Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN


DENGAN HEMATURIA
HEMATURIA
DI RUANGAN SERUNI

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun oleh:
Fauzan Makatita
NIM: 2014314901013
2014314901013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MAHARANI MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN
DENGAN HEMATURIA
HEMATURIA
DI RUANGAN SERUNI

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh :

Nama : Fauzan Makatita


Nim : 2014314901013
2014314901013
Program
Program Studi : Profesi Ners
Institusi : ST
STIKes Ma
Maharani

Malang, 05 November 2021

Pimbimbing Institusi Pembimbing Klinik

(………………………………) (………………………………)
A. DEF
DEFINIS
INISII
Hematu
Hematuria
ria adalah
adalah didapa
didapatka
tkanny
nnyaa sel-sel
sel-sel darah
darah merah
merah di dalam
dalam urine.
urine.
Penemu
Penemuan
an klinis
klinis sering
sering di dapatk
dapatkan
an pada
pada po
popul
pulasi
asi orang
orang dewasa,
dewasa, dengan
dengan
prevalensi yang mulai dari 2,5% menjadi 20,0% . Secara visual terdapatnya
sel-sel darah merah di dalam urine dibedakan dalam 2 keadaan, yaitu:

 Hematuria makroskopik
Hematuria makroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata
dapat dilihat sebagai urine yang berwarna merah, mungki
mungkin
n tampak
tampak pada
awal miksi atau pada akhirnya yang berasal dari daerah posterior uretra
atau
atau lehe
leherr kand
kandun
ung
g kemi
kemih.
h. (Wim
(Wim de Jo
Jong
ng,, dk
dkk,
k, 20
2004
04)) Hema
Hematu
turi
riaa
makroskopi
makroskopik
k yang berlangsung
berlangsung terus menerus dapat mengancam
mengancam jiwa
karena
karena dapat
dapat menimb
menimbulk
ulkan
an penyul
penyulit
it berup
berupa:
a: terbent
terbentukn
uknya
ya gumpal
gumpalan
an
da
dara
rah
h ya
yang
ng da
dapa
patt meny
menyum
umba
batt alira
aliran
n ur
urin
ine,
e, ek
eksan
sangu
guin
inasi
asi se
sehi
hing
ngga
ga
menimb
menimbulk
ulkan
an syok
syok hipovo
hipovolem
lemik/
ik/anem
anemi,
i, dan menimb
menimbulk
ulkan
an urosep
urosepsis.
sis.
(Mellisa C Stoppler, 2010)
 Hematuria mikroskopik.
Hematuria
Hematuria mikroskopi
mikroskopik
k adalah hematuria
hematuria yang secara kasat mata
tida
tidak
k da
dapa
patt dili
diliha
hatt se
seba
baga
gaii ur
urin
inee ya
yang
ng be
berw
rwar
arna
na mera
merah
h te
teta
tapi
pi pa
pada
da
pemeriksaan mikroskopik diketemukan lebih dari 2 sel darah merah per
lapa
lapang
ngan
an pa
pand
ndan
ang.
g. (Mel
(Melli
lisa
sa C Stop
Stoppl
pler,
er, 20
2010
10)) . Mesk
Meskip
ipun
un gr
gros
osss
hematu
hematuria
ria didefin
didefinisik
isikan
an didapa
didapatka
tkanny
nnyaa sel-sel
sel-sel darah
darah merah
merah di dalam
dalam
urine,
urine, ada kontro
kontrover
versi
si mengen
mengenai
ai defini
definisi
si yang
yang tepat
tepat dari
dari hematu
hematuria
ria
mikroskopi
mikroskopik.
k. American
American Urological
Urological Association
Association (AUA) mendefinisi
mendefinisikan
kan
hematuria mikroskopis klinis yang signifikan karena terdapat lebih dari 3
sel darah merah (sel darah merah) pada lapangan pandang besar pada 2
dari 3 spesimen urin dikumpulkan dengan selama 2 sampai 3 minggu.
Namun, pasien yang berisiko tinggi untuk penyakit urologi harus
diev
dieval
alua
uasi
si se
seca
cara
ra klin
klinis
is untu
untuk
k he
hema
matu
turi
riaa jika
jika ur
urin
inal
alis
isis
is tu
tung
ngga
gall
menunjukkan 2 atau lebih sel darah merah pada lapangan pandang besar.
Gambar 1. Gross Hematuria dan Microscopic Hematuria

Evaluasi yang tepat dan waktu yang cepat sangat penting, karena setiap

derajat hematuria dapat menjadi tanda dari penyakit genitourinari yang serius.

B. ETIOL
TIOLOG
OGII

Hematuria dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan yang berada di dalam


sistem
sistem urogen
urogenita
italia
lia atau
atau kelain
kelainan
an yang
yang berada
berada di luar
luar sistem
sistem urogen
urogenita
italia
lia..
Penyebab paling umum dari hematuria pada populasi orang dewasa termasuk
salura
saluran
n kemih
kemih infeks
infeksi,
i, batu
batu saluran
saluran kemih,
kemih, pembes
pembesaran
aran prostat
prostat jinak,
jinak, dan
keganasan dalam urologi. Namun, diferensial lengkap sangat luas, beberapa
insiden khusus kondisi yang berhubungan dengan hematuria bervariasi dengan
umur pasien, jenis hematuria (gross atau mikroskopis, gejala atau tanpa
gejala), dan adanya faktor risiko keganasan.

Secara keseluruhan, sekitar 5% pasien dengan hematuria mikroskopis dan


samp
sampai
ai deng
dengan
an 40%
40% pasi
pasien
en deng
dengan
an gr
gros
osss he
hema
matu
turi
riaa di
dite
temu
muka
kan
n pa
pada
da
neopla
neoplasma
sma dari
dari urinar
urinary
y tract.
tract. genito
genitouri
urinar
nari.
i. Sebalik
Sebaliknya
nya,, pada
pada hingga
hingga 40%
pasien dengan asimptomatik mikrohematuria, sulit di identifikasikan
penyebabnya. Akibatnya, dokter harus mempertimbangkan hematuria yang
tidak jelas penyebabnya dari tingkat mana pun dan mampu
mempertimbangkan kemungkinan suatu keganasan.
Kelainan yang berasal dari sistem urogenitalia antara lain adalah:
1. Infeks
Infeksii antara
antara lai
lain
n pielon
pielonefr
efriti
itis,
s, glomer
glomerulo
ulonef
nefriti
ritis,
s, ure
ureter
teriti
itis,
s, sistiti
sistitis,
s, dan
uretritis
2. Tumor
Tumor jinak atau
atau tumor
tumor ganas yaitu:
yaitu: tumor
tumor ginjal
ginjal (tumor
(tumor Wilms),
Wilms), tumor
tumor
grawitz, tumor pielum, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat,
dan hiperplasia prostat jinak.
3. Kelainan
Kelainan bawaan
bawaan sistem
sistem urogen
urogenitalia,
italia, antara lain : kista ginjal
ginjal
4. Trauma
Trauma yang
yang menced
mencederai
erai siste
sistem
m urogeni
urogenitali
talia.
a.
5. Batu
Batu saluran
saluran kemih
kemih.. (Mellisa
(Mellisa C Stopp
Stoppler
ler,, 2010)
2010)

Kelainan-kelainan yang berasal dari luar sistem urogenitalia antara lain


adalah:
1. Kelainan
Kelainan pembekuan
pembekuan darah (Diathesis
(Diathesis Hemorhagic),
Hemorhagic),
2. SLE

3. Peng
Penggu
guna
naan
an an
anti
tiko
koag
agul
ulan
an,, atau
atau pr
pros
oses
es embo
emboli
li pa
pada
da fibr
fibril
ilasi
asi atriu
atrium
m
jantung maupun endokarditis.
endokarditis. (Wim de Jong,
Jong, dkk, 2004)

4. Peng
Penggu
guna
naan
an an
anti
tiko
koag
agul
ulan
an,, atau
atau pr
pros
oses
es embo
emboli
li pa
pada
da fibr
fibril
ilasi
asi atriu
atrium
m
jantung maupun endokarditis.
endokarditis. (Wim de Jong,
Jong, dkk, 2004)

C. PATO
PATOFI
FISI
SIOL
OLOG
OGII

Berdasarkan
Berdasarkan lokasi yang mengalami
mengalami kelainan
kelainan atau trauma, dibedakan
dibedakan
glomer
glomerulu
uluss dan ekstra
ekstra glomer
glomerulu
uluss untuk
untuk memisah
memisahkan
kan bidang
bidang neflog
neflogii dan
urologi. Darah yang berasal dari nefron disebut hematuria glomerulus. Pada
keadaa
keadaan
n normal
normal,, sel darah merah jarang ditemuk
ditemukan
an pada
pada urin.
urin. Adan
Adanya
ya
eritrosit pada urin dapat terjadi pada kelainan hereditas atau perubahan
struktur glomerulus dan integritas kapiler yang abnormal.

Perlu diperhatikan
diperhatikan dalam pengambilan
pengambilan contoh
contoh urine:
urine: pada perempuan
perempuan
harus
harus dising
disingkir
kirkan
kan penyeb
penyebab
ab hematu
hematuria
ria lain misaln
misalnya
ya menstru
menstruasi,
asi, adanya
adanya

laserasi pada organ genitalia, sedangkan pada laki-laki apakah disirkumsisi


atau tidak.

Bila pada urinalisis


urinalisis ditemukan
ditemukan eritrosit, leukosit dan silinder
silinder eritrosit,
eritrosit,
merupakan tanda sugestif penyakit ginjal akut atau penyakit ginjal kronik,
perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut. Diagnosis banding hematuria persisten

antara lain glomerulo


glomerulonefriti
nefritis,
s, nefritis
nefritis tubulointe
tubulointerstisial
rstisial atau kelainan
kelainan urologi.
urologi.
Adanya
Ada nya silinder
silinder leukosit,
leukosit, leukosituri
leukosituriaa menandakan
menandakan nefritis
nefritis tubuloint
tubulointerstisial
erstisial..
Bila disertai hematuria juga merupakan variasi dari glomerulonefritis. Pada
kelomp
kelompok
ok faktor
faktor resiko
resiko penyak
penyakit
it ginjal
ginjal kronik
kronik harus
harus di lakuk
lakukan
an evalua
evaluasi
si
pemeriksaan sedimen urin untuk deteksi dini.

Sebagai prosedur diagnostic pada penyakit ginjal salah satunya adalah uji
dipstick untuk mengetahui adanya darah samar merupakan uji penapisan yang
baik untuk hematuria. Uji dipstick mudah dilakukan sendiri oleh pasien untuk
mengikuti perjalanan hematuria selama pengobatan.
D. PATHWAY
E. KLAS
KLASIF
IFIK
IKAS
ASII

Ada 3 tipe hematuria, yaitu:

1. Initial hematuria, jika darah yang keluar saat awal kencing.

2. Term
Termin
inal
al he
hema
matu
turi
ria,
a, jika darah yang keluar saat akhir
kencing.
kencing. Hal ini kemungkinan
kemungkinan disebabkan
disebabkan oleh adanya
adanya
tekanan pada akhir kencing yang membuat pembuluh
darah
kecil melebar.
3. To
Tota
tall hematuria,
hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir
ken
kencing
cing.. Hal
Hal ini
ini kem
kemungk
ungkin
inan
an ak
akib
ibat
at da
dara
rah
h su
sud
dah
berkumpul dari salah satu organ seperti ureter atau ginjal.

F. MANI
MANIFE
FEST
STAS
ASII KLIN
KLINIS
IS

Terjadi retensio urin akibat sumbatan di vesika urinaria olrh bekuan darah.

G. PEMERI
PEMERIKSA
KSAAN
AN PENUNJ
PENUNJANG
ANG

1. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an darah yang dilaku
dilakukan
kan yakn
yaknii penent
penentuan
uan kadar
kadar kreatinin
kreatinin,,
ureum dan elektrolit untuk mengetahui faal ginjal; fosfatase asam yang
mungkin meningkat pada metastase prostat, dan fosfatase alkali yang

dapat
dap at mening
meningkat
kat pada
pada setiap
setiap jenis
jenis metasta
metastasese tulang
tulang.. Kadar
Kadar kalsiu
kalsium,
m,
fo
fosf
sfat,
at, as
asam
am ur
urat
at da
dan
n ho
horm
rmon
on pa
para
rati
tiro
roid
id di
dite
tent
ntuk
ukan
an bi
bila
la te
terd
rdap
apat
at
kemungkinan urolithiasis.
2. Pe
Peme
meri
riks
ksaa
aan
n ur
urin
inee dila
dilaku
kuka
kan
n untu
untuk
k pe
peme
meri
riks
ksaa
aan
n mikr
mikros
osko
kopi
pik,
k,
bakteriologik dan sitologik. Pemeriksaan urinalisis dapat mengarah
kepada hematuria yang disebabkan oleh faktor glomeruler ataupun non
glomeruler. Pemeriksaan hapusan darah tepi dapat menunjukkan proses
mikr
mikroa
oang
ngio
iopa
pati
ti ya
yang
ng sesua
sesuaii de
deng
ngan
an sind
sindro
rom
m he
hemo
moli
liti
tik-u
k-ure
remi
mik,
k,
trombo
trombosis
sis vena
vena ginjal,
ginjal, vaskuli
vaskulitis
tis,, atau
atau SLE.
SLE. Pad
Padaa keadaa
keadaan
n terakh
terakhir,
ir,

adanya autoantibodi dapat ditunjukkan dengan reaksi Coombs positif,


adanya
adanya antibo
antibodi
di antinu
antinucle
clear,
ar, leukop
leukopeni
eniaa dan penyak
penyakit
it multisi
multisiste
stem.
m.
Trom
Trombo
bosi
sito
tope
peni
niaa da
dapa
patt diak
diakib
ibat
atka
kan
n ol
oleh
eh be
berk
rkur
uran
angn
gnya
ya pr
prod
oduk
uksi
si
trombosit (pada keganasan) atau peningkatan konsumsi trombosit (SLE,
purpura trombositopenik idiopatik, sindrom hemolitik-uremik,
trombosis
trombosis vena ginjal). Walaup
Walaupun
un morfologi SDM urin dapat normal
normal
pada perdarahan saluran kemih bawah dan dismorfik pada perdarahan
glomerular, morfologi sel tidak
secara pasti berhubungan dengan lokasi hematuria.
3. Pada
Pada pe
peme
meri
riks
ksaan
aan pH ur
urin
inee ya
yang
ng sanga
sangatt al
alka
kali
liss mena
menand
ndak
akan
an ad
adan
anya
ya
infeksi organisme pemecah urea di dalam saluran kemih, sedangkan pH
urine yang sangat asam mungkin berhubungan dengan batu asam urat.
4. Sitologi
Sitologi urine
urine diperlu
diperlukan
kan untuk
untuk mencari
mencari kemungk
kemungkinan
inan adanya
adanya
keganasan sel-sel urotelial.
5. IVP
IVP ad
adal
alah
ah peme
pemeri
riks
ksaa
aan
n ru
ruti
tin
n ya
yang
ng di
dian
anju
jurk
rkan
an pa
pada
da se
seti
tiap
ap ka
kasu
suss
hematuria & sering digunakan untuk menentukan fungsi ekskresi ginjal.
Umumnya, menghasilkan gambaran terang saluran kemih dari ginjal
sa
samp
mpai
ai deng
dengan
an kand
kandun
ung
g kemi
kemih,
h, as
asal
al fa
faal
al gi
ginj
njal
al memu
memuas
aska
kan.
n.
Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an ini dapat
dapat menilai
menilai adanya
adanya batu
batu saluran
saluran kemih,
kemih, kelain
kelainan
an
bawaan saluran kemih, tumor urotelium, trauma saluran kemih, serta
beberapa penyakit infeksi saluran kemih.
6. USG
USG berguna
berguna untuk
untuk menetuka
menetukan
n letak dan sifat
sifat massa ginjal
ginjal dan prostat
prostat
(padat atau kista), adanya batu atau lebarnya lumen pyelum, penyakit
kistik,, hidronefrosi
kistik hidronefrosis,
s, atau urolitiasis ureter, kandung
kandung kemih dan uretra,
bekuan darah pada buli-buli/pielum, dan untuk mengetahui adanya
metastasis tumor di hepar. Ultrasonografi dari saluran kemih sangat
berguna pada pasien dengan hematuria berat, nyeri abdomen, nyeri
pinggang, atau trauma. Jika hasil penelitian awal ini tetap normal,
disarankan dilakukan pemeriksaan kreatinin dan elektrolit serum.
7. Endou
Endoultr
ltraso
asonog
nografi
rafi,, yaitu
yaitu ekogra
ekografi
fi transur
transureth
ethral
ral sangat
sangat bergun
bergunaa untuk
untuk
pemeriksaan prostat dan buli-buli
8. Arte
Arteri
riog
ogra
rafi
fi dila
dilaku
kuka
kan
n bila
bila dite
ditemu
muka
kan
n tu
tumo
morr gi
ginj
njal
al no
nonk
nkis
ista
ta un
untu
tuk
k
menilai
menilai vaskularisasi
vaskularisasinya
nya walaupun
walaupun sering digunakan
digunakan CT-Scan
CT-Scan karena
karena
lebih aman dan informative. Bagian atas saluran kemih dapat dilihat
dengan cara uretrografi retrograd atau punksi perkutan.
perkutan.
9. Payaran
Payaran radionuk
radionuklir
lir digunak
digunakan
an untuk
untuk menilai
menilai faal ginjal,
ginjal, misalnya
misalnya
setelah obstruksi dihilangkan
10. Peme
Pemeri
riks
ksaan
aan en
endo
dosk
skop
opii ur
uret
etra
ra da
dan
n ka
kand
ndun
ung
g ke
kemi
mih
h memb
memberi
erika
kan
n
gambaran jelas dan kesempatan untuk mengadakan biopsy
11. Sistometrografi biasanya digunakan
digunakan untuk menentukan perbandingan
perbandingan
antara isi dan tekanan di buli-buli
12. Sist
Sistos
osko
kopi
pi atau
atau si
sist
sto-
o-ur
uret
eter
ero-
o-re
reno
nosk
skop
opii (URS
(URS)) di
dike
kerj
rjak
akan
an jika
jika
pemeriksaan penunjang di atas belum dapat menyimpulkan penyebab
hematuria. (Wim de Jong, dkk, 2004)
H. PENA
PENATAL
TALAK
AKSAN
SANAA
AAN
N

