Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : RIZKA DHEA FITRIA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 051694309

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL 1
Takwa pada dasarnya merujuk pada sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan takut, yang lebih
jelas lagi adalah adanya kesadaran terhadap segala sesuatu atas dirinya dan bahkan merasa
hatinya yang paling dalam senantiasa diketahui oleh Allah swt. Sehingga ia senantiasa
menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Ketaqwaan adalah sikap mental
yang positif terhadapnya berupa waspada dan mawas diri sedemikian rupa sehingga dapat
melaksanakan segenap perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Dalam Al Quran, takwa ditafsirkan ke dalam 3 makna. Berikut makna takwa menurut perintah-
Nya dalam Al Quran:

1. Khasyyah (takut berbalut cinta) dan haibah (takut berbalut pengagungan)


Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 41 dan 281 sebagai berikut:
ُ‫َ ﱠ‬
‫ﱠﻳ ٰـَﻰ ﻓﭑﺗﻘﻮِن‬Qِ‫ َو‬Artinya: "dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa." (QS. Al Baqarah: 41)

2. Taat dan beribadah


Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 102 sebagai berikut:
َ ُ e ‫َ َ ُ ﱠ‬ َ ُ ‫ َ ﱠ‬k r ُ ‫ ﱠ‬r ُ َ َ َ k َ ‫ ﱡ‬e ٰٓ َ
‫ َﺣﻖ ﺗﻘﺎِﺗِﻪۦ َوﻻ ﺗُﻤﻮﺗﱠﻦ ِإﻻ َوأﻧﺘﻢ ﱡﻣْﺴِﻠُﻤﻮن‬s ‫ ـﺄﻳﻬﺎ ٱﻟِﺬﻳﻦ ءاﻣﻨﻮا ٱﺗﻘﻮا ٱ‬b

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
(QS. Ali Imran: 102).

3. Membersihkan hati dari berbagai dosa


Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur ayat 52 sebagai berikut:
َ َ‹ ُ َ َ †َ ْ‫ َ ﱠ‬k َ ْ ََ ُ e ُ ََ َ k
‫ َوَ–ﺘﻘِﻪ ﻓﺄ۟وﻟٓ ٰـِﺌﻚ ﻫُﻢ ٱﻟﻔ•ِﺋُﺰون‬s ‫ ورﺳﻮﻟﻪۥ و–ﺨﺶ ٱ‬s‫ِﻄ’ﻊ ٱ‬bُ ‫َوَﻣﻦ‬

Artinya: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS.
An-Nur: 52).

Hubungan antara iman dan taqwa :


Takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan larangannya. Iman adalah percaya
pada pandangan dan sikap hidup dengan ajaran Allah, yaitu al-Qur'an menurut Sunnah Rasul,
atau dengan selain ajaran Allah, yang terwujud kedalam ucapan dan perbuatan.
Pada prinsipnya, iman adalah syarat sedangkan taqwa adalah tujuan.
Iman dan taqwa merupakan dua sisi mata uang yang sangat sulit untuk dipisahkan dan bahkan
kedua-duanya saling membutuhkan. Dengan kata lain, jenjang taqwa tidak akan pernah
terwujud bila tidak diawali dengan keimanan dan keimanan itu sendiri tidak akan memiliki nilai
apa-apa bila tidak sampai ke derjat ketaqwaan.

SOAL 2
Hakikat manusia sebagai makhluk yang berakal adalah bahwa manusia memiliki kemampuan
untuk berfikir, merenung, dan memahami dunia di sekitarnya. Ini berarti manusia mampu
menggunakan penalaran, membuat keputusan, dan memahami konsep-konsep abstrak.
Sebagai landasan argumen, Ayat Al-Quran yang mencerminkan hakikat manusia sebagai
makhluk yang berakal adalah Surah Ar-Rum (30:30):
"Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama, (tetaplah dalam) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu; tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan orang tidak mengetahui."
Ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dalam keadaan berakal, dan fitrah
manusia adalah untuk menghadapkan diri kepada agama yang benar. Hal ini menggarisbawahi
pentingnya akal dan penalaran dalam pencarian kebenaran.

SOAL 3
masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilitas rakyat. Menurut saya,
Masyarakat di Indonesia ini belum masuk ke dalam kategori masyarakat madani karena
masyarakat Indonesia belum memenuhi unsur-unsur pokok sebagai masyarakat madani yaitu
wilayah atau ruang publik yang bebas, demokrasi, toleransi, pluralisme, keadilan sosial.

Masyarakat Indonesia belum memenuhi unsur pokok ruang publik yang bebas karena masih
ada pihak-pihak yang tidak bebas dalam menyuarakan pendapatnya, meskipun pada era
reformasi ini kebebasan berpendapat jauh lebih dihargai daripada era orde baru.
Lalu secara kemajemukan (pluralisme) masyarakat Indonesia yang tergolong dalam negara
majemuk masih belum dapat menghargai kemajemukan atau pluralisme. Hal itu terbukti dalam
kasus pembantaian umat muslim di Poso.

Dari segi toleransi masyarakat Indonesia masih kurang bertoleransi satu dengan lainnya
contohnya adalah pengeboman gereja Oikumene. Dari segi keadilan sosial, di Indonesia
keadilan sosial ini secara sekilas belum terwujud buktinya adalah dengan banyaknya orang-
orang miskin dan anak-anak terlantar.

Selain hal-hal pokok tersebut masyarakat Indonesia juga mengalami kemerosotan moral,
contohnya yaitu prostitusi di kalangan artis dan kalangan elit, pergaulan bebas remaja,
banyaknya remaja putri yang hamil di luar nikah bahkan sampai ada yang jadi korban
pembunuhan kekasihnya sendiri, banyaknya bayi-bayi tidak berdosa yang ditelantarkan, kasus
perdagangan manusia.

Anda mungkin juga menyukai