PROPOSAL
OLEH :
ABSTRAK
Pentingnya imunisasi dasar lengkap agar derajat kesehatan anak dapat meningkat
serta anak mendapatkan kekebalan tubuh agar bisa terhindar dari berbagai jenis
penyaki. Namun tidak satupun desa dari 11 desa di wilayah Puskesmas Koto Gasib
yang mencapai UCI pada tahun 2022. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
ibu tentang manfaat imunisasi, status pekerjaan, kurangnya dukungan keluarga dan
kurangnya informasi yang diberikan petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar lengkap
pada anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak yang dilakukan
pada bulan bulan Juni 2023 dengan instrument kuesioner. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden adalah 83
orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Dari uji chi square,,
analisa univariat diperoleh 51,8% responden memiliki pengetahuan yang tinggi,
83,1% responden tidak bekerja, 53% responden mendapatkan dukungan keluarga,
50,6% responden mendapatkan peran tenaga kesehatan yang baik dan 51,8%
responden tidak lengkap dalam melakukan imunisasi dasar lengkap pada bayinya.
Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat pengaruh pengetahuan (p value 0,036
dan OR = 2,840), dukungan keluarga (p value 0,020 dan OR = 3,176) dan peran
tenaga kesehatan (p value 0,006 dan OR = 3,877) terhadap kelengkapan imunisasi
dasar lengkap pada anaknya di wilayah kerja Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak.
Diharapkan puskesmas Koto Gasib dapat menyusun strategi untuk meningkatkan
pencapaian imunisasi di Puskesmas untuk peningkatan pencapaian UCI.
ABSTRACT
The importance of complete basic immunization so that the child's health status can
increase and the child gets immunity so that he can avoid various types of diseases.
However, none of the 11 villages in the Koto Gasib Health Center area will achieve
UCI in 2022. This is due to the lack of knowledge of mothers about the benefits of
immunization, employment status, lack of family support and lack of information
provided by health workers. This study aims to determine the factors that influence
the completeness of complete basic immunization in children aged 12-24 months at
the Koto Gasib Health Center in Siak Regency which was conducted in June 2023
with a questionnaire instrument. This type of research is descriptive analytic with
cross sectional approach. The number of respondents was 83 people who were
determined by simple random sampling technique. The results of chi square test, the
univariate analysis showed that 51,8% of respondents had high knowledge, 83.1% of
respondents did not work, 53% of respondents received family support, 50.6% of
respondents received the role of good health workers and 51.8% of respondents were
incomplete in carrying out basic immunization complete for the baby. The results of
the bivariate analysis showed that there was an effect of knowledge (p value 0.036
and OR = 2,840), family support (p value 0.020 and OR = 3.176) and the role of
health workers (p value 0.006 and OR = 3.877) on the completeness of complete
basic immunization for children in the work of the Koto Gasib Health Center in Siak
Regency. It is hoped that the Koto Gasib Community Health Center can develop
strategies to increase immunization at the Health Center to increase UCI
achievement.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 7
1.3 Tujuan .............................................................................................. 7
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................... 7
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................ 8
1.4 Manfaat.............................................................................................. 9
1.4.1 Manfaat Bagi Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak.......... 9
1.4.2 Manfaat Bagi Responden ........................................................ 9
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti.............................................................. 9
1.5 Penelitian Terkait ............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
adalah jenis bakteri atau virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan guna
Antibodi inilah yang melindungi tubuh di masa yang akan datang. Imunisasi
adalah proses pembentukan zat antibodi secara aktif atau buatan melalui
pemberian vaksin (bakteri dan virus yang sudah lemah) (Kementerian Kesehatan
RI, 2022). Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak. Imunisasi
tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan
diberikan pada bayi sebelum berusia 1 (satu) tahun. Imunisasi dasar berupa
influenza type B (HIB), campak dan rubella (Tyas, 2022). Pemberian Imunisasi
Lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memliki kekebalan sehingga
Kesehatan RI., 2016). IDL merupakan indikator dalam program imunisasi dimana
2
setiap bayi usia 0- 11 bulan sudah mendapatkan hepatitis 1 kali, DPT-HB -HIB 3
kali, Polio 4 kali, IPV 1 kali dan campak/ Measless Rubella (MR) 1 kali
juta anak di dunia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap, bahkan ada yang
sedikit 95%) dan merata. Akan tetapi, saat ini masih banyak anak Indonesia yang
belum mendapatkan imunisasi lengkap. Bahkan ada pula anak yang tidak pernah
mendapatkan imunisasi sama sekali sejak lahir (Rakhmawati et al., 2020). Pada
tahun 2019 sebanyak 19,7 juta anak belum mendapatkan Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL), bahkan ada yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Pada
tahun 2021, terdapat 25 juta anak tidak mendapatkan vaksin tahun 2021 (WHO,
2022).
bayi turun drastis. Pada 2020 target imunisasi sebanyak 92% sementara cakupan
yang dicapai 84%, pada 2021 imunisasi ditargetkan 93% namun cakupan yang
dicapai 84% (Kementerian Kesehatan RI, 2022). Salah satu provinsi yang
memiliki penurunan cakupan imunisasi lengkap adalah provinsi Riau yaitu sekitar
37% (Rikesdas, 2018). Berdasarkan data cakupan IDL Nasional tahun 2021,
provinsi Riau belum mencapai target dengan persentase 62,9 % berada pada
Namun begitu, terdapat peningkatan dari tahun 2020 dan adanya sedikit
Children’s Emergency Fund ) telah melakukan penilaian cepat pada bulan April
2020, dari hasilnya menunjukkan 84% dari semua pelayanan kesehatan terutama
(Kemenkes & UNICEF, 2020). Pada Bulan Juli 2020, WHO dan UNICEF
UNICEF, 2020).