Jikaa terdapa
Jik terdapatt gumpal
gumpalan
an darah
darah pada
pada buli-bu
buli-buli
li yang
yang menimb
menimbulk
ulkan
an
retensi urine, coba dilakukan kateterisasi dan pembilasan buli-buli dengan
memakai cairan garam fisiologis, tetapi jika tindakan ini tidak berhasil,
pasien secepatnya dirujuk untuk menjalani evakuasi bekuan darah
transuretra dan sekaligus menghentikan sumber perdarahan. Jika terjadi
eksang
eksanguin
uinasi
asi yang
yang menyeb
menyebabk
abkan
an anemia
anemia,, harus
harus dipiki
dipikirka
rkan
n pember
pemberian
ian
tran
transfu
sfusi
si da
darah
rah.. Demi
Demiki
kian
an ju
juga
ga jika
jika te
terja
rjadi
di in
infek
feksi
si ha
haru
russ di
dibe
beri
rika
kan
n
antibiotika. (Mellisa C Stoppler, 2010).
Setelah hematuria dapat ditanggulangi, tindakan selanjutnya adalah
mencari
mencari penyeb
penyebabn
abnya
ya dan selanju
selanjutny
tnyaa menyel
menyelesai
esaikan
kan masalah
masalah primer
primer
penyebab hematuria. (Mellisa C Stoppler, 2010)
Tidak
Tidak ada pengob
pengobata
atan
n spesifi
spesifik
k untu
untuk
k hematuria.
hematuria. Pengobatann
Pengobatannya
ya
tergantung pada penyebabnya:
1. Infeksi
Infeksi saluran
saluran kemih,
kemih, biasanya
biasanya diatasi
diatasi dengan
dengan antibiotik
antibiotik..
2. Batu ginjal,
ginjal, dengan
dengan banyak
banyak minum.
minum. Jika
Jika batu
batu tetap tidak
tidak keluar,
keluar, dapat
dapat
dilakukan ESWL atau pembedahan.
3. Pembesaran
Pembesaran prostat,
prostat, diatasi
diatasi dengan
dengan obat-obatan
obat-obatan atau pembed
pembedahan.
ahan.
4. Kanker
Kanker,, dilaku
dilakukan
kan pembeda
pembedahan
han,, untuk
untuk mengangk
mengangkat
at jaring
jaringan
an kanker
kanker,,
atau kemoterapi.

I. KONSEP
KONSEP DASAR
DASAR ASUHA
ASUHAN
N KEP
KEPER
ERAW
AWAT
ATAN
AN

a. Pe
Peme
meri
riks
ksaa
aan
n Fisi
Fisik
k

Pemeriksaan fisik harus fokus pada deteksi hipertensi yang hadir


bersamaan dengan sindrom nefritik dan penyakit pembuluh darah
ginjal, edema terkait dengan sindrom nefrotik, massa perut atau panggul
terab
terabaa meny
menyara
arank
nkan
an ginj
ginjal
al ne
neop
opla
lasm
sma,
a, da
dan
n ad
adan
anya
ya ny
nyeri
eri ketok
ketok
kostovertebral atau nyeri tekan suprapubik berhubungan dengan infeksi
saluran kemih.
kemih. Pemeriksaan
Pemeriksaan rektal pada pria dapat mengungka
mengungkapkan
pkan
nodularitas prostat atau pembesaran sebagai penyebab potensial.
Pada pemeriksaan diperhatikan adanya hipertensi yang mungkin
merupakan manifestasi dari suatu penyakit ginjal. Syok hipovolemik
dan anemia
anemia mungki
mungkin
n diseba
disebabka
bkan
n karena
karena banyak
banyak darah
darah yang
yang keluar
keluar..
Ditemukannya tanda-tanda perdarahan di tempat lain adalah petunjuk
adanya kelainan sistem pembekuan darah yang bersifat sistemik.
1. Puca
Pucatt pa
pada
da ku
kuli
litt da
dan
n ko
konj
njun
ungt
gtiv
ivaa serin
sering
g terli
terliha
hatt pa
pada
da pa
pasie
sien
n
dengan anemia.
2. Periorbital
Periorbital,, skrotum,
skrotum, dan
dan edema
edema perifer,
perifer, mungk
mungkin
in menunjuk
menunjukkan
kan

hipoalbuminemia dari glomerulus atau penyakit ginjal.


