Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN ULUMUL QURAN

SEJARAH DAN KLASIFIKASI JENIS-JENISNYA


Karya Musa'id bin Sulaiman bin Nashir Al-Thayar
Oleh : Ahmad Muhsin

NIM : 2.23.05.00.47

Dalam kitab ini penulis membahas dua topik utama, topik pertama tentang istilah Ulumul
Qur’an, dan kitab-kitabnya. Kemudian penulis menelusuri Hadist Nabi, jejak para salaf,
biografi para ulama serta beberapa judul kitab-kitabnya. Pembahasan kedua susunan dari
macam-macam Ulumul Qur’an. Penulis perusah meneliti pembahasan ini dari sisi susunan
macam-macam Ulumul Qur’an dari apa yang dibahas dalam Ulumul Qur’an. Penulis juga
membahas tentang perbedaan antara Ilmu Quran dan Ilmu Tafsir, serta Ilmu Quran dan
prinsip-prinsip penafsirannya, serta mengurainya dengan klasifikasinya.

Munculnya Ulumul Qur’an berakaitan dengan awal diturunkannya al qur’an yaitu


surat al alaq ayat 1-5. Dari sana bisa disimpulkan beberapa klarifikasi Ulumul Qur’an;(1)
Ilmu tentang turunnya Quran, (2) Ilmu tentang membaca Qurannya, dan (3) Ilmu tetang
kewahyuannya. Maka kemudian Quran terus diturunkan dari waktu ke waktu hingga
wafatnya Rasulullah SAW, dan juga diperkenalkanlah ilmu-ilmu tersebut dengan berbagai
klasifikasinyanya.

Pengertian Ulumul Qur’an


Ada kesulitan dalam mendefinisikan tentang Ulumul Qur’an, karena tidak mungkin
mendefinisikannya secara jami’ dan mani’, sebagaimana definisi dalam ilmu mantiq, maka
dari itu para mutaakhirin mendefinisikannya berdasarkan definisi dari Al-Zarkasyi (w. 795)
dan As-Suyuthi (w. 911) sebagaimana yang disebutkan Doktor Fahd Al Rumi yaitu;
pembahasan yang berkaitan dengan Al Qur’anul Karim dari sisi turunnya, pengumpulannya,
Qiroat-nya(bacaannya), tafsirnya, Nasikh Mansukh-nya dan asbabun nuzulnya, makkiyah,
madaniyyah, dan sebagainya.

Analogi istilah Ulumul Quran serta dari Sunnah dan Pengaruh Salaf
Penambahan “ilmu” ke dalam kalimat Al Qur’an yang merupakan dasar dari
terbentuknya istilah Ulumul Qur’an. Yang mana adanya generalisasi dari istilah ; Ilmu
Qur’an, Ilmu tanzil (turunnya Al Qur’an), Ilmu al Kitab, dll.

Salah satu contoh hadist yang merujuk kepada istilah Ulumul Qur’an adalah Hadist
Nabi
‫خيركم من تعلم القرأن وعلمه‬

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Qur’an dan mengamalkannya”

Hadist ini bisa mengisyaratkan tentang berbagai ilmu al Qur’an dari cara bacanya,
menghafalnya, penafsirannya dan lain sebagainya. Sebagaimana yang Abu Abdir Rahman Al
Sulami tentang hadist ini bahwasanya sayyidina Ustman bin Affan dan Abdullah bin Mas’ud
tidak belajar lebih dari 10 ayat kecuali sudah memahami dan mengamalkannya. Dari sini bisa
dipahami bahwasanya mempelajari al Qur’an perlu untuk mengetahui cara membacanya,
memahami isi kandungannya, serta mengamalkan apa yang ada dalam al Qur’an tersebut.

Pembukuan Disiplin Ilmu Ulumul Qur’an


Dari atas kita bisa menyimpulkan bahwasanya pembahasan Ulumul Qur’an sudah ada sejak
diturunkannya, namun istilah Ulumul Qur’an belum digunakan. Adapun pembukuan sebagian
dari cabang ilmu ini sudah ada sejak tabi’in, ini adalah era terbesar dari Ilmu Tafsir yang
mempunyai beberapa klasifikasi terbentuknya Ilmu Quran. Sehingga pada zaman itu
terbentuklah klasifikasi untuk mengetahui tentang Quran, seperti: makkiyyah dan
madaniyyah. Dan Para Penulis Tafsir pada zamannya:

1. Said bin Jubair (w. 94), menulis beberapa serangkaian dari tafsir untuk Abdul Malik
bin Marwan (w. 86)
2. Mujahid bin Jabr (w. 104), ia menulis Tafsirnya kepada gurunya, Abdullah bin 'Abbas
(w.68)
3. Hasan Bashri (w. 110) mendikte tafsir kepada Para Muridnya, lalu mereka
menulisnya. dan masih banyak lagi.
Dan berikut adalah kitab-kitab yang membahas cabang ilmu Ulumul Qur’an adalah:

1. Kitab Maqthu' wal Wushul, karya Abdullah bin Amir Al-Yahshobi (w. 118)
2. Kitab Naskh wa Mansukh, diriwayatkan oleh Hammam bin Yahya (w. 163)
3. Kitab Tanziilul Quran bi Makkah wal Madiinah, karya Muhammad bin Syihab Az-
Zuhri (w.124)
4. Al-Wujuh wan Nazhaair, karya Maqatil bon Sulaiman (w. 150)
Dan berikutlah buku-buku yang di kembangkan untuk re-generasikan Ilmu Quran pada
zaman Tabi'in dan keselanjutannya.

Pembukuan Ulumul Qur’an sebagai pembahasan ilmu tersendiri


Dalam pembukuan ilmu ini ada beberapa kriteria para ulama dalam menyusunnya:
1. Risalah yang membahas cabang ilmu ini secara tersendiri seperti kitab an nasikh wal
mansukh
2. Kitab yang mencakup seluruh pembahasan dalam Ulumul Qur’an dan terdapat istilah
ini dalam judulnya, seperti kitab al Burhan fi Ulumil Qur’an oleh imam Az Zarkasyi,
dan kitab al Itqon fi Ulumil Qur’an oleh imam as Suyuti
3. Kitab yang mencakup seluruh pembahasan dalam Ulumul Qur’an namun tidak
terdapat istilah ini dalam judulnya, seperti kitab fahmul qur’an oleh imam al Harist al
Muhasibi
4. Kitab yang mencakup pembahasan dalam Ulumul Qur’an dan terdapat istilah
pembahasan lain dalam kitabnya, seperti kitab at Tabyin li Hijai Mushafi amiril
mu’minin Ustman bin Affan RA.
5. Kitab yang menggabungkan ilmu tafsir dan Ulumul Qur’an, dan ini terdapat dua jenis:

Pertama ; kitab yang memasukkan ilmu Ulumul Qur’an dalam pembahasan tafsirnya, seperti
kitab at Tibyan fi Ulumil Qur’an oleh imam al Qosim Hibatullah bin Abdurrahman bin
Ibrahim al Juhaini al Himawi

Kedua ; kitab yang membahas Ulumul Qur’an dan menjadikan tafsir sebagian darinya, seperti
kitab al Istigna’ fi tafsiril qur’an oleh Muhammad bin Ali bin Ahmad, yang dikenal dengan al
Udfuwi (w388)

Perbedaan Ilmu Tafsir dan Ulumul Qur’an


Jika kita lihat secara umum maka ilmu tafsir merupakan bagian dari Ulumul Qur’an, namun
dalam ilmu tafsir lebih khusus dan lebih kepada pembahasan penelitian ilmiah, sedangkan
Ulumul Qur’an lebih umum yang mana ada pembahasan yang berhubungan dengan tafsir,
ada yang mempengaruhi ilmu tafsir, dan ada yang sama sekali tidak berhubungan dengan
ilmu tafsir

Perbedaan Ilmu Tafsir dan Usulut Tafsir


Bahwasanya usulut Tafsir lebih khusus dari ilmu tafsir, dan pembahasannya adalah kaidah-
kaidah yang diikuti dengan contoh penerapannya, bisa dikatakan sebagai kaidah yang
diterapkan dalam pembahasan ilmu tafsir. Sedangkan ilmu tafsir adalah pembahasan tetang
penafsiran Al Qur’an yang mana diantaranya menggunakan kaidah yang ada dalam ushul
tafsir
Klarifikasi macam-macam Ulumul Qur’an dan penyusunannya

Bagian pertama: Ilmu-ilmu yang muncul berkembang dari Al Qur’anitu sendiri. Ada enam
belas Ilmu:

1. Ilmu Nuzulul Quran. 8. Ilmu tentang hal-hal mubham


2. Ilmu Qiraat (yang belum jelas maknanya)
3. Ilmu Pengumpulan dan dalam Quran
Pembentukannya 9. Ilmu Surah dan ayat-ayatnya
4. Ilmu Rasm dan Dhabth (Penulisan 10. Ilmu Waqf dan Ibtida
dan Pemberian Harokat) 11. Ilmu Makkiyah dan Madaniyah
5. Ilmu Menghitung Ayat 12. Ilmu Asbabun Nuzul
6. Ilmu Keutamaan Quran 13. Ilmu Tafsir
7. Ilmu Klasifikasi Quran 14. Ilmu Perumpamaan Quran
15. Ilmu Pembagian Quran
16. Ilmu Pandangan dan Perdebatan

Bagian Kedua: disiplin ilmu yang berhubungan dengan ilmu lain

. Hal ini terbagi menjadi dua bagan: yang


pertama; Ilmu yang berkaitan dengannya
sebagai nash syar’I untuk pengambilan
hukum: Yang kedua, Ilmu yang berkaitan
dengannya sebagai nash bahasa arab:
1. Ilmu Ahkam Fiqhiyyah
1. Ilmu Ma'aniy Quran
2. Ilmu Nasikh Mansukh
2. Ilmu Mutasyabihil Quran
3. Ilmu 'Am dan Khash
3. Ilmu I'robil Quran
4. Ilmu Muthlaq dan Muqayyad
4. Ilmu Asaaliibil Quran
5. Ilmu Mujmal dan Mubayyan
5. Ilmu Lughaatil Quran
6. Ilmu Muhkam dan Mutasyabih
6. Ilmu Ghariibil Quran

Anda mungkin juga menyukai