penyakit cacar (variola) telah musnah dari muka bumi akibat semua orang telah di
imunisasi cacar. Harapan terbuka lebar dalam waktu dekat penyakit poliomielitis
akan tidak dapat dijumpai lagi di seluruh dunia. Pentingnya pemberian imunisasi
dapat dilihat dari banyaknya balita yang meninggal akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Oleh karena itu, untuk mencegah balita menderita
beberapa penyakit yang berbahaya imunisasi pada bayi dan balita harus lengkap
serta diberikan sesuai jadwal. Tujuan diberikan imunisasi adalah harapan anak
(Mulyani, 2018).
bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan
4
untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi dan
pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
42 Tahun 2013 (Kemenkes RI, 2017). Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang
seorang anak atau balita, tidak hanya memberikan perlindungan pada anak
lainnya, karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi
penyebaran infeksi.
Berdasarkan data cakupan IDL Nasional tahun 2021, provinsi Riau belum
mencapai target dengan persentase 62,9 % berada pada urutan Kelima terendah
peningkatan dari tahun 2020 dan adanya sedikit penurunan dibandingkan tahun
Persentase cakupan IDL pada tahun 2019 sebesar 67%, mangalami penurunan
pada tahun 2020 yaitu 44%. Berdasarkan data program imunisasi di Puskesmas
Koto Gasib Kabupaten Siak, cakupan UCI pada tahun 2022 mengalami penurunan
dari cakupan UCI pada tahun 2021. Pada tahun 2021, sebanyak 11 desa
diwilayah Puskesmas Koto Gasib terdapat 3 desa yang mencapai UCI. Sementara
pada tahun 2022 tidak ada satupan desa yang mencapai UCI.
mengenai imunisasi dan faktor lainnya. Menurut teori Health Belief Model
pada anak. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu maka ibu akan cenderung
mempengaruhi status imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan yaitu
motivasi ibu dan dukungan keluarga. Dimana terdapat 64,6% motivasi ibu
dukungan keluarga dan peran petugas dengan pemberian imunisasi dasar pada
bahwa cakupan imunisasi ditempat ini lebih rendah dari target yang diharapkan
sesuai ketetapan yang dicanangkan oleh WHO. Faktor tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan ibu yang membuat kurangnya perilaku kesehatan ibu terhadap anak
dalam pemberian imunisasi. Didapatkan 49,9% ibu tidak dapat membaca dan
menulis, dan 11,8 % dari total 650 responden yang telah mencapai tingkat
Pendidikan menengah lebih tinggi. Terdapat 77,4 % anak usia 12-23 bulan yang
mendapat imunisasi lengkap (Girmay dan Dadi, 2019). Hal ini juga sejalan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan
6
bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan
rendahnya cakupan imunisasi pada anak-anak usia 12-23 bulan di Poikot Timur
dan daerah lain yang ada di Kenya. Hal ini dikarenakan kurangnya dukungan
keluarga, perawatan antenatal yang tidak memadai , kendala keuangan dan ibu
tunggal yang menjadi faktor tidak diberikan atau tidak lengkapnya imunisasi pada
anak usia 12 sampai 23 bulan. Salah satu kurangnya dukungan keluarga yaitu ibu
Kabupaten Siak adalah salah satu wilayah di Provinsi Riau yang juga
mengalami penurunan yang sangat signifikan. Persentase cakupan IDL pada tahun
2019 sebesar 67%, mangalami penurunan pada tahun 2020 yaitu 44%.
cakupan UCI pada tahun 2022 mengalami penurunan dari cakupan UCI pada
tahun 2021. Pada tahun 2021, sebanyak 11 desa diwilayah Puskesmas Koto Gasib
terdapat 3 desa yang mencapai UCI. Sementara pada tahun 2022 tidak ada satupan
Hasil dari studi pendahuluan yang sudah dilakukan pada bulan Oktober
Siak kepada 10 orang ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan didapatkan
bahwa 8 orang tidak memberikan Imunisasi Dasar Lengkap pada anaknya. Hal ini
posyandu, karena takut anaknya demam setelah diimunisasi. Beberapa orang ibu
7
Berdasarkan data form rekap kasus suspek campak / rubella individu bulan
Oktober 2022 di Puskesmas Koto Gasib, dari 16 orang yang mengalami demam
dan rash, diketahui bahwa 50% tidak mendapatakan imunisasi MR (MCV1 & 2
dan Campak). Padahal, salah satu penyebab utama penyebab kematian pada
balita adalah campak dan rubela yang dapat mengakibatkan cacat bawaan bagi
anak yang baru lahir dari ibu yang terjangkit rubela. Pentingnya imunisasi dasar
lengkap agar derajat kesehatan anak dapat meningkat serta anak mendapatkan
kekebalan tubuh agar bisa terhindar dari berbagai jenis penyakit, dengan demikian
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas Koto
kelengkapan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada anak usia 12-24 bulan di
pada anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak.
8
Kabupaten Siak
d. Untuk mengetahui pengaruh pekerjaan ibu yang memiliki anak usia 12-
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan data dasar untuk
hubungan pendidikan
ibu dengan Status
Imunisasi dasar
Lengkap Pada Anak
usia 0-12 bulan di Desa
Suka Mulia Kecamatan
Rantau Aceh Tamiang
(P = 0,46 > Nilai α
0,05) yang berarti Ho
diterima dan Ha ditolak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Imunisasi
sebelum berusia 1 tahun yang terdiri dari imunisasi HB 0 satu kali, imunisasi
DPT-HB-HIB tiga kali, imunisasi polio empat kali, imunisasi IPV satu kali
dan imunisasi campak satu kali (Kemenkes RI, 2018). Imunisasi dasar lengkap
kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang
dan kematian bayi akibat PD3I sedangkan tujuan khusus dari program
2018).
13
Sistem kekebalan adalah suatu sistem yang rumit dari interaksi sel yang
tujuan utamanya adalah mengenali adanya antigen. Antigen dapat berupa virus
atau bakteri yang hidup atau yang sudah diinaktifkan. Jenis kekebalan dibagi
menetap seumur hidup, yang terdiri dari kekebalan aktif alamiah dan
pemberian vaksinasi.
dari luar tubuh bukan dibuat oleh tubuh itu sendiri. Kekebalan pasif dibedakan
menjadi kekebalan pasif alamiah dan kekebalan pasif buatan. Kekebalan Pasif
alamiah seperti kekebalan yang didapat dari ibu melalui plasenta saat masih
berada dalam kandungan, dan juga berupa kekebalan yang diperoleh dengan
tubuh orang lain sebagai serum. Contoh, pemberian serum antibias ular
kepada orang yang dipatuk ular berbisa (Buku Ajar Imunisasi, 2014).
indivudu dan mencegah seseorang jatuh sakit dan membutuhkan biaya yang
lebih mahal. Vaksinasi akan merangsang kekebalan spesifik tubuh bayi dan
anak terhadap kuman dan virus tertentu sesuai jenis vaksinnya, sehingga
tubuhnya mampu melawan kuman dan virus tersebut. Bayi dan anak yang
kuman dan virus tersebut, tubuhnya tidak akan mampu melawan, sehingga
bibit penyakit akan berkembang yang dapat menyebabkan sakit berat, cacat,
imunisasi yaitu:
1. Imunisasi Rutin
2. Imunisasi Tambahan
a. Backlog fighting
pada anak yang berumur 1-3 tahun. Dilaksanakan di desa yang tidak
b. Crash program
vaksin polio dan campak kepada setiap bayi dan balita tanpa
campak dan polio pada waktu PIN di samping untuk memutus rantai
Anak Usia SD
Wajib Tambahan
WUS
Khusus
Crash Program, PIN, Sub-PIN
Imunisasi
Pilihan
IDL merupakan imunisasi wajib yang rutin dilakukan pada bayi umur 0-
yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti
flu. Urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa
18
juga terlihat pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis
lanjutannya.
(ASI).
pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu atau tiga virus
yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain
polio oral. Setelah mendapat vaksin polio oral bayi boleh makan
3. Imunisasi BCG
kematian.
2-10 mm.
a. Difteri
b. Pertusis
Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit
c. Tetanus
yang dalam. Gejala awal penyakit adalah kaku otot pada rahang,
adalah patah tulang akibat kejang, pneumoni dan infeksi lain yang
d. Hepatitis B
ultrafiltrasi.
0,5 ml.
26
VVM.
setelah pemberian.
d. Kontra indikasi
sembuh.
gejala demam.
banyak.
6. Imunisasi Campak
bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam,
29
ketubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi campak adalah diare hebat,
1000 infective unit strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg
campak.
5 ml cairan pelarut.
dengan sudut 45 derajat pada lengan kiri atas, pada usia 9-11
label VVM.
jam.
30
d. Kontra indikasi:
leukemia, limfoma.
ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari
setelah vaksinasi.
sebelum berumur satu tahun bayi sudah mendapatkan lima imunisasi dasar
lengkap yaitu satu kali imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi <24 jam atau
sampai <7 hari pasca persalinan, satu kali imunisasi BCG diberikan ketika bayi
berumur 1-2 bulan, tiga kali imunisasi DPT-HB-HiB diberikan ketika bayi
berumur 2,3,4 bulan dengan interval minimal empat minggu, empat kali imunisasi
polio diberikan pada bayi ketika berumur 1,2,3,4 dengan interval minimal empat
minggu, dan satu kali imunisasi campak/MR diberikan pada bayi berumur 9
sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama dan perilaku petugas
2.2.1 Pengetahuan
proses pembelajaran dan dipengaruhi faktor dari dalam seperti motivasi dan
faktor dari luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial
masih tertutup terhadap suatu rangsangan dimana faktor pendapat dan emosi
oleh sikap dan pengetahuan seseorang yang dapat memilih dan memutuskan
diperoleh dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-
Pengetahuan adalah suatu hal yang berasal dari panca indera dan
pengalaman yang telah di proses oleh akal budi dan timbul secara spontan
yang menjadi landasan berfikir manusia dalam melakukan suatu hal yang
studi yang diketahui baik oleh satu orang atau oleh orang-orang
pada umumnya.
2022).
60-79%.
35
2022).
manfaat dan tujuan imunisasi maupun dampak yang akan terjadi jika
dipengaruhi faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor dari luar berupa
baru serta belajar memahami yang pada akhirnya dapat mengubah perilaku.
sesuatu yang perlu tetapi pada umumnya tidak cukup satu faktor dalam
2.2.2 Pekerjaan
atau keuntungan, lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus
mendapatkan hasil atau upah yang dapat di nilai dengan uang. Dalam
butuhkan informasi yang lengkap dan cepat, maka dari itu orang yang bekerja
akan memiliki akses yang lebih baik tentang berbagai informasi (Novitasari,
2019).
37
imunisasi yang termasuk kebutuhan rasa aman dan perlindungan sehingga ibu
lebih mengutamkan pekerjaan dari pada mengantar bayi nya untuk imunisasi
(Novitasari, 2019).
ibu yang bekerja harus terbagi perhatiannya pada pekerjaan dan mengurus
prioritas sedangkan ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga lebih patuh
dalam pemberian imunisasi dasar lengkap. Ibu yang tidak bekerja atau ibu
terhadap kesehatan anak yang dalam hal ini adalah pemberian imunisasi dasar
lengkap menjadi lebih baik apabila dibandingkan dengan ibu yang tidak
Menurut Triana (2015) bahwa orang tua atau ibu yang tidak bekerja
memiliki banyak waktu di rumah sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk
(2016) dikalangan ibu tidak bekerja sikap dan perilaku mereka tentang
imunisasi lebih baik dibanding ibu yang bekerja. Dengan kata lain ibu yang
imunisasi dasar pada bayinya lebih lengkap dibandingkan ibu yang bekerja.
motivasi atau semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi membuat
sikap sangat besar karena keluarga merupakan orang yang paling dekat
dengan anggota keluarga yang lain. Jika sikap keluarga terhadap imunisasi
dilakukan oleh ibu karena tidak ada dukungan dari keluarga (Novitasari,
2019).
yang benar akan sebuah kesehatan dilakukan secara transparan dan penuh
dengan suatu dorongan akan kesehatan yang optimal. Setiap anggota keluarga
derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar
(Falawati, 2020).
(Falawati, 2020).
Tidak ada dalil al-Qur’an atau Hadis Nabi yang spesifik menyebutkan
perlunya vaksinasi, namun tidak adanya dalil qauliyah bukan berarti vaksinasi
bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Hal ini adalah karena
dan seksama.
2.3.1 Alqur’an
َو ْلَيْخ َش اَّلِذ ْيَن َلْو َتَر ُك ْو ا ِم ْن َخ ْلِفِه ْم ُذ ِّرَّيًة ِض ٰع ًفا َخ اُفْو ا َع َلْيِهْۖم َفْلَيَّتُقوا َهّٰللا َو ْلَيُقْو ُلْو ا َقْو اًل َسِد ْيًدا
Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang
( An-Nisa’[4] :9)
ayat 173.
ِاَّنَم ا َح َّر َم َع َلْيُك ُم اْلَم ْيَتَة َو الَّد َم َو َلْح َم اْلِخ ْنِزْيِر َوَم ٓا ُاِهَّل ِب ٖه ِلَغْي ِر ِهّٰللاۚ َفَمِن اْض ُطَّر َغْي َر َب اٍغ َّو اَل َع اٍد َفٓاَل ِاْثَم
babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
(al-Baqarah [2]:173 )
(Al-Maidah [5]:32)
Baqarah [2]:195).
2.3.2 Al-Hadist
bersabda:
bersabda; Setiap penyakit ada obatnya, maka penyakit telah dikenai obat,
semoga sembuh dengan izin Allah”.[HR.Muslim, Ahad dan Naisai lafal dari
Muslim].
َعْن َأِبي الَّدْر َداِء َقاَل َقاَل َر ُس وُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِإَّن َهللا َأْنَز َل الَّداَء َو الَّد َو اَء َو َج َعَل ِلُك ِّل َداٍء َد َو اًء
َفَتَداَو ْو ا َو َال َتَداَوْو ا ِبَح َر اٍم
42
berobat, tetapi janganlah kamu berobat dengan sesuatu yang haram.” [HR.
Abu Dawud].
sarana-sarana kesehatan.
dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain yang merupakan
(Notoatmodjo, 2018b).
Lengkap.
Pengertian
Imunisasi Tujuan
Manfaat
Hepatitis B (Hb 0)
Pertusis
Pentabio (DPT-Hb-Hib)
Tetanus
IPV
Hepatitis
Campak Hemofilus
Influenza tipe
Pengetahuan
dari dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel
dependen adalah Anak usia 12-24 bulan. Kerangka konsep penelitian ini dapat
Pengetahuan
Tenaga Kesehatan
Keterangan:
= Diteliti
= Diteliti
mempengaruhi pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap pada anak usia 12-24 bulan.
45
2.6 Hipotesis
Hipotesis
Siak
dasar lengkap pada anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Koto Gasib
Kabupaten Siak
46
BAB III
METODE PENELITIAN
variable independent diambil dan diamati satu kali dalam waktu yang bersamaan
(Notoatmodjo, 2018).
Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni 2023 di Puskesmas Koto Gasib
Kabupaten Siak.
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan di
wilayah kerja puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak. Jumlah Populasi anak
usia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak
3.3.2 Sampel
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Estimasi besar sampel
47
2018a):
N 472
n= 2 = 2 = 82,52 = 83
1+ N ( d ) 1+ 472 ( 0 ,1 )
Keterangan :
n : Sampel
N : Populasi
d : determinasi (0,1)
teknik atau cara pengambilan sampel secara acak yang dilakukan bila populasi
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
yang ingin diteliti (Yahya, 2013). Data primer penelitian ini diperoleh
2. Data Sekunder
sebagainya.
menghindari salah pengertian dari konsep yang digunakan dalam penelitian ini.
kesehatan dibuat oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada teori yang
ada. Sehingga kuesoner ini perlu dilakukan uji validitas, yang akan
status valid, Karena nilai r hitung semua item sebesar > r table 0,4438, maka
valid.
status valid, Karena nilai r hitung semua item sebesar > r table 0,5324, maka
valid.
52
status valid, Karena nilai r hitung semua item sebesar > r table 0,4821, maka
valid.
dipercaya. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kuesioner atau angket
2. Sementara, jka nilai Cronbach’s Alpha < 0,60, maka kuesioner atau
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, maka semua item kuesioner pada
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, maka semua item kuesioner pada
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, maka semua item kuesioner pada
sangat penting. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari
penelitian masih mentah, belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap
untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan
hal ini pengolahan data menggunakan komputer akan melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
atau terbaca.
