Anda di halaman 1dari 28

Ukuran Frekuensi

Penyakit

Randi Irmayanto, SKM., MKM


Ukuran Frekuensi Penyakit
Mengukur kejadian penyakit, cacad ataupun kematian pada populasi.
Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang
diamati diukur dengan menggunakan Prevalens dan Incidens.
Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi,
digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu
• Proporsi
• Ratio
• Rate

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Proporsi
Proporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan bagian
dari penyebutnya. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen, yaitu
dengan mengalikan pecahan ini dengan 100%
• Contoh : Pada populasi yang
terdiri atas 500 orang, 20
orang di antaranya menderita 20
Pr oporsi = 100 0 0 = 4%
penyakit malaria. 500

• Proporsi penderita malaria = ?

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ciri Proporsi
• Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan dari pembilang dan
penyebutnya sama, sehingga saling meniadakan.
• Nilainya antara 0 dan 1.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Rasio
Ratio adalah pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari
penyebutnya. Ini yang membedakannya dengan proporsi. Ratio
menyatakan hubungan antara pembilang dan penyebut yang berbeda
satu dengan yang lain.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Jenis Rasio
Ratio yang mempunyai satuan, misalnya:
• Jumlah dokter per 100.000 penduduk.
• Jumlah kematian bayi selama setahun per 1.000 kelahiran hidup.
Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena pembilang dan
penyebutnya mempunyai satuan yang sama, misalnya: Ratio antara satu
proporsi dengan proporsi lain atau ratio antara satu rate dengan rate
yang lain, contohnya Relative Risk dan Odds Ratio

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Rate
• Rate merupakan konsep yang lebih kompleks dibandingkan dengan
dua bentuk pecahan yang terdahulu.
• Rate yang sesunguhnya merupakan kemampuan berubah suatu
kuantitas bila terjadi perubahan pada kuantitas lain.
• Kuantitas lain yang digunakan sebagai patokan ini biasanya adalah
kuantitas waktu.
• Bentuk ukuran ini sering dicampuradukkan penggunaannya dengan
proporsi.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Rate
• Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah
suatu rate.
• kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah setiap
saat, maka yang diukur adalah kecepatan rata-rata dari mobil tersebut.
• kecepatan (speed) diukur dengan membagi jarak tempuh mobil
tersebut dengan waktu yang digunakan untuk mencapainya.
• Misalnya: Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km ditempuh dalam waktu
1 jam.
• Maka kecepatan mobilnya = 60 Km per jam.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ciri Rate
• Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu.
• Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0
sampai tak terhingga.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ukuran Frekuensi Penyakit
• Prevalens: menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat
tertentu.
• Incidens: menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu
periode tertentu

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Prevalens
PREVALENS adalah proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada
satu saat tertentu.

Jumlah individu yang sedang sakit


pada satu saat tertentu
Pr evalens =
Jumlah individu dalam populasi tersebut
pada saat tertentu itu

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ciri dari Prevalens
• berbentuk proporsi
• tidak mempunyai satuan
• besarnya antara 0 dan 1

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Prevalens
• Point Prevalence
Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada
dalam keadaan sakit pada satu waktu tertentu.
• Period Prevalence
Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode
tertentu.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Kegunaan Prevalens
• Untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada satu waktu tertentu.
• Untuk merencanakan fasilitas kesehatan dan ketenagaan.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Insidens
• Cumulative insidence
Mengukur risiko untuk sakit.
• Insidence rate (insidence density)
Mengukur kecepatan untuk sakit.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Cumulative Incidence / Incidence Risk
• Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama
periode waktu tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh
karena penyebab lain.
• Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur serangan penyakit yang
pertama pada orang sehat tersebut.
• Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko serangan
penyakit jantung pertama pada orang yang belum pernah menderita
penyakit jantung.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Cumulative Incidence

CI =
 kasus baru
 populasi pada permulaan periode
• Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam perhitungan
ini adalah individu yang tidak sakit pada permulaan periode
pengamatan, sehingga mempunyai risiko untuk terserang.
• Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut population at
risk atau populasi yang berisiko.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ciri dari Cumulative Incidence
• Berbentuk proporsi.
• Tidak memilik satuan.
• Besarnya berkisar antara 0 dan 1.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Cumulative Incidence
• Contoh : Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia menunjukkan sejumlah
3076 laki-laki berumur 20-64 tahun yang bekerja di perusahaan plastik.
Berdasarkan data dari Register Kanker Swedia, antara tahun 1961-
1973, sebelas orang diantara pekerja ini terserang tumor otak.
• CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik plastik ini selama 13
tahun adalah?

11
CI = 100% = 0,36%
3076

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Attack Rate
jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik
Contoh:
Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM
Sakit Tidak Sakit Tidak
sakit Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25

ARM = Attack Rate Makan


ARMTM = Attack Rate tidak makan

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Insidence Rate atau Insidence Density
Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi perubahan status
penyakit per satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi individu
yang sehat pada waktu itu.
Insidence Density = Insidens orang-waktu = Incidence Rate

Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu


Rumusnya:

Jumlah kasus insidens terjadi dalam periode waktu


Insidence Density =
Jumlah orang − waktu

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Insidence Rate
Gambar 1 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
observasi dan dalam keadaan sehat
(tahun)

A 7

B 7

C ⚫* 2

D 7

E 3

F 2

G 5

Keterangan

Periode sehat

Periode sakit

Hilang dalam pengamatan selanjutnya

⚫* Meninggal

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Insidence Rate
Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Incidence Rate (IR)?
Jawab:
Hitung jumlah orang terlebih dulu

 (orang − waktu) = 7 + 7 + 2 + 7 + 3 + 2 + 5 = 33 orang − tahun


IR =
 kasus baru
 (orang − waktu )

Kemudian hitung
3 kasus
IR = = 9,1 kasus per 100 orang - tahun
33 orang − tahun

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ciri Insidence Rate
• Mempunyai satuan, yaitu per waktu. Tanpa satuan ini insidens density
kehilangan maknanya.
• Besarnya berkisar antara 0 sampai tak terhingga.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Apa yang Sesungguhnya Diukur oleh
Insidence Rate?
• Jumlah orang yang berpindah status dari tidak sakit ke status sakit
selama periode waktu tertentu merupakan hasil paduan antara tiga
faktor, yaitu
- Ukuran besarnya populasi
- Lama periode pengamatan
- Kekuatan penyebaran penyakit (force of morbidity)
• Oleh karena besarnya populasi dan lama periode pengamatan telah
ditentukan oleh pengamat/peneliti, maka yang diukur dengan insidens
density ini adalah kekuatan penyebaran penyakit (Force of
Morbidity).

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ukuran dari Akibat Pemaparan (Ukuran
Asosiasi)
Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor tertentu dengan
kejadian penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut.
Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan
menggunakan Relative Risk atau Odds Ratio

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Ukuran dari Potensi Dampak
Menggambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap kejadian
suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran yang digunakan adalah
Attributable Risk Percent dan Population Attributable Risk. Ukuran ini
berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness suatu pengobatan
dan strategi intervensi pada populasi tertentu.

Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai