk gerak translasi sebagaimana
menyebabkan partikel setimbang translasi.
dirumuskan oleh Hukum 1 Newton, ketika jumlah
gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol
(F = 0) maka benda akan diam dan atau bergerak
lurus beraturan (percepatan nol - a = 0) selamanya
(tidak ada perubahan). Demikian juga pada gerak
rotasi, ketika jumlah torsi yang bekerja pada benda
sama dengan nol (( = 0) maka benda akan diam
atau bergerak berotasi beraturan (percepatan sudut
nol -  = 0).
Kesetimbangan mekanis – benda tidak mengalami
perubahan gerak baik translasi (a = 0) yang artinya
diam atau GLB (gerak lurus beraturan) maupun rotasi
( = 0) yang artinya diam dan GRB (gerak rotasi
beraturan).
https://files.structurae.net/files/photos/2055/griechenland/p
5280354.jpg

Dengan mempelajari Kesetimbangan Statik pada benda


tegar, maka sekarang kalian tentunya sudah dapat Gambar 1-4. Jembatan Rio-Anterin, jembatan kabel
menjawab pertanyaan tentang kenapa seorang insinyur yang membentang di teluk korintus dari kota Rion ke
berani naik tangga yang disandarkan ke dinding seperti Antirion daratan Yunani
pada Gambar 1-3. Dan pastinya kalian sudah tak takut lagi
untuk jadi insinyur bukan?

B.2 Jenis-Jenis Kesetimbangan Kesetimbangan indiferent-netral


Kesetimbangan stabil-mantap Gambar 1-6.
Gambar 1-4. Kelereng bergerak di lantai
Kelereng bergerak di dalam datar.
mangkuk.

Keseimbangan ini terjadi akibat gaya resultan yang


Keseimbangan ini terjadi akibat munculnya gaya muncul akibat perpindahan kecil tidak dapat
resultan yang dapat menghasilkan torsi yang mampu menghasilkan torsi untuk bergerak menjauhi atau
mengembalikan posisi benda pada arah mendekati posisi dari kesetimbangannya.
kesetimbangannya ketika terjadi perpindahan kecil. Ciri benda berada dalam kesetimbangan indiferentl
Ciri benda berada dalam kesetimbangan stabil adalah adalah energi potensial benda konstan.
energi potensial benda naik.
Kesetimbangan labil-goyah
Gambar 1-5.
Kelereng bergerak di atas
mangkuk. yang terbalik

Keseimbangan ini terjadi akibat munculnya gaya


resultan yang dapat menghasilkan torsi yang
memaksa benda menjauhi posisi kesetimbangannya
ketika terjadi perpindahan kecil.
Ciri benda berada dalam kesetimbangan labil adalah
energi potensial benda turun.
Gambar 1-8.
B.3 Titik Berat Benda Tegar
Menentukan titik berat
Benda tegar/rigid/kaku – pada pembahasan benda tak teratur
kesetimbangan statik, benda tegar disebutkan
merupakan benda yang kokoh/kuat sehingg tidak
mengalami perubahan bentuk ketika menerima gaya.
Definisi tersebut dapat juga diartikan bahwa benda
tegar merupakan sistem benda yang terdiri dari https://www.youtube.com/watch?v
banyak benda titik/partikel yang tak berhingga dan =HaaL2wucyRE
jika ada gaya yang bekerja padanya, jarak antara
titik-titik anggota sistem selalu tetap.
Titik berat - merupakan titik dimana jika di titik
tersebut diberikan penumpuh maka benda berada
dalam kesetimbangan. Hal ini terjadi hanya jika torsi
total dari torsi-torsi yang dihasilkan oleh tiap gaya
berat partikel di dalam benda tegar adalah nol
terhadap titik tersebut.
Gaya gravitasi yang dikerjakan pada tiap partikel yang
dinyatakan sebagai berat tiap partikel dapat diganti
oleh gaya gravitasi tunggal yaitu berat total yang
bekerja pada suatu titik yang dinamakan pusat berat
dengan syarat torsi yang dihasilkan gaya berat Titik Pusat Massa berbeda dengan titik berat hal ini karena
tunggal itu sama dengan torsi total yang dihasilkan faktor nilai medan gravitasi di tiap-tiap partikel berbeda tapi
oleh gaya-gaya tiap partikel semula terhadap titik jika nilai medan gravitasi untuk tiap posisi partikel di dalam
yang dianggap sebagai pusat koordinat/poros benda tegar dianggap sama maka titik pusat massa benda
tegar berimpit dengan titik beratnya.
Titik Berat Benda dari Gabungan beberapa Benda
Benda-benda satu dimensi-panjang ( L )
Benda satu dimensi merupakan benda garis yaitu
benda yang hanya ukuran panjangnya saja yang
menjadi penting sedangkan lebar dan ketebalannya
dapat diabaikan.
Berat benda satu dimensi sebanding dengan ukuran
panjangnya, w  L, maka koordinat (x,y) titik berat
dapat dituliskan:
Benda-benda dua dimensi-luas (A)
Benda dua dimensi merupakan benda luasan yaitu
benda yang hanya luasnya saja yang menjadi penting
sedangkan ketebalannya dapat diabaikan.
Berat benda dua dimensi sebanding dengan ukuran
luasnya, w  A, maka koordinat (x,y) titik berat dapat
dituliskan:
Benda-benda tiga dimensi-volume (V)
Benda tiga dimensi merupakan benda yang semua
ukurannya tidak ada yang diabaikan baik panjang
lebar maupun ketebalannya.
Berat benda tiga dimensi sebanding dengan ukuran
volumnya, w  V, maka koordinat (x,y) titik berat
dapat dituliskan:

Anda mungkin juga menyukai