54
“coding”, yakni mengubah data membentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam
bentuk ”kode” (angka atau huruf) dimasukkan dalam program atau “software”
paling sering digunakan untuk entry data penelitian adalah paket program
Apakah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
masing variable.
uji Chi Square Test dengan tingkat kemaknaan sebesar 95% (α = 0,05).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Siak. Puskesmas Kecamatn Koto Gasib Berdiri pada tahun 1983,
yang ada di Kabupaten Siak dengan luas wilayah adalah sebagai berikut :
Tualang.
Dalam.
Mandau.
e. Desa Buatan I
f. Desa Buatan II
g. Desa Sengkemang
anak usia 12-24 bulan di wilayah kerja puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak
dibawah ini.
No. Karakteristik f %
1 Usia Ibu
20-35 tahun 75 90,4
> 35 tahun 8 9,6
2 Umur bayi
13-15 bulan 2 2,4
16-18 bulan 22 26,5
19-21 bulan 31 37,4
22-24 bulan 28 33,7
Total 83 100
58
adalah berusia 20-35 tahun sebanyak 75 responden (90,4%) dengan usia bayi
No Pengetahuan Ibu f %
1. Rendah 40 48,2
2. Tinggi 43 51,8
Jumlah 83 100
No Pekerjaan Ibu f %
1. Tidak bekerja 69 83,1
2. Bekerja 14 16,9
- bidan 3 3,6
- Guru 5 6
- Karyawan 4 4,8
- Pedagang 2 2,4
Jumlah 83 100
59
responden (83,1%).
No Dukungan keluarga f %
1. Tidak mendukung 39 47
2. Mendukung 44 53
Jumlah 83 100
sebagai berikut:
No Kelengkapan IDL f %
1. Tidak Lengkap 43 51,8
2. Lengkap 40 48,2
Jumlah 83 100
berikut:
Tabel 5.7 Pengaruh Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Usia 12-24
Bulan Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Anaknya Di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Gasib
Kabupaten Siak
61
Kelengkapan IDL
Pengetahuan Tidak lengkap Lengkap Jumlah p value OR
n % n % n %
Rendah 26 65 14 35 40 100 0,036 2,840
Tinggi 17 39,5 26 60,5 43 100 (1,164-6,931)
berarti bahwa terdapat pengaruh pengetahuan ibu yang memiliki anak usia
0,036 (p < 0,05) dan nilai OR = 2,840 yang berarti Ibu yang memiliki
2. Pengaruh pekerjaan ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan terhadap
kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada anaknya di wilayah kerja
Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak
62
Hasil pengaruh pekerjaan ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan
Tabel 5.8 Pengaruh Pekerjaan Ibu Yang Memiliki Anak Usia 12-24
Bulan Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Anaknya Di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Gasib
Kabupaten Siak
Kelengkapan IDL
Pekerjaan Tidak Lengkap Jumlah p value OR
Ibu lengkap
n % n % n %
Tidak bekerja 38 55,1 31 44,9 69 100 0,304 3,176
Bekerja 5 35,7 9 64,3 14 100 (1,290-7,819)
berarti bahwa ttidak ada pengaruh pekerjaan ibu yang memiliki anak usia
berikut:
Kelengkapan IDL
Dukungan Tidak Lengkap Jumlah p value OR
lengkap
keluarga
n % n % n %
Tidak mendukung 26 66,7 13 33,3 39 100 0,020 3,176
Mendukung 17 38,6 27 61,4 44 100 (1,290-7,819)
Dari Tabel 5.9, diketahui bahwa dari 39 responden yang tidak mendapat
= 0,020 (p < 0,05) dan nilai OR = 3,176 yang berarti Ibu yang tidak
lengkap.
Kelengkapan IDL
Peran petugas Tidak Lengkap Jumlah p value OR
lengkap
kesehatan
n % n % n %
Kurang Baik 28 68,3 13 31,7 41 100 0,006 3,877
Baik 15 35,7 27 64,3 42 100 (1,558-9,647)
Dari Tabel 5.10, diketahui bahwa dari 41 responden yang mendapat peran
petugas kesehatan yang kurang baik, sebanyak 28 responden (68,3%) yang tidak
dari 42 responden yang mendapat peran petugas kesehatan yang baik, terdapat 15
65
Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak dengan p value = 0,006 (p < 0,05)
dan nilai OR = 3,877 yang berarti Ibu yang mendapat peran petugas
kesehatan yang kurang baik memiliki peluang lebih dari 3 kali untuk tidak
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan
terhadap kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada anaknya di
wilayah kerja Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak
ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan terhadap kelengkapan imunisasi
Kabupaten Siak dengan p value = 0,036 (p < 0,05) dan nilai OR = 2,840
mana ibu mulai mengenal ide baru serta belajar memahami yang pada
perilaku.