3. Cachex
Cachexia,
ia, mungki
mungkin
n menunju
menunjukk
kkan
an keganas
keganasan.
an.
4. Nyeri tekan dari sudut kostoverteb
kostovertebral,
ral, dapat
dapat disebabka
disebabkan
n oleh
pielonefritis atau dengan perbesaran massa seperti tumor ginjal.
5. Nyeri
Nyeri suprapub
suprapubik,
ik, sistiti
sistitis,
s, baik yang disebab
disebabkan
kan oleh
oleh infeksi,
infeksi,
radiasi, atau obat sitotoksik.
6. Kand
Kandun
ung
g ke
kemi
mih
h tida
tidak
k te
tera
raba
ba ke
keti
tika
ka di
dide
deko
komp
mpres
resi,
i, ka
kand
ndun
ung
g
kemih diisi dengan 200 mL urin percussible. Dalam retensi urin
akut, biasanya terlihat dalam kasus-kasus BPH atau obstruksi
oleh bekuan, kandung kemih bisa diraba dan dapat dirasakan
hingga tingkat umbilikus.
7. Palpa
alpasi
si biman
imanua
uall pada
pada gi
gin
nja
jall per
erlu
lu di
dip
per
erh
hat
atik
ikan
an ad
adan
any
ya
pembesaran ginjal akibat tumor, obstruksi, ataupun infeksi
ginjal.
ginjal. Massa pada suprasimfisi
suprasimfisiss mungkin
mungkin disebabkan karena
retensi bekuan darah pada buli-buli.
8. Pada colok
colok dubur,
dubur, ukuran,
ukuran, bentuk
bentuk dan
dan konsistensi
konsistensi prostat
prostat dinilai
dinilai
meng
menget
etah
ahui
ui ad
adan
anya
ya pe
pemb
mbes
esara
aran
n pr
pros
osta
tatt be
beni
nign
gnaa maup
maupun
un
karsin
karsinoma
oma prostat
prostat.. Setelah
Setelah prostat
prostatekt
ektomi
omi enukle
enukleasi
asi maupu
maupun
n
endoskopik, simpai prostat dibiarkan sehingga pada colok dubur
memb
memberi
erika
kan
n ke
kesan
san pr
pros
osta
tatt masi
masih
h memb
membesa
esar.
r. Lobu
Lobuss medi
medial
al
prostat yang mungkin menonjol ke kandung kemih umumnya
tidak
tidak dapat dicapai
dicapai dengan
dengan jari.
jari. Karsin
Karsinoma
oma prostat
prostat
menyebabk
menyebabkan
an asimetri
asimetri dan perubahan
perubahan konsistensi
konsistensi setempat.
setempat.
Diagnosis dipastikan melalui biopsy jarum transrektal.
9. Pemeriksaan
Pemeriksaan dengan
dengan menggun
menggunakan
akan berbagai
berbagai kateter
kateter yang
yang dahulu
dahulu
dibuat dari karet dan sekarang lateks, politen atau silicon. Ujung
ka
kate
teter
ter dibu
dibuat
at da
dala
lam
m be
berb
rbag
agai
ai be
bent
ntuk
uk supa
supaya
ya tida
tidak
k da
dapa
patt
tercab
tercabut;
ut; yang
yang biasa
biasa ial
ialah
ah bentuk
bentuk Foley
Foley yang
yang pada
pada ujungn
ujungnya
ya
berbentuk balon yang dapat dikembangkan. Untuk ukurannya
diguna
digunakan
kan skala
skala Charrie
Charriere,
re, berdasa
berdasarka
rkan
n skala
skala Pranci
Pranciss yang
yang
menyatakan ukuran lingkaran di luarnya dan bukan diameternya.
Diamet
Diameter
er didapa
didapatt dengan
dengan membag
membagii ukuran
ukuran Charrie
Charriere
re dengan
dengan
tiga. (Wim de Jong, dkk, 2004).

Dalam mencari penyebab hematuria


hematuria perlu dicari data yang
terjadi pada saat episode hematuria, antara lain:
1. Bagaim
Bagaimana
anakah
kah warn
warnaa urine
urine yang
yang keluar
keluar??
2. Apakah
Apakah diikut
diikutii dengan
dengan keluarn
keluarnya
ya bekuan-b
bekuan-bekuan
ekuan darah?
3. Di bagian
bagian manakah
manakah pada
pada saat
saat miksi
miksi urine
urine berwarna
berwarna merah?
merah?
4. Apakah diikuti dengan perasa
saaan sa
sak
kit ? (Mellisa C
Stoppler, 2010)

Perlu ditanyakan juga, beberapa faktor risiko untuk kanker


urothelial pada pasien dengan hematuria mikroskopis
1. Riwa
Riwaya
yatt mero
meroko
kok
k
2. Kerj
Kerjaa pa
papa
paran
ran bahan
bahan kimia
kimia at
atau
au pewarn
pewarnaa (b
(ben
enzen
zenes
es at
atau
au
aromatic amine)
3. Riwaya
Riwayatt gross
gross hematu
hematuria
ria sebel
sebelumn
umnya
ya
4. Usia
Usia di atas
atas 40 tahu
tahun
n
5. Riwa
Riwaya
yatt gang
ganggu
guan
an be
berk
rkem
emih
ih,, ny
nyer
erii sa
saat
at be
berk
rkem
emih
ih,, da
dan
n
infeksi saluran kemih
6. Peny
Penyal
alah
ahgu
guna
naan
an analg
analget
etik
ik
7. Ri
Riwa
waya
yatt radi
radiasi
asi pan
pangg
ggul
ul..
J. ANAL
ANALIS
ISA
A DAT
DATA
A