Hal tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri &
Hamamah (2023) yang diketahui hasil uji statistik dengan p-value 0,028
tahun 2022. Begitu juga dengan penelitian Arge & Aprilla (2022) yang
diketahui hasil uji statistik dengan p value 0,001 (p < 0,05)yang berarti
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Pulau Tinggi wilayah kerja
4.2.2 Pengaruh pekerjaan ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan
terhadap kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada anaknya di
wilayah kerja Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak
cepat, maka dari itu orang yang bekerja akan memiliki akses yang lebih
baik tentang berbagai informasi (Novitasari, 2019). Ibu yang tidak bekerja
atau ibu rumah tangga mempunyai waktu lebih banyak di rumah sehingga
68
perhatian terhadap kesehatan anak yang dalam hal ini adalah pemberian
Hasil ini sejalan dengan penelitian Ulfah & Sutarno (2023) yang
diketahui hasil uji chi square p value 0,333 yang berarti bahwa tidak ada
antara pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar dengan Nilai uji
ibu sehingga mereka tidak melakukan imunisasi sesuai jadwal dan menjadi
tidak lengkap. Jadi, ibu dengan status bekerja ataupun tidak bekerja tidak
4.2.3 Pengaruh dukungan keluarga yang memiliki anak usia 12-24 bulan
69
Gasib Kabupaten Siak p value = 0,020 (p < 0,05) dan nilai OR = 3,176
yang berarti Ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga dalam pemberian
yang lain. Jika sikap keluarga terhadap imunisasi kurang begitu respon dan
maka pelaksanaan imunisasi tidak akan dilakukan oleh ibu karena tidak
semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi membuat keputusan
(Kurniawati, 2017).
bahwa dari hasil uji hipotesis dengan p-value 0,007 yang berarti ada
bahwa hasil perhitungan statistik didapat nilai P value 0.67 yang berarti
imunisasi kepada bayi mereka. Hal ini dikarenakan Keluarga yang tidak
dimana ketika memberikan imunisasi pada anak tidak ada peran serta dari
keluarga baik itu suami maupun keluarga yang lain. Padahal, dukungan
0,006 (p < 0,05) dan nilai OR = 3,877 yang berarti Ibu yang mendapat
71
peran petugas kesehatan yang kurang baik memiliki peluang lebih dari 3
penelitian yang dilakukan oleh Sari et al. (2022) dimana hasil uji statistik
chi-square dengan p value = 0,001 yang berarti bahwa ada hubungan yang
pada ketidak tertarikan ibu dalam memberikan imunisasi. Selain itu dari
petugas memberikan informasi terkait hal itu kepada ibu agar ibu bisa
mengimunisasi anaknya.
BAB V
73
6.1 Kesimpulan
orang ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan di wilayah kerja puskesmas
Koto Gasib Kabupaten Siak pada Juni 2023 mengenai fa faktor- faktor yang
mempengaruhi kelengkapan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada anak usia 12-
berikut:
1. 90,4% responden adalah berusia 20-35 tahun dan 37,4% bayi berusia 19-
21 bulan.
Dasar Lengkap, 83,1% responden tidak bekerja (ibu rumah tangga (IRT)),
baik dan 51,8% responden tidak lengkap dalam melakukan imunisasi dasar
3. Terdapat pengaruh pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan
kerja Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak dengan p value = 0,036 (p <
4. Tidak ada pengaruh pekerjaan ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan
kerja Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak dengan p value = 0,304 (p >
0,05).
wilayah kerja Puskesmas Koto Gasib Kabupaten Siak p value = 0,020 (p <
Gasib Kabupaten Siak dengan p value = 0,006 (p < 0,05) dan nilai OR =
3,877.
6.2 Saran
2. Bagi Responden
pencapaian IDL.
kelengkapan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada anak usia 12-24 bulan
DAFTAR PUSTAKA
Abukhaer, Siti Rahmi, Asrul Abdul Azis, and Abd Rahman. 2023. “Analisis
Faktor Yang Berhubungan Dengan Pencapaian Target Imunisasi.” Bnu
Sina: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara 22 (2): 154–61.
Achmadi, Fahmi Umar. 2014. Kesehatan Masyarakat Teori Dan Aplikasi. Vol. 2.
Jakarta: PT. RajaGrafindo.
Arge, Wanda, and Nia Aprilla. 2022. “Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan
Pekerjaan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak Di Desa
Pulau Tinggi Wilayah Kerja Puskesmas Kampar.” SEHAT : Jurnal
Kesehatan Terpadu 1 (3): 58–67.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Budiarti, Astrida. 2019. “Hubungan Faktor Pendidikan, Pekerjaan, Sikap Dan
Dukungan Keluarga Terhadap Imunisasi Dasar Di Rw 03 Kelurahan
Kedung Cowek Kenjeran Surabaya.” Jurnal Kesehatan Mesencephalon 5
(2). https://doi.org/10.36053/mesencephalon.v5i2.107.
Dewi, Putu Dian Prima Kusuma, and Megaputri Putu Sukma. 2021. Askeb
Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Prasekolah Series Imunisasi. Pertama.
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Falawati, Waode Fera. 2020. “Hubungan Status Imunisasi Dan Peran Petugas
Imunisasi Dengan Kejadian Campak Di Kabupaten Muna.” Midwifery
Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram 5 (1): 60.
https://doi.org/10.31764/mj.v5i1.1067.
Fitriana, Suci Partijah, and Dhito Dwi Pramardika. 2020. “Hubungan Antara
Dukungan Keluarga Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi
Usia 9-11 Bulan Di Klinik Aminah Amin Tahun 2018.” Bunda Edu-
Midwifery Journal (BEMJ) 3 (1): 25–29.
Girmay, Abadi, and Abel Fekadu Dadi. 2019. “Full Immunization Coverage and
Associated Factors among Children Aged 12-23 Months in Somali
Region, Eastern Ethiopia.” PLoS ONE 16 (12 December): 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0260258.
Hutagalung, M. Siregar. 2021. Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Stroke Dan
Tentang Hipertensi Sebagai Faktor Risiko Stroke. Bandung: Nusamedia.
Kemenkes RI. 2019. “Rikesdas 2018.” Jakarta.
———. 2022. “Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021.” Jakarta: Kemenkes RI.
77
Kemenkes, and UNICEF. 2020. “Imunisasi Rutin Pada Anak Selama Pandemi
COVID-19 Di Indonesia : Persepsi Orang Tua Dan Pengasuh Agustus
2020.” www.unicef.org/indonesia/reports/rapid-assessment-immunization-
services-indonesia]%0Ahttps://www.unicef.org/indonesia/reports/rapid-
assessment-immunization-services-indonesia]%0AImunisasi.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. “PASTIKAN BAYI ANDA DIBERI
IMUNISASI DASAR LENGKAP !!!” Kementerian Kesehatan RI. Biro
Komunikasi & Pelayanan Publik. 2016.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/daerah/20160829/0018303/pastik
an-bayi-anda-diberi-imunisasi-dasar-lengkap/.
Kementerian Kesehatan RI. 2022a. “2 Tahun Cakupan Imunisasi Rendah,
Pemerintah Gelar Bulan Imunisasi Anak Nasional.” SehatNegeriku
Kemnkes. Biro Komunikasi & Pelayanan Publik. 2022.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220628/3240388/2-
tahun-cakupan-imunisasi-rendah-pemerintah-gelar-bulan-imunisasi-anak-
nasional/.
———. 2022b. “Pentingnya Imunisasi Bagi Anak.” Kementerian Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. 2022.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/372/bahaya-perokok-pasif.
Kiptoo, Elizabeth, Moses Esilaba, George Kobia, and Raphael Ngure. 2015.
“Factors Influencing Low Immunization Coverage Among Children
Between 12 - 23 Months in East Pokot, Baringo Country, Kenya.”
International Journal of Vaccines & Vaccination 1 (2): 8–12.
https://doi.org/10.15406/ijvv.2015.01.00012.
Ministry of Health and UNICEF. 2020. “Ministry of Health and UNICEF Sign
Agreement to Procure Affordable Vaccines and Drugs.” Unicef. 2020.
https://www.unicef.org/indonesia/press-releases/ministry-health-and-
unicef-sign-agreement-procure-affordable-vaccines-and-drugs.
Notoatmodjo. 2001. Metlit. 1st ed. Jakarta: Rineka Cipta.
———. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
______. 2018. Etika Dan Hukum Kesehatan. Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.
Novitasari, Rianiza Yulia. 2019. “Gambaran Faktor-Faktor Yang
Melatarbelakangi Riwayat Pemberian Imunisasi Dasar Pada Ibu Yang
Memiliki Balita Di Desa Tanjunglaya Kecamatan Cikancung Kabupaten
Bandung Tahun 2019.” Univeristas Bhakti Kencana.
Putri, Nanda Yansih, and Fatin Hamamah. 2023. “Nautical : Jurnal Ilmiah
Multidisiplin Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar
Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Puskesmas Babadan
Tahun 2022.” Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1 (12): 1511–16.
78
Rakhmawati, Nur, Ratih Dwilestari Puji Utami, and Innez Karunia Mustikarani.
2020. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar
Bayi Di Posyandu Balita Kalingga Kelurahan Banyuanyar Surakarta.”
Intan Husada: Jurnal Ilmu Keperawatan 8 (2): 74–86.
https://doi.org/10.52236/ih.v8i2.193.
Sari, Puspita, Solihin Sayuti, and Andri Andri. 2022. “Faktor Yang Berhubungan
Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Wilayah Kerja
Puskesmas PAAL X Kota Jambi.” Jurnal Kesmas Jambi 6 (1): 42–49.
https://doi.org/10.22437/jkmj.v6i1.16514.
Sastroasmoro, Sudigdo, and Sofyan Ismael. 2014. Dasar - Dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Edisi 5. Sagung Seto.
Sudiarti, Putri Eka, Zurrahmi Z R, and Wanda Arge. 2022. “Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada
Anak Di Desa Ridan Permai Tahun 2022.” Jurnal Ners Volume 6 (23):
120–23.
Suraya, Izza, Hidayati Hidayati, Rizka Ariesta Putranti, Apriyanto Apriyanto, and
Julia Julia. 2019. “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Perilaku Imunisasi
Dasar Pada Peserta Didik PAUD Kelurahan Ciampea Dan Kalibata.”
Jurnal Surya Medika 5 (1): 155–61.
https://doi.org/10.33084/jsm.v5i1.955.
Swarjana, I Ketut. 2022. Konsep Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Persepsi, Stres,
Kecemasan, Nyeri, Dukungan Sosial, Kepatuhan, Motivasi, Kepuasan,
Pandemi Covid-19, Akses Layanan Kesehatan – Lengkap Dengan Konsep
Teori, Cara Mengukur Variabel, Dan Contoh Kuesioner. I. Yogyakarta:
Penerbit Andii.
Tyas, Rosyida Avicennianing. 2022. “LINDUNGI ANAK DENGAN
IMUNISASI.” Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada.
humas.rsugm. 2022. https://rsa.ugm.ac.id/id/2022/04/lindungi-anak-
dengan-imunisasi/.
Ulfah, Maria, and Maryati Sutarno. 2023. “Hubungan Pendidikan Dan Pekerjaan
Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Lanjutan Anak Di Desa Tobat
Balaraja Tangerang Tahun 2022.” Jurnal Ners 7 (1): 170–74.
1
1. Pengetahuan
Item Statistics
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.941 .942 18
Keterangan:
pengetahuan memiliki status valid, Karena nilai r hitung semua item sebesar > r table
0,4438, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat
2. Dukungan Keluarga
Item Statistics
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.965 .965 12
Keterangan:
memiliki status valid, Karena nilai r hitung semua item sebesar > r table 0,5324, maka
Item Statistics
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean Scale Alpha if
if Item Variance if Corrected Item- Item
Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
.941 .941 15
Keterangan:
memiliki status valid, Karena nilai r hitung semua item sebesar > r table 0,4821, maka
Nilai r tabel untuk variabel peran petugas kesehatan (N= 15) = 0,4821
Statistics
Usia Ibu Usia Ibu
N Valid 83 83
Missing 0 0
Minimum 22 13
Maximum 40 24
Percentiles 25 27.00 18.00
50 30.00 20.00
75 33.00 22.00
KARAKTERISTIK SAMPEL
11
Frequency Table
Usia Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 22 2 2.4 2.4 2.4
23 2 2.4 2.4 4.8
24 4 4.8 4.8 9.6
25 5 6.0 6.0 15.7
26 6 7.2 7.2 22.9
27 9 10.8 10.8 33.7
28 3 3.6 3.6 37.3
29 6 7.2 7.2 44.6
30 6 7.2 7.2 51.8
31 6 7.2 7.2 59.0
32 8 9.6 9.6 68.7
33 8 9.6 9.6 78.3
34 6 7.2 7.2 85.5
35 4 4.8 4.8 90.4
37 3 3.6 3.6 94.0
38 2 2.4 2.4 96.4
39 2 2.4 2.4 98.8
40 1 1.2 1.2 100.0
Total 83 100.0 100.0
Usia Bayi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 13 1 1.2 1.2 1.2
15 1 1.2 1.2 2.4
16 1 1.2 1.2 3.6
17 6 7.2 7.2 10.8
18 15 18.1 18.1 28.9
19 10 12.0 12.0 41.0
20 17 20.5 20.5 61.4
21 4 4.8 4.8 66.3
22 14 16.9 16.9 83.1
23 5 6.0 6.0 89.2
24 9 10.8 10.8 100.0
12
Statistics
Kelengkapan
Pekerjaan Tingkat Dukungan Peran Petugas Imunisasi Dasar
ibu pengetahuan keluarga Kesehatan lengkap
N Valid 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0
Percentiles 25 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
50 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00
75 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Frequency Table
Pekerjaan ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak bekerja 69 83.1 83.1 83.1
Bekerja 14 16.9 16.9 100.0
Total 83 100.0 100.0
Tingkat pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 40 48.2 48.2 48.2
Tinggi 43 51.8 51.8 100.0
Total 83 100.0 100.0
Dukungan keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mendukung 39 47.0 47.0 47.0
Mendukung 44 53.0 53.0 100.0
Total 83 100.0 100.0
13
ANALISA BIVARIAT
Crosstabs
14
Crosstab
Kelengkapan IDL
Tidak lengkap Lengakap Total
Pekerjaan Tidak Count 38 31 69
ibu bekerja % within Pekerjaan ibu 55.1% 44.9% 100.0%
% of Total 45.8% 37.3% 83.1%
Bekerja Count 5 9 14
% within Pekerjaan ibu 35.7% 64.3% 100.0%
% of Total 6.0% 10.8% 16.9%
Total Count 43 40 83
% within Pekerjaan ibu 51.8% 48.2% 100.0%
% of Total 51.8% 48.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.747a 1 .186
Continuity Correctionb 1.058 1 .304
Likelihood Ratio 1.762 1 .184
Fisher's Exact Test .245 .152
Linear-by-Linear
1.726 1 .189
Association
N of Valid Casesb 83
Risk Estimate
15
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.382a 1 .020
Continuity Correctionb 4.411 1 .036
Likelihood Ratio 5.445 1 .020
Fisher's Exact Test .028 .018
Linear-by-Linear Association 5.317 1 .021
N of Valid Casesb 83
16
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Tingkat
pengetahuan (Rendah / 2.840 1.164 6.931
Tinggi)
For cohort Kelengkapan
Imunisasi Dasar lengkap = 1.644 1.065 2.538
Tidak lengkap
For cohort Kelengkapan
Imunisasi Dasar lengkap = .579 .356 .942
Lengakap
N of Valid Cases 83
Crosstab
Kelengkapan Imunisasi Dasar
lengkap
Tidak lengkap Lengkap Total
Dukungan Tidak Count 26 13 39
keluarga mendukung % within Dukungan
66.7% 33.3% 100.0%
keluarga
% of Total 31.3% 15.7% 47.0%
Mendukung Count 17 27 44
% within Dukungan
38.6% 61.4% 100.0%
keluarga
% of Total 20.5% 32.5% 53.0%
Total Count 43 40 83
% within Dukungan
51.8% 48.2% 100.0%
keluarga
% of Total 51.8% 48.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.506a 1 .011
Continuity Correctionb 5.432 1 .020
Likelihood Ratio 6.602 1 .010
Fisher's Exact Test .015 .010
Linear-by-Linear Association 6.428 1 .011
N of Valid Casesb 83
17
Risk Estimate
Crosstab
Kelengkapan Imunisasi Dasar
lengkap
Tidak lengkap Lengkap Total
Peran Petugas Kurang Count 28 13 41
Kesehatan % within Peran
68.3% 31.7% 100.0%
Petugas Kesehatan
% of Total 33.7% 15.7% 49.4%
Baik Count 15 27 42
% within Peran
35.7% 64.3% 100.0%
Petugas Kesehatan
% of Total 18.1% 32.5% 50.6%
Total Count 43 40 83
% within Peran
51.8% 48.2% 100.0%
Petugas Kesehatan
% of Total 51.8% 48.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square
8.819a 1 .003
18
Continuity Correctionb
7.563 1 .006
Likelihood Ratio
8.986 1 .003
Linear-by-Linear Association
8.713 1 .003
N of Valid Casesb
83
Risk Estimate