No Data Etiologi Masalah


1 Ds: Hematuria Nyeri Akut

Pasien datang
dengan keluhan Nyeri akut
Nyeri saat BAK dan
mengeluargan darah
segar
 P: BAK

 Q: Tajam

 R: Berfokus pada 1
titik


S: 4
 T: Sejak Hari selasa,
hilang timbul, berat
saat aktifitas

Do:
 Td: 193/83

 N: 81

 RR: 20

 S: 36

2 Ds: Hematuria Gangguan Rasa


 Pasien datang Nyaman
dengan keluhan Nyeri akut
Nyeri saat BAK dan
mengeluargan darah Gangguan Rasa
segar Nyaman

 P: BAK


Q: Tajam
 R: Berfokus pada 1
titik
 S: 4

 T: Sejak Hari selasa,

hilang timbul, berat


saat aktifitas

Do:
 Pasien tampak
kesakitan
 Td: 193/83

 N: 81

 RR: 20

S: 36

K. Diagno
Diagnosa
sa Kepe
Keperaw
rawata
atan
n

1. Nyeri akut Berhubung


Berhubungan
an dengan
dengan Agen cidera biologis
biologis
2. Gangguan
Gangguan Rasa
Rasa Nyaman
Nyaman berhubung
berhubungan
an dengan
dengan Nyeri
Nyeri Akut
L. RENCAN
RENCANA
A ASUHAN
ASUHAN KEPER
KEPERAWA
AWATAN
TAN

Nama: Tn K Dx Medis: Hematuria


No Dx NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri Akut Managemen diri penyakit Akut: Managemen Nyeri Akut:
• Moni
Monito
torr tand
tandaa dan
dan ge
geja
jala
la • Laku
Lakuka
kan
n pen
pengk
gkaj
ajia
ian
n nyeri
nyeri
penyakit komprehensif yang meliputi
• Patu
Patuhi
hi pr
prin
inga
gata
tan
n yan
yang
g lokasi, karakteristik, durasi,
irekmendasikan frekuensi, dan kualitas
• Moni
Monito
torr tand
tandaa dan
dan ge
geja
jala
la • Id
Iden
enti
tifi
fika
kasi
si inten
intensi
sitas
tas nyeri
nyeri
komplikasi Selama pergerakan misalnya,
• Petu
Petuhi
hi pe
peng
ngob
obat
atan
an ya
yang
ng aktifitas yang diperlukan untuk
direkomendasikan pemulihan
• Laku
Lakuka
kan
n pro
prosed
sedur
ur ya
yang
ng • Monito
Monitorr nyer
nyerii menggu
menggunak
nakan
an alat
direkomendasikan ukur yang falid dan reble susuai
• Patu
Patuhi
hi atur
aturan
an pe
peng
ngob
obat
atan
an usia, dan kemampuan
• Menc
Mencar
arii ba
bant
ntua
uan
n un
untu
tuk
k berkomunikasi
perawatan diri • Tanyak
Tanyakan
an pasien
pasien terkai
terkaitt dengan
dengan
• Sesuai
Sesuaikan
kan aktifi
aktifitas
tas selama
selama sakit
sakit tingkat nyeri yang tetap nyaman
• Sesu
Sesuai
aika
kan
n dii
diitt sela
selama
ma mas
masaa dan fungsi
fungsi usaha untuk menjaga
sakit nyeri pada level yang lebih
rendah
• Yaki
Yakink
nkan
an ba
bahw
hwaa pa
pasi
sien
en
menerima pengobatan analgetik
yang tepat sebelum neri menjadi
lebih parah atau sebelum
aktifitas yang akan memicu nyeri

2 Gangguan Kontrol Nyeri Managemen Nyeri Akut:


Rasa Nyaman • Mengenali
Mengenali kapan nyeri terjadi
terjadi • Laku
Lakuka
kan
n pen
pengk
gkaj
ajia
ian
n nyeri
nyeri
• Mengambark
Mengambarkan
an faktor
faktor penyebab
penyebab komprehensif yang meliputi

• Mengambark
Mengambarkan
an faktor
faktor yang
yang lokasi, karakteristik, durasi,
berkontribusi pada nyeri frekuensi, dan kualitas
• Mendapatka
Mendapatkan
n informa
informasi
si tentang
tentang • Id
Iden
enti
tifi
fika
kasi
si inten
intensi
sitas
tas nyeri
nyeri
control nyeri Selama pergerakan misalnya,
• Mengg
Menggamb
ambark
arkan
an nyeri
nyeri aktifitas yang diperlukan untuk
• Mendis
Mendisku
kusik
sikan
an pilihan
pilihan pemulihan
penanganan nyeri dengan • Monito
Monitorr nyer
nyerii menggu
menggunak
nakan
an alat
professional kesehatan ukur yang falid dan reble susuai
• meng
mengat
atur
ur usia, dan kemampuan
berkomunikasi
• Tanyak
Tanyakan
an pasien
pasien terkai
terkaitt dengan
dengan
tingkat nyeri yang tetap nyaman
dan fungsi
fungsi usaha untuk menjaga
nyeri pada level yang lebih
rendah
• Yaki
Yakink
nkan
an ba
bahw
hwaa pa
pasi
sien
en
menerima pengobatan analgetik
yang tepat sebelum neri menjadi
lebih parah atau sebelum
aktifitas yang akan memicu nyeri

M. IPLEMENT
IPLEMENTASI
ASI DAN EVALUASI
EVALUASI
No Iplementasi Evaluasi
1 • Melakukan pengkajian nyeri S:
komprehensif yang meliputi • Pa
Pasie
sien
n men
menga
gatak
takan
an ny
nyer
erii
lokasi, karakteristik, durasi, berkurang
frekuensi, dan kualitas  P: P: BAK
• Mengid
Mengident
entifik
ifikasi
asi intens
intensita
itass n
nyer
yerii  Q: Tajam
Selama pergerakan misalnya,  R: Berfokus pada 1 titik
aktifitas yang diperlukan untuk  S: 2
pemulihan
 T: Sejak Hari selasa, hilang
• Memo
Memoni
nito
torr nyeri
nyeri mengg
menggun
unak
akan
an
timbul, berat saat aktifitas
alat ukur yang falid dan reble
susuai usia, dan kemampuan
O:
berkomunikasi
 Td: 159/81
• Mena
Menany
nyak
akan
an pasi
pasien
en terk
terkai
aitt

dengan tingkat nyeri yang tetap N: 81


 RR: 20
nyaman dan
dan fungsi
fungsi usaha untuk
 S: 36
menjaga nyeri pada level yang
lebih rendah
A: Nyeri Akut
• Meya
Meyaki
kink
nkan
an ba
bahw
hwaa pas
pasien
ien
P: Masalah teratasi sebagian
menerima pengobatan analgetik
yang tepat sebelum neri menjadi
lebih parah atau sebelum
aktifitas yang akan memicu nyeri
2 • Melakukan pengkajian nyeri S:
komprehensif yang meliputi • Pa
Pasie
sien
n men
menga
gatak
takan
an ny
nyer
erii
lokasi, karakteristik, durasi, berkurang
frekuensi, dan kualitas  P: P: BAK
• Mengid
Mengident
entifik
ifikasi
asi intens
intensita
itass n
nyer
yerii  Q: Tajam
Selama pergerakan misalnya,  R: Berfokus pada 1 titik
aktifitas yang diperlukan untuk  S: 2
pemulihan
 T: Sejak Hari selasa, hilang
• Memo
Memoni
nito
torr nyeri
nyeri mengg
menggun
unak
akan
an
timbul, berat saat aktifitas
alat ukur yang falid dan reble
susuai usia, dan kemampuan
berkomunikasi O:
• Mena
Menany
nyak
akan
an pasi
pasien
en terk
terkai
aitt  Pasien tampak tidak merasa
dengan tingkat nyeri yang tetap kesakitan
nyaman dan
dan fungsi
fungsi usaha untuk 

Td: 159/81
menjaga nyeri pada level yang  N: 81
lebih rendah  RR: 20
• Meya
Meyaki
kink
nkan
an ba
bahw
hwaa pas
pasien
ien
 S: 36
menerima pengobatan analgetik
yang tepat sebelum neri menjadi
A: Gangguan Rasa Nyaman
lebih parah atau sebelum
P: Masalah teratasi sebagian
aktifitas yang akan memicu nyeri
DAFTAR PUSTAKA

Guyton and Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.


Kedokteran. Jakarta: EGC

Moore L Keith, Anne M. 2003. Anatomi klinis Dasar.Jakarta:


Hipocrates

Setyohadi, Bambang (dkk). 2006. Ilmu penyakit Dalam


(edisi keempat). Jakarta.

Departememen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas


In
Indo
done
nesi
siaa Slo
Sloane,
ane, Et
Eth
hel.
el. 2003
03.. Anatomi dan fisiologi untuk
pemula.Jakarta: EGC
pemula.Jakarta:

Junque
Junqueir,
ir, Luiz
Luiz carl
carlos.
os. 2007.
2007. Histologi Dasar teks dan atlas. Jakarta:
EGC.
EGC. Purn
Purnom
omo,
o, Basu
Basuki
ki B. 20
2011
11.. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta:

Sagung Seto
Silv
Silvia
ia an
and
d Wils
Wilson
on.. 20
2006
06.. Patofisiologi, konsep klinis proses-proses
penyakit. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai